OLEHDR.dr.Rudy Hartanto, M.Fils.Kontributor Modul BK

MENGAPA MUNCUL BIOETIKA?

ETIKA KEDOKTERAN KURANG MENYEDIAKAN RUANG UNTUK MENAMPUNG MASALAH-MASALAH ETIS YANG DIAKIBATKAN OLEH PERKEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN

KAPAN DAN SIAPA PERTAMA KALI MENGGUNAKAN ISTILAH BIOETIKA VAN RENSSELAER POTTER, Peneliti

biologi di bidang kanker, Guru Besar di Universitas Wisconsin, USA.

AWAL TAHUN 1971, menulis buku dengan judul: BIOETHICS: BRIDGE FOR THE FUTURE

APA ITU BIOETIKA?

ETIKA TENTANG KEHIDUPAN MANUSIA.

PENGERTIAN BIOETIK(WARREN THOMAS REICH) THE SYSTEMATIC STUDY OF THE

MORAL DIMENSIONS, INCLUDING MORAL VISION, DECISIONS, CONDUCT & POLICIES – OF THE LIFE SCIENCES AND HEALTH CARE, EMPLOYING A VARIETY OF ETHICAL METHODOLOGIES, IN AN INTERDISCIPLINARY SETTING. (Introduction : Encyclopedia of Bioethics)

PENGERTIAN BIOETIKA(DARRYL MACER) BIOETHICS COULD BE DEFINED AS

THE STUDY OF ETHICAL ISSUES AND DECISION MAKING ASSOCIATED WITH THE USE OF LIVING ORGANISMS.

BIOETHICS INCLUDES BOTH MEDICAL ETHICS AND ENVIRONMENTAL ETHICS (A Cross-Cultural Introduction to Bioethics. 2006)

CIRI BIOETIKA

OBYEK BIOETIKA TIDAK SELALU JELAS

METODE DAN CARA KERJA DITANDAI DENGAN:1. INTERDISIPLINARITAS2. INTERNASIONALISASI3. PLURALISME

INTERDISIPLINARITAS

MENGUMPULKAN BERBAGAI ILMU YANG MENARUH PERHATIAN KHUSUS UNTUK MASALAH-MASALAH KEHIDUPAN (BIOS): Ilmu Biomedis, Hukum, Teologi, Ilmu-Ilmu Sosial.

POSISI UTAMA DIDUDUKI OLEH ETIKA BIOMEDIS

INTERNASIONALISASI

MENAMPUNG PANDANGAN PARA ETIKAWAN ANTAR BENUA

MEMBUKA DIRI UNTUK PERBEDAAN-PERBEDAAN YANG ADA DI TEMPAT LAIN

PERLU DIALOG-DIALOG INTERNASIONAL DAN INTERKULTURAL TENTANG BIOETIKA

PLURALISME

SEMUA PANDANGAN DARI BERBAGAI GOLONGAN (MAYORITAS MAUPUN MINORITAS) HARUS DAPAT TERTAMPUNG

KARYA BIOETIKA

TATARAN AKADEMIS (Melakukan kajian-kajian ilmiah)

TATARAN PRAKTIS (Membantu dalam penentuan Public Policies.

PRINSIPLISME

DALAM MELAKUKAN ANALISISNYA, BIOETIKA SELULU MENGACU PADA PRINSIP-PRINSIP YANG FUNDAMENTAL.

4 PRINSIP FUNDAMENTAL BIOETIKA PRINSIP TIDAK MERUGIKAN

(NON-MALEFICENCE) PRINSIP BERBUAT BAIK

(BENEFICENCE) PRINSIP MENGHORMATI OTONOMI PRINSIP KEADILAN

PRINSIP NON-MALEFICENCE(TIDAK MERUGIKAN) BERAKAR DARI SUMPAH HIPPOKRATES:

“I will keep them (the patients) from harm and injustice”.

Primum non nocere (First do no harm) PRINSIP INI BERSIFAT NEGATIF. (Tidak

mengatakan yang boleh dilakukan, melainkan hanya yang tidak boleh dilakukan)

PENERAPAN PRINSIP INI BERLAKU UNTUK SEMUA ORANG.

MASALAH MEDIS YANG TERKAIT PRINSIP TIDAK MERUGIKAN PRINSIP EFEK GANDA (THE RULE OF

DOUBLE EFFECT) PRINSIP TOTALITAS MEMBUNUH ATAU MEMBIARKAN

MATI SARANA MEDIS BIASA ATAU LUAR

BIASA

PELANGGARAN PRINSIP TIDAK MERUGIKAN MALPRAKTIK MEDIS

PRINSIP BERBUAT BAIK (BENEFICENCE) KONTEKS PRINSIP INI POSITIF MELAKUKAN TINDAKAN MENCEGAH KERUGIAN TIDAK DAPAT DITERAPKAN SECARA

UMUM (Kita tidak bisa menerapkan prinsip berbuat baik kepada semua orang)

KEWAJIBAN DOKTER DALAM KONTEKS BERBUAT BAIK MELINDUNGI DAN MEMBELA HAK ORANG

LAIN MENCEGAH TERJADINYA KERUGIAN PADA

ORANG LAIN MENIADAKAN KONDISI YANG AKAN

MEMBUAT KERUGIAN ORANG LAIN MEMBANTU ORANG CACAT MENYELAMATKAN ORANG DALAM

BAHAYA(Semua berciri positif)

“A” WAJIB BERBUAT BAIK PADA “B” JIKA

1. “B” menghadapi risiko akan alami kerugian besar.2. Perbuatan “A” diperlukan untuk mencegah terjadinya kerugian itu.3. Perbuatan “A” agaknya akan mencegah terjadinya kerugian itu4. Perbuatan “A” tidak mengandung risiko bagi “A” sendiri5. Manfaat yang dialami “B” mengimbangi kerugian yang mungkin dialami “A”

PROFESI MEDIS BERKARYA DALAM RANGKA COVENANT, BUKAN DALAM RANGKA

CONTRACT

MASALAH KHUSUS DALAM RANGKA PRINSIP BERBUAT BAIK TREATING PHYSICIAN ATAU ASSESSING

PHYSICIAN DOKTER DAN PERTOLONGAN

KEMANUSIAAN DOKTER WAJIB MELAYANI PASIEN

KAPAN SAJA BOLEHKAH MENOLAK PASIEN DENGAN

ALASAN DOKTER LELAH? BOLEHKAH DOKTER MOGOK KERJA? BOLEHKAH DOKTER BEKERJASAMA

DENGAN INSITUSI KEHAKIMAN?

PRINSIP MENGHORMATI OTONOMI PASIEN ADALAH “SUBYEK”, BUKAN

“OBYEK” BAGI DOKTER ATAU ILMU KEDOKTERAN

PASIEN MEMILIKI KEBEBASAN UNTUK MENGATUR HIDUPNYA DAN PUNYA KEBEBASAN UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN BAGI DIRINYA SENDIRI

DALAM MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS, DOKTER TIDAK BOLEH MELAKUKAN TINDAKAN APAPUN TANPA PERSETUJUAN PASIEN

MASALAH KOMPETENSI

HANYA PASIEN YANG KOMPETEN YANG DAPAT MENENTUKAN PILIHAN BEBAS BAGI DIRINYA

PERLU DITELITI KOMPETENSI PASIEN DOKTER WAJIB MEMBERIKAN

INFORMASI TENTANG MASALAH PASIEN, AGAR PASIEN DAPAT MENENTUKAN PILIHANNYA (INFORMED CONSENT)

BAGAIMANA DENGAN PASIEN YANG TIDAK KOMPETEN? DIPERLUKAN “WALI” PASIEN

DOKTER WAJIB MENGHORMATI PILIHAN BEBAS PASIEN YANG KOMPETEN, SEKALIPUN TIDAK SEJALAN DENGAN APA YANG

DISARANKAN DOKTER.

PRINSIP KEADILAN

PRINSIP TIDAK MERUGIKAN, BERBUAT BAIK, DAN MENGHORMATI OTONOMI, HANYA MELIBATKAN HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN SAJA.

DENGAN MENERAPKAN PRINSIP KEADILAN, MELIBATKAN TIDAK HANYA DOKTER DENGAN PASIENNYA, TETAPI JUGA DENGAN ORANG-ORANG LAIN, YAITU MASYARAKAT.

DEFINISI KEADILAN

DEFINISI FORMAL DEFINISI MATERIAL

PEMBAGIAN KEADILAN

KEADILAN DISTRIBUTIF (Mikro, Meso, Makro Alokasi)

KEADILAN RESTRIBUTIF KEADILAN KOMUTATIF KEADILAN REKTIFIKATORIS

PEMBAGIAN KEADILAN

KEADILAN INDIVIDUAL KEADILAN SOSIAL

METODE TRIASE

DALAM KEADAAN DARURAT PASIEN YANG BUTUH PERTOLONGAN

MEDIS BEGITU BANYAK TENAGA MEDIS BEGITU TERBATAS MEMBUAT PRIORITAS PERTOLONGAN

DENGAN MEMBAGI PASIEN DALAM 3 KELOMPOK: 1. Pasien yang parah dengan harapan hidup besar, 2. Pasien yang parah dengan harapan hidup kecil. 3. Pasien yang tidak parah.

REFERENSI

K. BERTENS: ETIKA BIOMEDIS. Penerbit Kanisius Yogyakarta. 2011.

TOM L BEAUCHAM, JAMES F. CHILDRESS: PRINCIPLES OF BIOMEDICAL ETHICS. Fifth Edition, OXFORD UNIVERSITY PRESS 2001

TERIMA KASIH.