3. liberal dan radikal

29
JENIS DAN PENDEKATAN TEORI FEMINISME MATERI KULIAH SEJARAH DAN TEORI GENDER JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNPAR GANJIL 2013

Transcript of 3. liberal dan radikal

Page 1: 3. liberal dan radikal

JENIS DAN PENDEKATAN TEORI FEMINISME

MATERI KULIAH SEJARAH DAN TEORI GENDER

JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNPARGANJIL 2013

Page 2: 3. liberal dan radikal

PENGANTAR Feminisme sebagai filsafat dan gerakan dapat dilacak

dalam sejarah = kelahiran Era Pencerahan di Eropa. Feminisme ini sendiri dipelopori oleh Lady Mary

Wortley Montague dan Marquis de Condorcet, dengan mendirikan perkumpulan Ilmiah untuk pertama kali di Middelburg, sebuah kota di selatan Belanda, tahun 1785.

Feminisme lahir menjadi gerakan yang cukup mendapat perhatian, terutama dalam kalangan kulit putih di Eropa (Perempuan-perempuan di negara-negara penjajahan Eropa) : universal sisterhood (persaudaraan universal).

Page 3: 3. liberal dan radikal

Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktifis sosialis utopis, Charles Fourier tahun 1837.

Pergerakan Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill, tentang The Subjection of Women (1869).

Perjuangan mereka ini menandakan kelahiran Feminisme Gelombang pertama.

Page 4: 3. liberal dan radikal

TEORI FEMINISME LIBERAL

Page 5: 3. liberal dan radikal

SEJARAH PERKEMBANGANAwalnya, gerakan ini diperlukan karena kondisi

di mana perempuan dipasung kebebasannya. Sejarah dunia menunjukkan, secara umum kaum

perempuan (feminin): dirugikan dan dinomor duakan dlm masyarakat yang bersifat patriarkhi

Misalnya: dlm bidang sosial, pekerjaan, pendidikan dan politik =hak-hak kaum permpuan lebih subordinat, apalagi dalam masyarakat tradisional yang agraris, cenderung menempatkan laki-laki di publik dan perempuan di domestik.

Page 6: 3. liberal dan radikal

Hal ini kemudian didukung pula oleh adanya fundementalisme agama yang cenderung melakukan tekanan terhadap perempuan. (Lingkungan agama Kristen Eropa saat itu).

Misalnya, ada praktek-praktek dan khotbah-khotbah = fakta banyak gereja yang menolak adanya pendeta perempuan; pejabat gereja pun hanya di tempati oleh kaum laki-laki.

Banyak mimbar-mimbar yang dipakai untuk menempatkan perempuan sebagai mahluk yang harus ‘tunduk pada suami.’

Page 7: 3. liberal dan radikal

Situasi ini mulai mengalami perubahan, bersamaan dengan Era Liberalisme di Eropa dan terjadinya Revolusi Prancis di abat ke-18, yang gemanya kemudian melanda Amerika Serikat dan seluruh dunia.

Dalam latar belakang yang demikianlah, di Eropa berkembang gerakan untuk menaikan derajat perempuan.

Page 8: 3. liberal dan radikal

PENGERTIAN

Feminisme Liberal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual.

Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik.

Menurut aliran ini, pd dasarnya semua manusia memiliki kualitas dan kapasitas untuk berpikir dan bertindak rasional.

Page 9: 3. liberal dan radikal

Sebab akar ketertindasan dan keterbelakangan perempuan ialah karena kesalahan perempuan itu sendiri.

Oleh sebab itu, perempuan harus mempersiapkan diri untuk bersaing di dunia dalam kerangka “persaingan bebas” dan mempunyai kedudukan yang sama dengan kaum laki-laki.

Page 10: 3. liberal dan radikal

Perempuan harus memiliki kekuatan dari segi pendidikan dan pendapatan, serta perempuan harus terus menuntut persamaan haknya dalam semua bidang dan terus berjuang untuk bebas berkehendak tanpa tergantung pada laki-laki.

Tokoh aliran ini ialah Naomi Wolf, dengan slogan “feminisme kekuatan” sebagai solusi dan Mary Wallstonescraft, dengan “A Vindication of Rights Women”

Page 11: 3. liberal dan radikal

PENDEKATAN YANG DIKEMBANGKAN

Feminisme Liberal memahami bahwa perbedaan jenis kelamin membuat banyak kelompok sosial menetapkan aturan yang menghambat keterlibatan perempuan dalam lingkungan publik.

Hambatan ini otomatis menciptakan subordinasi, karena alasan sistem reproduksi perempuan (inilah yang menjadi titik perhatian feminisme liberal).

Page 12: 3. liberal dan radikal

Perspektif liberal = paham rasionalisme =hakikat manusia yg berbeda dari binatang. Dalam rasionalitas itulah terletak konsep liberalisme.

Karena itu, laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengembangkan dirinya.

Feminisme Liberal menyatakan bahwa penindasan perempuan berakar dari tidak adanya hak sipil dan peluang pendidikan yang sama bagi perempuan.

Page 13: 3. liberal dan radikal

Inti keyakinan aliran ini, bahwa kehidupan pribadi seseorang (perempuan) tidak semestinya menjadi obyek peraturan masyarakat.

Aliran ini dengan demikian menerima dikotomi publik dan privat, ia berusaha untuk memperbaiki status perempuan dalam sistem tersebut.

Feminisme Liberal mendukung hak-hak perempuan dalam hal kebutuhan kesejahteraan, pendidikan universal dan layanan kesehatan.

Page 14: 3. liberal dan radikal

GERAKAN YANG DIHASILKANCara yang diupayakan kaum feminisme liberal:

1. Menyelenggarakan pendidikan yang setara terhadap laki-laki dan perempuan.

2. Memanfaatkan sumber-sumber ekonomi dan kebebasan sipil serta pelayanan kesehatan yang setara.

3. Kaum perempuan tidak perlu mengorbankan peran domestiknya.

4. Memperjuangkan kesempatan hak sipil dan ekonomi bagi perempuan melalui organisasi.

Page 15: 3. liberal dan radikal

Di Indonesia hal ini terlihat dalam gerakan yang dilakukan oleh R.A Kartini dan Dewi Sartika, dengan gerakan pendidikannya.

Page 16: 3. liberal dan radikal

TEORI FEMINISME RADIKAL

Page 17: 3. liberal dan radikal

SEJARAH PERKEMBANGANNYA

Setelah berakhirnya perang dunia kedua, dunia ditandai dengan kelahiran negara-negara baru yang bebas dari penjajahan Eropa.

Kemerdekaan memberikan peluang kepada semua elemen masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan bangsa, termasuk perempuan.

Bersamaan dengan itu, lahirlah feminisme gelombang kedua, tahun 1960.

Page 18: 3. liberal dan radikal

Tahun 1960, awal perempuan mendapatkan hak pilih dan selanjutnya ikut mendiami ranah politik kenegaraan= diikutsertakannya perempuan dalam hak suara di parlemen.

Aliran ini menyatakan bahwa dunia ilmu dan budaya digerakan oleh logosentrisme yang banyak didominasi oleh nilai-nilai maskulin

Menolak pandangan esensialisme; yang mengatakan bahwa pada dasarnya manusia ini “berasal dari Adam.”

Page 19: 3. liberal dan radikal

Pelopori feminisme gelombang kedua ini: para feminisme Prancis = Helene Cixous (Yahudi, Algeria) dan Julia Kristeva (Bulgaria),

Bersamaan dengan lahirnya teori dekonsruksionalis= Derrida dan Foucault.

Feminisme Radikal menyatakan bahwa penindasan perempuan berasal dari penempatan perempuan ke dalam kelas inferior dibandingankan dengan kelas laki-laki.

Page 20: 3. liberal dan radikal

Para tokoh feminisime aliran ini meyakini bahwa perempuan harus melakukan kontrol radikal terhadap tubuh dan kehidupan mereka.

Sistem peran laki-laki terhadap perempuan, secara politik menindas =Model penindasan terhadap perempuan terutama terjadi secara psikologis dan ekonomis.

Secara spesifik, aliran ini membicarakan mengenai seksualitas dan sosialisasi pekerja (menganalisis struktur psikis, seksual dan ideologis) yang membedakan kedua jenis kelamin

Page 21: 3. liberal dan radikal

Tujuannya untuk mengeluarkan perempuan dari ketertindasan budaya-budaya.

Secara spesifik, kemudian gerakan feminisme diarahkan pada penelitian mengenai perempuan-perempuan di dunia ketiga, seperti Afrika, Asia dan Amerika Selatan =Eropa sedang “booming”, namun di dunia ketiga belum tersentuh dengan isu tersebut.

Page 22: 3. liberal dan radikal

PENGERTIAN

Feminisme Radikal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan sebagai pusat basis masyarakat di masa depan.

Aliran ini menyatakan bahwa patriarkhi adalah karakteristik yang terdapat dalam hampir semua masyarakat.

Tujuan dari aliran ini ialah menghancurkan sistem kelas jenis kelamin yang dibentuk sistem patriaki.

Page 23: 3. liberal dan radikal

Aliran ini berkeyakinan bahwa dominasi laki-laki dan klaim penindasan itu adalah perpanjangan dari supremasi laki-laki.

Tesis sentral aliran ini ialah personal adalah politik =perempuan sebagai basis sentral masyarakat di masa depan.

Page 24: 3. liberal dan radikal

PENDEKATAN YANG DIKEMBANGKAN

Feminisme Radikal memberikan perhatian pada persoalan reproduksi dan seksualitas, dengan rujukan utama sistem patriarkhi =dominasi terhadap kaum perempuan.

Sistem reproduksi dan perbedaan seksualitas =hubungan seks antara laki-laki dan perempuan= pengaruh atmosfer politikis tertentu.

Page 25: 3. liberal dan radikal

Untuk membebaskan perempuan dari dominasi itu, maka patriarkhi harus dihapuskan dengan cara melenyapkan perbedaan status, peran dan temparamen yang timbul berdasarkan perbedaan biologis.

Status, peran dan temparamen itu sendiri timbul akibat rekonstruksi ideologi patriarkhi.

Dalam prakteknya, kaum feminisme radikal memusatkan perhatiannya untuk menangani persoalan seksual (kekerasan) dan pemerkosaan.

Page 26: 3. liberal dan radikal

GERAKAN YANG DIHASILKAN

Tubuh perempuan merupakan obyek utama penindasan oleh kekuasaan laki-laki.

Kritik utama aliran ini ialah tubuh perempuan dan hak reproduksinya, seksualitas (lesbianisme), seksisme, relasi kekuasaan antara lain laki-laki dan perempuan dan dikotomi publik dan private.

Slogan utama dalam aliran ini ialah “The Personal is Political”.

Page 27: 3. liberal dan radikal

Mengangkat persoalan perempuan di ranah privat sebagai persoalan publik merupakan sebuah usaha politik untuk mengeluarkan perempuan dari penindasan budaya.

Aliran ini banyak bergerak dalam ranah akademis dengan melakukan penelitian dalam dunia ketiga.

Cara yang diupayakan oleh feminisme radikal ialah dengan melakukan kampanye anti aborsi dan anti kekerasan dalam rumah tangga.

Page 28: 3. liberal dan radikal

Di Indonesia, gerakan ini baru tersentuh pada abad ke-21, yakni dengan ditetapkannya UU No.23 tahun 2004, tentang penghapusan kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT).

Page 29: 3. liberal dan radikal

S E L E S A I