Biogas Sukunan

10
No . Kenyataan Seharusnya Keterangan 1. Pembuangan sisa kotoran yang sudah tidak mengandung gas metan dibuang tanpa ada tempat penampungan. Pembuangan sisa kotoran yang sudah tidak mengandung gas metan sebaiknya menggunakan tempat penampungan sehingga tidak mencemari lingkungan, seperti pencemaran air, bau dan juga mengganggu estetika. Kotoran sapi yang dibuang sebagian dimanfaatkan oleh peternak sebagai pupuk organik. Jika dibuatkan tempat penampungan, kotoran sapi tersebut dapat dimanfaatkan semuanya sebagai pupuk organik dan tanpa menghasilkan dampak pencemaran bau dan gangguan estetika. 2. Pemanfaatan biogas yang belum dapat dinikmati semua masyarakat. Biogas bisa dimanfaatkan semua masyarakat sebagai gas alternatif. Pemanfaatan gas metan di pengolahan biogas Dusun Sukunan baru sebatas pada penggunaan peternak saja karena menemui kendala berupa ketinggian tanah

Transcript of Biogas Sukunan

Page 1: Biogas Sukunan

No

.

Kenyataan Seharusnya Keterangan

1. Pembuangan sisa kotoran yang

sudah tidak mengandung gas

metan dibuang tanpa ada tempat

penampungan.

Pembuangan sisa kotoran yang

sudah tidak mengandung gas metan

sebaiknya menggunakan tempat

penampungan sehingga tidak

mencemari lingkungan, seperti

pencemaran air, bau dan juga

mengganggu estetika.

Kotoran sapi yang dibuang sebagian

dimanfaatkan oleh peternak sebagai pupuk

organik. Jika dibuatkan tempat

penampungan, kotoran sapi tersebut dapat

dimanfaatkan semuanya sebagai pupuk

organik dan tanpa menghasilkan dampak

pencemaran bau dan gangguan estetika.

2. Pemanfaatan biogas yang belum

dapat dinikmati semua masyarakat.

Biogas bisa dimanfaatkan semua

masyarakat sebagai gas alternatif.

Pemanfaatan gas metan di pengolahan

biogas Dusun Sukunan baru sebatas pada

penggunaan peternak saja karena menemui

kendala berupa ketinggian tanah biogas ini

lebih rendah daripada pemukiman warga dan

juga jarak antar rumah yang tidak berdekatan

sehingga untuk menyalurkan hasil biogas ke

seluruh warga sulit dilakukan.

3. Pada saat melakukan penambahan

kotoran tidak memakai APD

( sarung tangan, sepatu boat dan

Memakai APD (sarung tangan, sepatu

boat dan masker)

Dengan memakai APD dapt mengurangi

terjadi infeksi

Page 2: Biogas Sukunan

masker)

4. Perbandingan pencampuran bahan

biogas kotoran sapi dan air 1 : 1.

Perbandingan pencampuran bahan

biogas kotoran sapi dan air 1 : 2

Cara Pengoperasian Unit Pengolahan

(Digester) Biogas seperti terjabar dalam Seri

Bioenergi Pedesaan Direktorat Pengolahan

Hasil Pertanian Direktorat Jenderal

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

Departemen Pertanian tahun 2009 sebagai

berikut :

1. Buat campuran kotoran ternak dan air

dengan perbandingan 1 : 2 (bahan

biogas).

2. Masukkan bahan biogas ke dalam

digester melalui lubang pengisian (inlet)

hingga bahan yang dimasukkan ke

digester ada sedikit yang keluar melalui

lubang pengeluaran (outlet), selanjutnya

akan berlangsung proses produksi

biogas di dalam digester.

3. Setelah kurang lebih 8 hari biogas yang

terbentuk di dalam digester sudah cukup

banyak. Pada sistem pengolahan biogas

Page 3: Biogas Sukunan

yang menggunakan bahan plastik,

penampung biogas akan terlihat

mengembung dan mengeras karena

adanya biogas yang dihasilkan. Biogas

sudah dapat digunakan sebagai bahan

bakar, kompor biogas dapat

dioperasikan.

4. Pengisian bahan biogas selanjutnya

dapat dilakukan setiap hari, yaitu

sebanyak kira-kira 10% dari volume

digester. Sisa pengolahan bahan biogas

berupa sludge secara otomatis akan

keluar dari lubang pengeluaran (outlet)

setiap kali dilakukan pengisian bahan

biogas. Sisa hasil pengolahan bahan

biogas tersebut dapat digunakan

sebagai pupuk kandang/pupuk organik,

baik dalam keadaan basah maupun

kering.

Page 4: Biogas Sukunan
Page 5: Biogas Sukunan

B. Pembahasan

Berdasarkan kunjungan ke pengolahan kotoran sapi menjadi biogas

di Dusun Sukunan didapat hasil gas metan yang siap pakai. Biogas yang

ada di Dusun Sukunan ini awal terbentuknya berasal dari keinginan

bersama-sama para peternak sapi yang ada di dusun tersebut. Mereka ingin

mengubah kotoran sapi yang selama ini hanya mencemari lingkungan

dengan baunya yang menyengat menjadi sesuatu yang bermanfaat. Setelah

mendapat berbagai informasi tentang pengolahan kotoran sapi maka mereka

sepakat membuat sebuah pengolahan kotoran sapi menjadi biogas. Dalam

membangun pengolahan biogas tersebut menelan biaya kurang lebih 14 juta

rupiah.

Kotoran sapi didapat dari sapi milik peternak di Dusun Sukunan

tersebut yang sekarang kurang lebih ada sekitar 10 ekor sapi. Proses biogas

itu diawali dengan mencampur kotoran sapi dengan air dengan

perbandingan 1 : 1 dalam bak pencampuran dengan ukuran 40cm x 60cm.

Pencampuran dilakukan setiap pagi menggunakan kotoran sapi yang masih

segar karena dimungkinkan dalam kotoran sapi yang masih segar tersebut

masih mengandung gas metan yang tinggi. Campuran kotoran sapi dan air

diaduk sampai habis karena dalam bak pencampuran telah terhubung

secara otomatis dengan tangki digester sehingga hasil campuran tersebut

masuk ke dalam tangki digester.

Kotoran sapi yang masuk ke tangki digester tidak boleh lebih dari

80% volume tangki digester, hal ini dimaksudkan sebagai tempat

penampungan gas metan. Bagian bawah tangki digester dihubungkan

dengan pipa menuju ke bak peresapan. Bak ini berfungsi sebagai tempat

penampungan sementara campuran kotoran sapi dan air yang berasal dari

tangki digester karena terdesak oleh campuran kotoran sapi dan air yang

baru. Campuran kotoran sapi dan air yang lama dibuang melalui saluran

pembuangan karena dimungkinkan kandungan gas metannya sudah tidak

ada dan sebagian dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

Tangki digester dihubungkan dengan pipa sebagai outlet gas metan.

Pada ujung pipa dipasang manometer yang bertujuan untuk memantau

terjadinya gas dalam tabung digester. Jika sudah terjadi kenaikan angka

pada manometer maka gas dalam tangki digester dibuang terlebih dahulu

Page 6: Biogas Sukunan

karena proses didalam tangki digester masih aerob sehingga jika gas tidak

dibuang dapat menyebabkan ledakan dalam tangki digester. Adapun ciri-ciri

gas metan yaitu tidak berbau, tidak berwarna, mudah menyala.

Pemanfaatan gas metan di Dusun Sukunan ini pada awalnya akan

digunakan sebagai bahan bakar alternatif seluruh warga, akan tetapi hal itu

tidak jadi dilakukan karena menemui beberapa kendala salah satunya

adalah letak biogas yang lebih rendah dari pemukiman penduduk sehingga

untuk menyalurkan gas ke seluruh warga dengan sistem perpipaan akan

sulit dilakukan.

Pemanfaatan gas metan dalam bentuk tabung gas yang bekerja

sama dengan Pertamina juga masih menemui kendala dengan tidak adanya

pompa vacuum untuk memasukkan gas metan ke dalam tabung gas. Selain

karena harganya mahal, cara pemakaian pompa vacuum tersebut juga

susah. Dengan berbagai kendala diatas, maka gas metan yang dihasilkan

dari biogas ini sejauh ini baru dimanfaatkan para peternak untuk merebus air

untuk pakan sapi ataupun untuk merebus ubi untuk sarapan peternak.

Penggunaan dan pembuatan biogas tidak sesuai dengan seharusnya

karena melihat kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan kalau

memakai sesuai teori yang diajarkan.

C. Dampak

Menurut Santi (2006), ada beberapa keuntungan penggunaan

kotoran hewan ternak (sapi) sebagai penghasil biogas, antara lain sebagai

berikut :

1. Mengurangi pencemaran lingkungan terhadap air dan tanah,

pencemaran udara (bau).

2. Memanfaatkan limbah ternak tersebut sebagai bahan bakar

biogas yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk

keperluan rumah tangga.

3. Mengurangi biaya pengeluaran peternak untuk kebutuhan energi

bagi kegiatan rumah tangga yang berarti dapat meningkatkan

kesejahteraan peternak.

Page 7: Biogas Sukunan

4. Melaksanakan pengkajian terhadap kemungkinan

dimanfaatkannya biogas untuk menjadi energi listrik untuk

diterapkan di lokasi yang masih belum memiliki akses listrik.

5. Melaksanakan pengkajian terhadap kemungkinan

dimanfaatkannya kegiatan ini sebagai usulan untuk mekanisme

pembangunan bersih (Clean Development Mechanism).

D. Kesimpulan dan Rekomendasi

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kunjungan ke Dusun Sukunan dapat ditarik

beberapa kesimpulan, yaitu :

a. Pengolahan kotoran sapi menjadi biogas di Dusun Sukunan

menghasilkan gas metan yang siap pakai.

b. Campuran kotoran sapi dan air yang sudah tidak terpakai

dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

c. Pemanfaatan gas metan baru sebatas untuk pemakaian

peternak saja karena jika dimanfaatkan sebagai bahan bakar

alternatif seluruh warga menemui kendala pada penyaluran gas

dan jika dimanfaatkan dalam bentuk tabung gas masih menemui

kendala dengan mahal dan susahnya pemakaian pompa vacuum

untuk memasukkan gas metan ke dalam tabung gas.

2. Rekomendasi

a. Bagi pengelola

1) Mengembangkan pengolahan biogas agar supaya gas metan

yang dihasilkan dapat dimanfaatkan seluruh warga.

2) Menjalin kerja sama yang lebih serius dengan Pertamina

sehingga pemanfaatan gas metan dalam bentuk tabung gas

dapat terlaksana.

b. Bagi mahasiswa

Menyerap informasi tentang proses pengolahan kotoran

sapi menjadi biogas yang ada di Dusun Sukunan sehingga

dapat menginspirasi untuk menciptakan alternatif yang lain.

Page 8: Biogas Sukunan

Daftar Pustaka

http://dianachaerisma.blogspot.com/2010/01/pemanfaatan-energi-biogas.html

diunduh pada tanggal 29 Juni 2013

http://www.ugm.ac.id/id/post/page?id=5468 diunduh pada tanggal 29 Juni 2013