Bahan Sgd Lbm 3

download Bahan Sgd Lbm 3

of 19

Transcript of Bahan Sgd Lbm 3

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    1/19

    Definisi obesitas

    Obesitas merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang

    berlebihan dibanding dengan yang diperlukan untuk fungsi tubuh

    Macam obesitas

    Menurut jumlah dan ukuran

    Obesitas hiperplasti :karena sel adiposa lebih banyak dan lebih besar dari normal

    Obesitas hipertrofi :karena sel adiposa relatif tapi ukuran membesar

    Berdasar bentuk tubuh

    Obesitas bentuk buah apel : Obesitas central karena lemaknya berkumpul di daerah

    perut,terjadi pada pria

    Obesitas bentuk buah pir (obesitas perifer): lemak berkumpul di daerah

    pinggul,biasanya pada wanita

    Berdasar etiologi

    Obesitas primer :kaarena faktor nutrisi,asupan makanan yg masuk ke tubuh

    Obesitas sekunder : karena penyakit atau kelainan kongenital

    Obesitas juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah dan ukuran dari sel sel

    adipose yaitu:

    1. Obesitas hiperplasti yaitu jumlah sel adipose yang lebih banyak dan lebih besar

    dari normal, jenis obesitas ini biasnya massive dan dimulai dari usia dini. Jumlah seladipose ditubuh bertambah 2-4 kali lipat pada usia lahir sampai dengan 2 tahun dan

    relative stabil setelah masa puberty.

    2. Obesitas hipertropi yaitu jumlah sel adipose relative tetap tetapi ukurannya yang

    membesar, obesitas jenis ini merupakan yang umum terjadi yang lebih kepada

    abesitas moderate atau over weight dan umumnya terjadi pada orang dewasa.

    (Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall)

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    2/19

    Tipe pada obesitas dapat dibedakan menjadi 4 klasifikasi, antara lain sebagai berikut:

    Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh

    o Obesitas tipe buah apel (Apple Shape)Type seperti ini biasanya terdapat pada pria. dimana lemak tertumpuk di sekitar perut.

    Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe buah pear (Gynoid).

    o Obesitas tipe buah pear (Gynoid)

    Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan di sekitar pinggul dan

    bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.

    o Tipe Ovid (Bentuk Kotak Buah)Ciri dari tipe ini adalah "besar di seluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnya terdapat

    pada orang-orang yang gemuk secara genetik.

    Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak

    o Tipe hiperlastik

    Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel lemak lebih

    banyak dibandingkan dengan kondisi normal. Akan tetapi, ukuran sel lemak tersebut

    masih sesuai dengan ukuran sel yang normal. Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi

    sejak masa anak-anak dan sulit untuk diturunkan ke berat badan normal. Bila terjadi

    penurunan berat tubuh sifatnya hanya sementara dan kondisi tubuh akan mudah kembali

    ke keadaan semula.

    o Tipe hipertropik

    Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal, tetapi

    ukuran sel lebih besar dari ukuran normal. Kegemukan ini biasanya terjadi pada orang

    dewasa dan relatif lebih mudah menurunkan berat tubuh dibanding tipe hiperlastik.

    Namun, kegemukan tipe ini mempunyai risiko lebih mudah terserang penyakit gula dantekanan darah tinggi.

    o Tipe hiperlastik-hipertropik

    Pada kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang terdapat pada tubuh seseorang

    melebihi ukuran normal. Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan

    berlangsung terus hingga dewasa. Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling

    sukar menurunkan berat tubuh. Dengan demikian, seseorang dengan tipe kegemukan

    seperti ini paling mudah terserang berbagai penyakit degeneratif.

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    3/19

    Tipe Obesitas Berdasarkan Umur

    o Kegemukan saat bayi

    Kegemukan pada masa bayi disebabkan kurangnya pengetahuan orang tua, terutama

    tentang kebutuhan konsumsi makanan. Pihak orang tua harus paham benar akan waktu

    dan menu yang tepat untuk memberi makan terhadap bayinya. Kegemukan pada masa bayiperlu dihindari karena jumlah bayi yang menderita kegemukan pada umur enam bulan

    pertama ternyata lebih dari sepertiganya menjadi gemuk pada saat dewasa.

    o Kegemukan saat anak-anak

    Kegemukan pada masa anak-anak disebabkan oleh pola makan yang salah disertai

    aktivitas fisik yang rendah. Aktivitas fisik sangat diperlukan dalam proses pembakaran

    kelebihan lemak dalam tubuh.

    o Kegemukan saat dewasa

    Kegemukan sering terjadi pada masa dewasa karena lemak tubuh mulai menumpuk. Umur

    30 tahun merupakan umur saat seseorang mulai mantap dengan kariernya, ditandai

    dengan tanggung jawab makin besar, ambisi tinggi, dan pekerjaan menumpuk. Kesibukan-

    kesibukan tersebut menjadi penyebab kekurangan waktu untuk olahraga. Oleh karena

    itu, bila kurang hati-hati dalam menjaga tubuh, perlahan-lahan kegemukan mulai

    mengintai. Bila dibiarkan, pada umur 45-60 tahun sering menjadi kritis akibat tubuh

    digerogoti penyakit seperti jantung koroner, diabetes, dan penyakit lainnya, terutama

    pada orang-orang yang kegemukan.

    Tipe Kegemukan Berdasarkan Tingkat Kegemukan

    o Simple obesity (kegemukan ringan), merupakan kegemukan akibat kelebihan berat

    tubuh sebanyak 20% dari berat ideal dan tanpa disertai penyakit diabetes melitus,

    hipertensi, dan hiperlipidemia.

    o Mild obesity, merupakan kegemukan akibat kelebihan berat tubuh antara 20-30% dari

    berat ideal yang belum disertai penyakit tertentu, tetapi sudah perlu diwaspadai.

    o Moderat obesity, merupakan kegemukan akibat kelebihan berat tubuh antara 30-60%

    dihitung dari berat ideal. Pada tingkat ini penderita termasuk berisiko tinggi untuk

    menderita penyakit yang berhubungan dengan obesitas.

    o Morbid obesity, merupakan kegemukan akibat kelebihan berat tubuh dari berat ideal

    lebih dari 60% dengan risiko sangat tinggi terhadap penyakit pernapasan, gagal jantung,

    dan kematian mendadak.

    (dr. Genis Ginanjar W.Obesitas pada anak).

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    4/19

    Klasifikasi

    o Obesitas psikogenetik

    rangsangan hipotalamus karena kebiasaan makan 3x sehari dan tiapmakn harus penuh

    o O. Neurogenikkeadaan makan yang berlebihan dan menjadi gemuk menyebabkan

    kelebihan produksi insulin,dimana menyebabkan penyimpanan lemak

    o O. Karena faktor genetikgen dapat mengatur tingkat makanan dengan berbagai cara,yaitu:

    *kelainan genetic pusat makan untuk mengatur tingkat penyimpanan

    energy tinggi atau rendah*kelainan factor psikis secara herediter,baik untuk meningkatkan nafsu

    makan atau menyebabkan orang tersebut makan sebagai

    mekanismepelepasan

    o O. Karena kelebihan nutrisi pada masa kanak- kanaklaju pembentukan sel lemak baru terutama cepat pada beberapa tahun

    pertama kehidupan,dan semakin lama besar laju penyimpanan lemak

    semakin besar pula jumlah sel lemak.

    (Fisiologi Kedokteran,GUYTON&HALL)

    Berdasarkan etiologinya ;

    1. Obesitas Primerdisebabkan faktor nutrisi dengan berbagai faktor yang dapat

    mempengaruhi masukan makanan,yaitu masukan makanan berlebih

    dibanding dengan kebutuhan energi yang diperlukan tubuh

    2. Obesitas Sekunderdisebabkan adanya penyakit/kelainan kogenital

    (mielodisplasia),endokrin (sindrom cushing, sindrom freulich,sindrom

    mauriac,pseudo paratiroidisme) atau kondisi lain (sindrom

    klinefelter,sindrom turner,sindrom down,dll)

    Berdasarkan patogenesis ;

    1.Regulatory obesity

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    5/19

    gangguan primernya berada pada pusat yang mengatur masukan

    makanan

    2. Obesitas metabolikkelainan pada metabolisme lemak dan karbohidrat

    Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi 3. FKUI

    Obesitas Tipe Buah ApelPada pria obesitas umumnya menyimpan lemak di bawah kulit

    dinding perut dan di rongga perut sehingga gemuk diperut dan

    mempunyai bentuk tubuh seperti buah apel (apple type). Karena

    lemak banyak berkumpul dirongga perut, obesitas tipe buah apel

    disebut juga obesitas sentral, karena banyak terdapat pada laki-

    laki disebut juga sebagai obesitas tipe android.

    Obesitas Tipe Buah PearKelebihan lemak pada wanita disimpan dibawah kulit bagian daerah

    pinggul dan paha, sehingga tubuh berbentuk seperti buah pear

    (pear type). Karena lemak berkumpul dipinggir tubuh yaitu

    dipinggul dan paha, obesitas tipe buah pear disebut juga sebagai

    obesitas perifer dan karena banyak terdapat pada wanita disebut

    juga sebagai obesitas tipe perempuan atau obesitas tipe gynoid.

    Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak

    a.Obesitas Tipe HyperplastikObesitas terjadi karena jumlah sel lemak yang lebih banyak dibandingkan

    keadaan normal, tetapi ukuran sel-selnya tidak bertambah besar.Obesitas ini biasa terjadi pada masa anak-anak.

    b.Obesitas Tipe HypertropikObesitas terjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih besar

    dibandingkan keadaan normal,tetapi jumlah sel tidak bertambah banyak

    dari normal. Obesitas tipe ini terjadi pada usia dewasa, Upaya untuk

    menurunkan berat badan lebih mudah dibandingkan tipe hyperplastik.

    c.Obesitas Tipe Hyperplastik Dan Hypertropik

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    6/19

    Obesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi normal.

    Pembentukan sel lemak baru terjadi segera setelah derajat hypertropi

    mencapai maksimal dengan perantaraan suatu sinyal yang dikeluarkan oleh

    sel lemak yang mengalami hypertropik, obesitas ini dimulai pada anak-

    anak dan berlangsung terus sampai dewasa, upaya untuk menurunkan

    berat badan paling sulit dan resiko tinggi untuk terjadi komplikasi

    penyakit.

    http://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusi-mengatasi-

    overweight-dan-obesitas.

    http://www.scribd.com/doc/22449219/OBESITAS

    Menurut gejala klinisnya, obesitas menjadi:

    Obesitas sederhana (simple obesity)

    Terdapat gejala kegemukan saja tanpa disertai kelainan

    hormonal/mental/fisik lainnya, obesitas ini terjadi karena

    faktor nutrisi.

    Bentuk khusus obesitas

    Kelainan endokrin/hormonal

    http://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusi-mengatasi-overweight-dan-obesitashttp://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusi-mengatasi-overweight-dan-obesitashttp://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusi-mengatasi-overweight-dan-obesitashttp://www.scribd.com/doc/22449219/OBESITAShttp://www.scribd.com/doc/22449219/OBESITAShttp://www.scribd.com/doc/22449219/OBESITAShttp://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusi-mengatasi-overweight-dan-obesitashttp://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusi-mengatasi-overweight-dan-obesitas
  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    7/19

    Tersering adalah sindrom Cushing, pada anak yang sensitiv

    terhadap pengobatan dengan hormon steroid.

    Kelainan somatodismorfik

    Sindrom Prader-Willi, sindrom

    Summitdan Carppeater,sindrom Laurence Moon Bield, dan

    sindrom Cohen.Obesitas pada kelainan ini hampir selalu di

    sertai mental retardasi dan kelainan ortopedi.

    Kelainan Hipotalamus

    Kelainan pada hipotolamus yang mempengaruhi nafsu makan

    dan berakibat terjadinya obesitas, sebagai akibat dari

    kraniofaringioma, leukimia serebral, trauma kepala, dan lain-

    lain (Soetjiningsih,1998).

    Menurut peningkatan berat badan

    Obesitas ringan

    Yaitu peningkatan berat badan antara 20-29% dari berat

    badan ideal.

    Obesitas sedangYaitu peningkatan berat badan antara 30-40% dari berat

    badan ideal.

    Obesitas berat

    Yaitu peningkatan berat badan antara lebih dari 40% dari

    berat badan ideal (Soetjiningsih,1998).

    (Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall)

    Klasifikasi obesitas berdasarkan IMT menurut WHO

    Dalam penelitian pd 6318 org pd thn 2003-2004 HISOBI

    (Himpunan Studi Obesitas Indonesia) mendapatkan nilai IMT

    dan lingkar perut yg tdk berbeda jauh dr yg diusulkan oleh

    WHO yaitu nilai batas :

    IMT = 24,9kg/m2 untuk perempuan dan laki2

    Lingkar perut 82,5 cm utk perempuan

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    8/19

    Lingkar perut 88,7 cm utk laki2.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam

    Penanda kandungan lemak tubuh yg digunakan adalahindeks massa tubuh (BMI), yg dpt dihitung :

    BMI = BB (kg)/ {TB (m)}2

    Secara klinis, BMI yg bernilai antara 25-29,9 kg/m2

    disebut overweight, dan nilai BMI >30kg/m2 disebut

    obese.

    Mengukur persentase lemak tubuh total. pengukuran

    tebal lipatan kulit, impedansi bioelektrik, pengukuran

    berat badan dalam air. Obesitas biasanya dinyatakan dg

    adanya >25% lemak tubuh total pd pria atau >35% lemak

    tubuh total pd wanita.

    Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton dan hall.11

    th

    edition, EGC.

    Tanda Orang Obesitas

    Rasio pinggul-pinggangKelebihan BB (gemuk bahkan obesitas) mengakibatkan masalah metabolisme,

    bila itu berpusat di daerah perut sebagai penyangga pinggul & paha maka akan

    terjadi keabnormalan rasio pinggul & pinggang. Cara ukur pinggang menggunakn

    midline. Begitupula lingkar pinggul. Lalu bagulah ukuran pinggang dan pinggulnya.

    Normal wanita 0,70 0,75 dan laki-laki 0,80 0,90.

    Merasa kembung setelah makan. Keadaan sehat, kebutuhan air sel tubuh terjaga dengan baik. Cairan

    intraseluler menjaga metabolisme dalam tubuh. Namun cairan

    ekstraseluler, yaitu cairan yang terbentuk di luar sel tubuh tidak sehat.

    Kondisi ini disebut edema, akibat obesitas. Disebabkan mengkonsumsi

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    9/19

    makanan yang tidak benar, melewati jadwal makan, gaya hidup sedentary

    (lebih banyak diam), dan menjalankan diet tidak benar. Sehinggga tubuh

    tidak memanfaatkan asupan makanan sebagaimana mestinya.

    Tes cairan ekstraseluler edema

    Tekan otot/lemak (5 menit) kulit kembali seperti semula. tapi

    kalau cairan intraseluler cairan kesamping2 lama kembali semakin

    lama lekukan = banyak cairan yang ada di tubuh kesimpulan : kelebihan

    BB sebagai cairan

    (Prof. Dr. H. Ahmad H. Asdie, Sp. PD-KEMD. Ahli penyakit dalam dan konsultan

    diabetes RS. Dr. Sardjito dalam buku diabetes)

    Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa

    menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun

    penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada

    saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur

    apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

    Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung

    bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan

    pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yangmenderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan

    dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan

    mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan

    akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

    Klasifikasi BB lebih dan Obesitas pada orang Dewasa berdasarkan

    IMT menurut WHOKLASIFIKASI IMT ( kg/m)

    Berat Badan

    Kurang

    < 18,5

    Kisaran Normal 18,5 24,9

    Berat Badan Lebih > 25,0

    Pra Obes 25,0 29,9

    Obes Tingkat I 30,0 34,9

    Obes Tingkat II 35,0 39,9

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    10/19

    Obes Tingkat III > 40,0

    Kriteria BB lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT dan Lingkar Perut

    Menurut Kriteria ASIA PASIFIK

    KLASIFIKASIIMT (

    kg/m )

    Resiko Ko-Morbiditas

    Lingkar Perut

    < 90 cm ( )

    < 80 cm ( )

    90 cm ( )

    80 cm ( )

    BB kurang < 18,5 Rendah ( resiko meningkat

    pada masalah klinis lain )

    Sedang

    Kisaran normal 18,5 22,9 Sedang Meningkat

    BB lebih 23,0Beresiko 23,0 24,9 Meningkat Moderat

    Obes I 25,0 29,9 Moderat Berat

    Obes II 30,0 Berat Sangat berat

    Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, 2006

    Faktor yg mempengaruhi obesitas?a. Faktor Genetik .

    Parental fatnessmerupakan faktor genetik yang berperanan besar. Bilakedua orang tua obesitas, 80% anaknya menjadi obesitas; bila salahsatu orang tua obesitas, kejadianobesitas menjadi 40% dan bila kedua orang tua tidak obesitas,prevalensi menjadi 14%.5Hipotesis Barker menyatakan bahwa perubahan lingkungan nutrisiintrauterin menyebabkan gangguan perkembangan organ-organ tubuh

    terutama kerentanan terhadap pemrogramanjanin yang dikemudian hari bersama-sama dengan pengaruh diet danstress lingkungan merupakan predisposisi timbulnya berbagai penyakitdikemudian hari. Mekanisme kerentanan genetik terhadap obesitasmelalui efek pada resting metabolic rate,thermogenesis non exercise,kecepatan oksidasi lipid dan kontrol nafsu makan yang jelek. Dengandemikian kerentanan terhadap obesitas ditentukan secara genetiksedanglingkungan menentukan ekspresi fenotipe.

    b. Faktor lingkungan

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    11/19

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    12/19

    akan di oksidasi; sedang karbohidrat mempunyai kapasitaspenyimpanan dalam bentuk glikogen hanya dalam jumlah kecil.Asupan dan oksidasi karbohidrat di regulasi sangat ketat dancepat, sehingga perubahan oksidasi karbohidrat mengakibatkan

    perubahan asupan karbohidrat.Bila cadangan lemak tubuh rendah dan asupan karbohidratberlebihan, maka kelebihan energi dari karbohidrat sekitar 60-80% disimpan dalam bentuk lemak tubuh. Lemak mempunyaikapasitas penyimpanan yang tidak terbatas. Kelebihan asupanlemak tidak diiringi peningkatan oksidasi lemak sehingga sekitar96% lemak akan disimpan dalam jaringan lemak.

    Faktor sosial ekonomiPerubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup, polamakan, serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihanjenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi.Suatu data menunjukkan bahwa beberapa tahun terakhirterlihat adanya perubahan gaya hidup yang menjurus padapenurunan aktifitas fisik, seperti: ke sekolah dengan naikkendaraan dan kurangnya aktifitas bermain dengan teman sertalingkungan rumah yang tidak memungkinkan anak-anak bermaindiluar rumah, sehingga anak lebih senang bermain komputer /

    games, nonton TV atau video dibanding melakukan aktifitasfisik.Selain itu juga ketersediaan dan harga dari junk foodyangmudah terjangkau akan berisiko menimbulkan obesitas.

    Sumber ; Satoto, Karjati, S., Darmojo, B., Tjokroprawiro,

    A., Kodyat, BA.

    1. Faktor genetik.Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memilikipenyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagigen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisamendorong terjadinya obesitas.Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup denganfaktor genetik.Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetikmemberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan

    seseorang.

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    13/19

    2. Faktor lingkungan.Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasusobesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan

    yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gayahidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorangmakan serta bagaimana aktivitasnya).Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya,tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.

    3. Faktor psikis.Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi

    kebiasaan makannya.Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya denganmakan.

    Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yangnegatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius padabanyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisamenimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannyaserta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.

    Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebabobesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) danmakan di malam hari (sindroma makan pada malam hari).Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan.Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makandalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidakdiikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan.Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak.

    Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnyanafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yangberlebihan, agitasidan insomniapada malam hari.

    4. Faktor kesehatan.5. Obat-obatan.

    Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.

    6. Faktor perkembangan.Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya)menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    14/19

    tubuh.Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masakanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampak 5 kali lebih banyakdibandingkan dengan orang yang berat badannya normal.

    Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunanberat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangijumlah lemak di dalam setiap sel.

    7. Aktivitas fisikKurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satupenyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas ditengah masyarakat yang makmur.Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori.Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak

    dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akanmengalami obesitas.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall, 1997

    Komplikasi obesitas+patofisiologi?

    a. Penyakit jantung koroner.Terjadi bila ada timbunan plak mengandung lipoprotein, kolesterol,

    sisa-sisa jaringan, dan terbentuknya kalsium pada intima ataupermukaan pembuluh darah.

    b. Hipertensi.Bila terjadi penyempitan pembuluh darah oleh plak sehingga jantung

    akan memompa darah lebih cepat, untuk menyuplai oksigen dalam otak.

    c. Stroke.Bila plak didalam pembuluh darah cukup besar untuk menyumbat aliran

    darah, jaringan akan kekurangan oksigen dan zat gizi sehingga

    menimbulkan infark.

    d. Diabetes MelitusAdalah suatu kelainan yang ditandai dengan gangguan metabolisme

    karbohidrat, lemak dan protein .sering terjadi hiperglikemia dan

    glukosuria

    Resiko Psikososial

    obesitas memberi hambatan2 fisis ( kesulitan dalam melakukanaktivitas ), sosial ( pengucilan dalam masyarakat, peningkatan biaya

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    15/19

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    16/19

    Tubuh sendiri memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan melalui

    hati. Bila terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung

    kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah bisa berlebih

    (disebut hiperkolesterolemia). Kelebihan kadar kolesterol dalam

    darah akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah

    arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma (sumber utama

    plak berasal dari LDL-Kolesterol. Sedangkan HDL membawa

    kembali kelebihan kolesterol ke dalam hati, sehingga mengurangi

    penumpukan kolesterol di dalam dinding pembuluh darah). Ateroma

    berisi bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan

    lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan

    ikat.

    Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan

    terjadi suatu penebalan pada dinding pembuluh darah arteri,

    sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteri. Kejadian ini

    disebut sebagai aterosklerosis (terdapatnya aterom pada dinding

    arteri, berisi kolesterol dan zat lemak lainnya). Hal ini

    menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada dinding

    arteri & hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila ateroma yangterbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri

    dan terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran

    darah dalam arteri tersebut.

    Patofisiologi obesitas?

    Patogenesis

    - Menurut hukum termodinamik obesitas terjadi karena ketidak seimbanganantara asupan energi dengan keluaran energi (energy expendicture) sehingga

    terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan

    lemak. Kelebihan energi tersebut dapat disebabkan oleh asupan energi yang

    tinggi atau keluaran energi yang rendah. Asupan energi yang tinggi disebabkan

    oleh konsumsi makanan yang berlebihan sedangkan keluaran energi yang

    rendah disebabkan oleh rendahnya metabolisme tubuh, aktifitas fisik, dan

    efek termogenesis makanan.

    - Efek termogenesis makanan ditentukan oleh komposisi makanan. Lemakmemberikan efek termogenesis lebih rendah (3% dari energi total yang

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    17/19

    dihasilkan lemak) dibandingkan dengan karbohidrat (6-7% dari energi total

    yang dihasilkan karbohidrat) dan protein (25% dari energi total yang

    dihasilkan protein).

    - Pemasukan kalori berasal dari makanan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktorsosial, kultural, ekonomi, emosional dll. Faktor di dalam tubuh yangmempengaruhi antara lain: leptin dan insulin menghambat masuknya makanan,

    sinyal lapar (vagal, neural, cholesistokinin) lewat nucleus tractus solitarius,

    ghrelin produksi lambung penghambat leptin dan agonist GH serta faktor

    syaraf hipotalamus yang amat kompleks. Masuknya insulin dan leptin ke dalam

    otak menyebabkan dose-dependent reduction asupan makanan, peningkatan

    pemakaian energi dan penurunan berat badan. Sebaliknya penurunan aktifitas

    insulin maupun leptin di dalam otak menyebabkan peningkatan asupan makanan,

    penurunan pemakaian energi dan peningkatan berat badan.Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 11. EGC

    Patofisiologi- Penelitian terakhir menunjukkan bahwa jarungan lemak bukanlah sekedar

    tempat penimbunan trigliserida tetapi merupakan jaringan endokrin aktif yang

    dapat berdialog dengan otot dan hati ( dua jaringan sasaran insulin yang

    penting). Efek adiposit jarak jauh ini terjadi melalui zat perantara ynag

    dikeluarkan oleh sel lemak. Molekul ini meliputi TNF (tumor nekrosis faktor),

    asam lemak, leptin dan suatu faktor baru yang disebut resitin. TNF, yang lebnih

    dikenal karena efeknya pada peradangan dan imunitas, disintesis di adiposit dan

    mengalami ekspersi berlebihan dalam sel lemak orang yang kegemukan. TNF

    menyebabbkan resistensi insulin dengan mempengaruhi jalur jalur sinyal

    pascareseptor. Pada kegemukan, kadar asam lemak bebas lebih tinggi daripada

    normal, dan asam lemak ini meningkatkan resistensi insulin melalui mekanisme

    yang belum sepenuhnya diketahui.

    - Leptin adalah suatu hormon adiposit yang menyebabkan obesitas hebat danresistensi insulin. Pengembalian leptin mengurangi obesitas, dan secara

    independen, resistensi insulin; karena itu, tidak seperti TNF, leptinmemperbaiki resistensi insulin.

    - Zat yang terakhir adalah resitin, yang diberi nama demikian karenameningkatkan resistensi insulin. Resitin dihaasilkan oleh sel lemak, dan kadarnya

    meningkat pada obesitas. Penurunan kadar resitinin meningkatkan kerja insulin

    dan sebaliknya pemberian resitin rekombinan meningkatkan resistensi insulin.

    - Yang cukup menarik, efek terapetik obat antidiabetes oral tertentu yangdigunakan dalam DM tipe 2 pada manusia juga mungkin berkaitan dengan

    kemampuan obat tersebut memodulasi produksi resitin. Obat antidiabetes

    golongan tiazolidinedion berikatan dengan reseptr yang disbut peroxisome

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    18/19

    proliferator-activated receptor- (PPAR- ), yang diekspresikan di nukleus sel

    lemak. Dengak mengikat reseptor di adiposit, obat golongan tiazolidinedion

    mengendalikan transkripsi resitin atau gen sel adiposa lainnya yang

    mempengaruhi insulin. Diperkirakan sinyal PPAR- dalam mengendalikan

    resistensii insulin ditunjang oleh penelititan terhadap p[pasien yang mengalamiloss-of-function di gen PPAR- . Oleh karen itu, pengaktifan reseptor PPAR-

    oleh obat menurunkan resistensi insulin, ddan mutasi yang mengganggu

    pembentuka sinyal PPAR- meningkatkan resistensi insulin.

    Robbins, Kumar, Cotran. Buku Ajar Patologi. Edisi

    7.Vol.2.EGC.

    Penatalaksanaan obesitas?

    Pengaturan diet

    Peningkatan aktivitas (olahraga)

    Non farmakologi sama asaja disebut dengan perubahan gaya hidup meliputi :

    Terapi nutrisi medis

    Aktifitas fisik

    Farmakologi :

    apabila gagal dengan pengobatan non farmakologi maka harus dimulai dengan

    pemberian obat penurun lipid.

    Sumber : ilmu penyakit dalam jilid 3 edisi 4 hal 1929-1930

    Hubungan stres dengan makan

    Stres

    Kebanyakan orang yang mengalami stres cenderung memilih makanan yangmembuat diri merasa nyaman seperti makanan-makanan yang tinggi lemak dangula. Para peneliti telah menemukan hormon di dalam tubuh kita yang sangatberperan dalam masalh ini. Diantaranya adalah:

    SerotoninDisaat Anda mencapai titik nyaman karena makanan yang menggemukkan

    selama masa stres, hal itu mungkin menjadi usaha untuk mengobati diri.Karbohidrat yang Anda makan meningkatkan kadar serotonin, Serotonin

  • 7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3

    19/19

    adalah hormon di dalam tubuh yang membuat Anda merasa baik. Tak heran

    jika orang-orang yang berada di bawah tekanan cenderung memilih makananyang salah.Biasanya mereka cenderung memilih makanan berkarbohidrat yangmengandung lemak tinggi seperti muffins, donat, cookies, pastry, dan masih

    banyak lagi.

    CortisolPara peneliti telah menemukan bahwa stres berat juga dapat disebabkankarena tubuh tidak dapat mengeluarkan kelebihan cortisol. Cortisol adalahhormon yang menangani penyimpanan lemak dan penggunaan energi dalamtubuh kita. Cortisol juga mampu meningkatkan nafsu makan dan mendorongkeinginan kita untuk mengkonsumsi makanan manis dan berlemak.

    Neuropeptide YStudi yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa tubuh kita dapatmemproses makanan dengan cara yang berbeda saat kita berada di bawahtekanan. Studi yang sudah dilakukan pada seekor tikus lab yang telahdiberikan diet tinggi lemak dan gula dalam jumlah yang signifikan yangdiperoleh lemak tubuh

    Satu studi menemukan bahwa tikus laboratorium yang diberi diet tinggi lemakdan gula dalam jumlah signifikan yang diperoleh lemak tubuh bila ditempatkan

    di bawah kondisi stres.

    Jika kita salah satu orang yang melarikan diri dengan makan saat dilandastres, apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari kenaikan berat badandi saat-saat sulit?

    Kelainan neurogeniklesi pada nucleus ventromedialis hipotalamus menyebabkan seseorang makansecara berlebihan dan menjadi gemuk serta menyebabkan kelebihan insulinyang selanjutnya meningkatkan penyimpanan lemakpada penderita tumor hipofisis yang menekan hipotalamus menjadi gemuksecara bertahap, sehingga menggambarkan bahwa obesitas pada manusia jugadapat dengan pasti dihasilkan karena kerusakan hipotalamusBuku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall, 1997, Hal. 1116 - 1117