WEBINER PALM O’CONNERBEM FAPERTA UNJA X PASPI

“ Kontribusi Industri Sawit dalam Pencapaian SDGs “

PERKEMBANGAN INDUSTRI SAWIT DAN KONTRIBUSI PERUSAHAAN PERKEBUNAN SAWIT TERHADAP SDGs DI JAMBI

GAPKI Cabang Jambi(Tidar M Bagaskara)

Oleh

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) / SustainableDevelopment Goals (SDGs) adalah pembangunan yang menjaga

peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secaraberkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutankehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitaslingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan danterlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitashidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. TPB/SDGs merupakankomitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakanmasyarakat

mencakup 17 tujuan yaitu :1. Tanpa Kemiskinan2. Tanpa Kelaparan3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera4. Pendidikan Berkualitas5. Kesetaraan Gender 6. Air Bersih dan Sanitasi Layak7. Energi Bersih dan Terjangkau8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur10. Berkurangnya Kesenjangan11. Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab13. Penanganan Perubahan Iklim14. Ekosistem Lautan15. Ekosistem Daratan16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

A LUASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

• PERUSAHAAN NEGARA (PTPN. VI)• PERUSAHAAN PERKEBUNAN SWASTA• PERKEBUNAN RAKYAT

TOTAL

PERKEBUNAN RAKYAT- TANAMAN BELUM MENGHASILKAN : 101,770 Ha - TANAMAN MENGHASILKAN : 323,846 Ha- TANAMAN TUA / RUSAK : 96,594 Ha

20,901 Ha498,323 Ha522,210 Ha

1,041,434 Ha

B JUMLAH PABRIK KELAPA SAWIT 78 PKS

KAPASITAS TERPASANG +/-3.272 TON/JAM

C TATA NIAGA TBS & KEMITRAAN - HARGA DISBUN- TRASAKSIONAL

D PERUSAHAAN PERKEBUANAN AKTIF 130 PERUSAHAAN

E DISTRIBUSI CPO VIA PELABUAHAN TALANG DUKU, MUARA SABAK (JAMBI) & DUMAI (RIAU)

PERLU DIBANGUN PELABUHAN YANG LEBIHMEMADAI & AKSES (INFRASTRUKTUR) MENUJUPELABUHAN

GAMBARAN UMUM INDUSTRI SAWIT DI PROPINSI JAMBI

PSR - PROGRAM PEREMAJAAN

Sektor SDGs

PERKEMBANGAN INDUSTRI SAWIT DAN KONTRIBUSI PERUSAHAAN PERKEBUNAN SAWIT TERHADAP SDGs DI JAMBI

INDUSTRI SAWIT di propinsi Jambi memiliki peranan penting dalam Tujuan SDGs di propinsi Jambi, hal

ini terbukti dengan adanya industri sawit menciptakan Multiplier effect dengan berbagai pertumbuhanpositif yang bermamfaat bagi masyarakat insan perkebunan maupun masyarakat secara .umum.

MULTIPLIER EFFECT :(Efek berganda) merupakan pengaruh yang meluas yang ditimbulkan olehsuatu kegiatan ekonomi dimana peningkatan pengeluaran nasionalmempengaruhi peningkatan pendapatan dan konsumsi.

WILAYAH PEDESAAN

(1)KEMITRAAN

(2)INFRASTRUKTUR

(4)PERDAGANGAN

Multiplier effect

&PERTUMBUHAN

EKONOMI

(5)MENINGKATNYAPENDAPATAN &

DAYA BELI MASYARAKAT

PERUSAHAAN PERKEBUNAN PERKEBUNAN RAKYAT (3)

BERKEMBANGNYA KEBUN SWADAYA

MASYARAKAT

PENYERAPAN TENAGA KERJA

GOALs

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT

(1) KEMITRAAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN DENGAN PETANI, KELOMPOK TANI, KOPERASI

1. PIR-Trans (Perkebunan Inti Rakyat – Transmigrasi)2. Pembangunan kebun Masyarakat dengan pola KKPA3. Edukasi : Pembinaan Teknis (Pembanguan kebun Swadaya, Peremajaan & pengelolaan management kebun)4. Edukasi : Penyuluhan Regulasi Pemerintah pusat dan Daerah tentang pemamfaatan lahan.5. Kontrak Kemitraan (KK) Pupuk dan saprodi6. Kontrak Kemitraan (KK) Infrastruktur7. Kontrak Kemitraan (KK) Angkutan TBS (Tandan Buah Segar)8. Kontrak Kemitraan KKS (Benih) dan Bibit Kelapa Sawit9. Pembentukan Kelembagaan Petani (Kelompok Tani, Koperasi)

10. Memfasilitasi Pengadaan Unit Angkutan bagi KT atau Koperasi11. Tata Niaga TBS : Transaksi Jual Beli TBS

Dsb

(2) INFRASTRUKTUR1. Dengan adanya Perusahaan Perkebuan dan PKS (Pabrik Kelapa Sawit) Infrastruktur menjadi hal yang mutlak,

Perusahaan Perkebunan melakukan perbaikan Infrastruktur yang sudah ada dan atau membangunInfrastruktur yang baru. Hal ini sekaligus juga membuka keterisolasiannya suatu daerah pedesaan.

2. Dengan berjalannya Kemitraan Antara Perusahaan dan Petani/Pekebun, Kelompok Tani dan Koperasi,perbaiakan & pembangunan infrastruktur yang baru mesti dilakukan untuk memperlancar distribusi TBS darikebun petani menuju PKS Perusahaan.

(3) BERKEMBANGNYA KEBUN SWADAYA MASYARAKATDengan adanya PKS (Pabrik Kelapa Sawit) milik Perusahaan Perkebunan yang menyebar di wilayah pedesaan, Animomasyarakat cukup tinggi untuk membuat kebun kelapa sawit swadaya, hal ini sebagai mata pencarian tambahan ataumata pencarian baru.Hal positif adalah memamfaatkan lahan tidur menjadi Produktif. Dalam pembanguan kebun swadaya masyarakatperlu dilakukan pengawasan oleh instansi teknis agar tidak melanggar regulasi Pemerintah Pusat dan Derah (contoh :Kawasan Hutan, areal konservasi dsb) termasuk kaidah tentang lingkungan hidup.

(4) PERDAGANGAN & PERTUMBUHAN EKONOMI BARU (WILAYAH PEDESAAN)Dengan adanya penambahan penduduk sebagai tenaga kerja di perusahaan perkebunan & transaksi jual beli TBSantara perusahan perkebunan dan petani/pekebun, maka terjadi perputaran keuangan yang dapat mendorongberkembangannya perdagangan untuk mensuplay kebutuhan masyarakat secara umum dan hal ini menciptakanpertumbuhan ekonomi baru di wilayah pedesaan tersebut.

(5) MENINGKATNYA PENDAPATAN & DAYA BELI MASYARAKATTransaksi jual beli TBS antara perusahaan perkebuan dengan petani/pekebun memberikan pendapatan tambahanatau pendapatan baru bagi petani/pekebun atau pemilik kebun. Sehingga daya beli masyarakat meningkat untukmemenuhi kebutuhan hidupnya. Hal yang perlu di edukasi adalah pola hidup konsumtif.

Salah satu sisi pertumbuhan ekonomi pedesaan di wilayahTransmigrasi mitra Perusahaan Perkebunan DesaKuamang Kuning kabupaten Bungo

KUD Karya Mukti Kab. Bungo Kisah Sukses Petani Sawit

Jalan kebun petani Swadaya dengan pola kemitraan

SELAYANG PANDANG

INDUSTRI SAWIT & PERUSAHAAN PERKEBUAN KELAPA SAWIT MEMBERIKAN KONTRIBUSI DAN MAMPU MENOPANG TERCAPAINYA TUJUAN SDGs (SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS)

Terima Kasih