Kumpulan Mol

51
Langsung ke isi Catatan Petani Alami Berbagi menambah berkah Beranda Galeri Beras Organik Tentang BerasOrganikMerden Berbagi Pengalaman di Bogor Organic Fair Juli 15, 2013 by bundalf Berbagi pengetahuan tentang nutrisi organik Pada tanggal 22-23 Juni 2013 yang lalu, kami berkesempatan mengikuti pameran di Bogor. Acara yang bertajuk “produk organik sebagai warisan budaya Indonesia” ini diikuti oleh berbagai komunitas, kelompok petani, serta beragam produsen organik dan herbal. Sebagai peserta, kelompok tani kami juga mendapat kesempatan berbagi pengalaman. Mengisi acara talkshow di panggung utama. Utamanya, kami menjelaskan mengenai apa yang telah dilakukan dan diaplikasikan di lahan kami. Yakni pertanian alami mengggunakan beragam pupuk nutrisi dan mikroorganisme lokal buatan sendiri.

description

cara membuat mikro organisme lokal

Transcript of Kumpulan Mol

Page 1: Kumpulan Mol

Langsung ke isi

Catatan Petani Alami

Berbagi menambah berkah

Beranda Galeri Beras   Organik Tentang   BerasOrganikMerden

Berbagi Pengalaman di Bogor Organic   Fair

Juli 15, 2013by bundalf

Berbagi pengetahuan tentang nutrisi organik

Pada tanggal 22-23 Juni 2013 yang lalu, kami berkesempatan mengikuti pameran di Bogor. Acara yang bertajuk “produk organik sebagai warisan budaya Indonesia” ini diikuti oleh berbagai komunitas, kelompok petani, serta beragam produsen organik dan herbal.

Sebagai peserta, kelompok tani kami juga mendapat kesempatan berbagi pengalaman. Mengisi acara talkshow di panggung utama. Utamanya, kami menjelaskan mengenai apa yang telah dilakukan dan diaplikasikan di lahan kami. Yakni pertanian alami mengggunakan beragam pupuk nutrisi dan mikroorganisme lokal buatan sendiri.

Tahun ini kami memasuki tahun ke-6 mengaplikasikan pertanian alami di lahan sawah dan kebun. Serta masih terus mempelajari alam, tanaman, serta hewan yang kami budidayakan. Termasuk belajar dari beragam peserta dan pengunjung.

Page 2: Kumpulan Mol
Page 3: Kumpulan Mol
Page 4: Kumpulan Mol

Tinggalkan Komentarfrom → Berita, Nutrisi

Buah dari Nutrisi   Buah

Page 5: Kumpulan Mol

Februari 18, 2011tags: nutrisi nanas, perangsang buah alami, pupuk cair swamandiriby petani alami

Saat mengenalkan beragam nutrisi alami ke tetangga sekitar, banyak yang tertarik membuat nutrisi buah. Sebab pembuatannya mudah, tidak membutuhkan biaya tinggi, dan hasilnya berbau sedap. Bahkan nutrisi buah ini juga dapat dikonsumsi sendiri jika digunakan buah yang segar.

Nutrisi buah adalah nutrisi yang diberikan untuk tanaman saat akan berbuah. Tanaman apapun bisa, termasuk padi. Nutrisi ini dibuat dari sari buah. Buah yang digunakan bisa apapun, kecuali jeruk. Nutrisi buah jeruk hanya untuk tanaman jeruk.

Jika diberikan untuk tanaman, buah yang digunakan tak perlu segar. Namun jika ingin mengkonsumsinya untuk kesehatan, harus menggunakan buah yang segar. Saya biasanya menggunakan buah-buah murah dan jarang dibeli orang di pasar. Misalnya sawo atau nanas.

Menurut wikipedia, nanas banyak mengandung fosfor (P) yang baik untuk pertumbuhan bunga atau buah pada tanaman. Selain itu nanas juga mengandung kalium (K) dan kalsium dua jenis nutrisi yang juga dibutuhkan tanaman. Sedangkan Sawo mengandung beragam nutrisi dan karbohidrat yang baik untuk tanaman dan pertumbuhan mikroorganisme baik.

Cara membuat nutrisi buah cukup mudah. Sari buah sebanyak satu liter ditambah gula merah sebanyak 3 sendok makan. Campuran ini kemudian ditutup rapat, dan didiamkan atau menunggu terfermentasi hingga satu minggu. Kemudian saat akan disemprot ke tanaman, cairan yang telah difermentasi tersebut ditambah kuning telur ayam kampung.

Aplikasi nutrisi ini tidak banyak. Cukup sebanyak 200cc nutrisi untuk 15 liter air. Mengapa 15 liter? Sebab saya menggunakan tangki penyemprot ukuran 15 liter. Perbandingan ini untuk memudahkan penggarap saat akan menyemprotkan nutrisi buah menggunakan tangki penyemprot. Larutan nutrisi ini disemprotkan ke daun dan tanah disekitar tanaman saat akan berbuah.

Hasilnya, pada panen yang lalu, tiap satu kuintal gabah menghasilkan 80 kg beras. Karena itulah banyak petani sekitar saya yang tertarik membuat nutrisi buah. Sebab hasilnya lebih baik dibanding menggunakan perangsang buah sintetis yang harganya mahal.

Semoga saja secara bertahap petani di desa saya mengenal metode bertanam organik dan mengaplikasikannya. Agar tanah pertanian lebih subur, lebih menghasilkan, dan kualitas air sungai/irigasi lebih baik. Tidak tercemar bahan kimia sintetis dari pupuk sintetis dan pestisida pabrikan.

Tinggalkan Komentarfrom → Mikro Organisme Lokal, Nutrisi

Page 6: Kumpulan Mol

Lampu untuk Mengenalkan Bertani   Organik

Februari 18, 2011tags: mengajak bertani organik, pertanian organikby petani alami

Meyakinkan tetangga sekitar untuk kembali bertani secara alami tidak mudah. Ini seperti tugas seorang marketing untuk meyakinkan konsumen agar membeli produk barunya. Tapi tak ada salahnya memperkenalkan metode pertanian alami ini ke tetangga sekitar. Sebab setelah hampir empat tahun bertani alami, saya mulai merasakan manfaatnya. Setidaknya untuk diri sendiri dan keluarga besar.

Petani di daerah saya tidak banyak yang mengenyam pendidikan tinggi. Karena itu sulit jika menjelaskan bahwa pertanian organik itu aman bagi lingkungan. Agar petani di sekitar saya “ngeh” bahwa nutrisi tanaman yang dapat dibuat sendiri lebih baik dibanding pupuk urea, saya menggunakan indikator lampu.

Saya mengenal indikator lampu ini dari teman saya sesama petani organik. Jika nutrisi tanaman atau pupuk organik cair atau urin sapi diuji menggunakan indikator tersebut, lampu akan menyala. Sementara larutan urea tidak akan menyala. Berikut ilustrasi sirkuit listriknya. Lampu yang digunakan cukup watt yang kecil.

Ilustrasi sirkuit listrik indikator lampu

Melalui peraga indikator lampu ini, saya dapat menjelaskan bahwa pupuk urea “tidak ada apa-apanya” dibanding nutrisi tanaman buatan sendiri. Meskipun urea mengandung nitrogen yang melimpah untuk tanaman, namun jika digunakan berlebihan ia akan merusak tanah dan akhirnya mengundang hama dan penyakit tanaman.

Jika ditilik dari segi ilmiahnya, lampu pada alat indikator sederhana ini menyala sebab terjadi reaksi elektrokimia pada nutrisi alami. Nutrisi alami yang dibuat sendiri ini bersifat elektrolit. Sementara larutan urea tidak bersifat demikian.

Page 7: Kumpulan Mol

Cairan nutrisi adalah cairan hasil fermentasi dari mikroorganisme tertentu yang berasal dari tanah, tumbuhan atau buah-buahan. Fermentasi adalah proses kimia yang panjang. Proses ini terjadi di dalam sel mikroorganisme. Proses fermentasi ini melibatkan elektron-elektron yang berasal dari senyawa organik itu sendiri. Sehingga proses yang bersifat anaerobik atau tanpa oksigen ini menghasilkan cairan yang bersifat elektrolit.

Sedangkan urea adalah senyawa organik dengan rumus kimia (NH2)2CO. Urea berbentuk padat, tak berwarna, dan tak berbau. Saat dilarutkan dalam air urea sifatnya netral dan tidak mengion. Karena tidak mengion maka urea tak bersifat elektrolit. Sehingga lampu indikator tidak menyala.

Seperti yang telah dijelaskan, indikator lampu sederhana digunakan sebagai alat untuk menjelaskan beda nutrisi alami dengan pupuk urea. Bahwa nutrisi alami banyak mengandung mikroorganisme dan enzim yang baik untuk tanah. Mikroorganisme inilah yang akan menyediakan beragam nutrisi bagi tanaman.

Sementara pupuk urea hanya mengandung nitrogen. Di tanah, urea masih butuh bantuan mikroorganisme tanah untuk memecah molekulnya menjadi amonia dan karbondioksida. Agar dapat diserap oleh tanaman.

Lagipula jika tanah diberikan terlalu banyak urea, tanah akan bersifat asam. Sebab mikroorganisme tanah mengubah urea menjadi molekul nitrat. Melimpahnya molekul nitrat di tanah menyebabkan tanah bersifat asam dan kurang baik bagi pertumbuhan tanaman.

Namun, lagi-lagi, tak mudah meyakinkan petani sekitar untuk mengurangi pemakaian urea dan berpindah ke metode organik. Mereka sudah terbiasa dan merasa bahwa pupuk pabrikan masih lebih baik dibanding membuat sendiri.

Selain itu, secara ekonomi banyak diantara petani yang memiliki pekerjaan atau sambilan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Banyak juga istri-istri mereka memilih menjadi TKW di luar negeri demi memenuhi kebutuhan ekonomi seluruh keluarga. Sebab menurut mereka, hidup dari bertani saja tidak cukup.

Oleh karena itu saya jelaskan pada mereka bahwa dengan membuat sendiri pupuk dan nutrisi untuk tanaman, kita dapat menghemat biaya pengeluaran untuk membeli urea. Dan bahwa beras organik harga belinya diatas beras biasa.

Ditambah lagi, kita dapat menghasilkan beras yang sehat bagi keluarga. Bahkan nutrisi yang dibuat pun dapat dikonsumsi sendiri untuk kesehatan. Dengan catatan, bahan baku yang digunakan masih segar.

Alhamdulillaah… Setelah saya membagi pengetahuan saya dengan para tetangga, sebagian ada yang mulai tertarik membuat nutrisi sendiri. Meski baru satu-dua jenis nutrisi saja. Semoga saja secara bertahap mereka mau beralih ke cara yang lebih alami. Setidaknya agar tanah dan air di desa tidak banyak mengandung polutan dari pestisida dan pupuk kimia.

Page 8: Kumpulan Mol

Tinggalkan Komentarfrom → Bercocok tanam, Nutrisi

Satu Pohon Singkong Menghasilkan 15-18 kg   Umbi

Februari 2, 2011tags: budidaya singkong, mulsa organik, singkong organikby petani alami

Tetangga satu kampung yang berjualan getuk sering membeli singkong dari kebun di samping rumah. Umumnya ia membeli hanya satu batang pohon, yang berat umbinya sekitar 8-10 kg. Beberapa minggu kemudian si penjual getuk kembali membeli singkong. Seperti biasa, ia hanya meminta satu pohon saja. Namun setelah dicabut satu pohon, berat umbinya 15 kg. Kemudian dicabut kembali salah satu pohon, dengan harapan umbinya seberat 10 kg. Ternyata setelah ditimbang beratnya mencapai 17 kg. Padahal tanah tidak ditambah pupuk pabrik. Hanya ditutupi oleh mulsa jerami hasil samping panenan.

Sebetulnya kami menanam singkong di kebun samping rumah tujuannya untuk memanfaatkan lahan yang sudah lama tak produktif. Banyak petani lihai menanam singkong. Sebab budidaya singkong tidak memerlukan perawatan yang sulit. Ditambah lagi Indonesia iklimnya tropis dan curah hujannya baik untuk pertumbuhan singkong. Batang singkong cukup distek dari induknya, kemudian ditanam di lahan yang telah gembur.

Di kebun kami, lahan untuk menanam singkong diberi pupuk kompos buatan sendiri serta dicangkul.Setelah itu lahan disiram nutrisi buatan sendiri. Baru kemudian lahan ditanami oleh singkong dan beberapa tanaman lain. Penyiraman tidak terlalu sering, karena ditanam saat musim hujan. Agar singkong dapat tumbuh tunas dan berkembang baik.

Setelah singkong berumur sekitar tujuh bulan, sudah ada beberapa pohon yang dicabut untuk konsumsi sendiri. Dan satu pohon singkong rata-rata menghasilkan umbi 10 kg. Kemudian selama beberapa minggu kami sibuk panen padi. Sebagian jerami padi hasil panenan kami gunakan sebagai mulsa di lahan yang telah ditanami singkong. Dan seperti yang telah diceritakan, ternyata penggunaan mulsa organik ini dapat menambah kuantitas singkong sebanyak 40-50 persen.

Mungkin hal tersebut terjadi karena jumlah nutrisi di tanah yang tertutup mulsa bertambah. Tumpukan jerami atau mulsa yang menutupi tanah mampu membantu mengkondisikan kelembaban tanah. Karena lembab, maka mikroorganisme dapat tumbuh baik di bawah tumpukan mulsa. Mikroorganisme tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat menyediakan nutrisi dan mineral bagi tanah. Organisme tanah tersebut juga menghancurkan material organik dari mulsa itu sendiri dan membentuk kompos. Dan menurut artikel di wikipedia, mulsa juga dapat mencegah pertumbuhan gulma dan penyakit.

Selain bermanfaat bagi kesuburan tanah, mulsa organik seperti jerami padi mudah didapat dan murah. Karena hampir setiap petani yang menanam padi pasti menghasilkan jerami. Penggunaan mulsa jerami ini tidak sebatas di lahan samping rumah. Sawah  pun kini selalu diusahakan ditutupi jerami padi setiap musim panen tiba. Sehingga saat sawah akan ditanami kembali, tanah sudah mendapat cukup nutrisi.

Page 9: Kumpulan Mol

Selain menambah berat singkong, penggunaan mulsa organik (serta nutrisi organik buatan sendiri) ternyata juga mempengaruhi kualitas singkong yang ditanam. Banyak tetangga dan tamu yang bilang singkong kami empuk dan lembut. Meskipun jenis singkong yang ditanam bukan singkong mentega. Tapi singkong lokal biasa. Penjual getuk yang sering beli singkong pun dagangannya laris manis. Secara tidak langsung, kebun organik kami ikut menambah rezeki orang lain lewat singkong.

Sebagai catatan, ketebalan tumpukan mulsa organik perrlu diperhatikan. Bila terlalu tebal bahkan menggunung, tidak baik akibatnya untuk tanah. Sebab tanah tidak mendapat sinar matahari. Hal ini dapat membahayakan pertumbuhan tanaman.

Selamat mencoba menggunakan mulsa organik.

1 Komentarfrom → Bercocok tanam, Hasil

Cara Membuat PGPR, Bakteri Pemacu Pertumbuhan   Tanaman

Januari 29, 2011tags: bakteri PGPR, cara membuat bakteri PGPR, PGPRby bundalf

Apa itu PGPR?PGPR (Plant growth-promoting rhizobacteria) adalah bakteri pemacu pertumbuhan tanaman. Bakteri yang terdapat dalam PGPR adalah sejenis bakteri yang biasa hidup di akar tanaman. Mikroorganisme ini hidup berkoloni di sekitar akar tanaman dan membantu memacu pertumbuhan tanaman.

Setelah membaca wikipedia, PGPR ini pertama kali diteliti oleh Kloepper dan Schroth tahun 1978. Mereka menemukan bahwa keberadaan bakteri yang hidup di sekitar akar ini mampu memacu pertumbuhan tanaman jika diaplikasikan pada bibit/benih. Tidak hanya itu, tanaman nantinya akan beradaptasi terhadap hama dan penyakit.

Bagaimana bakteri PGPR dapt memacu pertumbuhan?Bakteri PGPR mampu mengikat nitrogen bebas dari alam atau istilahnya fikasi nitrogen bebas. Nitrogen bebas diubah menjadi amonia kemudian disalurkan ke tanaman. Bakteri akar ini juga mampu menyediakan beragam mineral yang dibutuhkan tanaman seperti besi, fosfor, atau belerang. PGPR juga memacu peningkatan hormon tanaman. Peningkatan hormon tanaman inilah yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Cara Membuat PGPR

Biang PGPR

Page 10: Kumpulan Mol

Biang PGPR dibuat dari akar bambu sekira 250 gram yang direndam dalam air selama tiga tiga malam. Atau direndam dengan air kelapa.

Bahan:

20 liter air1/2 kg dedak/bekatulTerasi1 sdm air kapur sirih250 gram gula merah / tetes tebu

Cara membuat:

Campur semua bahan, kemudian didihkan.Setelah dingin, campurkan 1 liter “biang PGPR”. Tutup rapat. Diamkan satu hingga dua mingggu.

Aplikasi PGPR

1. PGPR  yang telah jadi dapat diaplikasikan ke tanah sekitar tanaman dengan perbandingan; 200 cc PGPR untuk 14 Liter air.

2. Benih yang direndam PGPR dapat merangsang pertumbuhan akar.

Catatan:Bakteri PGPR adalah bakteri tanah yang masa hidupnya tidak panjang. Karena itu perlu mengembalikan populasinya setiap akan menebar benih.

Semoga bermanfaat.

sumber lain tentang PGPR: www.pertaniansehat.or.id

10 Komentarfrom → Mikro Organisme Lokal, Nutrisi

Nutrisi   Tanaman

Juli 1, 2010by petani alami

Sampel beragam jenis nutrisi (kecuali urea)

Page 11: Kumpulan Mol

Nutrisi tanaman atau pupuk organik cair, sebenarnya bisa kita buat sendiri. Banyak sekali sebutan atau istilah nutrisi tanaman sesuai fungsi atau kandungannya. Misalnya PGPR (plant growth promoting rhizobacter), MOL/IMO (mikroorganisme lokal), serta nutrisi lainnya. Intinya, tiap ramuan memiliki khasiat tersendiri untuk tanaman. Dan untuk beberapa ramuan, nutrisi juga dapat digunakan pada hewan dan dapat dikonsumsi manusia. Tentunya pada jumlah dan kandungan tertentu.

Saya membuat beragam jenis nutrisi untuk dicobakan pada tanaman. Berbekal pengetahuan dari sesama petani serta mencoba mereka sendiri, saya meracik nutrisi dari beragam jenis tumbuhan, buah-buahan, ikan, urin hewan atau material organik lain untuk difermentasi. Hasil fermentasian kemudian diujikan pada tanaman.

Beberapa nutrisi yang saya buat antara lain:

1. PGPR2. PGPR Kelapa3. Urin sapi4. Mikroba II5. Urinsa6. Startbio7. Nutrisi telur8. Nutrisi ikan

Nutrisi-nutrisi tersebut memiliki kegunaan dan aplikasi yang berbeda. Masing-masing punya waktu penggunaan. Ada yang digunakan sebagai perendam benih, ada yang digunakan pada saat musim tanam (untuk mencegah dari penyakit), ada yang digunakan pada masa peralihan, ada juga yang digunakan pada masa reproduktif atau pembentukan buah.

Penggunaan nutrisi memang lebih beragam dan tidak praktis ketimbang pupuk urea atau pupuk pabrik lainnya. Nutrisi juga diberikan dalam jumlah yang optimal dan waktu yang tepat. Gunanya agar nutrisi yang diserap sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan membangun kekebalan tubuh dari beragam penyakit.

Tinggalkan Komentarfrom → Mikro Organisme Lokal, Nutrisi

Pelatihan Pengendalian Hama Tanaman menggunakan   Trichogramma

Juni 29, 2010tags: agen hayati, musuh alami, pelatihan trichogramma, trichogrammaby petani alami

Pada tanggal 4-6 Mei 2010, saya berkesempatan mengikuti pelatihan di Pasuruan Jawa Timur. Pelatihan ini diadakan oleh Pengamat Hama Tanaman dan Hortikultura dan Laboratorium PPHTI Pandaan.

Page 12: Kumpulan Mol

Trichogramma / http://www.shadesofgreensa.com

Pelatihan yang menghadirkan Ibu Cholifah sebagai narasumber ini, menggunakan Trichogramma sp sebagai musuh alami hama ngengat tanaman padi.

Awalnya, tepung jagung dan dedak disangrai (digoreng tanpa menggunakan minyak). Kemudian campuran tersebut diletakkan dalam sebuah toples yang telah diisi oleh hama gudang. Setelah enam minggu dengan hama gudang, imagonya akan keluar. Imago adalah semacam kupu-kupu kecil yang lebih dikenal dengan keper.

Keper kemudian dimasukkan ke dalam sebuah tabung silinder. Dua atau tiga hari kemudian, keper itu akan bertelur. Tahap selanjutnya yakni mencari telur hama pengerek batang padi. Telur hama itu diletakkan dalam tabung.

Dalam dua hari, tabung berisi telur hama itu akan dipenuhi hama. Ada beragam hama, ada trichogramma dan jenis hama lain. Trichogramma pun, sebenarnya juga merupakan hama.

Tahap selanjutnya, pada tabung yang dipenuhi hama itu, dimasukkan telur keper. Di sini, hama yang bukan trichogramma akan mati karena tidak mempunyai makanan. Proses ini dinamakan parasitasi trichogramma. Selanjutnya, trichogramma telah siap diaplikasikan di lahan pertanian.

sumber: http://jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=163080

Tinggalkan Komentarfrom → Berita, Pestisida Alami« Entri Lama

Artikel Pertanian Organik Merden di Bina   Desa

Juni 26, 2010by petani alami

Beberapa waktu yang lewat (sudah lama sekali, saya lupa) ada rombongan dari LSM  bina desa datang berkunjung ke desa saya.

Page 13: Kumpulan Mol

Berikut ini link tulisan hasil wawancara dengan saya.

Sayangnya, saya belum dikabari tentang tulisan ini.

Cerita punya cerita, saya kenal dengan kawan yang pernah ikut pelatihan Natural Farming (NF) dari bina desa. Karena itulah LSM ini kenal saya. Dan saya jadi berkesempatan ikut pelatihan dan seminar dari Mr Cho Han Kyu. Pakar NF dari Korea.

Semua pelatihan, seminar, atau sekedar sharing saya hadiri untuk memperkaya pengetahuan dan pelajaran baru tentang bertani organik. Karena bertani organik itu susah-susah gampang.

Lewat blog ini, mudah-mudahan kami dapat berbagi pengetahuan dengan petani organik lain. Atau masyarakat luas yang ingin tahu bercocok tanam secara organik.

4 Komentarfrom → Berita, Opini

Beternak   Organik

Juni 26, 2010by petani alami

ternak kambing di pertanian organik Merden

Sebagai salah satu petani yang masih baru dalam dunia organik, saya juga mencoba beternak cara alami. Tujuan utama peternakan ini adalah untuk mendapatkan kotoran hewan (khususnya kambing) yang digunakan sebagai bahan utama kompos. Meski harga kambing/sapi itu sendiri memang lebih tinggi dibanding harga padi organik. Selain beternak kambing, saya juga mencoba beternak ayam kampung dan ayam pedaging.

Metode peternakan alami ini saya adaptasi dari Natural Farming ala Mr Cho serta beberapa literatur mengenai beternak. Sebab saat mencoba beternak alami ini, saya belum bertemu langsung dengan Mr Cho. Sementara literatur mengenai beternak alami milik saya masih belum lengkap.

Selama menjalani proses belajar beternak, saya mempelajari bagian-bagian mana yang harus diperbaiki dan bagian mana yang perlu adaptasi lokal. Tentu saja saya juga belajar dari pengalaman beberapa teman peternak yang sudah lebih dulu beternak secara alami.

Saat beternak kambing, awalnya saya memberikan pakan rumput terfermentasi atau jerami terfermentasi. Seiring berjalan waktu, saya juga tetap memberikan rumput segar yakni rumput sataria yang sengaja saya tanam di pekarangan. Selain itu, minuman ternak saya

Page 14: Kumpulan Mol

berikan nutrisi hasil buatan sendiri dengan tujuan meningkatkan daya tahan tubuh kambing. Meskipun demikian, tetap saja setiap makhluk hidup punya ketahanan tubuh yang berbeda.

Sementara pada ayam pedaging atau ayam leghor, saya mencoba menerapkan sistem penghangat alami. Untuk mengurangi penggunaan penghangat lampu yang memakan energi listrik cukup besar. Penghangat tersebut berupa merang yang telah diberi nutrisi atau aktivator. Panas dihasilkan dari aktivitas mikroba dalam nutrisi.

Beternak adalah merawat makhluk hidup yang resikonya cukup tinggi. Sebab daya tahan tubuh dan metabolisme tubuh tiap hewan berbeda. Bibit juga berpengaruh pada daya tahan tubuh selama proses penggemukan. Masih banyak yang harus dipelajari dari beternak secara alami ini.

Meski belum sepenuhnya berhasil, paling tidak saya mendapatkan pupuk kandang. Dan cucu saya punya hiburan…:)

ternak sapi pertanian organik merden

Semoga di tulisan lain akan dibahas lebih rinci tentang beternak organik ini. Atau siapa tahu ada yang mau berbagi tentang beternak secara alami.

2 Komentarfrom → Beternak Organik, Nutrisi

Pembuatan Pupuk Kompos ala   Merden

Juni 26, 2010tags: aktivator lokal, kompos, mikroba lokal, starter lokalby petani alami

kompos

Pupuk kompos, merupakan salah satu komponen terpenting dalam bertani organik. Sebab tanah perlu pupuk padat selain nutrisi cair dan mikroorganisme agar zat hara tidak mudah terlarut oleh air hujan atau air irigasi.

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. (id.wikipedia.org)

Page 15: Kumpulan Mol

Membuat kompos, sebetulnya tidak sulit. Semua orang bisa melakukannya. Dan setiap petani atau siapapun yang ingin membuat kompos akan memiliki teknik-nya sendiri. Sebab hampir semua sampah/bahan organik dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos. Proses pengomposan sendiri adalah proses alami yang dilakukan oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.

Agar proses alami tersebut tidak memakan waktu yang lama, membuat kompos perlu pengaturan dan kontrol. Misalnya mengatur campuran bahan organik, mengatur aerasi, mengontrol pengadukan/pencampuran, serta penambahan aktivator (mikroba) pengomposan.

Pembuatan kompos yang selama ini dilakukan di pertanian organik Merden, memanfaatkan jerami bekas padi, kotoran hewan (sapi dan kambing), rumput bekas pakan ternak, serta abu sekam. Terkadang juga ditambahkan serbuk gergaji limbah media jamur. Selain bahan-bahan organik tersebut, pengomposan sangat terbantu oleh aktivator buatan sendiri.

Banyak produk-produk aktivator pengomposan atau biasa disebut starter yang dijual. Namun, seperti yang telah dijelaskan di atas, pengomposan adalah proses alami. Karena itu kita dapat membuat sendiri atau lebih tepatnya membiakkan sendiri mikroba-mikroba dari alam yang dapat mempercepat pengomposan.

aktivator/starter kompos buatan sendiri

Aktivator yang kami gunakan dibuat dari rumen hewan (rumen adalah feses hewan yang didapat dari limbah tukang potong hewan). Rumen difermentasi menggunakan gula dan nanas. Aktivator alami ini kemudian disemprotkan di tumpukan kompos kemudian diaduk. Pengadukan dilakukan secara berkala. Yakni seminggu tiga kali. Lama pengomposan jika menggunakan aktivator tersebut, berlangsung selama 15 hari. Hasilnya adalah kompos yang berkualitas.

Kompos yang baik memiliki beberapa ciri sebagai berikut (id.wikipedia.org) :

Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah, Tidak larut dalam air, meski sebagian kompos dapat membentuk suspensi, Nisbah C/N sebesar 10 – 20, tergantung dari bahan baku dan derajat humifikasinya, Berefek baik jika diaplikasikan pada tanah, Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dan Tidak berbau.

Tinggalkan Komentarfrom → Pupuk Organik

Page 16: Kumpulan Mol

Pelatihan Pertanian   Alami

Juni 24, 2010tags: Mr Cho Han Kyu, Natural Farming, pelatihan pertanian alamiby petani alami

bersama Mr Cho Han Kyu/koleksi pribadi

Tanggal 10 – 14 April yang lalu, saya mengikuti pelatihan pertanian alami yang diadakan oleh bina desa. Pemateri utamanya adalah Mr. Cho Han Kyu dari Natural Farming Korea. Utamanya, saya ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai cara tanam metode organik atau alami. Karena menurut Mr Cho, dengan metode alami, kita tak perlu lagi membajak sawah dengan mesin traktor.

Hingga saat ini, sawah di tempat saya bertani organik masih dibajak menggunakan mesin traktor. Biaya sewanya lumayan menambah ongkos produksi. Selain itu, menggunakan traktor bukan “tren” pertanian organik. Sebab masih ikut menyumbangkan karbondioksida dan gas polutan lain ke udara. Sementara itu, metode pertanian alami memungkinkan kita agar dapat membajak sawah hanya menggunakan tenaga hewan dan menyumbang pupuk kandang ke atas lahan.

Prinsip yang saya pelajari antara lain; perlakukan tanah sebagaimana mestinya. Sesuai dengan “kodrat” alamiahnya. Tanah, merupakan kumpulan beragam materi organik, anorganik, serta mikroorganisme dan organisme tanah yang saling berinteraksi. Keseluruhan materi yang beragam ini tetap dijaga jumlah dan keberagamannya. Agar tanah tetap gembur dan subur.

Untuk menjaga kesuburan tanah, “natural farming” ala Mr Cho mengajarkan agar petani memproduksi sendiri “pupuk” nya. Tiap daerah dan tiap lahan memiliki mikroorganisme-nya masing-masing. Mikroorganisme lokal inilah yang memperkaya zat hara tanah. Selain itu, juga perlu ditambahkan mikroorganisme dari tempat lain (misal hutan bambu atau hutan tropis) untuk menambah “kekayaan” tanah.

Keberlanjutan atau kontinuitas untuk tetap menggunakan pupuk organik adalah yang terpenting dalam pertanian organik. Karena itu, petani organik memang harus lebih telaten dan rajin agar mendapat hasil yang optimal. Pertanian alami atau organik bukan semata-mata mengenai kuantitas, yang utama adalah kualitas. Tentu agar ketersediaan pangan tetap ada di kemudian hari.

Page 17: Kumpulan Mol

Selain tanah, air juga mendapat perlakuan khusus. Karena air adalah sumber kehidupan bagi tanah dan tanaman. Air yang mengandung mineral dan oksigen yang banyak adalah yang terbaik. Tidak hanya bagi manusia, tapi juga bagi tanaman. Karena itu, dengan teknik tertentu (meniru apa yang ada di alam) air untuk pengairan sawah diperlakukan seperti air terjun. Agar jumlah oksigen dan mineral di air meningkat. Air seperti ini adalah kondisi yang terbaik dalam “Natural Farming”.

Melalui pelatihan yang diadakan di Padang ini, saya dapat mengetahui bagaimana suatu lahan dapat dijaga kegemburannya. Tanpa harus dibajak mesin traktor tiap musim tanam. Dan kini saya tahu, bagaimana air diperlakukan agar berpengaruh pada kesuburan tanaman. Meskipun masih belum tahu bagaimana teknik aplikasinya di lahan sendiri.

Karena bertemu narasumbernya langsung, saya juga jadi tahu beberapa prinsip lain dalam “Natural Farming”. Termasuk beternak ayam, kambing, sapi, dan ternak lainnya. Tentu saja hasil dari diskusi dan sharing dari petani lainnya. Menambah pengetahuan saya dalam budidaya organik dan meningkatkan kualitas pangan dan lingkungan tentunya.

Pelatihan Pertanian Alami, 10-14 April 2010, Bukittinggi, Padang / koleksi pribadi

Tinggalkan Komentarfrom → Berita, Opini

Produk   Organik

Juni 24, 2010by petani alami

Produk organik pertanian Desa Merden, Banjarnegara:

1. Beras putih organik, varietas: sintanur dan jasmin

Page 18: Kumpulan Mol

2. Beras hitam organik

3. Beras merah organik

4. Beras coklat organik (beras pecah kulit)

5. Kacang hijau organik

6. Kacang tanah organik

7. Tepung bekatul organik

Saat ini baru dua produk yang ada gambarnya. Produk lain akan menyusul gambarnya.

Memang, saat ini produk kami belum mendapat sertifikasi dari lembaga tertentu. Namun kualitas pasti kami jamin. Karena ini adalah hasil lahan kami.

Tinggalkan Komentarfrom → Hasil

Bercocok Tanam Metode SRI (System of Rice   Intensification)

Desember 9, 2009tags: metode tanam SRI, padi organik, padi SRI, SRI, SRI-organikby petani alami

Page 19: Kumpulan Mol

Artikel di harian Kompas tentang  “Mubiar dan Intensifikasi Proses Tanaman” , menginspirasi saya, sebagai petani, untuk meningkatkan jumlah produksi padi sekaligus memperbaiki tanah yang sudah jenuh dengan pupuk kimia.

Di artikel tersebut, dipaparkan tentang metode SRI yang hasilnya lebih baik dibandingkan metode konvensional. Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, penulis mencoba menghubungi Dr. Mubiar untuk belajar. Selain ke Dr. Mubiar, penulis juga belajar ke Pak Sobirin untuk membuat kompos serta MOL (mikro organisme lokal) untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Metode SRI sudah banyak diterapkan petani di Indonesia. Banyak tulisan dan artikel tentang metode SRI. Misalnya di sini.  Dan metode tanam SRI ini juga sudah mendunia, seperti yang dituliskan dalam artikel di wikipedia ini.

Setelah belajar, saya mencoba menerapkan metode SRI-Organik di lahan sendiri. Utamanya adalah untuk memperbaiki lahan yang rusak akibat pupuk urea yang berlebihan serta pestisida kimia. Tingkat keasaman tanah (pH tanah) sebelum menggunakan SRI-organik sekitar 5 (yang berarti asam). Setelah menggunakan SRI organik selama tiga kali musim tanam, tanah sudah kembali normal (pH sekitar 7)

Hasil panen lebih baik jika dibandingkan dengan hasil panen sebelumnya. Ongkos produksi untuk pupuk urea pun berkurang. Meskipun ongkos untuk penggarap bertambah, namun hasil panen padi organik harganya lebih baik dibanding padi biasa.

Semoga pertanian organik ini tetap konsisten, istiqomah.

Tinggalkan Komentarfrom → Bercocok tanam

Preambule

Desember 8, 2009by petani alami

Selamat datang di “Catatan Petani Organik”.Halaman ini ingin berbagi tentang serba-serbi bercocok tanam secara organik.

Page 20: Kumpulan Mol

Yakni mengenai beragam cara membuat pupuk organik kering, pupuk organik cair, mikro organisme lokal, nutrisi untuk tanaman, pestisida alami, serta penerapan pupuk/pestisida pada tanaman.

Ilmu bertanam ini dikumpulkan dari berbagai sumber serta pengalaman penulis.

Semoga tulisan di halaman ini dapat menginspirasi pembaca untuk terus berbuat yang terbaik bagi bumi ini. Khususnya bagi para petani agar dapat mandiri sekaligus menjaga keaslian alam.

1 Komentarfrom → Opini

Beras Organik Merden

Blog ini adalah catatan petani organik Merden di daerah Banjarnegara. Bertani alami memanfaatkan apa yang ada di sekitar. Agar ekosistem alami tak punah.

September 2013S S R K J S M

« Jul      12 3 4 5 6 7 89 10 11 12 13 14 1516 17 18 19 20 21 2223 24 25 26 27 28 2930  

Arsipo Juli 2013 o Februari 2011 o Januari 2011 o Juli 2010 o Juni 2010 o Desember 2009

Tulisan Terkinio Berbagi Pengalaman di Bogor Organic   Fair

Page 21: Kumpulan Mol

o Buah dari Nutrisi   Buah o Lampu untuk Mengenalkan Bertani   Organik o Satu Pohon Singkong Menghasilkan 15-18 kg   Umbi o Cara Membuat PGPR, Bakteri Pemacu Pertumbuhan   Tanaman

Kategorio Bercocok tanam o Berita o Beternak Organik o Hasil o Mikro Organisme Lokal o Nutrisi o Opini o Pestisida Alami o Pupuk Organik

Blogrollo WordPress.com

Metao Daftar o Masuk o RSS Entri o RSS Komentar o WordPress.com

Blog pada WordPress.com.

Tema: Vigilance oleh The Theme Foundry.

Catatan Petani Alami Blog pada WordPress.com. The Vigilance Theme. Ikuti

Follow “Catatan Petani Alami”

Get every new post delivered to your Inbox.

Powered by WordPress.com

subscribe 10864794 http://berasorgan loggedout-follow 6f83b9a834 /

Sign me up

Page 22: Kumpulan Mol

Post to

Batal

PEMBUATAN MOL ( MICRO ORGANISME LOKAL ) TAPE

1.      Masukan 1 ons Tape tadi kedalam botol mineral ukuran 1,5 liter.

2.      Isi dengan air hingga hampir penuh (jangan terlalu penuh).

3.      Masukkan 5 sendok gula kedalam botol yang telah diisi tape dan air tadi

4.      Kocok sebentar agar gula melarut.

5.      Biarkan botol terbuka tidak tertutup selama 4-5 hari hingga berbau wangi alkohol, itu

artinya MoL telah bisa di pakai.

B.     PEMBUATAN MOL NASI

1.      Nasi ( baru atau basi) dibentuk bulat sebesar bola pimpong sebanyak 4 buah

2.      Diamkan selama 3 hari sampai keluar jamur yang berwarna kuning, jingga, dan abu-abu.

3.      Bola  nasi jamuran , kemudian dimasukkan kedalam botol kosong.

4.      Tuang air satu gayung  yang sudah dicampur gula sebanyak  4 sendok makan kedalam

botol berisi  nasi basi

5.      Biarkan botol terbuka tidak ditutup diamkan selama 1 minggu (campuran nasi dan air gula

tersebut  akan berbau asam seperti tape)

MOL TAPAI ATAU MOL PEUYEUM LEBIH BERSIH

Oleh: SOBIRIN

Banyak yang bertanya cara membuat Mikro Organisme Lokal (MOL). Setelah diberi penjelasan

bahannya dari sampah dapur yang membusuk atau bahan lain yang berjamur, kebanyakan

mundur karena jijik, bau.

Add your thoughts here... (optio

Reblog Post 10864794 http://berasorgan Catatan Petani Al

2997b3e5ca /

Page 23: Kumpulan Mol

Berikut saya membuat MOL yang relatif bersih, dari tapai atau peuyeum.

MOL adalah kumpulan mikro organisme yang bisa “diternakkan”, fungsinya dalam konsep “zero

waste” adalah untuk “starter” pembuatan kompos organik. Dengan MOL ini maka konsep

pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan.

Dalam blog ini beberapa waktu lalu telah banyak saya uraikan cara-cara membuat MOL yang

gratisan, yaitu dari bahan sampah dapur yang mudah membusuk, sayur kemarin yang basi. Bisa

juga dari bahan lain misalnya keong sawah yang ditumbuk, buah nenas yang busuk. Tinggal

pilih bahan yang paling mudah didapat disekitar kita. Setelah bahan dipilih dari salah satu di

atas, kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik, dan diberi air, hingga bahan tenggelam.

Setelah 4 atau 5 hari MOL ini sudah bisa dipakai.

Selain untuk “starter” kompos, MOL bisa juga dipakai untuk “pupuk cair” dengan cara diencerkan

terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman.

Upayakan jangan mengenai batang tanaman.

Untuk ”anggrek”? Karena anggrek ini tumbuh di pakis dan akarnya menonjol, saya tidak

menyarankan dengan pupuk cair MOL ini. Nanti pakisnya di makan MOL dan timbul panas

yang bisa mematikan anggrek.

Jadi baiknya untuk tanaman yang tumbuh di tanah saja, dan tanahnya yang disiram MOL encer.

Kembali ke MOL tapai atau MOL peuyeum, saya sebut lebih bersih, karena bahannya juga

bersih, dan tidak ada kesan menjijikkan. Bisa tapai singkong atau peuyeum ketan, pilih yang

paling mudah didapat.

Pertama, siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup satu

botol kosong saja, tidak

usah dengan tutupnya.

Kedua, beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan

dalam botol tadi.

Ketiga, isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh,

cukup hampir penuh.

Keempat, masukkan gula ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi.

Bisa gula pasir atau gula merah, 5 sendok makan.

Kelima, kocok-kocok sebentar agar gula melarut.

Keenam, biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol

tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas.

Ketujuh, setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa

dipakai.

Kedelapan, kalau ingin ”beternak” MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, lalu bagilah

MOL dari botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air ke dalam botol-

botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masing-masing botol

dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke

dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang sama.

Page 24: Kumpulan Mol

MOL tapai sudah cukup bagus untuk percepatan membuat kompos, juga dapat dipakai untuk

pupuk cair. Saya mencoba lagi menambahkan buah nenas yang telah diblender halus ke

dalam MOL tapai, juga ditambah gula pasir. Warnanya menjadi kekuningan, baunya wangi

antara tapai dan nenas, dan tetap bersih.

Setelah MOL peuyeum selesai saya buat, saya mencobanya untuk starter pengomposan.

Ternyata MOL peuyeum ini bagus, cepat bereaksi sebagai starter kompos. Bahan kompos

yang tadinya hijau dan coklat, dalam sehari sudah menghitam dan menghangat

MOL HIJAU ADALAH PUPUK ORGANIK CAIR (POC)

Oleh: Sobirin

Membuat pupuk organik cair (POC) telah lama saya cita-citakan. Bahan ada di sekeliling kita.

Pucuk daun-daun hijau segar, kotoran sapi, air kelapa, gula, dan tanah yang hidup, semua itu

mudah kita dapatkan. Daun-daun dipotong kecil-kecil. Semua masuk tong, tambah air, selesai.

Pertama, siapkan tong plastik ukuran sedang, kira-kira volumenya 50 liter. Cuci sampai bersih

supaya sisa-sisa zat kimia atau deterjen hilang, lalu tong dijemur supaya kering.

Kedua, siapkan bahan-bahan yaitu pucuk daun apa saja yang berwarna hijau. Saya

menggunakan daun papaya, daun tomat, daun teh-tehan, daun kiambang yang ada di sawah,

eceng gondok, dan sejenisnya. Pilih daun-daun yang ada disekitar kita. Banyaknya sekitar 1 kg,

atau sekitar 1 kantong kresek plastik besar.

Ketiga, siapkan kotoran sapi atau kotoran kambing atau kotoran ayam, sebanyak sekitar 1 kg.

Gula pasir sebanyak 1/2 kg. Air kelapa gerlas 2 gelas minum.

Keempat, siapkan tanah yang hidup, yaitu tanah selokan sebanyak 1/2 kg. Upayakan tanah

selokan ini tidak ada deterjen atau air sabun yang terbawa mengalir di selokan. Di dalam tanah

selokan ini diharapkan banyak mikro organisme yang hidup.

Kelima, setelah daun-daun hijau segar dipotong kecil-kecil, maka bersama bahan-bahan lain

yang telah disiapkan, semuanya dimasukkan dalam tong plastik.

Keenam, campurkan air sebanyak 40 liter. Diaduk hingga rata, kemudian tong ditutup dengan

tutup yang berlubang-lubang supaya ada sirkulasi udara.

Ketujuh, aduk tiap hari, setelah 5 hari pupuk cair ini bisa dimanfaatkan.

Pupuk cair ini juga adalah MOL atau mikro organisme lokal. Warnanya hijau, pekat, maka untuk

mudahnya sebut saja MOL hijau. Baunya agak menyengat. Cara memanfaatkannya, ambil MOL

hijau dari tong sebanyak 1 kaleng susu kecil. Masukkan dalam ember plastik, dan campurkan

dengan air sebanyak 15 kaleng susu kecil. Aduk sampai rata, lalu siramkan pada media

tanaman di pot atau di kebun rumah tangga kita.

Menyiram MOL ke tanaman ini tidak tiap hari, tetapi 3 hari sekali. Siramkan pada media

tanahnya, bukan pada batang tanamannya. Saya menyiramkan MOL hijau ini pada tanaman

tomat rosela, padi ember. Hasilnya memuaskan.

Selamat mencoba, moga-moga sukses, dan buatlah kompos agar kita tidak membuang sampah

ke luar rumah.

Page 25: Kumpulan Mol

2.             MOL BUAH PERANGSANG PEMBUAHAN TANAMAN

Buah yang digunakan juga bisa bervariasi tinggal pilih yang anda suka dan yang tersedia

disekitar kita seperti pepaya, mangga, nangka, nanas, pisang dan tomat. Kelebihan Mol buah

adalah memiliki aroma yang harum seperti aroma buah aslinya.

Bahan dalam pembuatan MOL buah :

1. 2 kg Limbah buah-buahan seperti nangka, pisang, mangga, pepaya, nanas, tomat

2. 2 ons gula merah

3. 2 liter air kelapa

Cara membuat Mol  Buah :

1. Potong kecil-kecil  buah-buahan yang tersedia

2. Masukkan gula merah yang telah disisir

3. Campurkan dengan air kelapa

4. Masukkan dalam jerigen dan tutup rapat

5. Biarkan terfermentasi selama 15 hari

Cara penggunaan :

1. Untuk pemupukan campurkan 150 ml dengan 15 liter air (1 tangki 15 – 17 liter), semprotkan

ketanaman yang telah memasuki masa generatif atau tanaman yang mulai berbunga

2. Untuk pengomposan campurkan 1 bagian Mol buah dengan 5 bagian air dan tambahkan

gula merah lalu semprotkan ke bahan organik yang akan di fermentasi.

Demikian cara pembuatan Mol buah dan manfaatnya bagi tanaman, harapan maspary  semoga

bisa kita manfaatkan dalam kegiatan pertanian kita.

Sumber : gerbang pertanian.

Sumber lain.:CPA ( catatan petani alami )

Cara membuat nutrisi buah cukup mudah. Sari buah sebanyak satu liter ditambah gula merah

sebanyak 3 sendok makan. Campuran ini kemudian ditutup rapat, dan didiamkan atau

Page 26: Kumpulan Mol

menunggu terfermentasi hingga satu minggu. Kemudian saat akan disemprot ke tanaman, cairan

yang telah difermentasi tersebut ditambah kuning telur ayam kampung.

Aplikasi nutrisi ini tidak banyak. Cukup sebanyak 200cc nutrisi untuk 15 liter air. Mengapa 15

liter? Sebab saya menggunakan tangki penyemprot ukuran 15 liter. Perbandingan ini untuk

memudahkan penggarap saat akan menyemprotkan nutrisi buah menggunakan tangki

penyemprot. Larutan nutrisi ini disemprotkan ke daun dan tanah disekitar tanaman saat akan

berbuah.

Hasilnya, pada panen yang lalu, tiap satu kuintal gabah menghasilkan 80 kg beras. Karena itulah

banyak petani sekitar saya yang tertarik membuat nutrisi buah. Sebab hasilnya lebih baik

dibanding menggunakan perangsang buah sintetis yang harganya mahal.

MEMBUAT MOL REBUNG BAMBU

Salam Pertanian !! Jumpa lagi dengan Gerbang Pertanian. Setelah kemarin kita membahas

tentang bahan utama pembuatan MOL, sekarang maspary akan memosting tentang cara

membuat dan manfaat MOL rebung bambu. Seperti kita ketahui yang namanya bambu biasanya

dimanapun akan tumbuh subur, termasuk didaerah tanah yang tandus sekalipun. Dan yang lebih

hebat, tanaman bambu akan mengubah tanah yang tadinya tandus menjadi subur. Oleh karena

itu tanah-tanah disekitar perakaran pohon bambu biasa digunakan untuk media pembibitan.

Bukan hanya itu saja, bambu juga mampu tumbuh begitu cepat walaupun tanpa pupuk sama

sekali. Oleh karena itu kita akan mencoba memanfaatkan tanaman bambu muda (rebung) untuk

kita jadikan MOL. Menurut beberapa informasi yang maspary peroleh, MOL rebung bambu

mempunyai kandungan C organik dan giberellin yang tinggi sehingga mampu merangsang

pertumbuhan tanaman secara cepat. Selain itu MOL rebung bambu juga mengandung

mikroorganisme yang sangat penting untuk membantu pertumbuhan tanaman yaitu Azotobacter

dan Azospirillium.

Kalau dilihat dari kandungannya tersebut MOL rebung bambu bisa kita gunakan sebagai

perangsang pertumbuhan padi saat fase vegetatif (tanaman muda) umur kurang dari 35 hst.

Selain itu MOL rebung bambu juga sangat bagus digunakan untuk pengomposan.

Page 27: Kumpulan Mol

Cara Membuat MOL Rebung Bambu

Bahan:

1. 1 Kg rebung bambu2. Air cucian beras 2,5 – 3 liter3. 1 butir buah maja

Gula merah  1 – 2 ons

Cara membuat :

1. Rebung bambu diiris tipis-tipis atau ditumbuk juga boleh2. Masukkan rebung bambu yang telah dihaluskan ke dalam jerigen3. Masukkan daging buah maja yang telah dihaluskan4. Masukkan gula merah5. Masukkan air cucian beras6. Tutup rapat jerigen tersebut, dan kocok-kocok hingga tercampur7. Buka sebentar tutup jerigen tiap pagi sekali agar gas dalam jerigen bisa keluar.8. Setelah 15 hari siap digunakan

Cara penggunaan :

1. Untuk pengomposan, campur larutan mol dan air dengan perbandingan 1 : 5 (1 liter MOL

dicampur dengan air bersih 5 liter). Siram atau semprotkan ke bahan pupuk kompos/ pupuk

kandang yang akan dikomposkan.

Page 28: Kumpulan Mol

2. Untuk pemupukan tanaman, campurkan 1 bagian MOL rebung bambu dengan air bersih 15

bagian. Semprotkan atau kocorkan pada tanaman.

Semoga sedikit informasi di Gerbang Pertanian tersebut bisa bermanfaat bagi para petani

Indonesia. Ya, bisa untuk menghemat penggunaan pupuk kan. Gak ada salahnya kalau kita

coba dan kita kembangkan ke teman sesama petani untuk meningkatkan kemandirian para

petrani.

 MOL SAYUR PENYUBUR TANAMAN

Salam Tani !! Selamat pagi petani Indonsia !! Masih semangat kan ? Syukurlah………… 

Sebelumnya maspary mohon maaf karena sudah agak lama tidak sempat menulis artikel di

Gerbang Pertanian , yah biasa penyebabnya karena berbagai kesibukan pekerjaan dan

keluarga. Bahkan SMS dari rekan-rekan petani yang menanyakan permasalahannya saja sering

kali tidak bisa terbalas semua karena begitu banyak dan kompleknya permasalahan petani

Indonesia. Sekali lagi maspary mohon maaf.

Pada pagi hari ini maspary akan menulis tentang cara membuat MOL sayur, yang mungkin saja 

ilmu ini sudah banyak dilakukan oleh rekan-rekan Gerbang Pertanian. Kelebihan dari MOL sayur

ini adalah ketersediaan bahan yang berlimpah disekitar kita, terutama sisa-sisa masakan para

ibu rumah tangga. Manfaat dari MOL sayur adalah sebagai mikroorganisme pengurai (pembuat

kompos) dan penyubur tanaman jadi sangat tepat jika di aplikasi saat vase vegetatif hingga

menjelang generatif yaitu umur pra tanam, 10, 20, 30 dan 40 hst.

Dengan konsentrasi 5 – 10 ml per liter air biasanya sudah cukup untuk menyuburkan tanaman.

Kalau untuk pembuatan kompos butuh konsentrasi yang lebih besar, bisanya sekitar 100-200 ml

Page 29: Kumpulan Mol

per liter air dan juga masih perlu ditambahkan gula jawa sekitar 2 % dari volume air. Dalam MOL

sayur mengandung Sitokinin, karbohidrat, Pseudomonas, Aspergilus dan Lactobacillus.

Bahan yang diperlukan untuk membuat MOL sayur :

1. 10 kg limbah sayuran hijauan (sawi, bayam, kol, brokoli, kangkung, caisim dll)

2. Garam 5 % dari berat bahan

3. Air cucian beras 10 liter

4. Gula merah/ gula jawa 2 % dari cairan yang peroleh setelah 3 minggu

Cara membuat MOL sayur :

1. Bahan sayuran dipotong kecil-kecil / tipis-tipis

2. Masukkan dalam ember/ drum, setiap ketebalan 5 cm ditaburi garam secukupnya.

3. Tambahkan air cucian beras hingga 10 liter

4. Tutup drum/ ember dengan plastik lalu ikat dengan rafia atau karet

5. Tuangkan air diatas plastik tersebut agar wadah bisa tertutup rapat.

6. Setelah 3-4 minggu ember/ drum dibuka, dan cairan yang diperoleh diambil (biasanya

berwarna kuning kecoklatan atau sesuai bahan sayurnya).

7. Tambahkan gula jawa/ gula merah sebanyak 2 % dari cairan tersebut. Kalau cairannya 20

liter berarti butuh 4 ons gula.

Sangat mudah bukan, selamat mencoba dan semoga bisa meningkatkan kemandirian petani

Indonesia.

MOL DAUN GAMAL SEBAGAI PESTISIDA NABATI

Salam Tani !! Dari serangkaian berbagai macam MOL yang telah kita bahas terdahulu

mempunyai fungsi yang beranekaragam sesuai dengan bahan yang dikandungnya. Memang

rekan-rekan Gerbang Pertanian harus membuat lebih dari satu macam MOL untuk menghemat

biaya usaha taninya.  Dalam pengaplikasiannya juga tidak harus satau macam MOL saja tetapi

sebaikknya dikombinasikan berbagai MOL sehingga bisa menghemat biaya tenaga kerja.

Mol sebagai penyubur tanaman dan dekomposer telah maspary tulis berbagai jenis, dari Mol

keong mas, Mol rebung bambu, Mol bonggol pisang dll. Sekarang maspary akan membahas

tentang Mol daun gamal sebagai pestisida nabati. Dikatakan sebagai pestisida nabati karena

daun gamal bisa berfungsi sebagai pengendali hama ulat dan hama penghisap (kutu), sebagai

akarisida (pengendali tungau) dan sebagai fungisida. Menurut beberapa referensi yang maspary

baca, dalam Mol daun gamal mengandung  tanin yang bisa digunakan sebagai racun berbagai

serangga. Selain sebagai pestisida nabati Mol daun gamal juga digunakan sebagai penyubur

tanaman karena dalam Mol daun gamal ternyata juga mengandung unsur N.

Bahan dalam pembuatan Mol daun gamal :

1. 2 kg daun gamal

Page 30: Kumpulan Mol

2. 400 gr gula merah

3. 4 liter air beras

Cara membuat mol daun gamal :

1. Daun gamal dipotong-potong lalu ditumbuk sampai hancur

2. Masukkan dalam jerigen

3. Masukkan gula merah yang sebelumnya diiris-iris halus

4. Masukkan air beras dalam jerigen

5. Kocok-kocok supaya tercampur merata

6. Fermentasikan selama minimal 21 hari

Cara penggunaan Mol daun gamal :

1. Sebagai pupuk daun dan pestisida nabati campurkan 1 – 4 liter mol daun gamal dalam

tangki semprot 14-17 liter air.

2. Semprotkan secara merata ke tanaman saat pagi atau sore hari.

Mol daun gamal bisa digunakan sebagai langkah awal pencegahan dan pengendalian hama

serta penyakit pada tanaman kita, akan tetapi jika masih terjadi serangan hama maupun

penyakit sebaikknya segera dilakukan pengendalian yang lain. Bisa juga Mol daun gamal

dikombinasikan dengan pestisida nabati yang lain seperti daun mindi, tembakau, biji sirsak, akar

tuba dll.

MEMBUAT DAN MANFAAT MOL KEONG MAS

Salam Tani !! Siapa yang tidak kenal dengan keong mas ? hewan golongan moluska ini memang

bertubuh lunak dan jalannya sangat pelan, akan tetapi bisa sangat merugikan petani. Karena

keong mas sangat menggemari bibit padi yang masih ranum. Oleh karena itu maspary di

Gerbang Pertanian akan sedikit membahas cara mengolah keong mas sebagai hama ini agar

bisa  menjadi pupuk organik dan pupuk hayati.

Kenapa maspary tertarik dengan keong mas? kita ketahui kalau keongmas hobi mengkonsumsi

tanaman padi muda yang notabene banyak mengandung auksin. Oleh karena itu jika dibuat

MOL maspary yakin juga akan mengandung auksin juga. Selain itu jika kita gunakan keong mas

Page 31: Kumpulan Mol

sebagai MOL atau keperluan yang lain (makanan bebek) pasti sekaligus juga akan

mengendalikan hama keong mas tersebut.

Bahan MOL keong mas :

1. 1 kg keong mas yang masih hidup/ segar

2. 1/2 buah maja, jika tidak ada bisa gunakan gula merah 2 ons.

3. 2 liter air kelapa

Cara Membuat MOL keong Mas :

1. Keongmas ditumbuk hingga halus lalu masukkan dalam jeligen

2. Masukkan buah maja/ gula jawa yang telah dihaluskan

3. Masukkan 2 liter air kelapa.

4. Kocok-kocok hingga campur

5. Buka sebentar setiap pagi tutup jeligennya

6. Setelah 15 hari siap digunakan

Cara menggunakan MOL keong mas :

1. Untuk pengomposan, campurkan 1 bgian MOL keong mas dengan 5 liter air tawar dan

tambahkan 1 ons gula merah. Siramkan pada bahan organik yang akan dibuat kompos.

2. Campurkan 1 liter MOL keong mas dalam 1 tangki semprot. Semprotkan pada seluruh

bagian tanaman dan anah disekitar perakaran tanaman. Jangan lupa nyemprotnya pagi

atau sore hari.

3. Untuk semakin menyuburkan tanaman, MOL keong mas juga boleh dicampur dengan MOL

rebung bambu yang maspary tulis kemarin atau MOL-MOL yang lain.

Manfaat dan kandungan MOL keong mas :

1. MOL keong mas jika diaplikasi pada tanaman hortikultura (kacang panjang, tomat, cabe dll)

akan melebatkan dan memperbesar buahnya.

2. Menurut informasi yang maspary peroleh, diduga kandungan MOL keong mas adalah

protein, azotobacter, azospirillium, mikroba pelarut phospat, staphylococcus,

pseudomonas, auksin dan enzim.

Semoga petani Indonesia lebih bijaksana dalam memanfaatkan alam sekitar untuk

meningkatkan budidayanya.

3 BAHAN UTAMA PEMBUATAN MOL

Salam Pertanian !! Jumpa lagi dengan Gerbang Pertanian.  Telah kita ketahui bahwa peran

mikroorganisme sangat penting bagi tanaman. Terutama berguna untuk membantu kesehatan

dan penyerapan unsur hara dalam tanah. Pemupukan terhadap tanaman yang dilakukan para

petani yang semakin lama semakin banyak membuktikan bahwa tanah kurang responsif

Page 32: Kumpulan Mol

terhadap penambahan pupuk. Tanah yang demikian itu disebabkan karena kurangnya bahan

organik dan mikroorganisme tanah sebagai juru masaknya.  Untuk mencari dan

mengembangkan mikroorganisme sebenarnya tidaklah sulit, karena mikroorganisme sebenarnya

sudah ada dan sangat banyak jumlah dan jenisnya disekitar kita. Biasa kita sebut mereka

dengan mikroorganisme lokal (MOL). Tinggal kita ambil mereka, kita kembangkan sesuai

dengan kebutuhan kita.

Menurut maspary Untuk membuat MOL sebenarnya hanya dibutuhkan 3 bahan utama :

1. Karbohidrat. Bahan ini dibutuhkan bakteri/ mikroorganisme sebagai sumber energi. Untuk

menyediakan karbohidrat bagi mikroorganisme bisa diperoleh dari air cucian beras, nasi

bekas/ nasi basi, singkong, kentang, gandum, dedak/ bekatul dll

2. Glukosa. Bahan ini juga sebagai sumber energi bagi mikroorganisme yang bersifat

spontan (lebih mudah dimakan mereka). Glukosa bisa didapat dari gula pasir, gula merah,

molases, air gula, air kelapa, air nira dll

3. Sumber Bakteri (mikroorganisme lokal). Bahan yang mengandung banyak

mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman antara lain buah-buahan busuk, sayur-

sayuran busuk, keong mas, nasi, rebung bambu, bonggol pisang, urine kelinci, pucuk daun

labu, tapai singkong dan buah maja. Biasaya dalam MOL tidak hanya mengandung 1 jenis

mikroorganisme tetapi beberapa mikroorganisme diantaranya Rhizobium sp, Azospirillium

sp, Azotobacter sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp dan bakteri pelarut phospat.

Ketiga bahan tersebut tinggal dicampur ditambah air dan ditutup rapat atau biasa disebut

difermentasi. Setelah 1-3 minggu bahan tersebut akan mengeluarkan bau alkohol yang tajam, itu

tandanya proses fermentasi berhasil dan MOL sudah jadi. Jika kebalikannya, berbau busuk

seperti bau got atau bau bangkai berarti harus di ulang karena tidak jadi. Kegagalan biasanya

terjadi karena penutupan kurang rapat.

Untuk beberapa postingan kedepan, maspary akan mengulas tentang cara membuat berbagi

macam MOL dan manfaatnya bagi tanaman.

Smoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua, sukses selalu bagi petani Indonesia !!

Rabu, 25 Januari 2012

MEMBUAT MIKROORGANISME MULTI FUNGSI

Salam Pertanian !! Kita sering sekali ditawari untuk membeli produk organik yang mempunyai

berbagai macam fungsi . Dibrosurnya tertulis untuk menguraikan sampah, membuat bokhasi,

menggemukkan ternak, menghilangkan bau kotoran ternak dll. Kali ini maspary di Gerbang

Pertanian akan membagikan pengalaman pribadi tentang membuat mikroorganisme multi fungsi.

Harapan maspary hanyalah agar para petani bisa benar-benar mandiri dan mampu

memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia dilingkungan kita untuk kemajuan petani dan

melestarikan bumi kita.

Page 33: Kumpulan Mol

Gambar salah satu bahan pembuat mikroorganisme multi fungsi

Gambar cairan yang mengandung mikroorganisme multi fungsi yang maspary buat, warna dan

aroma berbeda-beda sesuai dengan jenis buahnya (tapi baunya harum) :

Manfaat Mikroorganisme Multi Fungsi yang pernah maspary coba antara lain untuk :

1. Pertama maspary mencobanya untuk membuat silase. Dengan mikroorganisme tersebut

hanya butuh waktu satu minggu dalam pembuatan silase. Dalam satu minggu Silase sudah

berbau harum dan siap digunakan.

2. Bisa digunakan untuk menghilangkan bau kotoran ternak. Maspary mencoba

memberikannya untuk kelinci. Dan hasilnya luar biasa, kelinci yang maspary pelihara dalam

dapur sekarang sudah nggak bau lagi.

3. Bisa juga untuk mennyehatkan ternak. Kelinci yang maspary pelihara nggak pernah

terserang kembung dan mencret walaupun saya kasih makan kubis, caisin, kacang buncis

dan kangkung.

4. Selain itu juga bisa digunakan untuk menggemukkan ternak, Ini berdasarkan fakta yang

maspary peroleh dari kelinci saya yang gendut dan sehat. Kenapa bisa gemuk ? karena

nafsu makannya yang meningkat semenjak saya kasih mikroorganisme tersebut.

5. Urine kelinci yang maspary tampung juga saya fermentasi dengan dengan mikroorganisme

tersebut.

6. Saya juga yakin kalau untuk pembuatan bokhasi/ kompos ataupun memfermentasi pupuk

organik lain juga bagus hasilnya.

7. Beberapa fungsi lain belum maspary coba : menyuburkan tanaman, menyuburkan tanah,

merangsang pembuahan padi atau tanaman lain. (karena saya yakin dalam larutan

tersebut juga mengandung unsur hara, mineral dan asam amino).

Gambar Kelinci percobaanku yang gemuk dan sehat berkat mikroorganisme multi fungsi

Setelah rekan-rekan Gerbang Pertanian mengetahui manfaat dari mikroorganisme multi fungsi

tersebut pasti sudah nggak sabar lagi ingin mengetahui cara membuatnya. Tapi janji ya ! setelah

maspary kasih tahu langsung dipraktekkan, supaya kita bisa saling berbagi pengalaman.

Bahan mikroorganisme multi fungsi :

1. Campuran berbagai macam buah-buahan yang telah masak exp: semangka, melon, nanas,

mangga, jambu, belimbing dll 1 kg. (kebetulan maspary dirumah jualan soup buah jadi bisa

memanfaatkan sisa buah-buahan yang tidak terpakai)

2. Molase atau larutan gula jawa (untuk membuat larutan gula jawa: larutkan gula jawa dalam

air panas dengan perbandingan 1 : 1) 0,5 liter. Penggunaan larutan gula jawa harus setelah

benar-benar dingin.

3. Koran bekas/ baru

4. Karet gelang

5. Kain penyaring (boleh kaos bekas atau baju bekas dll)

Page 34: Kumpulan Mol

Cara membuat mikroorganisme multi fungsi :

1. Potong kecil-kecil berbagai macam buah-buahan tersebut (kurang lebih 1 cm3)

2. Masukkan buah-buahan tersebut  dalam stoples

3. Siram dengan molase atau larutan gula jawa

4. Tutup toples dengan kertas koran dan ikat dengan karet

5. Setelah dua minggu saring dan peras dengan kain

6. Larutan/ air perasan yang dihasilkan siap digunakan untuk berbagai keperluan diatas

Cara menggunakan mikroorganisme multi fungsi :

1. Jika akan digunakan sebaikknya mikroorganisme multi fungsi tersebut kita encerkan

terlabih dahulu. Buat larutan gula atau larutan molase dengan perbandingan gula/ molase :

mikroorganisme multi fungsi : air = 5 : 1 : 100

2. Diamkan dulu larutan tersebut hingga 24 jam.

3. Baru larutan tersebut kita gunakan untuk pembuatan silase, campuran/ minuman ternak,

pembuatan kompos, kita semprotkan ke tanah dan tanaman sebagai penyubur dll.

Cara membuat mikroorganisme multi fungsi tersebut memang mudah dilakukan, tapi maspary

sendiri belum sempat mengecek kandungan didalamnya. Oleh karena itu jangan menanyakan

mikroorganisme apa yang terkandung didalamnya atau bertanya kandungan unsur haranya.

Petani Modern dengan Kearifan Lokal

Pernahkah Anda membiarkan nasi (sisa) di atas meja, dan keesokan harinya Anda

mendapati nasi itu menjadi basi?

Mungkin Anda juga paham bahwa buah dan sayuran di dapur, ketika dibiarkan makin lama akan

semakin membusuk. Mungkin Anda juga memahami bagaimana kayu mengalami pelapukan

pelan-pelan, kemudian berbaur dengan tanah. Ketika tanah yang bercampur kayu lapuk itu

ditanami, hasilnya akan woww!! Apa yang menjadikan bahan itu busuk dan lapuk? Bagaimana

mempercepat proses pembusukan itu menjadi beberapa kali lipat dari kondisi normalnya? Salah

satu cara adalah dengan melipatgandakan jumlah mikroorganisme pembusuknya.

Mikro Organisme Lokal (MOL)

Page 35: Kumpulan Mol

Setiap daerah, akan didominasi oleh jenis mikroorganisme (bakteri dan fungi) yang berbeda.

Jenis (spesies) yang dominan sangat dipengaruhi oleh iklim (perubahan suhu, derajat

kelembaban), karakter bakteri dan media berkembangbiaknya di lokasi tersebut. Oleh karena

perbedaan dominasi sesuai lingkungan itulah, disebut mikro organisme lokal. Dengan kata lain,

mikroorganisme spesifik sesuai lokasi berbembangbiaknya.

Mikro organisme yang tidak terlihat oleh mata telanjang itu, punya peran besar bagi kehidupan

khususnya bidang pertanian. Tidak disangsikan lagi, tanah yang memiliki bahan organik

melimpah, mikroorganismenya juga akan melimpah. Pertanyaan menariknya adalah, bisakah

bakteri atau fungi itu dikembangkbiakkan atau diternak? Bagaimana mengembangbiakkannya?

Setelah berkembangbiak, untuk apa?

Teknologi pertanian sederhana telah menjawab hal tersebut untuk memulihkan, bahkan

menyuburkan tanah. Dan sekarang, telah muncul produk-produk Pupuk Organik Cair (POC)

dengan beragam merk, beragam perusahan, juga beragam model pemasaran. Petani sebagai

sasaran produk-produk pertanian, sebaiknya bijak dan cerdas sebelum membeli. Petani perlu

dibekali pengetahuan dasar tentang hal ini.

Di sekitar kita, banyak sekali bahan yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan Pupuk Organik

Cair (POC). Kenapa harus membeli dari perusahaan yang menjualnya dengan harga tinggi

karena biaya produksi dan pemasarannya memang telah tinggi, dengan kisaran harga Rp

40.000,- s.d Rp. 170.000,- per liter?

Padahal dengan harga sebanyak itu, petani bisa membuat sendiri 40 s.d 170 liter pupuk cair

(dengan asumsi harga gula merah Rp 10.000,- per kg dicampurkan dengan air 10 liter) dengan

memanfaatkan bahan-bahan lain disekitarnya, tidak perlu membeli.

Ya, memang media sederhana untuk membuat POC adalah gula merah seperti disebutkan di

atas, bisa juga tetes tebu, agar-agar dan bahan lain dengan kandungan glukosa tinggi lainnya.

Gula merah yang berglukosa tinggi itu akan berfungsi sebagai bahan penyusun tubuh

mokroorganisme sehingga berkembang biak.

Perkembangbiakan bakteri terjadi melalui pembelahan/pemisahan diri (misalnya dari 1 menjadi

2, kemudian 4, lalu 8, 16, 32, 64, 128, 256 dst) per periode tertentu, biasanya per 15 menit.

Proses pembuatan POC, umumnya hanya dalam kurun waktu 15 hari dan tidak rumit. Dari

hitungan pembelahan bakteri per 15 menit di atas, berapa banyak sebuah bakteri berkembang

selama 15 hari? Oleh karenanya, jangan heran bila dalam kemasan produk-produk Pupuk

Organik Cair disebutkan jutaan bahkan trilyunan bakteri di dalamnya.

Berikut ini adalah kerangka umum yang bisa dijadikan acuan. Hal-hal yang lebih spesifik bisa

ditelusuri melalui search engine, dengan mengetikkan kata ‘mikro organisme lokal’.

Harapannya, dengan mengetahui kerangka umum pengembangbiakan mikroorganisme

lokal, petani tidak terombang-ambing pada produk baru yang semakin bertambah

Page 36: Kumpulan Mol

jumlahnya. Konsep umumnya adalah sebagai berikut, disesuaikan dengan kebutuhan yang

akan dibuat:

1              .Siapkan gula merah dan air bersih (1 kg gula merah, untuk 10 liter air). Air bersih bisa

digantikan dengan air kelapa, bila ada. Air kelapa memiliki derajat keasaman (pH) netral dengan

kandungan elektrolit dan mineral cukup beragam, baik untuk perkembangbiakan bakteri.

Hancurkan gula merah itu, kemudian larutkan dalam air.

2.             Siapkan bahan-bahan organik di sekitar kita. Misalnya nasi kenduri yang tidak

termakan dan belum bercampur minyak goreng. Bahan lainnya seperti buah-buahan, sayur-

sayuran, daun-daunan juga bisa dimanfaatkan. Pemilihan bahan organik ini bebas, dengan

tujuan memanfaatkan bahan sebagai media untuk dirombak dan media berkembangbiak.

Perkirakan bahan organik ini antara 2,5 s.d 5 kg, atau sesuaikan dengan wadah. Masukkan

bahan tersebut ke dalam larutan gula merah di point 1 tersebut di atas.

3.             Siapkan sumber-sumber bakteri sebanyak 1 kg (kayu lapuk, keong mas atau bekicot

yang telah dicacah, isi usus ayam-ikan-sapi-kambing dll, air kencing sapi-kambing dll, kotoran

sapi). Masukkan ke dalam larutan gula merah. Sumber-sumber bakteri ini disebut media starter

untuk memperbanyak bakteri yang dikandungnya.

4. Tutup ketiga campuran di atas dengan plastik atau penutup lainnya. Buka tutupnya sebentar

setiap pagi untuk mengeluarkan gasnya. Gas yang terbentuk adalah tanda bahwa proses

perombakan bahan-bahan campuran sedang berlangsung oleh bakteri. Bila sampai seminggu

tidak terjadi tanda-tanda pembentukan gas (wadah tidak mengembung), ganti saja bahan-

bahannya.

5. Biarkan selama 15 hari atau sampai selesai terbentuk lapisan tepung berwarna putih seperti

bedak di atas permukaan larutan gula. Saring hingga larutan gula terpisah dengan campuran

kasar. Bakteri yang dikembangbiakkan ada dalam larutan gula itu.

6. Bila point 5 telah terpenuhi, maka siap diaplikasikan. Campurkan 70 s.d 150 ml POC dengan

15 liter air. Siramkan atau semprotkan ke tanah. Ulangi lagi setiap 15 hari.

Ada banyak manfaat dari pengembangbiakan MOL melalui pembuatan POC ini. Ketika POC

diaplikasikan ke tanah, akan semakin banyak bakteri yang merombak residu (sisa) pupuk yang

tidak dapat terurai dalam tanah tetapi tidak dapat diserap oleh tanaman. Juga, makin cepatnya

proses penguraian bahan organik mentah hingga siap diserap tanaman. Akhirnya, tanah yang

makin subur karena pemberian POC ini, akan menyuburkan tanaman dan produksinya juga

meningkat.

Dalam skala rumah tangga, para ibu-ibu dan remaja putri yang menyukai tanaman hias juga bisa

memanfaatkan teknologi sederhana ini, untuk menyuburkan tanaman hiasnya. Siramkan

POC buatan sendiri ini setelah ditambahkan air bersih seperti pada point 6.

Page 37: Kumpulan Mol

Anda mungkin bukan petani, tidak ada salahnya berbagi hal ini kepada tetangga, teman,

saudara kita yang petani. Kita tahu, 60% penduduk miskin berdomisili di desa, berprofesi

sebagai petani dengan adopsi informasi teknologi yang lambat. Demikian, sengaja ditulis dengan

mencoba pemaparan sederhana yang jauh dari bahasa ilmiah yang memusingkan.

Ingatlah bahwa kata TANI yang digagas oleh Presiden Soekarno kala itu, adalah akronim dari

Tiang Agung Negara Indonesia.

CARA MEMBUAT MOL (MICRO ORGANISME LOKAL)

Salam pertanian.

Pemerintah telah sadar bahwa efek samping penggunaan pupuk kimia telah membuat tanah kita

rusak. Maka dibuatlah program GO ORGANIK 2010. Salah satu cara perbaikan biologi tanah

adalah dengan aplikasi PGPR dan MOL (micro organisme lokal), cara membuatnya?

BAHAN:

200 gram gula pasir

100 gram trasi

200 gram tongkol/ bandeng

2 kg dedak/ bekatul

2 kg kohe (kotoran hewan, yg terbaik pake rumen

2 liter air cucian beras

Air bersih 20 liter

ALAT:

Kompor

Panci

Torong

Jerigen 20 liter

CARA PEMBUATAN:

Rebus semua bahan kecuali kohe dan air bersih

Setelah dingin masukkan semua bahan kedalam jerigen

Tutup rapat

Setiap hari dibuka sebentar dan dikocok-kocok

Setelah 15 hari MOL siap digunakan

CARA APLIKASI:

Sebelum digunakan, MOL disaring dulu.

Gunakan untuk menyemprot tanah dan tanaman dengan konsentrasi 1 liter/tangki.

Penyemprotan dilakukan setiap 15 hari sekali mulai sebelum tanam.

Page 38: Kumpulan Mol

Dengan aplikasi MOL yang rutin, isya alloh akan membantu kita dalam usaha perbaikan biologi

tanah. Semoga tulisan ini bisa memberi sedikit informasi terhadap petani dan penyuluh.

APA KEHEBATAN MOL BONGGOL PISANG ?

Salam Pertanian !! Halo bagaimana kabar anda Petani Idonesia ? Mudah-mudahan selalu sehat

dan selalu semangat. Masih melanjutkan topik yang kemarin tentang MOL (mikroorganisme

lokal)  kali ini  maspary di Gerbang Pertanian akan menginfokan tentang MOL bonggol pisang.

Walaupun kelihatannya bonggol pisang sangat sepele tapi sebenarnya kalau dimanfaatkan bisa

luar biasa.

MOL bonggol bisang ini sebenarnya sebuah reques dari beberapa rekan maspary yang ingin

tahu lebih jauh tentang MOL tersebut. Sebenarnya yang bisa dibuat mol bukan hanya bonggol

pisang saja tetapi batangnyapun bisa digunakan untuk MOL, tetapi kalau MOL batang pisang

manfaatnya tidak sehebat bonggol pisang. Dalam mol batang pisang lebih banyak mengandung

unsur hara P atau phospat sehingga banyak digunakan sebagai penambah nutrisi tanaman.

Kalau begitu apa kandungan MOL bonggol pisang maspary ?

Menurut beberapa literatur yang maspary baca dalam MOL bonggol pisang mengandung Zat

Pengatur Tumbuh Giberellin dan Sitokinin. Selain itu dalam mol bonggol pisang tersebut juga

mengandung 7 mikroorganisme yang sangat berguna bagi tanaman yaitu  : Azospirillium,

Azotobacter, Bacillus, Aeromonas, Aspergillus, mikroba pelarut phospat dan mikroba selulotik.

Tidak hanya itu MOL bonggol pisang juga tetap bisa digunakan untuk dekomposer atau

mempercepat proses pengomposan. Hebat bukan ?

Bahan pembuatan MOL bonggol pisang :

1. 1 kg bonggol pisang

2. 2 ons gula merah

3. 2 liter air beras.

Cara membuat MOL bonggol pisang :

Page 39: Kumpulan Mol

1. Bonggol pisang dipotong-potong kecil lalu ditumbuk-tumbuk

2. Iris – iris gula merah lalu masukkan dalam air cucian beras dan aduk-aduk sampai larut

3. Campurkan air cucian beras yang sudah ada gulanya ke dalam bonggol pisang.

4. Masukkan dalam jerigen dan tutup rapat, setiap 2 hari atau jika menggelembung buka

tutupnya.

5. Dari pengalaman maspary setelah 15 hari biasanya siap digunakan.

Sekali lagi maspary mengajak rekan-rekan Petani Indonesia untuk selalu memanfaatkan bahan-

bahan yang ada disekitar lingkungan kita. Terutama bagi rekan-rekan Gerbang Pertanian yang

ingin menghemat usaha taninya, atau rekan-rekan maspary yang “maaf” tidak mempunyai

banyak dana untuk usahataninya. Coba kalau kita praktekkan dan kita terapkan resep-resep

MOL yang maspary berikan beberapa waktu yang lalu, pasti bisa sangat mengurangi biaya

usaha kita. Paling tidak bisa mengurangi biaya pembelian pupuk kimia maupun pupuk organik

cair ( POC).

Semoga resep sederhana tentang MOL bonggol pisang tersebut bisa bermanfaat bagi Petani

Indonesia

Sukses selalu buat Petani Indonesia !

Minta izin maspary untuk dipublikasikan dan dipraktekkan

 Bahan utama MOL terdiri 3 komponen:

1. Karbohdrat: Air cucian beras, nasi bekas, singkong, kentang, dan sejenisnya

2. Glukosa: air gula, air kelapa, dan sejenisnya

3. Sumber bakteri: buah-buahan, air kencing, kotoran hewan, dan sejenisnya

Bahan utama dalam MOL  terdiri dari 3 jenis komponen yaitu:

1. Karbohidrat: air cucian beras (tajin), nasi bekas (basi), singkong, kentang, gandum.

Yang paling  sering digunakan adalah dengan air tajin.

1. Glukosa: dari gula merah diencerkan dengan air, cairan gula pasir, gula batu dicairkan, air

gula dan air kelapa.

1. Sumber bakteri: keong mas, kulit buah-buahan misalnya tomat, pepaya, dan sebagainya,

air

kencing atau apapun yang mengandung sumber bakteri.

Contoh MOL dan aplikasinya:

1. MOL buah-buahan untuk membantu malai padi agar berisi

2. MOL daun cebreng untuk penyubur daun tanaman

3. MOL bonggol pisang untuk pengurai saat pembuatan kompos

4. MOL sayuran untuk merangsang tumbuhnya malai padi

Page 40: Kumpulan Mol

5. MOL rebung bambu untuk merangsang pertumbuhan tanaman

6. MOL limbah dapur untuk memperbaiki struktur fisik, biologi, dan kimia tanah

7. MOL protein untuk nutrisi tambahan pada tanaman

8. MOL nimba dan sarawung untuk mencegah penyakit tanaman

 MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) DAUN KEDOYA DAN REBUNG

Dalam upaya pemanfaatn pupuk organik adalah menggunakan Mikro Organisme Lokal (MOL).

Mikro organisme lokal (MOL) dapat menggunakan bahan yang ada disekitar antara lain buah-

buahan busuk, nasi bekas, keong, bambu (rebung), batang pisang, bonggol pisang bahkan akar

bambu dan daun-daunan seperti daun Kedoya yang banyak mengandung unsur N, P dan K.

Daun Dysoxylum gaudichaudianum merupakan bahan yang digunakan oleh petani dalam

membuat persemaian padi, sebelum padi disemai ditaburi daun ini yang telah ditumbuk atau

dihancurkan dan hasil persemaian akan sangat subur. Ciri khas tanaman ini adalah memiliki kulit

jaringan kayu yang berbau menusuk dan memuakkan yang bisa rasa mual sehingga dapat

mengakibatkan orang muntah-muntah. Oleh karena itu Dysoxylum gaudichaudianum di Lombok

disebut daun ketai. Tumbuhan ini biasanya tumbuh di sekitar parit dan merupakan tanaman

pohon dan tingginya dapat mencapai 25-45 meter. Di Jakarta disebut dengan pohon Kedoya.

Kedoya merupakan nama tanaman dari suku duku-dukuan (Meliaceae). Tanaman

KedoyaDysoxylum gaudichaudianum diduga mengandung nitrogen yang cukup tinggi

Rebung bambu merupakan anak bambu yang banyak tunbuh di sekitar persawahan,sungai atau

kebun. Rebung merupakan tanaman yang diduga mempunyai kendungan nitrogen yang cukup

tinggi.

Mengingat hal tersebut maka daun Kedoya dan rebung dapat digunakan sebagai MOL dan telah

dicoba oleh petani dan hasilnya dapat mengurangi penggunaan pupuk nitrogen.

A.    Bahan dan Cara Membuat.

1.    Bahan dan alat

Daun Kedoya    : 5 – 7 tangkai

Rebung              : 2 kg

Gula merah       : 500 gr

Air beras            : 4 liter

Ember,  jerigen 5 liter, selang kecil dan botol air minum kemasan.

2.    Cara membuat

a.    Daun Kedoya dilepas dari tangkainya kemudian ditumbuk

b.    Rebung dipotong-potong kemudian ditumbuk, tapi untuk mendapakan bahan yang lebih

efektif maka sebaiknya rebung diparut.

c.    Gula merah dipotong-potong sesuai besarnya jerigen.

d.    Semua bahan yang telah siap kemudian dimasukkan kedalam jerigen dan tuangkan air

beras.

e.    Tutup jerigen dihubungkan dengan selang kedalam botol dan dilakukan fermentasi

selama kurang lebih 2 minggu (15 hari). Kemudaian disaring.

Page 41: Kumpulan Mol

f.    Setelah 15 hari siap untuk diaplikasikan.

B.    Cara Aplikasi

1.    Untuk tanaman padi

Hasil saringan MOL diambil 2 gelas ukuran air minum kemasan dan dimasukan kedalam tangki

hand sprayer ukuran 14 liter, kemudian disemprotkan ke tanaman padi. Kebutuhan per ha

kurang lebih 10 tangki hand sprayer.

2.    Untuk tanaman sayuran

Hasil saringan MOL diambil 1 gelas ukuran air minum kemasan kemasan dan dimasukan

kedalam tangki hand sprayer ukuran 14 liter, kemudian disemprotkan ke tanaman sayuran. Hasil

ini atas percobaan oleh petani, bila hasil saring MOL yang digunakan melebih 1 gelas maka

tanaman sayuran akan gosong. Ini membuktiakan bahwa kandungan pupuk cukup tinggI

(Ir.Tatok Sulistiyanto/Koordinator BP3K Kec. Sandubaya).

MOL Mikro Organisme Lokal

Isroi.

Istilah MOL atau kepanjangannya Mikro Organisme Lokal sudah banyak dikenal. MOL mudah

dibuat dan mudah diaplikasikan. Cara da metode pengembangan MOL pun bermacam-macam.

Namun, kadang-kadang suatu resep MOL yang berhasil diterapkan di suatu tempat, seringkali

kurang berhasil dilakukan di tempat lain. Meskipun demikian pembuatan MOL merupakan salah

satu cara untuk membuat petani mandiri.

Seperti yan sudah saya sebutkan, ada banyak cara pembuatan MOL. Saya akan sampaikan

secara bertahap/terpisah cara pembuatannya. Silahkan Anda coba sendiri dan buktikan sendiri

khasiatnya.

mol nasi

Pembuatan MOL ini aku peroleh dari petani di Brastagi, Medan. Di sana adalah daerah

pertanian yang cukup subur. Dan mereka secara turun temurun telah membuat MOL dengan

cara mereka sendiri.

Cara pembuatan MOL yang mereka lakukan adalah sebagai berikut.

1. Sisa nasi dipendam dalam tanah.

2. Setelah beberapa hari, nasi diambil lagi,

3. Nasi tersebut diencerkan dengan air dan digunakan untuk mengkomposkan bahan-bahan

organik.

Bahan organik yang telah dicampur dengan nasi tadi kemudian dipendam selama beberapa hari

sampai hancur dan lumat seperti tanah. Kompos yang telah jadi ini dapat langsung digunakan

untuk memupuk tanaman.

Page 42: Kumpulan Mol