bioper pertumbuuhan.docx

download bioper pertumbuuhan.docx

of 3

Transcript of bioper pertumbuuhan.docx

A. Latar BelakangMemanfaatkan dan mengelolah sumberdaya perikanan perlu memahami beberapa hal ilmu mengenai biologi perikanan, ilmu biologi perikanan dapat mendukung usaha perikanan dan perikanan yang berkelanjutan. Biologi perikanan adalah studi mengenai ikan sebagai sumber daya yang dapat dipanen oleh manusia. Biologi perikanan mempelajari daur hidup ikan, mulai dari lahir sampai mati. Biologi ikan khusus mempelajari tentang kehidupan ikan-ikan yang berupa pertumbuhan ikan, tentang bagaimana ikan-ikan dalam suatu populasi melakukan pemijahan, tumbuh dan menentukan kebiasaan makanan.Dinamika populasi ikan khusus mempelajari perubahan populasi ikan, tentang bagaimana kecepatan populasi ikan tumbuh, mati dan memperbanyak keturunan . selain itu dapat menentukan penyebaran, mengetahui jumlah telur dan tingkat kematangan gonad ikan. Dengan mengetahui ilmu biologi perikanan dapat menjadi acuan sebagai peluang yang sangat besar bagi pengembangan usaha-usaha perikanan baik berupa usaha budidaya ataupun penangkapanPertumbuhan ikan pmerupakan hasil dari konsumsi, asimilasi makanan olehtubuh organism Seperti hewan yang lain, prosses pertumbuhanikan tergantung jenis ikan dan kemampuan hidupnya beserta lingkungannya.Persediaan makanan yang terbatas kemungkinan dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan kecilnya ukuran tubuh ikan. Tetapi pada ikan ukuran kecil sepertianohovy, gambusid, dan sebagainya. Jumlah populasi juga tergantung adanya predator (Dani dan Sutjiati, 1985).Pengukuran panjang ikan dalam penelitiuan biologi, hendaknya mengikutisuatu ketentuan yang umum diggunakan. Panjang ikan dapat diukur denganmengguakan system metric atau lainnya, tetapi system metric sangat dianjurkanuntuk dipakai (Hariati, 1990).Sebagian energy ikan, diakumulasikan untuk pertumbuhan jaringan somatif danreproduksi. Saat ini banyak ilmuan dalam bidang perikanan yang menggunakansampel ikan dari populasinya untuk memperkirakan pertumbuhan ikan tersebut.Dalam hal ini, metode utama yang digunakan untuk menghitung atau mengukur panjang rata-rata dan berat rata-rata pada ikan dengan umur yang berbeda (Tytler danCalow, 1985) TINJAUAN PUSTAKAMenurut Fujaya (2004), pertumbuhan adalah pertambahan ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhan dipengaruhi faktor genetik, hormon, dan lingkungan (zat hara). Ketiga faktor tersebut bekerja saling mempengaruhi, baik dalam arti saling menunjang maupun saling menghalangi untuk mengendalikan perkembangan ikan.Menurut Effendi (2002),berat dapat di anggap sebagai suatu fungsi dari panjang.hubungan panjang dan berat hamper mengikuti hukum kubik yaitu berat ikan sebagaipangkat tiga dari panjangnya.Tetapi hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan berbeda-beda.Ukuran ikan ditentukan berdasarkan panjang atau beratnya. Ikan yang lebih tua, umumnya lebih panjang dan gemuk. Pada usia yang sama, ikan betina biasanya lebih berat dari ikan jantan. Pada saat matang telur, ikan mengalami penambahan berat dan volume. Setelah bertelur beratnya akan kembali turun. Tingkat pertumbuhan ikan juga dipengaruhi oleh ketersediaan makanan dilingkungan hidupnya (Poernomo, 2002 ).Hubungan panjang dan berat ikan memberikan suatu petunjuk keadaan ikan baik itu dari kondisi ikan itu sendiri dan kondisi luar yang berhubungan dengan ikan tersebut.Di antaranya adalah keturunan,sex,umur,parasit,dan penyakit.Pada keturunan yang berasal dari alam sangat sulit di control ,untuk mendapatkan pertumbuhanyang baik, ikan mempunyai kecepatan pertumbuhan yang bebeda pada tingkatanumur dimana waktu muda pertumbuhannya cepat, dan ketika tua menjadi lamban,dan parasit dan penyakit sangat berpengaruh bila yang di serang adalah organ-organ pencernaan.Faktor luar yang utama ialah makanan dan suhu perairan Makanan dengan kandungan nutrisi yang baik akan mendukung pertumbuhan dari ikan tersebut sendangkan suhu akan mempengaruhi prodes kimiawi tubuh.(Effendiee,2002)Abdul (1985), menyatakan bahwa pengukuran berat dari berbagai penimbangan ikan yang paling tepat adalah dengan menggunakan timbangan duduk dan timbangan gantung, adapan keuntungan yang dimiliki dari kedua timbangan ini adalah bekerjanya lebih teliti, pengaruh dari luar seperti angin dapat dikurangi, serta pendugaan pertama terhadap berat ikan yang ditimbang tidak perlu dilakukan, karena secara langsung dapat menunjukkan beratnya.Pengukuran panjang ikan dalam penelitian biologi perikanan hendaknya mengikuti suatu ketentuan yang sudah lazim digunakan. Dalam hal ini panjang ikan dapat diukur dengan menggunakan sistem metrik ataupun sistem lainnya (Effendie, 1978). Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam pengukuran tersebut nantinya akan diperoleh nilai b, yang ikut menentukan seimbang tidaknya antara berat dan panjang ikan. Dimana nilai b yang mungkin muncul adalah bPEMBAHASANPertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible(tidak dapat balik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumlah sel akibat adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang bersangkutan Untuk mengetahui keadaan pertumbuhan species ikan, digunakan ratio antara panjang dan berat ikan. Semakin besar ratio ini, keadaan ikan dapat dikatakansemakin baik. Nilai ini tergantung pada bentuk ikan. Ikan yang mempunyai tubuhtinggi dan lebar akan mempunyai nilai yang lebih besar daripada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang (elonggate). Cara perhitungannya secara matematisdikemukakan oleh fulton sebagai berikut :Q = W. 100 /L3W : BeratL : Panjanga : Konstanta.Hubungan panjang berat sangat penting untuk pendugaan perikanan (fisheryassesment). Pengukuran panjang-berat berhubungan dengan data umur dapatmemberikan informasi tentang komposisi stok, umur matang gonad, mortalitas, siklushidup, pertumbuhan, dan produksi (Umar dan Tismining, 2006)Pertumbuhan dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam meliputi sifat keturunan, umur, jenis kelamin, kematangan gonad, ketahanan terhadap penyakit dan kemampuan pemanfaatan makanan. Faktor luar antara lain suhu, kimia perairan dan makanan yang tersedia. DAPUS2 Dani, Abdul R dan Sutjiati. 1985.Ekologi Ikan. Fakultas Perikanan UniversitasBrawijaya. Malang7 Tytler, Peter dan C. Peter. 1985. Fish Energetik new perspectives. Croom helm Ltd.Australia8 Umar dan Tismining, 2006.Hubungan panjang berat . Agromedia pustaka. Jakarta1 Abdul, R., 1985. Ekologi Ikan. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya, Malang6 Poernomo.2002. Ikhtiologi Sistematika (Ichtyologi I). PPM. PT. ITB. Bogor. 183 halaman.4 Efendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius; Yogyakarta.3 Effendie, I.M., 1978. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan IPB, Bogor.5 Fujaya, Y., 1999Fisiologi ikan. Rineka Cipta; Jakarta. http://poggot.blogspot.com/2011/12/i.html