Lapak Bioper 5 Fix

38
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN ANALISIS PENENTUAN UMUR MENGGUNAKAN OTOLIT PADA IKAN SELAR (Selaroides sp) Diajukan Untuk Memenuhi Laporan Praktikum Mata Kuliah Biologi Perikanan Disusun Oleh : Nama NPM Nadia Purnamasari G 230110120022 Farica Mara Felisiana 230110120047 Efran Adzi Solihat 230110120073 Kelompok 1 Kelas A PROGRAM STUDI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Transcript of Lapak Bioper 5 Fix

Page 1: Lapak Bioper 5 Fix

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

ANALISIS PENENTUAN UMUR MENGGUNAKAN OTOLIT PADA IKAN SELAR (Selaroides sp)

Diajukan Untuk Memenuhi Laporan Praktikum Mata Kuliah Biologi Perikanan

Disusun Oleh : Nama NPM

Nadia Purnamasari G 230110120022Farica Mara Felisiana 230110120047Efran Adzi Solihat 230110120073

Kelompok 1 Kelas A

PROGRAM STUDI PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PADJADJARANSUMEDANG

2014

Page 2: Lapak Bioper 5 Fix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

dengan segala limpahan nikmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan

“Laporan Praktikum Biologi Perikanan Analisis Penentuan Umur

Menggunakan Otolit Pada Ikan Selar (Selaroides sp)”. Laporan Praktikum ini

kami susun berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan yang kami lakukan

pada tanggal 22 April 2014, yang mana hasil dari percobaan tersebut kami jadikan

dasar pada penulisan laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Harapan kami semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal hingga akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Jatinangor, 28 April 2014

Penyusun

1

Page 3: Lapak Bioper 5 Fix

2

DAFTAR ISIBab Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................

DAFTAR TABEL.......................................................................................

DAFTAR GAMBAR...................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................

i

ii

iii

iv

v

I. PENDAHULUANI.1. Latar Belakang……………………………………………………..1.2 Tujuan Praktikum…………………………………………………..

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Penentuan Umur Ikan…………...…….................…..………..........2.2 Otolit …….…………..…….........................….................................2.3 Hubungan Perkembangan Otolit dengan Pertumbuhan Ikan............2.4 Letak dan Bentuk Otolit pada Ikan…………………………...........

III. METODOLOGI3.1 Waktu dan Tempat………………………..……………………......3.2 Alat dan Bahan……………………………………………...……...

3.2.1 Alat…………………………………………………………...3.2.2 Bahan…………………………………………………………

3.3 Prosedur Kerja……………………………………………………...IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil………………………………………………………………..4.2 Pembahasan………………………………………………………...

V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan………………………………………………………...5.2 Saran………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….…….LAMPIRAN………………………………………………………….……

11

2244

77777

916

17171819

Page 4: Lapak Bioper 5 Fix

3

DAFTAR TABEL

Nomor JudulHalaman

1. Hasil Data Pengamatan Kelompok Otolith Ikan Selar.......................................142. Hasil Data Pengamatan Angkatan Otolith Ikan Selar.........................................15

Page 5: Lapak Bioper 5 Fix

4

DAFTAR GAMBAR

Nomor JudulHalaman

3. Gambar Otolit.....................................................................................................84. Gambar Hubungan Pertumbuhan Panjang Ikan dengan Panjang Otolit.............95. Gambar Anatomi dari aparatu vestibula pada ikan.............................................106. Gambar Tiga pasang otolit pada ikan.................................................................107. Gambar Otolit dengan lingkaran-lingkaran pertumbuhan..................................11

Page 6: Lapak Bioper 5 Fix

5

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor JudulHalaman

1. Alat dan Bahan Praktikum..................................................................................242. Kepala Ikan.........................................................................................................253. Kepala Ikan dibedah...........................................................................................254. Pengamatan Otolit...............................................................................................26

Page 7: Lapak Bioper 5 Fix

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan adalah sumber makanan yang memiliki protein yang tinggi, memiliki

harga jual yang juga tinggi karena tekstur serta rasa yang khas yang banyak

diminati masyarakat. Berbagai produk hasil perikanan bahkan merupakan sumber

devisa Negara yang cukup diminati. Selain itu ikan merupakan salah satu

komoditi unggulan di dunia bisnis Indonesia. Oleh karena sejumlah alasan

tersebut perlu adanya ilmu yang mendukung segala usaha perikanan

berkelanjutan.

Dengan meningkatnya minat produksi di bidang perikanan maka perlu

diadakannya pemeliharaan keseimbangan populasi ikan dalam suatu perairan yang

alami maupun buatan. Hal ini akan berdampak positif dalam pertumbuhan ikan,

seperti dalam hal pemijahan, tumbuh maksimal, dan menentukan pakan yang

tepat.

1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum

Adapun maksud dan tujuan dari praktikum yang telah dilaksanakan

adalah:

Untuk menentukan umur ikan

Mengetahui definisi tentang otolit

Mengetahui Hubungan Perkembangan Otolit dengan Pertumbuhan Ikan

Mengetahui Letak dan Bentuk Otolit pada Ikan

Page 8: Lapak Bioper 5 Fix

7

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penentuan Umur Ikan

Manda et al (2011) Penentuan umur suatu ikan dapat dilakukan melalui 2

cara yaitu secara langsung, cara ini hanya dapat dilakukan pada individu spesies

ikan budidaya. Secara tidak langsung yaitu pada individu spesies ikan yang hidup

di perairan alami.

Pembacaan umur adalah suatu pengetahuan yang cukup menarik dalam

bidang perikanan terutama pembacaan umur pada spesies-spesies ikan yang hidup

secara alami diperairan umum. Karena kita tidak mengetahui pasti kapan suatu

individu ikan  itu menetas dari telur, yang dapat kita ketahui adalah beberapa

ukuran panjang tubuh individi ikan itu ketika  tertangkap oleh nelayan. Lain

halnya dengan spesies ikan yang  dibudidayakan kita mengetahi berapa lama

individu ikan tersebut telah dipelihara dan kalau kita ingin melacak lebih lanjut

kitadapat mengetahui kapan ikan itu menetas dari telurnya (Penuntun Praktikum

Bioper, 2009).

2.2 Otolit

Otolit adalah bagan keras dari ikan yang terbentuk dari kalsium dan

arogonit, yang dapat berguna dalam perhitungan pertubuhan dan umur ikan.

Melalui otolith dapat diketahui perkembangan ikan. Menurut Pannella (1974)

pertumbuhan harian yang dialami ikan dapat ditandai pada otolitnya. Nielson dan

Johnson (1983) juga menyatakan bahwa secara anatomi, ada bagian-bagian tubuh

ikan yang dapat digunakan untuk menentukan tanda perkembangan yang tetap

secaara periodic, yaitu bagan tubuh yang keras seperti pada otolit dimana tahapan

waktu tetap dapat ditandai.

Page 9: Lapak Bioper 5 Fix

8

Gambar 1. Otolit

Otolit sebagai salah satu komponen berstruktur keras dalam tubuh ikan

terbentuk dari endapan kalsium karbonat dan orogonite dapat digunakan untuk

menghitung pertumbuhan dan menentukan umur ikan (Campana, 1987). Jones

(1992) dalam Stevenson dan Campana (1992) menyatakan bahwa penambahan

panjang ikan dapat diketahui lewat perhitungan dari setiap penambahan lingkaran

pada otolit.

Seiring dengan pertumbuhan, batu telinga didalam sacculus menjadi

bertambah besar. Pengendapan kalsium disekeliling batu telinga kurang rapat

pada waktu ikan tumbuh cepat, tetapi pada waktu terjadi kelambatan pertumbuhan

endapan kalsium tadi semakin rapat.  Dengan menentukan kerapatan letak

endapan tadi yang terlihat berbeda akan dapat diketahui umur ikan tadi.  Proses

dan keadaan yang sama terjadi pula pada jari-jari sirip, pembacaan umur dengan

menggunakan batu telinga atau jari-jari sirip keras tidak dapat secara langsung

seperti tulang operculum atau tulang punggung, tetapi harus menggunakan alat

tambahan yaitu kaca pembesar. 

Tanda tahunan pada batu telinga atau tulang otolit ada yang dapat dibaca

langsung dibawah mikroskop tetapi kebanyakan tidak, melainkan harus

dihauluskan dulu permukaannya atau dibuat menjadi tipis agar hasilnya baik. 

Demikian juga jari-jari sirip harus dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan

gergaji yang khusus dibuat untuk itu (Effendie, 1995 dalam Beni, 2009).

Page 10: Lapak Bioper 5 Fix

9

Pemotongan dan pengasahan otolit yang berukuran relatif besar,

pengasahan yang dilakukan secara vertikal dengan cara sepotong kristal bond

diletakkan diujung objek glass dan dipanaskan sampai meleleh (Windarti, 2007).

2.3 Hubungan Perkembangan Otolit dengan Pertumbuhan Ikan

Bagi ikan yang memiliki pola pertumbuhan allometrik yang berarti

pertambahan panjang ikan lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan panjang

otolit. Pertumbuhan ikan juga dapat diamati dari otolitnya.

Gambar 2. Hubungan antara pertumbuhan panjang ikan dengan pertumbuhan

otolit

Sumber: Jurnal Ikhtiologi Indonesia

2.4 Letak dan Bentuk Otolit pada Ikan

Otolit terletak didalam apparatus vestibula. Aparatus vestibula ini terbagi

menjadi kantung bagian dorsal yang disebut pars superior dan kantung bagian

ventral yang disebut pars interior. Lapili terletak di bagian anterior daro pars

superior, sedangkan sagita dan asteriskus letaknya saling berdekatan yakni berada

didalam pars inferior yang posisinya di bagian tengah dan bawah lapili.

Page 11: Lapak Bioper 5 Fix

10

Gambar 3. Anatomi dari aparatu vestibula pada ikan

Otolit bersifat spesifik dan terdiri daari 3 pasang yang masing-masing mempunyai

perbedaan karakteristik tersendiri yang mempengaruhi kegunaan dalam

menentukan umur. Pasangan terbesar disebut sagita, diikuti oleh lapilus

sedangkan pasangan terkecil disebut asteriskus. Untuk menentukan umur ikan,

otolit yang sering digunakan adalah sagita dan papilus. Sagita umumnya

mempunyai inkremen yang lebar, sehingga lebih sering dipilih untuk menentukan

umur ikan yang pertumbuhannya lambat (ikan yang berumur panjang). Sedangkan

inkremen pada lapilus umumnya lebih sempit, sehingga membutuhkan keakuratan

yang tinggi dalam membacanya.

Gambar 4. Tiga pasang otolit pada ikan

Sumber: Oseanografi.lipi.go.id

Pada ikan yang pertumbuhannya cepat, seringkali dijumpai adanya

susunan inkramen sub-harian pada sagita. Hal ini membuat interprestasi dalam

Page 12: Lapak Bioper 5 Fix

11

pembacaan menjadi lebi sulit. Selain itu, jika menggunakan sagita seringkali

dibutuhkan pengasahan dan pemolesan yang dimaksudkan untuk mempermudah

pembacaan atau interprestasi dan tehnik ini membutuhkan banyak waktu dan

tenaga.

Gambar 5. Otolit dengan lingkaran-lingkaran pertumbuhan

Page 13: Lapak Bioper 5 Fix

BAB III

METODELOGI

3.1 Perhitungan umur dengan analisa otolith

3.1.1 Waktu dan tempat

Pada praktikum Biologi Perairan kali ini dilakukan pada :

Waktu : Selasa, 22 April 2014

Pukul : 14.30 Wib s/d 16.00 Wib

Tempat : Laboratorium Fisiologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Padjadjaran

3.1.2 Alat dan bahan

Alat : Bahan :

1. Crystal bone 1. Kepala ikan

2. Gunting

3. Hot plate

4. Mikroskop

5. Object glass

6. Pinset

7. Pisau

3.1.3 Prosedur praktikum

1. Kepala ikan diambil.

2. Kepala ikan dibedah, sampai terlihat otak ikan.

3. Otak ikan sudah terlihat, otolith dicari di bagian bawah otak ikan.

4. Setelah otolith ditemukan, otolith dicuci dengan air mengalir secara

perlahan.

5. Crystal bone diletakkan di atas object glass kemudian dicairkan dengan

hot plate.

12

Page 14: Lapak Bioper 5 Fix

13

6. Setelah crystal bone cair, otolith dimasukkan ke dalam crystal bone yang

telah cair.

7. Diamkan sebentar sampai crystal bone mengeras.

8. Setelah crystal bone mengeras, permukaan crystal bone diamplas sampai

halus sehingga dapat terlihat garis-garis umur harian di permukaan otolith.

9. Garis-garis umur harian diamati dengan mikroskop dan dihitung.

Page 15: Lapak Bioper 5 Fix

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Kelompok : 01

Hari/Tanggal : Selasa/ 22 April 2014

Spesies ikan : Ikan Selar (Selaroides sp.)

Asal ikan : Air laut

4.1.1 Hasil Pengamatan Otolit Ikan Selar Kelompok 01

Tabel 1. Data Kelompok Otolit Kelompok 01

Nama Praktikan Umur (dalam hari) Keterangan

Efran A

Farica M

Nadia P

-

Tidak teridentifikasi,

dikarenakan bagian otolith

tidak lengkap/ rusak dan

juga proses pengamplasan

yang salah, sehingga tidak

teridentifikasi ketika

dilakukan pengamatan di

mikroskop

4.1.2 Hasil Pengamatan Data Angkatan

Hari/Tanggal :Selasa/ 22 April 2014

Spesies ikan :Ikan Selar (Selaroides sp.)

Asal ikan : Air Laut

Jumlah ikan : 52

14

Page 16: Lapak Bioper 5 Fix

15

Tabel 2. Data Angkatan OtolitK

elom

p.

Nama

Kelompok

Umur

(Dalam Hari)Keterangan

1 A

Efran A

Farica M

Nadia P

-

Tidak teridentifikasi, dikarenakan bagian otolith

tidak lengkap/ rusak dan juga proses pengamplasan

yang salah, sehingga tidak teridentifikasi ketika

dilakukan pengamatan di mikroskop

2 A

Anita N

Namira A

Sundoro

360Garisnya terlihat lebih jarang karena hitungannya

perbulan

3 A

Deny P

Stephanie

Thaha Y

-

Tidak teridentifikasi, dikarenakan bagian otolith

tidak lengkap/ rusak dan juga proses pengamplasan

yang salah, sehingga tidak teridentifikasi ketika

dilakukan pengamatan di mikroskop

4 A

Afrah H

Birta B

Wildan N

360Garisnya terlihat lebih jarang karena hitungannya

perbulan

5 A

Kenny P

Neni S

Waskita A

-

Tidak teridentifikasi, dikarenakan bagian otolith

tidak lengkap/ rusak dan juga proses pengamplasan

yang salah, sehingga tidak teridentifikasi ketika

dilakukan pengamatan di mikroskop

6 A

Dian Fitri

Ganda M

M. Nofhan

-

Tidak teridentifikasi, disebabkan karena proses

pengamplasan yang terlalu berlebihan sehingga tidak

teridentifikasi ketika dilakukan pengamatan melalui

mikroskop.

7 A

Akbar R

Heru S

Lidya P

-

Tidak teridentifikasi karena pada saat pemberian

crystal bone terjadi kesalahan sehingga saat diamplas

terdapat bagian otolith yang rusak dan terkikis

sehingga tidak dapat diidentifikasi.

8 A Indrie R 360 Garisnya terlihat lebih jarang karena hitungannya

Page 17: Lapak Bioper 5 Fix

16

Kiki H

Rian Fperbulan

9 A

Azka I

Elvira A

Firdha O

360Garisnya terlihat lebih jarang karena hitungannya

perbulan

10 A

Heru P

Siti A

Tiasa F

30

Garis-garis yang tampak terlihat jelas, namun hanya

sedikit garis-garis yang terlihat karena sebagian

otolitnya pecah yang disebabkan oleh kerusakan

pada saat pengambilan.

11 A

Andrian A

Aninda N

M. Taufik N

-

Tidak teridentifikasi, Garis umur pada otolith tidak

terlihat jelas saat dilihat melalui mikroskop karena

rusaknya otolith saat proses pengamplasan.

12 A

Achmad A

Akhmad H

Esa K

-Tidak teridentifikasi karena bagian otolith rusak pada

proses pengamplasan

13 A

Dwi W

Irfan A

Maki Z

-

Tidak teridentifikasi adanya garis umur pada otolith,

garis umur pada otolith tidak terlihat jelas karena

adanya kerusakan dan patahan pada otolith pada saat

pengamplasan

14 A

Alfi R

Cita S

Rifai D

-

Garis umur pada otolith tidak terlihat jelas karena

rusaknya otolith saat pengamplasan sehingga tidak

dapat diidentifikasi.

15 AM. Surya

Nur Aulia-

Tidak teridentifikasi karena bagian otolith rusak pada

proses pengamplasan

16 A

Inda A

Revqy P

Satria R

-

Saat diamati melalui mikroskop, alur garis umur

tidak jelas karena otolith tidak menyatu diakibatkan

patah saat pengambilan.

17 A

Krishna L

M. Ghifari

Respandu Z

-

Garis umur tidak teridentifikasi dikarenakan otolit

rusak (terbelah-belah) dikarenakan saat pengambilan

kurang hati-hati

18 A Andi A 34 Ketika diamati di mikroskop garis umur yang terlihat

Page 18: Lapak Bioper 5 Fix

17

Katisya A

M. Rizki M

hanya sebanyak 34 garis. Disebabkan garis umur

yang belum jelas.

19 A

Farhan R

Mutiara I

Rena W

-

Tidak teridentifikasi, Garis umur pada otolith tidak

terlihat jelas saat dilihat melalui mikroskop karena

rusaknya otolith saat proses pengamplasan

20 A

Ahmad T

Gmelina A

M. Asyari

-

Tidak teridentifikasi, Garis umur pada otolith tidak

terlihat jelas saat dilihat melalui mikroskop karena

rusaknya otolith saat proses pengamplasan

21 A

Bagus H

Ihsan F

Shelvi M

120

120 garis yang tampak dan sisanya tidak terlihat

akibat otholit yang patah dan crystal bone yang

terlalu tebal.

22 A

Dzinnuri K

Semita S

Sugih B

-

Tidak teridentifikasi. Hal ini dikarenakan terjadi

kesalahan pada saat pemberian crystal bone sehingga

pada saat diamplas terdapat bagian otolith yang rusak

dan terkikis sehingga tidak dapat diidentifikasi

23 A

Andri S

Irma F

M. Rizqi H

-

Tidak mendapatkan otolith pada ikan yang diamati,

Garis umur pada otolith tidak terlihat jelas saat

dilihat melalui mikroskop karena rusaknya otolith

saat proses pengamplasan

24 A

Erra Dian

Luthfy W

M. Nu’man A

10 bulan 12

hari

Setelah diindentifikasi dengan mikroskop garis umur

tampak terlihat namun sedikit samar. Setelah

dihitung terdapat 317 lingkaran.

25 A

Firmansyah

Putri W

Taufiq R

-

Garis umur pada otolith tidak terlihat karena

pengamplasan yang tidak benar dan menyebabkan

otolith menjadi terbagi dua

26 A

Ahmad R

Ika R

Novel F

-

Garis umur pada otolith tidak terlihat jelas karena

adanya otolith yang tidak utuh saat pengambilannya

dan rusaknya otolith saat pengamplasan sehingga

tidak dapat diidentifikasi.

27 A Annisa D

Azlhimsyah

- Garis umur pada otolith tidak terlihat jelas karena

adanya otolith yang tidak utuh saat pengambilannya

Page 19: Lapak Bioper 5 Fix

18

dan rusaknya otolith saat pengamplasan sehingga

tidak dapat diidentifikasi

1 B

Adinda K

Gagas W

Raymond S

18

18 garis yang tampak sisanya tidak terlihat karena

cystal bone terlalu tebal dan masih terdapat

gumpalan berwarna hitam.

2 B

Ira Sri

N. M.Ridwan

Ondi K

-

Garis umur pada otolith tidak nampak karena

rusaknya otolith saat pengamplasan sehingga tidak

dapat diidentifikasi.

3 B

Alvin T

Tria M

Ulfah N

270Garis umur pada otolith tidak terlihat dengan cukup

jelas dikarenakan otolith yang sudah rusak.

4 B

Attindriya

Gilang K

Maulana A

60

Garis umur pada otolith tidak terlihat jelas karena

rusaknya otolith saat pengamplasan sehingga tidak

dapat diidentifikasi.

5 B

Kokoh T

Nizha N

Sofan S

60

Garis umur pada otolith tidak terlihat jelas karena

rusaknya otolith saat pengamplasan sehingga tidak

dapat diidentifikasi

6 B

Adi Bagus

Alfina A

Denny A

60

Garis umur pada otolith tidak terlihat jelas karena

rusaknya otolith saat pengamplasan sehingga tidak

dapat diidentifikasi

7 B

Axseel F

Lies A

Yuni A

-

Tidak teridentifikasi, karena pada saat pengamatan

pada mikroskop terlihat garis – garis yang jarang

tidak padat seperti lingkaran dan dikarenakan

otolitnya rusak (patah) maka umur tidak dapat

teridentifikasi

8 B

Fahmi A

Hanan H

Ramdhani C

270Garis umur pada otolith tidak terlihat dengan cukup

jelas dikarenakan otolith yang sudah rusak.

9 B

Aghnia N

M. Luki

Yuniar P

-

Tidak teridentifikasi, Garis umur pada otolith tidak

terlihat jelas saat dilihat melalui mikroskop karena

rusaknya otolith saat proses pengamplasan

Page 20: Lapak Bioper 5 Fix

19

10 B

Asep I

Irenne A

Robby W

270

Otolith pecah dan banyak terkikis. Garis umur pada

otolith tidak terlihat dengan cukup jelas dikarenakan

otolith yang sudah rusak atau pecah dan terkikisnya

otolith akibat pengampelasan yang cukup keras.

11 B

Kania M

Iman B

Reno Dwi

270 Otolith pecah dan banyak terkikis

12 B

Laily H

Lathofah M

M. Fajar

90

Garis otolith menunjukkan umur ikan. Garis tidak

terlihat jelas karena pengamplasan otolith kurang

baik dan crystal bone terlalu tebal.

13 B

Alsyafi A

Andi Lia

Ludfi D

19

Garis yang tampak sisanya tidak terlihat dengan

jelas. hal ini dikarenakan crystal bone yang masih

terlalu tebal dan proses pengamplasan yang kurang

benar

14 B

Hermilita A

M. Fiqi F

Nadhilah

120

Garis umur pada otolith tidak terlihat jelas karena

rusaknya otolith saat pengamplasan sehingga hanya

sedikit garis yang dapat teridentifikasi

15 B

Ammar A

Riri A

Yulia A

-

Tidak teridentifikasi, kerena otolith saat terbalik dan

saat dilakukan pengemplasan otolith menjadi pecah

dan rusak sehingga tidak dapat teridntifikasi.

16 B

M. Faujih

Sofyan Y

Zhafira U

-

Tidak teridentifikasi, Garis umur pada otolith tidak

terlihat jelas saat dilihat melalui mikroskop karena

rusaknya otolith saat proses pengamplasan

17 B

Esti L

Ginandya F

Irfan P

-

Tidak teridentifikasi, karena pada saat pengamatan

pada mikroskop terlihat garis – garis yang jarang

tidak padat seperti lingkaran dan dikarenakan

otolitnya rusak (patah) maka umur tidak dapat

teridentifikasi

18 B

Arvilia H

Fa’iz A

Nicolas

-Tidak mendapatkan otolith pada ikan yang kami

amati

Page 21: Lapak Bioper 5 Fix

20

19 B

Firdausi N

M. Ihsan Z

Wahyuni Dwi

-

Tidak teridentifikasi, Garis umur pada otolith tidak

terlihat jelas saat dilihat melalui mikroskop karena

rusaknya otolith saat proses pengamplasan

20 B

Nadia S

Safira N

Teguh S

24

Garis yang terlihat jelas hanya 24 namun

diperkirakan ada garis yang tidak teridentifikasi

karena jarak antar garis masih renggang dan di setiap

garis terdapat area hitam yang menumpuk. Hal

tersebut karena otolith yang patah dan pengamplasan

yang belum sempurna

21 B

Adhimukti D

Fahri F

Hanif M

-

Tidak teridentifikasi, karena pada saat pengamatan

pada mikroskop terlihat garis – garis yang jarang

tidak padat seperti lingkaran dan dikarenakan

otolitnya rusak (patah) maka umur tidak dapat

teridentifikasi

22 B

Larassati S

Linda M

Maryono P

-

Tidak teridentifikasi, disebabkan karena proses

pengamplasan yang kurang hati-hati sehingga

menyebabkan garis-garis pada otolit tidak terlihat

23 B

Asri U

Imelda Y

M. Salman

-

Tidak teridentifikasi, Garis umur pada otolith tidak

terlihat jelas saat dilihat melalui mikroskop karena

rusaknya otolith saat proses pengamplasan

24 B

Dicky S

Dwi S

Irfan H

-

Tidak teridentifikasi, Garis umur pada otolith tidak

terlihat jelas saat dilihat melalui mikroskop karena

rusaknya otolith saat proses pengamplasan

25 B

Bangbang P

Faisal A

Raichmandika

-

Garis pertumbuhan umur pada otholit ikan selar

tidak nampak karena rusaknya otholit saat

pengamplasan sehingga tidak dapat diidentifikasi.

4.2 Pembahasan

Pada praktikum pengamatan otolit ini kami mendapatkan sampel otolit

dari kelompok 5A karena dari kepala ikan yang kelompok kami ambil, kami tidak

menemukan otolitnya. Mungkin sebenarnya ada namun kelompok kami kurang

Page 22: Lapak Bioper 5 Fix

21

teliti dan kurang berhati – hati pada saat membedah kepala ikan. Dari sampel

otolit yang kelompok kami amati bersama dengan kelompok 5A ini garis umur

pada otolit tidak dapat teridentifikasi karena garis umur tidak terlihat dengan jelas

pada saat dilihat menggunakan mikroskop. Hal ini terjadi karena rusaknya otolith

saat proses pengamplasan selain itu juga pada saat pengamplasan objek glass

sempat terjatuh. Tidak terlihatnya garis umur pada otolit menyebabkan kelompok

kami tidak dapat mengetahui berapa umur ikan yang kami amati. Selain untuk

mengetahui umur ikan, garis umur pada ototlit juga dapat digunakan untuk

mengetahui pertumbuhan ikan. Garis umur ini merupakan pengendapan kalsium

di sekeliling otolit. Semakin rapat pengendapan kalsium di sekeliling otolit maka

semakin lambat pertumbuhan ikan tersebut dan semakin renggang pengendapan

kalsium di sekeliling ototlit maka semakin cepat pertumbuhannya. Pada

kelompok 2A, 4A, 8A, 9A diperoleh keterangan yaitu terlihat garis umurnya

yang lebih jarang (renggang) karena hitungan umurnya perbulan, ini menunjukan

bahwa ikan yang mereka amati berumur 360 hari dengan pertumbuhan yang

tergolong cepat. Sedangkan pada kelompok 24A hasil identifikasi menunjukan

terdapat garis umur yang sedikit samar dan setelah dihitung terdapat 317

lingkaran yang berarti umur ikan tersebut 10 bulan 12 hari. Pada kelompok 1B

dan 13B garis umur dapat diidentifikasi meskipun hanya sedikit dikarenakan

lapisan crystal bone yang terlalu tebal menyebabkan garis umur tidak bisa terlihat

dengan jelas. Sedangkan pada kelompok 3B, 4B, 5B, 8B, dan 10B otolitnya sudah

rusak karena terkikis pada saat pengamplasan namun garis umur pada otolit masih

dapat diidentifikasi meskipun terlihat kurang jelas. Selain kelompok yang telah

dibahas sebelumnya, kelompok sisanya tidak dapat mengidentifikasi garis umur

pada otolit karena otolit banyak yang terkikis pada saat pengamplasan selain itu

juga terdapat beberapa kelompok yang otolitnya sudah pecah.

Page 23: Lapak Bioper 5 Fix

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Penentuan umur ikan dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan pada sisik, operculum, duri sirip, tulang punggung, dan

otolit.

Otolit merupakan hasil pengendapan kalsium yang sejalan dengan

pertumbuhannya.

Otolit berbentuk oval (seperti bulir beras) dan berwarna putih

kekuningan.

Otolit harus dihaluskan terlebih dahulu sebelum diamati di bawah

mikroskop.

Semakin rapat garis umur otolit maka semakin lambat pertumbuhan

ikan dan semakin renggang garis umur ototlit maka semakin cepat

pertumbuhan ikan tersebut.

5.2. Saran.

Sangat dibutuhkan ketelitian dan kehati – hatian dari praktikan agar

tidak terjadi kesalahan terutama dalam pengambilan sample.

Dibutuhkan informasi yang lebih banyak baik dari dosen mata kuliah

maupun asisten laboratorium agar praktikan jauh lebih memahami dan

mengerti dimana letak otolit dan bagaimana bentuknya.

DAFTAR PUSTAKA22

Page 24: Lapak Bioper 5 Fix

23

Drs. Effendie, Moch Ichsan. 1979. Metoda Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri.

Bogor

Prof. Dr. H. Effendie, Moch Ichsan. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka

Nusatama. Yogyakarta

Mamangkey, JJ. 2002. Hubungan Perkembambangan Otolit Dengan Pertumbuhan

Ikan Terbang di Perairan Teluk Manado. Universitas Negri Manado.

Effendie, M. I. 1997. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara,

Yogyakarta.

Fujaya, Y., 1999. Fisiologi ikan. Rineka Cipta; Jakarta.

Suharti, S. 2002. Menentukan Umur Ikan Melalui Mikrostruktur Otolit.

Oseanografi

http://www.oseanografi.lipi.go.id/sites/default/files/oseana_xxvii%281%291-

8.pdf

Page 25: Lapak Bioper 5 Fix

24

LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat Pada Saat Praktikum

Gunting, pinset, cawan petri, pisau

Amplas halus, amplas kasar da, paper galss

Page 26: Lapak Bioper 5 Fix

25

Kepala Ikan

Lampiran 2. Kegiatan Praktikum

Kepala ikan dibedah

Page 27: Lapak Bioper 5 Fix

26

Pengamatan otholit