biopori

download biopori

of 12

description

sips

Transcript of biopori

Rombel 004. 11.00-12.40

Pembuatan Biopori sebagai Upaya Penambahan Daerah Resapan Air

Disusun oleh :1. Aizzatun Nikmah (4101413139)2. Mufti Nurfadilah (4201413002)3. Hesti Nikmah Safitri (4201413013)

ABSTRAKLaju pembangunan gedung yang terus meningkat menyebabkan berkurangnya daerah resapan air. Apabila hal ini terus dibiarkan maka dapat menyebabkan banjir karena tidak terdapat daerah untuk menampung air hujan. Untuk menangani masalah ini kita dapat membuat biopori. Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme di dalamnya, seperti cacing, akar tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya.Kurangnya pengetahuan mengenai biopori membuat perlunya sosialisasi di lingkungan masyarakat agar dapat merealisasikan biopori pada kehidupan sehari-hari. Pembuatan biopori ini dapat menjadi solusi untuk masalah kurangnya daerah resapan air yang terjadi. Diameter biopori ini sekitar 10 cm, yang dibuat disekeliling pohon.Biopori dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk meresap air. Meningkatnya kemampuan tanah untuk meresap air akan mengurangi air yang mengalir di permukaan tanah atau dengan kata lain dapat mengurangi bencana banjir disaat musim hujan dan tidak akan kekeringan saat musim kemarau.

Kata kunci: biopori ,resapan air, dan banjir.

ABSTRACTThe pace of building continues to increase leads to reduced water catchment areas. If this is left unchecked, it can lead to flooding because there is no area for rainwater harvesting . To deal with this problem we can make biopori. Biopori are holes in the ground formed by a variety of activities in which organisms, such as worms, root crops, termites, and other soil fauna.Lack of knowledge about the need for socialization biopori make in society in order to realize biopori in everyday life . Making biopori can be a solution to the problem of lack of water catchment areas that happen . Biopori diameter is about 10 cm , which is made around the pohon.Biopori can increase the ability of soil to seep water . Increasing the ability of soil to seep water will reduce the water flow at the surface or in other words to reduce the rainy season when floods and drought during the dry season will be.

Keywords: biopori, water absorption, and flooding

PendahuluanAir merupakan sumber kehidupan yang sangat bermanfaat bagi peradaban manusia. Namun bagaimana jika air yang sangat dibutuhkan tersebut, jumlahnya terlalu banyak? Tentu ini bisa merepotkan. Contoh nyata yang baru terjadi pada beberapa bulan terakhir adalah banjir yang terjadi di pulau Jawa. Hampir seluruh pulau Jawa tergenang air. Jika ini dibiarkan saja, maka daerah Indonesia yang biasanya tergenang banjir, akan selalu dan selalu mendapat tamu sama pada setiap musin hujan, yaitu banjir. Riskan sekali ketika saudara kita yang berada di daerah rendah, perasaan was-was selalu menghampiri mereka disaat musim hujan tiba. Bahkan sesudah musim hujan, banjir pada daerah tersebut belum surut. Apakah kita tega, kita yang sebagai satu negara, satu nasib, satu naungan Indonesia membiarkan saudara kita menderita karena menjadi korban banjir secara rutin.Selain itu, tingkat laju pembangunan gedung yang semakin meningkat menyebabkan daerah resapan air terus berkurang. Daerah yang semula pekarangan kebun bertanam tumbuh-tumbuhan, seketika tersulap menjadi bangunan tinggi nan mewah dan megah. Maka diperlukan solusi bagaimana cara untuk mengurangi airyang berlimpah tersebut, salah satunya adalah dengan pembuatan biopori untuk menambah daerah resapan air pada lokasi yang sering tergenang air. Dengan bertambahnya daerah resapan air, maka air yang semula tergenang di permukaan tanah, dapat terserap dalam lubang biopori tersebut. Prinsip dari teknologi ini adalah menghindari air hujan mengalir ke tempat yang lebih rendah dan membiarkannya terserap ke dalam tanah melalui lubang resapan tersebut. Meskipun tekhnik bipori sudah dikenal, namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Padahal ini merupakan cara praktis mencegah banjir, tak perlu banyak alat dan waktu, bahkan tidak memerlukan biaya. Sangat cocok bagi masyarakat Indonesia.Menurut Ir. Kamir R.Brata MS., yang menjadi salah satu faktor penyebab banjir yang mengguyur wilayah hulu tidak dapat diserap dengan baik karena berkurangnya pepohonan dan banyaknya bangunan, sehingga wilayah hilir kebanjiran. Dasar pembuatan biopori ini adalah minimnya daerah resapan air, sehingga air hujan yang turun tidak bisa terserap maksimal ke dalam tanah dan justru menggenang pada permukaan tanah. Apalagi di daerah perkotaan yang penuh dengan gedung bertingkat dan tanah yang sudah tertutup paving. Pada daerah perkotaan tersebut, air tidak dapat terserap ke dalam tanahkarena pori-pori tanah justru malah sengaja ditutup. Tidak bermaksud menyalahkan siapa pun, hanya perlu kesadaran diri masyarakat untuk perduli terhadap lingkungan.Tujuan penulisan artikel ini, diharapkan masyarakat mengenal teknologi pencegah banjir yang ramah dan murah. Tidak hanya mengenal, masyarakat diharapkan dapat mengetahui cara pembuatan biopori dan mempraktikkannya dilingkungan mereka. Lebih baik lagi jika masyarakat dapat bergotong royong dalam pembuatan biopori di suatu daerah dalam rangka mencegah banjir. Manfaat pembuatan biopori ini yaitu untuk memaksimalkan resapan air yang masuk ke dalam tanah, menambah volume air tanah, menjadi media untukmenghasilkan kompos, mengurangi genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk atau sumber penyakit, mencegah resiko banjir pada musim hujan, memaksimalkan air hujan atau air limbah rumah tangga menjadi air tanah, mencegah erosi tanah dan tanah longsor, meningkatkan peran dan aktifitas fauna tanah, meningkatkan pertumbuhan tanaman disekitar biopori.Teknik pembuatan biopori sendiri tidak rumit, namun pertama harus ditentukan tempat yang cocok untuk pembuatan lubang biopori. Lubang biopori bisa dibuat dimana saja, disekitar rumah, sekolah, maupun kantor. Bahkan akan lebih baik jika setiap rumah memiliki lubang biopori sendiri agar tujuan pembuatan bisa terlaksana dengan maksimal. Selain tempat yang harus ditentukan, jumlah lubang yang akan dibuat juga harus direncanakan terlebih dahulu. Kurang lebih tiap rumah membuat 4 hingga 6 lubang di halaman depan rumah.Cara membuat biopori ini cukup mudah untuk dilakukan. Caranya yaitu membuat lubang vertikal ke dalam tanah. Lubang tersebut kemudian diisi dengan bahan organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput, dan sejenisnya. Bahan organik ini akan menjadi sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehingga aktifitas mereka akan meningkat. Meningkatnya aktifitas mereka maka akan menambah jumlah biopori yang terbentuk. Teknologi ini dinamakan biopori karena dalam prosesnya melibatkan hewan-hewan tanah seperti cacing dan rayap untuk membentuk pori-pori tanah secara alami dengan bantuan sampah organik, sehingga air bisa terserap dan kualitas tanah membaik. Sampah organik ini berguna untuk menghidupkan cacing dan rayap yang akan membuat biopori. Teknologi biopori sangat cocok untuk lingkungan rumah tangga, karena sangat mudah dan hanya membutuhkan sedikit lahan. Tidak perlu menghawatirkan lubang ini akan menjadi lubangtikus karena tidak menyukai lubang vertikal dan terlebih di dalamnya terdapat sampah.

Pembahasan1. BanjirBanjir identik dengan air. Banjir merupakan adanya air dalam jumlah berlebih yang menggenang suatu daerah tertentu. Air pada umumnya memang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Bahkan adanya air merupakan pertanda adanya kehidupan pada suatu daerah. Namun apa yang terjadi jika air yang ada itu kurang atau berlebih? Tidak mungkin jika air yang ada di bumi ini jumlahnya bisa stabil. Terutama masa sekarang merupakan masa global warming yaitu masa pemanasan global. Dimana pada suatu daerah dapat mengalami kekeringan yang parah, dan di suatu daerah lain malah tergenang banjir.Yang akan diulas disini adalah jika air yang ada berlebih, atau bila terjadi banjir. Banjir merupakan fenomena yang sering dijumpai di Indonesia, terutama pada daerah perkotaan. Bahkan daerah Ibukota Jakarta menjadi tempat kunjungan wajib bagi banjir. Tahun demi tahun fenomena banjir bukannya diatasi, namun malah semakin menjadi. Pada tahun 2014 ini, banjir sudah meluas melanda hampir seluruh daerah Jawa.Masyarakat harus sadar akan bagaimana banjir bisa terjadi, apa yang bisa menyebabkan tejadinya banjir, dan bagaimana solusi pemecahan atas masalah banjir yang sedang hangat ini. Perlu adanya kajian lebih lanjut dan sosialisasi mengenai penyebab banjir dan cara mencegah serta menanggulanginya. Disinilah peran penting pelajar dan mahasiswa serta seluruh jajaran masyarakat yang mengetahui jawaban atas pertanyaan di atas. Contoh saja sampah. Sampah menjadi penyebab utama banjir, selain itu daerah resapan air yang berkurang sudah tertutupnya permukaan tanah, karena gedung-gedung mewah. Semakin minimnya hutan di Indonesia akibat illegal loging, membuat air yang seharusnya dapat ditampung akar pohon menjadi turun ke daratan rendah dan membanjiri daerah tersebut.

2. Daerah Resapan AirLengas TanahJika gravitasi merupakan satu-satunya gaya yang menyebabkan gerakan vertikal air dalam tanah,tanah akan mengalirkan air sama sekali kering setelah hujan. Kenyataan bahwa tanah selalu mengandung banyak lengas menunjukkan bahwa gaya yang memegang lengas dalam tanah harus dikenakan stampai pada tingkat tertentu.(Ward,1967 dalam Seyhan 1990)Menurut Jan Cermak (Tree Physiology23, 735746,2003) perpindahanlengas tanah permukaan terdiri dua gaya yang menyebabkan perpindahan lengas bawah tanah. Pertama gravitasi,dan yang kedua tenaga matriks tanah yang diberikan oleh selisih dari tenaga matriks di kapasitas tanah,ditujukan menuju permukaan ketika kandungan lengas tanah dibawah kapasitas tanah atau dengan kata lain sama dengan nol.

InfiltrasiKetika terjadinya hujan, air akan diserap oleh tanah dengan kadar tertentu.Perpindahan air dari atas ke dalam permukaan tanah disebut infiltrasi(Soemarto,1999). Air akan berpindah kedalam tanah melalui pori-pori yang terbentuk di dalam tanah. Pada tanah yang lembap dengan drainase baik ruang-ruang pori besar yang selalu dipenuhi udara disebut makropori,sedangkan pori-pori yang cenderung dipenuhi air dan biasanya disebut kapiler disebut mikropori. (Foth,1991)Jumlah air yang berinfiltrasi umumnya hanya beberapa inci perhari dan jarang mencukupi untuk membuat jenuh kedalaman tanah yang besar. Air yang meresap kedalam tanah akan mengalir mengikuti gaya gravitasi bumi. Akibat adanya gaya adhesi butiran tanah pada zona tidak jenuh air,menyebabkan pori-pori tanah terisi air dan udara dalam jumlah yang berbeda-beda.Dalam kaitan ini,terdapat dua pengertian tentang infiltrasi,yaitu kapasitas infiltrasi (infiltration capacity) dan laju infiltrasi. Kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum untuk suatu jenis tanah tertentu.Sedangkan laju infiltrasi yaitu jumlah air yang masuk ke dalam tanah dalam suatu periode waktu. Laju infiltrasi pada suatu tempat akan semakin kecil seiring kejenuhan tanah oleh air.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi InfiltrasiBeberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi laju infiltrasi adalahsebagai berikut: 1) Tinggi genangan air di atas permukaan tanah dan tebal lapisan tanah yang jenuh 2) Kadar air atau lengas tanah 3) Pemadatan tanah oleh curah hujan 4) Penyumbatan pori tanah mikro oleh partikel tanah halus seperti bahan endapan dari partikel liat 5) Pemadatan tanah oleh manusia dan hewan akibat traffic line oleh alat 6) Struktur tanah 7) Kondisi perakaran tumbuhan baik akar aktif maupun akar mati (bahan organik) 8) Proporsi udara yang terdapat dalam tanah 9) Topografiataukemiringan lahan. (http://www.unhas.ac.id/lkpp/tani/6%20Infiltrasi)

Kepentingan Praktis InfiltrasiMenurut Paulhus(1996) terdapat beberapa manfaat infiltrasi sebagai berikut: 1) Berkurangnya banjir 2) Berkurangnya erosi tanah 3)Memberikan air bagi vegetasi dan tanaman 4) Mengisi kembali reservoir air tanah 5) Menyediakan aliran pada sungai pada musim kemarau.

3. BioporiBiopori adalah pori-pori makro yang berbentuk liang sinambung yang akan mempercepat proses peresapan air ke dalam tanah(Budi,2013). Biopori lebih mudahnya merupakan lubang yang dibuat dengan tujuan sebagai resapan air agar air di permukaan tanah bisa terserap ke dalam tanah. Lubang ini berdiameter 10-20 cm. Percepatan peresapan air ini diakibatkan karena pori-pori mikro yang terbentuk karena adanya aktivitas fauna di dalam pori-pori tersebut. Kelangsungan hidup faunatergantung nutrisi yangdidapatkan. Semakin baik nutrisi yang didapatkan fauna, maka aktivitas fauna tersebut akan lebih baik dan tentunya akan membuat biopori ini lebih banyak meresap air.Berbagai ukuran dan jenis organisme tanah hidup diantara pori-pori dan melalui pori tersebut, organisme memperoleh air dan oksigen sedangkan untuk makanan diperoleh dari bahan organik berupa pelapukan sisa-sisa tanaman dan mahlukhidup lainnya.(repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23321/3/Chapter%20II.pdf)Aktivitas hewan-hewan dalam tanah cenderung mempengaruhi tekstur,dikarenakan sebagian besar hewan tersebut memindahkan tanah dalam jumlah tertentu. Berikut ini adalah jumlah tanah yang dapat dipindahkan oleh hewan dalam satuan luas tertentu:Dalam buku Henry D Foth yang berjudul dasar-dasar ilmutanah,diberikan penjelasan mengenaiaktivitas-aktivitas hewan.Cacing tanah mungkin menumpuk 4 sampai 6 metrik ton buanagan setiap hektar(10 sampai 15 ton per are)setiap tahun pada permukaan tanah. Aktvitas semut yang memindahkantanahmembentuk gundukan diperkirakan membentuk 50 bukit semut setiap hektar.Beberapa rayap membentuk terowongan sebagai sarangnya dan mengangkut makanan dari kedalaman 3 meter menuju permukaan. Sedangkan binatang pengerat seperti tikus tanah menghasilkan rata-rata42 gundukan perhektar seberat 39 tonbahan tanah.

Gambar 1 Foto Mikroskop Elektron dari Lubang Cacing dan Akar pada Matriks Tanah

Daerah yang cocok untuk dibuat biopori adalah tempat saluran air,saluran pembuangan air hujan,sekeliling pagar,dan kontur taman serta disekeliling pohon. Kalau bisa, dibuat lubang di sekitar rumah.Dalam artikel R.T. Sibarani dan Ir. Didik Bambang S., MT disebutkan Sepuluh manfaat LRB (Lubang Resapan Biopori) adalah : 1) Memelihara cadangan air tanah 2) Mencegah terjadi keamblesan (subsidence) dan keretakan tanah 3) Menghambat intrusi air laut 4) Mengubah sampah organik menjadi kompos5)Meningkatkan kesuburan tanah 6) Menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah 7) Mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh adanya genangan air seperti demam berdarah malaria, kaki gajah 8) Mengurangi masalah pembuangan sampah yang mengakibatkan pencemaran udaraperairan 9) Mengurang emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan) Karbon yang tersimpan di dalam tanah berbentuk humus dan biomassa dalam tubuh aneka ragam biota tanah, selain tidak diemisikan juga sangat penting untuk memelihara kesuburan tanah yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sebagai pengguna/penyerap karbon diatmosfir (Brata dan Nelistya, 2008,.dalamLaporan Akhir Kegitan Kajian Teknis Pembuatan Lubang Barokah 2011)10) Mengurangi banjir, longsor, dan kekeringan.

Cara Pembuatan bioporiPembuatan lubang biopori tidak rumit, bahkan murah dan mudah. Hanya membutuhkan waktu dan kesediaan membuatnya. Alat yang digunakan bisa apa saja, misal pisau besar, atau menggunakan alat khusus membuat biopori. Alat tersebut seperti di bawah ini.Alat tersebut di bawah terbuat dari besi yang ujungnya berbentuk bulat runcing untuk mempermudah dalam melubangi tanah sebagai biopori. Cara penggunaannya langsung diputar di tempat yang sudah direncanakan sebagai tempat pembuatan biopori.

Gambar 2. Alat untuk melubangi biopori

Cara pembuatannya adalah 1)Membuat lubang silindris ke dalam tanah dengan diameter 10-20 cm,kedalamansekitar 100cm atau jangan melampaui kedalaman air tanah pada dasar saluran atau alur yang telah dibuat. Jarak antar lubang 50-100cm.2)Mulut lubang dapat diperkuat denganadukan semen selebar 2-3 cm,setebal 2 cm disekiling mulut lubang.3)Mengisi lubang biopori dengan sampahorganik yang berasal dari sisa tanaman yang dihasilkan dari dedaunan pohon,pangkasan rumput atau sampah dapur.4)Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang menyusut karena prosespelapukan.5)Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang.

Gambar 3. Sketsa Penampang Lubang BioporiPada permukaan lubang biopori bisa divariasi sesuai keinginan, seperti yang ditemukan di daerah Universitas Negeri Semarang di bawah ini.

Gambar 4. Contoh Lubang Biopori lingkungan Universitas Negeri Semarang

Simpulan dan SaranSimpulan1. Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme di dalamnya, seperti cacing, akar tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya2. Cara pembuatan biopori tanah adalah membuat lubang vertikal ke dalam tanah. Lubang tersebut kemudian diisi dengan bahan organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput, dan sejenisnya. Bahan organik ini akan menjadi sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehingga aktifitas mereka akan meningkat. Meningkatnya aktifitas mereka maka akan menambah jumlah biopori yang terbentuk.3. Manfaat pembuatan biopori adalah untuk memaksimalkan resapan air yang masuk ke dalam tanah, menambah volume air tanah, menjadi media untuk menghasilkan kompos, mengurangi genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk atau sumber penyakit, mencegah resiko banjir pada musim hujan, memaksimalkan air hujan atau air limbah rumah tangga menjadi air tanah, mencegah erosi tanah dan tanah longsor, meningkatkan peran dan aktifitas fauna tanah, meningkatkan pertumbuhan tanaman disekitar biopori.4. Teknik pembuatan biopori masih perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar pemanfaatannya dapat maksimal sehingga banjir dapat teratasi.Saran1. Sebaiknya bisa menerapkan biopori pada daerah perkotaan, terutama daerah yang minim resapan air.2. Sebaiknya solusi pencegahan banjir ini lebih ditidaklanjuti, mengingat Indonesia merupakan daerah rawan banjir.3. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat terkait manfaat biopori.4. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai jumlah lubang yang harus dibuat agar penyerapan bisa maksimal.5. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai berapa banyak sampah yang harus digunakan agar hasil maksimal.6. Perlu adanya publikasi kepada masyarakat luas mengenai hasil-hasil penelitian yang tepat guna.

DAFTAR PUSTAKAD Foth,Henry.1991.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Yogyakarta:Gajah Mada University Press.stephan a. pietsch, hubert hasenauer,jiikueraand jan ermk.2003. Modeling effects of hydrological changes on the carbon and nitrogen balance of oak in floodplains oxfordjournalTree Physiology 23, 735746 2003 Heron PublishingVictoria, CanadaSoemarto C.D.1999,Hidrologi Teknik.PT Jakarta:Gelora Aksara PratamaPaulhus J.L.H ,dkk.1996.Hidrologi untuk Insinyur.Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama.Seyhan Ersin.1990.Dasar-Dasar Hidrologi.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.Sibarani R.T dan Bambang Didik. Tanpa Tahun.Penelitian Biopori Untuk Menentukan Laju Resap Air Berdasarkan Variasi Umur Dan Jenis Sampah. (http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10743-Paper.pdf( 9 Maret 2014))Widodo Eko,dkk.2010. LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB)TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUKMENGATASIBANJIR DAN SAMPAH SERTA MENJAGA KELESTARIAN AIR BAWAH TANAH. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Lubang%20Resapan%20BIOPORI.pdf (9 maret 2014)http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23321/3/Chapter%20II.pdfsetiyo budi,basuki.2013. Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 18 No. 1 Juni 2013 1-12 (http://johnherf.wordpress.com/2008/02/21/biopori-sebagai-peresap-air-yang-mengatasi-banjir-dan-sampah/) 11