Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
-
Upload
binus-university -
Category
Education
-
view
157 -
download
1
Transcript of Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 1
Penulisan dan Penyuntingan Naskah Kehumasan10 JP = 450 Menit
Lidia Evelina WA 08128011789
Dosen PR Univ. Bina Nusantarad
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 2
Materi Pokok
1. Prinsip Penulisan Naskah kehumasan 2. Penulisan Naskah Kehumasan 3. Penulisan Naskah Kehumasan Untuk Publik
Pilihan4. Teknik Penyuntingan Naskah
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
Indikator Keberhasilan
3
1. Menjelaskan Prinsip Penulisan Naskah Kehumasan;
2. Menerapkan Penulisan Naskah Kehumasan;
3. Menerapkan Penulisan untuk Publik Pilihan;
4. Menerapkan Teknik Penyuntingan Naskah.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
Prinsip Penulisan Naskah Kehumasan
1• Perbedaan Naskah Kehumasan dengan
Naskah Jurnalistik
2• Tujuan Penulisan Naskah Kehumasan
3• Prinsip Penulisan Naskah yang Efektif
4• Gaya Penulisan
4
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
Naskah Kehumasan Naskah Jurnalistik
Diseminasi informasi organisasi, aktivitas, kebijakan, program , personalitas, atau sudut pandang
Pemaparan fakta
Tujuannya bisa menjelaskan tetapi juga melindungi
Tujuannya pengungkapan publik
Keberimbangan dipahami dengan memunculkan sisi positif dan mereduksi atau mengabaikan sisi negatif
Prinsip keberimbangan krusial dalam melaporkan isu pro dan kontra
Detail informasi sering menjadi tuntutan dari pihak manajemen
Sederhana dan ringkas menjadi pertimbangan editor
Fakta ditampilkan secara alami tetapi dengan pertimbangan matang untuk memenuhi tujuan tertentu
Fakta mengalir alami dalam berita atau cerita feature atau siaran
5
1. Perbedaan Naskah Kehumasan dengan Naskah Jurnalistik
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
2. TUJUAN PENULISAN NASKAH KEHUMASAN
1. Komunikasi2. Menerima pesan3. Penerimaan kognisi4. Pembentukan/perubahan sikap
Perilaku terbuka
6
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 7
3. PRINSIP PENULISAN NASKAH KEHUMASAN
YANG EFEKTIF (TARES)
1. Truthfulness
2. Authenticity
3. Respect
4. Equity
5. Social Responsibility
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
Rumusan tentang analisis khalayak (Audience):
1. Analyze2. Understand3. Demographics 4. Interest 5. Environment6. Needs7. Customize8. Expectations
8
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
The Technique of Clear Writing
1. Keep sentences short (gunakan kalimat pendek)
2. Prefer the simple to the complex (gunakan kalimat sederhana)
3. Use the familiar word (pilih kata-kata yang sudah dikenal)
4. Avoid unnecessary words (hindari kata-kata yang tidak perlu)
5. Put action in your verbs (gunakan kata kerja – verbs)
6. Write as you talk (gunakan gaya bertutur, seperti Anda berbicara)
7. Use picturable terms (gunakan istilah yang bisa digambarkan pembaca)
8. Tie in with reader’s experience (hubungkan dengan pengalaman pembaca)
9. Make full use of variety (gunakan berbagai variasi)
10. Write to express, not to impress (menulislah untuk menyampaikan
informasi, bukan menimbulkan kesan)
9
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
4. Style atau Gaya Penulisan:a. Apakah faktual, aktual dan informatif.
b. Apakah gaya bahasa tersebut cukup menarik dan mudah
dipahami oleh pembacanya.
c. Termasuk pengelolaan rubrik, judul-judul bahasan, desain tata
muka majalah dan setiap halaman agar memiliki model
penampilan yang menarik.
10
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
Penulisan Naskah
1• Produk-Produk Tulisan
2 • Karakteristik Media Baca dan Media Dengar
3• Proses Penulisan Naskah
11
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 12
1. Produk-Produk tulisan
a. Release,
b. Feature,
c. Berita,
d. Advertorial,
e. Newsletter,
f. Website,
g. Blog
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 13
Release• Sebuah berita atau informasi yang disusun oleh sebuah organisasi yang
menggambarkan kegiatannya (a piece of news written by the organization
whose activities it describes).
• Penulisan Release: (1) Menentukan satu tema (key-issue atau news Values),
(2) Buatlah sesuai Pola Piramida Terbalik, (3) Release harus informatif, (4)
Hindari pesan-pesan menjual, (5) Paragraf singkat, (6) Identifikasi, (7) Tanggal
Release, (8) Waktu pengiriman, (9) Pilih media pengiriman yang tepat, (10)
Pilih asesoris yang menarik, (11) Undang media , (12) Tulis ekslusif, (13)Beri
tanda di akhir release, (14) Jangan salah ketik, (15) Pertimbangkan rumus
tujuh unsur, (16) Press release di web site lebih detail dan panjang.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 14
Feature • Setiap karya feature harus mengandung semua unsur 5 W dan 1 H. Selain
itu feature disajikan dalam bahasa pengisahan yang sifatnya kreatif
informal.
• Jenis-Jenis Feature
a. Feature Human interest
b. Feature Sejarah
c. Feature Biografi
d. Feature Perjalanan
e. Feature Petunjuk praktis
f. Feature Ilmiah
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 15
Berita
• adalah segala sesuatu yang hangat, faktual serta menarik perhatian sejumlah orang.
• Berita adalah sesuatu yang tidak biasa.• Berita sebagai tulisan yang digabungkan dengan
unsur kejutan. Berita harus menarik.• Anatomi Berita : (a) Judul, (b) Baris Tanggal, (c)
Teras, (d) Tubuh
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 16
Membuat Lead Berita
1. Kalimat sederhana terdiri dari satu pokok dan satu sebutan, termasuk
pelengkap. Hendaknya, pokok berita terpenting ditampilkan.
2. Hindari memulai berita dengan menggunakan anak kalimat atau keterangan
agar kalimat menjadi pendek.
3. Seandainya bahan cukup banyak, pilihlah lead dari lead.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 17
Isi Berita
1. Menggunakan kata kerja2. Hindari kata dan ungkapan teknis 3. Jangan mengandaikan pembaca sudah
tahu peristiwa yang dilaporkan 4. Memenuhi rasa keadilan masyarakat
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 18
Advertorial • merupakan Gabungan antara
advertising dan editorial. Advertorial itu mempunyai pengertian bentuk periklanan yang disajikan dengan menggunakan gaya penulisan jurnalistik.
• Dapat juga diartikan Iklan dalam bentuk pemberitaan atau pemberitaan yang bernafaskan nilai-nilai iklan.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 19
Teknik Penulisan Advertorial
1. Persiapan Penulisan (Prewriting), 2. Pencarian ide atau Gagasan, 3. Menguji ide, 4. Memilih Topik, 5. Pengumpulan Data 6. Membuat Kerangka.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 20
Anatomi Advertorial
• Intro yang digunakan dalam penulisan advertorial dengan gaya feature:a. Naratif, yakni menceritakan suatu keadaan dengan sedemikian rupa yang
membuat pembacanya seolah–olah berada dalam situasi dan suasana yang
digambarkan.
b. Deskriptif, yakni menggambarkan suatu keadaan dengan sedemikian rupa yang
membuat pembacanya dapat membayangkan sesuatu digambarkan.
c. Pertanyaan, yakni mengajukan pertanyaan untuk membuka wawasan pada
pembacanya dan sekaligus memberika jawaban untuk memberi pengetahuan
serta memenuhi rasa ingin tahu pembaca.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 21
Lanjutan Anatomi Advertorial
d. Kutipan, yakni mengutip pernyataan atau pendapat seseorang yang dinilai mempunyai daya tarik, kredibilitas atau intergritas.
e. Epigram adalah menggunakan ungkapan, atau istilah-istilah khas dan terkenal di kehidupan masyarakat.
f. Sapaan, yakni menggunakan kata sapaan yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Lead ini biasanya membuat pembaca seolah-olah terlibat dlaam rangkaian cerita.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 22
Newsletter• Pengertian Newsletter adalah
terbitan berkala yang diperuntukkan untuk kalangan sendiri.
• Newsletter berisikan berita-berita dan artikel-artikel yang menarik dan sirkuasinya terbatas.
• Ditujukan untuk masing-masing publik, yaitu internal Newsletter dan eksternal newsletter.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 23
Teknik Penulisan Newsletter
a. Siapa sasaran newsletterb. Jenis informasi yang ditampilkan c. Anggaran d. Kontinuitas e. Gaya dan format
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 24
Website • Website adalah sering juga disebut Web, dapat
diartikan suatu kumpulan-kumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam informasi teks, data, gambar diam ataupun bergerak, data animasi, suara, video maupun gabungan dari semuanya.
• Bersifat statis maupun yang dinamis, yang dimana membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkaitan dan masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 25
Blog • Blog singkatan dari "web log" merupakan bentuk aplikasi web yang
berupa aneka macam tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting
atau artikel-artikel blog) pada sebuah halaman template blog.
• Tulisan-tulisan dimuat dalam urut yang terbalik (isi atau postingan
yang terbaru ditempatkan lebih dahulu atau pada urutan yang
pertama kemudian diikuti isi atau postingan yang lebih lama
dibuat), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini
biasanya dapat diakses semua pengguna internet sesuai topik
yang diperlukan dan tujuan dari si pengguna blog tersebut, yang
biasanya dengan menuliskan suatu kata tertentu (keyword) pada
halaman pencarian Google, Yahoo, Bing atau search engine yang
lainnya.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 26
Panduan penulisan Blog yang Efektif
1. Write a strong post title2. Keep the post short 3. Write short paragraph4. Use pyramid style 5. Use bullets 6. Use standard spelling 7. Use a stylebook 8. Respect copywrite 9. Edit the post
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 27
2. Karakteristik Media Baca dan Media dengar
Media Baca 1. Pembaca dapat melihat dengan jelas
tulisan yang dibacanya.2. Dapat melihat susunan lay-out-nya.3. Dapat melompat dari materi tulisan
yang satu untuk kemudian kembali lagi.4. Jika kesulitan memahami, dapat me-
review kembali sampai paham.5. Dapat mengetahui secara cepat bila ada
penulisan yang salah atau faktanya salah.
6. Penulis dapat secara detail dan panjang lebar dalam membahas materi.
7. Mudah direkam atau didokumentasi (misalnya diklipping) untuk dibaca berulang kali.
Media Dengar
1. Tulislah seperti Anda bicara
(write the way you
talk/write the way you
speak).
2. Bahasa sederhana, singkat,
dan to the point
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 28
3. Proses Penulisan Naskah
1. Perencanaan (Planning)
2. Penulisan (Organizing and composing)
3. Evaluasi (Reading and Rewriting)
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
Proses Menulis 1. Perencanaan (planning)
a. Merumuskan maksud atau
tujuan menulis
b. Tulisan harus didasari oleh
pikiran (tema/isu sentral)
c. Tulisan untuk mata atau telinga?
d. Menganalisis khalayak atau orang yang
menjadi sasaran pesan
e. Menetapkan media29
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
Teori uses & gratifications Dalam Penentuan Tema
• Teori ini menekankan bahwa khalayak
dianggap aktif dalam memilih media dan
informasi yang akan dikonsumsi.
• Khalayak memiliki motif tertentu yang
mendorongnya memilih topik/tema informasi
yang dianggap memenuhi kebutuhannya.
30
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
Teori Agenda setting
• Teori ini menekankan bahwa media massa
mempunyai kekuatan dalam menciptakan
agenda publik melalui berita-beritanya.
31
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
2. Penulisan (organizing and composing)
a. Biasakan membuat draft
b. Sederhana, jelas, dan mengarah
c. Mengelola bentuk dan teknik
penyajian pesan
d. Struktur pesan
e. Urutan penyajian pesan
32
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
3. Evaluasi (Reading and Rewriting)
a. Pertama, evaluasi dilakukan sebelum hasil tulisan disebarluaskan ke
publik. Dilakukan cek terhadap tulisan. Mintalah orang lain untuk
melakukan pengecekan tulisan.
b. Kedua, evaluasi setelah hasil tulisan disebarluaskan ke publik. Praktisi
PR/Humas melakukan riset terhadap hasil tulisannya. Riset tersebut untuk
mengetahui tingkat keterbacaan, motif, dan tingkat kepuasan pembaca
terhadap informasi yang disampaikan.
33
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
Penulisan untuk Publik Pilihan
1• E-mail
2 • Memo
3 • Notulen Rapat
4• Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah
34
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 35
A. Email Release • Email release adalah release yang dibuat dalam bentuk soft
copy File.
• File tersebut dapat dikirim dengan format file attachments.
• Selain itu, Praktisi PR dapat juga menggunakan format file PDF
tetapi format ini tidak disarankan karena tidak bisa diedit.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 36
B. Memo • Pengertian Memo adalah suatu tulisan singkat, jelas dan padat tentunya
mudah dipahami, yang ditujukan kepada seseorang bersifat informal
biasanya penulisannya tidak lebih dari 10 (sepuluh) baris, penulisannya
diketik atau tulisan tangan.
• Fungsi memo untuk mengingatkan, menegaskan tentang suatu hal.
• Isi dari memo berupa permintaan, instruksi, pemberitahuan, saran, pesan,
dan tugas-tugas tertentu.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 37
Bagian-Bagian Dari Memo
a. Kepala: Nama, Alamat dan Logo Instansi.
b. Badan: Isi/pesan singkat (memberikan
informasi, perintah ataupun laporan).
c. Kaki: Tanda tangan dan nama jelas pembuat
memo
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 38
Jenis-Jenis Memo
a. Memo bersifat resmi – dipakai sebagai surat pernyataan dalam hubungan
resmi dari seorang pimpinan kepada bawahannya.
b. Memo bersifat pribadi – digunakan dipakai sebagai nota atau surat pernyataan
tidak resmi antar teman, saudara, atau orang lain yang memiliki hubungan
akrab. Itulah mengenai pengertian memo resmi dan tidak resmi.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 39
Langkah-langkah menulis memoa. Siapkan blangko Memo yang akan dipakai.
b. Penulisannya boleh diketik atau dengan tulisan tangan.
c. Menyampaikan pesan atau instruksi dengan bahasa yang tepat,
singkat dan dapat dipahami.
d. Menandatangani serta menyertakan nama jelas pembuat
memo, mengirim memo kepada orang yang di tuju.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 40
C. Notulen Rapat 1. Pengertian Notulen adalah naskah dinas yang membuat catatan jalannya acara
(kegiatan) mulai dari pembukaan, pembahasan masalah, sampai dengan
pengambilan keputusan, serta penutupan.
2. Daftar Hadir
3. Susunan acara
4. Isi Notulen
5. Sistematika Penulisan
6. Bagian akhir Notulen
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 41
D. Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah
1. Efektif dan Efisien: Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan efisien dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi, serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan lugas.
2. Pembakuan: Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang dibakukan.
3. Pertanggungjawaban: Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur, kewenangan, dan keabsahan.
4. Keterkaitan: Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satukesatuan sistem administrasi umum.
5. Kecepatan dan Ketepatan: Naskah dinas harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran dalam redaksional, prosedural, dan distribusi.
6. Keamanan: Tata naskah dinas harus aman dalam penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan, dan distribusi.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 42
Jenis Naskah Dinas 1. Naskah Dinas Arahan
Naskah dinas arahan merupakan naskah dinas yang memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang harus dipedomani dan dilaksanakan dalam penyelenggaraan tugas dan kegiatan setiap instansi pemerintah yang berupa produk hukum yang bersifat pengaturan, penetapan, dan penugasan.
a. Naskah Dinas PengaturanNaskah dinas yang bersifat pengaturan terdiri atas peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan, Standar Operasional Prosedur (SOP), dan surat edaran.
b. Naskah Dinas Penetapan (Keputusan)• Jenis naskah dinas penetapan hanya ada satu macam, yaitu Keputusan. • Keputusan merupakan naskah dinas yang memuat kebijakan yang
bersifat menetapkan, tidak bersifat mengatur.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 43
c. Naskah Dinas Penugasan
a) InstruksiInstruksi adalah naskah dinas yang memuat perintah atau arahan untuk melakukan pekerjaan atau melaksanakan tugas yang bersifat sangat penting.
b) Surat PerintahSurat peritah adalah naskah dinas dari atasan atau pejabat yang berwenang yang ditujukan kepada bawahan atau pegawai lainnya yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
C) Surat TugasSurat tugas merupakan naskah dinas dari atasan atau pejabat yang berwenang yang ditujukan kepada bawahan atau pegawai lainnya yang berisi penugasan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 44
Naskah Dinas Korespondensi
1• Naskah Dinas Korespondensi Intern
2• Naskah Dinas Korespondensi Ekstern
3• Surat Undangan
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 45
Naskah Dinas Korespondensi Intern
1. Nota Dinas dibuat oleh pejabat dalam melaksanakan tugas guna menyampaikan laporan, pemberitahuan, pernyataan, permintaan, atau penyampaian kepada pejabat lain.
Nota dinas memuat hal yang bersifat rutin, berupa catatan ringkas yang tidak memerlukan penjelasan yang panjang, dapat langsung dijawab dengan disposisi oleh pejabat yang dituju.
2. MemorandumMemorandum adalah naskah dinas intern yang bersifat mengingatkan suatu masalah, menyampaikan arahan, peringatan, saran, dan pendapat kedinasan.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 46
Naskah Dinas Korespondensi Ekstern
• Naskah dinas korespondensi ekstern hanya ada satu macam, yaitu surat dinas.
• Surat dinas adalah naskah dinas pelaksanaan tugas pejabat dalam menyampaikan informasi kedinasan berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, penyampaian naskah dinas atau barang, atau hal kedinasan lainnya kepada pihak lain di luar instansi/organisasi yang bersangkutan.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 47
Surat Undangan
• Merupakan surat dinas yang memuat undangan kepada
pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan tertentu, seperti rapat, upacara,
dan pertemuan.
• Namun di dalam pelaksanaannya, setiap Instansi Pemerintah
memiliki aturan tata naskah dinas yang mengatur di dalam instansi
dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2012 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
Teknik Penyuntingan Naskah
1• Definisi Penyuntingan Naskah Kehumasan
2• Tujuan Penyuntingan Naskah Kehumasan
3• Teknik Penyuntingan Naskah Kehumasan
48
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 49
1. Definisi Penyuntingan
• Penyuntingan berasal dari kata
sunting.
• Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, penyuntingan
adalah proses, cara, perbuatan
menyunting.1. Definisi Penyuntingan
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 50
2. Tujuan Penyuntingan
a. Memastikan penyebaran ide kepada pembaca yang disampaikan
dalam bahasa yang gramatis, jelas, indah dan menarik.
b. Menggambarkan nilai dan identitas naskah sehingga dapat
menarik minat pembaca.
c. Memastikan alur dan fakta disampaikan dengan jelas, tepat, dan
tidak menyalahi agama, undang-undang, dan norma masyarakat.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 51
3. Teknik Penyuntingan Naskah
a. Cara Menyunting Naskah
Secara Teknis
b. Cara Menyunting Naskah non
Teknis
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 52
Penyuntingan Naskah Secara Teknis
1. Memperbaiki kesalahan-kesalahan faktual di antaranya kekeliruan salah tulis tentang nama, jabatan, gelar, tanggal peristiwa, nama tempat, alamat.
2. Memperbaiki kesalahan dalam penggunaan tanda-tanda baca.
3. Penggunaan huruf besar dan singkatan, penggunaan gelar, tanda baca, ejaan, tata bahasa, pemilihan jenis huruf untuk judul.
4. Menyingkat tulisan sesuai ruang yang tersedia, termasuk membuang atau memotong paragraf yang tidak penting.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 53
Penyuntingan Naskah Secara Teknis
5. Mengganti kata atau istilah yang tidak memenuhi prinsip ekonomi kata.
6. Menyesuaikan gaya bahasa sesuai dengan kebijakan media yang bersangkutan.
7. Melengkapi tulisan dengan bahan-bahan tipografi, seperti anak judul (sub
judul), bila diperlukan.
8. Menentukan judul dan teras berita jika dipandang perlu. Memperbaiki judul
supaya menarik.
9. Editing juga termasuk menulis caption (keterangan gambar) foto dan pekerjaan
lain yang berhubungan dengan tulisan.
10. Menghindari kontradiksi dan memperbaiki tulisan sebelumnya.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 54
Penyuntingan Naskah non Teknisa. Memperhatikan apakah naskah berita sudah memenuhi nilai-nilai jurnalistik dan kriteria
layak muat—aktual, faktual, penting, dan menarik.b. Meneliti apakah naskah berita sudah menaati doktrin kejujuran (fairness doctrine) serta
asas keberimbangan (cover both side). Jika belum, tugaskan kembali reporter untuk memenuhinya.
c. Memperhatikan apakah opini, interpretasi, atau penilaian wartawan lebih menonjol daripada fakta hasil liputan.
d. Menjaga jangan sampai terjadi kontradiksi dalam sebuah naskah.e. Menjaga jangan sampai terjadi penghinaan, arti ganda, dan tulisan yang memuakkan (bad
taste).f. Sadar mengenai sifat-sifat umum tentang umur, taraf hidup, dan gaya hidup para pembaca
utama korannya, dan menyunting naskah sesuai dengan sifat umum tersebut.g. Memperbaiki tulisan opini (artikel) dengan segala upaya tanpa merusak cara penulisnya
menyatakan pendapatnya. Karenanya, redaktur harus membaca lebih dahulu seluruh cerita/naskah untuk mendapatkan pengertian penuh tentang apa yang berusaha dikatakan penulis.
h. Menjaga masuknya iklan terselubung sebagai berita.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 55
Tahapan Penyuntingan Naskah1. Pra Penyuntingan Naskah, meliputi pengecekan kelengkapan naskah, ragam
naskah, daftar isi, bagian-bagian dalam bab, ilustrasi/tabel/gambar, catatan kaki,
informasi mengenai penulis, dan membaca naskah secara keseluruhan.
2. Penyuntingan Naskah, perlu memperhatikan masalah ejaan, tatabahasa,
kebenaran fakta, legalitas, konsistensi, gaya penulis, konvensi penyuntingan
naskah, dan gaya penerbit/gaya selingkung.
3. Pasca Penyuntingan Naskah, setiap editor memeriksa kembali kelengkapan
naskah, nama penulis, kesesuaian daftar isi dan isi naskah, ilustrasi/tabel/gambar,
prakata/kata pengantar, sistematika tiap bab, catatan kaki, daftar pustaka, daftar
kata/istilah, lampiran, indeks, biografi singkat, sinopsis, nomor halaman, sampai
siap diserahkan kepada penulis atau penerbit.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian
Kode Etik PenyuntingMien A. Rifai (1995).
1. Penyunting naskah wajib mencari informasi mengenai penulis naskah sebelum mulai
menyunting naskah.
2. Penyunting naskah bukanlah penulis naskah.
3. Penyunting naskah wajib menghormati gaya penulis naskah.
4. Penyunting naskah wajib merahasiakan informasi yang terdapat dalam naskah yang
disuntingnya.
5. Penyunting naskah wajib mengonsultasikan hal-hal yang akan diubahnya dalam
naskah.
6. Penyunting naskah tidak boleh menghilangkan naskah yang akan, sedang, atau telah
disuntingnya.
56
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 57
Referensi
Bivins, Thomas H. (2008). Public Relations Writing. New Delhi: McGraw Hill. Iriantara, Yosal dan A. Yani Surachman. (2006). PR Writing: Pendekatan Teoritis dan Praktis.
Bandung: Simbosa Rekatama Media.Kriyantono, Rachmat. (2008). Public Relations Writing. Teknik Produksi Media Public
Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana.Pamusuk Eneste. (2005). Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Edisi Kedua. Jakarta. Gramedia.Rifai, Mien A. (1995). Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya
Ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah mada University Press.Smith, Ronald D. (2012). Becoming a Public Relations Writer. 4 edition. New York: RoutlegeSumadiria, Haris AS (2008). Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. Panduan
Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.Ishwara, Luwi. (2015). Jurnalisme Dasar. Cetakan ketiga. Jakarta. Kompas.
Peraturan Menteri Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 80 tahun 2012 Tentang Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah.
Diklat Pranata Humas tingkat Keahlian 58