Bahaya Ekonomi Liberal

7
BAHAYA EKONOMI NEO – LIBERAL Oleh: Zufri Hamdani

Transcript of Bahaya Ekonomi Liberal

  • BAHAYAEKONOMI NEO LIBERAL

    Oleh: Zufri Hamdani

  • Gross Domestic Produk (GDP) 48 Negara termiskin didunia dibawah kekayaan 3 orang terkaya diduniaJumlah penduduk miskin di Indonesia 36,17 juta jiwa(BPS 2003) Meningkat 40 juta jiwa (BPS 2005)

    Fakta Ekonomi Kapitalis

  • Sejarah Kemunculan Ekonomi Neo-LiberalTeori Adam Smith dalam buku The Whealts of Nations tentang kebangkitan tatanan Ekonomi yang berkeadilan dengan konsep Pasar BebasRuntuhnya teori ini pada Tahun 1930 ketika ekonomi dunia depresi beratMunculnya pembaharu ekonomi Jhon Maynard KeynesTertuang dalam bukunya The General Theory of Employment Interest and Money

  • Sejarah Ekonomi Neo Liberalisme di IndonesiaKebijakan ekonomi Pemerintah orde BaruBerdirinya konsorsium International Government Group on Indonesia (IGGI) atas kerjasama pemerintah dengan Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Pembangunan Asia (ADB), menjelang tahun 1970Indikasi tonggak kebijakan Liberalisasi Ekonomi pada era 80an- Liberalisasi sektor keuangan- Liberalisasi sektor Industri- Liberalisasi sektor Perdagangan

  • Kebijakan Ekonomi Pra ReformasiPenghapusan berbagai subsidi pemerintah secara bertahap dan diserahkannya harga-harga berbagai barang strategis ke mekanisme pasarNilai kurs diambangkan secara bebas (floating rate) sesuai dengan LOI dengan IMF (dikembalikan pada mekanisme pasar)Privatisasi BUMNPeran serta pemerintah dalam WTO yang kian memperjelas Indonesia masuk dalam kubangan liberalisasi ekonomi

    Indikasi Masuknya Indonesia dalam Kubangan Ekonomi Neo Liberal

  • Dampak Ekonomi Neo-LiberalDikuasainya sektor kepemilikan umum oleh swastaPemerintah harus melepas peran dalam berbagai pengelolaan ekonomia. Melalui privatisasi BUMN- Dibidang Kehutanan- Dibidang Perminyakan- Dibidang Pertambangan

  • 2. Bobroknya lembaga keuangan dan masuknya Indonesia ke dalam jerat utang- Liberalisasi pasar berbasis bunga- Privatisasi bank- bank pemerintah

    3. Munculnya kesenjangan ekonomi