Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi...

24
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH AGROTECH’S FAIR 2015 Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk MOLLERI (Mol Molasses dan Leri) Diusulkan oleh : 1. Annizah Rahmatya Gerhana 21030113120076 2. Anggita Widiasari 21030113120045 3. Agus Priyanto 23010113130139 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

description

pkm

Transcript of Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi...

Page 1: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH AGROTECH’S FAIR 2015

Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian

Dengan Bantuan Pupuk MOLLERI (Mol Molasses dan Leri)

Diusulkan oleh :

1. Annizah Rahmatya Gerhana 21030113120076

2. Anggita Widiasari 21030113120045

3. Agus Priyanto 23010113130139

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

Page 2: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH AGROTECH’S FAIR 2015

Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian

Dengan Bantuan Pupuk MOLLERI (Mol Molasses dan Leri)

Diusulkan oleh :

1. Annizah Rahmatya Gerhana 21030113120076

2. Anggita Widiasari 21030113120045

3. Agus Priyanto 23010113130139

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

i

Page 3: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah- Nya kepada penulis sehingga karya tulis ini dapat terwujud. Karya tulis

ini disusun dalam rangka Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Agrotech‟s Fair

2015.

Karya tulis ini berjudul “Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir

Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk „MOLLERI‟ (Mol Molasses

dan Leri”Penyusunan karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan yang telah

diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada Ibu Noer A. Handayani, ST, MT selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan perhatian selama penulis menyelesaikan karya tulis

ini. Selain itu, tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga

yang senantiasa mencurahkan cinta dan kasih sayangnya serta teman-teman yang

telah memberikan dorongan dan semangat.

Tiada gading yang tak retak dan kesempurnaan hanyalah milik Allah

SWT. Penulis menyadari begitu banyak kekurangan dari karya tulis ini sehingga

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk memperbaiki karya-

karya yang selanjutnya. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan dapat

diaplikasikan untuk kemakmuran masyarakat.

Penulis

ii

Page 4: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

DAFTAR ISI

COVER

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v

ABSTRAK...............................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang......................................................................................2

I.2. Rumusan Masalah.................................................................................3

I.3. Tujuan Penulisan..................................................................................4

I.4. Manfaat Penulisan................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Spesifikasi Bahan Baku......................................................................5

II.2. Gypsum..............................................................................................6

II.3 Tanah Daerah pesisir dan Kontaminasi Garam...................................7

BAB III METODE PENULISAN

III.1. Sumber dan Jenis Data ....................................................................8

III.2. Pengumpulan Data .........................................................................8

III.3. Analisis Data....................................................................................8

BAB IV PEMBAHASAN

IV.1 Revitalisasi Struktur Tanah................................................................9

IV.1.1 Penambahan Gypsum pada tanah......................................9

IV.1.2 Penambahan Pupuk Mol Molasses...................................10

IV.2 Pembuatan Pupuk Mol dari Molasess...............................................10

iii

Page 5: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

IV.2.1 Persiapan alat dan bahan..................................................11

IV.2.2 Campuran Leri dan EM-4.................................................11

IV.2.3 Penambahan Molasess......................................................12

IV.2.4 Penutupan ember..............................................................12

IV.2.5 Didiamkan selama 2 Minggu............................................12

IV.3 Pengairan Daerah Kering..................................................................12

BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan ......................................................................................14

V.2 Saran.................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15

LAMPIRAN

iv

Page 6: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Pembuatan Pupuk MOLLERI.............................................11

Gambar 4.2 Daftar Tanaman yang Memiliki Toleransi Tinggi Terhadap Garam.13

Gambar 4.3 Contoh Pengairan Metode Tetes........................................................13

v

Page 7: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

UPAYA REVITALISASI LAHAN KOSONG DAERAH PESISIR MENJADI

DAERAH PERTANIAN DENGAN BANTUAN PUPUK ‘MOLLERI’ (MOL

MOLASSES DAN LERI)

Noer A.Handayani*), Annizah R.Gerhana**), Anggita Widiasari, Agus

Priyanto

Universitas Diponegoro

Jl. Prof Sudharto, SH, Tembalang, Semarang, 5075, Telp/Fax : (024)7460058

Email : [email protected] *) ; [email protected] **)

Abstrak

Wilayah Pantai merupakan sumber daya yang banyak menghidupi masyarakat

sekitar pesisir pantai seperti yaitu tambak ikan maupun udang dan tambak

garam.Namun dilihat dari pengolahannya belum maksimal dengan ditandai

banyaknya lahan kosong di daerah pesisir. Oleh karena itu diperlukan upaya

revitalisasi lahan kosong daerah pesisir untuk dijadikan lahan pertanian dengan

bantuan pupuk mol molasses yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat daerah pesisir serta pengolahan limbah molasses pada industri gula

pasir. Lahan daerah pesisir sendiri memiliki kadar salinitas yang tinggi, dimana

strukur tanahnya tidak mendukung untuk dijadikan lahan pertanian, sehingga

dibutuhkan pengolahan lebih lanjut dengan menambahkan gypsum agar perkolasi

tanah semakin baik dan menambahkan pupuk molleri. Pembuatan pupuk

Molleri(molasses dan leri) ini didasarkan pada prinsip adanya kandungan

Mikroorganisme/bakteri, sumber nutrisi glukosa dan karbohidrat sehingga

kandungannya ramah lingkungan karena bukan merupakan bahan sintesa. Sumber

Mikroorganismenya yaitu EM 4 yang berfungsi untuk memfermentasikan glukosa

dan karbohidrat menjadi asam laktat agar menjadi humus untuk mengurangi kadar

salinitas tanah. Sumber glukosa ialah Molasses dan Sumber Karbohidrat adalah

Air Leri. Selain itu pengairan pada daerah pantai yang kering juga perlu

diperhatikan dengan metode pengairan tetes. Oleh karena itu, Revitalisasi lahan di

daerah pesisir menggunakan pupuk Molleri, penambahan gypsum, dan pengairan

yang tepat efektif digunakan karena dapat mengurangi kadar salinitas serta

memperbaiki perkolasi tanah, Sehingga sangat di sarankan untuk menggunakan

metode ini dalam mengolah lahan kosong di daerah pesisir.

1

Page 8: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

Kata Kunci : Pupuk Mol, Molasses, EM-4, Gypsum

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara maritim dengan kepulauan yang

terbesar di dunia, sekitar 13.487 pulau, yang terbentang sepanjang 5210 Km

yang terbentang dari Timur ke Barat sepanjang khatulistiwa, dan melintang

1.760 Km dari Utara ke Selatan. Keadaaan ini membuat Indonesia memiliki

panjang garis pantai ± 81.791 Km. Dengan kondisi garis pantai yang panjang

inilah, terdapat berbagai sumber daya laut maupun darat seperti ikan, terumbu

karang, rumput laut, garam dan mangrove. Kesemua potensi sumber daya

yang ada tersebut, selain mampu menopang kebutuhan hidup masyarakat

sekitar/pesisir pantai juga mampu berkontribusi besar terhadap pertumbuhan

ekonomi nasional. Sehingga pengeololaannya merupakan modal besar dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan manusia.

Manusia sebagai makhluk hidup dalam memenuhi kebutuhannya, tidak

dapat lepas dari lingkungan hidup sekitarnya.Lingkungan hidup sendiri

memiliki ciri khas tersendiri, yaitu dipengaruhi oleh faktor fisik yang

mendukung seperti iklim, geologi, morfologi,tanah dan vegetasi ( Nursid

Sumaatmadja, 1989)

Wilayah Pantai merupakan sumber daya yang banyak menghidupi

masyarakat sekitar pesisir pantai seperti yaitu tambak ikan maupun udang dan

tambak garam. Namun, tidak semua daerah pesisir di Indonesia dapat

dijadikan tambak , karena memiliki cuaca maupun kondisi fisik yang berbeda.

Seperti halnya pada daerah pesisir di Pantai Utara Jawa (Pantura) yang

sebagaian besar masyarakatnya mulai meninggalkan usaha tambak garam

dikarenakan cuaca yang tidak menentu dan beralih pada tambak perikanan ,

sehingga lahan yang terdapat pada daerah pesisir masih belum optimal dalam

pengolahannya ( Kantor Litbang Pati,2015) Selain itu, jarang ditemukan di

daerah pesisir lahan untuk pertanian dikarenakan tanah yang mengandung

kadar garam (salinitas) cukup tinggi sehingga susah untuk ditanami.

2

Page 9: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

Gula pasir merupakan bahan pangan pokok yang selalu digunakan

sebagai penambah rasa makanan pada produk pangan dalam skala rumah

tangga maupun industri. Umumnya gula pasir terbuat dari tebu yang pada

prosesnya meninggalkan limbah molasse yang tidak mampu dikristalisasi lagi.

Molasse ini biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue, namun

karena jumlahnya yang melimpah molasse juga digunakan untuk bahan

pembuatan bioetanol dengan proses panjang yang membutuhkan biaya yang

mahal.

Disisi lain Molasse kaya akan sumber Glukosa (rahman, 2012).

Kandungan glukosa yang tinggi dalam molasses ini dapat dijadikan bahan

dasar pembuatan MOL. MOL merupakan pupuk cair organik yang dapat

dibuat dengan 3 unsur utama; yakni sumber unsur Karbohidrat, Glukosa dan

Mikroorganisme (Marinus,2013). MOL berperan sebagai komponen

bioreaktor yang bertugas menjaga proses tumbuh tanaman secara optimal

selain itu MOL juga dapat menurunkan kadar salinitas tanah karena dapat

memperbaiki struktur tanah dan memberikan nutrisi pada tanah (FAO,2005).

Selain itu kita mengetahui bahwa belakangan ini terdapat berbagai masalah

terhadap penggunaan pupuk sintesa seperti pestisida yang membahayakan

kesehatan. Oleh karena itu pupuk MOL merupakan suatu bahan organik yang

aman dan ramah lingkungan jika diaplikasikan pada lahan pertanian.

Berdasarkan Penjabaran diatas, sebagai upaya revitalisasi lahan sekitar

daerah pesisir , penulis beranggapan perlu adanya usaha pertanian atau

kegiatan bercocok tanam di daerah pesisir. Selain dapat mengolah lahan yang

kosong secaara ramah lingkungan dengan teknologi yang terjangkau, juga

dapat menyokong ekonomi penduduk sekitar.

I.2 Rumusan Masalah

Lahan kosong di daerah pesisir sering dijumpai, hal ini diakibatkan oleh

mata pencaharian penduduk daerah pesisir yang beralih dari petani tambak

garam ke usaha tambak perikanan , disebabkan cuaca yang tidak menentu. Hal

ini menyebabkan perlunya upaya revitalisasi lahan yang kosong menjadi lahan

yang produktif dan bermanfaat bagi penduduk sekitar tentunya dengan

3

Page 10: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

memperhatikan proses dan teknologi yang ramah lingkungan . Pada karya tulis

ini, MOL (pupuk cair oganik) dari limbah pabrik gula yaitu molasses yang

jumlahnya melimpah digunakan sebagai pupuk organik yang membantu

mengurangi kadar Salinitas pada tanah daerah pesisir pantai . Sehingga

revitalisasi lahan di daerah pesisir diharapkan dapat beralih ke sektor pertanian

namun dengan cara mudah yang ramah lingkungan dan teknologi yang

terjangkau.

I.3 Tujuan Penulisan

1.Memberikan solusi Revitalisasi lahan kosong di daerah pesisir yang ramah

lingkungan

2.Memberikan gagasan solusi penggunaan pupuk MOL Molasses untuk

pertanian daerah pesisir

I.4 Manfaat Penulisan

1.Manfaat bagi Pemerintah Sekitar yaitu membantu adanya upaya revitalisasi

lahan daerah pesisir

2.Manfaat bagi masyarakat sekitar yaitu dapat membantu menyokong

perekonomian serta dapat menghasilkan produk pangan untuk dikonsumsi

dengan proses yang terjangkau dan ramah lingkungan

3.Manfaat bagi Industri yaitu dapat mengurangi limbah molasses yang melimpah

4

Page 11: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II. 1 Spesifikasi bahan baku

1. Air cucian beras

Air cucian beras dibutuhkan dalam pembuatan pupuk MOL

sebagai karbohidrat. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi bagi

mikroorganisme yang menguntungkan bagi tanaman. Beras mengandung

karbohidrat yang tinggi, dalam proses pencucian beras karbohidrat dapat

terdegradasi. Untuk itu, air cucian beras mengandung karbohidrat yang

cukup tinggi. Kandungan nutrisinya yaitu karbohidrat berupa pati sebesar

85-90 persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin

yang tinggi.

2. Molasses

Molasses merupakan hasil samping industri pengolahan gula pada

proses pemurnian gula. Wujudnya cair, sedikit kental , dan berwarna

kecoklatan. Molasses memiliki kandungan protein kasar 3,1 %; serat kasar

0,6 %; lemak kasar 0,9 %; dan abu 11,9 %, sukrosa 48-55 %. Molases

biasanya digunakan untuk pembuatan etanol, pembuatan pupuk dan pakan

ternak. Pada pembuatan pupuk MOL (Mikroorganisme Lokal), molases

berfungsi sebagai sumber glukosa. Glukosa dibutuhkan sebagai sumber

energi spontan untuk mikroorganisme karena memiliki stuktur disakarida,

sehingga lebih mudah diuraikan oleh mikroba.

3. EM-4 ( Effective Microorganism)

EM-4 berfungsi sebagai sumber bakteri pada pembuatan pupuk

MOL. EM-4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan memiliki

aroma manis asam yang berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup

yang menguntungkan bagi proses penyerapan unsur hara dalam tanah.

5

Page 12: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

Bakteri – bakteri yang berwatak baik itu terdiri dari bakteri footosintetik,

bakteri asam laktat, ragi, dan peragian.EM-4 ditemukan oleh seorang ahli

pertanian bernama Profesor Taruo Higa dari jepang.

Fungsinya mengaktifkan bakteri pelarut, meningkatkan kandungan

humus tanah sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi

asam amino. Jika disemprotkan di daun mampu meningkatkan jumlah

klorofil, fotosintesis meningkat dan mempercepat kematangan buah.

II.2 Gypsum

Gypsum adalah batu putih yang mengandung kalsium. Rumus kimianya (

CaSO4.2H2O) mengandung Ca = 23,28 %,H = 2,34 %, S = 18,62 %, O =

55,76 %.

Adapun sifat Fisis Gipsum adalah

1. Warna : putih, kuning,abu-abu, merah jingga, hitam bila tak murni

2. Spesifik grafity : 2,31 - 2,35 3. Keras seperti mutiara terutama

permukaan

4. Bentuk mineral : Kristalin, serabut dan masif

5. Kilap seperti sutera

6. Konduktivitasnya rendah

7. Sistem kristalin adalah monoklinik.

Sedangkan Sifat Kimia gypsum adalah:

1. Pada umumnya mengandung SO3 = 46,5 % ; CaO = 32,4 % ; H2O =

20,9 %

2. Kelarutan dalam air adalah 2,1 gram tiap liter pada suhu 400C; 1,8

gram tiap liter air pada 00C; 1,9 gram tiap liter pada suhu 70 - 90

0C

3. Kelarutan bertambah dengan penambahan HCl atau HNO3

Gypsum menggantikan ion sodium dalam tanah dengan kalsium dan

sebagai akibatnya secara aktif membuang sodium dan meningkatkan

perkolasi tanah. Perkolasi adalah proses mengalirnya air ke bawah secara

6

Page 13: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

gravitasi dari suatu lapisan tanah ke lapisan di bawahnya, sehingga

mencapai permukaan air tanah pada lapisan jenuh air.

II.3 Tanah Daerah pesisir dan Kontaminasi Garam

Tanah pada daerah pesisir umumnya sulit untuk ditanami, hal ini

disebabkan oleh tingginya kadar salinitas di daerah pesisir. Air diserap oleh akar

tanaman melalui suatu proses yang disebut osmosis, yang melibatkan pergerakan

air dari tempat dengan konsentrasi garam1 rendah (contohnya tanah) ke tempat

yang memiliki konsentrasi garam tinggi (contohnya bagian dalam dari sel-sel

akar). Jika konsentrasi garam di dalam tanah tinggi, pergerakan air dari tanah ke

akar melambat. Jika konsentrasi garam pada tanah lebih tinggi dibandingkan

dengan di dalam sel-sel akar, tanah akan menyerap air dari akar, dan tanaman

akan layu dan mati. Ini merupakan prinsip dasar bagaimana salinisasi

mempengaruhi produksi tanaman. Pengaruh yang merusak dari garam pada

tanaman tidak hanya disebabkan oleh daya osmosis, tetapi juga oleh sodium

(Na+) and klor (Cl-) pada konsentrasi yang meracun tanaman. Khususnya

tanaman buah-buahan dan tanaman hias dari jenis kayu-kayuan (bougenvil,

kembang sepatu, dll) sangat sensitif terhadap kadar yang tinggi dari unsur-unsur

tersebut. Demikian juga, tingginya nilai pH (ukuran untuk keseimbangan

asam/basa) yang disebabkan oleh konsentrasi sodium yang tinggi akan berakibat

pada kekurangan unsur mikro (FAO,2005).

Oleh karena itu, dibutuhkan treatment untuk memperbaiki struktur tanah

yang akan di tanami di daerah pesisir. Struktur tanah dan perkolasi tanah dapat

di pebaiki dengan pemberian gypsum. Sementara kadar salinitas dapat berkurang

dengan penambahan pupuk organik. Selain itu diperlukan pula sistem pengairan

yang memadai.

7

Page 14: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

BAB III

METODE PENULISAN

III.1. Sumber dan Jenis Data

Data-data yang dipergunakan dalam karya tulis ini bersumber dari

berbagai referensi atau literatur jurnal nasional maupun internasional yang

relevan dengan topik permasalahan yang dibahas. Validitas dan relevansi

referensi yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan. Jenis data yang

diperoleh berupa data sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

III.2. Pengumpulan Data

Penulisan karya ilmiah ini digunakan metode studi pustaka yang

didasarkan atas hasil studi terhadap berbagai literatur yang telah teruji

validitasnya, berhubungan satu sama lain, relevan dengan kajian tulisan serta

mendukung uraian atau analisis pembahasan

.

III.3. Analisis Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, dilakukan pengolahan data

dengan menyusun secara sistematis dan logis. Teknik analisa data yang dipilih

adalah analisis deskriptif argumentatif, dengan tulisan yang bersifat deskriptif,

menggambarkan tentang potensi pemanfaatan Vinasse sebagai penghasil gas

metan guna mengatasi permasalahan lingkungan serta mendukung pemerintah

dalam pemenuhan kebutuhan energi masyarakat Indonesia.

III.4. Penarikan Simpulan

Setelah proses analisis data, dilakukan proses sintesis dengan

menghimpun dan menghubungkan rumusan masalah, tujuan penulisan, landasan

teori yang relevan serta pembahasan. Selanjutnya ditarik kesimpulan yang

bersifat umum kemudian direkomendasikan beberapa strategi implementasi serta

kajian aspek penilaiannya diantaranya aspek teknis, pasar dan social.

8

Page 15: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 Revitalisasi Struktur Tanah

Struktur tanah pada daerah pesisir pantai mengandung ion-ion Na+, K+,

Ca2+, Mg2+, dan Cl-. Kadar garam dalam tanah secara signifikan dapat

memengaruhi metabolisme sebagian besar tanaman pertanian. Akibat dari hal

tersebut, pergerakan air dari tanah ke akar melambat (Muhibuddin, 2007). Jika

konsentrasi garam pada tanah lebih tinggi dibandingkan dengan di dalam sel-sel

akar, tanah akan menyerap air dari akar, dan tanaman akan layu dan mati. Ini

merupakan prinsip dasar bagaimana salinisasi mempengaruhi produksi

tanaman(FAO,2005)

Oleh sebab itu, struktur tanah yang memiliki tingkat salinasi tinggi perlu

diolah kembali agar dapat dijadikan lahan pertanian. Hal tersebut dapat dicapai

dengan pengolahan struktur perkolasi tanaah dengan gypsum dan penambahan

pupuk mol molasses pada tanah untuk mengurangi kadar salinitas.

IV.1.1 Penambahan Gypsum pada Tanah

Gypsum (CaSO4) memiliki fungsi sebagai reklamasi tanah sodik,

meningkatkan agregasi tanah, perkolasi tanah, dan menurunkan pH tanah

(Franzen et al.,2006). Gypsum dapat menggantikan ion sodium atau Na+ dalam

tanah dengan Ca2+. Hal tersebut dapat mengakibatkan Na+ akan dibuang secara

aktif sehingga dapat meningkatkan perkolasi tanah (FAO, 2005). Ca2+di dalam

akar berperan membatasi penyerapan Na+dan meningkatkan penyerapan kalium

(Hanafiah, 2007). Ca2+ secara bersamaan dapat menggantikan Na+ dalam

kompleks pertukaran. Masing-masing senyawa Ca2+mudah larut tidak akan

mempengaruhi pH dan bersama air dapat menurunkan Na+(Tan, 1995).

9

Page 16: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

IV.1.2 Penambahan Pupuk Mol Molasses

Bahan organik memiliki peranan dalam merangsang granulasi, menurunkan

plastisitas

dan kohesi tanah, memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah, dan

meningkatkan daya tanah dalam menahan air sehingga drainase tidak berlebihan,

kelembaban dan temperatur tanah menjadi lebih stabil (Hanafiah, 2007). Bahan

atau pupuk organik dapat berperan dalam pengikatan butiran primer menjadi

butiran sekunder tanah dalam pembentukan agregat yang mantap. Hal tersebut

akan berpengaruh terhadap porositas, penyimpanan dan penyediaan air, aerasi

tanah, dan suhu tanah (Simanungkalit et al., 2006)

Dalam hal ini bahan organik yang digunakan merupakan pupuk mol cair

molasses. Pupuk mol molasses sendiri dibuat dengan menggunakan EM-4. EM-4

memiliki 4 mikroorganisme yaitu , Bakteri Asam laktat, Bakteri Lactobacillus,

Fungi Actynomycetes dan Bakteri Fotosintetik. Lactobacillus dapat melakukan

Fermentasi asam laktat pada glukosa dan karbohidrat yang berasal dari molasess

dan air leri pada suasana anaerobik dengan reaksi sebagai berikut :

C6H12O6 + ENZIM → 2 C2H5OCOOH + ENERGI

Asam laktat ini merupakan bahan sterilisasi yang dapat menekan mikroba

berbahaya dan dapat menguraikan bahan organik seperti lignin dan selulosa yang

merupakan struktur kompleks karbohidrat dengan cepat. Proses dekomposisi ini

akan membentuk humus yang dapat mengurangi kadar salinitas pada tanah dan

memperbaiki struktur tanah (Julian, 2012)

IV.2 Pembuatan Pupuk Mol dari Molasess

Pembuatan pupuk mol dari molasess menggunakan 3 dasar bahan baku

yaitu : air cucian beras (Leri) , Molasess, dan EM4. Berikut merupakan diagram

alirnya:

10

Page 17: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

Gambar 4.1 Diagram Pembuatan Pupuk MOLLERI

IV.2.1 Persiapan alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan ialah:

Alat : Bahan :

1. Ember 1. Molasess

2. Gayung 2. Leri

3. Sendok 3. EM-4

4. Plastik ` 4. Air

5. Tali

IV.2.2 Campuran Leri dan EM-4

Dalam pembuatan MOL atau pupuk cair organik dibutuhkan starter

bakteri yang fungsinya dapat memperbaiki perkolasi tanah. Demi kelangsungan

hidup bakteri yang akan berperan dalam pertumbuhan perkembangan tanaman di

butuhkan sejumlah nutrisi untuk mendukungnya. Salah satu nutrisi yang

diperlukan yaitu Karbohidrat. Sumber karbohidrat disini ialah air cucian

persiapan alat dan bahan

air leri dan EM4 dimasukkan

kedalam ember

Molasess di tambahkan ke

dalam campuran

tutup ember diamkan selama

2 minggu ( Fermentasi)

11

Page 18: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

beras(Leri). Dalam ahap pencampuran Leri dan EM-4, dibutuhkan air leri

sebanyak 5 Liter, lalu ditambahkan EM-4 sebanyak 3 sendok. EM-4 berfungsi

sebagai penghasil bakteri.

IV.2.3 Penambahan Molasess

Molasess ditambahkan pada campuran EM-4 dan Leri sebagai sumber

glukosa. Molasess sebagai limbah dari Industri Gula mengandung belerang,

potasium, besi, dan zat gizi mikro dari bahan tebu asli. Jadi, tidak hanya

kandungan gula yang membuat molase berguna, tetapi mineral tersebut

(rahman,2012) sehingga penambahan molasess berguna untuk menyuplai nutrisi

untuk pertumbuhan mikroorganisme yang berguna pada tanaman dan tanah.

IV.2.4 Penutupan ember

Ember di tutup dengan plastik dan ditali, serta di beri air diatasnya. Hal

ini disebabkan agar campuran didalam ember bersifat kedap udara karena bakteri

Lactobacillus yang memfermentasikan karbohidrat dan glukosa berlangsung pada

suasana anaerobik.

IV.2.5 Didiamkan selama 2 Minggu

Setelah ditutup, Ember yang berisi campuran tersebut didiamkan selama 2

minggu. Hal ini dilakukan bertujuan untuk menumbuhkan bakteri agar subur da

mendukung kegiatan fermentasi secara anaerobik.

IV.3 Pengairan daerah kering

Kondisi pesisir pantai identik dengan tanah yang kering. Selain

penambahan gypsum yang berguna untuk memperbaiki perkolasi tanah agar tidak

keras, pengairan juga penting untuk menjaga keberlangsungan tanaman di daerah

kering. Selain itu kebutuhan air bersih diperlukan untuk mengurangi kadar

12

Page 19: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

salnitas pada permukaan tanah (FAO,2012) berikut merupakan jenis tanam-

tanaman dengan toleransi kadar salinitas pada tanah :

Sumber : Panduan Lapang FAO, 2005

Gambar 4.2 Daftar Tanaman yang Memiliki Toleransi Tinggi Terhadap

Garam

Oleh karena itu diperlukan sistem pengairan yang tepat untuk daerah dengan

lahan yang kering. Sistem irigasi tetes / drip irrigation sangat cocok diterapkan

pada lahan kering yang terdapat sedikit air dengan topografi yang relatif

datar.(Makid,2013)

13

Gambar 4.3 Contoh Pengairan Metode Tetes

Page 20: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dalam upaya merevitalisasi lahan kosong daerah pesisir pantai yang

banyak ditemukan serta tidak diolah secara maksimal, pembuatan pupuk

MOLLERI serta pengolahan tanah dengan menggunakan gypsum dan pengairan

yang tepat merupakan suatu gagasan yang solutif untuk mengolah lahan tersebut

menjadi lahan produktif untuk pertanian.

Upaya revitalisasi lahan kosong daerah pesisir agar bisa dijadikan daerah

pertanian dapat ditinjau dari 3 aspek yaitu pengolahan tanah dengan gypsum,

pembuatan pupuk MOLLERI, dan sistem pengairan yang tepat. Penambahan

gypsum berfungsi untuk meningkatkan perkolasi tanah. Pembuatan pupuk

MOLLERI terbagi atas beberapa tahap yaitu persiapan alat dan bahan, air leri dan

EM-4 dituang dalam ember, ditambahkan molasses, ember ditutup dan di bungkus

plastik , serta didiamkan selama 2 minggu. Pengairan yang dimaksud ialah

pengairan di daerah pesisir yang kondisi tanahnya kering, sehingga pengairan

yang tepat yaitu dengan pengairan metode tetes.

V.2 Saran

1. Perlu adanya kerja sama dari berbagai elemen masyarakat dan pemerintah

dalam upaya mewujudkan gagasan ini.

2. Penelitian yang intensif terkait gagasan ini masih perlu dilakukan.

3. Kerjasama antar lembaga penelitian dengan pemerintah terkait dengan gagasan

ini diperlukan.

14

Page 21: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

DAFTAR PUSTAKA

FAO. 2005. Dua puluh hal untuk diketahui tentang dampak air laut pada lahan

pertanian di propinsi NAD. United Nations Food and Agriculture Organization

Mutowal, Wakid. 2013. Kendala Pertanian Kering dan Solusinya. Diakses di

www.wordpress.com tanggal 26 Januari 2015

Purwandany, Pouw S. 2013. Kontribusi Usaha Tambak Garam Terhadap Kondisi

Sosial Ekonomi Petani Garam di Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon.

Universitas Pendidikan Indonesia. Di publikasikan oleh repository.upi.edu

Sabrina, Sutrisari. 2013. Effective Microorganisme 4. Diakses di

www.sutrisarisabrinanainggolan.blogspot.com tanggal 18 Februari 2015

Tan, K.H. 1995. Dasar-dasar Kimia Tanah. Gadjah Mada University

Press,Yogyakarta. Diterjemahkan oleh Didiek Hadjar Goenadi.

Trisno, Iwan. 2015. Penelitian Revitalisasi Kawasan Pesisir Kabupaten Pati. Di

akses di www.pati.go.id tanggal 26 Januari 2015

15

Page 22: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

Lampiran

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua Kelompok

1. Nama Lengkap : Annizah Rahmatya Gerhana

2. Tempat ,Tanggal Lahir : Jayapura, 24 Oktober 1995

3. Alamat : Tegaron Wetan, Ambarawa

4. Telepon : 085713531575

5. Riwayat Pendidikan

6. Karya Ilmiah :-

7. Penghargaan :-

Nama Instansi Tahun

SD Negeri Inpres Perumnas 1 Waena 2001-2007

SMP Kartika XII-1 Magelang 2007-2010

SMA Negeri 4 Magelang 2010-2013

S1 Teknik Kimia Universitas

Diponegoro Semarang

2013-Sekarang

Page 23: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

Anggota 1

1. Nama Lengkap : Anggita Widiasari

2. Tempat ,Tanggal Lahir : Semarang, 2 Oktober 1994

3. Alamat : Banyumanik, Semarang

4. Telepon : 085641714433

5. Riwayat Pendidikan

6. Karya Ilmiah :-

7. Penghargaan :-

Nama Instansi Tahun

SD Negeri Ngesrep 01 Semarang 2001-2007

SMP Negeri 21 Semarang 2007-2010

SMA Negeri 3 Semarang 2010-2013

S1 Teknik Kimia Universitas

Diponegoro Semarang

2013-Sekarang

Page 24: Annizah r Gerhana Universitas Diponegoro Upaya Revitalisasi Lahan Kosong Daerah Pesisir Menjadi Daerah Pertanian Dengan Bantuan Pupuk Molleri (Mol Molasses - Copy

Anggota 2

1. Nama Lengkap : Agus Priyanto

2. Tempat ,Tanggal Lahir : Pemalang, 29 Januari 1995

3. Alamat : Desa Sukorejo RT 02/03 Ulujami

Pemalang jawa tengah

4. Telepon : 085742582686

5. Riwayat Pendidikan

6. Karya Ilmiah :-

7. Penghargaan :-

Nama Instansi Tahun

SD Negeri 3 Sukorejo 2001-2007

SMP Negeri 1 Ulujami 2007-2010

SMA Negeri 1 Comal 2010-2013

S1 Ilmu Peternakan Universitas

Diponegoro Semarang

2013-Sekarang