Biogas Sukunan Sleman

15
PENGOLAHAN KOTORAN SAPI SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BIOGAS DI KANDANG KOMUNAL DUSUN SUKUNAN KELURAHAN BANYURADEN KECAMATAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA A. Dasar teori Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energi terbaharukan. Selain itu, peningkatan harga minyak dunia hingga mencapai 100 U$ per barel juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara didunia terutama Indonesia. Di Yogyakarta terdapat salah satu kampung wisata lingkungan tepatnya di Dusun Sukunan Kelurahan Bayuraden Kecamatan Gamping Sleman, di daerah ini terdapat suatu program yaitu pemeliharaan sapi dan kambing dalam kandang bersama. Akan tetapi kotoran ternak ini merupakan permasalahan yang ada. Para pengurus kandang bersama memiliki ide pengolahan biogas dari hasil kotoran yang dihasilkan. Biogas merupakan energi alternatif yang banyak manfaatnya. Yaitu bisa menghemat gas alam dan limbah dari 59

Transcript of Biogas Sukunan Sleman

Page 1: Biogas Sukunan Sleman

PENGOLAHAN KOTORAN SAPI SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BIOGAS DI

KANDANG KOMUNAL DUSUN SUKUNAN KELURAHAN BANYURADEN

KECAMATAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

A. Dasar teori

Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia.

Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan

emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera

memproduksi dan menggunakan energi terbaharukan. Selain itu, peningkatan harga

minyak dunia hingga mencapai 100 U$ per barel juga menjadi alasan yang serius

yang menimpa banyak negara didunia terutama Indonesia.

Di Yogyakarta terdapat salah satu kampung wisata lingkungan tepatnya di

Dusun Sukunan Kelurahan Bayuraden Kecamatan Gamping Sleman, di daerah ini

terdapat suatu program yaitu pemeliharaan sapi dan kambing dalam kandang

bersama. Akan tetapi kotoran ternak ini merupakan permasalahan yang ada. Para

pengurus kandang bersama memiliki ide pengolahan biogas dari hasil kotoran yang

dihasilkan.

Biogas merupakan energi alternatif yang banyak manfaatnya. Yaitu bisa

menghemat gas alam dan limbah dari biogas yang dibuat dari kotoran hewan bisa

dimanfaatkan menjadi pupuk. Mulai sekarang pengembangan energi biogas dari

kotoran sapi mulai di kembangkan.

Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan oksigen disebut

anaerobic digestin gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50%) berupa metana.

Material organik yang terkumpul pada digester (reactor) akan diuraikan menjadi dua

tahap dengan bantuan dua jenis bakteri.

59

Page 2: Biogas Sukunan Sleman

B. Analisis proses pembuatan biogas

60

Page 3: Biogas Sukunan Sleman

61

NO KENYATAAN SEHARUSNYA KETERANGAN

1. Dalam pengumpulan kotoran

kotoran hewan terutama sapi

sangat berbau dan akan

menimbulkan lalat sebagai vector

sebelum adanya pengenceran

terhadap kotoran tersebut.

Seharusnya ada penaganan pada

kumpulan kotoran sebelum dicampur

dengan air di bak inlet. Penanganan

dengan cara penutupan pada

kumpulan kotoran sebelum

diencerkan degan air.

Sesuai dengan PERMENKES no

374 tahun 2010 tentang

pengendalian vector harus ada

penanganan yang jelas terhadap

barang barang yang

menimbulkan datangnya vector.

2. Kotoran yang sudah mengalami

proses digestion untuk keluar

melalui bak residu (sludge) serta

langsung menuju kepersawahan

warga, serta menujunya dengan

pipa terbuka sehingga akan

menimbulkan vector untuk

datang.

Seharusnya ada pipa tertutup untuk

penyaluran pada residu ke

persawahan, atau juga bisa

digunakan untuk starter pada

pengomposan tetapi dalam bak

tertutup sehinggga tidak menimbulkan

binatang penganggu dan vector.

Pemanfaatan lain sludge digunakan

sebagai pupuk.

Sesuai dengan PERMENKES no

374 tahun 2010 tentang

pengendalian vector harus ada

penanganan yang jelas terhadap

barang barang yang dapat

menimbulkan datangnya vector

atau kemungkinan adanya vektor.

3. Sulitnya pendeteksian CH4 pada

kebocoran di pipa penyalur

biogas atau bak digestion, karena

CH4 gas yang tidak bewarna dan

tidak berbau tetapi dapat

menumbulkan panas atau api jika

berkontak dengan oksigen.

Selalu adanya pengecekan pada pipa

dan bak digestion untuk

menanggulangi terjadinya kebocoran

pada bak dan pipa tersebut.

Karena bak digestion merupakan

bak yang kedap air untuk

menaggulangi kebocoran, serta

pergantian pipa pada bak

tersebut.

4. Tanki penyimpanan gas metan

menjadi satu (langsung) dengan

bak digestion.

Tanki yang menampung gas metan

seharusnya dibuatkan terpisah, tidak

menjadi satu ruang dengan bak

digestion.

Menurut (Suyitno, 2010),

pemisahan tanki digestion

dengan tanki gas dilakukan untuk

mencegah terjadinya ledakan

karena over load.

5. Penentuan lokasi pembangunan

instalasi biogas yang kurang

tepat, pembuatan biogas dengan

geografis lebih rendah dari rumah

Pembutan bak gas biogas berada

lebih tinggi atau sejajar dengan rumah

penduduk, sehingga memudahkan

dalam penyaluran gas dengan system

Pemanfaatan hukum grafitasi

bumi.

Page 4: Biogas Sukunan Sleman

C. Hasil dan Pembahasan

Dari pemanfaatan biogas yang dilakuakan dihasilkan gas metan yang

dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar dalam memasak. Gas

metan dari proses biogas disalurkan melalui perpipan yang disambungkan

dengan kompor gas yang telah dimodifikasi yang disesuaikan dengan

penggunaan biogas.

Kandang komunal di Dusun Sukunan Kelurahan Banyuraden

Kecamatan Gamping Sleman merupakan salah satu bagian dari kampung

wisata lingkungan. Salah satu pengelola kandang komunal yaitu Bapak

Hariyadi. Bapak Hariyadi juga menjabat sebagai seksi kebersihan di

lingkungan Dusun Sukunan. Pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas

dilatarbelakangi oleh banyaknya kotoran yang menggangu kesehatan dan

estetika lingkungan kampung di dusun Sukunan. Dari ide tersebut muncul

pembuatan biodigester pada tahun 2009. Bahan baku pembuatan biogas

didapatkan dari hasil kotoran sapi milik warga yang berada di kandang

komunal ini.

Kandang komunal di Dusun Sukunan Kelurahan Banyuraden

Kecamatan Gamping Sleman dikelola oleh 20 orang peternak, setiap

peternak memiliki 3 – 4 hewan ternak. Para pemilik ternak ini setiap malam

bergantian secara terjadwal manjaga kandang komunal ini. Hasil dari biogas

ini yakni gas metan yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar masak

untuk 3 rumah dan kegiatan memasak di kandang komunal tersebut.

Alasanya karena terkendala alat infrastruktur penyalur gas metan dan

kondisi geogfrafis antara kandang komunal pembuatan biogas lebih rendah

dari rumah warga. Rencana pemanfaatan gas metan dengan dimasukkan ke

62

Page 5: Biogas Sukunan Sleman

dalam tabung gas LPG terkendala peralatan. Semenjak dari pembuatan

biodigester tahun 2009 belum pernah ada kebocoran pada biodigester.

Pembuatan biogas digunakan kotoran sapi yang masih segar

(kotoran yang belum ada 24 jam) karena kotoran ini produktif menghasilkan

gas metan. Kotoran yang masih segar ini dimasukkan pada bak slurry (inlet)

berukuran (40x90x30)cm3 (gambar terlampir), ditambahkan dengan air

dengan perbandingan 1:1. Tujuan dilakukan percampuran dengan air adalah

untuk memaksimalkan produksi biogas, mengalirnya bahan baku dan

menghindari terbentuknya endapan pada saluran masuk. Pada saat

pengadukkan diperlukkan kecermatan terhadap bahan lain yang mungkin

tercampur seperti rumput maupun batu yang dapat menghambat proses

biogas.

Setelah di bak slurry campuran akan larut secara otomatis dan

masuk di bak digestion dengan volume 3m3. Bak ini dibuat kedap udara

sebagai proses terjadinya digestion. Pada bak digestion terdapat pipa

penangkap gas metan sebagai hasil dari proses fermentasi yang nantinya

akan digunakan sebagai bahan bakar. Ada tidaknya gas metan yang

dihasilkan dilihat dari tinggi rendahnya manometer.

Setelah masuk dari bak digestion kotoran sisa proses biogas

(digestion) otomatis akan terdorong keluar ke bak residu (sludge) oleh bahan

dari biogas yang baru pada bak slurry. Sisa kotoran ini (sludge) langsung

dibuang di badan air. Bak residu ini bekerja berdasarkan prinsip

kesetimbangan tekanan hidrostatik. Residu yang keluar pertama kali

merupakan slurry (lumpur) masukkan yang pertama setelah waktu retensi

(lamanya waktu bahan baku berada di dalam reaktor biogas).

63

Page 6: Biogas Sukunan Sleman

Selain pemanfaatan kotoran sapi di kandang komunal ini juga

memanfaatkan kotoran kambing sebagai pupuk yang sebelumnya

mengalami proses fermentasi terlebih dahulu. Kotoran juga dapat

menyebabkan adanya vector yang dapat menyebabkan penularan penyakit

dilingkungan, serta adanya bibit penyakit.

D. Kesimpulan

1. Alur pembuatan biogas di kandang komunal Dusun Sukunan Kelurahan

Banyuraden Kecamatan Gamping Sleman Yogyakarta mulai dari kotoran

sapi yang masih segar sampai kepengolahan menjadi bahan bakar yakni

melalui 3 bak yakni bak slurry, bak digestion, dan bak residu (sludge).

2. Pembuatan kotoran sapi menjadi biogas di kandang komunal Dusun

Sukunan Kelurahan Banyuraden Kecamatan Gamping Sleman Yogyakarta

mampu menghasilkan gas metan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai

bahan bakar memasak sekitar 3 rumah penduduk.

3. Adanya pengelolaan kotoran sebagai bahan utama karena vector

merupakan salah satu binatang yang suka pada dua tempat yaitu kotor dan

bersih, serta itu dapat menyebabkan penularan penyakit.

E. Rekomendasi

1. Bagi mahasiswa

Untuk melakukan pengukuran komposisi yang tepat antara kotoran

dengan air sehingga dapat menghitung gas metan yang dapat dihasilkan

secara tepat.

2. Bagi pengelola

64

Page 7: Biogas Sukunan Sleman

a. Melakukan peningkatan jumlah hewan ternak yang dikelola.

b. Meningkatkan sambungan perpipaan sehingga penyaluran gas metan

hasil dari biogas mampu sampai ke rumah – rumah penduduk .

c. Penggunaan peralatan dengan inovasi lebih baik sebagai langkah agar

gas metan dapat juga dimanfaatkan oleh para penduduk.

d. Mengontrol alat alat untuk pembuatan biogas agar tidak terjadi

kebocoran yang ditimbulkan dari gas metan tersebut

3. Bagi Masyarakat

Turut serta dalam kemajuan kandang komunal dalam pengolahan kotoran

sapi menjadi bahan biogas penghasil gas metan sehingga tercipta

kemajuan terhadap hasil biogas yang lebih banyak dan mampu mencakup

hingga ke penduduksekitar.

65

Page 8: Biogas Sukunan Sleman

DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni, Sri SE.MP.2011.Menghasilkan biogas dari aneka limbah. PT. Agromedia Pustaka : Jakarta Selatan

Suyitno,dkk.2010. Teknologi Biogas.Graha Ilmu : Yogyakarta.

Burhani Rahman,http://www.energi.lipi.gi.id diunduh tanggal 24 Juni 2013 pukul 14.00

http://irbmevonnovembri.blogspot.com/2011/08/biogas-sebagai-alternatif-energi.html diunduh tanggal 24 Juni 2013 pukul 14.00

66

Page 9: Biogas Sukunan Sleman

Lampiran

Penjelasan biogas oleh Bapak Hariyadi Pipa penyaluran hasil proses biogas

Pembuatan campuaran biogas Proses pengadukkan campuaran

Pengadukkan campuran Penambahan air pada inlet

67

Page 10: Biogas Sukunan Sleman

Bak slurry (inlet) Kotoran dan air yang homogen

Kandang komunal Gambar bagan skema alur

Bak digestion Bak residu (sludge)

68

Page 11: Biogas Sukunan Sleman

Slude yang keluar dari bak residu Manometer

69

Page 12: Biogas Sukunan Sleman

ALUR INSTALASI PEMBUATAN BIOGAS KELOMPOK PETERNAK SAPI SUKUNAN KEC.BAYURADEN KEL.GAMPING. KAB. SLEMAN YOGYAKARTA

70

(40x90x30)m3

INLET (BAK SLURRY)

BAK RESIDU

(SLUDGE)

Volume : 9 m3

BAK DIGESTION

PIPA PENYALURAN GAS