BATTLING GAMES (Beef Cattle Counseling of Janggan Farmers) Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi...

download BATTLING GAMES (Beef Cattle Counseling of Janggan Farmers) Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi Jerami Padi) dan Kamblok (Kotoran Ayam Molasses Blok) untuk Pemberdayaan Peternak

of 39

description

RINGKASANBATTLING GAMES (Beef Cattle Counseling of Janggan Farmers) : Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi Jerami Padi) dan Kamblok(Kotoran Ayam Molasses Blok) untuk Pemberdayaan Peternak Sapi Potong Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan Lusiani, Mirsa Ita, Dita Zulfadin, Danung Nur, Didik Hamonangan FakultasPeternakan Universitas Brawijaya Permasalahan mengenai gagalnya Swasembada Daging 2014 merupakan akibatdari ketidak mampuan peternak lokal memproduksi kebutuhan daging masyarakatIndonesia yang semakin meningkat. Hal tersebut mendorong pemerintah untukmelakukan kebijakan impor. Menurunnya tingkat populasi ternak lokal diIndonesia salah satunya dipengaruhi oleh rendahnya SDM dalam mengolah pakanyang berkualitas, sehingga menyebabkan ternak sapi potong lokal rentan terhadappenyakit seperti malnutrisi atau kekurusan. Seperti halnya yang terjadi di DesaJanggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, bahwa dibalik desa yangmenjadi sentra penggemukan sapi potong tersebut tidak didukung denganproduktivitas pakan yang berkualitas, sehingga dapat menyebabkan malnutrisiataupun penurunan nafsu makan pada ternak yang dapat memperlambat suatuproses penggemukan. Pakan yang diberikan untuk penggemukan sapi potongselama ini bisa dikatakan di bawah standart, seperti halnya proses pemberianpakan alternative limbah jerami, di mana peternak masih secara tradisional denganmemberikan pakan tanpa diolah. Meskipun jerami ini dapat dimakan oleh sapi,namun sebagian tidak tercerna dan tidak akan menjadikan gemuk bagi ternaknya.Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas jerami padi, salah satuupaya yang murah, praktis dan hasilnya disukai ternak adalah teknik amoniasi.Selain itu, kebutuhan sapi akan suplemen yang bermanfaat untuk ternak gunamelengkapi zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh sehingga komposisiseimbang untuk produksi secara optimal masih dirasa kurang. Sebenarnya, pakansuplemen tersebut dapat diperoleh dari UMB (Urea Molases Blok). Namun,dengan memanfaatkan limbah dari kotoran ayam, di mana di Desa Janggan jugamemiliki banyak penduduk yang berternak ayam petelur. Sehingga dapat dibuatKamblok (Kotoran Ayam Molases Blok). Sehingga, permasalahan di DesaJanggan dapat dipecahkan dengan program Battling Games, di mana peternakDesa Janggan akan diberikan penyuluhan mengenai pelatihan dan pentingnyapakan ternak yang berkualitas. Teknologi AJEP dan Kamblok berguna untukpenyediaan pakan bernutrisi tinggi dalam peningkatan ternak sapi potong di DesaJanggan. Pengaplikasian program Battling Games ini diharapakan mampumeningkatkan kualitas SDM dan pengetahuan, serta kesadaran masyarakat DesaJanggan akan pentingnya pakan ternak yang berkualitas. Sehingga nantinyaprogram ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan peternak, memulihkantingkat keuntungan peternak, dapat diaplikasikan setiap harinya oleh peternaksebagai pakan yang berkualitas. Kata Kunci: Sapi Potong, Amoniasi, UMB

Transcript of BATTLING GAMES (Beef Cattle Counseling of Janggan Farmers) Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi...

  • i

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    BATTLING GAMES

    (Beef Cattle Counseling of Janggan Farmers)

    Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi Jerami Padi) dan Kamblok

    (Kotoran Ayam Molasses Blok) untuk Pemberdayaan Peternak Sapi Potong

    di Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan

    BIDANG KEGIATAN :

    PENGABDIAN MASYARAKAT

    Diusulkan Oleh :

    Lusiani (135050100111011) Angkatan 2013

    Mirsa Ita Dewi Adiana (135050100111189) Angkatan 2013

    Dita Zulfadin Dahlan (135050101111201) Angkatan 2013

    Danung Nur Adli (135050107121002) Angkatan 2013

    Didik Hamonangan Nasution (145050101111210) Angkatan 2014

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2014

  • ii

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v

    DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vi

    RINGKASAN ....................................................................................................... vii

    BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2

    1.3 Tujuan .................................................................................................. 2

    1.4 Luaran yang Diharapkan ..................................................................... 2

    BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ........................... 3

    BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................. 4

    BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 8

    4.1 Anggaran Biaya ................................................................................ 8

    4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................ 9

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

    LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 11

  • iv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Tabel Analisis Evaluasi ............................................................................... 8

    Tabel 2. Ringkasan Anggaran Dana........................................................................... 9

    Tabel 3. Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 9

  • v

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Peternak Sapi Kereman Desa Janggan ..................................................... 3

    Gambar 2. Potensi Pertanian dan Peternakan ............................................................ 4

    Gambar 3. Metode Pelaksanaa Program Battling Games .......................................... 5

    Gambar 4. Pelatihan Pembuatan AJEP dan Kamblok ............................................... 6

    Gambar 5. Contoh Hasil AJEP dan Kamblok ............................................................ 6

    Gambar 6. Tabel Evaluasi .......................................................................................... 8

    Gambar 7. Ilustrasi Pmbuatan AJEP ........................................................................ 30

    Gambar 8. Ilustrasi Pembuatan Kamblok ................................................................. 30

    Gambar 9. Hasil Olahan AJEP .................................................................................. 30

    Gambar 10. Hasil Olahan Kamblok ........................................................................... 30

    Gambar 11. Penandatanganan Surat Kerjasama Usaha Tani II ................................. 31

    Gambar 12. Penandatanganan Surat Kerjasama dengan Kepala Desa ...................... 31

    Gambar 13. Mengunjungi Tempat Peternak Sapi Bakalan Kereman Desa Janggan . 31

    Gambar 14. Mengunjungi Peternak Sapi Potong ....................................................... 31

    Gambar 15. Lokasi Desa Janggan .............................................................................. 32

    Gambar 16. Topografi Ternak Sapi Kereman Desa Janggan ..................................... 32

    Gambar 17.Teknik Pemberian Jerami Padi Tradisional Desa Janggan ..................... 32

    Gambar 18. Topografi Ternak Ayam Petelur Desa Janggan ..................................... 33

  • vi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ................................. 11

    Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................................... 20

    Lampiran 3. Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas ........................................... 23

    Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua ......................................................................... 24

    Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra ................................................. 25

    Lampiran 6. Peta Lokasi Ds. Janggan, Kec. Poncol, Kab. Magetan ......................... 27

    Lampiran 7. Cara Pengolahan AJEP dan Kamblok ................................................... 28

    Lampiran 8. Gambaran Teknologi AJEP dan Kamblok ............................................ 30

    Lampiran 9. Gambar Konsolidasi dengan Pihak Terkait ........................................... 31

    Lampiran 10. Topografi Desa Janggan ...................................................................... 32

  • vii

    RINGKASAN

    BATTLING GAMES (Beef Cattle Counseling of Janggan Farmers) :

    Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi Jerami Padi) dan Kamblok

    (Kotoran Ayam Molasses Blok) untuk Pemberdayaan Peternak Sapi Potong

    Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan

    Lusiani, Mirsa Ita, Dita Zulfadin, Danung Nur, Didik Hamonangan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

    Permasalahan mengenai gagalnya Swasembada Daging 2014 merupakan akibat dari ketidak mampuan peternak lokal memproduksi kebutuhan daging masyarakat Indonesia yang semakin meningkat. Hal tersebut mendorong pemerintah untuk melakukan kebijakan impor. Menurunnya tingkat populasi ternak lokal di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh rendahnya SDM dalam mengolah pakan yang berkualitas, sehingga menyebabkan ternak sapi potong lokal rentan terhadap penyakit seperti malnutrisi atau kekurusan. Seperti halnya yang terjadi di Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, bahwa dibalik desa yang menjadi sentra penggemukan sapi potong tersebut tidak didukung dengan produktivitas pakan yang berkualitas, sehingga dapat menyebabkan malnutrisi ataupun penurunan nafsu makan pada ternak yang dapat memperlambat suatu proses penggemukan. Pakan yang diberikan untuk penggemukan sapi potong selama ini bisa dikatakan di bawah standart, seperti halnya proses pemberian pakan alternative limbah jerami, di mana peternak masih secara tradisional dengan memberikan pakan tanpa diolah. Meskipun jerami ini dapat dimakan oleh sapi, namun sebagian tidak tercerna dan tidak akan menjadikan gemuk bagi ternaknya. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas jerami padi, salah satu upaya yang murah, praktis dan hasilnya disukai ternak adalah teknik amoniasi. Selain itu, kebutuhan sapi akan suplemen yang bermanfaat untuk ternak guna melengkapi zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh sehingga komposisi seimbang untuk produksi secara optimal masih dirasa kurang. Sebenarnya, pakan suplemen tersebut dapat diperoleh dari UMB (Urea Molases Blok). Namun, dengan memanfaatkan limbah dari kotoran ayam, di mana di Desa Janggan juga memiliki banyak penduduk yang berternak ayam petelur. Sehingga dapat dibuat Kamblok (Kotoran Ayam Molases Blok). Sehingga, permasalahan di Desa Janggan dapat dipecahkan dengan program Battling Games, di mana peternak Desa Janggan akan diberikan penyuluhan mengenai pelatihan dan pentingnya pakan ternak yang berkualitas. Teknologi AJEP dan Kamblok berguna untuk penyediaan pakan bernutrisi tinggi dalam peningkatan ternak sapi potong di Desa Janggan. Pengaplikasian program Battling Games ini diharapakan mampu meningkatkan kualitas SDM dan pengetahuan, serta kesadaran masyarakat Desa Janggan akan pentingnya pakan ternak yang berkualitas. Sehingga nantinya program ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan peternak, memulihkan tingkat keuntungan peternak, dapat diaplikasikan setiap harinya oleh peternak sebagai pakan yang berkualitas.

    Kata Kunci: Sapi Potong, Amoniasi, UMB

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Tingkat kebutuhan daging sapi di Indonesia sampai pada tahun 2013

    mencapai lebih dari 550 ribu ton. Akan tetapi dengan meningkatnya kebutuhan

    konsumsi daging sapi tersebut tidak diiringi dengan jumlah produksi daging serta

    populasi ternak lokal. Badan Pusat Statistika melaporkan bahwa populasi sapi dan

    kerbau pada 1 Mei 2013 mencapai 14,2 juta ekor atau mengalami penurunan yang

    cukup tajam apabila dibandingkan dengan hasil pendataan pada Juni 2012 yang

    mencapai 16,7 juta ekor. Hal tersebut memberikan asumsi bahwa populasi sapi

    mengalami penurunan sebesar 15,30% dalam 2 tahun, dan populasi sapi susut 2,5

    juta ekor.

    Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) yang disusun oleh

    Kementerian Pertanian sejak tahun 2005 dan 2010 yang hasilnya adalah gagal,

    kini mentargetkan kembali pada tahun 2014. Dirjen Peternakan dan Kesehatan

    Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan bahwa swasembada

    adalah program pemerintah secara nasional. Namun, akhirnya pemerintah

    mengakui bahwa target swasembada daging sapi pada tahun 2014 tidak tercapai

    (Suara Pembaruan, 2014). Dengan populasi sapi potong yang menyusut, menjadi

    kali kedua bagi pemerintah gagal meraih target swasembada daging.

    Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan bahwa

    tantangan pembangunan peternakan menuju swasembada daging dan susu

    nasional sangat besar. Adapun salah satu poin penting pembangunan peternakan

    adalah masalah ketersediaan pakan berkualitas (Jumadil, OkeZone 2013).

    Direktur Pakan Ternak (2011) menuturkan bahwa penurunan populasi ternak

    ruminansia diduga disebabkan oleh semakin sempitnya lahan panganan, yang

    tidak memungkinkan untuk memelihara ternak karena ketersediaan rumput dan

    sisa-sisa hasil pertanian yang tidak mencukupi kebutuhan pakan. Hal inilah yang

    harus lebih diperhatikan oleh pemerintah.

    Seperti halnya yang terjadi di Desa Janggan, Kecamatan Poncol,

    Kabupaten Magetan, di mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten

    Magetan tahun 2013 menunjukkan bahwa populasi sapi dan kerbau hasil PSPK di

    Kabupaten Magetan mencapai 107.608, dan yang memiliki sapi dan kerbau paling

    banyak adalah Kecamatan Poncol dengan jumlah populasi sebanyak 11.567 ekor.

    Namun, desa yang menjadi sentra penggemukan sapi potong tersebut tidak

    didukung dengan produktivitas pakan yang berkualitas. Saat musim kemarau yang

    panjang, petani sulit menyediakan pakan yang kualitasnya sama pada musim

    hujan. Sehingga, dapat menyebabkan malnutrisi ataupun penurunan nafsu makan

    pada ternak yang dapat memperlambat proses penggemukan. Selain itu,

    kebutuhan sapi akan suplemen yang bermanfaat untuk ternak juga masih kurang.

  • 2

    Mahasiswa sebagai agent of change, dengan permasalahan yang ada

    seharusnya dapat mengatasi dan diyakini mampu membawa perubahan dengan

    kegiatan-kegiatan cemerlang untuk Indonesia yang lebih baik lagi. Permasalahan

    di Desa Janggan dapat dipecahkan dengan program Battling Games, di mana

    peternak Desa Janggan akan diberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai pakan

    ternak yang berkualitas. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah pertanian sebagai

    pakan alternatif merupakan solusi yang tepat untuk menanggulangi kekurangan

    pakan ternak. Teknologi AJEP dan Kamblok berguna untuk penyediaan pakan

    bernutrisi tinggi dalam peningkatan ternak sapi potong di Desa Janggan. Dengan

    demikian, penambahan AJEP dan Kamblok sebagai pakan alternative pada ternak

    sapi potong sejalan dengan hasil penelitian Nurhayu dkk (2010), bahwa pemberian

    konsentrat dan Urea Molases Blok (UMB) dapat meningkatkan performans sapi

    penggemukan dan memberikan keuntungan yang lebih baik dibanding hanya

    diberi rumput dan limbah pertanian.

    1.2. Perumusan Masalah

    Dari uraian di atas terdapat permasalahan pokok yang dapat diidentifikasi,

    yaitu bagaimana memenuhi pakan sapi dengan nutrisi tinggi saat musim kemarau

    dan meningkatkan nafsu makan sapi serta peningkatan sumbersaya peternak untuk

    memanfaatkan limbah pertanian di Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten

    Magetan.

    1.3. Tujuan

    Adapaun tujuan dari program ini adalah sebagai berikut :

    1. Menciptakan pakan ternak bernutrisi tinggi yang berasal dari limbah pertanian

    dan peternakan.

    2. Mengatasi permasalahan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat di

    Desa Janggan dalam pengolahan pakan ternak yang berkualitas melalui

    Program Battling Games.

    3. Melakukan Sosialisasi berupa pelatihan aplikasi pengolahan pakan ternak yang

    praktis, ekonomis, dan berkualitas untuk membantu penggemukkan sapi di

    Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

    1.4. Luaran yang Diharapkan

    Program Battling Games adalah program yang disiapkan untuk membantu

    peternak dalam memenuhi pakan serta suplemen ternak yang memiliki nutrisi

    tinggi. Pengaplikasian program Battling Games ini, diharapakan mampu

    meningkatkan sumberdaya dan pengetahuan peternak, serta kesadaran peternak di

    Desa Janggan akan pentingnya pakan ternak yang berkualitas. Sehingga nantinya

    program ini dapat mengatasi permasalahan kelangkaan pakan, membantu

    meningkatkan kesejahteraan peternak dan peningkatan populasi sapi lokal

    Indonesia.

  • GAMBARAN UMUM MAS

    2.1 Topografi Peternak Desa Janggan

    Desa Janggan, Kecamatan Poncol merupakan salah satu desa yang menjadi

    primadona bahkan sebagai sentra usaha peternakan penggemukan sapi potong di

    Kabupaten Magetan. Dengan topografi dataran tinggi usaha pen

    desa ini sudah menjadi pilihan pekerjaan warga desa selain bercocok tanam.

    Lahan pertanian selain dimanfaatkan untuk menanam sayuran juga dimanfaatkan

    pula dengan ditanami rumput gajah yang dapat dijadikan pakan ternak sapi

    (Setdahumas Magetan, 2012).

    Masyarakat Desa Janggan memelihara ternak sapi dengan sistem

    kereman. Dengan pemeliharaan sistem kereman, pada tahun 2012 ini telah

    dikirimkan 3.214 ekor sapi

    konsumen hingga ke Propinsi Jawa

    2012). Kereman merupakan sistem pemeliharaan penggemukan sapi potong jantan

    dalam suatu kandang dengan jangka waktu antara enam bulan hingga satu tahun.

    Jadi, sapi tidak digembalakan di luar atau dipergunakan unt

    sawah namun dipelihara dan tidak dikeluarkan dari kandang. Kelompok ternak

    sapi di Desa Janggan yang menggunakan sistem Kereman ini memiliki empat

    kelompok, yaitu Kelompok Tani Ternak Usaha Tani I, Usaha Tani II, Usaha Tani

    III dan Tani Makmur. Namun dalam pelaksanaannya, peternak di Desa Janggan

    masih mengalami beberapa kendala dalam penggemukan ternak sapi potong.

    Gambar 1

    Kendala yang pertama, disebabkan karena permasalahan rendahnya

    sumberdaya dan pengetahuan dari peternak sapi di Desa Janggan menyebabkan

    minimnya pengolahan pakan yang berkualitas. Sehingga, untuk meningkatkan

    SDM masyarakat desa Janggan diperlukan pendampingan kreativitas pengolahan

    pakan ternak. Kendala kedua, yait

    dipengaruhi oleh faktor musim, di mana pada musim penghujan tersedia dalam

    jumlah banyak, sedangkan pada musin kemarau ketersediannya sangat terbatas.

    Sehingga pada musim kemarau yang panjang, peternak sulit menyed

    ternak yang berkualitas sama pada musim hujan.

    BAB II

    GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

    Topografi Peternak Desa Janggan

    Desa Janggan, Kecamatan Poncol merupakan salah satu desa yang menjadi

    primadona bahkan sebagai sentra usaha peternakan penggemukan sapi potong di

    Kabupaten Magetan. Dengan topografi dataran tinggi usaha penggemukan sapi di

    desa ini sudah menjadi pilihan pekerjaan warga desa selain bercocok tanam.

    Lahan pertanian selain dimanfaatkan untuk menanam sayuran juga dimanfaatkan

    pula dengan ditanami rumput gajah yang dapat dijadikan pakan ternak sapi

    etan, 2012).

    Masyarakat Desa Janggan memelihara ternak sapi dengan sistem

    kereman. Dengan pemeliharaan sistem kereman, pada tahun 2012 ini telah

    dikirimkan 3.214 ekor sapi-sapi gemuk Desa Janggan untuk memenuhi kebutuhan

    konsumen hingga ke Propinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta (Setdahumas Magetan,

    2012). Kereman merupakan sistem pemeliharaan penggemukan sapi potong jantan

    dalam suatu kandang dengan jangka waktu antara enam bulan hingga satu tahun.

    Jadi, sapi tidak digembalakan di luar atau dipergunakan untuk menarik bajak

    sawah namun dipelihara dan tidak dikeluarkan dari kandang. Kelompok ternak

    sapi di Desa Janggan yang menggunakan sistem Kereman ini memiliki empat

    kelompok, yaitu Kelompok Tani Ternak Usaha Tani I, Usaha Tani II, Usaha Tani

    kmur. Namun dalam pelaksanaannya, peternak di Desa Janggan

    masih mengalami beberapa kendala dalam penggemukan ternak sapi potong.

    Gambar 1. Peternak Sapi Kereman di Desa Janggan

    Kendala yang pertama, disebabkan karena permasalahan rendahnya

    sumberdaya dan pengetahuan dari peternak sapi di Desa Janggan menyebabkan

    minimnya pengolahan pakan yang berkualitas. Sehingga, untuk meningkatkan

    SDM masyarakat desa Janggan diperlukan pendampingan kreativitas pengolahan

    pakan ternak. Kendala kedua, yaitu ketersediaan bahan pakan hijauan sangat

    dipengaruhi oleh faktor musim, di mana pada musim penghujan tersedia dalam

    jumlah banyak, sedangkan pada musin kemarau ketersediannya sangat terbatas.

    Sehingga pada musim kemarau yang panjang, peternak sulit menyed

    ternak yang berkualitas sama pada musim hujan.

    3

    YARAKAT SASARAN

    Desa Janggan, Kecamatan Poncol merupakan salah satu desa yang menjadi

    primadona bahkan sebagai sentra usaha peternakan penggemukan sapi potong di

    ggemukan sapi di

    desa ini sudah menjadi pilihan pekerjaan warga desa selain bercocok tanam.

    Lahan pertanian selain dimanfaatkan untuk menanam sayuran juga dimanfaatkan

    pula dengan ditanami rumput gajah yang dapat dijadikan pakan ternak sapi

    Masyarakat Desa Janggan memelihara ternak sapi dengan sistem

    kereman. Dengan pemeliharaan sistem kereman, pada tahun 2012 ini telah

    sapi gemuk Desa Janggan untuk memenuhi kebutuhan

    Barat dan DKI Jakarta (Setdahumas Magetan,

    2012). Kereman merupakan sistem pemeliharaan penggemukan sapi potong jantan

    dalam suatu kandang dengan jangka waktu antara enam bulan hingga satu tahun.

    uk menarik bajak

    sawah namun dipelihara dan tidak dikeluarkan dari kandang. Kelompok ternak

    sapi di Desa Janggan yang menggunakan sistem Kereman ini memiliki empat

    kelompok, yaitu Kelompok Tani Ternak Usaha Tani I, Usaha Tani II, Usaha Tani

    kmur. Namun dalam pelaksanaannya, peternak di Desa Janggan

    masih mengalami beberapa kendala dalam penggemukan ternak sapi potong.

    . Peternak Sapi Kereman di Desa Janggan

    Kendala yang pertama, disebabkan karena permasalahan rendahnya

    sumberdaya dan pengetahuan dari peternak sapi di Desa Janggan menyebabkan

    minimnya pengolahan pakan yang berkualitas. Sehingga, untuk meningkatkan

    SDM masyarakat desa Janggan diperlukan pendampingan kreativitas pengolahan

    u ketersediaan bahan pakan hijauan sangat

    dipengaruhi oleh faktor musim, di mana pada musim penghujan tersedia dalam

    jumlah banyak, sedangkan pada musin kemarau ketersediannya sangat terbatas.

    Sehingga pada musim kemarau yang panjang, peternak sulit menyediakan pakan

  • 4

    Sehingga masyarakat perlu memiliki kemampuan dan kreativitas dalam

    mengolah pakan ternak yang berkualitas guna mempercepat penggemukan ternak

    sapi potong. Program Battling Games merupakan metode yang tepat diterapkan

    mengingat rendahnya sumberdaya pengetahuan dalam pengolahan pakan ternak di

    Desa Janggan, sehingga nantinya luaran program ini dapat membantu

    mempercepat penggemukan, dengan memanfaatkan bahan yang murah dan praktis

    seperti limbah pertanian, perkebunan, industri, dll akan mempunyai pengetahuan

    yang lebih maju dan dengan kreativitas tersebut dapat membangun sumberdaya

    dan pengetahuan masyarakat peternak Desa Janggan.

    2.2 Potensi Desa Janggan

    Desa Janggan yang terletak di sebelah timur Kecamatan Poncol,

    tergolong daerah pegunungan yang berhawa sejuk dan memiliki topografi

    berbukit dan berlereng. Menurut data Statistik tercatat bahwa penduduk Desa

    Janggan sampai dengan akhir Tahun 2012 adalah 3.336 jiwa. Dengan luas wilayah

    312,933 Ha dengan kepadatan penduduk Janggan, rata-rata adalah 933 jiwa/km.

    Gambar 2. Potensi pertanian (kiri) dan peternakan (kanan)

    Sektor pertanian, perkebuman dan peternakan merupakan sektor yang

    mendukung perekonomian Desa janggan. Sektor peternakan, khususnya terletak

    pada usaha penggemukan sapi atau yang sering dikenal dengan usaha Sapi

    Kereman lebih dari 80% kepala keluarga (1.412 anggota keluarga) di Desa

    Janggan mengembangkan usaha ini. Rata-rata setiap warga memiliki 2 s/d 5 ekor

    sapi, bahkan bagi warga yang memiliki modal besar, mereka bisa memiliki sapi

    antara 20 s/d 50 ekor ekor. Sapi-sapi tersebut, selain untuk memenuhi kebutuhan

    daging di Kabupaten Magetan dan sekitarnya, juga telah dikembangkan

    pemasarannya hingga ke Jakarta dan sekitarnya. Penggemukan Sapi inilah yang

    menjadi Icon Unggulan Ekonomi Desa Janggan.

  • Penyusunan program ini

    Janggan, yaitu perencanaan dan perealisasian program sesuai dengan yang

    direncanakan dengan mengacu pada rumusan masalah. Langkah

    perlu dilakukan untuk merealisasikan program yang akan dilaksan

    sebagai berikut :

    Gambar 3

    Tahap Pelaksanaan PKM

    1. Rapat Koordinasi TIM PKMM

    Rapat koordinasi ini berisi serangkaian pembagian kerja dan pemantapan

    tim serta berkonsultasi dengan dosen pembimbing sebelum terjun ke masyarakat,

    sehingga terciptanya keefektifan dalam koordinasi di lapangan.

    2. Persiapan Pelaksanaan

    a. Survey Lokasi

    Kegiatan ini ditujukan sebagai pengamatan kondisi dan terjun langsung

    untuk persiapan pelaksanaan di Desa Janggan.

    BAB III

    METODE PELAKSANAAN

    Penyusunan program ini didasarkan pada studi kasus yang terjadi di Desa

    Janggan, yaitu perencanaan dan perealisasian program sesuai dengan yang

    direncanakan dengan mengacu pada rumusan masalah. Langkah

    perlu dilakukan untuk merealisasikan program yang akan dilaksan

    Gambar 3. Metode Pelaksanaan Program Battling Games

    Tahap Pelaksanaan PKM-M ini adalah sebagai berikut:

    Rapat Koordinasi TIM PKMM

    Rapat koordinasi ini berisi serangkaian pembagian kerja dan pemantapan

    tim serta berkonsultasi dengan dosen pembimbing sebelum terjun ke masyarakat,

    sehingga terciptanya keefektifan dalam koordinasi di lapangan.

    Persiapan Pelaksanaan

    Survey Lokasi

    Kegiatan ini ditujukan sebagai pengamatan kondisi dan terjun langsung

    untuk persiapan pelaksanaan di Desa Janggan.

    5

    didasarkan pada studi kasus yang terjadi di Desa

    Janggan, yaitu perencanaan dan perealisasian program sesuai dengan yang

    direncanakan dengan mengacu pada rumusan masalah. Langkah-langkah yang

    perlu dilakukan untuk merealisasikan program yang akan dilaksanakan adalah

    . Metode Pelaksanaan Program Battling Games

    Rapat koordinasi ini berisi serangkaian pembagian kerja dan pemantapan

    tim serta berkonsultasi dengan dosen pembimbing sebelum terjun ke masyarakat,

    Kegiatan ini ditujukan sebagai pengamatan kondisi dan terjun langsung

  • 6

    b. Konsolidasi dengan Pihak Terkait

    Kegiatan ini merupakan pengenalan dan Konsolidasi kepada pihak-pihak

    terkait di Desa Janggan guna menjalin interaksi yang kuat dan kedekatan sosial

    dengan masyarakat. Pada kegiatan ini, juga akan dilakukan permintaan surat

    izin kepada Kepala Desa dan perwakilan dari kelompok tani yang diwakilkan

    oleh Ketua Usaha Tani II sebagai mitra program Battling Games.

    3. Pelatihan Produksi AJEP dan Kamblok oleh tim PKMM

    Sebelum program penyuluhan akan dilaksanakan, tim PKMM akan

    memproduksi olahan AJEP dan Kamblok yang dibimbing oleh dosen

    pembimbing. Hasil olahan tersebut akan dijadikan suatu sampel pada sesi

    penyuluhan dilaksanakan.

    Gambar 4. Pelatihan pembuatan AJEP (kiri) dan Kamblok (kanan)

    Gambar 5. Contoh hasil AJEP (kiri) dan Kamblok (kanan)

    4. Persiapan Teknis

    Persiapan teknis meliputi persiapan alat yang akan digunakan untuk

    penyuluhan program Battling Games di Desa Janggan. Selain itu, persiapan

    penyediaan alat pengolahan AJEP dan Kamblok juga akan dipersiapkan sebaik-

    baiknya. Semua peralatan yang akan digunakan telah mendapat persetujuan dari

    Kepala Desa yang nantinya akan disimpan di Kantor Desa Janggan guna

    mendukung kelancaran acara dan terjamin keamanannya.

  • 7

    5. Penyuluhan Program Battling Games

    Pada inti kegiatan ini, tim PKMM akan mengadakan penyuluhan atau

    sosialisasi Program Battling Games kepada masyarakat peternak yang tergabung

    dalam kelompok usaha tani di Desa Janggan. Penyuluhan akan dilaksanakan di

    Aula Kantor Balai Desa Janggan pukul 13.00 WIB. Penyuluhan berupa pemberian

    materi dan pengenalan hasil olahan AJEP dan Kamblok yang telah diproduksi

    oleh tim PKMM. Materi yang akan disampaikan, ditekankan mengenai

    pentingnya pakan ternak sapi yang berkualitas dan proses olahan pakan alternative

    dari limbah yang ada, secara praktis dan ekonomis sekaligus menguntungkan

    seperti Amoniasi dan Kamblok. Setelah penyampaian materi akan dilanjutkan

    dengan sesi tanya jawab dan diskusi untuk memperjelas materi.

    Di akhir penyuluhan program ini, tim PKMM akan membentuk

    kelompok pembuatan Amoniasi dan Kamblok secara undian oleh masing-masing

    ketua Kelompok Usaha Tani. Hasil dari undian ini adalah terdapat 2 tim yang

    akan memproduksi Amoniasi, dan 2 tim memproduksi Kamblok.

    6. Pelatihan Pembuatan Amoniasi dan Kamblok

    Proses pelatihan ini akan dilakukan oleh tim PKMM secara jelas dan

    mendetail yang akan dicontohkan sampai masyarakat paham dan mengerti.

    Masyarakat akan diberikan masing-masing handout cara pengolahan AJEP dan

    Kamblok, supaya dapat dipelajari dan diingat untuk proses produksi selanjutnya.

    7. Proses Produksi Amoniasi dan Kamblok

    Dalam tahap ini masyarakat akan digerakkan untuk memproduksi

    langsung produk olahan limbah pakan ternak berkualitas secara mandiri oleh

    masing-masing kelompok yang akan didampingi oleh tim PKMM. Setiap

    kelompok akan difasilitasi bahan dan peralatan yang telah disediakan oleh panitia

    tim PKMM.

    8. Pemberian Hasil Amoniasi dan Kamblok

    Hasil olahan AJEP dan Kamblok akan diberikan pada sapi salah satu

    peternak di Desa Janggan, lama penggemukan selama 3 bulan untuk dilihat

    hasilnya, dan dibandingkan dengan perkembangan sapi tanpa pemberian olahan

    AJEP dan Kamblok. Adapun pemberian pakan yang akan diberikan terdapat tiga

    perlakuan, diantaranya:

    Perlakuan A

    Perlakuan B

    Perlakuan C

    =

    =

    =

    Kontrol (kebiasaan peternak)

    Konsentrat 1% dari bobot badan + Kamblok 500

    gr/ekor/hari + Rumput Lapangan 100%

    Konsentrat 1% dari bobot badan + Kamblok 500

    gr/ekor/hari + Rumput Lapangan 50% + AJEP 50%

  • 9. Evaluasi Akhir Produksi Pemberian Pakan dan Pelaksanaan

    Pada tahap ini, pengevaluasian akan dibagi menjadi 3, diantaranya

    evaluasi tiap akhir kegiatan oleh tim PKMM untuk memperbaiki kinerja yang

    akan datang. Selanjutnya, evaluasi terhadap pemberian pakan AJEP dan kamblok

    yang akan dianalisis perekonomiannya se

    terakhir yaitu akan diadakan dengan pertemuan dengan kelompok penyuluhan

    untuk mengadakan Mubes (Musyawarah besar) mengenai permasalahan

    permasalahan yang terjadi selama kegiatan, produksi, dan pemberian pakan pa

    ternak serta keberlanjutan dari peternak untuk mengembangkan olahan AJEP dan

    Kamblok.

    Gambar 6. Tabel Hasil Analisis Keberhasilan Pemberian Kamblok dan AJEP

    Evaluasi Akhir Produksi Pemberian Pakan dan Pelaksanaan

    Pada tahap ini, pengevaluasian akan dibagi menjadi 3, diantaranya

    evaluasi tiap akhir kegiatan oleh tim PKMM untuk memperbaiki kinerja yang

    akan datang. Selanjutnya, evaluasi terhadap pemberian pakan AJEP dan kamblok

    yang akan dianalisis perekonomiannya seperti tabel.1 di akhir bulan ke 3. Evaluasi

    terakhir yaitu akan diadakan dengan pertemuan dengan kelompok penyuluhan

    untuk mengadakan Mubes (Musyawarah besar) mengenai permasalahan

    permasalahan yang terjadi selama kegiatan, produksi, dan pemberian pakan pa

    ternak serta keberlanjutan dari peternak untuk mengembangkan olahan AJEP dan

    . Tabel Hasil Analisis Keberhasilan Pemberian Kamblok dan AJEP

    8

    Evaluasi Akhir Produksi Pemberian Pakan dan Pelaksanaan

    Pada tahap ini, pengevaluasian akan dibagi menjadi 3, diantaranya

    evaluasi tiap akhir kegiatan oleh tim PKMM untuk memperbaiki kinerja yang

    akan datang. Selanjutnya, evaluasi terhadap pemberian pakan AJEP dan kamblok

    perti tabel.1 di akhir bulan ke 3. Evaluasi

    terakhir yaitu akan diadakan dengan pertemuan dengan kelompok penyuluhan

    untuk mengadakan Mubes (Musyawarah besar) mengenai permasalahan-

    permasalahan yang terjadi selama kegiatan, produksi, dan pemberian pakan pada

    ternak serta keberlanjutan dari peternak untuk mengembangkan olahan AJEP dan

    . Tabel Hasil Analisis Keberhasilan Pemberian Kamblok dan AJEP

  • 9

    BAB IV

    BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1. Rancangan Biaya

    Tabel 2. Anggaran Biaya

    No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

    1 Peralatan Penunjang 3.110.000,-

    2 Bahan Habis Pakai 4.978.000,-

    3 Transportasi 2.500.000,-

    4 Lain-lain 1.739.000,-

    Jumlah 12.327.000,-

    4.2. Jadwal Kegiatan

    Tabel 3. Jadwal Kegiatan

    Kegiatan

    Bulan ke-1

    Bulan ke-2

    Bulan ke-3

    Bulan ke-4

    Bulan ke-5 PJ

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    Rapat Koordinasi Tim PKMM

    L

    Persiapan Pelaksanaan

    I

    Produksi AJEP dan Kamblok oleh tim PKMM

    ALL

    Persiapan Teknis L

    Penyuluhan Battling Games

    ALL

    Pelatihan AJEP dan Kamblok

    A&N

    Produksi AJEP dan Kamblok

    A

    Pemberian AJEP dan Kamblok pada ternak

    ALL

    Evaluasi Produksi Pemberian Pakan dan Pelaksanaan

    A&N

    Pembuatan Laporan D

    Keterangan :

    L: Lusiani D: Didik Hamonangan Nasution

    I: Mirsa Ita Dewi Adiana N: Danung Nur Adli

    A: Dita Zulfadin Dahlan ALL:Semua Anggota

    : Evaluasi kelompok tim PKMM

  • 10

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahmed, A., Khan, M.J., Shahjalal, M. and Islam, K.M.S., 2002. Effects of

    Feeding Urea and Soybean Meal Treated Rice Straw on Digestibility of

    feed Nutrient and Growth Performance of Bull Calves. Asian-Aus. J.

    Anim-Sci 15 : 522-527.

    Badan Pusat Statistika. 2013. Angka Sementara Hasil Sensus Pertanian 2013.

    Magetan.

    Badan Pusat Statistika. 2013. Hasil Sensus Pertanian. Instruktur Nasional Sensus

    Pertanian 2013. Jakarta.

    Direktorat Pakan Ternak. 2011. Pedoman Umum Pengembangan Integrasi Ternak

    Sapi Tahun 2011. Jakarta.

    Nurhayu, A., Pasambe, D., Sariubang, M. 2010. Kajian Pemanfaatan Pakan

    Lokal dan UMB untuk Sapi Potong di Kabupaten Pinrang Sulawesi

    Selatan. Seminar Teknologi Peternakan Veterine.

    Rachmawati, A., Wahyuni, R.D., Kusumastuti, A. E. 2007. Kotoran Ayama

    Molases Blok Sebagai Konsentrat Alternatif Ternak Sapi Perah Di

    Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Laporan Program Penerapan

    IPTEK. Departemen Pendidikan Nasional.

    Santoso, U., 1989. Limbah Bahan Pakan yang Rasional. PT. Bharata Karya

    Aksara. Jakarta.

    Siadari. 2013. Swasembada Daging 2014 Dipastikan Gagal, Profesor Ini Usulkan

    5 Jurus. www.jaringannews.com. Di akses pada 8 Januari 2014.

    Suara Pembaruan. 2014. Peternak Lokal Terabaikan, Swasembada Daging 2014

    Tak Tercapai. www.suarapembaruan.com. di akses pada 8 Januari 2014.

    Trisnadewi, A. A. A. S., N. L. G. Sumardani, B. R. Tanama Putri, I G. L. O.

    Cakra, dan I G. A. I. Aryani. 2010. Peningkatan Kualitas Jerami Padi

    Melalui Penerapan Teknologi Amoniasi Urea Sebagai Pakan Sapi

    Berkualitas Di Desa Bebalang Kabupaten Bangli. 10 (2): 72 74.

  • 11

    Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Kelompok dan Dosen Pembimbing

    Biodata Ketua

    A. Identitas Diri

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama

    Institusi

    MI NURUL ISLAM

    KLURAHAN

    SMPN 1

    KARTOHARJO

    SMAN

    1BARAT

    Jurusan - - IPA

    Tahun 2001-2007 2007-2010 2010-2013

    C. Pemakalahn Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    - - - -

    D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1. FinalisRektor cup UniversitasBrawijaya 2013

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM bidang Pengabdian

    Masyarakat.

    Malang, 23 September 2014

    Lusiani

    1 Nama Lengkap Lusiani

    2 Jenis Kelamin L/P

    3 Program Studi Peternakan

    4 NIM 135050100111011

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Magetan, 21 Desember 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telephon/ HP 08563416225

  • 12

    Biodata Anggota I

    A. Identitas Diri

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama

    Institusi

    SDN 1 JANGGAN SMPN 1

    PONCOL

    MAN 2

    MADIUN

    Jurusan - - IPA

    Tahun 2001-2007 2007-2010 2010-2013

    C. Pemakalahn Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    - - - -

    D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1. Juara I PIMB (Pekan Ilmiah

    Mahasiswa Baru) Fakultas

    Peternakan

    Fakultas Peternakan 2013

    2 Juara 2 Rektor Cup Juara 2 Rektor Cup 2014 3 Juara II LKTIN Katulistiwa 6 Fakultas Ekonomi

    Bisnis Universitas Brawijaya

    2014

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM bidang Pengabdian

    Masyarakat.

    Malang, 23 September 2014

    Mirsa Ita Dewi Adiana

    1 Nama Lengkap Mirsa Ita Dewi Adiana

    2 Jenis Kelamin L/P

    3 Program Studi Peternakan

    4 NIM 135050100111189

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Magetan, 13 Desember 1995

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telephon/ HP 081946367797

  • 13

    Biodata Anggota II

    A. Identitas Diri

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama

    Institusi SDN Kampung Dalem VI SMP MUhammadiyah 2 Kediri

    MAN KEDIRI II KOTA KEDIRI

    Jurusan - - IPA

    Tahun 2001-2007 2007-2010 2010-2013

    C. Pemakalahn Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    - - - -

    D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1. Juara 2 LKTI ACCOUNS Universitas Andalas 2014

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM bidang Pengabdian

    Masyarakat.

    Malang, 23 September 2014

    Dita Zulfadin Dahlan

    1 Nama Lengkap Dita Zulfadin Dahlan

    2 Jenis Kelamin L/P

    3 Program Studi Ilmu Peternakan

    4 NIM 135050101111201

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Blitar, 20 Desember 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telephon/ HP 085645850840

  • 14

    Biodata Anggota III

    A. Identitas Diri

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama

    Institusi

    Merdeka 5 Bandung SMPN 5 Bekasi SMAN 2

    Bekasi

    Jurusan - - IPA

    Tahun 2001-2007 2007-2010 2010-2013

    C. Pemakalahn Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    - - - -

    D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    .

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM bidang Pengabdian

    Masyarakat.

    Malang, 23 September 2014

    Danung Nur Adli

    1 Nama Lengkap Danung Nur Adli

    2 Jenis Kelamin L/P

    3 Program Studi Peternakan

    4 NIM 135050107121002

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta,02 Oktober 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telephon/ HP 08988013588

  • 15

    Biodata Anggota IV

    A. Identitas Diri

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama

    Institusi SDN Hanopan SMPN 1 Arse

    SMA N 2 plus Sipirok

    Jurusan - - IPA

    Tahun 2002-2008 2008-2011 2011-2014

    C. Pemakalahn Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    - - - -

    D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1. Juara 1 Perkemsa Tabagsel Dinas Pemuda dan Olahraga Tapanuli Selatan

    2012

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM bidang Pengabdian

    Masyarakat.

    Malang, 23 September 2014

    Didik Hamonangan Nasution

    1 Nama Lengkap Didik Hamonangan Nasution

    2 Jenis Kelamin L/P

    3 Program Studi Ilmu Peternakan

    4 NIM 145050101111210

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Sipirok, 01 Desember 1997

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telephon/ HP 087767080095

  • 16

    Biodata Dosen Pembimbing

    A. Identitas Diri 1

    Nama Lengkap (dengan gelar)

    Rini Dwi Wahyuni, S.Pt. M.Sc L/P

    2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli 3 Jabatan Struktural Penata Muda 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19800406 200501 2 002 5 NIDN 0006048001 6 Tempat dan Tanggal Lahir Sampang, 6 April 1980 7 Alamat Rumah Jl. Manunggal Sudimoro Kav.1 Malang 8 Nomor Telepon/Faks/ HP 081216896616 9 Alamat Kantor Jl. Veteran Malang 10 Nomor Telepon/Faks (0341) 553513 11 Alamat e-mail [email protected] 12 Lulusan yang Telah

    Dihasilkan S-1= - orang; S-2= - Orang; S-3= - Orang

    13 Mata Kuliah yg Diampu 1. Biologi 2. Sistem Pertanian Terpadu 3. Ilmu Tanaman Pakan Ternak 4. Dasar Nutrisi dan Bahan Pakan

    Ternak 5. Perlatan dan Teknik Analisis

    Laboratorium B. Riwayat Pendidikan S-1 S-2 S-3 Nama Perguruan Tinggi

    Universitas Brawijaya Malang

    Prince of Songkla UniversityThailand

    -

    Bidang Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak

    Animal Science -

    Tahun Masuk-Lulus

    1998-2002 2010-2012 -

    JudulSkripsi/Thesis/Disertasi

    Pengaruh Urea Amoniasi Pod Kakao Segar terhadap Kecernaan dan Produksi Ga secara in vito

    Effect of Enzyme Supplementation in Total Mixed Ration Containing Oil Palm Frond Silage on Productive Performance of Goat

    -

    Nama Pembimbing/Promotor

    Prof.Dr.Ir. Siti Chuzaemi, MS Ir. Hermanto, MP

    Assoc.Prof.Dr. Wanwisa Nampongsai

    -

  • 17

    C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

    (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No. Tahun Judul Penelitian

    Pendanaan

    Sumber* Jml (Juta Rp) 1. 2007 Studi tentang pola produksi Alfalfa

    tropis (Medicago sativa L.) DPP/SPP 1

    2. 2012 Studi tentang pola pertumbuhan tanaman Stylosanthes seabrana dan Macroptilium bracteatum

    DPP/SPP 3

    D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

    Pendanaan

    Sumber* Jml (Juta Rp) 1. 2007 Kotoran Ayam Molasses Blok

    (Kamblok) sebagai alternatif konsentrat sapi perah di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang

    Vucer-DIKTI 5

    2. 2012 Introduksi tanaman leguminosa sebagai sumber protein pakan ternak ruminansia di Desa Sumberejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

    DPP/SPP 1.5

    E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun

    Terakhir

    No Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor/Tahun

    Nama Jurnal

    1. The use of cassava leaf silage as a feed supplement in diets for ruminants and its introduction to smallholder farmers

    20 (6) 2008 Livestock Research for Rural Development

    2. Studi tentang pola produksi Alfalfa tropis (Medicago sativa L.)

    19 (1) 2009 Jurnal Ilmu-ilmu Peternakan Brawijaya

    3. Effects of enzyme levels in total mixed ration containing oil palm frond silage on intake, rumen fermentation and growth performance of male goat.

    34 (4), 353-360, Jul. - Aug. 2012

    Songklanakarin Journal of Science and Technology

  • 18

    F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan /

    Seminar

    Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Pertemuan

    Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

    Tempat 1. International

    Seminar on Prospects and Challenges of Animal Production in Developing Countries in the 21st Century, 2010

    The effect of lignochlorine bacteria isolate addition, water addition and incubation time of rice straw on physical characteristics, pH and TPC

    UB Malang, 23-25 Maret 2010

    2. Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan 2010

    Prebiotic as functional feed for poultry Unpad Bandung, 4 Nov 2010

    3. The 3rd International Conference on Sustainable Animal Agriculture for Developing Countries (SAADC) 2011

    Effects of enzyme levels in total mixed ration containing oil palm frond silage on intake and growth performance of male goat.

    Nakhon Ratchasima, Thailand 26-29 July 2011

    G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

    No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman

    Penerbit

    1. - 2. 3.

    H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 10 Tahun Terakhir

    No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID 1. - 2. 3.

  • 19

    I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir

    No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

    Lainnyayang Telah Diterapkan Tahun Tempat

    Penerapan Respon

    Masyarakat 1. - 2.

    J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari

    pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

    Tahun

    1. - 2. 3.

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi.

    Malang, 23 September 2014 Pengusul,

    ( Rini Dwi Wahyuni, S.Pt.M.Sc)

  • 20

    Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

    No Material Justifikasi

    Pemakaian

    Kuantit

    as

    Harga

    Satuan

    (Rp)

    Jumlah (Rp)

    1. Peralatan Penunjang

    Timbangan

    Penimbangan

    Bahan 1 buah 200.000 200.000

    Terpal Alas AJEP 2 buah 150.000 300.000

    Ember

    Tempat bahan

    AJEP dan

    Kamblok

    10 buah 40.000 400.000

    Tong atau Drum Penyimpan

    AJEP 5 buah 120.000 600.000

    Alat semprot Menyiram Urea

    pada AJEP 2 buah 100.000 200.000

    Sabit Alat pemotong

    jerami 4 buah 50.000 200.000

    Cetakan Pencetak

    Kamblok 40 buah 10.000 400.000

    Cetok Pencetak

    Kamblok 4 buah 20.000 80.000

    Bak Besar Tempat adonan

    Kamblok 5 buah 80.000 400.000

    Box Wadah peralatan 6 buah 50.000 300.000

    Sewa Timbangan

    Untuk Menimbang

    Jerami 1 kali 30.000 30.000

    Sub Total 3.110.000

    2. Bahan Habis Pakai

    Jerami Padi

    (Kering Udara)

    Bahan Utama

    AJEP 550kg 1.000 550.000

    Urea

    Bahan Utama

    AJEP dan

    Kamblok

    25 kg 4.500 112.500

    Air

    Bahan Utama

    Ajep dan

    Kamblok

    550 liter 500 275.000

    Molases Bahan Utama

    Kamblok 35kg 2.500 87.500

    Kotoran Ayam Bahan Utama

    Kamblok 9kg 500 4.500

  • 21

    Garam Bahan Utama

    Kamblok 5kg 4.000 20.000

    Dedak Bahan Utama

    Kamblok 25kg 2.500 62.500

    Mineral Bahan Utama

    Kamblok 4 kg 3.500 14.000

    Kapur/gamping Bahan Utama

    Kamblok 7 kg 500 3.500

    Bata Tumbuk Bahan Utama

    Kamblok 7 kg 500 3.500

    Semen Bahan Utama

    Kamblok 5 kg 2.000 10.000

    Konsentrat Pakan

    Penunjang 90 kg 2.500 225.000

    Makan

    Konsumsi

    peserta

    Penyuluhan

    1x@80 10.000 800.000

    Snack

    Konsumsi

    peserta

    Penyuluhan

    2x@80 5.000 800.000

    Air Minum Konsumsi untuk

    Penyuluhan 10 dus 25.000 250.000

    Sewa Gedung Tempat

    Penyuluhan 3x pakai 100.000 300.000

    Sarung TanganKaret

    Pelindung

    tangan 10

    pasang 6.000 60.00

    Plastik Besar

    Pembungkus

    AJEP dan

    Kamblok

    100

    meter 2.000 200.000

    Tali Mengikat AJEP 2 roll 10.000 20.000

    Sewa

    Timbangan

    Penimbangan

    Berat badan

    Sapi

    2x pakai 250.000 500.000

    Sewa Alat Ukur

    Pengukuran

    Ukuran Badan

    Sapi

    2x pakai 100.000 200.000

    Amplop 1 Pack 30.000 30.000

    Sewa LCD-

    Layar

    Untuk media

    sosialisasi

    1 paket

    3x pakai 150.000 450.000

    Sub Total 4.978.000

  • 22

    3. Perjalanan

    Malang-

    Magetan

    Transportasi

    untuk Survei

    tempatuntuk

    kegiatan

    Program

    5

    Orang/2

    kali PP

    80.000 400.000

    Malang-

    Magetan

    Pelaksanaan

    program

    Battling Games

    5

    Orang/5

    bln/5x

    PP

    80.000 2.000.000,-

    Malang-

    Magetan

    Pembelanjaan

    Alat dan Bahan 1 Mobil 100.000 100.000,-

    Total Sub. 2.500.000,-

    4. Lain-Lain

    Publikasi,

    Dokumentasi

    dan Dekorasi

    Pembelian

    Banner/Spanduk 2 buah 143.000 268.000

    CDR 10 buah 3.500 35.000

    Vandel 2 buah 76.500 153.000

    Administrasi

    Foto copy

    materi? 100 kali 3.500 350.000

    Bolpoint 1 Pack 52.500 52.000

    Kertas A4 2 Rim 35.000 70.000

    Foto copy

    undangan 80 kali 200 16.000

    Foto copy proposal

    10 kali 4.000 40.000

    Tinta printer 1 buah 180.000 180.000 Scan data 2 kali 5.000 10.000

    Print Proposal dan Panduan

    PKM 1 kali 15.000 15.000

    Komunikasi

    Pembelian pulsa

    Selma Program

    terlaksana

    selama 5 bulan

    5

    Orang/5

    Bulan

    100.000 500.000

    Pembelian pulsa modem

    1 kali 50.000 50.000

    Total Sub. 1.739.000

    Total Keseluruhan 12.327.000

  • 23

    Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

    No Nama/NIM Program

    Studi Bidang Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    (Jam/ming

    gu)

    Uraian Tugas

    1. Lusiani/135050

    100111011 Peternakan

    Ilmu

    Peternakan

    15

    jam/minggu Ketua Pelaksana

    2.

    Mirsa Ita Dewi

    Adiana/1350501

    00111189

    Peternakan Ilmu

    Peternakan

    15

    jam/minggu

    Humas dan Co

    Pengembangan

    Masyarakat

    3.

    Dita Zulfadin

    Dahlan/1350501

    111201

    Peternakan Ilmu

    Peternakan

    15

    jam/minggu

    Penanggunjawab

    produksi dan

    Penyuluhan

    4.

    Danung Nur

    Adli/135050107

    121002

    Peternakan Ilmu

    Peternakan

    15

    jam/minggu

    Penanggung

    jawab Teknologi

    dan Lapang

    5.

    Didik

    Hamonangan

    Nasution/

    1450501011112

    10

    Peternakan Ilmu

    Peternakan

    15

    jam/minggu

    Penanggungjawab

    Administrasi dan

    Keuangan

  • 24

    Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

    SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Lusiani NIM : 135050100111011 Program Studi : Ilmu Peternakan Fakultas : Peternakan Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Pengabdian Masyarakat saya dengan judul: BATTLING GAMES (Beef Cattle Counseling of Janggan Farmers) :

    Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi Jerami Padi) dan Kamblok

    (Kotoran Ayam Molasses Blok) untuk Pemberdayaan Peternak Sapi Potong

    di Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan

    Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

    Malang, 23 September 2014 Yang Menyatakan,

  • 25

    Lampiran 5. Surat pernyataan kesediaan dari mitra

    24 September 2014

  • 26

    SuratPernyataan Kesediaan Bekerjasama dengan Kepala Desa Janggan

    24 September 2014

  • 27

    Lampiran 6. Peta Lokasi Desa Janggan, Kec. Poncol, Kab. Magetan

    September 2014

  • 28

    Lampiran 7. Cara Pengolahan AJEP dan Kamblok

    7.1 Pembuatan AJEP (Amoniasi Jerami Padi)

    Meskipun jerami padi yang tanpa diolah dapat dimakan oleh sapi,

    namun sebagian tidak tercerna dan tidak akan menjadikan gemuk bagi ternaknya.

    Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas jerami padi, salah satu

    upaya yang murah, praktis dan hasilnya disukai ternak adalah teknik amoniasi.

    Teknik amoniasi termasuk perlakuan alkali yang dapat meningkatkan daya cerna

    jerami padi. Urea dalam proses amoniasi berfungsi untuk melemahkan ikatan

    lignoselulosa dan silica yang menjadi factor penyebab rendahnya daya cerna

    jerami padi (Trisnadewi dkk, 2011). Amoniasi jerami padi menggunakan urea

    dapat meningkatkan kandungan nitrogen (Ahmed et al,2001). Nitrogen yang

    berasal dari urea yang meresap dalam jerami mampu meningkatkan kadar

    ammonia di dalam rumen sehingga tersedia substrat untuk memperbaiki tingkat

    dan efisiensi sistesis protein oleh mikroba. Teknik pembuatan Amoniasi Jerami

    Padi dijelaskan sebagai berikut.

    Dilapisi dua kantong plastic dengan dimasukkannya lembar pertama ke

    dalam lembar kedua

    Dipotong jerami padi dengan ukuran 2-5 cm

    Ditaburkan seluruh potongan jerami padi di atas kantong plastic

    Dilarutkan urea dengan dicampurkannya 4kg ke dalam timba yang berisi

    100 liter air, lalu diaduk-aduk sampai semua urea larut

    Disiram dan dicampurkan larutan pada jerami padi yang tersebar di atas

    kantong plastic, lalu diaduk-aduk dan sedikit dibolak-balik sampai merata

    dan sampai larutan urea habis

    Dibungkus dengan kantong plastic (silo) dan diikat kuat sehingga tidak ada

    celah udara di dalam wadah plastic

    Dipadatkan jerami di dalam plastic dan disimpan jerami padi di tempat

    teduh yang tidak terkena matahari dan di peram selama 2 minggu

    Diangin-anginkan selama 1-2 jam (dibiarkan di tempat terbuka)

    100 kg jerami padi(kering udara) + 4 kg urea + 100 liter air

    Amoniasi Jerami Padi

  • 29

    7.2. Pembuatan Kamblok

    Menurut Santoso (1989) dalam Rachmawati dkk (2007) bahwa pembuatan

    kamblok dilakukan dengan tujuan agar bahan tersebut mempunyai nilai nutrisi

    yang lebih tinggi dan meningkatkan daya cerna, sehingga bahan pakan yang

    dihasilkan mempunyai nilai guna yang lebih tinggi. Kamblok adalah suatu proses

    pembuatan pakan ternak ruminansia dengan mencampuran kotoran ayam dan

    molasses serta ditambahkan vitamin dan mineral, kemudian dibentuk menjadi

    blok (Rachmawati dkk, 2007). Fungsi kotoran ayam sebbagai ppengganti urea

    dalam UMB (Urea Molases Blok) pada umumnya.

    garam Dilarutkan garam pada 0.5 liter

    Dilarutkan garam pada 0.5 liter air

    Diaduk dedak

    Dicampurkan mineral dand edak dengan cara ditaburkan minel pada

    deda

    Dimasukkan larutan garam ke dalam ember berisi molasses dan garam

    Diaduk sampai merata

    Dituangi kapur dengan air tersisa sampai mengental, jika perlu

    Ditambah dengan air dan ditunggu hingga dingin

    Dimasukkan bata tumbuk ke dalam adukan kapur seacara merata

    dan ditaburi semen agar lebih padat

    Dicetak dan dijemur pada terik matahari selama 4 jam.

    3.5 kg molasses + 1.0 kg kotoran ayam+0.1 kg urea + 0.8 kg air+ 0.2 kg

    garam+ 2.7 kg dedak + 0.4 kg mineral +0.7 kg kapur/gamping + 0.7 kg bata

    kamblok

  • 30

    Lampiran 8. Gambar Teknologi AJEP dan Kamblok

    Gambar 7. Ilustrasi Pembuatan AJEP Gambar 8. Ilustrasi Pembuatan Kamblok

    Gambar 9. Hasil olahan AJEP Gambar 10. Hasil olahan Kamblok

  • 31

    Lampiran 9. Konsolidasi Dengan Pihak Terkait

    Gambar 11. Penandatanganan Surat

    Kerja Sama dengan Usaha Tani II

    Gambar 12. Penandatanganan Surat

    Kerja Sama dengan Kepala Desa Janggan

    Gambar 13. Mengunjungi Tempat

    Peternak Sapi Bakalan Kereman Pak Podo di Desa Janggan

    Gambar 14. Kunjungan ke Peternak

    Sapi Potong

  • 32

    Lampiran 10. Topografi Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten

    Magetan

    Gambar 15. Lokasi Desa Janggan

    Gambar 16. Topografi Ternak Sapi Kereman di Desa Janggan

    Gambar 17. Teknik pemberian Jerami Padi yang masih Tradisional di Desa

    Janggan

    Gambar 18. Topografi Ternak Ayam Petelur di Desa Janggan