Bedah Film Finland phenomenon

2
The Finland Phenomenon | Documentary Abstract disusun untuk diskusi Moedomo Learning Initiative | 12 Desember 2012 Beberapa tahun terakhir ini, Finlandia disorot sebagai negara yang kualitas pendidikannya terbaik di dunia. Dr. Tony Wagner seorang pakar pendidikan dari Amerika Serikat diundang untuk mengunjungi dan menelaah langsung penyelenggaraan pendidikan di Finlandia. Apa yang didapatnya, dituangkan dalam sebuah dokumenter berdurasi sekitar 60 menit bertajuk The Finland Phenomenon. Filem ini meliput perjalanan Dr. Wagner mengunjungi dan berdialog dengan berbagai pihak mulai dari para murid, guru, kepala sekolah, dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Beliau juga berbicara dengan penyelenggara pendidikan guru (teachers education) dan berdiskusi dengan Menteri Pendidikan di Finlandia. Di sisi lain, Dr. Wagner juga mengunjungi keluarga-keluarga, melihat langsung bagaimana kehidupan keluarga untuk mencari tahu bagaimana mereka menempatkan aspek pendidikan dalam kehidupan bermasyarakat di sana. Dr. Wagner dalam perjalanannya di Finlandia berusaha menemukan hal-hal apa saja menjadi faktor penting bagaimana negara Finlandia berhasil membangun sistem pendidikan yang berkualitas. Di dalam sebuah segmen, Dr. Wagner berbincang dengan murid-murid kelas 8 dan 9. Sangat menarik bahwa masing-masing individu terlihat memiliki gambaran jelas mengenai apa yang menjadi tujuan hidup mereka di dalam usia mereka yang masih sangat muda. Lebih menarik respon terhadap Dr. Wagner selanjutnya kepada mereka," ...After you finish school, what do you wanto to accomplish? Do you want more than what you've got now, the same, less... your thoughts, please." Jawaban mereka rata-rata adalah bahwa lebih penting mencintai pekerjaan yang dilakukan daripada berapa banyak penghasilan yang didapatkan. Saya membacanya sebagai sebuah gambaran keberhasilan pendidikan karakter, bahwa generasi muda Finlandia memiliki visi hidup yang jelas, bukan untuk meraih kekayaan semata, tapi melakukan apa yang mereka cintai. Mengenai jumlah penghasilan, seorang murid bahkan berkomentar bahwa "Less is sometimes more". Luar biasa! Film ini juga menggambarkan bagaimana negara ini sangat menekankan perhatian mereka pada proses pendidikan para guru. Here in Finland, teachers are knowledge workers. Profesi guru adalah profesi yang sangat dihargai dan bergengsi. Banyak generasi muda Finlandia bercita-cita menjadi guru. Mahasiswa pendidikan yang diterima hanya sekitar 10% dari mereka yang mengajukan aplikasi. Rata- rata guru mengikuti pendidikan hingga mencapai gelar master. Sebaliknya kurikulum mereka cukup sederhana. Pemerintah memiliki kurikulum inti yang kemudian dikembangkan lanjut oleh sekolah dan

description

Hari Rabu, 12/12/12 jam 14:00, di Common Room, Jl. Muararajeun no. 15. Bandung 40122. Gratis. Pembahas Kak Andy Sutioso. Moderator Pak Hendra Gunawan.

Transcript of Bedah Film Finland phenomenon

Page 1: Bedah Film Finland phenomenon

The Finland Phenomenon | Documentary Abstract disusun untuk diskusi Moedomo Learning Initiative | 12 Desember 2012

Beberapa tahun terakhir ini, Finlandia

disorot sebagai negara yang kualitas

pendidikannya terbaik di dunia. Dr. Tony

Wagner seorang pakar pendidikan dari

Amerika Serikat diundang untuk

mengunjungi dan menelaah langsung

penyelenggaraan pendidikan di Finlandia.

Apa yang didapatnya, dituangkan dalam

sebuah dokumenter berdurasi sekitar 60

menit bertajuk ‘The Finland Phenomenon’.

Filem ini meliput perjalanan Dr. Wagner mengunjungi dan berdialog dengan berbagai pihak mulai dari

para murid, guru, kepala sekolah, dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Beliau juga

berbicara dengan penyelenggara pendidikan guru (teachers education) dan berdiskusi dengan Menteri

Pendidikan di Finlandia. Di sisi lain, Dr. Wagner juga mengunjungi keluarga-keluarga, melihat langsung

bagaimana kehidupan keluarga untuk mencari tahu bagaimana mereka menempatkan aspek pendidikan

dalam kehidupan bermasyarakat di sana. Dr. Wagner dalam perjalanannya di Finlandia berusaha

menemukan hal-hal apa saja menjadi faktor penting bagaimana negara Finlandia berhasil membangun

sistem pendidikan yang berkualitas.

Di dalam sebuah segmen, Dr. Wagner berbincang

dengan murid-murid kelas 8 dan 9. Sangat menarik

bahwa masing-masing individu terlihat memiliki

gambaran jelas mengenai apa yang menjadi tujuan

hidup mereka – di dalam usia mereka yang masih

sangat muda. Lebih menarik respon terhadap Dr.

Wagner selanjutnya kepada mereka," ...After you

finish school, what do you wanto to accomplish? Do

you want more than what you've got now, the same,

less... your thoughts, please." Jawaban mereka rata-rata adalah bahwa lebih penting mencintai

pekerjaan yang dilakukan daripada berapa banyak penghasilan yang didapatkan. Saya membacanya

sebagai sebuah gambaran keberhasilan pendidikan karakter, bahwa generasi muda Finlandia memiliki

visi hidup yang jelas, bukan untuk meraih kekayaan semata, tapi melakukan apa yang mereka cintai.

Mengenai jumlah penghasilan, seorang murid bahkan berkomentar bahwa "Less is sometimes more".

Luar biasa!

Film ini juga menggambarkan bagaimana negara ini sangat menekankan perhatian mereka pada proses

pendidikan para guru. “Here in Finland, teachers are knowledge workers”. Profesi guru adalah profesi

yang sangat dihargai dan bergengsi. Banyak generasi muda Finlandia bercita-cita menjadi guru.

Mahasiswa pendidikan yang diterima hanya sekitar 10% dari mereka yang mengajukan aplikasi. Rata-

rata guru mengikuti pendidikan hingga mencapai gelar master. Sebaliknya kurikulum mereka cukup

sederhana. Pemerintah memiliki kurikulum inti yang kemudian dikembangkan lanjut oleh sekolah dan

Page 2: Bedah Film Finland phenomenon

para guru. Sebuah sistem pendidikan yang

berpijak pada ‘TRUST’. Karenanya, sistem

pendidikan di Finlandia TIDAK bertumpu pada

test dan nilai siswa. Sistem pendidikan di

Finlandia tidak juga bertumpu pada evaluasi

kinerja guru maupun sekolah. Membangun

barisan pendidik yang berkualitas dan

berdedikasi sejak awal sepertinya jadi kunci

keberhasilan bangsa ini. Sebagai catatan

penutup, ‘trust’ yang ditempatkan sebagai bagian

utama dari sebuah sistem pendidikan tampaknya berpengaruh sangat besar pada bagaimana sebuah

bangsa bersikap dan bertindak. Hal ini tercermin pada rendahnya tingkat korupsi di Finlandia.

Tentunya kita bisa belajar satu dua hal dari kisah sukses bagaimana sebuah negara membangun sistem

pendidikannya. Hal-hal apa saja yang menjadi kunci keberhasilan negara ini. Kalaupun belum bisa

diterapkan di level yang lebih besar, mudah-mudahan ada hal-hal kecil yang kita bisa diterapkan di level

yang lebih kecil, di dalam lingkup sekolah atau kampus misalnya. Mudah-mudahan.

Bandung, 4 Desember 2012

Andy Sutioso | 0816604612 | [email protected]