Karya Tulis Ilmiah Bali BERNARD

download Karya Tulis Ilmiah Bali BERNARD

of 33

Transcript of Karya Tulis Ilmiah Bali BERNARD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam penulisan karya tulis ini penulis memilih untuk mengambil judul BALI ISLAMIC TOUR VI. Yang menjadi alasan penulis memilih judul tersebut antara lain: 1. Bali merupakan salah satu objek wisata yang paling terkenal di Indonesia dan yang paling sering di kunjungi oleh para turis. Baik turis lokal maupun turis asing; 2. Pulau Bali memiliki berbagai macam objek wisata yang sangat menarik. Masing-masing dan objek wisata yang ada di Bali memiliki keindahan dan daya pikat yang berbeda-beda; 3. Pulau Bali merupakan salah satu sumber devisa terbesar di Indonesia

B. Rumusan masalah 1. Apa saja tempat pariwisata di Bali yang dikunjungi siswa pada kegiatan Bali Islamic Tour? 2. Apa saja hasil kesenian yang masih dilestarikan hingga saat ini? 3. Bagaimana sistem keagamaan dan adat istiadat pulau Bali?

1

2

C. Tujuan 1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pariwisata dan kesenian pulau Bali; 2. Ingin mengetahui kebudayaan dan tradisi adat istiadat Pulau Bali; 3. Mengadakan penelitian secara langsung ke objek wisata Bali; 4. Sebagai salah satu syarat kenaikan kelas; 5. Menambah rasa syukur terhadap apa yang telah diberikannya;

D. Manfaat 1. Bagi penulis : memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Pulau Bali 2. Bagi pembaca : mengenalkan kepada orang lain tentang keindahan Pulau Bali 3. Bagi instansi meningkatkan kualitas siswa dalam kepandaian menulis karya tulis, dan meningkatkan kreatifitas siswa

E. Metode 1. Metode Observasi Merupakan pengamatan langsung ke objek yang di kunjungi untuk memperoleh informasi mengenai Bali. Penulis memperoleh data dan pengamatan langsung dan objek di pulau Bali.

iv

3

2. Metode Wawancara Merupakan wawancara langsung dengan guide atau penduduk asli Bali untuk memperoleh informasi mengenai Bali. Penulis memperoleh informasi dengan cara melakukan wawancara langsung kepada pemandu bus, pemandu objek wisata, dan para pedagang di Bali. 3. Metode Kepustakaan Merupakan petunjuk dalam pencarian informasi tambahan melalui bukubuku atau sumber-sumber lain yang ada seperti, perpustakaan dan internet mengenai Bali. Penulis memperoleh informasi dan membaca buku dan brosur / selebaran.

F. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Laporan Karya Tulis sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Tujuan Penulisan Laporan. C. Metode Penulisan Laporan D. Sistematika Laporan. BAB II LANDASAN TEORI A. Sejarah Bali B. Letak Geografis C. Demografi

iv

4

BAB III

PEMBAHASAN A. Tempat wisata 1. Tanah lot 2. Tanjung benoa 3. Garuda wisnu kencana 4. Tari barong 5. Pusat jajanan Cahayu 6. Sukowati 7. Pondok pesantren roudotul kuffat 8. Joger 9. Danau bedugul 10. Pantai kuta

BAB IV

Penutup A. Simpulan B. Saran C. Kesan D. Daftar Pustaka

iv

5

BAB II LANDASAN TEORI BALI

A. Sejarah Pulau Bali Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, diantaranya prasasti blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Wannadewa pada 913 M, dan menyebutkan kata Balidwipa. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (1293 - 1500 ) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantara beragama Hindu namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara yang antara lain menyebabkan runtuhnya kerajaan Majapahit. Banyak pendeta, bangsawan, dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari pulau Jawa ke Bali. Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali adalah Cornelis de Houtman dari Belanda pada tahun 1597, meskipun sebuah kapal Portugis pernah terdampar dekat Tanjung Bukit Jimbaran, 1585. Denpasar adalah ibukota provinsi Bali. Kota ini merupakan pusat ekonomi pulau Bali, di sini terjadi pertempuran antara budaya tradisional Bali dengan budaya barat. Dahulu kota ini terkenal dengan nama Badung. Pada tahun 1906 terjadi perang puputan di kota ini. Dahulu banyak pedagang dan Arab dan Tiongkok yang datang kesini untuk berdagang. Nama Denpasar berarti pulau pasar baru. Di selatan kota ini terletak bandar udara

5 iv

6

Ngurah Rai. Kota ini terletak pada koordinat 839 LS - 11513 BT. Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dan bahkan mulai tahun 1958 Denpasar dijadikan pula pusat pemerintahan bagi provinsi Daerah Tingkat I Bali. Letusan Gunung Agung yang terjadi pada tahun 1963, sempat mengguncangkan perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke berbagai wilayah lain di Indonesia. Serangan teroris yang terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan bom Bali 2002 di kawasan Kute, menyebabkan 202 orang tewas dan 209 orang lainnya cedera. Serangan bom Bali 2005 juga terjadi 3 tahun kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing dan menyebabkan industri pariwisata Bali menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir ini.

B. Geografi Pulau Bali Pulau Bali adalah bagian dan kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari pulau Jawa. Pulau Bali beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain. Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga adalah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan

iv

7

bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungaisungai. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar, sedangkan Kute, Sanur, Seminyak, Jimbaran, dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan.

C. Sistem Pemerintahan Daftar Daerah Tingkat II di Bali 1. Kabupaten Badung 2. Kabupaten Bangli 3. Kabupaten Buleleng 4. Kabupaten Gianyar 5. Kabupaten Jembrana 6. Kabupaten Karangasem 7. Kabupaten Klungkung 8. Kabupaten Tabanan 9. Kota Denpasar

D. Demografi Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 95% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalak Islam, Protestan, Katolik, Budha.

iv

8

Penduduk Bali juga hidup dan pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah bahasa Indonesia, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.

iv

9

BAB III PEMBAHASAN

A. Objek Wisata 1. Pura Tanah Lot Pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dan Jawa. Beliau adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan

Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Beliau juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dan ular cobra. Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang

iv

10

merupakan sendi-sendi pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot juga mempunyai keindahan alam yang tak kalah menariknya dibandingkan dengan obyek wisata lain yang terdapat di Bali. Daerah ini selalu dikunjungi oleh para wisatawan baik dan lokal maupun mancanegara. Selain pemandangan dan wilayahnya menarik, kita juga bisa melihat matahari tenggelam yang begitu indahnya yang membuat mata tak berkedip untuk menyaksikannya. Selain Pura lainnya, Pura Tanah Lot juga mempunyai hari raya yang dirayakan setiap 210 hari sekali, yaitu setiap Buda Cemeng Langkir, berdekatan dengan hari raya Galungan dan Kuningan. Pada saat hari raya seluruh umat Hindu dan segala penjuru Bali akan datang untuk bersembahyang, begitu juga wisatawan akan banyak yang datang untuk menyaksikan upacara tersebut. Akan tetapi, para wisatawan tidak dijinkan untuk memasuki bagian utama Pura Tanah Lot, kecuali yang masuk untuk bersembahyang. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kesucian Pura Tanah Lot. 2. Tanjung Benoa Tanjung Benoa terletak di ujung timur pulau Bali, termasuk dalam wilayah administrative Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung. Pantai ini merupakan tujuan wiasata air yang cukup lengkap. Berbagai sarana olah raga air disediakan di sini seperti banana boat, snorkeling, fliying fish, parasailing dan jetski. Namun untuk olah raga surfing yang dapat dijumpai di

iv

11

pantai-pantai lainnya tidak terdapat di sini, dikarenakan ombak pantai ini cenderung tenang. Harga yang dikenakan untuk menikmati sarana olah raga air tersebut bermacam-macam berkisar antara Rp. 150.000,00 hingga Rp. 200.000,00 untuk pemakaian selama 10-15 menit. Terkadang jika pengunjung ramai maka waktu untuk pemakaianna bisa dikurangi hingga kurang lebih 5 menit. Terdapat tempat yang indah dan menarik lainnya di pantai ini, yaitu Pulau Penyu yang berjarak kurang lebih 20-30 menit perjalanan, dengan menggunakan perahu yang bisa disewa dengan biaya Rp.40.000,00 per orang. Pulau ini disebut pulau penyu karena merupakan rempat penangkaran berbagai spesies penyu yang hampir punah. Tempat penangakaran ini bernama Pudut Sari. Satu paket dengan perjalanan ke Pulau Penyu ini pengunjung dapat menikmati pemandangan bawah laut saat di perahu. Perahu yang digunakan dirancang sedemikian rupa sehingga bagian dasar tengah perahu dipasangi kaca, yang membuat dasar laut yang dangkal tampak terlihat jelas. Berbagai macam jenis ikan di dalam air laut dan juga tumbuhan karang yang beraneka macam serat ragamnya terlihat cukup jelas dari atas perahu. Pada pulau penyu ini terdapat ratusan ekor penyu berbagai ukuran dan usia. Penyu yang terdapat di penangkaran ini tidak diperjual belikan, atau digunakan untuk konsumsi, karena penangkaran ini hanya untuk melestarikan penyu yang hampir punah. Satwa penyu tersebut dibiarkan untuk berkembang dengan baik secara alami. Setelah bertelur dan anak-anaknya kuat untuk

iv

12

berenang di laut, anak penyu dilepas, sementara induknya tidak. Tidak hanya penyu yang dijumpai di pulau ini. Ular, monyet, burung, dan hewan lain yang sudah jinak juga terdapat di sini. Terdapat pula semacam gallery yang menawarkan berbagi macam cinderamata, termasuk replica penyu berbagai ukuran yang terbuat dan kayu dan batu karang. Biarpun lokasi ini kecil tetapi juga terdapat berbagai macam pedagang yang menjajakan banyak makanan serta minuman.

3. Pantai Kuta Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara yang sangat diinginkan. Di Kuta sendiri banyak terdapat pertokoan, restoran dan tempat pemandian serta menjemur diri. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai Sunset Beach atau pantai matahari terbenam sebagai lawan dari pantai Sanur. Daerah Pantai Kuta ini tidak pernah sepi oleh para turis, baik lokal maupun mancanegara. Banyak dan para turis mengagumi keindahan Pantai Kuta ini. Lokasi pantai ini sangat mudah yang berada di 11 km sebelah selatan Denpasar dan dapat dicapai dengan mudah dengan perjalanan kira-kira 15 menit. Apabila menggunakan alat transportasi. Sejarah ini bermula dari 300 tahun yang lalu telah dibangun sebuah konco di pinggir Tukad Mati, dimana sungai tersebut, dahulu dapat dilayari. Perahu masuk ke pedalaman Kuta, sehingga Kuta merupakan sebuah

iv

13

pelabuhan dagang. Mads Longe seorang pedagang Denmark abad ke 19, mendirikan markas dagangnya di pinggir sungai tersebut. Selama tinggal di Bali dia sering menjadi perantara antara Raja-Raja Bali dan Belanda. Mads Longe meninggal secara misterius. Kuburan Mads Longe terletak di sebelah konco di pinggir sungai tersebut. Dahulu Kuta adalah sebuah desa nelayan yang sunyi, sekarang telah berubah menjadi kota kecil lengkap dengan kantor pos, kantor polisi, pasar, apotik, photo centre dan lain-lain. Sepanjang pantai pasir putih yang berbentuk bulan sabit tersebut terhampat banyak hotel mewah. Selain itu juga banyak terdapat souvenir-souvenir yang menarik untuk dimiliki. Saat bulan Juni-Juli di Pantai Kuta diadakan festival layang-layang, dan diperuntukan bagi siapa-siapa saja yang ingin mengikutinya. 4. Garuda Wisnu Kencana Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah patung yang masih setengah pengerjaan.jika patung Garuda Wisnu Kencana telah selesai semua akan menjadi patung tertinggi di asia dan mungkin menjadi patung yang tertinggi di dunia, patung Garuda Wisnu Kencana akan mengalahkan tinggi dari patung Liberty. Patung Garuda Wisnu Kencana sekarang Yang telah terbikin adalah patung wajah dari wisnu,kepala burung garuda, tangan dari wisnu. Teteapi pengunjung dapat melihat replika patung Garuda Wisnu Kencana. Pembikinan patung Garuda Wisnu Kencana terhambat karena masalah ekonomi di bali yang menurun, menurunnya ekonomi di bali di karenakan bom bali tahun 2005. 5. Joger

iv

14

Joger merupakan tempat pusat souvenir-souvenir yang lengkap dan menarik. Terdapat berbagai souvenir sepenti kaos, jam tangan dan berbagai macam barang yang lainnya yang sangat disayangkan jika dilewatkan. Joger sangat terkenal sekali dengan berbagai macam bentuk tulisan serta kata-kata yang lucu dan menarik. Kata - kata tersebut biasanya berisi tentang sindiran halus atau pelesatan kata-kata yang sifatnya lucu dan menghibur. Jogger dibuka mulai dari pukul 09.00 hingga pukul 18.00 petang. Apabila masuk ke pintu masuk, terdapat berbagai macam tulisan kata-kata yang menghibur. Mr. Joger (pemilik dari Joger) sangat kreatif, ia menerapkan marketing terbalik, yaitu ketika banyak produsen menjunjung tinggi menawarkan barang-barang mereka melaui iklan di berbagai media cetak atau elektronik, Joger menawarkan sesuatu yang berbeda. Dengan kata dan tulisan yang menarik membuat orang ingin membeli produk dari jogger tersebut.

6. Tari Barong Pertunjukan tari Barong ini sangat banyak diminati untuk dilihat oleh para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali. Tarian barong

menggambarkan pertarungan antara Kebajikan melawan Kebatilan. Barong adalah makhluk mithologi yang melukiskan Kebajikan, sedangakan Rangda adalah yang maha dahsyat menggambarkan Kebatilan. Tari Barong merupakan tarian yang ditarikan oleh dua orang penari laki-laki, seorang memainkan bagian kepala barong serta kaki depan, dan seorang lagi memainkan bagian kaki belakang dan ekor. Barong yang berbentuk binatang

iv

15

mytologi ini banyak sekali macamnya, ada yang kepalanya berbentuk kepala singa, harimau, babi hutan jantan (bangkal), gajah, lembu atau keket. Keket oleh orang Bali dianggap sebagai raja hutan yang disebut pula dengan nama Banaspati Raja. Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis. Diduga kata barong berasal dari kata bahrwang atau diartikan beruang, seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai pelindung. Tetapi di Bali pada kenyataannya Barong tidak hanya diwujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua. Topeng Barong dibuat dari kayu yang di ambil dan tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral disucikan oleh masyarakat Hindu Bali. Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan demonstrasi pertunjukan yang diiringi oleh para pengiring yang sudah terlatih memainkan gamelan yang berbeda-beda seperti gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan dan gamelan Batel.

7. Pusat Jajan CAHAYU Cahayu adalah pusat oleh-oleh makanan khas Bali yang didirikan oleh seorang anak desa dari Magelang yang bernama Rabbany. Mulai tamat SMA

iv

16

berumur 15 tahun yang lalu, ia mengadu nasib ke Pulau Bali sebagai pedagang acung dan sempat menjadi pembantu acung dan juga sempat menjadi pembantu rumah tangga. Setelah menikah dengan seorang gadis asal Tagalang yang bernama Ni Made Yulianti hingga memiliki dua orang anak. Dengan memiliki pengalaman sebagai pedagang acung dan sanalah Rabbany mendapat ilmu cara-cara pembuatan kacang asin khas Bali. Sehingga ia berusaha dengan tekun dan terampil. Dan sehingga di tahun 2002 ia berhasil membuat toko pusat oleh-oleh, makanan, dan souvenir khas Bali yang diberi nama Cahayu. Karena keuletan dan ketrampilan selama tiga tahun maka ia bisa membangun dua perusahaan yaitu Cahayu Batu Bulan yang berada di Jalan Raya Batu Bulan, Sukawati Gianjar - Bali dan Cahayu di Salam Muntilan - Magelang. Tujuan membuka usaha pusat oleh oleh ini khusus untuk melayani wisatawan Nusantara maupun Mancanegara yang berkunjung ke Pulau Bali.

8. Sukowati Sukowati adalah tempat pariwisata bagi wisatawan yang berbelanja berbagai jenis pakaian, tas, pernak-pernik, oleh-oleh khas Bali serta kerajinan seni seperti lukisan dan patung. Harga yang ditawarkan di pasar Sukowati sangat miring sehingga kita dapat menawar barang yang ingin kita beli dengan sesuai ketentuan kita dapat membeli barang yang kita inginkan dengan memilih sesuai selera. Sangat nyaman saat berbelanja karena semua penjual sangat ramah dan sopan.

iv

17

9. Danau Bedugul Menurut legenda setempat Bukit Sari dan monyet ini berada di sana ketika Hanoman, sebuah tokoh dalam wiracarita Ramayana, mengangkat gunung Mahameru. Beberapa bagian gunung ini jatuh di sana dan sejak saat Danau Bratan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Bedugul, Desa Candi kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau yang terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan danau Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di dalam sebuah kaldera besar, Danau Beratan terbilang cukup istimewa. Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Bratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai. Di tengah Danau Bratan terdapat sebuah Pura yaitu Pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.

B. Kesenian Pulau Bali 1. Seni musik

iv

18

Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Terdapat kekhasan dalam teknik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan. Misalnya Gamelan Jegog, gamelan gong gede, gamelan gambang, dan gamelan semar pegulingan. Adapula musik Angklung dimainkan untuk upacara ngaben, serta musik bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya. 2. Seni Tari Seni tari Bali pada umumnya dapat dikategonikan menjadi tiga kelompok, yaitu: a. Wali atau seni tari pertunjukkan sakral; b. Bebali atau seni tari pertunjukkan untuk upacara adat dan juga pengunjung; c. Balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung. Salah satu tarian yang populer bagi wisatawan adalah tari Kecak. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari balinya. Macam-macam tarian lainnya, yaitu:

1) Tari Baris

iv

19

Tarian ini diklasifikasikan berdasarkan karakternya sebagai tari keras, dimana jenis tarian ini mengungkapkan watak kelaki-lakian dengan ciri-ciri posisi kaki tapak sirang. 2) Tari Legong Keraton Tari ini merupakan jenis tari perempuan keras yang mempunyai ungkapan watak kewanitaan dengan posisi tapak sirang yang lebih sempit. 3) Tari Margapati Tari Margapati merupakan contoh dari kreasi baru yang termasuk jenis tari banci. Tari ini mempunyai karakter laki-laki dengan perempuan yang dilihat dari sikap dan geraknya.

C. Sistem Keagamaan dan Adat- Istiadat 1. Upacara Adat a. Upacara kelahiran (maralikat) adalah upacara tentang pemotongan ariari dihubungkan dengan upacara melepas hewan. b. c. Upacara Ngetus Jambot atau upacara cukur rambut Upacara turun tanah, upacara ini pertama kali si anak mangalami kontak dengan agama dan tradisi. d. Upacara potong gigi, upacara ini dilangsungkan bagi perempuan menjelang dewasa. e. Upacara Penyucian, upacara yang dilangsungkan ketika gunung Agung meletus 100 tahun sekali.

iv

20

f.

Upacara Ngaben, seseorang yang meninggal apabila dibakar akan meringankan roh itu memasuki alam lain.

g. h. i. j. k.

Upacara Manusa Yadnya, adalah upacara kehamilan Upacara Pitra Yadnya, adalah upacara roh- roh leluhur. Upacara Dewa Yadnya, adalah upacara pada pura atau kuil keluarga Upacara Resi Yadnya, adalah upacara pelantikan pendeta. Upacara Bhuta Yadnya, adalah upacara yang ditujukan pada roh-roh halus yang mengganggu.

2. Penggolongan Masyarakat Bali Di Bali terdapat 4 kasta atau wangsa, yaitu: a. Brahmana b. Ksatria c. Waisya d. Sudra Brahmana, Ksatria, Waisya termasuk dalam Triwangsa, sedangkan Sudra termasuk Jabu. Bagi mereka yang berwangsa Brahmana mempunyai gelar Ida Bagus untuk laki-laki, Ida Ayu untuk perempuan, sedangkan mereka yang berwangsa Ksatria mempunyai gelar cokorda, dan yang berwangsa Waisya mempunyai gelar Gusti. Sistem pemberian nama bagi masyarakat Bali

a. Wayan atau Putu atau Gede untuk anak pertama b. Made atau Kadek atau Nengah untuk anak kedua

iv

21

c. Nyoman atau Komang untuk anak ketiga d. Ketut untuk anak keempat Garis keturunan masyarakat Bali mengikuti garis keturunan ayah atau prinsip patrilineal ( purusa) yang dipengaruhi oleh sistem keluarga luas patrilineal sistem perkawinannya juga bersifat endogamidadia atau endogamiwangsa yaitu sistem perkawinan dengan kasta yang sederajat atau sama. 3. Sistem Kekerabatan Bentuk perkawinan yang dianggap pantang antara lain: a. Perkawinan bertukar antara saudara perempuan suami dengan saudara laki-laki istri b. Perkawinan antara seseorang dengan anaknya, antara seseorang dengan saudara sekandung atau tiri c. Perkawinan antara seseorang dengan anak dan saudara perempuan maupun laki-laki (keponakan) 4. Sistem Pertanian Sistem pertanian yang paling terkenal adalah pada sistem perairan pada masyarakat Subak, meskipun memiliki tanah yang miring mereka menggunakan sistem teras sering agar perairan pada pertanian mereka lancar. Mereka terkenal dengan sistem perairannya karena warga subak adalah pemilik atau penggarap sawah yang menerima air irigasi dan bendungan-bendungan yang diurus oleh suatu subak. Subak merupakan suatu badan pengatur air sawah, juga merupakan suatu badan hukum adat

iv

22

yang otonom, suatu badan perencana aktivitas pertanian dan suatu kelompok keagamaan. 5. Sistem Keagamaan Penduduk Bali sebagian besar beragama Hindu disamping agamaagama yang lain a. Hindu b. Islam c. Kristen dan Katolik d. Budha e. Kong Hu Chu : 95% : 2% : 2% : 0,5% : 0,5%

Hari besar agama Hindu antara lain : a. Hari Raya Nyepi Masyarakat Bali tidak boleh melakukan empat hal : Tidak boleh menyalakan lampu/api; Tidak boleh keluar mmah; Tidak boleh berbuat tercela; Tidak boleh membuat keonaran. b. Galungan Bertepatan hari itu disepanjang jalan dan setiap rumah memasang ponjor, yaitu sebatang tiang bambu yang diberi jarum dan dihiasi kuekue, buah-buahan,bunga-bunga dan sebagainya.

BAB IV PENUTUP

iv

23

A. Simpulan 1. Masyarakat di Pulau Bali sebagian besar beragama Hindu dan taat menjalankan agama serta adat-istiadat yang berlaku di Pulau Bali. 2. Objek pariwisata di Pulau Bali bermacam-macam dan sangat menarik untuk dikunjungi. Objek pariwisata yang dikunjungi siswa pada kegiatan Bali Islamic Tour antara lain: Pura Tanah Lot; Tanjung Benoa;Tari Barong; Pasar Seni Sukowati; dan Danau Bedugul; 3. Pulau Bali memiliki beraneka ragam hasil kesenian yang khas. Kesenian yang masih dilestarikan hingga saat ini antara lain : Tari Barong; Tari Kecak; Tari Pendet; Tari Margapati; Tari Legong Keraton; dan masih banyak lagi; B. Saran 1. Sebaiknya jika hendak berwisata ke pulau bali dengan berbagai rencana yang matang dan mempertimbangkan kondisi cuaca, agar tidak merugikan kedua belah pihak terutama peserta agar berwisatanya lebih nyaman dan teratur. 2. Jika berada di pulau bali kita tidak boleh memetik bunga atau mengambil bunga. 3. Kita harus berhati hati dalam berjalan atau melintasi pohon besar di bali karena biasanya di dekat pohon besar terdapat banyak sajen yang tidak boleh kita injak

iv

24

4. Kita harus menghormati agama yang berada di pulau bali yang berata rata beragama hindhu. 5. Waktu yang diberikan untuk berwisata agar lebih lama C. Kesan-Kesan 1. Sangat senang mengikuti Bali Islamic Tour VI 2. Mendapatkan banyak pengalaman selama Tour 3. Menambah pengetahuan pariwisata di Indonesia khususnya Bali 4. Dapat lebih mengenal siswa yang sebelumnya terlalu kenal 5. Belajar menjaga diri sendiri serta belajar bertanggungjawab atas amanat orang tua 6. Saling berbagi sesama teman

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penulis. 2010. Panduan Bali Islamic Tour IV. Semarang : SMA ISSA 1.

iv

25

http://www.google.com/Bali-Wikipediahahasa Indonesia&ensiklopedia bebas.htm http://www.google.com/tanahlot-wikipedia bahasa Indonesia_ensikiopedia bebas.

28

iv

26

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO 1. Jangan mudah putus asa dalam meraih cita-cita. 2. Just be yourself 3. Rajinlah menabung untuk modal masa depan. 4. Waktu adalah segalanya, jangan sia-siakan waktu untuk hal yang tidak berguna. 5. Rajinlah Beribadah untuk dapat mencapai kesuksesan. 6. Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali

PERSEMBAHAN Karya Tulis ini penulis persembahkan kepada: 1. Allah SWT serta junjungan besar kepada Nabi Muhammad SAW 2. Drs. Sarjana selaku Kepala Sekolah SMA Islam Sultan Agung 1 3. Joko Edi Subiantoro,S.pd selaku wali kelas XI IPS 3 4. Bapak dan Ibu Guru pembimbing selama study tour 5. Mamah dan papah selaku orang tua penulis, yang banyak memberikan semangat serta doa dan bimbingan untuk menyelesaikan karya tulis ini 6. Dra Sumi Winarsih selaku Guru Bahasa Indonesia 7. Teman-teman

ii iv

27

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis dengan judul BALI ISLAMIC TOUR VI telah disahkan pada: hari tanggal : :

Semarang, Pembimbing I, Pembimbing II,

Joko Edi Subiantoro SP,d

Dra Sumi Winarsih S.Pd

Mengetahui, Kepala SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang

Drs. Sarjana

iii iv

28

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT, yang telah memberikan rahmat da hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya tulis ilmiah ini berjudul BALI ISLAMIC TOUR VI semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, yang di adakan tanggal 7-11 januari 2012 ini telah memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Dalam penulisan kary tulis ilmiah ini , penulis mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan rasa trima kasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Drs Sarjana, SP,d selaku kepala sekolah SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. 2. Joko Edi Subiantoro SP,d selaku wali kelas XI IPS 3 3. Dra Sumi Winarsih S.Pd selaku pembimbing penulisan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. 4. Kedua orangtua tercinta dan seluruh keluarga, yang telh bersusah payah untuk memberikan dukungan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. 5. Teman teman kelas maupun di luar kelas yang telah berjuang dan saling memberikan dukungan dalam proses belajar mengajar dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

iv

29

Penulis masih menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih banyak kekeurangan baik dari segi isi maupun bahasanya.untuk itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan karya tulis ilmiah ini. Akhirnya penulis mengharapakan semoga karya tulis ilmiah ini dapat membawa manfaat terutama bagi penulis sendiri dan pembaca sekalian

Semarang,

februari 2012

Penulis

iv

30

ABSTRACT

A. Background Problem In this opertunity a writter very happy in this Bali Islamic Tour Programme the writter more understand about Bali island, Bali all dewata island very amazing actually Indonesia have some culture are religion finally Indonesia become in beauty country and bring some efect Indonesia in economic, social culture and art. B. The Purpose in the Report The purpose inthe report in order added positive activity to improve knowledge, fulfill requierment haight great XII, to understand more culture, custom society in the Bali island. C. The Body of Report Dewata island smaller than Java island but view in the Bali island very fantastic, Bali island discover by Cornelis de Houtman us great area of Bali about 5632 Km 114 261 BT until 114421 BT. The limite Bali island consist of 2. West : Lombok lake 3. East Lombok lake 4. North Bali sea 5. South Hindia ocean D. Summarize closing The conclusion in this Bali Islamic Tour Programme Bali have rich culture, art, custom. Sugestion the writer very happy in this to travelling journey in Bali island. Finally, the writer say thank you, if some mistakes in the writer, I am so sorry.The writer suggest to reader visit Bali.

iv v

31

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................... Motto dan Persembahan ................................................................................ Halaman Pengesahan .................................................................................... Kata Pengantar .............................................................................................. Abstract ......................................................................................................... Daftar Isi ........................................................................................................

i ii iii iv v vi

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................... B. Rumusan Masalah ............................................................... C. Tujuan Penulisan ................................................................. D. Manfaat ............................................................................... E. Metode Pengumpulan Data ................................................. F. Sistematika Penulisan ......................................................... 1 1 2 2 2 3

BAB II

LANDASAN TEORI BALI A. Sejarah ................................................................................. B. Geografi ............................................................................... C. Sistem Pemerintahan ........................................................... D. Demografi ........................................................................... 5 6 7 8

vi

iv

32

BAB III

PEMBAHASAN A. Kunjungan Objek Wisata ..................................................... 1. Makam Sunan Kalijogo .................................................. 2. Tanah Lot ....................................................................... 3. Tanjung Benoa ............................................................... 4. Pantai kuta...................................................................... 5. Garuda Wisnu Kencana ................................................... 6. Joger ............................................................................... 7. Tari Barong .................................................................... 8. Pusat Jajan CAH AYU ............................................... 9. Sukowati ......................................................................... 10. Danau Bedugul ............................................................... B. Kesenian Pulau Bali .............................................................. 1. Tari Baris ........................................................................ 2. Tari Legong Keraton ...................................................... 3. Tari Margapati ................................................................ C. Sistem Keagamaan dan Adat-istiadat .................................... 1. Upacara Adat .................................................................. 2. Penggolongan Masyarakat ............................................. 3. Sistem Kekerabatan ........................................................ 4. Sistem Pertanian ............................................................. 5. Sistem keagamaan .................................................... viii 9 9 9 11 12 13 14 14 15 16 17 17 18 19 19 19 19 20 21 21

iv

33

BAB IV

PENUTUP A. Simpulan ............................................................................. B. Saran .................................................................................... C. Kesan-kesan ........................................................................ 23 23 24

Daftar Pustaka Lampiran

ix iv