bblr

11
\ A TUJUAN PENULISAN Tujuan Umum Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui asuhan kebidanan pada neonatus dengan BBLR. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengertian BBLR b. Mengetahui etiologi/penyebab bayi BBLR c. Mengetahui patofisiologi bayi BBLR d. Dapat melakukan pengkajian dan pengumpulan data pada bayi BBLR e. Dapat mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan bayi dengan BBLR berdasarkan prioritas masalah f. Dapat menentukan intervensi, melakukan tindakan dan evaluasi pada bayi dengan BBLR g. Mengetahui kesenjangan antara konsep dasar teori dengan penerapan nyata di lapangan. B BATASAN MASALAH Pada makalah ini masalah kami batasi pada asuhan kebidanan pada neonatus dengan BBLR. BAB II TINJAUAN PUSTAKA (I) A PENGERTIAN BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, terjadi gangguan pertumbuhan dan pematangan (maturitas) organ yang dapat menimbulkan kematian. B ETIOLOGI 1. Berkaitan dengan bayi baru lahir kurang bulan

Transcript of bblr

Page 1: bblr

\

A TUJUAN PENULISAN

Tujuan Umum

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui asuhan kebidanan pada

neonatus dengan BBLR.

Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengertian BBLR

b. Mengetahui etiologi/penyebab bayi BBLR

c. Mengetahui patofisiologi bayi BBLR

d. Dapat melakukan pengkajian dan pengumpulan data pada bayi BBLR

e. Dapat mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan bayi dengan

BBLR berdasarkan prioritas masalah

f. Dapat menentukan intervensi, melakukan tindakan dan evaluasi pada bayi dengan

BBLR

g. Mengetahui kesenjangan antara konsep dasar teori dengan penerapan nyata di

lapangan.

B BATASAN MASALAH

Pada makalah ini masalah kami batasi pada asuhan kebidanan pada neonatus

dengan BBLR.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA (I)

A PENGERTIAN

BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, terjadi

gangguan pertumbuhan dan pematangan (maturitas) organ yang dapat menimbulkan

kematian.

B ETIOLOGI

1. Berkaitan dengan bayi baru lahir kurang bulan

a. Toxemia Gravidarum.

b. Penyakit sistemik akut pada ibu (pneumonia, pyelonefritis, typus, appendiksitis

akut).

c. Kehamilan kembar

d. Tidak diketahui penyebabnya (50 %)

Page 2: bblr

2. Berkaitan dengan bayi KMK (Kecil Masa Kehamilan), ibu dengan:

a. Diabetes Melitus

b. Hipertensi

c. Pre Eklamsia

d. Infeksi

e. Malnutrisi

f. Obat-obatan

C PEMBAGIAN BBLR

Bayi kurang bulan murni (Prematur)

a. Lahir masa gestasi kurang dari 37 minggu

b. Berat bdan sesuai dengan berat badan masa gestasi

c. Imaturitas sistem organ

Bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK)

a. Berat badan tidak sesuai masa gestasi

D PENYAKITPENYERTA PADA BBLR

1. Bayi kurang bulan murni (Prematur)

a. Aspirasi pneumonia

b. Perdarahan Intra Ventrikuler

c. Hiperbilirubinemia

d. Gangguan pernafasan idiopatik

2. Bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK)

a. Aspirasi mekonium diikuti dengan Pneumotorak

b. Hb meningkat akibat hipoksia kronis

c. Hipoglikemi

d. Asfiksia, perdarahan paru masif, hipotermi, infeksi

E MANIFESTASI KLINIK

Bayi kurang bulan murni (Prematur)

1. BB badan

2. Kulit tipis, transparan, lanugo banyak, ubun-ubun dan sutura lebar

3. Genetalia imatur, rambut tipis halus teranyam, elastisitas daun telinga kurang

4. Tangis lemah, tonus otot leher lemah.

Page 3: bblr

5. Reflek moro (+), reflek menghisap, menelan, batuk, belum sempurna.

6. Bila lapar menangis, gelisah, aktifitas bertambah

7. Tidak tampak bayi menderita infeksi/perdarahan intrakranial

8. Nafas belum teratur

9. Pembuluh darah kulit diperut terlihat banyak

10. Jaringan mamae belum sempurna, putting susu belum terbentuk dengan baik.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA (II)

A DEFINISI

Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang

dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan pada kehamilan khusus apapun sangat

berfariasi dan harus digambarkan pada grafik presentil. Bayi yang berat badannya

diatas presentil 90 dinamakan besar untuk umur kehamilan dan yang di bawa

presentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan. Berdasarkan itu bahwa 10 %

semua bayi ringan untuk umur kehamilan. Bayi yang berat badannya kurang dari

2500 gr pada saat lahir dinamakan berat badan lahir rendah

Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayi berat badan lahir rendah

dibedakan:

Bayi berat lahir rendah, berat lahir 1500 – 2500 gram

Bayi berat lahir sangat rendah, berat lahir kurang dari 1500 gram

Bayi berat lahir eksterem, Berat lahir kurang dari 1000 gram

B ETIOLOGI

Bayi berat lahir rendah mungkin prematur ( kurang bulan ) mungkin juga cukup bulan

(dismatur).

1. PREMATUR MURNI

Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan

mempunyai berat badan yang sesuai dengan masa kehamillan atau disebut juga

neonatus preterm / BBLR / SMK.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Persalinan Prematur atau BBLR

adalah

a. Faktor Ibu

1) Riwayat kelahiran prematur sebelumnya

2) Gizi saat hamil kurang

Page 4: bblr

3) Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun

4) Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

5) Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok)

6) Perdarahan antepartum, kelainan uterus, Hidramnion

7) Faktor pekerja terlalu berat

Primigravida

9) Ibu muda (

b. Faktor kehamilan

Hamil dengan hidramnion, hatnil ganda, perdarahan antepartum, komplikasi hamil

seperti pre eklamsia, eklamsi, ketuban pecah dini

c. Faktor Janin

Cacat bawaan, infeksi dalam rahim dan kehamilan ganda., anomali kongenital

d. Faktor Kebiasaan : Pekerjaan yang melelahkan, merokok

e. Faktor yang masih belum diketahui.

Karakteristik yang dapat ditemukan pada prematur murni adalah

1) Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm, lingkar

kepala kurang dari 33 cm lingkar dada kurang dari 30 cm

2) Gerakan kurang aktif otot masih hipotonis

3) Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

4) Kepala lebih besar dari badan rambut tipis dan halus

5) Tulang-tulang tengkorak lunak, fontanela besar dan sutura besar

6) Telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana

7) Jaringan payudara tidak ada dan puting susu kecil

Pernapasan belum teratur dan sering mengalami serangan apneu

9) Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak terutama pada dahi dan

pelipis dahi dan lengan

10) Lemak subkutan kurang

11) Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh labia

mayora

12) Reflek menghisap dan menelan serta reflek batuk masih lemah.

Bayi prematur mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan tubuh masih

lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan antibodi belum

Page 5: bblr

sempurna. Oleh karena itu tindakan prefentif sudah dilakukan sejak antenatal

sehingga tidak terjadi persalinan dengan prematuritas (BBLR).

2. DISMATUR

Dismatur (IUGR) adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan

seharusnya untuk masa kehamilan dikarenakan mengalami gangguan pertumbuhan

dalam kandungan. Menurut Renfield (1975) IUGR dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Proportionate IUGR

Janin yang menderita distress yang lama dimana gangguan pertumbuhan terjadi

berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat,

panjang dada, lingkaran kepala dalam proporsi yang seimbang, akan tetapi

keseluruhannya masih dibawah masa gestasi yang sebenarnya. Bayi ini tidak

menunjukkan adanya Wasted oleh karena retardasi pada janin terjadi sebelum

terbentuknya adipose tissue.

b. Disporpotionate IUGR

Trejadi karena distress subakut gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa

hari sampai janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan

tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak Wasted dengan tanda-

tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan mudah

diangkat bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.

Faktor Faktor yang mempengaruhi BBLR pada Dismatur

a. Faktor ibu : Hipertensi dan penyakit ginjal kronik, perokok, pendrita penyakit

diabetes militus yang berat, toksemia, hipoksia ibu, (tinggal didaerah pegunungan,

hemoglobinopati, penyakit paru kronik) gizi buruk, Drug abbuse, peminum alkohol

b. Faktor utery dan plasenta : Kelainan pembuluh darah, (hemangioma) insersi tali

pusat yang tidak normal, uterus bicornis, infak plasenta, tranfusi dari kembar yang

satu kekembar yang lain, sebagian plasenta lepas

c. Faktor janin : Gemelli, kelainan kromosom, cacat bawaan, infeksi dalam

kandungan, (toxoplasmosis, rubella, sitomegalo virus, herpez, sifillis)

d. Penyebab lain iKeadaan sosial ekonomi yang rendah, tidak diketahui

C PENATALAKSANAN

Dengan memperhatikan gambaran klinik dan berbagai kemungkinanan yang dapat

terjadi pada bayi prematuritas maka perawatan dan pengawasan ditujukan pada

pengaturan suhu, pemberian makanan bayi, Ikterus, pernapasan, hipoglikemi dan

menghindari infeksi

1. Pengaturan suhu badan bayi prematuritas /BBLR.

Page 6: bblr

Bayi prematur dengan cepat akan kehilangan panas badan dan menjadi hipotermi

karena pusat pengaturan panas belum berfungsi dengan baik, metabolisme rendah

dan permukaan badan relatif luas. Oleh karena itu bayi prematuritas harus dirawat

dalam inkubator sehingga panas badannya mendekati dalam rahim , apabila tidak

ada inkubator bayi dapat dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol

berisi air panas sehingga panas badannya dapat dipertahankan.

2. Makanan bayi prematur.

Alat pencernaan bayi belum sempurna, lambung kecil enzim peneernaan belum

matang, sedangkan kebutuhan protein 3-5 gr/kg BB dan kalori 110 kal;/kgBB

sehingga pertumbuhan dapat meningkat. Pemberian minum bayi sekitar 3 jam

setelah lahir dan didahului derngan menghisap cairan lambung , reflek masih lemah

sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit dengan frekwensi yang

lebih sering. ASI merupakan makanan yasng paling utama sehingga ASI-lah yang

paling dahulu diberikan, bila faktor menghisapnya kurang maka ASI dapat diperas

dan diberikan dengan sendok perlahan-lahan atau dengan memasang sonde.

Permulaan cairan yang diberikan 50- 60 cc/kgBB/hari terus dinaikan sampai

mencapai sekitar 200 cc/kgBB/hari.

3. Ikterus

Semua bayi prematur menjadi ikterus karena sistem enzim hatinya belum matur dan

bilirubin tak berkonjugasi tidak dikonjugasikan secara efisien sampai 4-5 hari berlalu .

Ikterus dapat diperberat oleh polisetemia, memar hemolisias dan infeksi karena

hperbilirubinemia dapat menyebabkan kernikterus maka wama bayi harus sering

dicatat dan bilirubin diperiksa, bila ikterus muncul dini atau lebih cepat bertambah

coklat.

4. Pernapasan

Bayi prematur mungkin menderita penyakit membran hialin. Pada penyakit ini tanda-

tanda gawat pernafasan selalu ada dalam 4 jam. Bayi haras dirawat terlentang atau

tengkurap dalam incubator, dada abdomen harus dipaparkan untuk mengobserfasi

usalia pernapasan.

5. Hipoglikemi

Mungkin paling timbul pada bayi prematur yang sakit bayi berberat badan lahir

rendah, harus diantisipasi sebelum gejala timbul dengan pemeriksaan gula darah

secara teratur.

6. Menghindari Infeksi

Bayi prematuritas mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan tubuh masih

lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan antibodi belum

Page 7: bblr

sempurna . Oleh karena itu tindakan prefentif sudah dilakukan sejak antenatal

sehingga tidak terjadi persalinan dengan prematuritas (BBLR)

D PROGNOSA

Prognosis bayi berat lahir rendah ini tergantung dari berat ringannya masalah

perinatal misalnya masa gestasi ( makin muda masa gestasi / makin rendah berat

bayi, makin tinggi angka kematian), asfiksia/iskemia otak , sindroma gangguan

pernapasan , perdarahan intrafentrikuler , displasia bronkopulmonal, retrolental

fibroplasia, infeksi, gangguan metabolik (asidosis, hipoglikemi, hiperbilirubinemia).

Prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan

perawatan pada saat kehamilan persalinan dan post natal (pengaturan suhu

lingkungan, resusitasi, nutrisi, mencegah infeksi, mengatasi gangguan pernapasan,

asfiksia hiperbilirubinemia, hipoglikemia dan lain – lain).

Pengamatan Lebih Lanjut

Bila bayi berat lahir rendah dapat mengatasi problematik yang dideritanya perlu

diamati selanjutnya oleh karena kemungkinan bayi ini akan mengalami gangguan

pendengaran, penglihatan, kognitif, fungsi motor susunan saraf pusat dan penyakit

penyakit seperti Hidrosefalus, Cerebral palsy dan sebagainya

E ASUHAN KEPERAWATAN PADA NEONATUS DENGAN BBLR

1. Pengkajian

a. Data Subyektif

Data subyektif adalah persepsi dan sensasi klien tentang masalah kesehatan (Alien

Carol V. 1993:28).

Data subyektif terdiri dari

1) Biodata atau identitas pasien :

Bayi meliputi nama tempat tanggal lahir jenis kelamin

Orangtua meliputi : nama (ayah dan ibu, umur, agama, suku atau kebangsaan,

pendidikan, penghasilan pekerjaan, dan alamat). (Talbott Laura A, 1997: 6).

2) Riwayat kesehatan

Riwayat antenatal yang perlu dikaji atau diketahui dari riwayat antenatal pada kasus

BBLR yaitu:

· Keadaan ibu selama hamil dengan anemia, hipertensi, gizi buruk, merokok

ketergantungan obat-obatan atau dengan penyakit seperti diabetes mellitus,

kardioyaskuler dan paru.

· Kehamilan dengan resiko persalinan preterm misalnya kelahiran multiple, kelainan

kongenital, riwayat persalinan preterm.

Page 8: bblr

· Pemeriksaan kehamilan yang tidak kontinyuitas atau periksa tetapi tidak teratur dan

periksa kehamilan tidak pada petugas kesehatan.

· Hari pertama haid terakhir tidak sesuai dengan usia kehamilan (kehamilan postdate

atau preterm).

Riwayat Natal

komplikasi persalinan juga mempunyai kaitan yang sangat erat dengan

permasalahan pada bayi baru lahir. Yang perlu dikaji:

Kala I : Perdarahan antepartum baik solusio plasenta maupun plasenta previa.

Kala II : Persalinan dengan tindakan bedah caesar, karena pemakaian obat

penenang (narkose) yang dapat menekan sistem pusat pernafasan.

Riwayat Post Natal

Yang perlu dikaji antara lain:

· Apgar score bayi baru lahir 1 menit pertama dan 5 menit kedua A.S (0-3) asfiksia

berat, A.S (4-6) asfiksia sedang, A.S (7-10) asfiksia ringan.

· Berat badan lahir : Preterm/BBLR 2500 gram lingkar kepala kurang atau lebih dari

normal (34-36 cm).

· Adanya kelainan kongenital: Anencephal, hidrocephalus, anetrecial aesofagal.

Pola Nutrisi

Yang perlu dikaji pada bayi dengan BBLR gangguan absorbsi gastrointentinal,

muntah aspirasi, kelemahan menghisap sehingga perlu diberikan cairan parentral

atau personde sesuai dengan kondisi bayi untuk mencukupi kebutuhan elektrolit,

cairan, kalori dan juga untuk mengoreksi dehidrasi, asidosis metabolik, hipoglikemi

disamping untuk pemberian obat intravena.

· Kebutuhan parenteral

Ø Bayi BBLR D5 %

Ø Bayi BBLR > 1500 gram menggunakan D10 %

· Kebutuhan nutrisi enteral

Ø BB = 24 kali per 24 jam

Ø BB 1250- = 12 kali per 24 jam

Ø BB > 2000 gram = 8 kali per 24 jam

· Kebutuhan minum pada neonatus :

Ø Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/hari

Ø Hari ke 2 = 90 cc/kg BB/hari

Page 9: bblr

Ø Hari ke 3 = 120 cc/kg BB/hari

Ø Hari ke 4 = 150 cc/kg BB/hari

Dan untuk tiap harinya sampai mencapai 180 – 200 cc/kg BB/hari

(Iskandar Wahidiyat, 1991:l)

Pola Eliminasi

Yang perlu dikaji pada neonatus adalah :

· BAB : frekwensi, jumlah, konsistensi.

· BAK : frekwensi, jumlah