birokrasi & kinerja kebijakan

16
Birokrasi dan Kinerja Kebijakan Kuliah: Prinsip-prinsip Adm. Publik [sesi 5] -aw

Transcript of birokrasi & kinerja kebijakan

Page 1: birokrasi & kinerja kebijakan

Birokrasi dan Kinerja Kebijakan

Kuliah:Prinsip-prinsip Adm. Publik [sesi 5] -aw

Page 2: birokrasi & kinerja kebijakan

Pengantar

• Kinerja birokrasi jmenjadi indikator utama untuk menilai sejauh mana kepemerintahan (governance) sudah semakin baik.

• Unit pelayanan dalam birokrasi adalah entry point masyarakat ke dalam birokrasi kinerja birokrasi menjadi titik strategis untuk membangun kepercayaan masyarakat.

• Oleh karena itu, birokrasi perlu memiliki kemauan untuk membuka diri terhadap berbagai kritikan dari stakeholders pelayanan, menjalin dialog secara intensif dengan stakeholders, dan menciptakan kultur kemitraan dan kepercayaan dengan stakeholders. Ini akan membawa konsekuensi pada transparansi dan partisipasi dalam penyelenggaraan kepemerintahan

Page 3: birokrasi & kinerja kebijakan

Latar belakang perlunya perubahan kinerja birokrasi [1]Ada shift: 1. Dari Rowing ke Steering (Gaebler &

Osborne, 1992)2. Dari Government ke Governance

(UNDP, 1997)3. Dari Sentralisasi ke Desentralisasi (UU

32 tahun 2004)4. Dari pemerintahan yang besar (big

government) ke pemerintahan yang kecil (less government) (Al Gore, 1994)

Page 4: birokrasi & kinerja kebijakan

Latar belakang perlunya perubahan kinerja birokrasi [2] (Hughes, 1994; 20-21)

1.Merealisasikan pendekatan baru untuk menjalankan fungsi pelayanan publik yang lebih ke arah manajerial daripada sekedar administratif.

2.Sebagai respon atas skala penanganan dan cakupan tugas pemerintah yang semakin luas

3.Perubahan dalam teori dan masalah ekonomi,

4.Penguatan peran sektor swasta dalam penyelenggaran pelayanan publik.

Page 5: birokrasi & kinerja kebijakan

Staf Berkualitas

Tinggi

Staf Berkualitas

Tinggi

Manajemen Manajemen bbererazas azas

hasil/outcomehasil/outcome

Manajemen Manajemen bbererazas azas

hasil/outcomehasil/outcome

Bisnis Inti Bisnis Inti yang jelasyang jelas

Bisnis Inti Bisnis Inti yang jelasyang jelas

Efektif dan Efektif dan mmeemberi mberi manfaatmanfaat

Efektif dan Efektif dan mmeemberi mberi manfaatmanfaat

Organisasi kecil tetapi berkualitas

Organisasi kecil tetapi berkualitasOrientasi Orientasi

Teknologi Teknologi InformasiInformasi

Orientasi Orientasi Teknologi Teknologi InformasiInformasi

TransparanTransparanTransparanTransparan

Sistem Birokrasi Baru

Sistem Birokrasi Baru

Aspek2 pokok dalam sistem birokrasi baru

Page 6: birokrasi & kinerja kebijakan

Tiga Dimensi Kebijakan Publik yang mendasari penetapan kinerja birokrasi

Page 7: birokrasi & kinerja kebijakan

7

Kebijakan publik sebagai tahapan administrasi

publik1. Kondisi awal masyarakat2. Mengedepankan keadaan dalam

agenda politik3. Inisiasi oleh suatu organ pemerintah yg

relevan4. Review sumberdaya dan kendala5. Pengabsahan pilihan6. Implementasi, termasuk penciptaan

output7. Penentuan pilihan8. Terjadinya dampak dan evaluasinya9. Umpan balik (feedback):

a) Thd mereka yg mengambil inisiatif dan memelihara proses

b)Efek masyarakat yang terkenaprogram

Page 8: birokrasi & kinerja kebijakan

Agenda setting: Berkembangnya persepsi tentang adanya masalah Pendefinisian masalah Mobilisasi dukungan untuk memasukkan ke dalam

agenda

Formulasi dan legitimasi tujuan & program: Pengumpulan informasi, analisis dan diseminasi Pengembangan opsi-opsi keputusan kebijakan. Advokasi dan pengembangan koalisi. Kompromi, negosiasi dan pengambilan keputusan

Implementasi program: Akuisisi sumberdaya Interpretasi Perencanaann dan Pengorganisasian Penyediaan jaminan-jaminan, layanan dan penggunaan

paksaan.

Evaluasi thd implementasi, kinerja dan dampak

Keputusan tentang masa depan kebijakan dan program.

Agenda pemerintah

Ungkapan kebijakan, termasuk tujuan yg ingin dicapai, disain program untuk mencapainya, biasanya dalam suatu statuta.

Tindakan-tindakan kebijakan

Kinerja dan dampak kebijakan dan program

Tahapan (Aktifitas fungsional) Produk

Mengha-silkan

Menghasilkan

Meng-haruskan

Meng-hasilkan

Merang-sang

Menggiring

Menggiring

Sumber: Diterjemahkan dari Randal B. Ripley

(1985)

Page 9: birokrasi & kinerja kebijakan

1. Tidak memperhitungkan perilaku atau dinamika sosial psikologi kehidupan organisasi

2. Struktur hirarki dan prosedur yang ketat dalam birokrasi dapat membentuk kondisi yang mengurangi atau membatasi kemampuan administrasi dan atau pegawai.

3. Kontrol yg ketat dan hirarki yang kaku menyebabkan rigiditas (kekakuan), dan keengganan utk membuat keputusan yang mengandung resiko

4. Struktur otoritas yang bersifat “top down” kurang cocok untuk kebutuhan dan nilai-nilai pegawai dengan profesionalitas yang tinggi.

Hambatan2 pencapaian kinerja birokrasi [1]

Page 10: birokrasi & kinerja kebijakan

5. Delegasi kewenangan memerlukan kontrol yang kuat dalam organisasi, yg pada gilirannya akan mengakibatkan perspektif ‘self-serving’ dalam organisasi sub unit.

6. Supervisi yang tertutup membentuk konflik antara pengawas dan bawahan.

7. Sebagai blueprint efisiensi dan efektivitas, memungkinkan utk timbul konsekuensi yang tidak menguntungkan.

8. Birokrasi hanya cocok untuk organisasi dengan kegiatan-kegiatan yang rutin, dan luas cakupannya. Fungsi-fungsi adm relatif stabil sehingga perubahan lingkungan sangat lambat.

9. Organisasi modern membutuhkan lebih banyak spesialis teknologi dan pembuatan keputusan yang partisipatif.

Hambatan2 pencapaian kinerja birokrasi [2]

Page 11: birokrasi & kinerja kebijakan

Karikatur ‘patologi’ birokrasi

Page 12: birokrasi & kinerja kebijakan
Page 13: birokrasi & kinerja kebijakan
Page 14: birokrasi & kinerja kebijakan
Page 15: birokrasi & kinerja kebijakan
Page 16: birokrasi & kinerja kebijakan

Beberapa Mitos Pengembangan Kinerja Birokrasi

Mitos Liberal; sistem birokrasi dapat diperbaiki dengan memberikan anggaran yang lebih banyak dan berbuat lebih banyak.

Mitos Bisnis; sistem birokrasi dapat diperbaiki dengan menjalankannya seperti lembaga bisnis dengan teknik dan strategi bisnis.

Mitos teknologi: sistem birokrasi dapat diperbaiki dengan menerapkan teknologi mutakhir (mis: elektronik) untuk menjamin efisiensi sistem pelayanan.

Mitos Pegawai; pegawai negeri dapat memiliki kinerja bagus jika mereka punya cukup uang.

Mitos Orang; sistem birokrasi dapat diperbaiki dengan cara mempekerjakan “orang-orang yang lebih baik”, masalahnya ternyata bukan pada “orang” tetapi pada “sistem” yang membuat mereka terjebak.