Bahan tayang materi akuntabilitas

46
NAMA : INDRIA MAYESTI, SE, ME PANGKAT/GOL. : PENATA (III/c) JABATAN : WIDYAISWARA MUDA INSTANSI : BADAN DIKLAT DAERAH PROV JAMBI HP : 081273969966

Transcript of Bahan tayang materi akuntabilitas

1. NAMA : INDRIA MAYESTI, SE, ME PANGKAT/GOL. : PENATA (III/c) JABATAN : WIDYAISWARA MUDA INSTANSI : BADAN DIKLAT DAERAH PROV JAMBI HP : 081273969966 2. KOMPETENSI YANG DIBANGUN 3. KOMPETENSI PADA GOLONGAN I DAN II Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima NILAI DASAR yaitu: 1. kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya; 2. kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya; 3. kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya; 4. kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya; dan 5. kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. 4. KOMPETENSI PADA GOLONGAN III Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan CPNS Golongan III adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima NILAI DASAR yaitu: 1. kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya; 2. kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya; 3. kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya; 4. kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya; dan 5. kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Disamping memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar di atas, peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan III, diharapkan juga memiliki kemampuan menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan. 5. DESAIN KURIKULUM 6. TAHAP PENYELENGGARAAN 1. Internalisasi Nilai- Nilai Dasar PNS dan Sikap Perilaku dan Disiplin PNS (19 hr) 2. Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS dan Sikap Perilaku dan Disiplin PNS (30 hr) 3. Pembentukan Pengetahuan Tentang Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) (13 hr) 5.Evaluasi profesionalisme PNS Seminar Aktualisasi dan Evaluasi (3 hr) 4. Aktualiasai Kompetensi Pengetahuan tentang Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI (30 hr) PNS PROFESIONAL 1 2 3 4 5 Pengaraha Program Dan Dinamika Kelompok (1 hr) 7. GOLONGAN I DAN II No Mata Diklat/Kegiatan Jumlah JP 1 Pembukaan 3 JP 2 Pengarahan Program: 1. Pengarahan administratif 2. Pengarahan akademik:Penjelasan Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS. 3 JP 3 JP 3 Dinamika Kelompok 6 JP 4 Kesehatan Mental dan Kesehatan Jasmani 3 JP 5 Ceramah Umum/Muatan Teknis Substantif 2 JP 6 Penjelasan Aktualisasi 6 JP 7 Akuntabilitas PNS 9 JP 8 Nasionalisme 9 JP 9 Etika Publik 9 JP 10 Komitmen Mutu 9 JP 11 Anti Korupsi 18 JP 12 Evaluasi Pemahaman 3 JP 13 Rancangan dan Pembimbingan Aktualisasi 72 JP* 14 Aktualisasi 15 Evaluasi Aktualisasi 72 JP* 16 Penutupan 3 JP Jumlah 230 JP Total 230 JP atau setara dengan 13 hari efektif pembelajaran secara klasikal dan 14 hari kerja pembelajaran secara non klasikal di tempat tugas/tempat magang. 8. STRUKTUR KURIKULUM DIKLAT PRAJABATAN (21/22-2013) 1. Tahap Internalisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Tahap pembelajaran ini membekali peserta dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan Profesi PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai-nilai dasar tersebut meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini diakronimkan menjadi ANEKA. 2. Tahap Pembentukan Sikap dan Perilaku Displin PNS Tahap pembelajaran ini membekali peserta dengan kemampuan meningkatkan sikap perilaku disiplin, kesehatan jasmani dan rohani sebagai pelayan masyarakat. 3. Tahap Pembentukan Pengetahuan Tentang Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahap pembelajaran ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS sebagai Pilar Kesatuan Bangsa dan sebagai Penyelenggara Pemerintahan. 4. Tahap Aktualisasi Tahap pembelajaran ini memfasilitasi peserta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Profesi PNS, Sikap dan Perilaku Displin PNS, dan Pengetahuan Tentang Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 9. Mata diklat AKUNTABILITAS PNS 10. KOMPETENSI DASAR 1. INTERNALISASI NILAI-NILAI DASAR DAN KONSEP AKUNTABILITAS PUBLIK 2. MEMAHAMI PILIHAN YANG TEPAT DAN BENAR KETIKA TERJADI KONFLIK KEPENTINGAN DALAM MASYARAKAT 3. MEMAHAMI PEMAHAMAN TERHADAP TUGAS YANG HARUS DIPENUHI SERTA KESADARAN PENTINGNYA KINERJA DALAM ORGANISASI 4. KEMAMPUAN MEMPERLAKUKAN ATAU MELAYANI DAN MEMBERIKAN INFORMASI MASYARAKAT SECARA TRANSPARAN DAN AKUNNTABEL 5. MEWUJUDKAN NETRALITAS SEBAGAI PNS DAN KONFLIK KEPENTINGAN 6. MEWUJUDKAN SIKAP DAN PERILAKU YANG KONSISTEN 7. MENGAKTUALISASIKAN NILAI-NILAI DASAR AKUNTABILITAS 11. 11 AKUNTABILITAS Mata Diklat ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar akuntabilitas pada peserta Diklat melalui substansi pembelajaran yang terkait dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas, konflik kepentingan dalam masyarakat, netralitas PNS, keadilan dalam pelayanan publik, sikap serta perilaku konsisten, beserta analisis dampaknya. Mata Diklat disajikan melalui pembelajaran berbasis pengalaman langsung (experiential learning), dengan penekanan pada proses internalisasi nilai-nilai dasar tersebut, melalui kombinasi metode ceramah interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi, menonton film pendek, studi lapangan dan demonstrasi. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut dalam pelaksanaan tugas jabatannya. 12. AKUNTABILITASPRAJAB GOL I & II INDIKATOR HASIL BELAJAR 1) memahami akuntabilitas secara konseptual-teoritis sebagai landasan untuk mempraktikkan perilaku akuntabel; 2) memahami mekanisme, logika, dan operasionalisasi akuntabilitas dalam menciptakan sistem dan lingkungan organisasi yang akuntabel; 3) memahami penerapan akuntabilitas secara menyeluruh dalam organisasi; 4) berperilaku akuntabel untuk penegakan akuntabilitas; dan 5) menganalisis dan menilai penerapan akuntabilitas secara tepat. MATERI POKOK 1. konsep akuntabilitas; 2. Mekanisme akuntabilitas; 3. Akuntabilitas dalam konteks 4. Menjadi PNS yang akuntabel, dan 5. Studi kasus akuntabilitas SUB MATERI POKOK 9 JP Indikator Hasil Belajar, Materi Pokok & Sub Materi Pokok. 1. 1.Pengertian akuntabilitas; 1.2. Aspek-aspek akuntabilitas; 1.3. Pentingnya akuntabilitas; 1.4. Tingkatan akuntabilitas; 2.1. Mekanisme akuntabilitas di birokrsi; 2.2. Lingkungan kerja yang akuntabel; 2.3. Framework akuntabilitas; 3.1.Transparasi dan akses informasi; 3.2.Praktek kecurangan dan perilaku korup; 3.3.Penggunaan sumber daya milik negara; 3.4.Penyimpanan dan penggunaan data dan informasi pemerintah; 3.5.konflik kepentingan; 4.1.Prinsip-prinsip profesi ASN 4.2.Perilaku individu yang akuntabel 4.3.Perilaku akuntabel dalam transparasi dan akses informasi 4.4.Menghindari perilaku yang curang dan koruptif 4.5.Perilaku akuntabel dalam penyimpanan dan penggunaan data dan informasi pemerintah 4.6.Menghindari konflik kepentingan 4.7.Mengambil keputusan secara akuntabel 5.1.Potongan berita surat kabar tentang akuntabilitas ASN 5.2.Film/video terpilih akuntabilitas ASN 13. AKUNTABILITASPRAJAB GOL III INDIKATOR HASIL BELAJAR 1) memahami akuntabilitas secara konseptual-teoritis sebagai landasan untuk mempraktikkan perilaku akuntabel; 2) memahami mekanisme, logika, dan operasionalisasi akuntabilitas dalam menciptakan sistem dan lingkungan organisasi yang akuntabel; 3) memahami penerapan akuntabilitas secara menyeluruh dalam organisasi; 4) berperilaku akuntabel untuk penegakan akuntabilitas; dan 5) menganalisis dan menilai penerapan akuntabilitas secara tepat. MATERI POKOK 1. konsep akuntabilitas; 2. Mekanisme akuntabilitas; 3. Akuntabilitas dalam konteks 4. Menjadi PNS yang akuntabel, dan 5. Studi kasus akuntabilitas SUB MATERI POKOK 18 JP Indikator Hasil Belajar, Materi Pokok & Sub Materi Pokok. 1. 1.Pengertian akuntabilitas; 1.2. Aspek-aspek akuntabilitas; 1.3. Pentingnya akuntabilitas; 1.4. Tingkatan akuntabilitas; 2.1. Mekanisme akuntabilitas di birokrsi; 2.2. Lingkungan kerja yang akuntabel; 2.3. Framework akuntabilitas; 3.1.Transparasi dan akses informasi; 3.2.Praktek kecurangan dan perilaku korup; 3.3.Penggunaan sumber daya milik negara; 3.4.Penyimpanan dan penggunaan data dan informasi pemerintah; 3.5.konflik kepentingan; 4.1.Prinsip-prinsip profesi ASN 4.2.Perilaku individu yang akuntabel 4.3.Perilaku akuntabel dalam transparasi dan akses informasi 4.4.Menghindari perilaku yang curang dan koruptif 4.5.Perilaku akuntabel dalam penyimpanan dan penggunaan data dan informasi pemerintah 4.6.Menghindari konflik kepentingan 4.7.Mengambil keputusan secara akuntabel 5.1.Potongan berita surat kabar tentang akuntabilitas ASN 5.2.Film/video terpilih akuntabilitas ASN 14. I. KONSEP AKUNTABILITAS APA ITU AKUNTABILITAS ??..... AKUNTABILITAS MERUJUK PADA KEWAJIBAN INDIVIDU, KELOMPOK DAN INSTITUSI UNTUK MEMENUHI TANGGUNG JAWAB YANG MENJADI AMANAHNYA, SEHINGGA AKAN MENJAMIN TERWUJUDNYA NIKAI- NILAI PUBLIK, ANTARA LAIN : MAMPU MENGAMBIL PILIHAN YANG TEPAT DAN BENAR KETIKA TERJADI KONFLIK KEPENTINGAN, ANTARA KEPENTINGAN PUBLIK DENGAN KEPENTINGAN SEKTOR, KELOMPOK DAN PRIBADI MEMILIKI PEMAHAMAN DAN KESADARAN UNTUK MENGHINDARI DAN MENCEGAH KETERLIBATAN PNS DALAM POLITIK PRAKTIS MEMPERLAKUKAN WARGA NEGARA SECARA SAMA DAN ADIL DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAN PELAYANAN PUBLIK MENUNJUKKAN SIKAP DAN PERILAKU YANG KONSISTEN DAN DAPAT DIANDALKAN SEBAGAI PENYELENGGARA PEMERINTAH 15. ASPEK ASPEK AKUNTABILITAS , YAITU : 1. AKUNTABILITAS ADALAH SEBUAH HUBUNGAN ( ACCOUNTABILITY IS A RELATIONSHIP) 2. AKUNTABILITAS BERORIENTASI PADA HASIL ( ACCOUNTABILITY IS RESULT-ORIENTED) 3. AKUNTABILITAS MEMBUTUHKAN ADANYA LAPORAN (ACCOUNTABILITY REQUIERS REPORTING) 4. AKUNTABILITAS MEMERLUKAN KONSEKUENSI ( ACCOUNTABILITY IS A MEANINGLES WITHOUT CONSEQUENCES) 5. AKUNTABILITAS MEMPERBAIKI KINERJA ( ACCOUNTABILITY IMPROVES PERFORMANCE) 16. ..PENTINGNYA AKUNTABILITAS.. ADA TIGA FUNGSI UTAMA DARI AKUNTABILITAS PUBLIK (BOVENS, 2007), YAITU : 1) Menyediakan kontrol akademis (peran demokrasi) 2) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional) 3) Untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas (peran belajar) 17. Tingkatan AKUNTABILITAS AKUNTABILITAS PERSONAL AKUNTABILITAS INDIVIDU AKUNTABILITAS KELOMPOK AKUNTABILITAS ORGANISASI AKUNTABILITAS STAKEHOLDER 18. II. MEKANISME AKUNTABILITAS Mekanisme Akuntabilitas Birokrasi di Indonesia mempergunakan alat, antara lain : Perencanaan Strategis (Strategic Plans) Kontrak kinerja Laporan kinerja (LAKIP) 19. 19Laporan Kinerja Rencana Kerja Tahunan RPJMN RENSTRA Rencana Kinerja Tahunan Rencana Anggaran Tahunan Penetapan Kinerja Persetujuan Anggaran Kinerja Aktual Laporan Keuangan PUBLICSECTORMANAGEMENT (ADAPTASIDIINDONESIA) Sistem AKIP Umpan Balik 20. 20 SISTEM AKUNTABILITASKINERJAINSTANSIPEMERINTAH Secara sederhana dapat digambarkan bahwa Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah satu rangkaian siklus manajemen yaitu: Merencanakan kinerja; Merencanakan program/ kegiatan; Menyusun anggaran; Melaksanakan program/ kegiatan; Mengukur dan melaporkan keberhasilan pencapaian kinerja; serta Melakukan evaluasi internal. SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA 1. Penetapan Tujuan/Sasaran 2. Hubungan Program/Kegiatan dengan Tujuan / Sasaran 3. Indikator Kinerja 4. Target Kinerja Proses Perencanaan Kinerja Proses Penganggaran ProsesPengukuran&Monev Proses Pelaporan Pertanggungjawaban ProsesEvaluasi 1. Penyediaan Anggaran Sesuai Target Kinerja 2. Standar Biaya Untuk Output 1. Pengumpulan Data Kinerja 2. Pengukuran Kinerja 1. Capaian Kinerja 2. Akuntabilitas Kinerja vs Akuintabilitas Keuangan 1. Penilaian Kinerja 2. Perbaikan Kinerja 3. Perbaikan Perencanaan 4. Redistribusi Anggaran 21. SISTEM AKIP Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah instrumen pertanggungjawaban yang pada pokoknya terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian, dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban suatu instansi pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, serta misi organisasi. 21 22. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Rencana Strategis (INPRES NO 7/ 99) Adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. 22 23. VISI (Inpres no 7 / 1999) 1.Cara Pandang jauh ke depan ke mana suatu instansi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. 2.Merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah. 23 24. Proses penyusunan visi (hal 7) VISI PRIBADI STAKE- HOLDERS VISI KELOMPOK VISI ORGANISASI VISI ORGANISASI VISI PENDIRI ORG. (FOUNDER) 24 25. 25 KINERJA SISTIM AKIP 35% 20% 15% 10% 7% 17.5% 10.5% 4% 10% 6% 3% 7.5% 4.5% 2% 5% 3% FORMAL KUALITAS PEMANFAATAN PERENCANAAN KINERJA PENGUKURAN KINERJA PELAPORAN KINERJA EVALUASI KINERJA 5% 10%PENCAPAIAN KINERJA OUTPUT OUTCOME 80% 20% PENILAIANAKUNTABILITASKINERJA 5% LAINNYA 26. SISTEMATIKA LAKIP Sampul depan Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi I PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas pokok dan fungsi instansi Analisis perkembangan stratejik II. RENCANA STRATEJIK III. RENCANA KINERJA IV. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas Keuangan V. PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN 26 27. FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI 1 Nama 1 Nama 2 NIP 2 NIP 3 Pangkat/Gol.Ruang 3 Pangkat/Gol.Ruang 4 Jabatan 4 Jabatan 5 Unit Kerja 5 Unit Kerja NO III. KEGIATAN TUGAS JABATAN AK TARGET KUANT/OUTPUT KUAL/MUTU WAKTU BIAYA 1 Menerima berkas dan mempelajari 10 Berkas 100 12 Bula n 10,000,000 2 Menyiapkan bahan ketentuan 20 Ketentuan 100 12 Bula n 10,000,000 3 Menyiapkan Surat Permintaan 35 Surat 100 6 Bula n 10,000,000 4 Mengecek Kelengkapan Syarat 55 Surat 100 6 Bula n 10,000,000 5 Menyiapkan Kelengkapan Pelks. Sumpah Janji 55 Berkas 100 6 Bula n 10,000,000 6 Menyiapkan berita Acara Sumpah / Janji 55 Surat 100 3 Bula n 10,000,000 7 Mendistribusikan Berita Acara Sumpah/ Janji 55 Surat 100 3 Bula n 10,000,000 8 Membuat Rekapitulasi PNS yg diambil sumpah 5 Surat 100 2 Bula n 10,000,000 9 Membuat Lap 12 Berkas 100 12 Bula n 5,000,000 10 Evaluasi 12 Berkas 100 12 Bula n 10,000,000 11 12 13 14 15 Jakarta, Januari 20. Pejabat Penilai, Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai 0 0 NIP. NIP. Catatan : * AK Bagi PNS yang memangku jabatan fungsional tertentu 28. PENILAIAN CAPAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Jangka Waktu Penilaian ... Januari s.d. 31 Desember 20. NO I. Kegiatan Tugas Jabatan AK TARGET AK REALISASI PENGHITUNGAN NILAI CAPAIAN SKP Kuant/ Output Kual/Mutu Waktu Biaya Kuant/ Output Kual/Mutu Waktu Biaya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Menerimaberkas dan mempelajari 0 10 Berkas 100 12 Bula n 10000000 0 10 Berkas 100 10 Bulan 10,000,000 368.67 92.16666667 2 Menyiapkan bahan ketentuan 20 Ketentu an 100 12 Bula n 10,000,000 23 Ketentua n 115 12 Bulan 10,000,000 382.00 95.5 3 Menyiapkan Surat Permintaan 35 Surat 100 6 Bula n 10000000 36 Surat 102 6 Bulan 10,000,000 356.86 89.21428571 4 Mengecek Kelengkapan Syarat 55 Surat 100 6 Bula n 10000000 56 Surat 101 6 Bulan 10,000,000 354.82 88.70454545 5 Menyiapkan Kelengkapan Pelks. Sumpah Janji 55 Berkas 100 6 Bula n 10000000 50 Berkas 90 6 Bulan 10,000,000 332.91 83.22727273 6 Menyiapkan berita Acara Sumpah / Janji 55 Surat 100 3 Bula n 10000000 50 Surat 90 3 Bulan 10,000,000 332.91 83.22727273 7 MendistribusikanBerita Acara Sumpah/ Janji 55 Surat 100 3 Bula n 10000000 50 Surat 90 3 Bulan 10,000,000 332.91 83.22727273 8 Membuat Rekapitulasi PNS yg diambilsumpah 5 Surat 100 2 Bula n 10000000 5 Surat 100 2 Bulan 10,000,000 352.00 88 9 Membuat Lap 12 Berkas 100 12 Bula n 5000000 12 Berkas 100 12 Bulan 5,000,000 352.00 88 10 Evaluasi 12 Berkas 100 12 Bula n 10000000 12 Berkas 100 12 Bulan 10,000,000 352.00 88 II. TUGAS TAMBAHAN DAN KREATIVITAS : 10 MendapingiPimpinan 1 1 1 1 30 krer 1 1 9 9 Nilai Capaian SKP 97.93 (Sangat Baik) Jakarta, . Januari 20 Pejabat Penilai, 0 29. Lingkungan Kerja yang Akuntabel A. KEPEMIMPINAN B. TRANSPARASI C. INTEGRITAS D. TANGGUNG JAWAB E. KEADILAN F. KEPERCAYAAN G. KESEIMBANGAN H. KEJELASAN I. KONSISTENSI 30. UNTUK MENCIPTAKAN FRAMEWORK AKUNTABILITAS, LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN ADALAH : 1) Tentukan tanggung jawab dan tujuan 2) Rencanakan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan 3) Lakukan implementasi dan monitoring kemajuan 4) Berikan laporan secara lengkap 5) Berikan evaluasi dan masukan perbaikan 31. III. AKUNTABILITAS DALAM KONTEKS TRANSPARASI DAN AKSES INFORMASI DIDALAM PASAL 3 UU NO 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DIJELASKAN BEBERAPA TUJUAN TRANSPARASI INFORMASI PUBLIK, SEBAGAI BERIKUT : MENJAMIN HAK WARGA NEGARA UNTUK MENGETAHUI RENCANA PEMBUATAN KEBIJAKAN PUBLIK DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PUBLIK, SERTA ALASAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PUBLIK MENDORONG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK MENINGKATKAN PERAN AKTIF MASYARAKAT DALAM PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK DAN PENGELOLAAN BADAN PUBLIK YANG BAIK MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BAIK, YAITU YANG TRANSPARAN, EFEKTIF DAN EFISIEN, AKUNTABEL SERTA DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN MENGETAHUI ALASAN KEBIJAKAN PUBLIK YANG MEMPENGARUHI HAJAT HIDUP ORANG BANYAK MENGEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN DAN MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA MENINGKATKAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI DI LINGKUNGAN BADAN PUBLIK UNTUK MENGHASILKAN LAYANAN INFORMASI 32. Badan publik disini adalah : Lembaga legislatif Lembaga yudikatif Badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/D, atau Organisasi non pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/D, sumbangan masyarakat dan/atau luar negeri 33. PRAKTEK KECURANGAN (FRAUD) DAN PERILAKU KORUP PADA UMUMNYA FRAUD TERJADI KARENA TIGA HAL YANG DAPAT TERJADI SECARA BERSAMAAN, YAITU : 1. INSENTIF ATAU TEKANAN UNTUK MELAKUKAN FRAUD 2. SIKAP ATAU RASIONALITAS UNTUK MEMB3NARKAN TINDAKAN FRAUD 3. . 34. Etika perilaku dan kultur organisasi yang anti kecurangan dapat mendukung secara efektif penerapan nilai-nilai budaya kerja, keberhasilan nya terkait antara satu deengan yang lain, yaitu : 1) Komitmen dari TOP Manajemen dalam organisasi 2) Membangun lingkungan organisasi yang kondusif 3) Perekrutan dan promosi pegawai 4) Pelatihan nilai-nilai organisasi atau entitas dan standar- standar pelaksanaan 5) Menciptakan saluran komunikasi yang efektif 6) Penegakan disiplin 35. Penggunaan sumber daya milik negara Fasilitas publik dilarang penggunaannya untuk kepentingan pribadi dan setiap PNS harus memastikan bahwa : Penggunaanya diatur sesuai dengan prosedur yang berlaku Penggunaannya dilakukan secara bertanggung jawab Pemeliharaan fasilitas secara benar dan bertanggung jawab 36. Contoh kasus : Seorang PNS mendapat mobil dinas, anaknya panas tinggi, bolehkah dia mempergunakan mobil dinas tersebut untuk membawa anaknya tsb ke RS ? Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantu dalam pengambilan keputusan : 1. Apakah penggunaan fasilitas tertentu dapat merugikan instansi dan negara? 2. Apakah penggunaan fasilitas tertentu merugikan reputasi pribadi anda dan juga yang lain? 3. Apakah penggunaan fasilitas menguntungkan pribadi semata? 37. Penyimpanan dan penggunaan data informasi pemerintah Mulgan (1997) mengidentifikasikan bahwa proses suatu organisasi akuntabel karena adanya kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan informasi dan data yang dibutuhkan oleh masyarakat atau pembuat kebijakan atau pengguna informasi dan data pemerintah lainnya. informasi ini dapat berupa data maupun penyampaian/penjelasan terhadap apa yang sedang dikerjakan, dan apa yang akan dilakukan 38. Data dan informasi yang disimpan dan digunakan harus sesuai dengan prinsip , sebagai berikut : Relevant information ( dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi sebelumnya, saat ini dan akan datang ) Reliable information ( dipercaya atau tidak bias ) Undestandable information ( mudah dipahami ) Comparable information ( dapat dibandingkan dengan institusi lain yang sejenis ) 39. Konflik kepentingan Adalah situasi yang timbul dimana tugas publik dan kepentingan pribadi bertentangan Tipe-tipe konflik kepentingan : a. Keuangan b. Non keuangan Konsekuensi kepentingan konflik : Hilangnya/berkurangnya kepercayaan pegawai dan stakeholder Memburuknya reputasi pribadi atau institusi Tindakan in-disipliner Pemutusan hubungan kerja Dapat dihukum baik perdata atau pidana 40. IV. MENJADI PNS YANG AKUNTABEL A. APA YANG DIHARAPKAN DARI SEORANG PNS PERILAKU INDIVIDU (INDIVIDU BEHAVIOUR) BERTINDAK SESUAI DENGAN PERSYARATAN LEGISLATIF, KEBIJAKAN LEMBAGA DAN KODE ETIK YANG BERLAKU UNTUK PERILAKU MEREKA TIDAK MENGGANGU, MENINDAS ATAU DISKRIMINASI KEBIASAAN KERJA MEMPERLAKUKAN MASYARAKAT DAN KOLEGA DENGAN HORMAT, PENUH KESOPANAN, KEJUJURAN DAN KEADILAN MEMBUAT KEPUTUSAN YANG ADIL, TIDAK MEMIHAK DAN SEGERA MELAYANI PEMERINTAH SETIAP HARI 41. B. PERILAKU BERKAITAN DENGAN TRANSPARASI DAN AKSES INFORMASI BAHWA PNS, : TIDAK MENGUNGKAPKAN INFORMASI RESMI ATAU DOKUMEN YANG DIPEROLEH SELAIN SEPERTI YANG DIPERSYARATKAN OLEH HUKUM ATAU OTORITAS YANG DIBERIKAN INSTITUSI TIDAK AKAN MENYALAHGUNAKAN INFORMASI RESMI UNTUK KEUNTUNGAN PRIBADI ATAU KOMERSIAL UNTUK DIRI SENDIRI ATAU YANG LAIN MEMENUHI PERSYARATAN LEGISLATIF 42. C. MENGHINDARI PERILAKU YANG CURANG DAN KORUPTIF PNS DILARANG UNTUK MELAKUKAN PENIPUAN YANG NMENYEBABKAN KERUGIAN KEUANGAN AKTUAL ATAU POTENSIAL UNTUK SETIAP ORANG ATAU INSTItUSINYA PNS DILARANG BERBUAT CURANG DALAM MENGGUNAKAN POSISI DAN KEWENANGAN MEREKA UNTUK KEUNTUNGAN PRIBADINYA PNS AKAN MELAPORKAN SETIAP PERILAKU CURANG ATAU KORUP PNS AKAN MELAPORKAN STIAP PELANGGARAN KODE ETIK BADAN PNS AKAN MEMAHAMI DAN MENERAPKAN AKUNTABILITAS YANG BERLAKU DISEKTOR PUBLIK 43. D. PERILAKU TERHADAP PENGGUNAAN SUMBER DAYA NEGARA PNS BERTANGGUNG JAWABUNTUK PENGELUARAN YANG RESMI PNS MENGGUNAKAN SUMBER DAYA YANG DIDANAI PUBLIK SECARA EFEKTIF DAN EFISIAN PNS HANYA MENGGUNAKAN PENGELUARAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN PNS TIDAK MENGGUNAKAN WAKTU KANTOR ATAU SUMBER DAYA UNTUK PEKERJAAN PARTAI POLITIK, PRIBADI ATAU KEUANGAN PNS MEMATUHI KEBIJAKAN DAN PEDOMAN PENGGUNAAN KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI FASILITASI PNS BERHATI-HATI UNTUK MEMASTIKAN SETIAP PERJALANAN DINAS DIGUNAKAN UNUTK TUJUAN RESMI PNS MENGGUNAKAN KEKAYAAAN NEGARA DAN BARANG MILIK NEGRA SECARA BERTANGGUNG JAWAB 44. E. PERILAKU BERKAITAN DENGAN PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN DATA SERTA INFORMASI PEMERINTAH PNS BERTINDAK DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN SECARA TRANSPARAN PNS MENJAMIN PENYIMPANAN INFORMASI YANG BERSIFAT RAHASIA PNS MEMATUHI PERENCANAAN YANG TELAH DITETAPKAN PNS DIPERBOLEHKAN BERBAGI INFORMASI UNTUK MENDORONG EFESIENSI DAN KREATIVITAS PNS MENJAGA KERAHASIAAN YANG MENYANGKUT KEBIJAKAN NEGARA PNS MEMBERIKANINFORMASI SECARA BENAR DAN TIDAK MENYESATKAN KEPADA PIHAK LAIN YANG MEMERLUKAN INFORMASI TERKAIT KEPENTINGAN KEDINASAN PNS TIDAK MENYALAHGUNAKAN INFORMASI INTERN NEGARA, TUGAS, STATUS, KEKUASAN, DAN JABATANNYA UNTUK MENDAPAT ATAU MENCARI KEUNTUNGAN ATAU MANFAAT BAGI DIRI SENDIRI ATAU ORANG LAIN. 45. F. PERILAKU BERKAITAN DENGAN KONFLIK KEPENTINGAN PNS HARUS DAPAT MEMASTIKAN KEPENTINGAN PRIBADI ATAU KEUANGAN TIDAK BERTENTANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEREKA UNTUK MELAKUKAN TUGAS-TUGAS RESMI MEREKA DENGAN TIDAK MEMIHAK KETIKA KONFLIK KEPENTINGAN YNG TIMBUL ANTARA KINERJA TUGAS PUBLIK DAN KEPENTINGAN PRIBADI ATAU PERSONAL, MAKA PNS DAPAT BERHATI-HATIUNTUK KEPENTINGAN UMUM PNS MEMAHAMI BAHWA KONFLIK KEPENTINGAN SEBENARNYA, DIANGGAP ADA ATAU BERPOTENSI ADA DI MASA DEPAN 46. G. BAGAIMANA MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG AKUNTABEL BAGI PNS ? PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA AKUNTABEL DAN BERETIKA BERARTI DAPAT MEMBUAT KEPUTUSAN DAN TINDAKAN YANG TEPAT DAN AKURAT