Bedah Anak Edisi i

8
BEDAH ANAK PENDAHULUAN Bedah anak berbeda dengan bedah dewasa. Bedah anak adalah suatu usaha agar anak dapat terbentuk serta tumbuh dan berkembang secara normal, sedangkan bedah dewasa adalah usaha untuk mengembalikan anatomi dan atau fungsi organ agar kembali normal. Masalah bedah pada bayi dan anak juga bukan suatu masalah bedah makhluk dewasa yang diperkecil karena pada bayi dan anak ada faktor permukaan tubuh yang relatif lebih luas dari permukaan tubuh dewasa dengan cadangan kalori, air, dan elektrolit yang lebih kecil. Berdasarkan hal itu, apa yang perlu diperhatikan pada penanganan bayi dan anak berbeda dengan yang harus diperhatikan pada orang dewasa. Bedah anak adalah ilmu bedah pada neonatus, bayi, anak sebelum dan setelah lahir sampai dengan adolesen diutamakan untuk penanganan penyakit kongenital. Mengapa perlu belajar ilmu bedah anak? Oleh karena ilmu bedah anak berbeda dengan ilmu bedah dewasa terutama mengenai kelainan fisik yang ditangani maupun keadaan psikologis pasien yang jelas berbeda. Perbedaan tersebut anta lain: 1. Anak bukan merupakan manusia dewasa dalam ukuran mini/kecil 2. Anak mempunyai permasalahan sendiri baik fisik maupun psikis 3. Bedah anak diutamakan untuk penanganan kelainan kongenital Berikut ini akan dijelaskan permasalahan faktor fisik dan psikologis pada anak: Faktor Fisik pada anak: 1. Pembelahan sel. Pada orang dewasa pembelahan sel berguna untuk reproduksi dan penyembuhan luka, sedangkan pada anak pembelahan sel berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan. 2. Penyembuhan luka. Pada anak penyembuhan luka terjadi lebih cepat karena banyak terjadi pembelahan sel.

description

bedah anak edisi 1

Transcript of Bedah Anak Edisi i

BEDAH ANAKPENDAHULUANBedah anak berbeda dengan bedah dewasa. Bedah anak adalah suatu usaha agar anak dapat terbentuk serta tumbuh dan berkembang secara normal, sedangkan bedah dewasa adalah usaha untuk mengembalikan anatomi dan atau fungsi organ agar kembali normal. Masalah bedah pada bayi dan anak juga bukan suatu masalah bedah makhluk dewasa yang diperkecil karena pada bayi dan anak ada faktor permukaan tubuh yang relatif lebih luas dari permukaan tubuh dewasa dengan cadangan kalori, air, dan elektrolit yang lebih kecil. Berdasarkan hal itu, apa yang perlu diperhatikan pada penanganan bayi dan anak berbeda dengan yang harus diperhatikan pada orang dewasa.Bedah anak adalah ilmu bedah pada neonatus, bayi, anak sebelum dan setelah lahir sampai dengan adolesen diutamakan untuk penanganan penyakit kongenital.

Mengapa perlu belajar ilmu bedah anak?Oleh karena ilmu bedah anak berbeda dengan ilmu bedah dewasa terutama mengenai kelainan fisik yang ditangani maupun keadaan psikologis pasien yang jelas berbeda. Perbedaan tersebut anta lain:1. Anak bukan merupakan manusia dewasa dalam ukuran mini/kecil2. Anak mempunyai permasalahan sendiri baik fisik maupun psikis3. Bedah anak diutamakan untuk penanganan kelainan kongenitalBerikut ini akan dijelaskan permasalahan faktor fisik dan psikologis pada anak:Faktor Fisik pada anak:1. Pembelahan sel. Pada orang dewasa pembelahan sel berguna untuk reproduksi dan penyembuhan luka, sedangkan pada anak pembelahan sel berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan.2. Penyembuhan luka. Pada anak penyembuhan luka terjadi lebih cepat karena banyak terjadi pembelahan sel.3. Komplikasi pembedahan. Pada anak kemungkninan komplikasi pembedahan lebih besar karena struktur anatominya belum sempurna.4. Ketahanan terhadap infeksi. Sistem pertahanan imun pada anak masih jelek karena sistem imun belum berkembang sempurna sehingga anak lebih rentan terhadap infeksi. Alasan yang alain adalah karena anak sedang berada pada masa transisi dari dependen (intrauterin) menjadi independen (ekstrauterin), biasanya imunitas bayi bersifat pasif sebelum bisa mandiri membuat antibodi, biasanya antibodi berasal dari ibu yang dulu diterima saat intrauterin.5. Penanganan pembedahan. Penanganan pembedahan yang dilakukan pada dewasa biasanya kasus berupa: tumor, radang, degeneratif, truama. Pada anak penanganan pembedahan biasanya kasus berupa: kongenital, trauma, dan tumor. Penanganan bedah pada anak harus bverhati-hati, insisi seminimal mungkin agar trauma sekecil-kecilnya.

Faktor psikologis1. Hubungan dokter dengan pasien: a. Kesulitan dalam pembuatan anamnesis. Karena pasien yang akan kita tangani adalah anak maka timbil kesulitan dalam [pembuatan anamnesis karena belum tentu saat kita melakukan anamnesis anak tersebut bisa berinteraksi dengan kita. Kalau pasiennya bayi gimana hayo?? Gak bisa kita anamnesis kan?b. Perlu bantuan orang lain. Karena adanya kesulitan dalam anamnesis maka kita perlu bantuan orang lain yaitu orang tua bayi/anak tersebut jadi kita melakukan heteroanamnesis. Dapatkan data sebenayak mungkin mengenai riwayat penyakit yang diderita pasien dari orang tuanya.c. Perlu penerangan mengenai penyakit, perawatan, terapi dan prognosis. Sebelum melakukan tindakan pembedahan kita harus menerangkan keadaan penyait pasien kepada orang tuanya, bagaimana perawatan yang harus ditempuh, bagaimana terapinya dan bagaimana prognosisnya. Biarkan orang tua pasien memutuskan yang terbaik karena kita hanya menyarankan yang terbaik buat pasien. Setelah mantap akan dilakukan pembedahan baru kita persiapkan pembedahan pada pasien.2. Masalah memondokkan pasiena. Hanya bila perlu sajab. Terpisah dengan orang tuanyac. Terpisah dengan kebiasaan lingkungand. Pemberian instruksi harus jelase. Kehidupan lingkingan yang baruf. Waktu mondok jangan lama-lama

Keberhasilan / kegagalan penanganana. Keberhasilan. Disebut keberhasilan apabila operasi berhasil baik dan pasca operasi pasien tetap setia melakukan follow up. Jadi walaupun operasinya sukses namun setelah itu pasien tidak pernah melakukan follow up maka penanganan dianggap gagalb. Kegagalan. Yang disebut kegagalan adalah apabila operasi berhasil baik namun pasca operasi pasien jatuh dalam trauma psikis

Saat penangan operasi yang baikTergantung atas:1. Resiko penyakit/kelainan. Misalnya pada keadaan hydrocephalus, hidroureter, palatoschisis, hipospadia. Pada hipospadia pasien tidak boleh disirkumsisi oleh karena kulit preputiumnya dapat digunakan untuk rekonstruksi uretra pada operasi uretroplastic2. Resiko operasi. Resiko operasi pada jaman dahulu dengan saat sekarang berbeda karena teknologi pembedahan dan teknik anestesi lebih maju, pengetahuan pre dan post operasi lebih baik, kemajuan perawatan intensif lebih berkembang jadi resiko operasi lebih kecil. Pada neonatus perlu adanya pertimbangan resiko operasi kecuali pada keadaan darurat seperti pada hernia diafragmatika, esofagus atresia dan intestinal atresia.3. Aspek teknik operasi. Misalnya pada hirschsprung (suatu atresia letak tinggi) penanganannya dengan Colostomi. Tujuannya untuk live saving dahulu baru kemudian dilakukan operasi definitif. Colostomi: membuat lubang pada Colon. Colotomi: membuka colon untuk mangambil benda asing di lumen colon. Colektomi: mengambil/membuang colon.4. Kemungkina sembuh spontan (regresi). Misalnya pada kasus hernia umbilikus, hidrokel, dan hemangioma. Pada hernia umbilikus dapat ditangani terlebih dahulu dengan menekan hernia menggunakan koin selema beberapa minggu. Cara tersebut bisa berhasil bila diameter umbilikus tidak lebih dari 2 cm. Pada hidrokel, diobati dulu sampai 6 bulan kalau lebih dari 6 bulan belum sembuh maka dirujuk ke dokter bedah. Pada hemangioma, diterapi dulu dengan kortikosteroid agar regresi karena kortikosteroid membentuk jaringan fibrotisasi. Hemangioma sampai umur 5 tahun masih bisa regresi dan bilasudah lebih 5 tahun pemulihan hanya bisa dengan operasi.5. Aspek psikologis:a. Yang berhubungan dengan umur pasien: sampai dengan umur 6 bulan hanya boleh dilakukan operasi yang perlu-perlu saja.b. Pada umur 2-4 tahun mudah terjadi trauma karena pada usia tersebut anak sangat aktif (jadi kalau mau mengoperasi anak di usia tersebut lebih baik dianestesi umum).c. Pada usia lebih 4 tahun anak sudah mulai mudah didekati terutama bila dokter dan perawat serta lingkngan mendukung.

SAAT OPERASI EFEKTIF(berdasarkan umur)1. Craniostenosis2. Meningocel3. Labioskisis4. Hernia inguinalis5. Bladder ekstropi6. Hirschsprung7. Atresia ani/rekti8. Polidaktili9. Palatoskisis10. Kista/fistula brankialis2 bulan3-6 bulan3-9 bulan3 bulan1-2 bulan3-6 bulan6-12 bulan3-6 bulan1-3 tahun4-5 tahun11. Tortikolis12. Hernia umbilikalis13. UDT14. Fimosis15. Hipospadia16. Hidrokel17. Sindaktil18. Exostosis19. hemangioma2-5 tahun4-5 tahun2 tahun3-5 tahun3-5 tahun2 tahun2-4 tahun10-12 tahun2-5 tahun

PERSIAPAN PRA BEDAHSama seperti pada orang dewasa, persiapan prabedah dimulai dari memeriksa bayi bayi dan anak sebelum ditentukan apakah pasien ini perlu dioperasi atau tidak dioperasi segera atau masih harus menunggu. Faktor kelainan yang membahayakan jiwa sampai sampai faktor orang tua yang dapat menerima kenyataan bahwa anaknya harus dioperasi, harus dipertimbangkan masak-masak.Bahaya kedinginan harus kita ingat selalu, terlebih jika tidak tersedia inkubator yang hangat. Bayi dapat dibungkus dengan kertas aluminium terutama waktu transportasi.Persiapan prabedah yang penting yang harus diperhatikan pada bayi dan anak adalah jalan nafas yang baik dan tidak adanya gangguan sirkulasi, keseimbangan cairan dan elektrolit dan tidak adanya gangguan pembekuan darah.Di kuliah dr. Rochadi menekannkan perlu dijaganya A B C (airway, breathing, circulation)

Dalam melakukan tindakan bedah pada anak ada TRIAS STABILITAS yang harus diperhatikan, yaitu:1. Stabilitas cairan dan elektrolitUmumnya bayi tidak boleh minum sebelum operasi. Pemberian cairan intravena diperlukan untuk keperluan rumatan (maintenance) dan mencegah dehidrasi. Kebutuhan cairan ini harus meliputi kebutuhan elektrolit, keseimbangan asam basa dan kebutuhan kalori.

Kebutuhan cairan pada bayi dengan berat badan kurang dari 10 kg adalah 100 mL/kgBB/hari. (liat powerpoint....)

Kebutuhan elektrolit yang penting bagi tubuh adalah K+, Na+, dan Cl-. Yang terpenting adalah K+ dan Na+. Na+ terutama terdapat pada ektrasel sedangkan K+ pada intrasel. Perlu diingat bahwa Na bersifat higroskopis sehingga tidak boleh diberikan pada bayi yang menderita oedem.

Kebutuhan elektrolit bayi adalah sbb:Na: 2-3 mEq/kgBB/hariK: 1-2 mEq/kgBB/hariCl: 3-5 mEq/kgBB/hariContoh soal:Kebutuhan kalium pada bayi dengan BB: 5 kg, adalah:a. 10 mEq/24jamb. 50 mEq/24 jamc. 100 mEq/24 jamd.150 mEq/24 jam

Jawab: APemberian awal cairan intravena pada neonatius harus mengandung 10% dextrose dan air dengan volume 65-100 mL/kgBB/hari. Setelah beberapa hari pertama kehidupan, cairan yang diberikan adalah 100mL/kgBB/hari dan harus mengandung 5% dextrose 1/4 normal salin (D5 S1/4)Soal:1. Caiarn infus yang dipakai untuk anak dibawah 1 tahun: a. D5 b.RLc. D5 S1/2d. D5 S (jawab: D)2. Cairan infus yang digunakan untuk anak yang berumur 2 tahun: a.D5 S1/4b. D5S1/2c.RLd. Potacol R (jawab: B)Jawaban belum tentu benar. Hehehehe...

2. Stabilitas asam basaKalau kita menemukan bayi yang kulitnya biru dan merah-merah serta nafasnya megap-megap, itu berarti si anak menagalami asidosis. Untuk mengatasinya dapat diberikan Melow Bicnat dengan dosis 1-2 mg/KgBB.Asidosis biasanya disebabkan karena kehilangan bikarbonat secara kronik dari traktus GI atau adanya akumulasi assam seperti pada gagal jantung kronik. Terapi: sodium bicarbonatAlkalosis biasanya disebabkan karena hiperventilasi atau kehilangan asam lambung (muntah terus menerus). Terapi dengan decreasing respiratory rate

3. Stabilitas temperaturDingin dapat menyebabkan stres pada bayi dan menyebabkan peningkatan kebutuhan glukosa serta oksigen untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Hipotermia (kurang dari 360C) atau demam (lebih dari 380C) akan mengakibatkan pengeluaran energi yang berlebih bagi bayi, sedangkan energi cadangan tubuh tidak banyak. Oleh karena itu, pada operasi bayi pemantauan suhu badan sangat penting, terutama jika diatas meja operasi tidak dipakai matras pemanas yang dapat diatus suhunya. Penggunaan pemanas radiasi overhead diatur oleh servo-control dan pemansan yang cukup bagi bayi selama transportasi dan pembedahan akan membantu melindungi bayi.

Apabila anak mengalami hipotermia maka anak tersebut dapat mengalami asidosis metabolik sehingga anak akan merasa pusing. Perlu diingat bahwa pasien dengan suhu kurang 360C tidak boleh dioperasi. Kalau menemukan pasien seperti ini maka pasien dapat dimasukkan dulu ke air bersuhu 400C selama 1 menit. Stelah kita angkat dan ternyata suhu pasien sudah naik, baru boleh dioperasi. Apabila kita mengoperasi pasien dengan suhu 36 maka waktu kita memotong jaringan, darah tidak akan keluar.