Berat Badan Lahir Rendah

14
BERAT BADAN LAHIR RENDAH

Transcript of Berat Badan Lahir Rendah

BERAT BADAN LAHIR RENDAH

DEFINISI

• Berat Badan Lahir Rendah adalah bayi dengan berat 2.500 gram atau kurang pada saat lahir

(Nelson Vol 1, Edisi 15)

• Berat Badan Lahir Rendah adalah bayi dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi

• Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir

(Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012).

KLASIFIKASI BAYI BARU LAHIR

Berat Badan• Berat Badan Lahir Lebih : > 4000 gram• Berat Badan Lahir Cukup / Normal : > 2500 – 4000

gram• Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), yaitu berat lahir :

≤ 2500 gram.• Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR), yaitu berat

lahir : ≤ 1500 gram.

Umur Kehamilan• Preterm infant (Bayi Kurang Bulan) : lahir pada umur

kehamilan < 37 minggu (< 259 hari)

• Term infant (Bayi Cukup Bulan): lahir pada umur kehamilan 37-42 minggu (259-293 hari)

• Postterm infant atau Bayi Lebih Bulan : lahir pada umur kehamilan > 42 minggu (> 294 hari)

(Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012).

Umur Kehamilan dan Berat Badan• Bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK) atau

small-for-gestational-age (SGA) atau small-for-date (SFD) : BB< P10 (Graffic Lubchenco)

• Bayi sesuai untuk masa kehamilan (SMK) atau approptiate-for-gestational-age (AGA) : BB = P10-P90 (Graffic Lubchenco)

• Bayi besar untuk masa kehamilan atau large-for-gestational-age (LGA) : BB = P > P90 (Graffic Lubchenco)

(Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012).

EPIDEMIOLOGI BBLR

• Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia

• 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram.

• Penyebab utama kematian neonatal sebanyak 29% dan insidensi BBLR di Rumah Sakit di Indonesia berkisar 20%.

Mukhlisan, Hasra dkk. 2013.

KLASIFIKASI

Berat badan lahir seharusnya untuk masa gestasi tersebut (terjadi retardasi intrauterine / intrauterine growth retardation / IUGR)

Masa gestasi < 37 minggu tapi berat lahir sesuai masa gestasi

a) Bayi yang sangat prematur (extremely premature): 24-30 minggub) Bayi pada derajat prematur yang sedang (moderately premature) :

31-36 mingguc) Borderline premature: masa gestasi 37-38 minggu

a) Proproportionate IUGRb) Disproportionate IUGR

1. Prematuritas murni : BKB-SMK

2. Dismaturitas : BCB-KMK

Rahayu, Eny. 2010Mukhlisan, Hasra dkk. 2013.

ETIOLOGI

BBLR

Faktor Ibu

Faktor Kehamilan

Faktor lingkungan

Faktor janin

Faktor plasenta

• Usia (< 20 tahun dan > 35 tahun)

• Paritas• Penyakit• gizi ibu • Hidramnion

• Hamil ganda• Pendarahan

antepartum• Komplikasi hamil• Preeklamsi• ketuban pecah

dini

• cacat bawaan• infeksi dalam rahim

• sosial ekonomi• paparan zat racun

• berat plasenta• luas permukaan

plasenta• infeksi plasenta• kelainan letak

plasenta

Rahayu, Eny. 2010

Respiratory distress syndrom

Patent Ductus Arteriosus• retinopathy of prematurity (RoP)• Kejang• refleks isap dan menelan imatur• ntracerebral and intraventricular

haemorrhage (IVH) hipotermi

• anemia • hiperbilirubinemia

Rentan terhadap infeksi

• hiponatremia/hipernatremia

• Hiperkalemia• glukosuria

gangguan integritas kulit

• Hipoglikemi/hiperglikemi

• hipokalsemia

keterlambatan perkembangan mental dan fisik

MASALAH PADA BBLR YANG SERING TERJADI

Rahayu, Eny. 2010

PENATALAKSANAAN

1. Mempertahankan suhu dengan ketatInkubator berfungsi menjaga suhu bayi supaya tetap stabil. BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus diperhatikan dengan ketat.- Bayi yang BB < 2 kg suhunya 360C- Bayi yang BB 2-2,5 kg suhunya 340C

2. Mencegah Infeksi dengan ketat3. Pengawasan nutrisi/ ASI4. Penimbangan Ketat5. Memberi terapi O2

6. Memberikan sentuhan 7. Membantu beradaptasi

Bayi baru boleh pulang kalau beratnya mencapai 2 kg

Mukhlisan, Hasra dkk. 2013.

Terima Kasih

Referensi

• Ikatan dokter anak Indonesia (IDAI). 2012. Buku Ajar Neonatologi. Edisi pertama. Jakarta : IDAI

• Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Vol 1. Edisi 15. Jakarta : EGC

• Swartz. 1997. Intisari Buku Ajar Diagnostik Fisik. Jakarta : EGC• Rahayu, Eny. 2010. Koping Ibu terhadap Bayi BBLR yang

Mengalami Perawatan Intensif di Ruag NICU. Semarang : Universitas Diponegoro

• Mukhlisan, Hasra dkk. 2013. Hubungan Berat Plasenta Dengan Berat Badan Lahir Bayi di Kota Pariaman. Sumatra Barat : Universita Andalas