Bernard Jonathan Pemicu 5 Blok Kegawatdaruratan
-
Upload
acyuta-ganakin -
Category
Documents
-
view
225 -
download
7
description
Transcript of Bernard Jonathan Pemicu 5 Blok Kegawatdaruratan
Pemicu 5 Blok KGD
Bernard Jonathan405110192
NAPZA
NAPZA
Bahan / zat yg dpt mempengaruhi kondisi psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan
perilaku) serta dpt menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. NAPZA : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Macam-macam obat-obatan yang menimbulkan kecanduan:
A. Golongan HolusinogensJenis-jenis obat halusinogens yang dilarang beredar oleh keputusan Menteri Kesehatan a.l.:
1. Fenmetrazin (Preludin dan Obezine) yang biasanya digunakan untuk mengurangi berat badan. Penderita bisa kecanduan dan mengalami depresi.
2. LSD (Lysergic Acid Diethylamide, atau Delysid) yang mengakibatkan gangguan keseimbangan badan (ataxia), kelumpuhan kaki tangan, perubahan genetik (mempengaruhi keturunannya), bahkan kematian.
3. DOM dan STP dan THC (dari tanaman Canabis Sativa) yang seringkali disebut ganja (Indonesia), marihuana (USA, Eropa), bhang (Timur Tengah, India) atau hashis (Mesir). Dulu dipakai sebagai untuk pengobatan Mania. (Drs. Wahyudi, "Obat-obat yang dilarang beredar di Indonesia`", Sinar Harapan, 2 Desember 1980, hal. IV).
B. Sedatives and Hypnotics (penenang)
Yang termasuk dalam kelompok ini ialah:
• narkotik: opium, morfin, demerol, methadone, heroin, codein.
• barbiturates: phenobarbital, nembutal, seconal, dsb.
• bromide: bromo-seltzer, potassium bromide, dsb.
• alkohol.
C. Stimulants (perangsang)
Yang termasuk dalam kelompok ini:
• cocaine• amphetamines (benzedrine,
dexedrine, methedrine, dsb.)
• nicotine• Caffeine
D. Psycho-TherapeuticsYang termasuk dalam
kelompok ini ialah:• anti-psychotic: reserpine,
chlorpromazine.• anti-anxiety: meprobamat,
phenobarbital, dsb.; yang seringkali disebut juga tranquilizers.
• anti-depresant: imipramine, tofrinal.
NARKOTIKA
• Berasal dr kata yunani “narcosis” : tak sadarkan diri.
• Menurut UU No 22 tahun 1997 ttg narkotika zat atau obat yg berasal dr tanaman / bkn tanaman, baik sintesis maupun semi-sintesis yg menyebabkan penurunan / perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi – menghilangkan rasa nyeri, dpt menimbulkan ketergantungan.
• NARKOTIKA dibagi dlm 3 gol : – Gol I u/ tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
dan tdk digunakan dlm th/ serta punya potensi sgt tinggi mengakibatkan ketergantungan.
– Gol II berkhasiat pengobatan sbg pilihan terakhir, digunakan u/ tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta punya potensi sgt tinggi mengakibatkan ketergantungan.
– Gol III berkhasiat pengobatan dan byk digunakan dlm th/ dan / tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, serta punya potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.
ADIKSI
ALKOHOL• Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yg berpengaruh menekan SSP.
• Jika digunakan bersamaan dgn Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :
– Gol A : kadar etanol 1 – 5 % (Bir).– Gol B : kadar etanol 5 – 20 % (minuman anggur)– Gol C : kadar etanol 20 – 45 % (Whisky, Vodca).
HEROIN (OPIOID)
– Disintesis dr morfin atau kodein, mempunyai efek analgetik– Berbentuk granul, warna putih, tdk berbau dan rasa pahit tebal– Faktor yg mempengaruhi efek dr heroin kemurnian, dosis,
rute pemakaian, frekuensi pemakaian, sering atau lamanya pemakaian dan suasana saat memakai.
– Lamanya efek pd umumnya 3-4jam
EFEK HEROIN PD DOSIS NORMAL• Euforia
– Perasaan enak dan bahagia pd pemakaian 3-4x dg dosis sesuai• Menghilangkan nyeri
– Daya analgetiknya 100x dibanding morfin, tdk digunakan dlm terapi karena cepat menimbulkan ketergantungan dan toleransi
• Merangsang sistem parasimpatik depresi pernapasan, denyut jantung melemah, menurunkan tek.darah, menekan libido, pupil mengecil, mulut keringm mual, muntah, konstipasi
EFEK HEROIN DOSIS TINGGI• Efek yg timbul pd dosis normal akan meningkat intensitasnya,
disertai :– Tdk mampu berkonsentrasi– Tidur yg dalam– Pernapasan lambat dan dalam– Berkeringat, gatal dan urine meningkat
EFEK HEROIN PADA OVER DOSIS• Efek yg timbul pd dosis tinggi akan meningkat intensitasnya
ditambah penurunan suhu tubuh dan denyut jantung tdk teratur.• Dpt terjadi kematian karena pernapasan yg berat
EFEK LAIN• Hepatitis C,hepatitis B, HIV jarum suntik• Emboli heroin + (kafein, gula, benzokain), karena kelarutannya
jika dicampur akan sangat jelek dan dapat menyumbat vena.• Sakaw (withdrawal) nyeri, pusing, mual, muntaj, dan craving
Patofisiologi : • Heroin mempunyai reseptor yg berlokasi di otak dan med
spinalis yg dpt mempengaruhi transmisi dan modulasi nyeri.• Terdapat 3 NT dan reseptor :
– Endorphin µ resptor u/ heroin atau morfin– Enkephalin δ– Dinorpin χ
• Efek pd dosis N :– Euphoria– Menghilangkan nyeri
• Efek dosis tinggi :– Tdk mampu berkonsentrasi– Tidur yg dlm– Pernapasan yg lambat dan dlm– Berkeringat, gatal, jmlh air seni meningkat
• Efek pd overdosis : penurunan suhu tubuh, denyut jantung tdk teratur
• Efek lain : flebitis, penularan hep C, hep B, HIV
PATOFISIOLOGI
GANJA (KANABIS)• Berasal dr tanaman Canabis sativa.• Mengandung tetrahidrokanabino (THC), termasuk depresan ssp
dan mrmpunyai efek halusinogenik.
EFEK MEROKOK GANJA SETELAH 2-3JAM• Rilek, tenang, kalm, dan bahkan tertawa sendiri• Pd awal pemakaian merangsang nafsu makan• Daya ingat berkurang atau hilang• Mata merah, dan tekanan darah turun
EFEK GANJA PD DOSIS BESAR• Menimbulkan efek seperti pd merokok ganja dg intensitas yg lebih
besar disertai efek lain,– Dingin– Kelelahan– Euforia– Halusinasi– Gelisah– Panik– Paranoid
EFEK JANGKA PANJANG• Gangguan sal. Napas
– Umumnya pemakaiannya dirokok atau dihisap. Kanabis mengandung tar lebih banyak dibanding tembakau, kemungkinan terserang bronkhitis >>
• Hilang motivasi– Pengguna akan mengalami lemah fisik, halusinasi sehingga prestasi
kerja atau belajar sangat menurun• Fungsi otak menurun
– Kanabis menghilangkan kemampuan mengingat. Konsentrasi & dampaknya baru kembali setelah beberapa bulan berheti menggunakan
• Gangguan hormon– Terjadi ggg hormon reproduksi pd wanita dan pria akibatnya
gairahsex menurun, menstruasi tdk teratur & jumlah sperma menurun• Gangguan sistem saraf
– Mengalami psikosis ditandai dg halusinasi, delusi dan paranoid
• Tindakan penanggulangan :– Perhatikan pernapasan– Pd keracunan dosis besar mel mulut usahakan
muntah– Jk kepala pusing dan hipotensi penderita
dibaringkan dgn posisis kaki > tinggi– Periksa kemungkinan keracunan obat lain– Jk keracunan baru saja tjd / diduga keracunan obat
lain pengurasan lambung dgn diberi karbon aktif dan obat cuci perut u/ membersihkan usus.
– Jk tjd agitasi berat diazepam 0,1mg/kg – 10mg/dosis scr oral.
• Komplikasi : panik dan tegang pd penderita yg baru pertama kali menggunakan, halusinasi, paranoid, angina pektoris, syok, kematian.
KOKAIN• Tersedia dlm berbagai bentuk, yg sring digunakan adalah bentuk
serbuk yg dipakai dg cara dihirup atau disuntikan.• Kokain adalah stimulan SSP yg dapat meningkatkan denyut jantung,
midriasis, meningkatkan kewaspadaan dan menunda kelelahan.• Termasuk perangsang sistem saraf simpatik
Efek penggunaan jangka panjang• Menimbulkan ketergantungan baik psikis maupun fisik atau bahkan
gangguan jiwa (paranoid, agitasi, dan halusinasi)• Putus obat depresi yg sangat dalam, ingin bunuh diri, muntah,
kelelahan, perasaan sangat lapar, gangguan tidur, nyeri otot dan craving
EFEK KOKAIN DOSIS NORMAL• Mengurangi napsu makan• Meningkatkan denyut jantung• Euforia• Pupil melebar dan pandangan kabur• Agitasi• Kewaspadaan dan rasa percaya diri meningkat• Dorongan sex meningkat
EFEK DOSIS TINGGI• Selain efek pd dosis normal, dapat timbul efek sakit kepala, gelisah,
agresif, hilang konsetrasi, gangguan jantung, penurunan libido, dan hilang motivasi
• Tindakan penanggulangan pd keracunan akut : – Perhatikan pernapasan– u/ menghambat absorpsi dr sal cerna berikan karbon aktif– Atasi konvulsi diazepam 0,1mg/kg scr oral / IV perlahan2 atau
suntikan tiopental 2,5% scr IV perlahan2.
• Tindakan umum : – Jk konvulsi mg3 pernapasan suksinilkolin– Cairan infus– u/ mengatasi HT fentolamin 5mg IV perlahan2– Atasi kemungkinan keracunan obat lain
• Komplikasi : konvulsi, gagal napas, syok, psikosis, formikasi, perforasi dan perdarahan dlm hidung
AMFETAMIN– Stimulan yg kuat, jauh lebih kuat dibanding kafein dan nikotin.– Efek stimulasinya relatif sama dengan kokain tetapi durasinya
lebih panjang, llebih mudah diperoleh, dan harganya lebih murah.
EFEK AMPFETAMIN DOSIS NORMAL• Menstimulasi sistem saraf simpatik menimbulkan peingkatan denyut
jantung, pernapasan cepat, mulut kering, berkeringat, midriasis dan sakit kepala
• Merasa lebih berenergi dan waspada, banyak bicara, dan rahang menegang (gerakan mengunyah)
• Mengurangi nafsu makan• Respon yg berlebihan terhadap suatu rangsangan
EFEK DOSIS TINGGI
• Menyebabkan kulit pucat, sakit kepala, dizzines, pandangan kabur, tremor, denyut nadi tdk teratur, kram perut, berkeringat, resah, napas tdk teratur, hilangnya koordinasi, psikosis.
• Untuk mengurangi efek penggunaan tersebut, pengguna mengatasinya dg minum alkohol, benzodiasepin dan kanabis, efek tambahannya :– Malnutrisi– Mudah terkena infeksi– Berperilaku keras dan kasar– Kerusakan otak– Toleransi dab ketergantungan
EKSTASI• Mempunyai efek stimulasi seperti amfetamin, selain itu juga
mempunyai efek halusinogen• Efek ekstasi
– Segera setelah meminum ekstasi• Mual & muntah• Tubuh terasa panas • Jantung berdebar (perangsangan simpatik)• Pupil melebar• Ketegangan otot• Bingung atau panik
Efek diatas hilang setelah 1 jam
• Setelah efek tersebut dilalui timbul
– Euforia– Sensasi terhadap sinar,suara,
sentuhan meningkat– Love drug– Energi meningkat, percaya diri
dan banyak bicara– Berkeringat, dehidrasi, sangat
haus– Depresi, iritable, gelisan dan
paranoid.
EFEK JANGKA PANJANG• Depresi• Gelisah• Kelelahan• Tidak punya energi• Paranoid Kondisi tersebut mendorong
pemakaina berulang (ketergantungan), bahkan dg dosis yg lebih tinggi karena mengalami toleransi
EFEK LAIN• Peningkatan suhu yg tdk terkendali banyak berkeringat
dehidrasi• Untuk mengkompensasi hal tersebut pengguna biasanya akan
minum dalam jumlah yg berlebihan pengenceran mineral2 tubuh kerusakan otak, koma, dan kematian
KRITERIA PEROKOK BERAT• Sangat berat : > 31 batang/hari, 5 menit stlh bangun pagi harus
merokok• Berat : 21 – 30 batang/hari, 6 – 30 menit stlh bangun pagi hrs
merokok• Sedang : 11 – 20 batang/hr, 31 – 60 menit stlh bangun pagi hrs
merokok• Ringan : 10 batang/hari, 60 menit stlh bangun pagi harus merokok
• Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa organik, yg terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. c/ : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
• Tembakau : pemakaian tembakau yg mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.
KGD
Physical findings associated with various types poisons
Altered vital signs
Hypertension amphetamines, phencyclidine, phenyl propanolamine, anticholinergics, cocaine, nicotine
Hypotension sedative-hypnotics, narcotics, antihypertensives, theophylline, clonidine, β-blockers, tricyclic
antidepressantsHyperthermia salicylates, amphetamines, cocaine, phencyclidine,
anticholinergics, seizures due to any cause
Hypothermia narcotics, barbiturates, ethanol, other sedative-hypnotics, clonidine, phenothiazines
Hyperpnea salicylates or other agents causing metabolic acidosis
PENANGANAN AWAL DAN RESUSITASI
A Ps. sadar
Ps. Tidak sadar
Tanya “apa bpk/ibu baik2 sj?”
Nilai kesadaranFungsi laringKapasitasi vital adekuat
ETT Proteksi AirwayFasilitasi bilas lambung (jika perlu)
Badekuat
inadekuat Bag-valve-mask + oksigen
oksigen
C
inadekuat Hipotensi + aritmia (ec. Hipovolemi +dilatasi perifer) Resusitasi cairan
Pasang IV access
DAVPU
GCSUkuran dan respon pupil
ETanda2 lain + kemerahan
Ukur suhu
GEJALA
GOLONGAN OPIAT DAN SEDATIF• Narkotika • Barbiturat• Benzodiazepin• Meprebamat• Etanol
TANDA DAN GEJALA• Koma• Depresi napas• Miosis• Hipotensi• Bradikardi• Hipotermi• Edema paru• Bising usus menurun• Hiporefleksi• Kejang (pada kasus
berat)
WITHDRAWAL
Withdrawal syndrome• Misalnya adalah heroin• Heroin mempunyai efek analgetik yg sgt kuat & dapat menimbulkan
euphoria (karena kemampuannya meniru NT tertentu).• NT yg ditiru endorphin & enkephalin, keduanya disekresi tubuh ketika
merasa senang & menghambat timbulnya nyeri (bersifat lamiah).• Heroin bekerja sebagaimana kedua NT tersebut, suatu saat kedua NT
tersebut tdk disekresi atau diproduksi lg karena fungsinya tergantikan o/ heroin.
• Jika demikian heroin merupakan kebutuhan “alamiah” & kalau tiba2 dihentikan penggunaannya akan menimbulkan perasaan sangat tdk nyaman.
• Putus obat terjadi jika suatu obat yg sudah merupakan bagian “normal” dari tubuh, tiba-tiba pemakaiannya dihentikan.
• Dalam situasi putus obat, tubuh mencoba melompat ke keadaan normal atau menseting ulang.
• Efeknya kebalikan dari obat yg dihentikan.• Putus obat akan menyebabkan rasa sakit yg hebat dan craving,
stres berat, dapat mengancam kehidupan.• Untuk kembali ke keadaan normal perlu waktu beberapa hari
sampai beberapa minggu.
Withdrawal syndrome
SINDROM WITHDRAWAL• Dlm komunikasi sel saraf menggunakan neurotransmitter (NT)• NT ini bertanggung jwb pd timbulnya ketergantungan serotonin,
endorfin, enketalin
PATOFISIOLOGI :• Perubahan kimiawi yg memicu perubahan mood
– Jk impuls yg dibawa oleh NT ini muncul perasaan sedih / nyaman
– Pd org yg mengalami ketergantungan kdr NT nya > rendah tu pd medial forebrain bundle di hipotalamus.
– Mengurangi atau meningkatkan produksi NT– Mengurangi atau mendorong pelepaasn NT– Manghambat pengambilan kembali NT yg sudah dilepaskan ke
sinap ketempat penyimpanannya– Manghambat atau mempercepat degradasi NT– Meniru efek NT– Menghambat atau menguatkan kerja NT
Withdrawal syndrome• Xenobiotic adaptive changes• Stimulasi neuronal pnurunan aktivitas neuron tsb. ambang
dasar fs. Tsb b.ubah• Removal xenobiotic p’ubahan adaptive disfungsional
turunkan neurotransmisi inhibitor• Disfungsional
PATFIS
Ketergantungan Obat• Jika suatu zat yg dapat menimbulkan ketergantungan masuk kedalam
tubuh, obat tersebut akan mempengaruhi neurotransmiter (NT) dengan cara : – Mengurangi atau meningkatkan produksi NT– Mengurangi atau mendorong pelepaasn NT– Manghambat pengambilan kembali NT yg sudah dilepaskan ke
sinap ketempat penyimpanannya– Manghambat atau mempercepat degradasi NT– Meniru efek NT– Menghambat atau menguatkan kerja NT
DIAGNOSIS
LANGKAH DIAGNOSIS
Pemeriksaan
PPDGJ III • Diagnosis ditegakkan jika ditemukan gejala 3 atau lebih dari gejala
dibawah ini selama 1 tahun :– Adanya keinginan yang kuat untuk menggunakan NAPZA– Kesulitan dalam mengendalikan perilaku menggunakan NAPZA sejak awal– Keadaan putus NAPZA secara fisiologis ketika penghentian penggunaan
NAPZA atau pengurangan, terbukti orang tersebut menggunakan NAPZA dengan tujuan untuk menghilangkan atau menghindari terjadinya gejala putus zat
– Bukti toleransi berupa peningkatan dosis NAPZA yang diperlukan guna memperoleh efek yang sama yang biasanya diperoleh dengan dosis lebih rendah
– Secara progresif mengabaikan alternatif menikmati kesenangan karena penggunaan NAPZA
– Meneruskan penggunaan NAPZA meskipun ia menyadari dan memahami adanya akibat yang merugikan kesehatan.
Diagnosis menurut Aksis• Aksis I : Sindroma Klinis, ditambah kondisi yang bukan merupakan,
gangguan mental• Aksis 2 : Gangguan perkembangan (termasuk mental, gangguan
perkembangan spesifik dan gangguan perkembangan pervasif) dan atau gangguan kepribadian
• Aksis 3 : gangguan fisik yang mengkontribusi terjadinya gangguan mental
• Aksis 4 : Stressor psikososial yang secara bermakna menjadi fajtor eksaserbasi atau berkembangnya gangguan mental
• Aksis 5 : Penyesuaian diri atau 1 tahun terakhir berdasarkan Global Assestment of Functioning scale (GAF scale)
TERAPI
PENANGGULANGAN NAPZA• Pencegahan
– Memberikan informasi dan pendidikan yang efektif tentang NAPZA
– Deteksi dini perubahan perilaku – Menolak tegas untuk mencoba (“Say no to drugs”)
PENGOBATAN• Detoksifikasi tanpa subsitusi• Detoksifikasi dengan substitusi
– Putau atau heroin dapat disubstitusi dengan kodein, bufremorfin, dan metadon.
– Substitusi bagi pengguna sedatif-hipnotik dan alkohol dapat dari jenis anti ansietas, misalnya diazepam.
– Pemberian substitusi adalah dengan cara penurunan dosis secara bertahap sampai berhenti sama sekali. Selama pemberian substitusi dapat juga diberikan obat yang menghilangkan gejala simptomatik, misalnya obat penghilang rasa nyeri, rasa mual, dan obat tidur atau sesuai dengan gejala yang ditimbulkan akibat putus zat tersebut.
• Rehabilitasi
Penatalaksanaan intoksikasi opiat
JENIS OBAT DOSIS FATAL (g) DOSIS PENGOBATAN (mg)
KodeinDekstrometorfanHeroinLoperamid (imodium)Meperidin (petidin)Morfin Naloxone (narcan)Opium (papaver omniferum)Pentazocaine (talwin)
0,80,50,20,510,2
0,30,3
6060-120/hari4
10010
eliminasi
• Terapi putus opioida bertahap (gradual withdrawal)– Dapat diberi morfin,petidin,metadon atau kodein dengan dosis dikurangi sedikit
demi sedikit. Misalnya yang digunakan di RS Ketergantungan Obat Jakarta, diberi kodein 3 x 60 mg – 80 mg selanjutnya dikurangi 10 mg setiap hari dan seterusnya.
– Disamping itu diberi terapi simptomatik
• Terapi putus opioida dengan substitusi non opioda– Dipakai Clonidine dimulai dengan 17 mikrogram/kg BB perhari dibagi dalam 3-4
kali pemberian. Dosis diturunkan bertahap dan selesai dalam 10 hari– Sebaiknya dirawat inap (bila sistole < 100 mmHg atau diastole < 70 mmHg),
terapi harus dihentikan.
• Terapi putus opioida dengan metode – Detoksifikasi cepat dalam anestesi (Rapid Opioid Detoxification).– Prinsip terapi ini hanya untuk kasus single drug opiat saja,di lakukan di RS
dengan fasilitas rawat intensif oleh Tim Anestesiolog dan Psikiater, dilanjutkan dengan terapi menggunakan anatagonist opiat (naltrekson) lebih kurang 1 tahun.
• Terapi putus zat sedative/hipnotika dan alkohol– Harus secara bertahap dan dapat diberikan Diazepam. Tentukan
dahulu test toleransi dengan cara :• Memberikan benzodiazepin mulai dari 10 mg yang dinaikan
bertahap sampai terjadi gejala intoksikasi.• Selanjutnya diturunkan kembali secara bertahap 10 mg
perhari sampai gejala putus zat hilang.
• Terapi putus Kokain atau Amfetamin– Rawat inap perlu dipertimbangkan karena kemungkinan
melakukan percobaan bunuh diri. Untuk mengatasi gejala depresi berikan anti depresi.
PERKIRAAN WAKTU DETEKSI DALAM URIN BEBERAPA JENIS OBAT
Jenis obat Lamanya waktu dapat dideteksi
Amfetamin 2 hariBarbiturat 1 hari (kerja pendek)
3 minggu (kerja panjang)Benzodiazepin 3 hariKokain 2-4 hariKodein 2 hariHeroin 1-2 hariMethadone 3 hariMorfin 2-5 hari
CNS, central nervous system; MDAC, multidose activated charcoal; MAOI, monoamine oxidase inhibitor; SSRI, selective serotonin reuptake inhibitor; TCA, tricyclic antidepressant.Reproduced, with permission, from Tintinalli JE, Kelen GD, Stapczynski S: Emergency Medicine: A Comprehensive Study Guide, 5th edn. McGraw-Hill, 2000.
PROGNOSIS