Binter Kodim 0802 Ponorogo Memberdayakan Masyarakat Keterbelakang Mental
-
Author
nina-ayu-permatasari -
Category
Documents
-
view
138 -
download
2
Embed Size (px)
Transcript of Binter Kodim 0802 Ponorogo Memberdayakan Masyarakat Keterbelakang Mental

PERAN KODIM 0802/PONOROGO DALAM MEMBANTU PEMDA
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN WARGA YANG MENGALAMI
KETERBELAKANGAN MENTAL DI DESA KARANG PATIHAN
(Oleh: Letkol Arh Beny Suryana)
1. Pendahuluan.
Kabupaten Ponorogo adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Kabupaten ini terletak pada koordinat 111° 17’ - 111° 52’ BT dan 7° 49’
- 8° 20’ LS dengan ketinggian antara 92 sampai dengan 2.563 meter di atas
permukaan laut dan memiliki luas wilayah 1.371,78 km². Kabupaten ini terletak di
sebelah barat dari provinsi Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan provinsi
Jawa Tengah atau lebih tepatnya 200 km arah barat daya dari ibu kota provinsi
Jawa Timur, Surabaya. Pada tahun 2010 berdasarkan hasil Sensus Penduduk,
jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo adalah 1.029.135 jiwa. Kabupaten
Ponorogo dikenal dengan julukan Kota Reog atau Bumi Reog karena daerah ini
merupakan daerah asal dari kesenian Reog. Ponorogo juga dikenal sebagai Kota
Santri karena memiliki banyak pondok pesantren, salah satu yang terkenal adalah
Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di desa Gontor, kecamatan
Mlarak.
Meski dikenal sebagai Bumi Reog atau Kota Santri namun sangat ironis
karena dari jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo tersebut terdapat 350.056 jiwa
masyarakat prasejahtera yang tersebar diberbagai kecamatan di wilayah
Ponorogo, bahkan diantara mereka merupakan masyarakat prasejahtera dengan
kebutuhan khusus atau orang dengan kecacatan (ODK) yang perlu mendapat
perhatian. Masyarakat prasejahtera atau orang dengan kecacatan tersebut
terdapat di desa Karang Patihan, Kecamatan Balong yang selama ini dikenal
dengan kampung idiot karena mayoritas masyarakatnya menderita
keterbelakangan mental. Berdasarkan data jumlah masyarakat dengan kebutuhan
khusus atau keterbelakangan mental idiot tersebut terdapat 43 KK, atau 111 jiwa,
1

yang terdiri dari laki laki 55 orang atau perempuan 61 orang atau bila
dikelompokan berdasarkan usia terdapat 105 orang dewasa dan 6 orang anak
anak 6 orang. Masyarakat prasejahtera dengan kecacatan tersebut tidak hanya
terdapat di desa Karangpatihan Kecamatan Balong saja namun juga terdapat di
dukuh Sidowayah, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon yang juga terdapat 135
KK atau 145 jiwa orang dengan kecacatan dan di ds. Piringan Ds. Jenangan
Kecamatan Jenangan yang terdapat 61 jiwa orang dengan kecacatan jiwa / gila.
Kondisi tersebut menimbulkan keprihatinan dan perlu kepedulian sosial
(sosial care ) dari berbagai lapisan masyarakat dan pemerintah dari Kabupaten
Ponorogo maupun di tingkat pemerintah Propinsi bahkan pemerintah pusat.
Berbagai bantuanpun diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan kecacatan di tiga kecamatan tersebut, mulai penyelenggaraan
pengobatan gratis yang dilakukan oleh berbagai kalangan maupun bantuan natura
untuk menambah asupan nilai gizi maupun pemberian garam yodium, yang
diduga sebagai penyebab utama keterbelakangan mental tersebut sampai
pembangunan infrastruktur untuk mengentaskan mereka dari keterbelakangan
mental dan kemiskinan.
Bantuan dan perhatian pemerintah terhadap kondisi masyarakat di tiga
kecamatan tersebut memang tidak pernah terhenti bahkan terus mengalir untuk
meningkatkan kesejahteraan mereka, namun hal tersebut dirasa kurang berhasil
karena bila bantuan bantuan yang diberikan hanya berupa natura natura tersebut
justru akan menimbulkan ketergantungan mereka terhadap bantuan bantuan
tersebut sehingga ketahanan dan kemandirian desa tersebut untuk meningkatkan
kesejahteraan warganya terabaikan.
Masyarakat keterbelakang mental
2

Terabaikannya ketahanan dan kemandirian di desa di tiga kecamatan yang
terdapat orang dengan kecacatan tersebut menimbulkan keprihatinan sekaligus
tantangan bagi Kodim 0802 / Ponorogo untuk membantu pemerintah kabupaten
Ponorogo dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut sekaligus
membangun ketahanan pangan dan kemandirian masyarakat dengan kecacatan
khususnya masyarakat idiot di ds. Karangpatihan, Kecamatan Balong agar tidak
ketergantungan kepada pihak lain. Kondisi tersebut mendorong Kodim
0802/Ponorogo mengarahkan upaya upaya pembinaan teritorial (Binter) atau
pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan kecacatan di Ds. Karangpatihan, Kecamatan Balong. Selanjutnya “
Bagaimana peran Binter Kodim 0802/Ponorogo dalam membantu Pemda
Kab. Ponorogo guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
kecacatan di Ds. Karangpatihan, Kec. Balong ?”
2. Binter sebagai bentuk kepedulian sosial.
Salah satu tugas TNI sebagai penjabaran tugas pokok TNI dalam
konteks operasi militer selain perang (OMSP) adalah melaksanakan
pemberdayaan wilayah pertahanan dan memberi bantuan kepada
pemerintah daerah dalam rangka tugas kemanusiaan ( civic mission )
serta mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh pemerintah di
daerah. Tugas membantu pemerintah daerah dalam mengatasi
kesulitan yang dihadapi masing-masing daerah juga telah menjadi
kewajiban TNI dalam rangka menegakkan stabilitas nasional bagi
kelangsungan pelaksanaan pembangunan nasional terutama dalam
membantu pemerintah mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Tugas bantuan yang dimaksud tersebut dapat ditempuh dengan
dua cara, yaitu atas permintaan pemerintah daerah (cq. Gubernur,
Bupati, Walikota ) kepada komando militer daerah setempat atau
melalui program bhakti TNI yang dikoordinasikan. Bantuan kepada
pemerintah daerah, dapat pula dilaksanakan atas dasar rasa terpanggil
3

unsur-unsur TNI oleh adanya situasi khusus yang memerlukan
penangganan segera. Misalnya adanya bencana alam, aksi teroris,
kerusuhan-kerusuhan yang apabila dibiarkan akan mengakibatkan
terjadinya jatuh korban, pembunuhan-pembunuhan, pelanggaran HAM,
perusakan dan penjarahan ataupun keadaan khusus yang memerlukan
perhatian seperti terdapatnya kemiskinan di suatu daerah.
Menghadapi situasi khusus seperti terjadinya kemiskinan akibat
terisolirnya suatu daerah atau terjadinya keadaan yang luar biasa di
suatu daerah inovasi terhadap Binter sering kali diimplimentasikan ke
dalam bentuk rasa tanggung jawab sosial (social responsibility) dan
kepedulian sosial ( social care ) guna mengatasi kesulitan-kesulitan
sosial dimasyarakat dan membantu mewujudkan kesejahteraan
masyarakat (society welfare ) dengan melakukan upaya-upaya sosial
yang konkrit, sebagaimana yang dilakukan Kodim 0802/Ponorogo dalam
upaya membantu Pemerintah Daerah untuk mengentaskan kemiskinan
atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat
dengan kecacatan yang terdapat di Ds. Karangpatihan, Kecamatan
Balong.
3. Binter sesuai dengan Kondisi Ds Karangpatihan.
Kondisi geografis ds. Karangpatihan, Kec. Balong yang berada di daerah
pedalaman yang relative terisoler dan kondisi tanah tidak subur menyebabkan
upaya upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang sebagian mengalami
keterbelakangan mental tersebut tidak berhasil dengan baik. Kondisi tanah yang
tidak subur tersebut sering dikeluhkan oleh warga setempat yang sering
mengalami kegagalan panen. Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Daud
Cahyono, Kepala desa Karangpatihan, Kecamatan Balong. Menurut dia, tidak
suburnya lahan dan kurangnya asupan Yodium menjadi penyebab adanya warga
idiot di desanya. Untuk itulah Daud pernah membuat Peraturan Desa (Perdes)
yang mewajibkan seluruh toko untuk menjual garam beryodium. Ia dan kepala
4

desa lainya, juga mengusulkan agar peraturan desa tersebut, bisa menjadi
peraturan daerah atau Perda.
Persoalan tentang tidak suburnya kondisi tanah di Ds. Karangpatihan, Kec
Balong yang juga menjadi penyebab konsumsi makanan sehari hari hanya berupa
nasi tiwul kering atau nasi aking sehingga asupan gizi yang mereka konsumsi
sehari hari sangat berkurang. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab usia
mereka yang relative lebih pendek hanya berkisar sampai 30 s/d 35 tahun jika
dibandingkan dengan harapan hidup manusia Indonesia pada umumnya yang
mencapai rata rata usia 60 tahun. Ketidaksuburan tanah dan kesulitan kesulitan
yang sering dikeluhkan warga menjadi keprihatinan yang kemudian menimbulkan
kepedulian untuk membantu kesulitan masyarakat yang kemudian pihak Kodim
0802/Ponorogo melaporkan ke Pangdam V/Brawijaya sesaat setelah media masa
memberitakan tentang adanya masyarakat idiot di ds. Karangpatihan, Kec Balong
tsb. Bak gayung bersambut Pangdam V/Brawijaya yang telah mendengar laporan
tersebut kemudian memberikan bantuan kepada masyarakat Ds. Karangpatihan
yang kemudian berdasarkan pertimbangan kondisi di desa tersebut dan upaya
mewujudkan kemandirian masyarakat maka komunikasi sosial dari pihak Kodim
0802 / Ponorogo dengan tokoh masyarakat setempat disepakati bantuan tersebut
diwujudkan dengan pembuatan kandang ayam seluas 8 X 35 m yang mampu
menampung 3000 ayam potong.
5

4. Membangun partisipasi dan peran serta masyarakat.
Menjelang pembuatan kandang ayam potong akan selesai, permasalahan
baru muncul terkait dengan permasalahan air di desa Karangpatihan yang sangat
terbatas dan bagaimana mendapatkan bibit ayam potong untuk mengisi kandang
apabila telah siap digunakan. Mengatasi hal tersebut Kodim 0802 / Ponorogo
mencari solusi dengan membangun partisipasi Masyarakat Peduli Ponorogo
(MPP) yang kemudian memberikan bantuan pembuatan sumur pompa untuk
memenuhi kebutuhan air bersih dan PT Comfeed untuk memberi kepelatihan
peternak ayam potong dan mengisi 3000 bibit ayam potong.
Pemberian bantuan yang kemudian diwujudkan dalam bentuk
kandang ayam memang kelihatannya sesuatu yang sangat sederhana,
namun dibalik itu bila apabila dilakukan dengan sungguh sungguh dan
didukung semangat kewirausahaan akan sangat bermanfaat untuk
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Ds.
Karangpatihan yang mayoritas warganya mengalami keterbelakangan
mental (idiot), hal tersebut tentunya juga harus didukung oleh
keterlibatan dan kebersamaan warga desa agar pengelolaan hasil
ternak ayam potong tersebut sebagai asset desa dan digunakan untuk
kepentingan desa setempat.
Kandang Ayam potong
6

Keberhasilan dalam pengelolaan ternak ayam potong di desa
Karangpatihan tersebut tidak terlepas dari sosok Daud Cahyono sebagai
Kepala Desa Karangpatihan. Jiwa dan semangat entrepreneur
(Kewiraswastaan) yang dimiliki Kepala Desa tersebut mampu mengelola
hasil ternak ayam potong tersebut untuk kepentingan warga bahkan
mampu mewujudkan kemandirian dan memberdayakan keterlibatan
warga idiot di desa Karangpatihan tersebut. Kepada desa tersebut
mengakui bahwa warganya yang menderita kecacatan mental tersebut
hanya dapat melakukan kegiatan kegiatan sederhana seperti
mencangkul, mengawasi ternak dan membuat batu bata.
5. Binter membangun siklus usaha yang berhubungan.
Bagi Kepala Desa Karangpatihan pemberian bantuan Kandang
ayam oleh Kodam V/Brawijaya merupakan pemancing motivasi untuk
melakukan dan memanfaatkan bantuan tersebut sebaik baiknya untuk
kepentingan masyarakat. Hasilnya apapun sampah dari hasil ternak
ayam tersebut dimanfaatkan untuk membangun siklus usaha yang
saling berkaitan, sehingga Kepala Desa Karangpatihan tersebut dengan
bimbingan pihak Kodim 0802/Ponorogo berusaha memperluas usaha
untuk membangun ketahanan pangan melalui siklus usaha yang saling
berkaitan.
Bantuan sumur bor
7

Setelah satu tahun berjalan kandang ayam yang dibangun dengan ukuran 35
x 8 meter telah membuahkan hasil 6 kali panen dengan laba bersih rata-rata Rp 4
juta sekali panen. Bapak Daud Cahyono (Kades Karangpatihan) yang telah
mendapat amanah dan petunjuk serta arahan dari Dandim 0802 Ponorogo
memanfaatkan dan mengatur hasil dari ternak ayam dengan membagi alokasi
sebagai berikut , 40 % untuk kepentingan sosial dengan prioritas kebutuhan
pangan warga keterbelakang mental dan alokasi bantuan bagi warganya yang
mengalami kesulitan diantaranya memberikan bantuan berupa seragam sekolah
dan buku tulis/pelajaran, 10 % untuk operasional dan administrasi pengurus, 10 %
untuk kas Desa, 40 % untuk pengembangan/pemeliharaan.
Selain itu hasil pengembangan usaha ternak ayam tersebut desa
Karangpatihan telah memiliki usaha lain yaitu kolam ternak ikan lele berukuran
5,5 x 14 meter dengan kapasitas 10.000 ekor yang hasilnya dapat dirasakan
setiap 3 bulan sekali, dikurangi modal pembelian bibit dan pakan ikan yang
mencapai 5 juta rupiah, sehingga laba bersih dari panen lele tersebut rata-rata 2,5
juta rupiah,(pengelolaan laba dari hasil panen ikan lele ini, sama dengan
pengelolaan hasil panen ayam potong). Yang menarik latar belakang pembuatan
kolam lele tersebut awalnya adalah keinginan dari warga untuk memanfaatkan
bibit ayam yang mati agar tidak sia sia, sehingga oleh Kades berinisiatif bembuat
kolam lele agar ayam yang mati bisa dimanfaatkan untuk makanan lele.
Usaha lain yang kemudian dikembangkan adalah pembuatan batu bata
yang sampai saat ini masih dalam taraf produksi dan usaha membudidayakan
tanaman rumput gajah di lahan yang telah disuburkan dengan memanfaatkan
kotoran ternak ayam yang diolah menjadi pupuk organik. Hasil dari tanaman
rumput gajah tersebut dimanfaatkan untuk makanan ternak 50 ekor kambing
bantuan yang saat ini telah menjadi 80 ekor. Harapan kedepan Kades
Kades karang Patihan, Daud Cahyono
8

Karangpatihan berharap adanya bantuan ternak sapi dari Dinas Peternakan
Kabupaten Ponorogo atau pihak manapun yang bersedia membantu.
Pertimbangan Kades tersebut adalah telah tersedianya sumber tanaman pakan
sapi (rumput gajah), yang kedepan limbah kotoran sapi tersebut dapat
dimanfaatkan menjadi sumber bahan bakar Bio Gas yang berguna untuk
pemanasan kandang ayam, karena selama ini pemanasan kandang ayam masih
menggunakan gas LPG (Liquid Proteleum Gas) atau yang dikenal dengan elpiji
produk pertamina, ini adalah arahan langsung dari Dandim 0802 Ponorogo Bapak
Letkol Arh Beny Suryana, dalam sosialisasinya tentang Hemat Energi.
6. Hasil usaha meningkatkan kesejahteraan dan bangun kemandirian.
Bapak Daud Cahyono yang telah 2 kali menjabat sebagai Kades
Karangpatihan selain memiliki jiwa kewiraswastaan juga memiliki misi merubah
Desa Karangpatihan yang semula desa berbasis pertanian menjadi desa sentra
peternakan, hal ini didasari karena hasil pertanian saat ini sangat kurang
menguntungkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat prasejahtera
khususnya warga dengan kecacatan idiot yang selama ini sangat ketergantungan
dengan bantuan dari pemerintah atau pihak lain.
Namun dengan bantuan dari pihak Kodam maupun Kodim 0802/Ponorogo
berupa kandang ayam dan ternak kambing Kades Daud Cahyono sangat optimis
akan terjadi perubahan kesejahteraan dan kemandirian warganya . Sehingga
Kades Daud Cahyono menyampaikan terima kasih kepada pihak Kodim 0802 /
Ponorogo yang selalu memberikan dorongan dan bimbingan agar desa
Karangpatihan bangkit dari kemiskinan dan ketidak berdayaan, Tidak lupa bapak
Daud Cahyono atas nama warga desa karangpatihan mengucapkan terimakasih
yang besar atas kepedulian TNI-AD, Kodim 0802 khususnya terhadap Desa
Karangpatihan ini.
9

Siklus
Kambing bantuan Pangdam V/Brw Kolam ikan Lele hasil pengembangan
Kandang ayam Ikan Lele
Rumput gajah Ternak Kambing
Usaha bata merah Jagung pakan ternak ayam
10

11