Bahasa Indonesia Andre

4
1.Hakikat Pengacauan dalam Karangan Ilmiah Pada hakikatnya,pengacauan pendapat,ide,gagasan,konsep,dan temuan orang yang digunakan dalam karangan ilmiah dilakukan untuk: (1) memperkuat gagasan/pemikiran penulis yang diuraikan sesuai dengan tpik tulisan; (2) menjadikan landasan tolak untuk mengemukakan gagasan/pemikiran yang akan disajikan dalam tulisan.Jadi,pengacauan dilakukan untuk menjelaskan landasan berfikir dan untuk pembuktian argumen (Hidayat,2001:61). Dalam karangan ilmiah,uraian pendapat/pemikiran ilmiah penulis/peneliti perlu didukung pula oleh pemikiran ilmiah orang lain.Pemikiran ilmiah para ahli melalui karangan ilmiah itulah yang akan menghasilkan karangan ilmiah baru yang kuat dan berkualitas. 2.Sumber Acuan dalam Tulisan Sumber acuan yang disarankan untuk digunakan untuk digunakan dalam karangan ilmiah adalah sumber acuan ilmiah ragam tulis.Untuk lebih jelasnya,patokan memilih sumber acuan itu adalah sebagai berikut. a) Gunakanlah sumber acuan ilmiah tulis berupa buku,makalah,seminar,laporan peneliatian,dan jurnal ilmiah! b) Gunakan sumber acuan yang relatif baru sesuai dengan permasalahan! c) Utamakanlah atau perbanyaklah sumber acuan dari jurnal ilmiah di bandingkan dengan buku teks! d) Utamakanlah penggunaan sumber acuan pertama! e) Hindarilah penggunaan sumber acuan kedua apalagi sumber acuan ketiga! f) Hindarilah penggunaan sumber acuan yang relatif lama! g) Hindarilah penggunaan sumber acuan dari sumber lisan! h) Jika acuan dari sumber lisan teteap diperlukan dari narasumber,kutipanya ditulis seperti tuturan lisan aslinya dengan menyebut sumber dan tanggal wawancaranya. 3.Cara Pengacuan Pada bagian pendahulu,dikemukakan bahwa dalam menulis karangan ilmiah,penulis atau peneliti perlu mengacu pendapat yang ditulis.Pengacuan yang umum dilakukan dalam karangan ilmiah adalah pengacuan dengan menggunakan tanda kurung,selain itu digunakan pula catatan kaki dan catatan akir (Mukhadis,2002:46-47).Pendapat,ide,dan

description

bahasa

Transcript of Bahasa Indonesia Andre

1.Hakikat Pengacauan dalam Karangan IlmiahPada hakikatnya,pengacauan pendapat,ide,gagasan,konsep,dan temuan orang yang digunakan dalam karangan ilmiah dilakukan untuk: (1) memperkuat gagasan/pemikiran penulis yang diuraikan sesuai dengan tpik tulisan; (2) menjadikan landasan tolak untuk mengemukakan gagasan/pemikiran yang akan disajikan dalam tulisan.Jadi,pengacauan dilakukan untuk menjelaskan landasan berfikir dan untuk pembuktian argumen (Hidayat,2001:61).Dalam karangan ilmiah,uraian pendapat/pemikiran ilmiah penulis/peneliti perlu didukung pula oleh pemikiran ilmiah orang lain.Pemikiran ilmiah para ahli melalui karangan ilmiah itulah yang akan menghasilkan karangan ilmiah baru yang kuat dan berkualitas.2.Sumber Acuan dalam TulisanSumber acuan yang disarankan untuk digunakan untuk digunakan dalam karangan ilmiah adalah sumber acuan ilmiah ragam tulis.Untuk lebih jelasnya,patokan memilih sumber acuan itu adalah sebagai berikut.a) Gunakanlah sumber acuan ilmiah tulis berupa buku,makalah,seminar,laporan peneliatian,dan jurnal ilmiah!b) Gunakan sumber acuan yang relatif baru sesuai dengan permasalahan!c) Utamakanlah atau perbanyaklah sumber acuan dari jurnal ilmiah di bandingkan dengan buku teks!d) Utamakanlah penggunaan sumber acuan pertama!e) Hindarilah penggunaan sumber acuan kedua apalagi sumber acuan ketiga!f) Hindarilah penggunaan sumber acuan yang relatif lama!g) Hindarilah penggunaan sumber acuan dari sumber lisan!h) Jika acuan dari sumber lisan teteap diperlukan dari narasumber,kutipanya ditulis seperti tuturan lisan aslinya dengan menyebut sumber dan tanggal wawancaranya.3.Cara PengacuanPada bagian pendahulu,dikemukakan bahwa dalam menulis karangan ilmiah,penulis atau peneliti perlu mengacu pendapat yang ditulis.Pengacuan yang umum dilakukan dalam karangan ilmiah adalah pengacuan dengan menggunakan tanda kurung,selain itu digunakan pula catatan kaki dan catatan akir (Mukhadis,2002:46-47).Pendapat,ide,dan gagasan yang diacu dituliskan sumbernya dalam tanda kurung.Dalam tanda kurung tersebut biasanya di tulis nama akhir,tahun terbit,dan nomor halaman.Selain itu,nama pengarang dapat di tulis di luar tanda kurung,sedangkan tahun terbit dan nomor halamannya ditulis di dalam tanda kurung.Penulisan dan penempatan nama pengarang sumber acuan dapat dilakukan dengan tiga variasi berikut ini.a) Nama akhir pengarang sumber acuan diletakkan pada fungsi keterangan di awal kalimat.Tahun terbitan dan halaman sumber acuan diletakkan di dalam tanda kurung.ContohMenurut Moeliono (2010:15), Ragam bahasa di bedakan atas....

b) Nama akhir pengarang diletakkan pada fungsi subjek kalimat.Tahun terbitan dan halaman sumber acuan diletakkan dalam tanda kurung.ContohMoeliono (2000:15) menyatakan bahwa ragam bahasa di bedakan atas....c) Nama akhir pengarang sumber acuan,tahun terbitan,dan halaman diletakkan dalam tanda kurung sebagai keterangan tambahan di akhir kalimat.Contoh....dengan lima ragam Bahasa Indonesia (Moeliono,2000:15).

Pengarang sumber rujukan yang terdiri dari satu orang,baik namanya terdiri atas dua kata atau lebih,penulisanya adalah dengan mencantumkan nama akhir pengarang tersebut.Jika pengarang sumber rujukan terdiri atas dua orang,penulisanya dilakukan dengan mencantumkan nama akhir kedua pengaang tersebut.Jika pengarang lebih dari dua orang,penulisanya dapat dilakukan dengan mencantumkan nama akhir pengarang pertama diikuti dengan dingkatan dkk. (Mukhadis,2002:47).Selain itu menurut Arifin (1990:60) jika pengarang lebih dari dua orang (tiga orang atau lebih) penulisanya adalah dengan mencantumkan nama akhir pengarang pertama dan diikuti dengan singkatan et al.Dalam karangan ilmiah,mengacu pendapat ahli lain dapat diartikan sebagai kegiatan merujuk pendapat ahli.Perujukan pendapat ahli dalam karangan ilmiah dapat dilakukan dengan dua cara,yakni: (1) mengutip pendapat ahli secara langsung yang berarti mengutip pendapat para ahli sesuai dengan bahasa aslinya.; (2) mengutip pendapat ahli dengan secara tidak langsung yang berarti bahwa hanya mengutip ide atau pendapat ahli dan dikemukakan dengan bahasa sendiri (Mukhadis,2002:47-48).a. Mengutip secara langsung kutipanMengutip pendapat ahli secara langsung seperti bahasa asli dalam sumber dapat dibedakan penulisannya atas : (1) penulisan kutipan langsung yang pendek dan (2) penulisan kutipan langsung yang panjang.Batasan kutipan pendek dan panjang ini sangat beragam.Arifin (1990:30) memberi batasan kutipan pendek adalah satu sampai dengan lima baris aslinya dan kutipan panjang adalah enam baris atau lebih aslinya.Mukhadis (2002:47) memberi batasan kutipan pendek adalah kurang dari 40 kata atau lebih aslinya. Hidayat (2001:63) memberi batasan kutipan pendek adalah tidak lebih dari tiga baris aslinya dan kutipan panjang adalah lebih dari tiga baris aslinya.b. Penulisan kutipan langsung yang pendekPenulisan kutipan langsung yang pendek dapat di lakukan dengan mengintegrasikan kutipan itu ke dalam paragraf penulis di antara tanda petik (....) sebagai bagian yang perlu dalam teks.Hal itu dapat dilihat seperti contoh berikut.....tersebut. Menurut ibnu (2002:19), Bahan rujukan yang dimasukan dalam daftar rujukan hanya yang benar-benar dirujuk dalam artikel harus tercatat di dalam daftar rujukan.

c. Penulisan kutipan langsung yang panjangPenulisan kutipan langsung yang panjang dapat ditulis tanpa menggunakan tanda petik dan ditulis tanpa menggunakan tanda petik dan ditulis terpisah dari kalimat yang mendahului dan kalimat yang mengikutinya. Bentuk kutipan tersebut ditulis satu spasi dan kiri kanan menjorok ke dalam teks. Hal ini dapat dilihat seperti contoh berikut.Variansi pembaca dapat ditinjau dari sudut pemakai bahasa. Sehubungan dengan itu, Kridalaksana (1996:2) mengatakanVariasi bahasa berdasarkan pemakai bahasa dibedakan atas empat jenis berikut ini. Pertama, dialek regional yaitu variasi bahasa berdasarkan daerah.Variasi regional membedakan bahasa yang dipakai di satu tempat dengan yang di pakai di tempat lain. Kedua, dialek sosial yaitu dialek yang di pakai oleh kelompok sosial tertentu atau yang memadai stratum sosial tertentu. Ketiga, dialek temporal yaitu dialek yang di pakai pada kurun waktu tertentu. Keempat, idiolek yaitu keseluruhan ciri-ciribahasa seseorang. Sekalipun kita semua berbahasa indonesia, namun kita masing-masing mempunyai ciri-ciri khas pribadi dalam lafal, tata bahasa atau pilihan kata.d. Mengutip secara tidak langsungPenulisan kutipan secara tidak langsung berarti mengutip ide pakai lain yang dikemukakan dengan bahasa penulis ide pakar lain yang di kemukakan dengan bahsa penulis (pengutip) sendiri. Penulisan kutipan secara tidak langsung ditulis tanpa menggunakan tanda petik dan terintegrasi ke dalam paragraf penulis. Hal itu dapat dilihat sebgai berikut.....ahli tersebut. Perujukan pendapat ahli tersebut dalam tulisan dapat dilakukan dengan dua cara utama, yakni (1) mengutip pendapat ahli secara langsung yang berarti mengutip pendapat ahli sesuai bahasa aslinya dan (2) mengutip pendapat ahli secara tidak langsung yang berarti hanya mengutip ide atau pendapat ahli dan kemukakan dengan bahasa sendiri (Mukhadis, 2002:47-48).