Budaya birokrasi pelayanan publik

18
BUDAYA BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK Muslimin B. Putra Bahan Kuliah Pelayanan Publik

Transcript of Budaya birokrasi pelayanan publik

BUDAYA BIROKRASI

PELAYANAN PUBLIK

Muslimin B. Putra

Bahan Kuliah Pelayanan Publik

A. PENGERTIAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN

B. BUDAYA BIROKRASI DAN BUDAYA ORGANISASI

C.PROGRAM REFORMASI BIROKRASI

D. TEORI-TEORI BIROKRASI

Budaya adalah pola semua susunanyang dipakai masyarakat sebagaicara tradisional dalam pemecahan

masalah mereka (Krech, dalamMoeljono, 2005:9)

Budaya adalah strategi untukbertahan hidup dan menang.

Indikator “bertahan hidup danmenang” menyeleksi lahirnya

komunitas yang maju atauterbelakang (Peursen, dalam

Moeljono, 2005:72)

PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan merupakan adat istiadat

yang menyangkut nilai-nilai, norma-norma

dan kebiasaan-kebiasaan dalam hidup

sehari-hari yang dianut oleh sekelompok

orang dan berfungsi sebagai Pedoman

tingkah laku (Munn, 1962)

Setiap golongan suku bangsa atau etnik

menyangkut seperangkat kebudayaan

yang melekat pada identitas suku bangsa

atau etnik tersebut yang sewaktu-waktu

dapat diaktifkan sebagai simbol-simbol

(Suparlan, 1986).

BUDAYA ORGANISASI

NILAI-NILAI (VALUES)

KEYAKINAN-KEYAKINAN

(BELIEFS)

ASUMSI-ASUMSI

(ASSUMTIONS)

Budaya Organisasi adalahseperangkat asumsi atau sistem

keyakinan , nilai2 dan norma2 yang dikembangkan dalam

organisasi yg dijadikan pedomantingkah laku bagi anggota2nya

untuk mengatasi masalahadaptasi eksternal dan integrasiinternal (Mangkunegara, 2005:113)

PERAN BUDAYA ORGANISASI

a. Sebagai perekat.

b. Pembentuk sense of belonging dan sense of identity.

c. Core organizational values.

d. Alat efektifitas.

BUDAYA ORGANISASI

Values

Budaya Kerja

IDENTITAS

KOMUNITAS

BUDAYA ORGANISASI

• Budaya organisasi adalah sebuah persepsi bukan sesuatuyang dapat disentuh atau dilihat secara fisik namun parakaryawan menerima dan memahaminya melalui apa yang mereka alami dalam organisasi.

• Budaya organisasi bersifat deskriptif yaitu berkenan denganbagaimana para anggota menerima dan mengartikanbudaya tersebut terlepas dari apakaha merekamenyukainya atau tidak.

BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsepbangunan pada tiga tingkatan :

• Tingkatan asumsi dasar (Basic Assumption).

• Tingkatan Nilai (Value).

• Tingkatan artifact (Sesuatu yang ditinggalkan).

BUDAYA ORGANISASI

Levin & Gottlieb (2009:45)

most

organization

change efforts

require some

degree of culture shift

(mengubah sebuah organisasi

diperlukan pergeseran budaya

beberapa derajat).

REFORMASI BUDAYA BIROKRASI

• Structure follows strategy : organisasi ramping strukturdan kaya fungsi, efisien, dan efektif organisasi disusunberdasarkan visi, misi, dan strategi yang jelas.

• Small Organization but large networking : organisasiyang efisien dan efektif, rasional, dan proporsional, flat atau datar, ramping, pembidangan sesuai beban dansifat tugas.

• Learning organization : menerapkan strategi organisasipembelajaran yang cepat beradaptasi terhadapperubahan

Birokrasi Mekanis

• Weber mengharapkan birokrasi yang mekanis menjadiorganisasi yang mampu meningkatkan efisiensi danrasionalitas kegiatan pemerintahan dan membangunbirokrasi yang netral serta mampu memberikan pelayanankepada masyarakat secara adil.

• Penerapan model birokrasi Weber dalam pemerintahan sudahlama berkembang dengan berbagai kelebihan dankekurangannya termasuk dianggap terlalu berbelit, kaku danprosedurnya tidak efisien, sementara keragaman lingkunganpemerintahan menuntut model birokrasi yang berbeda-beda.

Birokrasi Weber

• Terlalu menyederhanakan struktur sosial kemasyrakatanwalaupun sangat tidak dinginkan tetapi cenderungmenjauhi dunia ideal Weber (kasta, agama, etnis dll).

• Karakteristik formalisme birokrasi, seringkali dikendalikanoleh hubungan informal akibatnya putusan yang diambilsah tetapi bertentangan dengan keadilan.

• Potensi dehumanisasi tidak fleksibel dan terlaluprosedural.

• Tidak tumbuhnya rasa memiliki di kalangan birokrat, hanyasebagai pelayan jenuh menghadapi pekerjaan.

• Tidak sensitif merespon perubahan

TEORI BIROKRASI

Birokrasi yg berdasarkan

pada sistem peraturan

yang rasional

Birokrasi menjadi alat

penghalang (block) rakyat

dlm melaksanakan kekuasaan

Menyoroti kapasistas birokrasi

yg terlalu besar, terlalu

mencampuri urusan rakyat,

mengkonsumsi terlalu banyak

sumber daya

PENUTUP DAN REKOMENDASI

1. Perlu Birokrasi yang adaptif dengan perubahan

2. Birokrasi harus mampu menjadi pelayan masyarakat

3. Perubahan dari birokrasi patrimonial ke arah birokrasi

pelayan masyarakat