Pertemuan 13

31
1 Pertemuan 13 Matakuliah : R0132 – Teknologi Bahan Tahun : 2006

description

Pertemuan 13. Matakuliah: R0132 – Teknologi Bahan Tahun: 2006. Beton Pra Tegang. Jenis-jenis beton pra-tegang Pre-Tension - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pertemuan 13

Page 1: Pertemuan 13

1

Pertemuan 13

Matakuliah : R0132 – Teknologi BahanTahun : 2006

Page 2: Pertemuan 13

2

Beton Pra Tegang

Jenis-jenis beton pra-tegang• Pre-Tension

Jenis ini biasanya dilakukan di pabrik/bengkel, dimana hasil beton pra tegang ini berupa komponen pra-cetak. Proses pembuatannya adalah dengan meletakan kabel dalam cetakan, kemudian kabel ditarik sesuai dengan rancangan yang diinginkan. Tarikan kabel tetap dipertahankan sampai proses pengeringan beton selesai (setelah 28 hari terhitung dari saat pengecoran).Setelah beton mengering, maka tarikan kabel dilepaskan, dan beton dikeluarkan dari cetakan.

Page 3: Pertemuan 13

3

• Post-TensionJenis ini biasanya dilakukan dimana pekerjaan berada (‘cast in situ’). Setelah cetakan beton selesai, maka ditempatkan alur untuk pemasangan kabel. Setelah itu kabel dimasukkan dalam saluran tadi, dan selanjutnya dilakukan pengecoran beton. Setelah usia beton 7 hari, kabel ditarik sesuai dengan rancangan yang diinginkan, lalu disumbet (diangkur). Setakan beru dibuka setelah beton berumur 28 hari.Beton pra-tegang jenis ini tebagi dua:– Grout

Setalah kabel ditarik, maka ruang antara kabel dan beton dalam saluran diisi dengan cairan/ campuran beton, agar antara kabel dan beton menyatu.

– Un-GroutRuang di dalam saluran yang berisi kabel dibiarkan kosong, sehingga antara kabel dan beton tetap mempunyai rongga.

Page 4: Pertemuan 13

4

• Letak Kabel dalam BetonKasus 1: Beton tidak diberi kabel.

Daerah tarik (diperkuat oleh tulangan baja) Tegangan tarik

(dipikul oleh tulangan)

Akibat beban (M)Tegangan tekan

(dipikul oleh beton)

Page 5: Pertemuan 13

5

• Kasus 2: Beton diberi kabel yang melalui titik berat penampang (berimpit dengan garis normal).

Tegangan di tengah-tengah batangan

PP

Akibat M Akibat P

a a

b b

IMy

M FP

N

Page 6: Pertemuan 13

6

• Jika N > m kemungkinan -a > tegangan tekan ijin beton

• Jika N = m kemungkinan -a > tegangan tekan ijin beton

• Jika N < m kemungkinan -a dan -b tidak memenuhi persyaratan

a

b

a

0a

b

Page 7: Pertemuan 13

7

• Kasus 3: Beton diberi kabel pada daerah tarik sejajar garis normal.

PP

a a

b b

b

a

akibat M akibat P eksentris

akibat P eksentris kemungkinan tegangann yang terjadi memenuhi

persyaratan tegangan di tengah-tengah batangan a

b

a

b

Tegangan ditumpuan seperti yang terjadi pada kasus 2

Page 8: Pertemuan 13

8

• Kasus 4: Beton diberi kabel pada daerah tarik mengikuti kurva non-linear (parabolis).

Pada kasus ini, tegangan di tengah-tangah bentangan, seperti halnya pada kasus 3. Sedang pada tumpuan, tegangan yang terjadi hanya akibat P saja.

P P

Page 9: Pertemuan 13

9

• Pembagian Beban yang Dipikul oleh Tulangan Lentur dan Kabel Pra-Tegang– Momen yang dihasilkan oleh beban mati dan separuh beban

hidup dipikul oleh kabel (DL + 0.5LL).– Momen yang dihasilkan oleh separuh beban hidup oleh tulangan

lentur (0,5LL).

P P

dipikul oleh kabel

q = DL + 0,5L

p = 0,5LL

dipikul oleh tulangan lentur

Page 10: Pertemuan 13

10

H.l = Mmaks

maksM

H

l

q = (DL + 0,5 LL)

RR 2

81

qM maks

Page 11: Pertemuan 13

11

• Sedang V sama dengan reaksi berletakan. Jadi :

21 qRV

22 HvT

T dipikul oleh kabel pra-tegang dengan pendekatan hukum Tiroke

AP

kabel ujikabel

TA

Page 12: Pertemuan 13

12

2 p 81

maksM

a

lenturan h 8

7 maks

tulang

MA

l

p = (0,5 LL)

l p 21R l p

21R

Page 13: Pertemuan 13

13

Beton Pra Cetak

• Suatu komponen yang terbuat dari berom bertulang, yang pengerjaannya telah disiapkan terlebih dahulu di pabrik, yang selanjutnya dirakit di tempat dimana proyek berada.

Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang kekuatan komponen pra cetak adalah bukan saha atas rencana beban mati dan beban hidup, tetapi juga pertimbangan pelaksanaannya.Contoh:Dimensi dan tulangan tiang pancang, bukan saja diperhitungkan atas daya pikul tiang pancang, tetapi juga kekuatannya pada saat dipinfahkan sebelum dipancangkan ke dalam tanah.

Page 14: Pertemuan 13

14

• Kondisi ini perlu memperhitungkan kekuatan tiap pancang atas momen lentur yang terjadi (maka harga gaya aksial yang bekerja)

Tiang pancang pada saat mau dipasang

Berat sendiri tiang pancang

Bidang M yang terjadi

Page 15: Pertemuan 13

15

Pertimbangan Kekuatan dalam Kaitan Kostruksi / Pelaksanaan

• Gb.14.1 A heavy panel system being erected in Moscow, Soviet Union (W.H.O. Photo by APN)

Page 16: Pertemuan 13

16

Detail Untuk Menyalurkan Gaya Geser (pada komponen vertikal)

Gb.14.2 Shear transmitting vertical joint, isometric view. 1. Exterior panel 2. Interior panel 3. Outer layer 4. Rigid insulation 5. Inner loadbearing layer 6. Expnasion and drain chamber 7. Sealing 8. Concrete filling 9. Vertical key steel bars 10. Horizontal steel bar for resistance to tensile stresses 11. Pockets for resistance to comprehensive stresses (Courtesy of MBM s.p.s., Milano, Italy)

Page 17: Pertemuan 13

17

Detail untuk Menyalurkan Gaya Geser (pada kompomen horizontal)

• Gb14.3 Shear transmiting vertical joint, horizontal section, 1. Exterior panel 2. Interior panel 3. Outer layer 4. Rigid insulation 5. Inner loas-bearing layer 6. Expansion and drain chamber 7. Sealing 8. Concrete filling 9. Vertical key steel bars 10. Resistance to tensile stresses 11. Pockets for resistance to comprehensive stresses (Courtesy of MBM s.p.s., Milano, Italy)

Page 18: Pertemuan 13

18

Detail Sambungan Pra-Cetak (Eksterior)

• Gb14.4 Exterior horizontal joint cross section. 1. Upper exterior panel 2. Lower exterior panel 3. Outer layer 4. Rigid insulation 5. Inner load-bearing 6. Expansion and drain chamber 7. Sealing 8. Mortar containing seal 9. Concrete filling 10.prefeb concrete slab 11. Cement mortar filling 12. Steel bars for lifting and connestion 13. Pockets for steel connection 14. Welding 15. Steel bars connesting slab and panels 16. Continuos steel bars (countesy of MBM s.p.a., Milano, Italy)

Page 19: Pertemuan 13

19

Detail Sambungan Pra-Cetak (Interior)

• Gb 14.5 Interior horizontal joint with precast concrete slabs. 1. Upper interior panel 2. Lower interior panel 3. Precast hallow core concrete slabs 4-5. Ties and reinforcing bars (continuous) 6-7. Reinforcing bars and steel lifting hook 8. Cement mortar grout 9. Polysyrene cap (Courtesy of MBM s.p.a., Milano, Italy).

Page 20: Pertemuan 13

20

Pra-Cetak Contoh komponen pra-cetak

• Gb 14.6. General perspective view and some components of RAS System produced by Francon Group in Montreal. Note the similarity of this system with the prestressed concrete components available on the open market in North America.

Page 21: Pertemuan 13

21

Pra-Cetak : Sistem – SEF yang dikembangkan di Canada

• Gb 14.7. SEF system, Canada: This system is to a large extent an open system that allows the integration of all subsystems according to precisely laid down performance criteria.

Page 22: Pertemuan 13

22

Pra-Cetak Sistem SCSD yang dikembangkan di California,

AS.

• Gb 14.8: SCSD, California (USA): A totally integrated system of coordinated components. Note that the area between ceiling and roof deck is designed to allow maximum flexibility in usage of subsystems: plumbing, lighting HVAC, and so an.

Page 23: Pertemuan 13

23

Pra-Cetak Sistem Clasp yang dikembangkan di Inggris

• Gb 14.9. CLASP systems (United Kingdom): A set of coordinated components providing the structure and the main enclosures of the building.

Page 24: Pertemuan 13

24

Pra-Cetak untuk Bangunan Tinggi

• Gb 14.10. various application of prestressed concrete components (Courtesy of Dura Stress Inc., Leesburg, Florida).

Page 25: Pertemuan 13

25

Pra-Cetak Sistem Terowongan

• Gb 14.11. Schematic view of tracoba IV Tunnel system. 1. Positioning of shuttes 2. Moveble track 3. Passgeway for removal of shutters 4. Shutters in process of dismantling 5. Vertical heating duct 6. Heater.

Page 26: Pertemuan 13

26

Pra-Cetak Sistem – Box

• Gb 14.12. habitat 67 boxes were produced open top to avoid the repetition of floors and ceilings. After stacking the leftover areas were covered through conventional construc-tion. The boxes were jiont together by post tensioning (Contesy CMHC, Ottawa, Canada).

Page 27: Pertemuan 13

27

Pra Cetak Sistem Shelley

• Gb 14.13. The basic principle of the shelley system is in the stacking process at a checkerboard fashion, thereby the creation of additional habitable space. In this system there is no doubling of walls and floor ceilings.

Page 28: Pertemuan 13

28

Ketepaduan Komponen Pra-Cetak

• Gb 14.14. A totally integrated systems in heavy panel contruction is the Descon Concordia Building System. The components of this system are produced under strict Performance Criteria Guidelines, allowing the use of local techniques and material (Contesy Descon Concordia, Montral, Canada).

Page 29: Pertemuan 13

29

Komponen Pra Cetak Sistem Ucapan

• Gb 14.15. ucopan system. 1. Typical plan of a single-story housing unit 2. Tyical wall panel 3. Typical floor/roof panel.

Page 30: Pertemuan 13

30

Pra-Cetak Untuk Lantai Sistem Castone

• Gb 14.16. castone system.

Page 31: Pertemuan 13

31

Integrasi Komponen Pra-Cetak untuk Rumah Tinggal

• Gb 14.17. General view of a room, integral house