REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

81
REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA SUKU DINAS PENDIDIKAN DI WILAYAH ADMINISTRASI KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh: Ahmad Hidayah 1110112000009 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

Page 1: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK

PADA SUKU DINAS PENDIDIKAN DI WILAYAH

ADMINISTRASI KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

Ahmad Hidayah

1110112000009

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang Berjudul :

REFORMASI BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK BIDANG

PENDIDIKAN DI KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 September 2014

Ahmad Hidayah

Page 3: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

ii

REFORMASI BIROKRASI : PELAYANAN PUBLIK BIDANG

PENDIDIKAN DI KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos)

Oleh :

Ahmad Hidayah

NIM : 1110112000009

Dibawah Bimbingan

Suryani, M.Si

NIP. 105411224

JURUSAN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 4: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa :

Nama : Ahmad Hidayah

NIM : 1110112000009

Progam Studi : Ilmu Politik

Telah menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul :

REFORMASI BIROKRASI PELAYAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN

DI KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU

Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji :

Jakarta, 15 September 2014

Mengetahui Menyetujui

Ketua Program Studi Pembimbing

Ali Munhanif, Ph. D Suryani M.Si

NIP. 196512121992031004 NIP.105411224

Page 5: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

iv

Page 6: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

v

ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang reformasi birokrasi pelayanan publik di

bidang pendidikan di daerah Kabupaten Kepulauan Seribu. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui implementasi reformasi birokrasi pelayanan publik

bidang pendidikan di Kabupaten Kepulauan Seribu serta permasalahan dan

hambatan yang terjadi dalam proses reformasi birokrasi pelayanan publik bidang

pendidikan.

Peneliti menggunakan 3 teori, yaitu Birokrasi, Pelayanan Publik, dan

Reformasi Birokrasi. Peneliti menemukan bahwa reformasi birokrasi yang

dilakukan Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu terbagi dalam 3

aspek, yaitu Infrastruktur dan sarana prasarana, kualitas guru, serta Kartu Jakarta

Pintar (KJP). Metodologi yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian dilakukan

di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu, tepatnya di Suku Dinas Pendidikan dan

sekolah – sekolah di 6 kelurahan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.

Dari penelitian yang dilakukan berdasarkan studi lapangan dalam bentuk

observasi dan wawancara, peneliti menemukan bahwa ada infrastruktur dan

sarana prasarana telah terjadi reformasi birokrasi dengan baik. Hal ini dibuktikan

dengan sudah baiknya bangunan di setiap sekolah SD, SMP dan SMA. Perbaikan

juga terjadi pada prosedur permintaan perbaikan infrastruktur. Hal ini berdampak

pada percepatan proses pelayanan. Pada kualitas guru, reformasi birokrasi belum

mencapai titik maksimal. Ada 3 aspek, pertama adalah spesialisasi guru. Pada

tahap ini guru belum tersepsialisasi. Kedua adalah penyebaran. Penyebaran telah

merata di setiap pulau, namun di beberapa wilayah masih banyak terdapat tenaga

honorer dibandingkan dengan pegawai negeri sipil (PNS). Ketiga adalah

sertifikasi guru. Suku Dinas Pendidikan telah berhasil membuat seluruh guru di

Kabupaten Kepulauan Seribu memiliki sertifikat sebagai tenaga pengajar. Hal ini

menandakan bahwa tenaga pengajar merupakan tenaga pengajar yang profesional

dan berkualitas.

Kartu Jakarta Pintar (KJP) juga merupakan salah satu bentuk reformasi

birokrasi. Sebab, dengan adanya KJP meringankan beban masyarakat untuk

mendapatkan pelayanan pendidikan sehingga diharapkan dapat meningkatkan

kualitas dan mutu pendidikan di DKI Jakarta, Khususnya Kabupaten Kepulauan

Seribu.

Page 7: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “

Reformasi Birokrasi Pelayanan Publik Bidang Pendidikan di Kabupaten

Kepulauan Seribu” Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya dari awal hingga akhir

zaman.

Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan didalamnya. Oleh karena itu peneliti mengaharapkan kritik dan saran

yang membangun dari semua pihak. Penulisan skripsi ini juga tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Bahtiar Effendi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Ali Munhanif, Ph.D selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak M. Zaki Mubarak, M.Si. selaku sekretaris Program Studi Ilmu

Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Ibu Suryani M.Si, Selaku dosen pembimbing. Terima kasih telah

membimbing dengan sabar dan iklas, serta meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran untuk memberikan masukan serta nasehat, dan memberikan

motivasi sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Yanto Siregar selaku Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten

Kepulauan Seribu dan Bapak Bambang selaku Kasubag Umum Suku

Dinas Kabupaten Kepulauan seribu. terima kasih telah meluangkan

waktunya untuk diwawancari dan meminta data untuk keperluan penelitian

6. Kepala sekolah dan guru di Kabupaten Kepulauan Seribu yang saya

wawancari. Terima kasih telah bersedia meluangkan waktunya untuk

peneliti wawancarai

Page 8: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

vii

7. Orang tua tercinta Bapak Bobbi Rosadi dan Ibu Nelly Kadriana serta adik

saya Siti Rasya Salsabila dan Desyafran Rafa yang memberikan segala

bentuk dukungan berupa finansial dan moral sehingga skripsi ini dapat

selesai.

8. Angga Patiar Boru Sianturi, Terima Kasih telah selalu berada di samping

peneliti dalam suka maupun duka selama pengerjaan skripsi ini.

9. Brian Aderinanda Bahri, Kokoh dan Dwi Andika Irawan. Terima kasih

untuk selalu menjadi sahabat baik saya dan menemani saya selama

penelitian di Kepulauan Seribu.

10. Keluarga Besar BEM FISIP 2013 – 2014, khususnya Hilman Hidayat,

Rida Fauziah Qinvi, Andhita Nooryani Sarasati, Anggita, Ricardo

Taufano, La Ode, Fikri Mahir Lubis, Ahsan, Mhd Ikhsan dll. Terima kasih

telah memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat selesai.

11. Seluruh teman – teman Ilmu Politik 2010, khususnya Herman Afrianto,

Aliya dan Abdurrahman Abudan dll yang tidak pernah lelah membantu

skripsi peneliti dari awal sampai akhir.

12. Seluruh pihak yang membantu yang tidak dapat peneliti sebutkan satu

persatu.

Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran bagi

para pembaca sekalian.

Jakarta, 10 September 2014

Ahmad Hidayah

Page 9: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME........................................i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN................................................ii

ABSTRAK.............................................................................................................iii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv

DAFTAR ISI.........................................................................................................vi

DAFTAR TABEL...............................................................................................viii

DAFTAR DIAGRAM...........................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1

B. Perumusan Masalah ................................................................................9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................................9

D. Tinjauan Pustaka...................................................................................10

E. Metodologi Penelitian............................................................................11

BAB II KERANGKA TEORI

A. Birokrasi ...............................................................................................14

1. Definisi Birokrasi .........................................................................14

2. Tujuan Birokrasi ...........................................................................16

3. Tugas Birokrasi .............................................................................17

4. Kelemahan Birokrasi di Negara Berkembang...............................18

B. Reformasi Birokrasi ..............................................................................18

1. Definisi Reformasi Birokrasi .........................................................18

2. Sejarah Reformasi Birokrasi .........................................................21

3. Strategi Reformasi Birokrasi .........................................................22

C. Pelayanan Publik .................................................................................24

BAB III PROFIL DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU

A. Sejarah Kabupaten Kepulauan Seribu ..................................................27

B. Geografis Kabupaten Kepulauan Seribu ..............................................28

C. Unsur Demografi Kabupaten Kepulauan Seribu ................................. 29

1. Pendidikan .....................................................................................29

2. Tingkat Ekonomi ...........................................................................31

3. Penyebaran Jumlah Penduduk .......................................................32

D. Struktur Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Seribu ..........................34

BAB IV REFORMASI BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK BIDANG

PENDIDIKAN DI KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU

A. Reformasi birokrasi bidang pendidikan ...............................................35

Page 10: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

ix

B. Pembangunan Infrastruktur dan Sarana Prasarana ...............................38

1. Tingkat Sekolah Dasar (SD) .........................................................40

2. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)..................................41

3. Tingkat Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) .....43

C. Perbaikan Kualitas Guru .......................................................................46

1. Spesialisasi Guru ...........................................................................46

2. Penyebaran Guru ...........................................................................48

3. Sertifikasi Guru .............................................................................50

D. Kartu Jakarta Pintar ..............................................................................53

E. Masalah dan Hambatan Pelayanan Publik Bidang Pendidikan

1. Minimnya Jumlah Murid Tingkat SMA/SMK ..............................60

2. Minimnya Transportasi Antar Pulau .............................................62

3. Pola Pikir Masyarakat ...................................................................62

4. Belum Terspesialisasi Guru ..........................................................63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...........................................................................................64

B. Saran .....................................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................xi

LAMPIRAN

Page 11: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 8 Area Perubahan Reformasi Birokrasi............................................3

Tabel 1.2 10 Besar Provinsi Pelayanan Publik Terbaik .................................6

Tabel 1.3 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru tahun 2014 ..............................7

Tabel 1.4 Persentase Tingkat Pendidikan di Kepulauan Seribu .....................8

Tabel 3.1 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru tahun 2014 .............................29

Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kepulauan Seribu.......................31

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Miskin di Kepulauan Seribu ............................31

Tabel 3.4 Penyebaran Penduduk dan Luas Wilayah Kepulaun Seribu .........32

Tabel 4.1 Realisasi Biaya Perbaikan Infrastruktur Tingkat SD ....................41

Tabel 4.2 Realisasi Biaya Perbaikan Infrastruktur Tingkat SMP .................42

Tabel 4.3 Realisasi Biaya Perbaikan Infrastruktur Tingkat SMA/SMK........45

Tabel 4.4 Jumlah PNS dan Honorer Berdasarkan Kelurahan........................49

Tabel 4.5 Jumlah PNS dan Honorer Berdasarkan Jenjang Pendidikan..........49

Tabel 4.6 Jumlah Alokasi Anggaran Bagi Anggota KJP...............................54

Page 12: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

xi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Tingkat Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Seribu ...................30

Page 13: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Bangunan Sekolah Dasar (SD) 02 Pari........................................41

Gambar 4.2 Lapangan SMAN 69 Pramuka yang sedang di renovasi ...............45

Page 14: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan birokrasi di Indonesia bukanlah permasalahan baru.

Problem birokrasi ini merupakan suatu problem yang kompleks dan sulit untuk di

selesaikan oleh pemerintah. Banyak pendapat yang berkembang di masyarakat

menyatakan bahwa birokrasi bukanlah menjadi pelayan bagi masyarakat

melainkan sebagai sumber masalah bagi masyarakat. Selain itu birokrasi di

Indonesia sangat erat kaitanya dengan praktek KKN (Korupsi, Kolusi, dan

Nepotisme).1

Berbagai permasalahan yang ada dalam birokrasi tersebut merupakan

serangkaian permasalahan yang ada dalam birokrasi baik di pusat maupun daerah.

Khususnya bagi daerah, otonomi daerah yang semula diharapkan dapat lebih

mendekatkan pemerintah dengan masyarakat agar pelayanan yang diberikan

semakin baik, justru pada kenyataannya tujuan tersebut belum mampu dijalankan

dengan baik.

Kesan negatif yang di pandang oleh masyarakat kepada birokrasi

diakibatkan karena birokrasi selama ini tidak dapat merespon keinginan

masyarakat. Konsep birokrasi di Indonesia dinilai tidak lagi mampu

menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat yang sangat pesat. Birokrasi

1Agus Dwiyanto, Reformasi Birokrasi di Publik Indonesia (Yogyakarta: Pusat Studi

Kebijakan dan Kependudukan UGM, 2002), h.228

Page 15: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

2

dinilai bekerja dengan lambat, hati – hati dan metodologi sudah tidak dapat

diterima oleh masyarakat saat ini yang cepat, efisien, tepat waktu, dan sederhana.

Ditambah lagi sekarang telah memasuki era globalisasi yang menuntut segala

sesuatunya berjalan dengan cepat dan tepat.

Oleh karena itulah konsep reformasi birokrasi harus dilaksanakan di

Indonesia. Gerakan reformasi birokrasi ini mendambakan birokrasi yang memiliki

netralitas politik, transparan, responsibel, akuntabel dan bersih. Untuk mencapai

tujuan tersebut, maka penyelenggaraan pemerintah daerah yang lama harus segera

di tinggalkan dan digantikan dengan paradigma pemerintahan daerah yang baru.

Hal tersebut di rasa menjadi suatu keharusan sehingga otonomi daerah tidak

menjadi sia – sia.

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia NO 81 Tahun 2010

mengatakan bahwa dalam mempercepat tercapainya tata kelola pemerintahan

yang baik, maka dipandang perlu melakukan reformasi birokrasi di seluruh

Kementerian / Lembaga / Pemerintah Daerah.2 Menurut Peraturan Presiden ini

jelas menegaskan bahwa setiap Instansi pemerintah harus melakukan Reformasi

birokrasi. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu harus sesegera

mungkin dalam proses reformasi birokrasi.

Reformasi birokrasi memiliki beberapa tujuan yaitu birokrasi yang bersih

dari praktik KKN, pelayanan publik yang baik, Profesionalisme pegawai,netralitas

2 httpwww.kemenkumham.go.idattachmentsarticle175perpres81_2010.pdf, di akses pada

tanggal 12 November 2013.

Page 16: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

3

dan lain – lain. Adapun area perubahan yang menjadi tujuan reformasi birokrasi

seperti yang dikemukakan tabel di bawah ini.

Tabel 1.1

8 Area Perubahan Reformasi Birokrasi

Sumber : httpwww.kemenkumham.go.idattachmentsarticle175perpres81_2010.pdf, di

akses pada tanggal 12 November 2013

Reformasi birokrasi di Indonesia memiliki beberapa tahapan dalam

pencapaian hasil. Tahapan ini dilakukan dalam 5 tahun. Setiap 5 tahun pemerintah

memiliki tujuan atau target yang harus dicapai. Tahapan ini di antaranya adalah :

AREA HASIL YANG DI HARAPKAN

Organisasi Organisasi yang tepat fungsi dan ukuran

Tata Laksana efektif, efisien, dan sesuai dengan good governance

Peraturan Undang -

Undang Undang - Undang yang lebih tepat sasaran

Sumber Daya Manusia berintegritas, kompeten, netral, kapabel, dan profesional

Pengawasan bersih dan bebas dari KKN

Akuntabilitas peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

Pelayanan Publik

pelayanan yang sesuai keinginan dan kebutuhan

masyarakat

Pola Pikir dan Budaya

Kerja birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi

Page 17: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

4

1. Sasaran Lima Tahun Pertama (2010 – 2014)

Sasaran pada lima tahun pertama ini di fokuskan pada pewujudan birokrasi

yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, peningkatan kualitas

pelayanan publik, serta peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja

birokrasi

2. Sasaran Lima Tahun Kedua (2015-2019)

Sasaran pada tahap kedua adalah pengobtimalisasi dari capaian pada tahap

pertama

3. Sasaran Lima Tahun ketiga (2020 – 2014)

Sasaran pada tahap ketiga adalah peningkatan kapasitas birokrasi untuk

menjadi pemerintahan kelas dunia sebagai kelanjutan dari tahap kedua. 3

Sekarang ini Indonesia masih berada pada tahap pertama dalam proses

reformasi birokrasi. Di negara berkembang seperti Indonesia, kesejahteraan sangat

bergantung kepada kemampuan mereka dalam mendapatkan pelayanan publik

yang baik. Dengan adanya otonomi daerah, daerah dituntut untuk melakukan

pelayanan secara maksimal kepada masyarakat yang ada pada daerahnya. Proses

pelayanan publik oleh daerah mencakup obyek yang luas seperti : pengurusan

KTP, berbagai macam perizinan, penyediaan air bersih, dan sebagainya.

Ditinjau dari kebutuhan masyarakat, pelayanan publik sangatlah penting,

baik dalam bentuk barang publik ataupun jasa publik. Pelayanan dalam bentuk

barang publik dapat berupa fasilitas-fasilitas yang menunjang kehidupan

3 httpwww.kemenkumham.go.idattachmentsarticle175perpres81_2010.pdf, di akses pada

tanggal 12 November 2013

Page 18: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

5

masyarakat seperti jalan raya, air bersih dan lain sebagainya. Semakin tinggi

kualitas pelayanan dalam bentuk barang publik maka kehidupan masyarakat akan

baik, artinya tidak ada masalah yang menghambat dalam melaksanakan kegiatan

sehari-hari. Sementara pelayanan dalam bentuk jasa sangat dibutuhkan

masyarakat, seperti pelayanan kesehatan dan pendidikan serta penyelenggaraan

transportasi.

Salah satu daerah yang sedang melakukan reformasi birokrasi khususnya

dalam pembenahan pelayanan publik adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pada

tingkat Provinsi, Daerah Khusus Ibukota Jakarta memperoleh hasil yang cukup

baik dalam hal peringkat pelayanan publik yang dikeluarkan oleh kementrian

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Daerah Khusus Ibukota Jakarta

mendapat peringkat 7 dengan kategori cukup baik (CC).

Page 19: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

6

Tabel 1.2

10 Besar Provinsi Dengan Pelayanan Publik Terbaik di Indonesia

NO PROVINSI NILAI PROVINSI

1 JAWA TIMUR B

2 JAWA TENGAH B

3 JAWA BARAT CC

4 DI YOGYAKARTA CC

5 KALIMANTAN TIMUR CC

6 LAMPUNG CC

7 DKI JAKARTA CC

8 BALI CC

9 BANTEN CC

10 SULAWESI UTARA CC

Sumber : Kementrian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun 2012

Pada kenyataannya, pelayanan publik yang memperoleh peringkat 7 dari

seluruh provinsi di Indonesia belum merata di seluruh Provinsi DKI Jakarta. Hal

ini diperkuat dengan pernyataan dalam Republika Online pada tanggal 12 Januari

2014 menyatakan bahwa pelayanan bidang pendidikan belum merata di seluruh

wilayah Provinsi DKI Jakarta. Salah satunya adalah wilayah Kabupaten

Page 20: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

7

Kepulauan Seribu. Hal ini di buktikan dengan rendahnya tingkat pendidikan di

Kabupaten Kepuluan Seribu.4

Berikut di paparkan jumlah sekolah, guru dan murid di daerah Kabupaten

Kepulauan Seribu :

Tabel 1.3

Jumlah Sekolah, Guru dan Murid di Kabupaten Kepulauan Seribu

Tahun 2014

Sumber : Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa jumlah sekolah dan jumlah

murid dari jenjang SD sampai ke SMA mengalami penurunan. Dari jumlah 2705

murid yang terdiri dari 14 SD yang melanjutkan ke tingkat selanjutnya hanya

sekitar 1241 murid yang berada di 7 SMP. Terjadi penurunan jumlah murid

sekitar 50% lebih. Tidak hanya dari SD ke SMP, jenjang selanjutnya pun

mengalami penurunan jumlah murid. Dari total 1241 yang terdiri dari 7 SMP,

hanya terdapat 1 SMK dan 1 SMA di tingkat selanjutnya yang terdiri dari 623

murid. Melihat jumlah angka tersebut dapat di pastikan bahwa terjadi penurunan

jumlah murid sekitar 50 persen dari jenjang SMP ke tingkat SMA atau SMK.

4Ajeng Rizky, 12 Januari 2014, Kepulauan Seribu Bukan Anak Tiri, dalam

http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/14/01/12/mza2jd-kepulauan-seribu-bukan-anak-tiri, diakses pada 23 mei 2014

Jenis Sekolah Jumlah Sekolah Jumlah Guru Jumlah Murid

TK 13 70 658

SD 14 184 2705

SMP 7 95 1241

SMA 1 26 363

SMK 1 17 262

Page 21: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

8

Selain itu, data di atas juga dapat menjawab pertanyaan mengapa tingkat

pendidikan di Kabupaten Kepulauan Seribu masih tergolong rendah. Berikut di

paparkan persentase tingkat pendidikan di Kabupaten Kepulauan Seribu :

Tabel 1.4

Persentase Tingkat Pendidikan Di Kabupaten Kepulauan Seribu Tahun 2011

Sumber : http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVudT0xOTMwJnBhZ2U9YnVrdWRkYXdpbA

Berdasarkan data diatas, dapat menjelaskan bahwa persentase jumlah

penduduk yang memiliki ijazah SD paling besar di bandingkan dengan SMP dan

SMA atau SMK. Hal ini berarti masih banyak penduduk di Kabupaten Kepulauan

Seribu yang hanya berijazahkan tamatan SD yang berarti pula tidak melanjutkan

ke jenjang selanjutnya yaitu SMP dan SMA.

Mengenai anggaran maka berdasarkan data Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta melansir total belanja DKI Jakarta

pada 2010 mencapai Rp 26,23 triliun. Jumlah ini dialokasikan untuk belanja

pembangunan sebesar Rp 17,55 triliun Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan daerah

Jenis Pendidikan Persentase

Tidak Punya Ijazah 24

SD 30

SMP 21

SMA 19

Diploma 3 (D3) 1

SI 4

S2-S3 1

Page 22: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

9

Kabupaten Kepulauan Seribu hanya Rp 170 miliar.5 Dari total anggaran yang

dialokasikan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sekitar Rp 31 miliar

dialokasikan untuk biaya pendidikan.6

B. Perumusan Masalah

Penelitian skripsi ini secara umum ingin melihat bagaimana proses

reformasi birokrasi pelayanan publik bidang pendidikan di Kabupaten Kepulauan

Seribu serta faktor – faktor penghambat dan segala problem pendidikan di

Kabupaten Kepulauan Seribu.

1. Bagaimana Implementasi reformasi birokrasi pelayanan publik bidang

pendidikan di Kabupaten Kepulauan Seribu ?

2. Apa saja hambatan Suku Dinas Pendidikan Kepulauan Seribu dalam

meningkatkan pelayanan publik bidang pendidikan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari Penelitian skripsi ini di harapkan :

1. Mengetahui implementasi reformasi birokrasi pelayanan publik

bidang pendidikan di Kabupaten Kepulauan Seribu

2. Mengetahui hambatan Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan

Seribu dalam meningkatkan pelayanan publik bidang pendidikan

Manfaat Penelitian

1. Manfaat akademis, yaitu mengembangkan ilmu politik khususnya di

bidang reformasi birokrasi dan pelayanan publik

5Inu “Kepulauan Seribu Namanya, Miskin Keadaanya”, artikel di akses pada tanggal 1

April 2014 dari http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4e1edafb23e1b/pulau-seribu-namanya-miskin-keadaannya

6 Data Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu tahun 2013

Page 23: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

10

2. Manfaat praktis, penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah

informasi bagi penulisan skripsi di masa yang akan datang

D. Tinjauan Pustaka

1. Myrna Nurbaini : Tesis Universitas Diponogoro dengan judul Reformasi

Birokrasi di Pemerintahan kota Surakarta. Tesis ini meneliti bagaimana

proses Reformasi Birokrasi di kot Surakarta ? dan faktor apa saja yang

menjadikan kunci keberhasilan pemerintah kota Surakarta dalam proses

Reformasi Birokrasi ?. kesimpulan dari penelitian ini adalah Sejumlah

terobosan baru diluncurkan dalam membangun Kota Surakarta. Tak hanya

soal penataan fisik kota seperti revitalisasi pasar, penataan hunian liar,

hingga fasilitas-fasilitas pelayanan, pembangunan nonfisik juga banyak

dilakukan. Misalnya di bidang pelayanan perijinan, pendidikan, kesehatan

dan pemberdayaan masyarakat. Usaha-usaha tersebut seolah ingin

membuktikan keunggulan lain kota ini dalam hal kompetensi sumber daya

manusianya. Program-program yang digagas pemerintahadalah program

inovatif daerah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Rizky Al Karim : Skripsi Universitas Negeri Surabaya dengan judul

Reformasi Birokrasi di Dinas kesehatan Provinsi Jawa Timur. Penelitian

ini ingin meneliti bagaimana proses Reformasi Birokrasi di Kesehatan

Provinsi Jawa Timur ? kesimpulan dari penelitian ini adalah Reformasi

birokrasi di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sudah dilakukan.

Reformasi birokrasi tersebut berada pada penataan ketatalaksanaan dengan

melakukan penyusunan SOP-AP. Penyusunan SOP-AP dijalankan oleh

Page 24: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

11

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kualitas

pelayanan publik di wilayah Jawa Timur khususnya pada pelayanan

kesehatan. Pemanfaatan adanya SOP-AP dimaksudkan untuk menjadi

standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam melaksanakan

pekerjaannya agar efisien, efektif, runtut dan dapat memenuhi target.

Terdapat beberapa tahap yang dijalankan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Timur dalam penyusunan SOP-AP seperti tahap persiapan, penilaian

kebutuhan dan pengembangan.

E. Metodologi Penelitian

Pendekatan Penelitian

Menurut Lexy J.Moleong penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan prosedur analisis dan tidak menggunakan analisis data statistik atau

cara kuantifikasi lainnya. Secara prosedur menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Maka metode

penulisan yang digunakan penulis dalam mengkaji permasalahan ini adalah

pendekatan kualitatif. Karena sesuai dengan penelitian yang akan peneliti ambil

yaitu menggambarkan dan menjabarkan hal-hal yang berkitan dengan masalah

yang diteliti. Supaya dapat dengan jelas menghadirkan data-data tersebut dengan

sistematis agar dapat menjadi karya ilmiah yang baik.7

7 Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya,2006), h. 4.

Page 25: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

12

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu,

tepatnya di Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu dan sekolah –

sekolah, sedangkan waktu penelitian akan dilakukan secara bertahap hingga

selesai penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini

adalah:

a. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan berupa pengumpulan data-data dalam

bentuk apapun yang terkait dengan penelitian ini. Dokumetasi diperlukan untuk

mempermudah peneliti menemukan jawaban dan kejelasan dari permasalahan

penelitian, juga agar peneliti dapat menjelaskan secara jelas terkait dengan

permasalahan skripsi ini.

b. Wawancara

Memperoleh data melalui narasumber yang bersangkutan dengan tema

skripsi. Demi memenuhi dan mencari data (serta fakta) langsung sebanyak-

banyaknya dari narasumber yang menjadi pelaku ataupun pengamat yang

berkaitan dengan masalah Pelayanan publik. Peneliti mewawancarai Kepala Suku

dinas Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Seribu, Kasubag Suku Dinas

Page 26: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

13

Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu, Kepala Sekolah dan Guru, serta

masyarakat setempat.

Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui

pengumpulan data dari objek yang diteliti salah satunya adalah wawancara dengan

narasumber. Adapun untuk penelitian ini, narasumber yang diwawancarai

meliputi aktor-aktor terkait seperti Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten

Kepulauan Seribu, Kepala Sekolah dan guru.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari lingkaran luar objek

penelitian. Data tersebut dapat diperoleh melalui pemberitaan di media massa,

hasil penelitian sebelumnya, maupun internet.

Page 27: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

14

BAB II

KERANGKA TEORI

A. BIROKRASI

1. Definisi Birokrasi

Dalam ilmu Administrasi Publik, birokrasi memiliki sejumlah makna

diantaranya adalah pemerintahan yang dijalankan oleh suatu biro, badan eksekutif

pemerintah, dan keseluruhan pejabat publik, baik itu pejabat tinggi ataupun

rendah. Namun makna tersebut mengandung inti pengertian bahwa birokrasi erat

kaitannya dengan suatu lembaga pemerintahan. Makna birokrasi erat kaitannya

dengan pemerintah muncul karena pada umumnya lembaga pemerintah selalu

berbentuk birokrasi.8

Birokrasi selalu di kaitkan oleh seorang tokoh yang bernama Max Webber.

Begitu besar pengaruh pemikiranya sehingga jika bicara mengenai birokrasi maka

nama Max Webber akan muncul. Max Webber adalah salah seorang tokoh asal

Jerman yang di pandang sebagai bapak birokrasi. Birokrasi Webber membentuk

sebuah hierarki atau sebuah struktur organisasi dimana atasan memberikan tugas

dan kewajiban kepada bawahannya.9

8 Agus Dwiyanto, Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi,

(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011) h. 22 9 Max Webber, Economy and Society, (California: University of California Press, 1978) h.

956

Page 28: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

15

Dalam suatu konsep birokrasi modern Webber menjelaskan birokrasi harus

di jalankan dengan rasional. Menurut Webber tipe birokrasi yang ideal meliputi

cara – cara sebagai berikut :

Individu seorang pejabat pada hakikatnya adalah bebas namun dibatasi

oleh aturan yang berlaku. Pejabat tidak bebas melakukan segala sesuatu

demi kepentingan pribadi ataupun keluarganya.

Jabatan disusun berdasarkan tingkatan Hierarki dari atas ke bawah ataupun

dari kanan ke kiri atau sebaliknya. Konsekuensinya adalah ada jabatan

yang lebih tinggi dan ada jabatan yang lebih rendah.

Tugas dan fungsi masing – masing bidang memiliki perbedaan.

Setiap jabatan memiliki kontrak kerja yang dimana di dalam kontrak kerja

tersebut berisikan tugas dan fungsi pejabat.

Setiap pejabat diseleksi berdasarkan keahliannya

Terdapat struktur jenjang karir yang jelas

Setiap pejabat dijalankan dengan disiplin dan peraturan yang jelas serta

pengawasan10

Model birokrasi Webber selama ini dipahami sebagai sebuah mesin yang

disiapkan untuk menjalankan demi mewujudkan suatu tujuan tertentu. Dengan

demikian para pekerja di dalam sistem birokrasi diibaratkan sebagai penggerak

dalam mesin birokrasi tersebut. Pemicu ataupun pengerak mesin ini haruslah

netral dan tidak memiliki kepentingan pribadi. Hal ini membuat birokrasi

pemerintah bertindak sebagai kekuatan yang netral dari pengaruh kepentingan

10

Ibid.,h.959 - 963

Page 29: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

16

kelas ataupun kelompok tertentu. Pejabat yang bersikap netral diharapkan akan

patuh dan mengabdi kepada masyarakat, bukan demi kepentingan pribadi ataupun

kelompok tertentu.

2. Tujuan Birokrasi

Birokrasi dibuat untuk mencapai tujuan pemerintah dalam

mensejahterakan masyarakat. Menurut Webber tujuan penyedian birokrasi

pemerintah adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan sejumlah layanan sebagai hakikat dari tanggung jawab

pemerintah.

2. Memajukan kepentingan sektor ekonomi

3. Membuat regulasi atau aturan11

Berdasarkan pendapat Webber diatas dapat dilihat bagaimana pemerintah

memberi kesejahteraan kepada rakyatnya melalui birokrasi yang menjadi pelayan

bagi masyarakat. Tujuan utama birokrasi untuk mensejahterakan masyarakat

harus tertancap keras pada para aparatur pelaksana, agar mereka tetap konsisten

dalam menjalankan tugasnya.

Sebagaimana pendapat Thoha, birokrasi yang merupakan organisasi

pemerintah dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, yaitu: melindungi

11

Ibid.,

Page 30: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

17

kepentingan masyarakat, melayani kebutuhan masyarakat, dan pada akhirnya

tujuan utama adalah mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.12

3. Tugas Birokrasi

Tugas birokrasi merupakan upaya-upaya yang harus dilakukan oleh

birokrasi untuk mencapai tujuannya. Tugas birokrasi tidak hanya memberi

pelayanan kepada masyarakat dalam arti sempit, tetapi juga berperan mengelolah

kebijkan publik13

. Salah satu bagian dari pengelolaan kebijakan yang dilakukan

oleh birokrasi yaitu pembuatan keputusan. Langkah awal dalam pengelolaan

kebijakan adalah bagaimana peran birokrasi dalam mengambil keputusan. Webber

dalam bukunya Economic and Society memperlihatkan peranan birokrasi dalam

pengambilan keputusan, yakni sebagai berikut :

a. Pembuat peraturan di bawah peraturan perundang-undangan

b. Pemprakarsa kebijakan

c. Birokrasi untuk memperoleh kekuasaan, keamanan dan kepatuhan14

Kondisi masyarakat di zaman modern yang semakin cerdas dan

mempunyai banyak kebutuhan menjadikan aparatur sebagai pelaksana birokrasi

dituntut untuk lebih responsif terhadap keadaan internal dan eksternal birokrasi.

Tugas birokrasi dalam melayani masyarakat tidak boleh terlalu kaku. Keadaan

12

Miftah Thoha, Birokrasi Pemerintah Era Reformasi (Jakarta: encana, 2009) h.37 13

Sedarmayanti, Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009) h.70-71

14Max Webber, Economy and Society, (California: Universityof California Press, 1978) h.

980

Page 31: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

18

lingkungan diluar birokrasi dalam hal ini yaitu perkembangan masyarakat yang

dinamis harus menjadi perhatian birokrasi untuk menyesuaikan dalam

memberikan pelayanan.

4. Kelemahan Birokrasi di Negara Berkembang

Birokrasi di negara berkembang cenderung memiliki beberapa problem

yang menjadi sebuah kelemahan pada sistem birokrasi. Kelemahan inilah yang

harus di perbaiki dalam sebuah konsep reformasi birokrasi. Menurut Heady dan

Wallis, kelemahan birokrasi di negara berkembang adalah :

1. Pola dasar sistem administrasi negara merupakan tiruan dan jiplakan dari

sistem administrasi kolonial yang dikembangkan negara penjajah khusus

untuk negara yang di jajahnya.

2. Birokrasi pemerintah kurang sumber daya manusia yang berkualitas dalam

hal keterampilan, kepemimpinan dan manajemen yang baik.

3. Birokrasi belum maksimal dalam mementingkan kepentingan masyarakat

dan cenderung berorientasi pada kepentingan pribadi15

B. REFORMASI BIROKRASI

Birokrasi di Indonesia memiliki catatan yang kurang bagus, khususnya

pada pada masa orde baru yang menggunakan birokrasi sebagai mesin politik.

efek peninggalan dari era orde baru ada tidak efisien, kinerja yang buruk, dan

rusaknya birokrasi di Indonesia. Lebih dari pada itu, birokrasi di Indonesia rentan

akan kasus KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).

15

Ginanjar Kartasasmita, Administrasi Pembangunan,(Jakarta: LP3SE, 1997) h. 48

Page 32: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

19

Menurut Miftah Thoha, reformasi adalah suatu keharusan. Reformasi

harus dilakukan karena demi menciptakan suatu tatanan pemerintahan yang baik

pada masanya. Reformasi Birokrasi seharusnya memberikan suatu rancangan

besar yang akan dilakukan. Di dalam negara yang menganut sistem demokrasi,

setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh negara haruslah mengakomodir

kepentingan rakyat. Pemimpin yang baik harus mengenal rakyatnya dengan baik.

Sehingga orientasi pelayanan publik tidak kepada kepentingan penguasa

melainkan demi kepentingan rakyat.16

Salah satu contoh adalah ketika suatu

masyarakat tertimpa bencana, maka birokrasi tidak boleh menyulitkan dalam hal

memberikan bantuan. Antrian yang panjang dan birokrasi yang menyulitkan

adalah bukti bahwa pelayan publik di indonesia masih berada di tingkat bawah.

Tahun 1998 adalah pintu gerbang bagi reformasi di Indonesia. Reformasi

dimaknai sebagai perubahan secara menyeluruh di Indonesia, termasuk dalam

bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan budaya. Dalam aspek politik dan

pemerintahan, reformasi birokrasi menjadi wacana yang naik ke permukaan.

Reformasi birokrasi menjadi sebuah isu yang ingin di realisasikan. Terlebih lagi,

akibat jadinya birokrasi sebagai mesin politik pada masa orde baru membuat

birokrasi memberikan sumbangan bagi keterpurukan bangsa pada pasca

reformasi. Budaya yang melekat pada birokrasi pada saat itu adalah KKN

(Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Tetapi tidak ada jaminan pasca reformasi maka

budaya birokrasi yang buruk ini akan hilang. KKN telah menjadi permasalahan

yang akut dan mengakar di kalangan birokrasi di Indonesia.

16

Miftah Thoha, Birokrasi dan Politik Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2007) h.18-19

Page 33: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

20

Tuntutan terbesar pasca reformasi adalah mereformasi birokrasi. Birokrasi

harus berubah menjadi pelayan publik yang baik. Pandangan buruk yang melekat

pada birokrasi imbas masa orde baru haruslah segera di hilangkan. Dengan adanya

tuntutan reformasi inilah birokrasi harus merubah fungsi dan perannya. Misalnya

dahulu birokrasi di anggap suka memerintah, sekarang birokrasi haruslah berubah

wujud menjadi sosok penolong bagi masyarakat.

1. Definisi Reformasi Birokrasi

Menurut Zauhar, Reformasi Birokrasi berasalkan dari 2 suku kata, yaitu

reformasi dan birokrasi. Reformasi berarti perubahan struktur administrasi untuk

ke arah yang lebih baik. Sedangkan birokrasi adalah suatu tipe organisasi yang

biasanya dikaitkan dengan pemerintah yang menyelenggarakan pemerintah dan

pelayanan publik. Dari pengertian diatas bahwa reformasi birokrasi adalah

perubahan organisasi pemerintahan menuju ke arah yang lebih baik. 17

Selain itu, Sedamaryanti menjelaskan bahwa reformasi birokrasi

merupakan proses upaya sistematis, terpadu dan komperhensif, demi mewujudkan

tata pemerintahan yang baik atau good governance.18

Jadi reformasi birokrasi

bertujuan untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien,

dan menjaga hubungan baik antara pemerintah dengan masyarakat.

Reformasi birokrasi dalam sektor publik menurut Mark Schacter dalam

papernya Public Sector Reform In Developing Countries, mengatakan bahwa

17

Soesilo Zauhar, Reformasi Administrasi : Konsep, Dimensi dan Strategi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007) h.56

18Sedarmayanti, Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan

Masa Depan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009) h.67

Page 34: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

21

reformasi birokrasi adalah upaya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan

yang muncul dalam penyelenggaraan pemerintahanan khususnya sektor publik.19

2. Sejarah Reformasi Birokrasi

Good governance menjadi tolak ukur sekaligus tujuan dari reformasi

birokrasi. Konsep good governance tidak serta merta muncul begitu saja. Pada

awalnya reformasi birokrasi dilakukan untuk memenuhi konsep The Old Public

Administration. Konsep The Old Public Administration menekankan pada

pelaksanaan kebijakan dan pemberian pelayanan yang dilakukan oleh negara

dalam hal ini yaitu pemerintah kepada masyarakat. Konsep The Old Public

Administration menekankan bahwa administrasi negara hanya menjadi pelaksana

peraturan yang dibuat oleh pejabat. Ide konsep The Old Public Administration ini

dapat berlangsung pada semua sektor kehidupan, mulai dari sektor pertahanan,

kesejahteraan rakyat, pendidikan, transportasi dan lain-lain.20

Keberadaan konsep The Old Public Administration tergeser sekitar tahun

80-an. Pada tahun tersebut muncul konsep baru yaitu New Public Management

(NPM).. Inti dari konsep NPM ini yaitu mentraformasikan sistem kinerja yang ada

disektor privat dan bisnis ke sektor publik. Pada hakikatnya konsep ini menuntut

efektif dan efisien dengan cara mengganti (reform) kebiasaan kinerja publik yang

bergantung pada aturan yang dibuat oleh pejabat menjadi berorientasi pada pasar

19

Mark Schacter, 2000, Public Sector Reform In Developing Countries, dalamhttp://unpan1.un.org/intradoc/groups/public/documents/apcity/unpan017800.pdf, diakses pada tanggal 24 Mei 2014

20Miftah Thoha, Ilmu Administrasi Publik Kontemporer, (Jakarta : Kencana, 2008) h.71

Page 35: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

22

(market). Menurut Thoha slogan yang berbunyi “mengatur dan mengendalikan

pemerintah tidak jauh bedanya mengatur dan mengendalikan bisnis”. 21

Perkembangan zaman yang serba dinamis akhirnya menggesr paradigma

The Old Public Administration dan New Public Management. Konsep yang

muncul di abad XXI ini dan sekaligus menggeser kedua konsep tersebut adalah

New Public Service (NPS). Menurut Thoha NPS merupakan konsep yang

menekankan berbagai elemen. Di dalam perkembangannya konsep NPS akhirnya

mengalami pembaharuan, sekarang dikenal dengan good governance.22

Di

Indonesia good governance ini diterjemahkan menjadi tata pemerintahan yang

baik. Menurut Kumorotomo ada tiga asas besar dalam good governance, yaitu

prinsip demokrasi, keadilan sosial dan pemerataan, serta mengusahakan

kesejahteraan umum.23

3. Strategi Reformasi Birokrasi

Reformasi birokrasi di Indonesia akan berjalan dengan baik dan sesuai

dengan tujuan, apabila dalam melakukan reformasi birokrasi terdapat strategi.

Strategi dalam reformasi birokrasi merupakan alat dan sekaligus pedoman yang

mempermudah dalam melaksanakan reformasi birokrasi. Menurut Sedarmayanti

strategi reformasi birokrasi antara lain:

21

Ibid., h.74 22

Ibid., h.84 23

Wahyudi Kumorotomo, Etika Administrasi Negara (Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa, 2011) h. 318

Page 36: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

23

Pembaharuan mind-set (pola pikir) dan culture-set (budaya kerja)

1. Peningkatan penghasilan dengan prinsip pekerjaan seimbang

dengan imbalan.

2. Pengembangan budaya kerja (penerapan nilai budaya pada tiap unit

pelaksana pelayanan publik).

3. Internalisasi dan konkretisasi prinsip tata kepemerintahan yang

baik.

Sistem menajemen pemerintahan

1. Penciptaan pola dasar organisasi pemerintah (unit pelaksana

pelayanan publik).

2. Perubahan dari manajemen ketatausahaan ke manajemen sumber

daya manusia apratur.

3. Simplikasi dan otomatisasi tatalaksana, sistem prosedur dan

mekanisme pelayanan publik.

4. Perbaikan sistem pengolahan aset atau barang milik negara.

5. Pembaharuan sistem manajemen keuangan unit pelayanan publik.

6. Perbaikan sistem pengawasan dan akuntabilitas aparatur.24

24

Sedarmayanti, Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009) h.76

Page 37: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

24

C. PELAYANAN PUBLIK

Demi terwujudnya pemeritahan yang ideal, maka birokrasi haruslah

menjadi pelayan masyarakat. Salah satu tugas penting birokrasi adalah

memberikan pelayanan bagi masyarakat. Oleh karena itu pelayanan publik yang

baik merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan birokrasi. Jadi, pelayanan

publik dapat diartikan sebagai pemberi layanan kepada masyarakat yang sesuai

dengan aturan pokok ataupun aturan yang telah di tetapkan.

Secara umum pelayanan publik terbagi atas 3 bagian, yaitu barang, jasa

dan administratif. Pelayanan dalam bentuk barang publik dapat berupa fasilitas-

fasilitas yang menunjang kehidupan masyarakat seperti jalan raya, air bersih dan

lain sebagainya. Semakin tinggi kualitas pelayanan dalam bentuk barang publik

maka kehidupan masyarakat akan baik, artinya tidak ada masalah yang

menghambat dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Sementara pelayanan

dalam bentuk jasa sangat dibutuhkan masyarakat, seperti pelayanan kesehatan dan

pendidikan serta penyelenggaraan transportasi. Pelayanan administratif

merupakan sebuah pelayanan perizinan, misalnya adalah pebuatan KTP (Kartu

Tanda Penduduk), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), dan lain – lain. 25

Kementrian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah membuat

standarisasi bagi pelayanan publik dalam suatu instansi yang ditetapkan dalam

Keputusan Menteri PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003. Keputusan ini

berisikan sebagai berikut :

25

Lijan Poltak Sinambella, Reformasi Pelayanan Publik : Teori, Kebijakan, dan Implementasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008) h.5

Page 38: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

25

1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan

2. Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang

diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis

pelayanannya

3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang

memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung

jawabnya)

4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam

memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai

ketentuan yang berlaku

5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan

tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian

pelayanan

6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan

yang dimiliki petugas dalam memberikan/ menyelesaikan pelayanan

kepada masyarakat

7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan

dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan

8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan

tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani

Page 39: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

26

9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah

serta saling menghargai dan menghormati.

10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap

besamya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan

11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan

dengan biaya yang telah ditetapkan

12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan

13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan

yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman

kepada penerima pelayanan

14. Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit

penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga

masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-

resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan26

26

Data Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun 2012

Page 40: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

27

BAB III

PROFIL DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU

A Sejarah Kabupaten Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu yang merupakan wilayah Kepulauan memiliki

karakteristik yang berbeda dengan wilayah DKI Jakarta yang lainya. Melihat

potensi alam wilayah Kepulauan Seribu yang merupakan daerah kepulauan, maka

pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha untuk mengembangkan wilayah

kepulauan seribu dalam bidang peningkatan kegiatan pariwisata, meningkatkan

kualitas hidup nelayan, dan pemanfaatan sumber daya laut.

Melihat tujuan pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah peningkatan

bidang pariwisata, namun hal ini belum memberikan sesuatu yang berarti. Sebab

eksploitasi sumber daya laut dapat menyebabkan kerusakan lingkungkan. Selain

itu, wilayah kepulauan seribu yang berbentuk kepulauan menyebabkan daerah ini

masih tergolong tertinggal dari daerah DKI Jakarta yang lainya. Penyebabnya

adalah minimnya sarana transportasi menyebabkan daerah ini seakan – akan

terisolir dari wilayah lainya. Selain itu, rendahnya tingkat ekonomi dan

pendidikan juga harus menjadi perhatian serius pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Untuk mencapai tujuan dalam pengembangan kepulauan seribu, maka

Kecamatan Kepulauan seribu yang tadinya masuk dalam pemeritahan wilayah

Jakarta Utara, kini statusnya menjadi Kabupaten Kepulauan Seribu. Ketentuan ini

diatur dalam Undang – Undang No 34 tahun 1999 tanggal 31 Agustus tahun 1999

tentang pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, dalam perubahan status

Page 41: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

28

menjadi Kabupaten Kepulauan Seribu, maka terjadi juga pemekaran dari 1 (Satu)

kecamatan menjadi 2 (Dua) kecamatan dan dari 4 (Empat) Keluarahan menjadi 6

(Enam) Kelurahan.

Kecamatan Kepulauan Seribu utara terdiri dari 81 pulau dan 3 Kelurahan,

yaitu Kelurahan Pulau Kelapa, Pulau Panggang, dan Harapan. Sedangkan di

Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan terdiri dari 25 Pulau yang terdapat 3

Kelurahan yaitu Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kelurahan Pulau Pari, dan

Kelurahan Tidung. 27

B. Geografis Kabupaten Kepulauan Seribu

Secara Astronomi Kabupaten Kepulauan Seribu terletak antara 5010’00’’

sampai dengan 5057’00’’ Lintang Selatan dan 106

019’30’’ sampai dengan

106044’50’’ Bujur Timur. Kabupaten Kepulauan Seribu merupakan dataran

rendah dengan ketinggian rata – rata 1 meter diatas permukaan laut. Luas wilayah

Kepulauan Seribu berdasarkan SK Gubernur no 171 tahun 2007 adalah 8,70 Km2.

Berdasarkan posisi geografisnya, Kepulauan Seribu memiliki batas –

batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Laut Jawa atau Selat Sunda

Sebelah Timur : Laut Jawa

Sebelah Selatan : Jakarta Utara, Kabupaten Tangerang, dan Jakarta

Barat

27

http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVudT0xOTMwJnBhZ2U9YnVrdWRkYXdpbA, diakses pada tanggal 28 April 2014

Page 42: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

29

Sebelah Barat : Laut Jawa atau Selat Sunda.28

D. Unsur Demografi Kabupaten Kepulauan Seribu

1. Pendidikan

Berikut di paparkan mengenai jumlah sekolah, guru dan murid di

Kabupaten Kepulauan Seribu.

Tabel 3.1

Jumlah Sekolah, Guru dan Murid di Kabupaten Kepulauan Seribu Tahun

2014

Sumber : http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVudT0xOTMwJnBhZ2U9YnVrdWRkYXdpbA

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa jumlah sekolah dan jumlah

murid dari jenjang SD sampai ke SMA mengalami penurunan. Dari jumlah 2705

murid yang terdiri dari 14 SD yang melanjutkan ke tingkat selanjutnya hanya

sekitar 1241 murid yang berada di 7 SMP. Terjadi penurunan jumlah murid

sekitar 50% lebih. Tidak hanya dari SD ke SMP, jenjang selanjutnya pun

mengalami penurunan jumlah murid. Dari total 1241 yang terdiri dari 7 SMP,

hanya terdapat 1 SMK dan 1 SMA di tingkat selanjutnya yang terdiri dari 623

28

Ibid.,

Jenis Sekolah Jumlah Sekolah Jumlah Guru Jumlah Murid

TK 13 70 658

SD 14 184 2705

SMP 7 95 1241

SMA 1 26 363

SMK 1 17 262

Page 43: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

30

murid. Melihat jumlah angka tersebut dapat di pastikan bahwa terjadi penurunan

jumlah murid sekitar 50 persen dari jenjang SMP ke tingkat SMA atau SMK.

Jumlah sekolah, murid, dan guru yang menurun dapat menjelaskan

mengapa pendidikan di kabupaten Kepulauan Seribu masih tergolong rendah.

Berikut di papatkan persentase tingkat pendidikan di Kabupaten Kepulauan

Seribu.

Diagram 3.1

Sumber : http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVudT0xOTMwJnBhZ2U9YnVrdWRkYXdpbA

Penduduk di Kabupaten kepulauan Seribu yang tidak memiliki ijazah

sebesar 24%, yang hanya berijazahkan SD mendominasi dengan 30%. Lalu, untuk

tingkat SMP sebesar 21% dan tingkat SMA 19%. Untuk lulusan diploma 3 hanya

sebesar 1% dan yang memiliki ijazah sarjana S1 sebanyak 4% dan sisanya sebesar

1% mendapat ijazah S2 dan S3.

Tingkat Pendidikan Kabupaten Kep. Seribu 2011

Tidak Punya Ijazah

SD

SMP

SMA/SMK

Diploma 3

S-1

S-2

Page 44: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

31

2. Tingkat Ekonomi

Berikut dipaparkan jumlah penduduk miskin dan laju pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Kepulauan Seribu dari tahun 2007 – 2010

Tabel 3.2

Laju pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Kepulauan Seribu Tahun 2007 – 2010

Sumber : http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVudT0xOTMwJnBhZ2U9YnVrdWRkYXdpbA

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Kepulauan Seribu

Tahun 2007 – 2010

Sumber : http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVudT0xOTMwJnBhZ2U9YnVrdWRkYXdpbA

Dari data diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa laju pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Kepulauan Seribu mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Tahun Laju pertumbuhan Ekonomi (%)

2007 0,9

2008 1,22

2009 1,54

2010 2,6

Tahun Jumlah Penduduk Miskin

2007 3.200

2008 2.900

2009 2.600

2010 2.100

Page 45: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

32

Hal ini berdampak pada penurunan angka kemiskinan penduduk di Kabupaten

Kepulauan Seribu.

3. Penyebaran Jumlah Penduduk

Berikut di paparkan jumlah penyebaran penduduk berdasarkan jenis

kelamin di Kabupaten Kepulauan Seribu serta luas wilayah per Kecamatan.

Tabel 3.4

Jumlah Penyebabaran Penduduk dan Luas Wilayah per Kecamatan di

Kabupaten Kepulauan Seribu tahun 2012

Sumber : http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVudT0xOTMwJnBhZ2U9YnVrdWRkYXdpbA

E. Struktur Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Seribu

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu adalah sebuah kabupaten

administrasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Wilayah Kabupaten

Kepulauan Seribu meliputi gugusan kepulauan di Teluk Jakarta. Bupati saat ini

adalah Drs. H. Asep Syarifuddin, M.Si. Pusat pemerintahan kabupaten ini terletak

di Pulau Pramuka yang mulai difungsikan sebagai pusat pemerintahan kabupaten

sejak tahun 2003.

Kecamatan Luas Wilayah (Km) Laki - Laki Perempuan Jumlah Penduduk

P. Tidung 1,07 2.370 2.321 4.741

P. Pari 0,95 1.531 1.459 2.990

P. Untung Jawa 1,03 1.078 1.051 2.129

P. Panggang 0,62 3.194 3.017 6.211

P. Kelapa 2,58 3.288 3.281 6.509

p. Harapan 2,45 1.212 1.144 2.356

Jumlah 8,7 12.673 12.263 24.936

Page 46: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

33

Terdapat dua kecamatan di Kepulauan Seribu, yaitu kecamatan Kepulauan

Seribu Selatan dan kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Kecamatan Kepulauan

Seribu Selatan dengan camatnya bernama Satriadi Gunawan dan untuk lurah di

wilayah kecematan tersebut yaitu untuk Lurah Pulau Tidung dijabat Husnul Fauzi.

Lalu, Lurah Pulau Pari dijabat Bunyamin. Sedangkan Lurah Pulau Untung Jawa

dijabat Angga Saputera

Untuk kecamatan Kepulauan Seribu Utara memiliki seorang camat

bernama Heriyanti. Selanjutnya, untuk posisi Lurah Pulau Kelapa dijabat oleh

Astawan Husin. Lalu, Lurah Pulau Harapan ditempati Ismail. M. Ali Saleh

bertugas menjadi Lurah Pulau Panggang.29

29

http://beritapulauseribu.com/berita-camat-dan-lurah-di-pulau-seribu-diisi-wajah-lama.html, diakses pada tanggal 28 April 2013

Page 47: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

34

Bagan 3.1

Struktur Pemerintahaan Kabupaten Kepulauan Seribu

Sumber : http://beritapulauseribu.com/berita-camat-dan-lurah-di-pulau-seribu-diisi-wajah-

lama.html, diakses pada tanggal 29 Juni 2014

Page 48: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

35

BAB IV

REFORMASI BIROKRASI : PELAYANAN PUBLIK BIDANG

PENDIDIKAN DI KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU

A. Reformasi Birokrasi Pelayanan Publik Bidang Pendidikan

Dalam proses menuju tata kelola pemerintah yang baik, maka pemerintah

pada tahun 2010 mengeluarkan kebijakan akan perlunya reformasi birokrasi. Oleh

karena itu semua instansi atau organisasi kepemerintahan wajib untuk membenahi

birokrasinya. Reformasi birokrasi diharapkan dapat memperbaiki birokrasi di

Indonesia yang sebelumnya memiliki beberapa kekurangan sehingga tugas – tugas

birokrasi dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Salah satu agenda dalam

reformasi birokrasi adalah perbaikan dalam pelayanan publik. Pelayanan publik

merupakan salah satu indikator penting dari 8 area perubahan reformasi birokrasi.

Perbaikan pelayanan publik di harapkan dapat memaksimalkan tugas birokrasi

sebagai pelayanan masyarakat.

Dalam menciptakan pelayanan publik yang optimal, maka harus ada

standar untuk mengukur pelayanan yang diberikan oleh birokrasi kepada

masyarakat. Kementrian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah membuat

standarisasi bagi pelayanan publik dalam suatu instansi yang ditetapkan dalam

Keputusan Menteri PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003. Keputusan ini

berisikan sebagai berikut :

1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan

Page 49: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

36

2. Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang

diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis

pelayanannya

3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang

memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung

jawabnya)

4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam

memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai

ketentuan yang berlaku

5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan

tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian

pelayanan

6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan

yang dimiliki petugas dalam memberikan/ menyelesaikan pelayanan

kepada masyarakat

7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan

dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan

8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan

tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani

9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah

serta saling menghargai dan menghormati.

Page 50: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

37

10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap

besamya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan

11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan

dengan biaya yang telah ditetapkan

12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan

13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan

yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman

kepada penerima pelayanan

14. Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit

penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga

masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-

resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan

Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu adalah salah satu

organisasi kepemerintahan yang sedang melakukan reformasi birokrasi khususnya

pada pelayanan publik berdasarkan standar baku pelayanan. Oleh karena itu ada 3

aspek penting yang sedang di perbaiki dan di optimalkan yaitu adalah pelayanan

barang berbentuk sarana dan prasarana, pelayanan jasa berbentuk perbaikan

kualitas tenaga pengajar dengan adanya spesialisasi, penyebaran, dan sertifikasi,

serta Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang merupakan kebijakan pemerintah Provinsi

DKI Jakarta dalam upaya peningkatan tingkat pendidikan di DKI Jakarta.30

30

Wawancara dengan Yanto Siregar, Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu, tanggal 18 Juni 2014

Page 51: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

38

Berdasarkan standar baku yang telah di tetapkan pemerintah, maka suku

dinas pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu berusaha memperbaiki beberapa

sektor, diantaranya adalah :

1. Prosedur Pelayanan. Dalam mempercepat proses pelayanan dalam

perbaikan infrastruktur, maka Suku Dinas Pendidikan Kabupaten

Kepulauan Seribu bisa langsung berkoordinasi dengan DPRD tidak harus

melewati dinas pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, mengenai

hubungan antara sekolah dan dinas sudah menggunakan sistem online atau

menggunakan internet, misalnya berupa email.

2. Kualitas Pelayanan. Sertifikasi Guru atau tenaga pengajar merupakan

bentuk reformasi birokrasi dalam memperbaiki petugas pelayanan. Seluruh

tenaga pengajar telah mendapat sertifikat di Kabupaten Kepulauan Seribu.

3. Biaya Pelayanan. Kebijakan pemerintah provinsi DKI Jakarta terkait KJP

bertujuan meningkatkan angka pendidikan di Kabupaten Kepulauan

Seribu. Sehingga biaya pelayanan pendidikan pendidikan menjadi lebih

murah. 31

B. Pembangunan Infrastruktur, Sarana dan Prasarana

Salah satu Indikator dalam memperbaiki pelayanan publik bidang

pendidikan adalah dengan memperbaiki Infrastruktur. Suku Dinas Pendidikan

Kabupaten Kepulauan Seribu sudah mulai memperbaiki beberapa hal, diantaranya

adalah perbaikan Infrastruktur berupa bangunan, pengadaan buku, serta

31

Wawancara Pribadi dengan Bambang, Kasubag Umum Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu, tanggal 3 September 2014

Page 52: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

39

penambahan sarana penunjang. Berikut di paparkan pengadaan dan perbaikan

infrastruktur di beberapa Kelurahan di Kabupaten Kepulauan Seribu.

Jumlah sekolah dari tahun 2010 sejak adanya reformasi birokrasi tidak ada

penambahan. Hal ini disebabkan karena jumlah sekolah dengan jumlah murid

sudah cukup. Pada tahun 2011 ada 2 aspek yang diperbaiki yaitu prosedur

pelayanan dalam perbaikan infrastruktur dan penambahan sarana penunjang.

Prosedur pelayanan diperbaiki dengan alurnya di percepat. Jadi tidak harus

melewati dinas pendidikan provinsi DKI Jakarta melainkan dapat langsung ke

DPRD

Berikut di paparkan tahapan pengajuan perbaikan dari sekolah :

1. Sekolah mengirim pengajuan permohonan perihal perbaikan infrastruktur

melalui email kepada suku dinas pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu.

2. Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu melakukan

pengecekan ke sekolah.

3. Setelah sesuai, maka suku dinas pendidikan meneruskan permohonan

kepada DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi DKI Jakarta

4. Setelah disetujui DPRD, dana perbaikan diberikan kepada suku dinas

pendidikan untuk dilakukan perbaikan infrastruktur. 32

32

Wawancara dengan Bambang, Kasubag Umum Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu

Page 53: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

40

1. Tingkat Sekolah Dasar

Berdasarkan wawancara dengan beberapa Kepala Sekolah di 6 Kelurahan,

Dalam Perbaikan Gedung Sekolah Dasar sudah terjadi di beberapa Sekolah di 6

Keluaran. Hampir setiap gedung memiliki gedung yang baik, misalnya catnya

yang diperbaharui ataupun genteng – genteng yang sudah lama diganti kembali.

Kedua adalah alokasi jumlah buku. Setiap sekolah dasar sudah

mendapatkan buku gratis yang diberikan oleh Suku Dinas Pendidikan. Namun,

jumlah dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan wawancara dengan

Mahdiah selaku wakil kepala sekolah SDN 02 Pramuka menjelaskan bahwa buku

selalu diberikan dari Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu namun

kualitas dan kuantitasnya masih tergolong kurang. Mahdiah berharap ada

penambahan jumlah buku.33

Ketiga adalah pembangunan sarana dan prasarana penunjang. Sarana dan

prasarana menjadi bagian yang penting dalam proses pembangunan infrastruktur.

Misalnya seperti pembangunan tempat sampah, perpustakaan, lapangan, alat olah

raga dan lain – lain. Untuk beberapa alat penunjang sudah cukup terpenuhi,

namun masih harus di tingkatkan lagi.

Berikut di paparkan realisasi biaya yang dikeluarkan suku dinas

pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu dalam perbaikan infrastruktur dan

sarana prasarana.

33

Wawancara dengan Mahidah, Wakil Kepala Sekolah SDN 02 Pramuka, tanggal 20 Juni 2014

Page 54: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

41

Tabel 4.1

Realisasi Biaya Perbaikan Infrastruktur Sarana dan Prasaranan SD

Tahun 2013

NO Program / Kegiatan Jumlah

1 Rehab sedang SDN 01 Harapan Rp. 806.000.000

2 Rehab berat SDN 01 Panggang Rp. 2.750.000.000

Jumlah Rp. 3.556.000.000

Sumber : Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu

Gambar 4.1

Tampak Bangunan dan Lapangan Sekolah Dasar (SD) 02 Pari

Sekolah

2. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Seperti halnya di tingkat sekolah dasar, ada 3 aspek yang sedang

diperbaiki dan dikembangkan oleh Suku Dinas Pendidikan Kabupaten

Kepualauan Seribu, di antaranya adalah perbaikan gedung atau bangunan,

penambahan jumlah buku, serta pembangunan dan perbaikan sarana dan

prasarana.

Ketiga aspek yang menjadi fokus dari upaya perbaikan pada tingkat SMP

kurang lebih sama dengan tingkat sekolah dasar (SD). Untuk bangunan sudah

Page 55: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

42

tergolong cukup baik karena komunikasi dengan dinas berjalan dengan baik

dalam perbaikan bangunan. Untuk permasalahan buku tergolong cukup namun

masih perlu di perbanyak. perbedaanya ada di sarana dan prasarana. Karena

tingkat pendidikan juga naik, maka kebutuhan akan sarana dan prasarana juga

meningkat. Misalnya masih ada beberapa sekolah yang kekurangan alat Lab.

“ Gedungnya sudah bagus. Kalau membahas gedung sudin cepat tanggap,

langsung di perbaiki. Kalau soal buku sudah gratis dan cukup. Tapi lebih

bagus lagi kalau di tambah, semakin banyak referensi dan buku semakin

bagus. Sarana dan prasarana yang masih agak kurang. Misalnya alat

laboratorium kaya cairan kimia masih kurang.” 34

Berdasarkan wawancara dengan Kepala Sekolah SMP 288 Pari, ia

menjelaskan bahwa hubungan dengan Suku Dinas pendidikan berjalan dengan

baik sehingga kebutuhan pokok dapat terpenuhi. Kalaupun ada beberapa hal yang

tidak dapat terpenuhi, suku dinas pendidikan cepat memberikan respon dan

penjelasan perihal masalah tersebut.

Berikut dipaparkan realisasi biaya perbaikan dan penambahan

infrastruktur serta sarana prasarana pada tahun 2013.

Tabel 4.2

Realisasi Biaya Perbaikan Infrastruktur dan Penambahan Sarana Prasarana

Tahun 2013

NO Program / Kegiatan Jumlah

1 Rehab berat SMPN 133 Pramuka Rp. 2.100.000.000

2 Pengadaan Audio Visual di seluruh SMP Rp. 2.000.000.000

Jumlah Rp. 4.100.000.000

Sumber : Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu

34

Wawancara dengan H. Mansur, Kepala Sekolah SMPN 288 Pari, tanggal 21 Juni 2014

Page 56: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

43

3. Tingkat Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA dan SMK)

Pada Tingkat SMA dan SMK, pembangunan infrastruktur sudah tergolong

cukup baik seperti hal nya dengan tingkat SMP ataupun SD. Hanya saja

jumlahnya yang masih tergolong sedikit menjadi problem di Kabupaten

Kepulauan Seribu. Sampai pada saat ini ada 2 sekolah, yaitu SMK di pulau

Tidung yang merupakan Bagian dari Kepulauan Seribu bagian selatan dan SMA

di Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu bagian utara.

Melihat problem diatas, maka yang melanjutkan pendidikan ketingkat

SMA atau SMK yang bertempat tinggal di wilayah Selatan (Untung Jawa,

Tidung, Pari) masuk ke SMK yang terdapat di Pulau Tidung. Sedangkan yang

bertempat tinggal di wilayah Utara (Harapan, Kelapa, Pramuka) akan masuk ke

SMA yang terdapat di Pulau Pramuka. Mereka yang datang dari lain pulau akan

disediakan asrama untuk menetap dan diperbolehkan pulang pada hari libur.

Menurut data yang peneliti dapat dari Kasubag Umum Suku Dinas

pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu bahwa tidak ada penambahan sekolah

untuk tingkat SMA dan SMK sebab jumlah penduduknya sedikit sehingga

peminat untuk SMA dan SMK menjadi sedikit. Oleh karena itu sekolah hanya

menyediakan asrama bagi murid yang berada di luar pulau atau lokasi sekolah.

“ Tidak ada opsi untuk penambahan jumlah sekolah. Soalnya

penduduknya sedikit. Misalnya kita buka pendaftaran untuk 2 kelas. Eh,

yang daftar cuman 1 kelas. Lalu kenapa dari SD ke SMP menurun? Dan

dari SMP ke SMA menurun? Masih banyak anggapan warga bahwa

pendidikan lebih baik di darat di banding di pulau. Jadi mereka banyak

Page 57: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

44

memilih untuk merantau. Itu alasan mengapa jumlah murid dan lulusan

tiap tingkatanya menurun”35

Menyikapi hal ini Suku dinas menganjurkan kepada sekolah untuk

melakukan promosi SMA dan SMK untuk masuk ke SMP di seluruh Kabupaten

Kepulauan Seribu. Promosi ini telah berjalan semenjak 2013 lalu walaupun

hasilnya masih sama saja dan belum ada peningkatan yang signifikan dalam

jumlah murid.

Penyediaan buku masih tergolong kurang. Kadang berapa jumlah yang

diminta oleh sekolah tidak sesuai dengan jumlah yang diberikan oleh Suku Dinas

Pendidikan. Sehingga kebutuhan buku masih belum terpenuhi. Untuk sarana dan

prasarana, di tahun 2013 – 2014 Suku dinas pendidikan Kabupaten kepulauan

Seribu sedang membangun asrama untuk meningkatkan jumlah murid.

Diharapkan murid tidak lagi bingung mengenai tempat tinggal jika mereka datang

dari luar pulau.

“Gedung ini tergolong masih baru. Gedung baru jadi tahun 2002, lalu di

perbaiki tahun 2013 akhir. Untuk sarana dan prasarana ada pembangunan

asrama pada tahun 2014. Untuk buku sekolah sudah menyiapkan, jadi

tidak perlu bingung lagi soal buku. Namun, jumlah yang diberikan oleh

dinas kadang – kadang tidak sesuai dengan yang kita minta. Jadi

tergolong masih kurang”36

35

Wawancara dengan Bambang, Kasubag Umum Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu, tanggal 3 September 2014

36 Wawancara dengan Drs. H. Taufik, MPD – Kepala Sekolah SMK Tidung, tanggal 22 Juni

2014

Page 58: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

45

“Solusinya adalah di tambah asrama untuk yang datang dari luar pulau.

Buku sudah cukup, Cuma kalau bisa ya di tambah. Saya lebih berharap

pemerintah bangun SMA atau SMK di setiap kelurahan supaya tingkat

pendidikan juga jadi lebih baik” 37

Berikut dipaparkan Berikut dipaparkan realisasi biaya perbaikan dan

penambahan infrastruktur serta sarana prasarana pada tahun 2013.

Tabel 4.3

Realisasi Biaya Perbaikan Infrastruktur dan Penambahan Sarana Prasarana

Tahun 2013

NO Program / Kegiatan Jumlah

1 Pengadaan tempat tidur & lemari asrama putri SMAN 69 Pramuka Rp. 99.500.000

2 Rehab berat asrama putri SMAN 69 Pramuka Rp. 3.085.000.000

Jumlah Rp. 3.184.500.000

Gambar 4.2

Lapangan SMAN 69 Pramuka Sedang di Renovasi

37

Wawancara dengan Hery Chandra Jaya – Wakil Kepala Sekolah SMAN 69 Pramuka, tanggal 20 Juni 2014

Page 59: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

46

C. Perbaikan Kualitas Guru

1. Spesialisasi Guru

Guru sebagai tenaga pengajar termasuk dalam katagori pelayanan publik.

guru memberikan jasanya sebagai tenaga pengajar kepada masyarakat yang

bersekolah. Oleh karena itu perbaikan kualitas guru juga menjadi agenda Suku

Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu dalam mereformasi birokrasi

pendidikan di Kabupaten Kepulauan Seribu. Salah satu aspek dalam kualitas guru

adalah spesialisasi guru. Kabupaten Kepulauan Seribu masih memiliki problem

pada spesialisasi guru. Sebab, dibeberapa tingkat dan wilayah belum terjadi

spesialisasi sepenuhnya.

Ditingkat sekolah dasar, berdasarkan data yang didapat peneliti dari

Kepala Sekolah SDN 02 Pari bahwa seluruh guru sudah sesuai dengan

spesialisasinya yaitu PGSD, terkecuali yaitu guru agama dan olah raga. Sebab,

mata pelajaran tersebut sudah di ajar oleh guru dengan lulusan Pendidikan Agama

atau Pendidikan olah raga.38

Pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah

Atas (SMA) spesialisasi belum terjadi sepenuhnya. Ada beberapa guru yang

masih mengajar diluar bidangnya. Misalnya guru lulusan Agama harus mengajar

seni budaya dikarenakan kekuarangan jumlah guru dengan spesialisasi tersebut.

38

Wawancara dengan Sutrisno, Kepala Sekolah SDN 02 Pari, tanggal 21 Juni 2014

Page 60: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

47

“Ada beberapa yang belum sesuai dengan bidangnya, misalnya ibu

Nurlela. Ia lulusan pendidikan agama islam, tapi harus mengajar PKN.

Ada juga guru Bahasa Indonesia mengajar Tikom, gelar nya S.Sos

mengajar seni budaya. Ya mau gimana lagi, asal sekiranya masih bisa

untuk mengajar ya tidak apa – apa. Dari pada gak ada sama sekali”39

“Soal spesialisasi masih kurang. Kita gak punya guru TIK dan Seni

Budaya. Ya terpaksa saya harus mengajar Seni Budaya. Cuman gara –

gara waktu itu pak kepala sekolah liat saya membantu anak – anak

paduan suara berlatih bernyanyi”40

Dalam mengenai permasalahan spesialisasi guru ini, maka suku dinas

Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu bekerja sama dengan BKN (Badan

Kepegawaian Daerah) dalam penempatan guru di Kabupaten Kepulauan Seribu.

Jadi, semua guru yang PNS ataupun Honorer diberikan oleh BKN kepada Suku

Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu, lalu suku dinas pendidikan

Kabupaten Kepulauan Seribu yang mendistribusikan keseluruh wilayah yang

membutuhkan.

“Mengenai masalah spesialisasi sebenarnya sudin hanya mendistribusikan

guru berdasarkan pemetaan dan permintaan dari sekolah yang sekiranya

kekurangan guru. Nah, problemnya adalah terkadang lulusan yang diminta

tidak ada karena lulusan tersebut sedikit. Oleh karena itu, dari pada tidak

ada sama sekali ya kita membuka bagi siapa saja yang mampu mengajar

pada bidang tersebut walaupun lulusannya berbeda.”41

39

Wawancara dengan H. Mansur, Kepala Sekolah SMPN 288 Pari, tanggal 21 Juni 2014 40

Wawancara dengan Heri Chandra Jaya, Kepala Sekolah SMAN 69 Pramuka, tanggal 20 Juni 2014

41 Wawancara dengan Bambang, Kasubag Umum Suku Dinas Pendidikan Kabupaten

Kepulauan Seribu, tanggal 3 September

Page 61: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

48

Berikut dipaparkan alur permintaan tenaga pengajar atau guru setiap

tahunnya :

1. Setiap tahun ada pemetaan guru yang dilakukan oleh Suku Dinas

Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu. Pemetaan guru ini bertujuan

untuk mengecek jumlah guru di setiap wilayah dan melaporkan jika ada

sekolah yang memerlukan tambahan guru.

2. Hasil laporan diberikan kepada BKD (Badan Kepegawaian Daerah)

3. Setelah itu BKD mencarikan tenaga guru sesuai yang dibutuhkan

4. Setelah proses pencarian selesai, BKD memberikan data tersebut ke Suku

Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu.

5. Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu mendistribusikan

guru ke wilayah – wilayah yang membutuhkan.

2. Penyebaran Guru

Penyebaran jumlah guru di setiap pulaunya sudah tergolong merata dan

sama. Karena jumlah murid yang tidak terlalu banyak, maka jumlah guru juga

menjadi tidak terlalu banyak. Namun yang menjadi kekurangan adalah jumlah

guru yang sudah menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Masih banyak guru – guru

yang belum di angkat menjadi PNS atau masih honorer.

Menurut suku dinas pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu jumlah

tenaga honorer guru di Kabupaten Seribu masih tergolong cukup banyak. Oleh

karena itu pemerintah provinsi DKI Jakarta telah menetapkan pada tahun 2013

lalu untuk tidak menambah jumlah tenaga honorer khususnya guru. Solusi dari

permasalahan ini adalah Suku Dinas Kabupaten Kepulauan Seribu membantu agar

Page 62: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

49

NO Kelurahan PNS Honorer

1 Untung Jawa 20 8

2 Tidung 72 55

3 Pari 20 45

4 Panggang 59 37

5 Harapan 21 42

6 Kelapa 21 9

Jumlah 213 196

NO Tingkatan Pendidikan PNS Honorer

1 Sekolah Dasar (SD) 134 90

2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 62 79

3 Sekolah Menengah Atas (SMA) 17 27

Jumlah 213 196

para honorer untuk ikut dalam CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) sehingga

nantinya bisa di angkat menjadi PNS.

“ pada 2013 lalu ada himbauan dari pemerintah provinsi untuk tidak

menambah jumlah tenaga honorer lagi. Ya jadi kita harus membantu para

tenaga honorer untuk di angkat menjadi PNS. Misalnya dengan membantu

memberikan informasi yang jelas sampai membantu segala keperluan

mengenai administratif”42

Berikut di paparkan jumlah PNS dan tenaga honorer berdasarkan tingkatan

pendidikan dan berdasarkan Kelurahan :

Tabel 4.4

Jumlah PNS dan Tenaga Honorer Berdasarkan Kelurahan Tahun 2014

Sumber : Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu

Tabel 4.5

Jumlah PNS dan Tenaga Honorer Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2014

Sumber : Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu

42

Wawancara dengan Bambang, Kasubag Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu, tanggal 3 September 2014

Page 63: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

50

Berdasarkan jumlah PNS dan tenaga honorer diatas memperlihatkan

bahwa jumlah honorer masih tergolong cukup banyak walaupun jumlah PNS lebih

banyak dari honorer. Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu

berharap jumlah honorer tidak akan bertambah lagi serta para honorer yang

diangkat menjadi PNS.

Berdasarkan data dari Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan

Seribu bahwa pada tahun 2010 hanya ada 3 orang yang diangkat dari honorer

menjadi PNS. Lalu jumlahnya meningkat pada tahun 2011 tercatat ada 11 orang

yang di angkat menjadi PNS. Pada tahun 2012 terjadi penurunan yaitu hanya 8

orang yang di angkat menjadi PNS. Dan pada tahun 2013 terjadi penurunan

drastis yaitu hanya 2 orang yang di angkat menjadi PNS.43

3. Sertifikasi Guru

Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru profesional harus

memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-

IV), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.44

Pengakuan

kedudukan guru sebagai tenaga profesional tersebut dibuktikan dengan sertifikat

43

Data Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu tahun 2014 44

http://kepri.kemenag.go.id/file/UndangUndang/lysc1391498449.PDF, di akses pada tanggal 19 Agustus 2014

Page 64: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

51

guru. Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu guru diharapkan dapat

meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara

berkelanjutan.

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kepada guru yang telah

memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang

layak.45

Berikut dipaparkan tujuan dari sertifikasi guru :

1. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai agen

pembelajaran dan mewujudkan tujuan nasional pendidikan

2. Meningkatkan proses dan mutu pendidikan

3. Meningkatkan martabat guru sebagai pendidik

4. Meningkatkan profesionalisme guru

5. Meningkatkan kesejahteraan guru

6. Meningkatkan mutu seorang guru

7. Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan

8. Melindungi masyarakat dari praktik yang tidak kompeten sehingga

merusak citra guru46

45

Manshur Muclis, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h.2

46 Kunandar, Guru Profesional : Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(Jakarta: Rajawali Press, 2008) h. 46-47

Page 65: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

52

Dalam mencapai tujuan tersebut, maka syarat – syarat untuk mendapatan

sertifikat guru juga menjadi penting. Berikut adalah syarat untuk mengajukan

sertifikasi guru :

1. Memenuhi standar akademik S1 atau D4

2. Menguasai standar kompetensi yang dibuktikan dengan lulus uji

kompetensi yang diselenggaran oleh perguruan tinggi penyelenggara yang

ditetapkan oleh pemerintah

3. Memiliki pengalaman mengajar kurang lebih 5 tahun47

Di Kabupaten Kepulauan Seribu, para guru yang telah lolos syarat – syarat

untuk mengajukan sertifikasi sudah mengambil sertifikasi sebagai tenaga guru

profesional. Mengenai sertifikasi guru, kepala sekolah, guru dan para orang tua

murid ikut senang dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Sebab ini

merupakan suatu bentuk apresiasi bagi profesionalisme guru dan menjamin bahwa

tenaga pengajar di kepulauan seribu merupakan tenaga pengajar yang kompeten.

“Hampir seluruh guru yang PNS sudah mengambil sertifikasi. Yang S1

dan masih honorer juga rata – rata sudah”48

“Sertifikasi merupakan suatu langkah yang bagus. Sebab, dengan adanya

sertifikasi menjadikan tenaga guru merupakan tenaga yang profesional,

sama derajatnya dengan hakim, pengacara dan lain – lain. Disekolah

kami, sudah semua yang memenuhi syarat dan ketentuan, ikut dalam

sertifikasi guru”49

47

Muliyasa, Standar Kompetensi dan Sertifiksi Guru (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008) h.124

48 Wawancara dengan Bambang, Kasubag Umum Suku Dinas Pendidikan Kabupaten

Kepulauan Seribu, 3 September 2014 49

Wawancara dengan Hery Chandra Jaya. Wakil Kepala Sekolah SMAN 69, tanggal 20 Juni 2014

Page 66: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

53

“ Ya sebagai orang tua murid, kami jadi yakin bahwa sekolah yang

gurunya sudah memiliki sertifikat merupakan sekolah yang bagus. Kami

jadi tidak ragu menitipkan anak – anak kepada sekolah. Ya diharapkan

mutu pendidikan juga meningkat”50

D. Kartu Jakarta Pintar (KJP)

Seperti yang dikatakan Mark Schater dalam papernya yang berjudul

Public Sector Reform in Developing Countries bahwa Reformasi birokrasi dalam

sektor pelayanan publik tidak hanya membenahi sistem birokrasi melainkan

penyelesain masalah yang muncul dalam pemerintahan.51

Dalam hal ini pemeritah

memiliki sebuah masalah terhadap tingkat pendidikan dan ingin menaikan

partisipasi masyarakat terhadap pendidikan khususnya di ibu kota DKI Jakarta.

Oleh karena itu KJP merupakan sebuah kebijakan yang termasuk dalam pelayanan

yang diberikan pemeritah provinsi DKI Jakarta kepada warga DKI Jakarta agar

angka partisipasi pendidikan di DKI Jakarta meningkat.

Pada tahun 2013 lalu, dibawah kepemimpinan gubernur Ir. Joko Widodo,

pemerintah provinsi DKI Jakarta mengeluarkan sebuah program Kartu Jakarta

Pintar (KJP). KJP merupakan sebuah Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP)

untuk membantu peserta didik yang tidak mampu dalam bidang pendidikan.

Bentuk KJP ini berupa ATM Bank DKI yang dimana orang tua murid

mendapatkan kartu ini yang nantinya akan diisikan sejumlah uang oleh

pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk digunakan oleh murid untuk keperluan

sekolah seperti baju, sepatu dan lain – lain.

50

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Lutfi, Orang tua murid, tanggal 21 Juni 2014 51

Mark Schacter, 2000, Public Sector Reform In Developing Countries, dalam http://unpan1.un.org/intradoc/groups/public/documents/apcity/unpan017800.pdf, diakses pada tanggal 24 Mei 2014

Page 67: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

54

Berikut dipaparkan beberapa syarat atau kriteria yang berhak mendapatkan

KJP :

1. Tidak merokok dan mengkonsumsi narkoba

2. Orang tua tidak memiliki penghasilan yang memadai

3. Menggunakan angkutan umum

4. Daya beli sepatu dan seragam sekolah rendah

5. Daya beli buku, alat tulis, tas dan segala perlengkapan sekolah rendah

6. Daya beli konsumsi makanan atau uang jajan rendah

7. Daya pemanfaatan internet rendah

8. Tidak mampu mengikuti kegiatan ekstrakulikuler karena berpotensi

penambahan biaya 52

Berikut di paparkan tabel anggaran yang diperoleh oleh anggota KJP tiap

tahunnya :

Tabel 4.6

Jumlah Alokasi Anggaran Bagi Anggota KJP tahun 2014

NO Unit Kebutuhan SD SMP SMA / SMK

1

Transport dari dan ke

Sekolah Rp. 900.000,-

Rp.

1.200.000,-

Rp.

1.320.000,-

2

Buku, alat tulis, dan Tas

Sekolah Rp. 400.000,- Rp. 450.000,- Rp. 450.000,-

3 Baju dan Sepatu Sekolah Rp. 560.000,- Rp. 560.000,- Rp. 710.000,-

4

Tambahan Makan dan

Minum Rp. 300.000,- Rp. 335.000,- Rp. 400.000,-

Jumlah Total

Rp.

2.160.000,-

Rp.

2.520.000,-

Rp.

2.880.000,-

Sumber : InfoJKP.net, diakses pada tanggal 17 Agustus 2014

52

InfoKJP.net, di Akses pada tanggal 17 Agustus 2014

Page 68: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

55

Dari dana yang telah disalurkan diatas, nantinya orang tua murid yang

menerima dana bantuan akan membuat sebuah lembar pertanggung jawaban

dimana tertera didalam lampiran tersebut rincian dana yang dikeluarkan untuk

keperluan sesuai dengan kwitansi pembelian yang ikut di sertakan. Setelah itu

laporan pertanggung jawaban diberikan kepada sekolah dan diperiksa apakah

sudah sesuai dengan ketentuan. Setelah semua data terkumpul, maka sekolah akan

melaporkan kepada dinas.

“ untuk laporan sudah bagus dan masyarakat sudah mengerti cara

membuatnya. Ya walaupun terkadang ada sedikit masalah misalnya

kadang laporannya bohong tidak ada kwitansi. Tapi itu sebagian kecil.

Solusinya kita dari pihak sekolah terus memberikan sosialisasi dan

arahan bahwa KJP harus di gunakan semana mestinya”53

Berikut dipaparkan alur atau proses pengajuan KJP :

1. pengajuan usulan kepada pihak sekolah

2. lalu pihak sekolah mengecek dan memverifikasi apakah pengaju

merupakan layak untuk memperoleh bantuan dana

3. Lalu diuji publik, dengan cara para peserta yang telah lolos uji verifikasi,

daftar namanya akan di tempel di kelurahan, kecamatan, dan di sekolah

setempat selama 7 hari

4. Jika ada protes dan keberaran dari masyarakat, kepala sekolah dan pihak

kecamatan akan memverifikasi ulang atau pengecekan lapangan kembali

53

Wawancara dengan Umi Sitatun, guru SMPN 288 Pari, Bagian Kepengurusan KJP Sekolah, tanggal 21 Juni 2014

Page 69: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

56

5. Setelah tidak ada protes ataupun proses verifikasi ulang telah selesai

(selama 3 hari), maka daftar nama penerima KJP akan diusulkan kepada

dinas pendidikan provinsi DKI Jakarta.

6. Setelah di cek dan di verifikasi oleh dinas pendidikan provinsi DKI

Jakarta, maka daftar nama penerima KJP akan di tempel di sekolah,

kelurahan, dan kecamatan.

7. Setelah itu para penerima KJP akan diberikan beberapa arahan dan point –

point penting oleh pihak sekolah, serta diberikan kartu Bank DKI untuk

pencairan dana. Pencairan dana KJP terbagi 2 yaitu semester I (Januari –

Juni) dan semester II (Juli – Desember)

8. Setelah dana didapatkan oleh penerima KJP, maka orang tua penerima

KJP berhak membuat laporan pertanggung jawaban yang dilaporkan

kepada pihak sekolah.

Manfaat dan dampak positif yang diharapkan melalui program KJP ini adalah :

1. Seluruh warga DKI Jakarta menamatkan pendidikannya sampai tingkay

SMA/SMK

2. Mutu pendidikan di wilayah DKI Jakarta meningkat secara signifikan

Namun, pada kenyataanya di beberapa sekolah di Kabupaten Kepulauan

Seribu menyatakan bahwa ada dampak negatif akibat KJP. Diantaranya adalah

menurunnya tingkat partisipasi kegiatan diluar jam sekolah misalnnya seperti

ekstrakulikuler, pendalaman materi. Hal ini diakibatkan KJP tidak menyentuh

pola pikir dari orang tua murid.

Page 70: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

57

“ KJP secara keseluruhan sudah baik. Namun ada beberapa kekurangan

yang perlu di evaluasi. Kadang tingkat bolos sekolah juga mengingkat.

Saya pernah survey mengapa hal ini bisa terjadi. Karena orang tua murid

kan sekolah gratis, tidak keluar uang, bahkan di bayar. Makanya jadi

kurang semangat. Tanggung jawab sekolahnya jadi gak ada”54

Menurut Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu, walaupun

KJP tidak meningkatkan partisipasi anak sekolah tetapi efek dari KJP adalah anak

– anak dan orang tua murid menjadi lebih tenang dalam mengenyam pendidikan.

Jadi, anak – anak yang tadinya ikut membantu orang tua mencari nafkah

tambahan untuk biaya tambahan sekolah kini tidak perlu lagi berkat adanya KJP.55

Reformasi birokrasi tidak hanya melihat pada pengembangan kualitas

pelayanan, namun juga sistem pengawasan terhadap kebijakan yang merupakan

salah satu produk pelayanan. Dalam hal ini adalah pengawasan terhadap KJP. KJP

yang merupakan pemberian dana langsung kepada murid haruslah di awasi

sehingga penggunaanya tepat guna.

Pada tahap awal, para orang tua murid yang mendapatkan KJP akan

diberikan penyuluhan atau sosialisasi dalam penggunaan dananya oleh pihak

sekolah. Tujuaanya adalah agar para murid dan orang tua murid mengerti

kegunaan dari KJP. Pada tahap ini sekolah juga memberikan penjelasaan bahwa

segala benda yang dibeli dari dana KJP harus diberikan laporan pertanggung

jawaba. Bentuk atau format lembar pertanggung jawaban bisa diambil disekolah

ataupun mengunduh dari website resmi KJP.net. Setiap kwitansi pembelian juga

54

Wawancara dengan Khairussaleh, Guru Agama Islam SMK 61 Tidung, tanggal 22 Juni 2014

55 Wawancara dengan Bambang, Kasubag Umum Suku Dinas Pendidikan Kabupaten

Kepulauan Seribu, tanggal 3 September 2014

Page 71: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

58

harus di sertakan kedalam laporan pertanggung jawaban. Setelah semua laporan

terkumpul, sekolah melaporkan ke Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan

Seribu untuk di cek kembali. Setelah sesuai, lalu Suku Dinas Pendidikan

Kabupaten Kepulauan Seribu melaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta yang selanjutnya diteruskan ke DPRD. Jika ada penyalah gunaan dana

oleh pihak orang tua murid, maka pada periode berikutnya KJP akan dicabut dan

tidak berhak menerima bantuan dana.

Dalam proses kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi partisipasi

masyarakat, Berdasarkan buku pemasaran di sektor publik, ada 4 model kebijakan

yang dapat digunakan untuk mempengaruhi partisipasi masyarakat, yaitu Insentif

Moneter, Disinsentif Moneter, Insentif Non Moneter, Disisentif Nonmoneter. 56

Pertama adalah Insentif Moneter. Insentif moneter adalah sebuah upaya

atau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dengan menunggunakan uang agar

mempengaruhi masyarakat. Sebagai contoh adalah minimnya tingkat pendidikan

di India. Pada saat itu pemerintah India mendapatkan sebuah kesaksian bahwa

seorang ibu melarang anaknya untuk sekolah karena demi membiayai kehidupan

sehari – hari. Maka anak tersebut tidak disekolahkan dan bahkan harus bekerja

membantu perekonomian keluarga. Melihat hal ini, maka pemerintah India

mengeluarkan sebuah kebijakan yaitu menggratiskan biaya sekolah dan

mendapatkan makan siang gratis bagi setiap anak yang bersekolah. Alhasil,

kebijakan ini mampu meningkatkan tingkat pendidikan di India.

56

Philip Kotler, Manajemen Sektor Publik, (Jakarta: PT Index, 2007) h. 85-96

Page 72: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

59

Kedua adalah disinsentif moneter. Hampir sama dengan Insentif Moneter,

perbedaanya adalah bukan pemerintah yang mengeluarkan dana lebih, melainkan

sebuah kebijakan denda yang dikeluarkan pemerintah. Fokusnya ada pada

pelarangan yang berakibat pada denda. Misalnya adalah kebijakan denda yang

cukup besar diberikan kepada masyarakat Washington DC yang ketahuan

membuang sampah sembarangan. Alhasil, kebijakan ini berhasil menurunkan

tingkat pembuangan sampah sembarangan sebesar 24%. Selain itu Disinsentif

moneter juga dapat diartikan sebagai sebuah kebijakan pemerintah dalam

menambah pengeluaran masyarakat demi mencegah sesuatu. Misalnya adalah

penggunaan plastik yang berlebihan di Irlandia menyebabkan sampah plastik

banyak ditemukan di sembarang tempat. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan

bahwa kantong plastik tidak lagi menjadi gratis di supermarket dan pasar

swalayan, melainkan harus membayar 15sen Euro. Alhasil, banyak pengguna

kantong plastik yang beralih menggunakan kertas.

Ketiga adalah Insentif Non Moneter. Insentif Non Moneter adalah sebuah

kebijakan pemerintah untuk mengajak masyarakatnya melakukan sesuatu namun

tidak menggunakan uang. Ada satu hal unik di Negara Singapura melihat

pertumbuhan pendudukannya masih rendah atau angka kelahiran yang sangat

minimal. Oleh karena itu pemerintah Singapura membuat sebuah LoveByte Café

yang bertujuan dimana mengajak anak – anak muda untuk berkencan dan

menikah. Tujuan kebijakan ini adalah untuk meningkatkan jumlah kelahiran di

SIngapura yang tergolong rendah.

Page 73: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

60

Keempat adalah Disisentif Non Moneter, yaitu kebijakan atau program

pemerintah yang melarang sesuatu namun tidak menggunakan uang atau denda.

Sebagai sebuah contoh adalah pemerintah Washington mengeluarkan sebuah

website yang bernama Filthy 15. Website ini berisikan rumah rumah, bangunan,

dan apartement yang tergolong tidak bersih. Dalam website ini ada beberapa

bangunan yanng kotor karena sampah berserakan dan tembok bangunan yang

tercoret – coret. Kebijakan ini adalah melarang untuk membuang sampah

sembarangan, merusak properti ataupun mencoret coret tembok, serta mengajak

pemilik property untuk membersihkan bangunan tersebut.57

Melihat dari keempat model kebijakan pemerintah yang dapat

mempengaruhi partisipasi masyarakat diatas, maka program Kartu Jakarta Pintar

adalah Insentif Moneter. Insentif artinya ajakan, KJP ingin mengajak masyarakat

untuk lebih berpartisipasi aktif dalam pendidikan sehingga tingkat pendidikan di

Kabupaten Kepulauan Seribu meningkat. Ditambah dengan kata moneter, berarti

pemerintah mengeluarkan dana berlebih kepada masyarakat agar tingkat

pendidikan masyarakat ikut meningkat.

E. Masalah dan Hambatan Pelayanan Pendidikan di Kabupaten Kepulauan

Seribu

1. Minimnya Jumlah Murid di SMA dan SMK

Salah satu problem pendidikan di kepulauan seribu adalah masih

minimnya jumlah sekolah menengah atas (SMA/SMK). untuk SMA dan SMK

hanya ada 2, yaitu SMA 69 di Pramuka dan SMK 61 di Tidung. Oleh karena itu

57

Ibid.,

Page 74: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

61

beberapa siswa yang berada di selatan (P.Tidung, P. Untung Jawa, P. Pari) selain

dipulau Tidung harus menginap di asrama milik sekolah. Begitu pula dengan yang

berada di utara (P. Harapan, P. Kelapa, dan P.Pramuka) selain di pulau Pramuka

harus menginap di asrama milik SMA 69 yang berada di pulau Pramuka.

Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu menjelaskan bahwa

tidak akan ada penambahan jumlah sekolah untuk tingkat SMA dan SMK di

Kabupaten Kepulauan Seribu. Hal ini disebabkan karena murid pada tingkat SMA

dan SMK yang masih tergolong sedikit. Menurut Suku Dinas Pendidikan

Kabupaten Kepulauan Seribu problem utama bukan karena minimnya jumlah

sekolah melainkan banyaknya murid yang bersekolah di darat (Wilayan Jakarta

Selain Kepulauan Seribu) di bandingkan di Kabupaten Kepulauan Seribu. Oleh

karena itu Suku Dinas Pendidikan bekerja sama dengan pihak sekolah SMK dan

SMA untuk mempromosikan sekolah mereka kepada murid murid SMP yang

berada di Kepulauan Seribu.58

“ Kita bekerja sama dengan pihak SMA dan SMK untuk promosi keliling

ke SMP. Tujuanya agar mereka melanjutkan sekolah mereka. Selain itu

juga agar mereka sekolah di SMA atau SMK disini bukan di darat.

Soalnya banyak yang berfikir bahwa SMA di darat lebih bagus dari pada

disini. ada juga yang berfikiran bahwa lebih mudah masuk PTN dari darat

dari pada dari sini. Padahal ya tidak juga. Sekolah disini sudah bagus kok.

Itu pandangan mereka saja. Ada alasan lain misalnya di daerah Untung

Jawa, karena mereka lebih dekat ke Tangerang dari pada ke Tidung

makanya mereka rata – rata larinya ke Tangerang”59

58

Wawancara dengan Bambang, Kasubag Umum Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu, tanggal 3 September 2014

59 Wawancara dengan Bambang, Kasubag Umum Suku Dinas Pendidikan Kabupaten

Kepulauan Seribu, tanggal 3 September 2014

Page 75: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

62

2.Minimnya jumlah transportasi antar pulau

Transportasi juga menjadi kendala utama dalam proses pendidikan di

Kabupaten Kepulauan seribu. Pasalnya, jam keberangkatan antar satu pulau

dengan pulau lainya hanya ada 1 kali setiap harinya. Hal ini membuat murid tidak

punya pilihan selain bersekolah di pulau atau kelurahan tempat ia tinggal. Selain

itu, kapal yang melintas dari wilayah utara ke selatan atau sebaliknya hanya ada

kapal kayu (kapal milik nelayan) dan tidak ada kapal milik pemerintah.

Jadi, kapal milik pemerintah yang bernangkat dari muara angke, ada 2

rute, yaitu ke utara atau ke selatan. Rute untuk ke utara adakah P. Pramuka, P.

Harapan, P, Kelapa. Sedangkan untuk keselatan adalah P. Untung Jawa, P. Pari, P.

Lancang, P. Tidung,

“Transportasi jadi masalah juga. Kita tidak punya pilihan banyak selain

sekolah di tempat tinggal kita. Soalnya transportasinya masih minim. Itu

juga jadi alasan kenapa harus ada asrama di tiap SMA. Harapannya

transportasi pemerintah di perbanyak. Mungkin ada kapal yang khusus

untuk anak sekolah. Jadi gak perlu tinggal di asrama”60

3. Pola Pikir Masyarakat

Kartu Jakarta Pintar (KJP) merupakan sebuah program pemerintah yang

bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program pendidikan.

Dengan diberikannya dana tambahan untuk siswa, diharapkan dapat

meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan. Namun hal ini justru malah

melenceng dari tujuan. Sebab, berdasarkan keterangan beberapa guru di

Kabupaten Kepulauan Seribu bahwa sering kali ditemukan bahwa prestasi anak –

60

Wawancara dengan Muhammad Lutfi, Orang Tua Murid, tanggal 21 Juni 2014

Page 76: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

63

anak menurun. Hal ini disebabkan karena orang tua tidak ada beban ketika

menyekolahkan anak – anaknya.

“Minat anak sekolah jadi rendah. Banyak yang tidak ikut pendalaman

materi atau ekstrakulikuler. Ya mungkin karena kalau orang dulu berfikir

karena sudah bayar anaknya harus sekolah yang benar. Kalau sekarang

kan beda, udah gratis di kasih uang pula. Jadi tidak ada beban nya”61

Menurut Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu bahwa KJP

memiliki efek yang baik namun bukan pada tingkat partisipasi anak sekolah. KJP

tidak berpengaruh bertambahnya jumlah murid dikarenakan jumlah murid yang

sedikit di Kabupaten Kepulauan Seribu. Efek dari KJP adalah pengurangan beban

kepada masyarakat sehingga murid dan orang tua murid menjadi lebih tenang.

4. Masih Banyak Guru yang Belum Terspesialisasi

Salah satu probelm pendidikan di Kabupaten Kepulauan Seribu adalah

masih ada beberapa sekolah yang belum mempunyai guru sesuai bidangnya.

Misalnya seperti di SMP 288 masih kekurangan guru yang benar – benar lulusan

pendidikan teknik komputer, seni budaya dan PKN. Selain itu di tingkat SMA,

misalnya seperti di SMA 69, masih kekurangan guru seni budaya. Untuk

mengatasi permasalahan ini, kepala sekolah di sekolah yang kekurangan mencari

guru yang mempunyai bakat atau keahlian untuk mengajar bidang tersebut tanpa

melihat gelar atau lulusannya.

“Solusinya kita cari yang bisa mengajar bidang itu aja. Contohnya saya

karena bisa menyanyi jadi ya di tunjuk kepala sekolah untuk mengajar

seni budaya. Kita sudah sering tanya soal ini kepada dinas, tapi ya dinas

juga susah. Emang sedikit lulusan untuk mata pelajaran seperti seni

61

Wawancara dengan Sutrisno, Kepala Sekolah SDN 02 Pari, tanggal 21 Juni 2014

Page 77: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

64

budaya. Tapi dinas berjanji untuk mencari guru yang memang kompeten

di bidangnya”62

“ selama bisa mengajar ya tidak apa – apa. Harapan saya dinas berusaha

untuk memecahkan masalah ini bersama. Misalnya di cari yang lulusan

teknik komputer walaupun bukan lulusan pendidikan. Ya minimal

memang mengerti bidangnya. Soal gaya mengajar itu nanti sekolah yang

bisa ajarkan”63

Oleh karena itu Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu

selalu berusaha meminta kepada BKN (Badan Kepegawaian Negara) agar guru

yang di distribusikan ke Kabupaten Kepulauan Seribu merupakan guru - guru

yang berkualitas dan sesuai dengan bidangnya.

62

Wawancara Pribadi dengan Hery Chandra Jaya, Wakil Kepala Sekolah SMA 69 Pramuka, tanggal 20 Juni 2014

63 Wawancara Pribadi dengan H. Mansur, Kepala Sekolah SMP 288 Pari, tanggal 21 Juni

2014

Page 78: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

65

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian berdasarkan observasi mengenai reformasi birokrasi

pelayanan publik bidang pendidikan di Kabupaten Kepulauan Seribu maka dapat

menjawab dari pertanyaan penelitian :

1. Reformasi Birokrasi Pelayanan Publik Bidang Pendidikan di Kabupaten

Kepulauan Seribu memiliki 3 aspek penting, yaitu perbaikan Infrastruktur,

perbaikan kuantitas dan kualitas tenaga guru, serta peningkatan partisipasi

pendidikan dengan kebijakan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Pada perbaikan

infrastruktur, suku dinas pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu lebih

memperbaiki ke arah prosedur pelayanan yang berdampak pada percepatan

pelayanan. Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu juga

memperbaiki kualitas guru sebagai jasa pelayanan. Sertifikasi guru merupakan

salah satu langkah reformasi birokrasi. Dalam hal spesialisasi dan penyebaran,

belum ada perubahan yang secara signifikan. Kartu Jakarta Pintar juga

merupakan salah satu bentuk reformasi birokrasi. KJP merupakan suatu bentuk

perbaikan terhadap biaya pelayanan.

2. Permasalahan dan Hambatan reformasi birokrasi di Kabupaten Kepulauan Seribu

adalah menurunnya jumlah murid di tingkat SMA/SMK yang berdampak pada

minimnya jumlah gedung SMA/SMK. Kedua adalah Minimnya jumlah

transportasi antar pulau. Sebab, transportasi memegang peranan penting pada

anak – anak yang bersekolah diluar pulau dari tempat tinggal mereka. Pola Pikir

Masyarakat. Adanya perbaikan terhadap biaya pendidikan yang murah bahkan

Page 79: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

66

dengan adanya KJP murid mendapatkan biaya bantuan, tidak merubah mutu

pendidikan. Jumlah partisipasi murid berkurang dalam hal ekstrakulikuler

ataupun pendalaman materi.

B. SARAN

1. Reformasi birokrasi merupakan sebuah kebijakan yang berkelanjutan. Oleh

karena itu diharapkan Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu lebih

konsisten dan serius dalam perbaikan pelayanan bidang pendidikan di Kabupaten

Kepulauan Seribu.

2. Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Seribu diharapkan juga melakukan

perubahan dalam perbaikan pola pikir masyarakat terhadap pendidikan.

3. Sistem pengawasan anggaran juga lebih diketatkan sehingga tidak terjadi

penyelewengan dana.

Page 80: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Dwiyanto, Agus. Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi

Birokrasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011.

Dwiyanto, Agus. Reformasi Birokrasi di Publik Indonesia. Yogyakarta: Pusat

Studi Kebijakan dan Kependudukan UGM, 2002.

Kartasasmita, Ginanjar. Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3SE. 1997.

Kotler, Philip. Manajemen Sektor Publik. Jakarta: PT Index, 2007.

Kumorotomo, Wahyudi. Etika Administrasi Negara. Jakarta: PT Raja Grafindo

Perkasa. 2011.

Kunandar. Guru Profesional : Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press, 2008

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Rosdakarya, 2006.

Muclis, Manshur. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta:

Bumi Aksara. 2007.

Muliyasa, Standar Kompetensi dan Sertifiksi Guru. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008.

Sedarmayanti. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan

Kepemimpinan Masa Depan. Bandung: PT Refika Aditama, 2009.

Sinambella, Lijan Poltak. Reformasi Pelayanan Publik : Teori, Kebijakan, dan

Implementasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.

Thoha, Miftah. Birokrasi dan Politik Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. 2007.

Thoha, Miftah. Birokrasi Pemerintah Era Reformasi. Jakarta: Kencana. 2009.

Page 81: REFORMASI BIROKRASI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA …

xiv

Thoha, Miftah. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Jakarta : Kencana. 2008

Webber, Max. Economy and Society. California: University of California Press.

1978.

Zauhar, Soesilo. Reformasi Administrasi : Konsep, Dimensi dan Strategi. Jakarta:

PT. Bumi Aksara, 2007.

Internet :

Inu. “Kepulauan Seribu Namanya, Miskin Keadaanya”, diakses pada tanggal 1

April 2014 dari

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4e1edafb23e1b/pulau-seribu-

namanya-miskin-keadaannya.

Rizky, Ajeng. “Kepulauan Seribu Bukan Anak Tiri” diakses pada 23 mei 2014

dari http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-

nasional/14/01/12/mza2jd-kepulauan-seribu-bukan-anak-tiri.

Schacter, Mark. “Public Sector Reform In Developing Countries” diakses pada 24

Mei 2014 dari

http://unpan1.un.org/intradoc/groups/public/documents/apcity/unpan017

800.pdf,

“Undang – Undang No 14 Tahun 2005” di akses pada 19 Agustus 2014

http://kepri.kemenag.go.id/file/UndangUndang/lysc1391498449.PDF.

“Undang – Undang No 81 Tahun 2010” diakses pada tanggal 12 November 2013

dari

http://www.kemenkumham.go.idattachmentsarticle175perpres81_2010.p

df.