Bedah Anak (Agung)

19
BEDAH ANAK

description

bedah anak

Transcript of Bedah Anak (Agung)

Page 1: Bedah Anak (Agung)

BEDAH ANAK

Page 2: Bedah Anak (Agung)

PENENTUAN WAKTU OPERASI ELEKTIF

Dalam menentukan waktu untuk melakukan operasi elektif pada bayi dan anak kita pilih: Umur yang optimal Keadaan anak yang optimal

Page 3: Bedah Anak (Agung)

I. Umur Yang Optimal

Penentuan umur yang tepat ditentukan oleh sifat kelainan yang bersangkutan, seperti:

1. Adanya kemungkinan penyembuhan yang spontan2. Kemungkinan penyembuhan dengan tindakan

konservatif.3. Jaminan tercapainya hasil yang memuaskan dilihat

dari segi anatomis, kosmetik, fungsional dan segi psikologis.

Tetapi bila apabila kelainan tersebut mempunyai potensi yang berbahaya, maka pembedahan dapat dilakukan pada setiap umur.

Page 4: Bedah Anak (Agung)

II. Keadaan Anak Yang Optimal

Untuk menjamin keselamatan anak sewaktu dan sesudah operasi harus diperhatikan:1. Keadaan gizi anak.2. Adanya infeksi akut, misalnya rhinitis

akuta, leukositosis atau demam.3. Kemungkinan anak masih dalam masa

inkubasi suatu infeksi (misalnya morbili).

Page 5: Bedah Anak (Agung)

4. Kadar hemoglobin dan adanya kelainan pembekuan darah. Bila kadar hemoglobin rendah dibawah 10%, maka harus dilakukan transfusi darah terlebih dahulu.

5. Lingkungan penderita (ketegangan dalam keluarga, perceraian atau kematian).

Page 6: Bedah Anak (Agung)

Keselamatan operasi juga ditentukan oleh faktor lain, antara lain:

kemampuan ahli bedah dan ahli anestesi yang ada.

fasilitas yang ada di rumah sakit tersebut.

Page 7: Bedah Anak (Agung)

Faktor-faktor yang mendorong untuk mempercepat rencana operasi:

1. Kapasitas penyembuhan dan adaptasi pada usia muda akan lebih baik dan sempurna dari pada usia yang lebih tua.

2. Ruang untuk tumbuh lebih besar pada usia muda.

3. Menghindarkan faktor psikologi anak.

4. Menghindarkan trauma psikis yang lebih besar pada orangtua pendirita

Page 8: Bedah Anak (Agung)

CAIRAN INTRAVENA DAN NUTRISI PARENTERAL

Cairan Intravena Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam

terapi cairan, yaitu:1. Kelembaban udara sekitar penderita dirawat.2. Masukan yang kurang dan kehilangan cairan

sebelum perawatan.3. Untuk penderita yang dirawat: beberapa volume

cairan yang keluar melalui sonde lambung, gastrostomi, atau diare yang masih berlangsung.

4. Pemeriksaan hematokrit, elektrolit serum dan protein dapat menentukan status hidrasi pasien.

Page 9: Bedah Anak (Agung)

Perhitungan Kebutuhan Cairan Perhitungan kebutuhan cairan dan elektrolit

maintenance setiap hari untuk bayi dan anak: 100 cc /kg/24 jam untuk berat badan 10 kg pertama 50 cc /kg/24 jam untuk berat badan 10 kg kedua 20 cc /kg/24 jam untuk berat badan ke tiga dan

berikutnya.

Kebutuhan elektrolit yang penting sehari-hari untuk maintenance natrium 3 mEq/kg bb/24 jam Klor 3 mEq / kg bb/24 jam kalium 2 mEq / kg bb/24 jam

Page 10: Bedah Anak (Agung)

Nutrisi parenteral

• 5 % berat badan : bibir kering, mata cekung • 10% berat badan : turgor kulit berkurang, mata cekung• 20 % berat badan : terdapat tanda-tanda presyok dan syok

Indikasi nutrisi parentral parsial• neonatus, bayi dan anak-anak pasca bedah yang masih di puasakan sampai hari ke 5 atau lebih.

Indikasi nutrisi parentral penuh • Reseksi usus ekstensif•Ileus berkepanjangan•Fistula usus•Malabsorpsi dengan diare berkepanjangan

Perkiraan defisit cairan untuk rehidrasi

Page 11: Bedah Anak (Agung)

Kebutuhan

Kalori Bayi prematur dan bayi BBLR: 120 kalori/kgbb Bayi dengan BB sampai 10kg : 100

kalori/kgbb Bayi dengan BB antara 10-20kg : 1000 kalori

+ 50 kalori/kgbb Bayi dengan BB diatas 20kg : 1500 kalori +

20 kalori/kgbb Kebutuhan kalori naik 12% dari perhitungan

untuk setiap 1 derajat celcius kenaikan suhu tubuh.

Page 12: Bedah Anak (Agung)

Cairan dan ElektrolitJumlah kalori dalam larutan: Dextrose 5% 200

kalori/liter Dextrose 10% 400

kalori/liter Aminofusin 600 (50 gr protein/L) 600

kalori/liter Intralipid 20% (200 gr lemak/L)

2000 kalori/liter

Page 13: Bedah Anak (Agung)

Protein

Bayi berat badan Kebutuhan protein

Sampai 10 kg 2,5 – 3 gr/kg

10 – 15 kg 2,0 – 2,5 gr/kg

15 – 30 kg 1,5 – 2,0 gr/kg

30 kg 1,0 – 1,5 gr/kg

Larutan yang dapat di pakai:

•Larutan albumin 2% dengan dosis : 4 cc/kg/24 jam•Larutan plasma dengan dosis : 20 cc/kg/24 jam, 2x/minggu•Darah penuh dengan indikasi : 20 cc/kg dapat diselang 2-4 hari sekali•Packed red blood cells dengan indikasi : 10 cc/kg/24 jam

Page 14: Bedah Anak (Agung)

Pencegahan infeksi Pemasangan infus dilakukan dengan benar Ganti botol cairan setiap 24 jam untuk

menghindari kontaminasi Pada penggunaan kateter vena sentral

kemungkinan terjadi septikimia besar.

Page 15: Bedah Anak (Agung)

INFEKSI BEDAH: ETIOLOGI, PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANNYA

Pendahuluaninfeksi bedah merupakan penyulit pembedahan yang sering dijumpai dalam praktik sehari-hari. Infeksi dapat terbatas di tempat pembedahan, luka insisi atau menyebar secara sistemik (sepsis)

Page 16: Bedah Anak (Agung)

Etiologi

Eksogen Melewati udara (menempel pada daerah

luka) Kontak langsung (alat-alat bedah dan

kulit)

Endogen Kuman yang berasal dari tubuh

penderita sendiri. (berasal dari traktus digestivus pada pembedahan appendisitis perforasi, tiroid perforasi dll)

Page 17: Bedah Anak (Agung)

Terdapat 3 jenis pembedahan yang mempunyai kolerasi erat dengan insiden infeksi pasca bedah, yaitu:

Bedah bersih (clean without contamination)pembedahan yang dilakukan di daerah yang tidak mengandung kuman sebelumnya (kardiovaskuler).

Bedah berpotensi kontaminasi (potentially contaminated).Pembedahan yang dilakukan di daerah yang tidak mengandung kuman sebelumnya dan terdapat kemungkinan / potensi terjadi kontaminasi kuman pada saat pembedahan (apendektomi, kolesistektomi)

Page 18: Bedah Anak (Agung)

Bedah berkontaminasi nyata (contaminated)Pembedahan yang dilakukan di daerah yang telah mengandung kuman. (laparatomi pada tifoid perforasi, apendisitis perforasi, dll)

Dari ketiga golongan pembedahan tersebut mempunyai insiden infeksi bedah yang berbeda-beda, tergantung dari jenis pembedahan yang dilakukan.

Page 19: Bedah Anak (Agung)