Bca

2
BCA Targetkan "Fee Based Income" Tumbuh 10% Selasa, 29 September 2015 | 00:54 AAA Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membidik pendapatan berbasis biaya (fee based income) dapat meningkat kisaran 8-10 persen sepanjang tahun 2015. Adapun, tahun lalu total fee and commisions (bank only) bank bermodal Rp 77,59 triliun ini mencapai Rp 7,29 triliun, tumbuh 15,5 persen dari posisi Rp 6,31 triliun. Sebagai salah satu upaya mengembangkan bisnis, BCA selalu berupaya mengembangkan portofolio produk bank. Direktur Armand Wahyudi Hartono mengatakan, belakangan ini perseroan melihat ada tren perlambatan terkait pertumbuhan transaksi e- channel. Salah satu yang menjadi penyebab itu, adalah kondisi ekonomi yang tengah melambat. Namun, ia mengungkapkan, salah satu bentuk e-channel bank swasta ini, yakni anjungan tunai mandiri setor tarik (ATM Star) justru menunjukkan tren perkembangan yang baik. “Saat ini, BCA sudah memasang 700 mesin ATM Star. Sampai akhir tahun, kami mungkin akan meningkatkan menjadi kisaran 900-1.000 mesin sebagai upaya memenuhi kebutuhan nasabah. Kami tidak ada masalah terkait cost (biaya), karena ini juga mengkonversi mesin ATM BCA yang lama,” ujar dia selepas acara peluncuran aplikasi Sakuku di Jakarta, Senin (28/9). Adapun, tahun ini Armand menyatakan, perseroan menargetkan pendapatan berbasis biaya dapat tumbuh maksimal 10 persen. Fee based income merupakan bagian dari fee and commisions. Sampai akhir semester I lalu, total net profit yang diraih BCA sebesar Rp 8,54 triliun. Sedangkan, fee and commisions mencapai Rp 4,05 triliun, tumbuh 16,1 persen secara year on year (yoy) dari posisi Rp 3,49 triliun. Sebagai wujud komitmen pemberian produk yang lengkap, BCA baru saja meluncurkan produk Sakuku. Sakuku merupakan uang elektronik yang diakses melalui aplikasi smartphone yang antara lain, dapat digunakan untuk belanja maupun isi pulsa. Namun, Armand menegaskan, sejauh ini perseroan belum menargetkan fee based income dari uang elektronik tersebut. “Belum bisa kontribusi ke pendapatan berbasis

description

berita fee based income

Transcript of Bca

Page 1: Bca

BCA Targetkan "Fee Based Income" Tumbuh 10%

Selasa, 29 September 2015 | 00:54

AAA

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membidik pendapatan berbasis biaya (fee based income) dapat meningkat kisaran 8-10 persen sepanjang tahun 2015. Adapun, tahun lalu total fee and commisions (bank only) bank bermodal Rp 77,59 triliun ini mencapai Rp 7,29 triliun, tumbuh 15,5 persen dari posisi Rp 6,31 triliun. Sebagai salah satu upaya mengembangkan bisnis, BCA selalu berupaya mengembangkan portofolio produk bank.

Direktur Armand Wahyudi Hartono mengatakan, belakangan ini perseroan melihat ada tren perlambatan terkait pertumbuhan transaksi e-channel. Salah satu yang menjadi penyebab itu, adalah kondisi ekonomi yang tengah melambat. Namun, ia mengungkapkan, salah satu bentuk e-channel bank swasta ini, yakni anjungan tunai mandiri setor tarik (ATM Star) justru menunjukkan tren perkembangan yang baik.

“Saat ini, BCA sudah memasang 700 mesin ATM Star. Sampai akhir tahun, kami mungkin akan meningkatkan menjadi kisaran 900-1.000 mesin sebagai upaya memenuhi kebutuhan nasabah. Kami tidak ada masalah terkait cost (biaya), karena ini juga mengkonversi mesin ATM BCA yang lama,” ujar dia selepas acara peluncuran aplikasi Sakuku di Jakarta, Senin (28/9).

Adapun, tahun ini Armand menyatakan, perseroan menargetkan pendapatan berbasis biaya dapat tumbuh maksimal 10 persen. Fee based income merupakan bagian dari fee and commisions. Sampai akhir semester I lalu, total net profit yang diraih BCA sebesar Rp 8,54 triliun. Sedangkan, fee and commisions mencapai Rp 4,05 triliun, tumbuh 16,1 persen secara year on year (yoy) dari posisi Rp 3,49 triliun.

Sebagai wujud komitmen pemberian produk yang lengkap, BCA baru saja meluncurkan produk Sakuku. Sakuku merupakan uang elektronik yang diakses melalui aplikasi smartphone yang antara lain, dapat digunakan untuk belanja maupun isi pulsa. Namun, Armand menegaskan, sejauh ini perseroan belum menargetkan fee based income dari uang elektronik tersebut. “Belum bisa kontribusi ke pendapatan berbasis biaya, karena ini lebih kepada jawaban perseroan terhadap kebutuhan nasabah,” tutur dia.

Mengenai Sakuku, secara terpisah Direktur BCA Suwignyo Budiman memprediksi, pengguna produk tersebut dapat menyentuh lebih dari 1 juta pengguna pada sisa paruh kedua tahun ini. “Bisa segitu, karena nasabah kami saja ada sekitar 13 juta orang. Sementara, sat ini nasabah yang tergolong usia muda ada setengah dari total nasabah BCA tersebut,” papar dia.

Selain itu, Suwignyo menyatakan, bank berkategori bank umum kelompok usaha (BUKU) IV ini juga dalam kajian pengadaan produk uang elektronik untuk segmen korporsi. “Di tengah perkembangan teknologi tentu kami akan selalu mengembangkan produk. Mengenai segmen korporasi, kebutuhan cash management mereka kan banyak. Ini sudah perseroan kembangkan dari akhir tahun 2014, jadi mungkin bisa BCA luncurkan pada akhir 2015,” tegas dia.

Devie Kania/FMB

Page 2: Bca

http://m.beritasatu.com/ekonomi/310464-bca-targetkan-fee-based-income-tumbuh-10.html