Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

37
Materi: Materi: Organisasi Organisasi Administrasi Administrasi Negara, Negara, Birokrasi, dan Birokrasi, dan Kebijakan Publik Kebijakan Publik Pengajar: Pengajar: DALY ERNI DALY ERNI

description

Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik. Pengajar: DALY ERNI. Reminder. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Page 1: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Materi:Materi:Organisasi Organisasi

Administrasi Administrasi Negara, Birokrasi, Negara, Birokrasi,

dan Kebijakan dan Kebijakan PublikPublik Pengajar:Pengajar:

DALY ERNIDALY ERNI

Page 2: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

ReminderReminder

Dilihat dari fungsi – administrasi Dilihat dari fungsi – administrasi negara adalah fungsi negara adalah fungsi menyelenggarakan UU sebagai menyelenggarakan UU sebagai padanan kata padanan kata rule application – rule application – menerapkan. M/ Menteri diangkat dan menerapkan. M/ Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden (norma diberhentikan oleh Presiden (norma hukum umum tidak menyebutkan, hukum umum tidak menyebutkan, suatu saat presiden mengangkat A suatu saat presiden mengangkat A menjadi menteri, hal ini berarti menjadi menteri, hal ini berarti Presiden melakukan rules applicationPresiden melakukan rules application

Page 3: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

HAN

OTONOM

PRESIDEN

RULES APPLICATION

WEWENANG

KEUANGAN

PENGAWASAN TINDAK ADMINISTRASI NEG.

PELAKSANA ORGANISASI ADMINISTRASI NEGARA

ASPEK HAN LAINNYA

DPR MPR BPK MA MK

Page 4: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

ORGANISASI ADMINISTRASI ORGANISASI ADMINISTRASI NEGARANEGARA

PENYELENGGARAAN NEGARAPENYELENGGARAAN NEGARA

NEGARA:NEGARA:- Terdiri dari Terdiri dari KEKUASAAN-KEKUASAAN-

KEKUASAANKEKUASAAN - Pelaksanaan kekuasaan disebut Pelaksanaan kekuasaan disebut

TUGAS/FUNGSITUGAS/FUNGSI- Kekuasaan berlandaskan hukum disebut Kekuasaan berlandaskan hukum disebut

KEWENANGANKEWENANGAN- Kekuasaan yang dipangku seseorang Kekuasaan yang dipangku seseorang

disebut disebut JABATANJABATAN- Orang yang memangku jabatan disebut Orang yang memangku jabatan disebut

PEJABATPEJABAT- Keseluruhan Pejabat disebut Keseluruhan Pejabat disebut

PENGUASAPENGUASA

Page 5: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

PENYELENGGARAAN NEGARAPENYELENGGARAAN NEGARAUUD 1945UUD 1945- Penyelenggaraan Negara di bidang Kedaulatan Penyelenggaraan Negara di bidang Kedaulatan

Rakyat, adalah rakyatRakyat, adalah rakyat- Penyelenggaraan Negara di bidang Konstitusi: Penyelenggaraan Negara di bidang Konstitusi:

MPRMPR- Penyelenggaraan Negara di bidang Penyelenggaraan Negara di bidang

Pembentukan UU, adalah Presiden dan DPRPembentukan UU, adalah Presiden dan DPR- Penyelenggaraan Negara di bidang Pelaksanaan Penyelenggaraan Negara di bidang Pelaksanaan

UU, adalah Presiden dan Para MenteriUU, adalah Presiden dan Para Menteri- Penyelenggaraan Negara di bidang Penyelenggaraan Negara di bidang

Kepenasehatan, adalah DPA Kepenasehatan, adalah DPA Dihapus Dihapus- Penyelenggaraan di bidang Pemeriksaan Penyelenggaraan di bidang Pemeriksaan

Kekuangan, adalah BPKKekuangan, adalah BPK- Penyelenggaraan di bidang Penegakan UU – Penyelenggaraan di bidang Penegakan UU –

Kehakiman, adalah MA/MKKehakiman, adalah MA/MK

Page 6: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

ORGANISASI ORGANISASI (Prof. Dr. Mr. Prayudi (Prof. Dr. Mr. Prayudi Atmosudirdjo)Atmosudirdjo)DEFINISI:DEFINISI:

Organisasi adalah setiap bentuk Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu ikatan tujuan bersama dalam suatu ikatan hirarkihirarki

HAKIKI ORGANISASI:HAKIKI ORGANISASI:

1.1. Sebagai Wadah dimana kegiatan Sebagai Wadah dimana kegiatan diselenggarakan diselenggarakan

2.2. Sebagai Proses interaksi antara orang-Sebagai Proses interaksi antara orang-orang dalam organisasiorang dalam organisasi

Page 7: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

MACAM-MACAM ORGANISASIMACAM-MACAM ORGANISASI1. Organisasi Modern1. Organisasi Modern

- dibentuk dengan suatu proses berdasarkan dibentuk dengan suatu proses berdasarkan “Organisation Planning”“Organisation Planning”

- Bebas dari tekanan-tekanan atau pengaruh lingkungan Bebas dari tekanan-tekanan atau pengaruh lingkungan yang konvensional atau tradisional.yang konvensional atau tradisional.

- Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.- Mempunyai struktur organisasi yang jelasMempunyai struktur organisasi yang jelas- Mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah Mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga. tangga.

2. Organisasi Konvensional2. Organisasi Konvensional- Dibentuk oleh orang-orang yang mampu berfikir secara Dibentuk oleh orang-orang yang mampu berfikir secara

modern, rasional, sistematis dan logis.modern, rasional, sistematis dan logis.- Tidak menerapkan teori-teori organisasi. Tidak menerapkan teori-teori organisasi.

3. Organisasi Tradisional 3. Organisasi Tradisional - Merupakan kelompok orang yang mengupayakan secara Merupakan kelompok orang yang mengupayakan secara

bersama-sama secara spontan, tanpa struktur yang jelasbersama-sama secara spontan, tanpa struktur yang jelas- Pola berfikir dan bekerjanya secara tradisional.Pola berfikir dan bekerjanya secara tradisional.- Digerakkan oleh Pemimpin yang tidak mengenal teori Digerakkan oleh Pemimpin yang tidak mengenal teori

organisasi. organisasi.

Page 8: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

POLA PENYELENGGARAAN NEGARAPOLA PENYELENGGARAAN NEGARA Rakyat: memegang kekuasaan tertinggiRakyat: memegang kekuasaan tertinggi Presiden: dilantik oleh MPR (dipilih oleh rakyat)Presiden: dilantik oleh MPR (dipilih oleh rakyat) Menteri: Membantu Presiden dalam Menteri: Membantu Presiden dalam

menjalankan tugas-tugas pemerintahan melalui menjalankan tugas-tugas pemerintahan melalui Administrasi Negara/Birokrasi Pemerintahan – Administrasi Negara/Birokrasi Pemerintahan –

perumus kebijakan publikperumus kebijakan publik Organisasi Administrasi Negara (Organisasi Organisasi Administrasi Negara (Organisasi

Pemerintah): Organisasi Publik harus memberi Pemerintah): Organisasi Publik harus memberi pelayanan yang sebaik-baiknya pada publik, pelayanan yang sebaik-baiknya pada publik, jangan sampai karena perbuatan negatif nya jangan sampai karena perbuatan negatif nya menyebabkan masyarakat tidak percaya lagi menyebabkan masyarakat tidak percaya lagi pada Birokrat Publik, sehingga masyarakat sulit pada Birokrat Publik, sehingga masyarakat sulit diharapkan partisipasinya. diharapkan partisipasinya.

Page 9: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI (1)(1)

1.1. Prinsip tujuan organisasi yang realistikPrinsip tujuan organisasi yang realistik- Tujuan harus dapat dicapai, bukan sekedar cita-Tujuan harus dapat dicapai, bukan sekedar cita-

cita, harapan atau impian belaka.cita, harapan atau impian belaka.- Tujuan memberi sifat, corak dan arah kepada Tujuan memberi sifat, corak dan arah kepada

organisasi yang bersangkutan. organisasi yang bersangkutan. 2.2. Prinsip pembagian kerja yang rasionalPrinsip pembagian kerja yang rasional

Kegiatan kerja dibagi-bagi dalam unit-unit kerja Kegiatan kerja dibagi-bagi dalam unit-unit kerja yang berkaitan satu sama lainnyayang berkaitan satu sama lainnya

3.3. Prinsip Penugasan Bagian KerjaPrinsip Penugasan Bagian KerjaSetiap tugas betatapun kecilnya, mengandung: Setiap tugas betatapun kecilnya, mengandung: Wewenang, Fungsi, Kewajiban dan Tanggung Wewenang, Fungsi, Kewajiban dan Tanggung Jawab.Jawab.

4. Prinsip Pelimpahan Wewenang4. Prinsip Pelimpahan WewenangSetiap penugasan harus disertai dengan Setiap penugasan harus disertai dengan Pelimpahan Wewenang yang tepat, jelas dan tegas Pelimpahan Wewenang yang tepat, jelas dan tegas menurut batas-batas (karena setiap wewenang menurut batas-batas (karena setiap wewenang selalu mempunyai tanggung jawab).selalu mempunyai tanggung jawab).

Page 10: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI (2)(2)5. Prinsip hierarki5. Prinsip hierarki

Tidak boleh ada unit organisasi tanpa atasan, yang Tidak boleh ada unit organisasi tanpa atasan, yang mempunyai wewenang memberi perintah kerja mempunyai wewenang memberi perintah kerja atau perintah operasional kepada bawahannya. atau perintah operasional kepada bawahannya.

6. Prinsip tanggung jawab6. Prinsip tanggung jawabResponsibility: atasan bertanggung jawab atas Responsibility: atasan bertanggung jawab atas

kegiatan bawahannya. kegiatan bawahannya. Liability: Tanggung jawab bawahan yang melakukan Liability: Tanggung jawab bawahan yang melakukan

kesalahan pidana atau perdata.kesalahan pidana atau perdata.Accountability: Pertanggung jawaban kepada Organiasi Accountability: Pertanggung jawaban kepada Organiasi

atas penggunaan sumber daya organisasi (personil, atas penggunaan sumber daya organisasi (personil, uang, mesin, kendaraan, material dsb)uang, mesin, kendaraan, material dsb)

7. Prinsip 7. Prinsip span of controlspan of control- Siapapun tidak boleh diserahi tugas yang melebihi Siapapun tidak boleh diserahi tugas yang melebihi

kemampuan.kemampuan.- Atasan bertanggung jawab atas pengembangan Atasan bertanggung jawab atas pengembangan

bawahannya.bawahannya.

Page 11: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI (3)(3)

8. Prinsip kesatuan arah8. Prinsip kesatuan arahSemua kebijaksanaan, peraturan, Semua kebijaksanaan, peraturan, instruksi dan perintah yang diberikan instruksi dan perintah yang diberikan harus menuju pada tercapainya tujuan harus menuju pada tercapainya tujuan organisasi (ke arah yang sama) organisasi (ke arah yang sama)

9. Prinsip kesatuan 9. Prinsip kesatuan komando/pimpinankomando/pimpinan

10. Prinsip integritas 10. Prinsip integritas - Setiap unit organisasi dalam mengejar Setiap unit organisasi dalam mengejar

efektif dan efisiensi harus menjaga jangan efektif dan efisiensi harus menjaga jangan sampai personil yang melakukan kegiatan sampai personil yang melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya langsung yang tidak ada kaitannya langsung maupun tidak langsung dengan tujuan maupun tidak langsung dengan tujuan organisasi yang ditetapkan.organisasi yang ditetapkan.

Page 12: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI (4)(4)

11. Prinsip Disiplin 11. Prinsip Disiplin Setiap orang dalam organisasi baik Setiap orang dalam organisasi baik pimpinan maupun yang bukan pimpinan pimpinan maupun yang bukan pimpinan harus berfikir dan berperasaan menurut harus berfikir dan berperasaan menurut konstitusi organisasi serta mentaati konstitusi organisasi serta mentaati ketentuan-ketentuan organisasi dengan ketentuan-ketentuan organisasi dengan setepat-tepatnyasetepat-tepatnya

12. Prinsip Stabilitas Personil12. Prinsip Stabilitas PersonilPembinaan personil sampai mempunyai Pembinaan personil sampai mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam kemampuan dan keterampilan dalam menjalankan tugas dan fugnsinya menjalankan tugas dan fugnsinya (memerlukan waktu yang cukup lama)(memerlukan waktu yang cukup lama)

Jangan sering mengganti (mutasi) personil, Jangan sering mengganti (mutasi) personil, karena akan menimbulkan ketidak stabilan karena akan menimbulkan ketidak stabilan dalam organisasidalam organisasi

Page 13: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI (5)(5)

13. Prinsip Klasifikasi Jabatan 13. Prinsip Klasifikasi Jabatan Jabatan-jabatan dalam organisasi dijabarkan secaraJabatan-jabatan dalam organisasi dijabarkan secara- vertikal, garis lurus ke atas- vertikal, garis lurus ke atas- horizontal, garis lurus ke samping/mendatar. - horizontal, garis lurus ke samping/mendatar.

14. Prinsip Keseimbangan Sentralisasi, 14. Prinsip Keseimbangan Sentralisasi, Desentralisasi dan DekonsentrasiDesentralisasi dan DekonsentrasiKesaturan arah dan komando Kesaturan arah dan komando sentralisasisentralisasi Wewenang pengambilan keputusan oleh Wewenang pengambilan keputusan oleh bahwan untuk melakukan kegiatan-kegiatan bahwan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang relevan atas nama “Puncak Pimpinan” yang relevan atas nama “Puncak Pimpinan” DesentralisasiDesentralisasi. . Walaupun bawahan berwenang mengambil Walaupun bawahan berwenang mengambil keputusan sendiri, namun tanggung jawab keputusan sendiri, namun tanggung jawab keluar tetap oleh Pimpinan keluar tetap oleh Pimpinan DekonsentrasiDekonsentrasi

Page 14: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

TIPOLOGI ORGANISASITIPOLOGI ORGANISASI1.1. Organisasi LiniOrganisasi Lini (Suatu tipe organisasi yang (Suatu tipe organisasi yang

merupakan suatu garis hierarki, dimana merupakan suatu garis hierarki, dimana pengambil keputusan adalah pimpinan/atasannya pengambil keputusan adalah pimpinan/atasannya yang dianggap serba bisa (Allround))yang dianggap serba bisa (Allround))

2.2. Organisasi Staf Organisasi Staf (Suatu tipe organisasi (Suatu tipe organisasi berdasarkan garis mendatar, yang bertugas berdasarkan garis mendatar, yang bertugas membantu pimpinan dalam mengambil membantu pimpinan dalam mengambil keputusan, dengan demikian staf harus keputusan, dengan demikian staf harus mempunyai keahlian tertentu)mempunyai keahlian tertentu)

3.3. Organisasi Lini dan Staf Organisasi Lini dan Staf (Merupakan gabungan (Merupakan gabungan antara organisasi lini dan staf antara organisasi lini dan staf kompleks.) kompleks.)

4.4. Organisasi Fungsional Organisasi Fungsional (Organisasi yang (Organisasi yang dijalankan oleh fungsionaris atau unit bantu dijalankan oleh fungsionaris atau unit bantu khusus yang mempunyai keahlian spesialistis khusus yang mempunyai keahlian spesialistis dalam pelaksanaan suatu pekerjaan operasional)dalam pelaksanaan suatu pekerjaan operasional)

5.5. Organisasi Horizontal Organisasi Horizontal (Organisasi yang terdiri (Organisasi yang terdiri dari sekelompok fungsionaris yang kedudukannya dari sekelompok fungsionaris yang kedudukannya sederajat dan mempunyai hubungan kerekanan sederajat dan mempunyai hubungan kerekanan (Kantor Pengacara, Praktek dokter bersama))(Kantor Pengacara, Praktek dokter bersama))

Page 15: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

KLASIFIKASI ORGANISASI KLASIFIKASI ORGANISASI PEMERINTAHANPEMERINTAHAN

Organisasi Pemerintahan dalam suatu Organisasi Pemerintahan dalam suatu ngara pada hakekatnya terdiri dari:ngara pada hakekatnya terdiri dari:

- Organisasi Pemerintahan Pusat - Organisasi Pemerintahan Pusat (OPP)(OPP)

- Organisasi Pemerintah Daerah - Organisasi Pemerintah Daerah (OPD)(OPD)

Page 16: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Struktur OAN/OPP Struktur OAN/OPP Organisasi Pemerintahan PusatOrganisasi Pemerintahan Pusat

Pimpinan Pemerintahan Pimpinan Pemerintahan Top Administrator Top Administrator Merumuskan dan memutuskan kebijakan pemerintahMerumuskan dan memutuskan kebijakan pemerintah Menyampaikan kebijakan kepada para pembantunya & Menyampaikan kebijakan kepada para pembantunya &

masyarakatmasyarakat Mendelegasikan kewenangannyaMendelegasikan kewenangannya Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatanMengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Menyusun struktur pemerintahMenyusun struktur pemerintah Menjalin hubungan ekstern dengan Luar Negeri Menjalin hubungan ekstern dengan Luar Negeri

Kabinet/Departemen Kabinet/Departemen Merupakan bagian dari Merupakan bagian dari Pemerintahan Negara yang dipimpin oleh seorang Pemerintahan Negara yang dipimpin oleh seorang Menteri yang bertanggung jawab langsung kepada Menteri yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.Presiden.

Dewan Pemerintahan Tertinggi Dewan Pemerintahan Tertinggi Dewan pengambil Dewan pengambil keputusan atau kebijakan Pemerintahan tertinggi. keputusan atau kebijakan Pemerintahan tertinggi.

Badan Non Departemen Badan Non Departemen LPND berada di langsung di LPND berada di langsung di bawah Presidenbawah Presiden

Page 17: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

JENIS MENTERIJENIS MENTERI MENTERI DEPARTEMENMENTERI DEPARTEMEN

Membantu Presiden melaksanakan tugas-tugas Membantu Presiden melaksanakan tugas-tugas yagn ditampung dalam Departemenyagn ditampung dalam Departemen

MENTERI KOORDIANATORMENTERI KOORDIANATOR Mengkoordinasikan departemen-departemen Mengkoordinasikan departemen-departemen

yang berada di bawah bidangnya untuk yang berada di bawah bidangnya untuk penyusunan kebijakan. penyusunan kebijakan.

MENTERI NEGARAMENTERI NEGARA Membantu Presiden melaksanakan tugas-tugas Membantu Presiden melaksanakan tugas-tugas

yang tidak tertampung dalam bidang tugas yang tidak tertampung dalam bidang tugas departemen. departemen.

MENTERI MUDAMENTERI MUDA Mengkoordinasikan pelaksanaan Mengkoordinasikan pelaksanaan

kebijaksanaan program di bidang kebijaksanaan program di bidang pemerintahan yang mendesak dan perlu pemerintahan yang mendesak dan perlu ditangani secara intensif ditangani secara intensif

Page 18: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

KEMENTERIAN/KEMENTERIAN/DEPARTEMENDEPARTEMEN

Pengaturan: Kedudukan, Tugas, Fungsi, Pengaturan: Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, & Tata Kewenangan, Susunan Organisasi, & Tata

Kerja DepartemenKerja Departemen Keppres No. 136/1999 (16 Departemen)Keppres No. 136/1999 (16 Departemen)Depdagri, Deplu, Kumdang, Keuangan, PDepdagri, Deplu, Kumdang, Keuangan, P

Keppres No. 165/2000 (17 Departemen)Keppres No. 165/2000 (17 Departemen)Departemen Kebudayaan dan PariwisitaDepartemen Kebudayaan dan Pariwisita

Keppres No. 172/2000 (17 Departemen)Keppres No. 172/2000 (17 Departemen)Penyempurnaan susunan organisasi departemenPenyempurnaan susunan organisasi departemen

Keppres No. 234/2001 (18 Departemen, 3 Menko, Keppres No. 234/2001 (18 Departemen, 3 Menko, 10 Meneg)10 Meneg)Departemen sosialDepartemen sosialPerindag (Perdagangan & PerindustrianPerindag (Perdagangan & PerindustrianDepartemen Kebudayaan & Pariwisata (Jadi Menteri Departemen Kebudayaan & Pariwisata (Jadi Menteri

Negara)Negara) PerPres No. 9/2005 PerPres No. 9/2005

Page 19: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

MENTERI KOORDINATORMENTERI KOORDINATOR Keppres No. 162 Tahun 2000 joKeppres No. 162 Tahun 2000 jo Keppres No. 174 Tahun 2000Keppres No. 174 Tahun 2000

MENTERI NEGARAMENTERI NEGARA Keppres No. 163 Tahun 2000 joKeppres No. 163 Tahun 2000 jo Keppres No. 175 Tahun 2000Keppres No. 175 Tahun 2000

MENTERI MUDAMENTERI MUDA Keppres No. 164 Tahun 2000 joKeppres No. 164 Tahun 2000 jo Keppres No. 176 Tahun 2000Keppres No. 176 Tahun 2000

Page 20: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

SUSUNAN DALAM SUATU SUSUNAN DALAM SUATU DEPARTEMENDEPARTEMEN

Unsur PimpinanUnsur Pimpinan Menteri (sebagai pimpinan departemen yang bertanggung Menteri (sebagai pimpinan departemen yang bertanggung

jawab kepada Presiden) jawab kepada Presiden) Unsur Pembangu PimpinanUnsur Pembangu Pimpinan

Sekretariat Jenderal (yang bertanggung jawab kepada menteri Sekretariat Jenderal (yang bertanggung jawab kepada menteri yang bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, yang bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program administrasi, SDM, serta dan pengendalian terhadap program administrasi, SDM, serta pengawasan)pengawasan)

Unsur Pelaksana Unsur Pelaksana Direktorat Jenderal (bertanggung jawab pada menteri dan Direktorat Jenderal (bertanggung jawab pada menteri dan

bertugas melaksanakan perumusan kebijakan dan bertugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaannya serta standardisasi teknis tugas2 umum dep.)pelaksanaannya serta standardisasi teknis tugas2 umum dep.)

Unsur PengawasanUnsur Pengawasan Inspektorat Jenderal (bertanggung jawab pada menteri dan Inspektorat Jenderal (bertanggung jawab pada menteri dan

bertugas melaksanakan pengawasan di departemen)bertugas melaksanakan pengawasan di departemen) Unsur Pelaksana TeknisUnsur Pelaksana Teknis

BAdan: unsur pelaksana tugas admnistrasi atau tugas teknis BAdan: unsur pelaksana tugas admnistrasi atau tugas teknis depg bertanggung jawab pada menteri)depg bertanggung jawab pada menteri)

Staf AhliStaf Ahli Instansi Vertikal Instansi Vertikal

Perangkat dept di daerah (kewenangan tidak diserahkan ke Perangkat dept di daerah (kewenangan tidak diserahkan ke daerah tetap di pusat/ departemen daerah tetap di pusat/ departemen

Page 21: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

BIROKRASIBIROKRASI Pengertian secara harfiahPengertian secara harfiah

Bureu berarti mejaBureu berarti meja Kartia berarti pemerintahKartia berarti pemerintah

Jadi pengertia birokrasi adalah pelayanan yang Jadi pengertia birokrasi adalah pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah dari meja ke mejadiberikan oleh Pemerintah dari meja ke meja

Secara umum dapat dirumuskanSecara umum dapat dirumuskanMerupakan suatu tipe organisasi yang Merupakan suatu tipe organisasi yang melaksanakan tata kerja yang telah ditetapkan melaksanakan tata kerja yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan, yang oleh peraturan perundang-undangan, yang bertugas melakukan pelayanan umum (public bertugas melakukan pelayanan umum (public service) serta dilaksanakan dengan sepenuhnya service) serta dilaksanakan dengan sepenuhnya (secara sende of belonging dan sense of (secara sende of belonging dan sense of responsibility)responsibility)

MAX WEBERMAX WEBERBirokrasi adalah suatu istilah kolektif bagi suatu Birokrasi adalah suatu istilah kolektif bagi suatu badan yang terdiri dari jabatan-jabatan publik. badan yang terdiri dari jabatan-jabatan publik.

Page 22: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Menurut Prof. Prayudi, jabatan publik Menurut Prof. Prayudi, jabatan publik ini dijalankan oleh pejabat ini dijalankan oleh pejabat

pemerintah/birokrat yang menjalankan pemerintah/birokrat yang menjalankan tugasnya sesuai dengan peran dan tugasnya sesuai dengan peran dan

fungsinya dalam sistem birokrasi negara fungsinya dalam sistem birokrasi negara yang harus mampu mengendalikan yang harus mampu mengendalikan

orang-orang yang dipimpinnya. orang-orang yang dipimpinnya. 3 arti birokrasi:3 arti birokrasi:- Sebagai tipe organisasi yang khasSebagai tipe organisasi yang khas- Sebagai suatu sistem atau strukturSebagai suatu sistem atau struktur- Sebagai suatu tatanan jiwa dan alat Sebagai suatu tatanan jiwa dan alat

kerja para organ negarakerja para organ negara

Page 23: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Sebagai tipe organisasi yang khas Sebagai tipe organisasi yang khas dimaksudkan untuk mengorganisir dimaksudkan untuk mengorganisir

banyak orang. banyak orang. CIRI-CIRI IDEAL BIROKRASI (MAX WEBER)CIRI-CIRI IDEAL BIROKRASI (MAX WEBER)1.1. Dalam pelaksanaan birokrasi mengikuti prinsi Dalam pelaksanaan birokrasi mengikuti prinsi

organisasi sepeuhnyaorganisasi sepeuhnya2.2. Para pelaksana birokrasi harus patuh pada Para pelaksana birokrasi harus patuh pada

peraturan yang melandasinya (azas legalitas)peraturan yang melandasinya (azas legalitas)3.3. Para birokrat harus bekerja dengan sungguh-Para birokrat harus bekerja dengan sungguh-

sungguh (sense of belonging dan sense of sungguh (sense of belonging dan sense of responsibilityresponsibility

4.4. Para birokrat melaksanakan disiplin yang luasPara birokrat melaksanakan disiplin yang luas5.5. Pengangkatan para pejabat berdasarkan Pengangkatan para pejabat berdasarkan

syarat2 teknis (Merit system dan Career syarat2 teknis (Merit system dan Career system)system)

6.6. Harus ada pemisahan yang tegas antara Harus ada pemisahan yang tegas antara urusan pribadi dan urusan dinas. urusan pribadi dan urusan dinas.

Page 24: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Birokrasi sebagai suatu Birokrasi sebagai suatu sistem kerjasistem kerja

Dimaksudkan sebagai sistem kerja Dimaksudkan sebagai sistem kerja yang berdasarkan atas tata yang berdasarkan atas tata hubungan kerjasama antara jabatan-hubungan kerjasama antara jabatan-jabatan secara zakelijk, menurut jabatan secara zakelijk, menurut prosedur dan peraturan yang prosedur dan peraturan yang berlaku, tanpa pilih kasih dan tanpa berlaku, tanpa pilih kasih dan tanpa pamrih. pamrih.

Page 25: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Birokrasi sebagai tatatan Birokrasi sebagai tatatan dan alat kerja organ negaradan alat kerja organ negara

Berarti birokrasi itu tidak Berarti birokrasi itu tidak menyimpang dari apa yang telah menyimpang dari apa yang telah diperintahkan oleh atasan atau oleh diperintahkan oleh atasan atau oleh peraturan perundang-undangan. peraturan perundang-undangan. Dan dalam melaksanakan tugasnya Dan dalam melaksanakan tugasnya seorang birokrat dilengkapi dengan seorang birokrat dilengkapi dengan azas legalitas dan azas fries azas legalitas dan azas fries ermessen. ermessen.

Page 26: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Hukum Birokrasi PublikHukum Birokrasi PublikSeperangkat peraturan perundang-Seperangkat peraturan perundang-undangan yang diarahkan untuk mengatur undangan yang diarahkan untuk mengatur tentang organisasi yang melaksanakan tata tentang organisasi yang melaksanakan tata kerja yang melaksanakan pelayanan umum kerja yang melaksanakan pelayanan umum dan tugas-tugas pemerintahan. dan tugas-tugas pemerintahan.

Hukum disini berperan dan berfungsi dalam 3 Hukum disini berperan dan berfungsi dalam 3 Aspek:Aspek:

1.1. Hukum sebagai alat (instrumen)Hukum sebagai alat (instrumen)

2.2. Hukum sebagai landasan dasar untuk Hukum sebagai landasan dasar untuk mencapai kemakmuranmencapai kemakmuran

3.3. Hukum sebagai sarana untuk Hukum sebagai sarana untuk memperlancar proses pembangunan. memperlancar proses pembangunan.

Page 27: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Hukum sebagai AlatHukum sebagai Alat

Berarti hukum sebagai pengendali untuk Berarti hukum sebagai pengendali untuk menciptakan suatu ketertiban di dalam menciptakan suatu ketertiban di dalam tubuh birokrasi publik, agar tercapai tubuh birokrasi publik, agar tercapai sasarn yang telah ditetapkan, yaitu guna sasarn yang telah ditetapkan, yaitu guna mewujudkan masyarakat yang adil dan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Berarti dalam melaksanakan makmur. Berarti dalam melaksanakan birokrasi berdasarkan azas legalitas birokrasi berdasarkan azas legalitas (dilandasai oleh seperangkat peraturan (dilandasai oleh seperangkat peraturan perundang-undangan baik tertulis perundang-undangan baik tertulis maupun tidak tertulis). maupun tidak tertulis).

Page 28: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Hukum sebagai Landasan Hukum sebagai Landasan untuk Mencapai untuk Mencapai Kemakmuran Kemakmuran

Berarti hukum sebagai landasan dasar birokrasi Berarti hukum sebagai landasan dasar birokrasi publik, dimana hal ini merupakan pelaksanaan publik, dimana hal ini merupakan pelaksanaan dari azas legalitas dimana ketaatan dan dari azas legalitas dimana ketaatan dan kesadaran hukum dari para aparat merupakan kesadaran hukum dari para aparat merupakan syarat mutlak.syarat mutlak.

Sumber hukum utama (the basic policy) yang Sumber hukum utama (the basic policy) yang mendasari pelaksanaan birokrasi publik adalah mendasari pelaksanaan birokrasi publik adalah GBHN. Dan dalam pelaksanaannya GBHN perlu GBHN. Dan dalam pelaksanaannya GBHN perlu dijabarkan dalam bentuk the line of conduct, dijabarkan dalam bentuk the line of conduct, yaitu jalur-jalur kebijakan yang merupakan yaitu jalur-jalur kebijakan yang merupakan keputusan dari para birokrat/para pejabat keputusan dari para birokrat/para pejabat pemerintah. pemerintah.

Page 29: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Hukum sebagai Sarana untuk Hukum sebagai Sarana untuk Memperlancar Proses Memperlancar Proses

PembangunanPembangunanTitik beratnya adalah mengenai keputusan Titik beratnya adalah mengenai keputusan

dari para birokrat dalam menjalankan dari para birokrat dalam menjalankan tugasnya, agar tercipta iklim kepastian tugasnya, agar tercipta iklim kepastian yang sesuai dengan organisasi yang sesuai dengan organisasi pemerintah. Yang dijadikan unit analisa pemerintah. Yang dijadikan unit analisa disini adalah proses pembuatan disini adalah proses pembuatan keputusan, dimana harus memperhatikan: keputusan, dimana harus memperhatikan: rasionalits, efektivitas, efisiensi, dan rasionalits, efektivitas, efisiensi, dan produktivitas. produktivitas.

““Berbicara masalah hukum birokrasi, maka Berbicara masalah hukum birokrasi, maka tidak terlepas dari para birokratnya tidak terlepas dari para birokratnya sebagai pelaksanan yang menyangkut sebagai pelaksanan yang menyangkut mental dan loyalitas”.mental dan loyalitas”.

Page 30: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

KEBIJAKAN PUBLIKKEBIJAKAN PUBLIK

Perumusan Kebijakan Publik bukan Perumusan Kebijakan Publik bukan merupakan suatu proses yang sederhana merupakan suatu proses yang sederhana dan mudah, karena terdapat beberapa dan mudah, karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. faktor yang mempengaruhi.

Fungsi perumusan kebijakan publik sama Fungsi perumusan kebijakan publik sama pentingnya dengan fungsi pelaksanaan pentingnya dengan fungsi pelaksanaan kebijakan publikkebijakan publik

Birokrasi Pemerintah berperan sebagai Birokrasi Pemerintah berperan sebagai perumus dari kebijakan publik (Nicholas perumus dari kebijakan publik (Nicholas Henry)Henry)

Page 31: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

PERAN BIROKRAT DALAM PERAN BIROKRAT DALAM PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN

KEBIJAKAN PUBLIK ADALAH KEBIJAKAN PUBLIK ADALAH SEBAGAI:SEBAGAI:

1.1. Motivator – Birokrat mampu mendorong seluruh Motivator – Birokrat mampu mendorong seluruh komponen masyarakat untuk turut serta dalam komponen masyarakat untuk turut serta dalam pembangunan. pembangunan.

2.2. Moernisator – Birokrat mampu menyeleksi norma-Moernisator – Birokrat mampu menyeleksi norma-norma yang usang dan norma-norma yang baru. norma yang usang dan norma-norma yang baru.

3.3. Katalisator – Birokrat mampu memberi suri Katalisator – Birokrat mampu memberi suri telandan dan contoh yang baik kepada telandan dan contoh yang baik kepada bawahannya. bawahannya.

4.4. Dinamisator – Birokrat mampu menujukkan suatu Dinamisator – Birokrat mampu menujukkan suatu dinamika yang merupakan peningkatan peran dan dinamika yang merupakan peningkatan peran dan daya kerja pemerintah. daya kerja pemerintah.

5.5. Stabilisator – Birokrat mampu menciptakan Stabilisator – Birokrat mampu menciptakan suasana stabil dalam pelaksanaan tugas2 karena suasana stabil dalam pelaksanaan tugas2 karena merupakan syarat mutlak berhasilnya merupakan syarat mutlak berhasilnya pembangunan nasional. pembangunan nasional.

Page 32: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

PENGERTIAN PENGERTIAN KEBIJAKAN (1)KEBIJAKAN (1)

1.1. Kebijakan merupakan suatu program Kebijakan merupakan suatu program pencapaian tujuan, nilai, dan praktek pencapaian tujuan, nilai, dan praktek yang terarah. (Harold D. Lasswell & yang terarah. (Harold D. Lasswell & Abraham Kaplan)Abraham Kaplan)

2.2. Kebijakan merupakan serangkaian Kebijakan merupakan serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakna tertentu yang diikuti dan dilaksanakna oleh seorang pelaku atau sekelompok oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan suatu pelaku guna memecahkan suatu masalah (James E. Ander)masalah (James E. Ander)

Page 33: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

PENGERTIAN PENGERTIAN KEBIJAKAN (2)KEBIJAKAN (2)

3. 3. Kebijakan Publik adalah suatu strategi Kebijakan Publik adalah suatu strategi Kebijakan yang diarahkan untuk mencapai Kebijakan yang diarahkan untuk mencapai suatu juguan. Oleh karena itu kebijakan suatu juguan. Oleh karena itu kebijakan memiliki 3 elemen, yaitu:memiliki 3 elemen, yaitu:

a.a. Identifikasi tujuan2 yang ingin dicapaiIdentifikasi tujuan2 yang ingin dicapai

b.b. Strategi dari berbagai langkah untuk mencapai Strategi dari berbagai langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkantujuan yang diinginkan

c.c. Penyediaan bebagai input untuk memungkinkan Penyediaan bebagai input untuk memungkinkan pelaksanaan secara nyata dari strategi tersebut. pelaksanaan secara nyata dari strategi tersebut. (Amara Raksasataya)(Amara Raksasataya)

4.4. Kebijakan publik merupakan apa yagn dipilih Kebijakan publik merupakan apa yagn dipilih oleh pemerintah untuk dilakjukan atau tidak oleh pemerintah untuk dilakjukan atau tidak dilakukan, dimana keduanya mempunyai dilakukan, dimana keduanya mempunyai pengaruh yang sama besarnya (Thomas R-Dye)pengaruh yang sama besarnya (Thomas R-Dye)

Page 34: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

PENGERTIAN PENGERTIAN KEBIJAKAN (3)KEBIJAKAN (3)

5. 5. Kebijakan Publik adalah kebijakan yang Kebijakan Publik adalah kebijakan yang dikembangkan oleh Badan-badan atau Pejabat dikembangkan oleh Badan-badan atau Pejabat Pemerintah yang mempunyai beberapa Pemerintah yang mempunyai beberapa kharakteristik:kharakteristik:

a.a. Mempunyai tujuan tertentuMempunyai tujuan tertentub.b. Basis tindakan/pola tindakan pejabat pemerintahBasis tindakan/pola tindakan pejabat pemerintahc.c. Merupakan apa yang benar dilakukan oleh Pemerintah Merupakan apa yang benar dilakukan oleh Pemerintah

bukan merupakan apa yang pemerintah maksud akan bukan merupakan apa yang pemerintah maksud akan dilaksanakan. dilaksanakan.

d.d. Bersifat positif dalam arti merupakan keputusan Bersifat positif dalam arti merupakan keputusan pejabat pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu.pejabat pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu.

e.e. Kebijakan publik harus didasarkan pada peraturan Kebijakan publik harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan (legalitas) dan bersifat memaksa perundang-undangan (legalitas) dan bersifat memaksa (James E. Ander)(James E. Ander)

6.6. Kebijakan publik adalah pengalokasian nilai-nilai Kebijakan publik adalah pengalokasian nilai-nilai secara paksa kepada seluruh anggota secara paksa kepada seluruh anggota masyarakat. Dan hanya pemerintah yang sah masyarakat. Dan hanya pemerintah yang sah yang dapat berbuat demikian (David Easton. yang dapat berbuat demikian (David Easton.

Page 35: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Dari pengertian2 tsb dapat Dari pengertian2 tsb dapat disimpulkan karakteristik dari disimpulkan karakteristik dari

kebijakan publikkebijakan publik1.1. Kebijakan publik dalam bentuk perdananya Kebijakan publik dalam bentuk perdananya

berupa penetapan tindakan pemerintah. berupa penetapan tindakan pemerintah. 2.2. Kebijakan publik tidak cukup hanya Kebijakan publik tidak cukup hanya

dinyatakan tetapi dilaksanakan dalam dinyatakan tetapi dilaksanakan dalam bentuk nyata.bentuk nyata.

3.3. Kebijakan publik baik untuk melakukan Kebijakan publik baik untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu dilandasi dengan maksud dan tujuan dilandasi dengan maksud dan tujuan tertentu. tertentu.

4.4. Kebijakan publik harus senantiasa ditujukan Kebijakan publik harus senantiasa ditujukan bagi kepentingan seluruh anggota bagi kepentingan seluruh anggota masyarakat (perbuatan kebijakan pulbkik masyarakat (perbuatan kebijakan pulbkik tidak hanya mengatasnamakan untuk tidak hanya mengatasnamakan untuk kepentingan publik, tetapi benar2 berujtuan kepentingan publik, tetapi benar2 berujtuan untuk memenuhi keinginan dan tuntutan untuk memenuhi keinginan dan tuntutan seluruh anggota masy.seluruh anggota masy.

Page 36: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

Proses Perumusan Proses Perumusan Kebijakan PublikKebijakan Publik

1.1. Perumusan masalah kebijakan Perumusan masalah kebijakan publik (policy problems)publik (policy problems)

2.2. Penyusunan agenda pemerintah Penyusunan agenda pemerintah (policy agenda)(policy agenda)

3.3. Perumusan usulan kebijakan publikPerumusan usulan kebijakan publik

4.4. Pengesahan kebijakan publikPengesahan kebijakan publik

5.5. Pelaksanaan kebijakan publik Pelaksanaan kebijakan publik

6.6. Penilaian kebijakan publik. Penilaian kebijakan publik.

Page 37: Materi: Organisasi Administrasi Negara, Birokrasi, dan Kebijakan Publik

TERIMA KASIHTERIMA KASIH