BINTER 13

15
A. EKSPOR, IMPOR, DAN COUNTERTRADE Metode yang paling umum untuk membeli dan menjual produk secara internasional adalah ekspor dan impor. Perusahaan biasanya mengimpor barang untuk memperoleh barang yang yang lebih murah atau barang tersebut tidak dapat diperoleh di pasar domestik. Perusahaan mengekspor produk ketika pasar internasional menawarkan peluang untuk meningkatkan penjualan, dan laba. Mengapa Perusahaan Melakukan Ekspor? Secara umum, terdapat tiga alasan utama mengapa perusahaan memulai kegiatan ekspor mereka: 1. Mengembangkan penjualan Kebanyakan perusahaan besar menggunakan kegiatan ekspor sebagai perantara untuk mengembangkan total penjualan ketika pasar domestik telah jenuh. 2. Diversifikasi penjualan Ekspor memberikan izin bagi perusahaan untuk mendiversifikasi penjualan mereka. Dengan kata lain, mereka dapat mengimbangi penjualan lambat dalam pasar nasional. 3. Memperoleh pengalaman Perusahaan seringkali menggunakan ekspor sebagai cara yang rendah biaya dan rendah risiko untuk memulai dalam bisnis di pasar internasional. Pemiliki dan manajer dari perusahaan kecil, yang mana umumnya mempunyai pengetahuan yang sedikit atau tidak sama sekali mengenai bagaimana cara melakukan bisnis di Negara lain, menggunakan ekspor untuk memperoleh pengalaman internasional yang berharga. B. MENGEMBANGKAN SEBUAH STRATEGI EKSPOR: MODEL EMPAT-LANGKAH Perusahaan biasanya tertarik dalam ekspor ketika pelanggan di Negara lain mencari produk mereka. Namun sebuah perusahaan tidak boleh jatuh dalam kebiasaan untuk dengan mudah merespon permintaan barang mereka dari pasar internasional acak. Pendekatan yang lebih logis adalah dengan melakukan riset dan menganalisis peluang internasional dan dengan mengembangkan

description

binter

Transcript of BINTER 13

A. EKSPOR, IMPOR, DAN COUNTERTRADEMetode yang paling umum untuk membeli dan menjual produk secara internasional adalah ekspor dan impor. Perusahaan biasanya mengimpor barang untuk memperoleh barang yang yang lebih murah atau barang tersebut tidak dapat diperoleh di pasar domestik. Perusahaan mengekspor produk ketika pasar internasional menawarkan peluang untuk meningkatkan penjualan, dan laba. Mengapa Perusahaan Melakukan Ekspor?Secara umum, terdapat tiga alasan utama mengapa perusahaan memulai kegiatan ekspor mereka:1. Mengembangkan penjualanKebanyakan perusahaan besar menggunakan kegiatan ekspor sebagai perantara untuk mengembangkan total penjualan ketika pasar domestik telah jenuh.2. Diversifikasi penjualanEkspor memberikan izin bagi perusahaan untuk mendiversifikasi penjualan mereka. Dengan kata lain, mereka dapat mengimbangi penjualan lambat dalam pasar nasional.3. Memperoleh pengalamanPerusahaan seringkali menggunakan ekspor sebagai cara yang rendah biaya dan rendah risiko untuk memulai dalam bisnis di pasar internasional. Pemiliki dan manajer dari perusahaan kecil, yang mana umumnya mempunyai pengetahuan yang sedikit atau tidak sama sekali mengenai bagaimana cara melakukan bisnis di Negara lain, menggunakan ekspor untuk memperoleh pengalaman internasional yang berharga.

B. MENGEMBANGKAN SEBUAH STRATEGI EKSPOR: MODEL EMPAT-LANGKAHPerusahaan biasanya tertarik dalam ekspor ketika pelanggan di Negara lain mencari produk mereka. Namun sebuah perusahaan tidak boleh jatuh dalam kebiasaan untuk dengan mudah merespon permintaan barang mereka dari pasar internasional acak. Pendekatan yang lebih logis adalah dengan melakukan riset dan menganalisis peluang internasional dan dengan mengembangkan strategi ekspor yang masuk akal. Empat langkah untuk mengembangkan strategi ekspor yang sukses:1. LANGKAH 1: MENGIDENTIFIKASI PASAR YANG BERPONTENSIALUntuk mengidentifikasi apakan permintaan tersedia dalam target pasar tertentu, sebuah perusahaan harus melakukan riset pasar dan menafsirkan hasilnya. Lalu perusahaan tersebut dapat mengembangkanpasar yang lebih terdiversifikasi setelah perusahaan memperoleh pengalaman internasional awal di Negara terdekat.

2. LANGKAH 2: MENCOCOKKAN KEBUTUHAN DENGAN KEMAMPUAN Langkah berikutnya adalah untuk menentukan apakan perusahaan mampu untuk memuaskan kebutuhan pasar. Misalnya sebuah pasar terletak dalam wilayah yang iklimnya hangat dan lembab dimana sebagian besar tahun menunjukkan kebutuhan terhadap peralatan AC di rumah, apabila perusahaan menyadari kebutuham ini makan perusahaan harus mencari peluang pasar untuk dapat memuaskan kebutuhan pasar.

3. LANGKAH 3: MENGAJUKAN PERTEMUANMemulai pertemuan lebih cepat dengan pemasok lokal yang berpotensial, pembeli, dan yang lainnya merupakan keharusan. Kontrak awal harus berfokus dalam membangun kepercayaan dan mengembangkan suasana kerja sama antara seluruh pihak. Pada tahap yang paling maju, negosiasi berlangsung dan rincian persetujuan akan diselesaikan.

4. LANGKAH 4: COMMIT RESOURCES Setelah pertemuan, negosiasi dan menandatangani kontrak, selanjutnya untuk menempatkan sumber daya manusia, keuangan dan sumber fisik perusahaan untuk bekerja. Tujuan awalnya adalah program ekspor harus dengan jelas dinyatakan dan memperpanjang setidaknya dua atau tiga tahun.

C. LEVEL KETERLIBATAN DALAM KETERLIBATAN EKSPOR Perusahaan seluruh ukuran ikut serta dalam ekspor, namun tidak seluruh perusahaan terlibat dalam mengekspor pada tingkat yang sama. Dua bentuk dasar dalam keterlibatan ekspor:1. DIRECT EXPORT Sebuah praktek dimana perusahaan menjual produknya secara langsung ke pembeli dalam pasar target. Eksportir langsung beroperasi dalam banyak jenis industri, termasuk aircraft, industri peralatan, pakaian, dan minuman botol. Biasanya dalam ekspor langsung mereka tidak bergantung pada perusahaan perantara, melainkan pada:a. Perwakilan penjual Mewakili hanya produk perusahaannya sendiri, bukan perusahaan milik orang lain. Perwakilan penjual mempromosikan produk dengan berbagai cara, misalnya menghadiri pameran dagang dan melakukan kunjungan pribadi kepada pengecer lokal dan grosir. b. DistributorKemungkinan lain, eksportir langsung dapat menjual di pasar target dengan distributor, yang mengambil alih kepemilikan dari barang dagangan saat memasuki Negara mereka. Eksportir harus memilih, apabila mungkin, distributor yang bersedia untuk menginvestasikan promosi produk mereka dan tidak menjual produk yang bersaing dengan langsung.

2. INDIRECT EXPORTING Terjadi ketika sebuah perusahaan menjual produknya melalui perantara yang nantinya menjual kembali kepada pembeli di pasar target. Pilihan dari perantara bergantung kepada banyak faktor, termasuk rasio penjualan internasional eksportir dengan total penjualannya. Beberapa tipe perantara:a. AgenIndividu atau organisasi yang mewakili satu atau lebih eksportir tidak langsung dalam pasar target disebut dengan agen. Agen biasanya menerima kempensasi sebagai bentuk komisi dari jumlah penjualan. Agen harus dipilih dengan sangat berhati-hati karena dapat menimbulkan biaya dan sulit untuk mengakhiri hubungan dengan agen apabila muncul masalah.b. Export Management CompaniesPerusahaan yang mengekspor produk atas nama eksportir tidak langsung disebut dengan export management companies (EMC). EMC beroperasi sesuai dengan kontrak, bisa sebagai agen maupun sebagai distributor. EMC biasanya menyediakan jasa tambahan secara retainer, mengenakan biaya yang telah ditentukan terhadap dana yang didepositokan pada akun.c. Export Trading CompaniesPerusahaan yang menyediakan jasa kepada eksportir tidak langsing dan tambahan aktivitas ekspor secara langsung kepada klien disebut dengan export trading companies (ETC). Dimana EMC terbatas dalam kegiatan yang berhubungan dengan ekspor, ETC membantu kliennya dengan menyediakan jasa impor, ekspor, dan countertrade; mengembangkan dan memperluas jaringan pemasok, menyediakan fasilitas gudang, mendanai perdagangan dan investasi; dan bahkan produk pabrik.

D. MENGHINDARI KESALAHAN IMPOR DAN EKSPORTerdapat beberapa kesalahan umum dalam perusahaan yang baru dalam kegiatan ekspor. Pertama, banyak bisnis gagal untuk melakukan riset pasar yang memadai sebelum ekspor. Kenyataannya, banyak perusahaan memulai ekspor dengan merespon permintaan yang tidak diinginkan dari produk mereka. Kedua banyak perusahaan gagal untuk mendapatkan rekomendasi ekspor yang memadai.Untuk memastikan bahwa perusahaan tidak akan membuat kesalahan yang memalukan, eksportir yang tidak berpengalaman mungkin akan lebih baik untuk menggunakan jasa freight forwader, yaitu spesialis dalam kegiatan yang berhubungan dengan ekspor.

E. COUNTERTRADE Perusahaan terkadang tidak dapat mengimpor barang dagang karena keuangan. Alasannya adalah karena pemerintah bangsa importir tidak memiliki mata uang untuk membayar impor atau bahwa pemerintah tersebut dengan sengaja membatasi konvertibilitas mata uangnya. Menjual barang atau jasa yang dibayar untuk, secara keseluruhan atau sebagian, dengan barang atau jasa lain disebut dengan countertrade. Terdapat beberapa jenis dari countertrade:1. BarterMerupakan pertukaran barang atau jasa secara langsung untuk barang atau jasa lain tanpa adanya penggunaan uang. Barter merupakan bentuk tertua yang dikenal dari countertrade.2. CounterpurchaseMerupakan penjualan barang atau jasa kepada sebuah negara oleh perusahaan yang menjanjikan untuk membuat pembelian produk tertentu di masa depan dari Negara tersebut. 3. OffsetMerupakan pernjanjian bahwa sebuah perusahaan akan mengimbangi penjualan mata uang kepada sebuah Negara dengan membuat mata uang kuat membeli produk yang belum ditentukan dari bangsa itu di masa depan.4. Switch TradingMerupakan countertrade dimana satu perusahaan yang menjual obligasinya kepada perusahaan lain untuk melakukan pembelian di negara tertentu.5. BuybackMerupakan ekspor peralatan industri sebagai balasan dari produk yang diproduksikan oleh peralatan tersebut.

F. PEMBIAYAAN EKSPOR DAN IMPORMetode pembiayaan ekspor dan impor dirancang sedimikian rupa untuk mngurangi risiko dari ekspor dan impor tersebut. Metode tersebut antara lain:1. Uang MukaMerupakan pembiayaan ekspor/impor dimana importir membayar eksportir atas barang dagangan sebelum dikirimkan. Metode pembayaran ini umum ketika kedua pihak tidak mengenal satu sama lain, transaksi berjumlah kecil secara keseluruhan, atau pembeli tidak mampu memperoleh kredit karena tingkat kredit yang buruk dari bank.2. Documentary CollectionMerupakan pembiayaan ekspor/impor dimana bank bertindak sebagai perantara tanpa menerima risiko keuangan. Metode pembayaran ini digunakan secara umum apabila kedua pihak memiliki hubungan bisnis. Tiga tahap utama dalam metode:a. Sebelum mengirim barang dagangan, eksporter menarik draft (surat wesel) yaitu sebuah dokumen yang mengharuskan importir untuk membayar eksporter jumlah yang telah ditentukan dalam waktu yang telah ditentukan. b. Lalu setelah pembuatan draft, eksportir mengirim barang dagangan ke perusahaan transport untuk pengiriman kepada importir. Eksportir lalu mengirim kumpulan dokumen kepada banker termasuk draft, daftar barang yang dikirim dan daftar muatan kapal yaitu kontrak diantara eksportir dan pengirim yang menetapkan tujuan barang dagangan dan biaya kirim. c. Setelah menerima dokumen yang tepat dari eksportir, bank eksportir mengirim dokumen kepada bank importir yang lalu bank importir akan menerbitkan daftar muatan kapal kepada importir. 3. Letter of CreditMerupakan pembiayaan ekspor/impor yang mana bank importir menerbitkan dokumen yang menyatakan bank akan membayar ekspotir ketika eksportir memenuhi dokumen syarat yang disebut dengan letter of credit. Terdapat beberapa tipe dari letter of credit:a. Irrevocable letter of credit yang memungkinkan bank untuk menerbitkan surat untuk mengubah syarat setelah mendapatkan persetujuan dari eksportir dan importir.b. Revocable letter of credit yang dapat diubah oleh bank yang menerbitkan tanpa memperoleh persetujuan dari eksportir maupun importir. c. Confirmed letter of credit yang dijamin juga oleh bank eksportir di Negara ekspor dan bank importir di Negara impor. 4. Open AccountPembiayaan ekspor/impor yang mana eksportir mengirim barang dagangan dan nantinya tagihan importir atas jumlahnya disebut dengan open account. Karena beberapa piutang tidak dapat ditagih, maka eksportir harus mencadangkan pengiriman pada pelanggan yang paling mereka percaya.

G. CONTRACTUAL ENTRY MODES Produk dari beberapa perusahaan tidak dapat diperdagangkan dalam pasar terbuka karena tidak berwujud. Karena tidak dapat menggunakan impor, ekspor atau countertrade perusahaan harus menggunakan cara lain. 1. PerizinanMerupakan model kontrak masuk dimana perusahaan yang memiliki produk tak berwujud memberikan firma lain hak untuk menggunakan produk tersebut dalam waktu yang telah ditentukan. Sebuah izin eksklusif memberikan perusahaan hak eksklusif untuk memproduksi dan atas property pasar atau prduk yang terbuat dari property tersebut, di wilay geografi yang telah ditentukan. Sedangkan izin nonekslusif memberikan perusahaan hak untuk menggunakan property namun tidak memberikan akses ke pasar. Cross licensing terjadi ketika perusahaan menggunakan perjanjian perizinan untuk menukarkan properti tidak berwujud dengan property tidak berwujud lainnya. Keuntungan perizinan Terdapat beberapa keuntungan menggunakan perizinan sebagai metode untuk masuk kedalam pasar baru. Pertama, pemberi lisensi dapat menggunakan perizinan untuk membiayai ekspansi internasional mereka. Kedua, perizinan dapat menjadi metode ekspansi internasional dengan risiko lebih kecil bagi pemberi lisensi dibandingkan dengan metode lain. Ketiga, perizinan dapat membantu mengurangi kemungkinan munculnya produk milik pemberi lisensi di pasar gelap. Dan yang terakhir, pemegang izin dapat memanfaatkan perizininan sebagai metode untuk meningkatkan teknologi produksi yang tersedia. Kerugian perizinanTerdapat juga kerugian yang penting dalam penggunaan perizinan. Pertama, perizinan dapat membatasi aktivitas pemberi lisensi di masa depan. Kedua, perizinan mungkin mengurangi konsistensi kualitas global dan pemasaran produk pemberi lisensi di pasar nasional yang berbeda. Ketiga, perizinan mungkin mengharuskan perusahaan meminjamkan property yang penting secara strategi kepada pesaing masa depannya.2. FranchisingFranchising adalah cara masuk kontraktual suatu perusahaan dimana salah satu perusahaan (the franchiser) menyediakan aset yang tidak berwujud dan banuan lainnya dalam periode jangka panjang kepada perusahaan lain (the franchisee). Franchising ini secara khusus menerima kompensasi sebagai biaya tetap, pembayaran royalti, ataupun keduanya. Franchisee dengan nama merk yang dikenal luas adalah Mercedes (www.mercedes.com), McDonalds (www.mcdonalds.com), dan Starbucks (www.starbucks.com). Contoh jenis perusahaan yang melibatkan franchising ini yaitu Perusahaan Ozemail (Australia) memberikan sebuah franchise kepada Perusahaan Magictel (Hongkong) untuk mengoperasikan telepon berbasis internet dan layanan fax di Hongkong.

Kentungan dari FranchisingTerdapat beberapa keuntungan penting dalam franchising ini, yaitu:a. Franchisers dapat menggunakan franchising dengan biaya rendah, dapat menggunakan cara masuk dengan risiko rendah untuk masuk ke dalam pasar baru.b. Franchising adalah sebuah cara masuk yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan ekspansi geografis secara cepat.c. Franchisers dapat memberikan keuntungan dari adanya pengetahuan budaya dan dapat mengetahui bagaimana kerja manajemen lokal.

Kerugian dari FranchisingFranchising juga dapat menimbulkan masalah antara franchisers dan franchisees, yaitu:a. Franchisers mungkin merasa rumit untuk mengelola franchisees dalam jumlah besar di berbagai pasar nasional. b. Franchisers dapat mengalami hilangnya fleksibilitas organisasi dalam perjanjian franchising. Kontrak franchise dapat membatasi strategi dan pilihan taktis mereka dan mereka bahkan dapat dipaksa untuk mempromosikan produk-produk yang dimiliki oleh franchiser pada divisi yang lain.

3. Management ContractsDi bawah ketentuan management contracts, salah satu perusahaan menyediakan perusahaan lain dengan keahlian manajerial untuk jangka waktu yang spesifik. Ahli pemasok biasanya dikompensasi dengan pembayaran uang atau biaya berkelanjutan berdasarkan volume penjualan. Dua jenis pengetahuan dapat di terapkan di management contracts yaitu pengetahuan khusus manajer teknis dan keterampilan manajer umum dalam manajemen bisnis. Contoh dari management contracts adalah Perusahaan DBS Asia (Thailand) memberikan management contract kepada Favorlagh Communication (Taiwan) untuk mendirikan dan menjalankan perusahaan yang menyediakan program televisi digital di Taiwan

Keuntungan dari Management ContractsManagement Contracts dapat memberikan keuntungan kepada organisasi dan negara yaitu:a. Sebuah perusahaan dapat memberikan management contract kepada perusahaan lain dan dengan demikian dapat mengeksloitasi peluang bisnis internasional tanpa memiliki tempat untuk melakukan kesepakatan terhadap aset fisik pada risiko.b. Pemerintah dapat memberikan management contract kepada perusahaan untuk mengoperasikan dan memperbaharui keperluan publik, terutama ketika negara memiliki pembiayaan investasi yang rendah.c. Pemerintah dapat menggunakan management contract untuk membangun keahlian dari pekerja lokal dan manajer.

Kerugian dari Management ContractsSayangnya, management contract juga dapat menimbulkan dua keugian untuk keahlian pemasok, diantaranya:a. Meskipun management contract dapat mengurangi eksposur aset fisik dari negara lain, hal ini tidak berlaku untuk pemasok, kekacauan politik atau sosial dapat mengancam kehidupan para manajer.b. Ahli pemasok mungkin akan berhenti untuk menjadikan perusahaan sebagai pesaing baru yang tangguh di pasar lokal.

4. Turnkey ProjectsKegiatan ini dinamakan a turnkey (build operate transfer) ketika sebuah perusahan mendesain, membangun, dan menguji sebuah fasilitas produksi untuk klien. Turnkey project berasal dari pemahaman bahwa klien yang biasanya membayar biaya tetap untuk proyek diharapkan untuk tidak melakukan apa-apa daripada hanya sekedar mengubah kunci untuk mendapatkan fasilitas operasi. Contoh perusahaan yang menerapkan turkey project ini adalah Telecommunications Consultants India mendirikan jaringan telekomunikasi di Madagaskar dan Ghana, dua turkey project ini bernilai $28 Milliar.

Keuntungan dari Turkey ProjectsTurkey Projects memberikan keuntungan bagi penyedia dan penerima, yakni:a. Turkey Projects mengijinkan perusahaan untuk berfokus dalam kompetensi utama perusahaan dan memanfaatkan peluang bahwa perusahaan tidak bisa melakukan usahanya secara sendiri.b. Turkey Projects memungkinkan pemerintah untuk mendapatkan desain terhadap infrastruktur suatu proyek dari perusahaan terkemuka dunia.

Kerugian dari Turkey ProjectsKerugian dari Turkey Projects ini adalah pada kenyataanya sebuah perusahaan memberikan proyek hanya untuk alasan politik dibandingkan untuk mempelajari suatu teknologi. Selain itu, seperti management contracts, turkey projects dapat membuat persaingan di masa depan. Pesaing lokal yang baru dapat menjadi pemasok utama pada pasar domestik dan bahkan di pasar lainnya di mana pemasok beroperasi.INVESTMENT ENTRY MODE1. Wholly Owned SubsidiariesWholly Owned Subsidiary adalah fasilitas yang sepenuhnya dimiliki dan dikendalikan oleh suatu perusahaan induk.. Perusahaan dapat mendirikan cabang yang dapat dimiliki sepenuhnya dengan mendirikan perusahaan baru serta membangun fasilitas yang sepenuhnya baru atau dengan membeli sebuah perusahaan beserta fasilitas internalnya.

Keuntungan dari Wholly Owned SubsidiariesTerdapat dua keuntungan utama untuk memasukki pasar dengan menggunakan Wholly Owned Subsidiary yaitu:a. Manajer memiliki kekuasaan penuh selama masa operasi dalam target pasar dan akses ke teknologi yang berharga, proses, dan sifat-sifat lainnya yang tidak berwujud dalam cabang perusahaan.b. Wholly Owned Subsidiary merupakan cara untuk memasuki pasar yang baik ketika perusahaan ingin mengkoordinasikan aktivitas ke seluruh cabang perusahaan.

Kekurangan dari Wholly Owned SubsidiariesWholly Owned Subsidiaries juga memiliki dua kelemahan utama yaitu:a. Wholly Owned Subsidiaries dapat menjadi usaha yang mahal karena perusahaan biasanya harus membiayai investasi internal atau mengumpulkan dana pada pasar keuangan.b. Eksposur risiko yang tinggi karena pemilik cabang perusahaan membutuhkan sumber daya yang besar untuk perusahaan tersebut.

2. Joint Ventures Perusahaan yang terpisah yang dibuat dan dimiliki oleh dua atau lebih entitas independen untuk mencapai tujuan bisnis bersama dinamakan joint ventures. Mitra joint venture ini dapat secara pribadi memiliki perusahaan, instansi pemerintah atau perusahaan milik pemerintah. Contoh dari joint venture ini adalah Suzuki Motor Corporation (Japan) melakukan joint venture dengan pemerintah India untuk memproduksi mesin mobil kecil khusus untuk pasar India. Terdapat empat jenis konfigurasi joint venture yaitu forward integration joint venture, backward integration joint venture, buyback joint venture, dan multistage joint venture.

Keuntungan dari Joint Venture Perusahaan bergantung kepada join venture untuk mengurangi risiko, joint venture menawarkan beberapa keuntungan utama untuk perusahaan yang ingin masuk dalam kancah internasional, yaitu:a. Joint venture memperlihatkan lebih sedikit risiko yang dimiliki oleh mitra jika dibandingkan dengan wholly owned subsidiary, setiap risiko yang dimiliki mitra hanya merupakan sumbangan pribadi mitra yang disumbangkan secara sukarela.b. Perusahaan dapat menggunakan joint venture untuk menembus pasar internasional yang memiliki keterbatasan dalam hal kebijakan dan melarang suatu aktivitas tertentu.c. Perusahaan dapat memperoleh akses ke jaringan perusahaan internasional lain melalui penggunaan joint venture.

Kekurangan dari Joint VentureKekurangan dari joint venture ini adalah dapat membuat konflik diantara mitra akibat adanya kepemilikan joint venture. Konflik ini merupakan masalah paling umum ketika manajemen melakukan usaha bersama sama, biasanya konflik ini berbentuk karena manajer mitra tidak memberikan keputusan final terhadap suatu masalah atau rencana, menghasilkan kelumpuhan manajerial, dan adanya keterlambatan dalam merespon kondisi perubahan pasar. Selain itu, hilangnya kendali terhadap operasi joint venture juga dapat terjadi ketika pemerintah adalah mitra dalam joint venture tersebut.

3. Strategic AlliancesSebuah hubungan antara dua atau lebih entitas bekerja sama untuk mencapai setiap sasaran-sasaran strategis yang disebut dengan strategic alliances. Hampir sama dengan joint venture, strategic alliances dapat dibentuk dalam waktu yang relatif singkat atau selama bertahun-tahun, tergantung pada tujuan dari masing-masing peserta. Contoh perusahaan yang menerapkan strategic alliances ini adalah alliances antara perusahaan siemens (Germany) dan Hewlett-Packard (United States) dengan mendirikan dan membuat perangkat untuk sistem telekomunikasi.

Keuntungan dari Strategic AlliancesStrategic Alliances memiliki keuntungan utama untuk perusahaan yaitu:a. Perusahaan dapat menggunakan strategic alliances untuk membagikan biaya dari proyek investasi internasional.b. Perusahaan dapat menggunakan strategic alliances untuk memasuki kekuatan khusus yang dimiliki oleh pesaing.

Kerugian dari Strategic AlliancesBeberapa kerugian yang dimiliki oleh strategic alliances adalah:a. Strategic Alliances dapat menimbulkan pesaing lokal atau bahkan global di masa depan.b. Strategic Alliances disusun untuk menutupi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, tetapi perbedaan bahasa dan perbedaan budaya masih dapat timbul dan tidak bisa ditutupi.

4. Selecting Partners for CooperationsSetiap tujuan perusahaan dan strategi dipengaruhi oleh keunggulan kompetitif dan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pasar, karena tujuan dan strategi dari setiap dua perusahaan tidak sama, maka kerja sama akan menjadi lebih sulit. Setiap mitra harus tegas dalam berkomitmen, hal ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan dalam kerja sama tersebut. Jadi, mitra yang cocok adalah mitra yang harus memiliki sesuatu yang bernilai untuk ditawarkan.

DETERMINAN MENENTUKAN ENTRY MODE1. Cultural EnvironmentPersamaan budaya mendorong kepercayaan diri dan kemungkinan adanya investasi. Demikian juga, kepedulian terhadap perbedaan budaya menjadi berkurang ketika manajer memiliki pengetahuan tentang target pasar.2. Political dan Legal EnvironmentPerbedaan politik yang signifikan dan tingkat ketidakstabilan menyebabkan perusahaan untuk menghindari investasi besar dan untuk mendukung entry modes dalam penampungan aset. Sistem hukum target pasar juga mempengaruhi pilihan dalam memasuki pasar,seperti tarif tinggi atau batas kuota yang rendah dapat mendorong investasi. 3. Market sizeUkuran dari pasar yang potensial juga mempengaruhi pilihan untuk memasukki pasar sama seperti Political dan Legal Environment.4. Production and Shipping CostDengan membantu untuk mengontrol biaya total, produksi berbiaya rendah dan pengiriman dapat memberikan perusahaan keuntungan. Dengan demikian, pengaturan produksi di pasar ini diinginkan bila total biaya produksi di wilayah tujuan lebih rendah daripada pasar wilayah asal.5. International ExperienceBanyak perusahaan memasukki pasar internasional melalui aktivitas ekspor. Sebagai perusahaan yang memperoleh pengalaman internasional, mereka cenderung untuk memilih mode entry yang memerlukan keterlibatan yang lebih dalam lagi.