Bed Side Teaching
-
Upload
ica-trianjani-setyaningrum -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of Bed Side Teaching
Nama : AD Umur : 9 bulan BB : 7,7 kg Alamat : sukoharjo, Wonosobo Keluhan Utama : Kejang disertai demam RPS : Seorang bayi perempuan umur 9 bulan datang ke IGD
diantar ibunya dengan keluhan kejang disertai demam. Demam sudah dirasakan oleh pasien sejak 2 hari SMRS dan pasien mengalami kejang 1x selama <10 menit dirumah dalam keadaan muka pucat, gerakan mata abnormal (mata melihat keatas), dan ekstremitas kaku. Setelah kejang pasien sadar dan langsung dibawa ke puskesmas. Di puskesmas pasien kembali kejang 1x <10menit dan setelah itu diberi oksigen. Disamping itu pasien mengeluh batuk dahak warna putih, dan pilek (+) dengan sekret putih. Nafsu makan baik, keluhan muntah (-), netek kuat (+), BAK (+), BAB (+)
Problem
RPD : pasien sempat mondok 1 minggu di RS karena sesak
nafas. RPK : riwayat kejang demam pada keluarga dan riwayat
epilepsi disangkal Riwayat Imunisasi : lengkap Riwayat kehamilan : umur kehamilan ibu 40 minggu, tidak
ada penyakit selama hamil. Riwayat kelahiran : pasien lahir spontan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : compos mentis Kepala : papil edema (-/-), ubun ubun menonjol (-) Hidung : sekret putih (+) Leher : pembesaran limfonodi (-) Thorax : simetris (+) , retraksi dada (-) Pulmo : suara dasar vesikuler (+) , irama reguler Cor : BJ S1-S2 murni, bising jantung (-) , gallop (-) Abdomen : Nyeri tekan (-) , supel timpani, Bising usus (+) Ekstremitas : akral dingin (-) , edema (-) , sianosis (-) Pemeriksaan neurologi : kaku kuduk , brudzinski I & II ,
kernig sign sulit dinilai karena pasien tidak kooperatif.
Hipotesis
Kejang demam sederhana : sifat kejang umum, lama kejang < 10-15 menit ,
kejang berulang 1x dalam 24 jam demam, Riwayat keluarga kejang demam ± ,
Riwayat keluarga kejang tanpa demam ±
Kejang demam kompleks : sifat kejang fokal,
lama kejang >15 menit , kejang berulang >1x dalam 24 jam demam, Riwayat keluarga
kejang demam ± , Riwayat keluarga kejang tanpa demam ±
Status epileptikus : kejang terus menerus selama >20 menit / kejang berulang tanpa pulihnya kesadaran dalam
waktu >30 menit.
Keseimbangan potensial membran dapat berubah oleh adanya : 1. Perubahan konsentrasi ion di ekstraseluler2. Rangsangan datang mendadak misal kimiawi, mekanik, arus listrik3. Perubahan patof dari membran itu sendiri karena penyakit /keturunan
Mekanisme
Hb : 9,9 g/dl (turun) leukosit : 17,1 (naik) eosinofil : 0,20 (turun) basofil : 0,10 (normal) neutrofil : 36,20 (turun) limfosit : 59,30 (naik) monosit : 4,20 (normal) hematokrit : 30 eritrosit : 3,9 Trombosit : 3,7 MCV : 77 MCH : 25 MCHC : 23
Hasil lab
Faktor Resiko Bangkitan Kejang Demam Kejang intrakranial dan ekstrakranial Penegakan diagnosis Penatalaksanaan kejang demam Prognosis Komplikasi
Dont know
1. FAKTOR DEMAM2. FAKTOR USIA3. FAKTOR RIWAYAT KELUARGA4. FAKTOR PRENATAL ( usia saat ibu hamil, kehamilan
Eklamsi dan hipertensi, pemakaian bahan toksik) 5. FAKTOR PERINATAL ( asfiksia, BBLR, Kelahiran
prematur)6. FAKTOR PASKANATAL ( infeksi ssp, trauma kepala, kejang
akibat toksik)
Faktor Resiko Bangkitan Kejang Demam
A. Kejang intrakranial : kejang yang berasal dari
intrakranial infeksi ssp, trauma , kongenitalB. Kejang ekstrakranial : kejang yang berasal
dari luar SSP misalnya gangguan metabolik (hipoglikemik, hipokalsemia, hipernatremia, hiponatremia), keracunan (timbal, kokain) , penyakit tumor, demam.
Anamnesis : Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama kejang Frekuensi dalam 24 jam, keadaan anak pasca kejang, penyebab
demam diluar infeksi susunan saraf pusat (ISPA, OMA, ISK) Riwayat kejang demam dan epilepsi dalam keluarga Singkirkan penyebab kejang yang lain (misalnya diare/muntah,
yang mengakibatkan gangguan elektrolit, sesak nafas yang megakibatkan hipoksemia, asupan kurang yang dapat menyebabkan hipoglikemia)
Penegakan diagnosis
Pemeriksaan fisik : A. Kesadaran : apakah ada penurunan
kesadaranB. Tanda rangsang meningeal : kernig sign ,
kaku kuduk , brudzinski I & II , laseque C. Tanda peningkatan TIK : ubun ubun besar
membonjol , papil edemaD. Suhu tubuh : apakah terdapat demam E. Tanda infeksi di luar SSP : ISPA, OMA, ISK
Pemeriksaan penunjang a. Darah rutin , gula darahb. Pemeriksaan cairan serebrospinal (pungsi
lumbal)c. CT-scan / MRI (sesuai indikasi misalnya ada
kelainan neurologi fokal menetap)
Pre hospital : berikan diazepam secara rektal . Masukan
diazepam 1 ml kedalam semprit lalu masukan semprit 4-5 cm ke dalam rektum lalu injeksikan. Bb < 10 kg 5mg untuk BB > 10 kg 10 mg
Di RS : **** A B C (Airway , breathing, Circulation ) lalu berikan diazepam iv (0,3-0,5 mg/kgBB) atau midazolam 0,2 mg/KgBB/iv . Kecepatan 0,5-1 mg / menit (3-5 menit) hati-hati dengan distress pernafasan **** masih kejang atau tidak ? Apabila masih kejang berikan fenitoin bolus iv 15mg/KgBB **** apabila masih kejang , masukan pasien ke ICU dan berikan fenobarbital 5-15 mg/kgbb.
Penatalaksanaan Kejang
Dengan penanganan kejang yang cepat dan tepat , prognosa
biasanya baik, tidak sampai terjadi kematian. Kemungkinan terjadinya ulangan kejang kurang lebih 25-50%
pada 6 bulan pertama dari serangan pertama. Terjadinya hemiparesis biasanya terjadi pada penderita yang
mengalami kejang lama (>30 menit) baik bersifat umum atau fokal. Mula-mula kelumpuhan bersifat flasid tetapi 2 minggu kemudian timbul spastisitas.
Prognosis
Sewaktu terjadi serangan kejang demam :1. trauma akibat jatuh atau terhantuk objek sekitar2. menggigit tangan orang lain 3. aspirasi cairan ke dalam paru yang dapat menimbulkan pneumonia Efek samping obat antikonvulsan yang digunakan seperti
hiperaktivitas, iritabilitas, letargi, penurunan intelegensia, distress pernapasan.
Kejang berulang tanpa demam
Komplikasi
1. Anak mengalami kejang yang didahului dengan demam 39,5
º C 2. Kejang yang dialami bersifat umum3. Lama kejang <10 menit 4. Kejang berulang 1x dalam 24 jam demam 5. AL : leukosit : 17,1 (naik) bakteri6. Pilek (+)7. Batuk (+)
Decision making