bengkel 2

12
BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1. Jenis-Jenis Alat Gores Ada beberapa macam jenis alat tangan gores yang dipergunakan pada pekerjaan plat a. Penitik Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja. Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan. Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30° sampai 90°. Cara penggunaannya adalah pegang penitik dengah tangan kiri, tempatkan pada benda kerja. Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja. Lalu penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang ringan, serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat agar didapatkan titik yang jelas, dengan syarat jangan terlalu keras. b. Batang Penggores Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya. Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas, di mana bagian badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang. Salah satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut ±30°.

description

j

Transcript of bengkel 2

Page 1: bengkel 2

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1. Jenis-Jenis Alat Gores

Ada beberapa macam jenis alat tangan gores yang dipergunakan pada

pekerjaan plat

a. Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja. Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan. Sedangkan

ujungnya runcing membentuk sudut 30° sampai 90°. Cara penggunaannya adalah

pegang penitik dengah tangan kiri, tempatkan pada benda kerja. Penitik harus

tegak lurus dengan banda kerja. Lalu penitik dipukul dengan menggunakan palu

satu kali dengan pemukul yang ringan, serta periksa posisinya jika sudah tepat

baru dipukul dengan kuat agar didapatkan titik yang jelas, dengan syarat jangan

terlalu keras.

b. Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-garis

gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya. Alat

penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas, di mana bagian badannya dibuat

kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang. Salah satu atau kedua

ujungnya dibuat runcing membentuk sudut ±30°.

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut: Untuk mendapatkan

garis lurus di atas benda kerja, penggores harus dimiringkan membentuk sudut

20° sampai 25°. Dan Tekan penggores pada benda kerja. Condongkan penggores

kearah maju. Untuk mendapatkan garis lurus ataupun sudut siku, maka kita juga

perlu menggunakan alat bantu seperti mistar baja ataupun penggaris siku.

c. Jangka Penggores

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja perkakas

atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh). Jangka ini di

gunakan untuk :

a. Membuat garis busur atau garis lingkaran

Page 2: bengkel 2

b. Mengukur suatu jarak

c. Membagi jarak yang panjang

d. Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa panjang

yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja, dengan alat bantu

seperti mistar baja atau busur derajat. Dan setelah itu jangka penggores di tekan

dan di putar searah jarum jam untuk menghasilkan diameter yg diinginkan.

1.2 Langkah Pengerjaan Plat

Dalam melakukan praktek kerja kita harus mengetahui urutan atau langkah-

langkah kerja sebagai berikut, antara lain :

a. Pembuatan Gambar kerja

Langkah awal kerja pelat adalah menggambar. Gambar benda kerja dapat

digambar langsung pada pelat yang akan digunakan. Adapun peralatan yang

digunakan untuk menggambar tersebut adalah:

1. Penggores, digunakan untuk menggaris pelat atau menandai sehingga pada

pelat terdapat goresan sket bukaan.

2. Mistar siku, digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan sudut pelat

tersebut.

3. Mistar baja, digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta sebagai

pedoman dalam penggoresan.

b. Melakukan pemotongan pelat

Setelah selesai menggambar pada pelat, langkah selanjutnya adalah

melakukan pemotongan menurut garis pada gambar tersebut. Pemotongan dapat

dilakukan dengan mesin potong atau dengan menggunakan manual.

c. Melakukan Penekukan

Setelah pelat yang kita potong dan kita hitung besar pembandingnya, maka

langkah berikutnya adalah penekukan pembendingan. Bending dapat kita lakukan

baik secara manual dengan mesin bending dan dengan menggunakan palu

(dipukul). Penekukan yang diizinkan adalah bagian busur lengkung netral dari

Page 3: bengkel 2

luas penekukan.

Sumbu penekukan adalah sumbu garis lurus dimana terjadi pembentukan

radius sesuai dengan yang diinginkan.

Panjang dari sumbu adalah sama dengan lebar benda kerja pada luas

penekukan.

Radius penekukan adalah radius dari busur dalam

Garis penekukan adalah garis imajiner yang dibentuk oleh tangent radius

penekukan dengan permukaan bagian dalam.

Sudut penekukan adalah sudut yang dibentuk antara dua posisi ekstrim

dari radius penekukan.

Luas penekukan adalah luas yang tercangkup oleh sudut penekukan.

d. Assembling

Teknik penyambungan pada kerja pelat dapat dilakukan dalam berbagai

cara yaitu:

a.      Menyambung dengan sekrup

b.      Menyambung dengan paku keling

c.      Menyambung dengan lipatan

d.     Menyambung dengan las titik

Penyambungan yang kita lakukan ini sekaligus untuk melakukan

pembentukan benda yang akan kita buat. Untuk penyambungan dapat dilakukan

sesuai dengan keinginan dan keadaan benda kerja tersebut. Untuk penyambungan

dari bagian yang tidak akan dibuka lagi dapat menggunakan sambungan dengan

lipatan, paku keling, dan las titik dan untuk bagian yang dibuat untuk dibuka dan

ditutup dapat menggunakan sambungan sekrup.

e. Finished Work (Pengamplasan)2 Peralatan yang digunakan

Pada tahap ini dilakukan perapihan dan pengecheckan kembali hasil

lipatan.Dan juga kembali dilakukan perapihan bagian-bagian dengan

menggunakan kikir,gergaji,palu agar memperoleh hasil yang maksimal.Bila

dilakukan sesuai dengan perhitungan dan prosedur yang ada maka bagian-bagian

tadi akan menyatu membentuk suatu rangka kotak panel.

Page 4: bengkel 2

1.3 Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan pada saat praktikum diantaranya :

1.3.1 Penggaris

Gambar 1. Penggaris

Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk

menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang

lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan

segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk

pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.

1.3.2 Penggaris Siku

Gambar 2. Penggaris Siku

Penggaris siku merupakan alat yang umum digunakan untuk mengukur siku

(sudut 900) dari dua sambungan, baik siku bagian dalam ataupun siku bagian luar.

Penggaris siku biasanya terbuat dari 2 buah bagian yang berbeda yang disatukan.

Penggaris siku terdiri dari bagian lengan dan bilah yang memiliki skala ukur

Page 5: bengkel 2

seperti penggaris biasa. Biasanya pembuatan bagian lengan dibuat alur untuk

memasukkan bilah. Penggunaan penggaris siku dilakukan dengan memastikan

salah satu bagian menjadi acuan. Kemudian tempelkan dengan kuat lengan pada

bidang acuan tersebut, perhatikan pada sisi bilahnya. Apabila terdapat rongga atau

celah pada bagian ujung bilah, berarti sudut benda kerja lebih dari 900, akan tetapi

bila terdapat rongga atau celah pada bagian pangkal bilah (pertemuan lengan

dengan bilah), berarti sudut benda kerja kurang dari 900.

1.3.3 Jangka Sorong

Gambar 3. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai

seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.

Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian

pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan

display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm

untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.

1.3.4 Mikrometer Skrup

Gambar 4. Mikrometer Skrup

Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup

Page 6: bengkel 2

presisi. Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Penggunaan

mikrometer sekrup biasanya untuk mengukur diameter benda melingkar yang

kecil seperti kawat atau kabel.

1.3.5 Screw Pitch Gauge

Gambar 5. Screw Pitch Gauge

Screw Pitch Gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur pitch (jarak

antar ulir) yang ada pada mur atau baut. Hal ini diperlukan supaya tidak terjadi

kesalahan saat penggantian mur atau baut, karena pitch ulir mempunyai standar

ukuran tertentu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Screw pitch

dalam satu set terdapat beberapa bilah ukur dan tercantum angka ukuran ulirnya.

Terdapat dua satuan ukuran ulir yaitu inchi dan metrik. Proses pengukuran

dilakukan beberapa kali dengan memilih bilah ukur yang tepat supaya hasil

pengukuran tepat.

Page 7: bengkel 2

BAB II

HASIL

2.1 Plat Besi

Gambar 6. Plat

2.2 Besi Siku

Gambar 7. Besi Siku

Page 8: bengkel 2

2.3 Kunci Pas

Gambar 8. Kunci Pas

2.4 Paku Rivet

Page 9: bengkel 2

DAFTAR PUSTAKA

Doddi. 2011. Pengenalan Alat Kerja Bangku. http://doddi_y.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27219/PENGENALAN+ALAT+BANGKU.pdf . (Diakses pada Kamis, 25 Maret 2015, pukul 20.34 WIB).

Januar. 2008. Kerja Bangku. http://januarsutrisnoyayan . wordpress.com/2008/11/29/kerja-bangku/. (Diakses pada Kamis, 25 Maret 2015, pukul 20.37 WIB).

Wagiyant. 2009. Teori Dasar Kerja Bangku. http://d12x.blog.uns. ac.id/2009/07/15/teori-dasar-kerja-bangku/. (Diakses pada Kamis, 25 Maret 2015, pukul 20.41 WIB).

Edi. 2012. Alat-alat Ukur. http://edisleman.blogspot.com/2012/02/alat-alat-ukur.html . (Diakses pada Kamis, 25 Maret 2015, pukul 20.50 WIB).