Biokimia inhal
-
Upload
huda-rahmana -
Category
Documents
-
view
113 -
download
4
Transcript of Biokimia inhal
Prosedur Kerja
A) Pemeriksaan Urea
1. Reaksi Biuret
Pada tabung, tambah sedikit ureum, panaskan. Ureum melebur lalu
lepaskan amonia. Panaskan sampai benda yang melebur memadat
lagi. Dinginkan, sisanya larutkan dengan NaOH encer, tambah CuSO4
encer
2. Pemecahan urea oleh enzim urease
Adanya urea dalam urin dapat pula diketahui dengan reaksi urease
menurut Van Slyke. Reaksi ini dapat mengukur jumlah urea di air seni.
B) Pemeriksaan Asam Urat
1. Reaksi Folin
3 cc urin ditambah 2 cc reagen folin (asam fosfotungstat) ditambah 2
cc Na2CO3 20% akan menghasilkan warna biru
2. Reaksi Reduksi Perak (Schiff)
Larutkan sedikit asam urat dalam Na2CO3. Kertas saring dibasahi
dengan larutan AgNO3 dan ditetesi dengan larutan Asam urat, akan
berubah menjadi warna kuning coklat/hitam karena Ag. Percobaan
diganggu dengan ion klorida.
C) Pemeriksaan Kreatinin
1. Reaksi Jaffe
1 cc larutan asam pikrat jenuh + 0,5 cc NaOH 10%, bagi ke 2 tabung.
Tabung 1 ditambah 3 cc urin. Tabung 2 ditambah 3 cc akuades.
Tabung 1 berubah menjadi jingga karena terjadi kreatinin pikrat. Dasar
kolorimetris untuk penetapan kretainin.
2. Reaksi nitroprussid dari Weyl
5 cc urin ditambah beberapa tetes Na nitroprussid. Lautan dibuat
alkalis dengan NaOH. Terjadi warna merah yang cepat jadi kuning.
D) Pemeriksaan garam amonium
1. Reaksi pembentukan NH3
2 cc urin ditambah 1 tetes fenolftalein (PP) ditambah larutan Na2CO3
2%, warna menjadi merah muda. Masak. Kaca yang dicelup PP
masukkan ke mulut tabung. Lapisan PP akan menjadi merah muda
karena keluarnya amoniak dari penguraian garam.
E) Pemeriksaan mineral-mineral
1. Reaksi Pembuktian Klorida
Masukkan urin lalu diasamkan dengan HNO3. Lalu tambahkan larutan
AgNO3, warna akan berubah menjadi merah atau muncul endapan, jika
ditambah dengan NH4OH berlebih maka endapan akan hilang.
2. Reaksi Pembuktian Fosfat
Urin setengah tahun ditambah NH4OH akan menjadi alkalis.
Tambahkan MgSO4, masak, dan terjadi endapan Ca – Mg – Fosfat. Di
saring, dengan akuades. Lalu dilarutkan dengan 1 cc asam cuka panas
2% di atas kertas saring. Larutan bagi menjadi 2 tabung. Tabung 1
ditambah 1 tetes HNO3 pekat dan amonium molibdat, panaskan dan
akan terbentuk endapan kuning jeruk. Tabung 2 untuk percobaan Ca.
3. Reaksi Pembuktian Ca
Tabung 2 ditambah Ca-oksalat jenuh akan menjadi keruh karena Ca-
oksalat tidak larut.
4. Reaksi Pembuktian Sulfat
2 cc urin diasamkan dengan asam asetat encer. Tambahkan larutan
BaCl2. Jika urin mengandung sulfat terjadi kekeruhan dari BaSO4.
Analisis Hasil Praktikum dan Reaksi Kimia
A) Pemeriksaan Urea
1. Reaksi Biuret
- Didapatkan warna ungu, ini menunjukkan ureum membentuk ikatan
peptida.
- Ureum + basa kuat (NaOH) agar suasana basa
- Rumus Ureum : NH2CO
- NH2CO ditambah CuSO4 timbul warna ungu
- Cu akan mengikat N CuN
- Rumus biuret (CONH2 –NH – CONH2) kondensasi 2 molekul yang
sama
2. Pemecahan urea oleh enzim urease
Tabung 1
- Dalam tabung dimasukkan urin 5 cc + 5 tetes fenol merah + 5 tetes
Na2CO3 + 5 tetes asam cuka dipanasi + tepung kedelai
campur & gojog.
- Fungsi tepung kedelai untuk menggantikan peran enzim urease
dalam menguraikan urea di urin.
- Tabung yang berisi urin, ketika dipanasi kuning + kedelai
merah. (di urin terdapat urea)
- Warna merah menunjukkan bercampurnya urea dalam urin + enzim
urease (tepung kedelai) amonium karbonat yang setelah digojog
menjadi pink.
Tabung 2
- Tabung kedua, urea diganti aquades
- Ketika aquades dipanasi kuning + tepung kedelai tetap
kuning.
- Hal ini menunjukkan dalam aquades tidak ada urea, sehingga
enzum urease tidak bekerja.
- Kandungan urea di tubuh meningkat saat: demam, diabetes
melitus.
B) Pemeriksaan Asam Urat
1. Reaksi Follin
- Ketika urin + asam fosfotungstat + Na2CO3 asam + basa akan
berikatan dan menyisakan fosfotungstat.
- Asam urat di urin akan mereduksi fosfotungstat asam
fosfomolibdat biru gelap.
2. Reaksi Reduksi Perak (Schiff)
- Ketika asam urat ditambah Na2CO3 akan terbentuk larutan eno
reaktif.
- Kertas saring + AgNo3 + larutan enol reaktif kuning coklat.
- Asam urat dalam urin mereduksi AgNO3 Ag+ + NO3-. Warna
kuning coklat
buktikan adanya Ag.
C) Pemeriksaan Kreatinin
1. Reaksi Jaffe
Asam pikrat jenuh + NaOH Na pikrat (kuning). Jika ditambah urin
jingga, menunjukkan adanya kreatinin. Jika ditambah aquades tetap
kuning (kontrol negatif).
2. Reaksi Nitroprussid dari Weyl
- Urin + Na nitroprussid + NaOH merah kuning
- Na nitroprussid memudahkan pelepasan ikatan pada urin setelah
terbentuk lalu terpecah-pecah.
- Na nitroprussid + NaOH ikatannya terpecah merah (karena
adanya Fe32+) berubah menjadi kuning (karena Fe3
2+ di alam tidak
stabil, jika berikatan dengan udara / teroksidai menjadi Fe33+) warna
kuning Fe33+.
D) Pemeriksaan Garam Ammonium
1. Reaksi Pembentukan NH3
- Urin + PP + larutan Na2CO3 2% merah muda dimasak
- Sebatang kaca yang dicelup larutan PP dimasukkan ke dalam mulut
tabung lapisan PP di kaca menjadi merah muda karena keluarnya
amoniak dari penguraian garam amonium urin.
- NH4OH dalam urin + Na2CO3 (NH4)2CO3 + 2NaOH dipanasi
- CNH CO3 menjadi pecah CO2 + H2O + 2NH3 menguap pink.
E) Pemeriksaan mineral-mineral
1. Reaksi Pembuktian Klorida
- Urin + HNO3 pekat + AgNO3 merah / endapan + NH4OH hilang
- Urin + HNO3 pekat + AgNO3 AgCl + NH4OH endapan hilang
- HNO3 berfungsi memutus ikatan Cl di urin, ada Cl yang bebas dan
ada yang berikatan. Cl memiliki afinitas yang tinggi dengan Ag di
dalam AgNO3, sehingga ikat Ag AgCl (endapan). Kemudian
karena NH4 ikat Cl lebih kuat sehingga endapan hilang.
2. Reaksi Pembuktian Fosfat
- Urin di ½ tabung reaksi + NH4OH + MgSO4 panaskan endapan
putih CaMg fosfat.
- Disaring dengan kertas saring, endapan dicuci dengan aquades
untuk hilangkan zat-zat yang tidak berguna.
- Asam cuka dialirkan ke endapan.
- Larutan dibagi dalam 2 tabung reaksi, tabung pertama ditambah
HNO3 pekat dan amonium molibdat. Fungsi HNO3 untuk mengubah
zat organik menjadi anorganik yang tidak stabil. Ikatan menjadi
bebas, fosfat bebas + amonium molibdat kuning jeruk
(menunjukkan adanya fosfat di urin).
3. Reaksi Pembuktian adanya Kalsium
- Tabung kedua dari percobaan no. 1 ditambah K-oksalat jenuh
kekeruah karena terbentuk Ca oksalat yang tidak larut.
- Ca Mg fosfat + K oksalat kekeruhan
- Ca miliki afinitas yang tinggi dengan oksalat Ca oksalat (keruh).
4. Reaksi Pembuktian Sulfat
- Urin + asam asetat + BaCl2 endapat (kekeruhan)
- Ba di BaCl2 miliki afinitas tinggi dengan sulfat dalam urin, sehingga
terbentuk BaSO4.
Pembahasan
Dari beberapa percobaan diatas (kandungan zat di utin dan mineral di
urin) didapat hasil, bahwa urin sampel yang diambil dari seorang yang sehat
mengandung urea, asam urat, kreatinin & garam amonium. Sedangkan
mineral-mineralnya meliputi klorida, fosfat, kalsium dan sulfat. Hal ini
diperoleh dari keseluruhan data yang menunjukkan reaksi positif.
Selain itu dalam urin tersebut juga tidak ditemukan adanya zat-zat
abnormal, sehingga hal ini menunjukkan fungsi ginjal masih baik.