7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
1/19
Definisi obesitas
Obesitas merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang
berlebihan dibanding dengan yang diperlukan untuk fungsi tubuh
Macam obesitas
Menurut jumlah dan ukuran
Obesitas hiperplasti :karena sel adiposa lebih banyak dan lebih besar dari normal
Obesitas hipertrofi :karena sel adiposa relatif tapi ukuran membesar
Berdasar bentuk tubuh
Obesitas bentuk buah apel : Obesitas central karena lemaknya berkumpul di daerah
perut,terjadi pada pria
Obesitas bentuk buah pir (obesitas perifer): lemak berkumpul di daerah
pinggul,biasanya pada wanita
Berdasar etiologi
Obesitas primer :kaarena faktor nutrisi,asupan makanan yg masuk ke tubuh
Obesitas sekunder : karena penyakit atau kelainan kongenital
Obesitas juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah dan ukuran dari sel sel
adipose yaitu:
1. Obesitas hiperplasti yaitu jumlah sel adipose yang lebih banyak dan lebih besar
dari normal, jenis obesitas ini biasnya massive dan dimulai dari usia dini. Jumlah seladipose ditubuh bertambah 2-4 kali lipat pada usia lahir sampai dengan 2 tahun dan
relative stabil setelah masa puberty.
2. Obesitas hipertropi yaitu jumlah sel adipose relative tetap tetapi ukurannya yang
membesar, obesitas jenis ini merupakan yang umum terjadi yang lebih kepada
abesitas moderate atau over weight dan umumnya terjadi pada orang dewasa.
(Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall)
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
2/19
Tipe pada obesitas dapat dibedakan menjadi 4 klasifikasi, antara lain sebagai berikut:
Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh
o Obesitas tipe buah apel (Apple Shape)Type seperti ini biasanya terdapat pada pria. dimana lemak tertumpuk di sekitar perut.
Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe buah pear (Gynoid).
o Obesitas tipe buah pear (Gynoid)
Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan di sekitar pinggul dan
bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.
o Tipe Ovid (Bentuk Kotak Buah)Ciri dari tipe ini adalah "besar di seluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnya terdapat
pada orang-orang yang gemuk secara genetik.
Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak
o Tipe hiperlastik
Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel lemak lebih
banyak dibandingkan dengan kondisi normal. Akan tetapi, ukuran sel lemak tersebut
masih sesuai dengan ukuran sel yang normal. Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi
sejak masa anak-anak dan sulit untuk diturunkan ke berat badan normal. Bila terjadi
penurunan berat tubuh sifatnya hanya sementara dan kondisi tubuh akan mudah kembali
ke keadaan semula.
o Tipe hipertropik
Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal, tetapi
ukuran sel lebih besar dari ukuran normal. Kegemukan ini biasanya terjadi pada orang
dewasa dan relatif lebih mudah menurunkan berat tubuh dibanding tipe hiperlastik.
Namun, kegemukan tipe ini mempunyai risiko lebih mudah terserang penyakit gula dantekanan darah tinggi.
o Tipe hiperlastik-hipertropik
Pada kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang terdapat pada tubuh seseorang
melebihi ukuran normal. Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan
berlangsung terus hingga dewasa. Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling
sukar menurunkan berat tubuh. Dengan demikian, seseorang dengan tipe kegemukan
seperti ini paling mudah terserang berbagai penyakit degeneratif.
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
3/19
Tipe Obesitas Berdasarkan Umur
o Kegemukan saat bayi
Kegemukan pada masa bayi disebabkan kurangnya pengetahuan orang tua, terutama
tentang kebutuhan konsumsi makanan. Pihak orang tua harus paham benar akan waktu
dan menu yang tepat untuk memberi makan terhadap bayinya. Kegemukan pada masa bayiperlu dihindari karena jumlah bayi yang menderita kegemukan pada umur enam bulan
pertama ternyata lebih dari sepertiganya menjadi gemuk pada saat dewasa.
o Kegemukan saat anak-anak
Kegemukan pada masa anak-anak disebabkan oleh pola makan yang salah disertai
aktivitas fisik yang rendah. Aktivitas fisik sangat diperlukan dalam proses pembakaran
kelebihan lemak dalam tubuh.
o Kegemukan saat dewasa
Kegemukan sering terjadi pada masa dewasa karena lemak tubuh mulai menumpuk. Umur
30 tahun merupakan umur saat seseorang mulai mantap dengan kariernya, ditandai
dengan tanggung jawab makin besar, ambisi tinggi, dan pekerjaan menumpuk. Kesibukan-
kesibukan tersebut menjadi penyebab kekurangan waktu untuk olahraga. Oleh karena
itu, bila kurang hati-hati dalam menjaga tubuh, perlahan-lahan kegemukan mulai
mengintai. Bila dibiarkan, pada umur 45-60 tahun sering menjadi kritis akibat tubuh
digerogoti penyakit seperti jantung koroner, diabetes, dan penyakit lainnya, terutama
pada orang-orang yang kegemukan.
Tipe Kegemukan Berdasarkan Tingkat Kegemukan
o Simple obesity (kegemukan ringan), merupakan kegemukan akibat kelebihan berat
tubuh sebanyak 20% dari berat ideal dan tanpa disertai penyakit diabetes melitus,
hipertensi, dan hiperlipidemia.
o Mild obesity, merupakan kegemukan akibat kelebihan berat tubuh antara 20-30% dari
berat ideal yang belum disertai penyakit tertentu, tetapi sudah perlu diwaspadai.
o Moderat obesity, merupakan kegemukan akibat kelebihan berat tubuh antara 30-60%
dihitung dari berat ideal. Pada tingkat ini penderita termasuk berisiko tinggi untuk
menderita penyakit yang berhubungan dengan obesitas.
o Morbid obesity, merupakan kegemukan akibat kelebihan berat tubuh dari berat ideal
lebih dari 60% dengan risiko sangat tinggi terhadap penyakit pernapasan, gagal jantung,
dan kematian mendadak.
(dr. Genis Ginanjar W.Obesitas pada anak).
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
4/19
Klasifikasi
o Obesitas psikogenetik
rangsangan hipotalamus karena kebiasaan makan 3x sehari dan tiapmakn harus penuh
o O. Neurogenikkeadaan makan yang berlebihan dan menjadi gemuk menyebabkan
kelebihan produksi insulin,dimana menyebabkan penyimpanan lemak
o O. Karena faktor genetikgen dapat mengatur tingkat makanan dengan berbagai cara,yaitu:
*kelainan genetic pusat makan untuk mengatur tingkat penyimpanan
energy tinggi atau rendah*kelainan factor psikis secara herediter,baik untuk meningkatkan nafsu
makan atau menyebabkan orang tersebut makan sebagai
mekanismepelepasan
o O. Karena kelebihan nutrisi pada masa kanak- kanaklaju pembentukan sel lemak baru terutama cepat pada beberapa tahun
pertama kehidupan,dan semakin lama besar laju penyimpanan lemak
semakin besar pula jumlah sel lemak.
(Fisiologi Kedokteran,GUYTON&HALL)
Berdasarkan etiologinya ;
1. Obesitas Primerdisebabkan faktor nutrisi dengan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi masukan makanan,yaitu masukan makanan berlebih
dibanding dengan kebutuhan energi yang diperlukan tubuh
2. Obesitas Sekunderdisebabkan adanya penyakit/kelainan kogenital
(mielodisplasia),endokrin (sindrom cushing, sindrom freulich,sindrom
mauriac,pseudo paratiroidisme) atau kondisi lain (sindrom
klinefelter,sindrom turner,sindrom down,dll)
Berdasarkan patogenesis ;
1.Regulatory obesity
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
5/19
gangguan primernya berada pada pusat yang mengatur masukan
makanan
2. Obesitas metabolikkelainan pada metabolisme lemak dan karbohidrat
Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi 3. FKUI
Obesitas Tipe Buah ApelPada pria obesitas umumnya menyimpan lemak di bawah kulit
dinding perut dan di rongga perut sehingga gemuk diperut dan
mempunyai bentuk tubuh seperti buah apel (apple type). Karena
lemak banyak berkumpul dirongga perut, obesitas tipe buah apel
disebut juga obesitas sentral, karena banyak terdapat pada laki-
laki disebut juga sebagai obesitas tipe android.
Obesitas Tipe Buah PearKelebihan lemak pada wanita disimpan dibawah kulit bagian daerah
pinggul dan paha, sehingga tubuh berbentuk seperti buah pear
(pear type). Karena lemak berkumpul dipinggir tubuh yaitu
dipinggul dan paha, obesitas tipe buah pear disebut juga sebagai
obesitas perifer dan karena banyak terdapat pada wanita disebut
juga sebagai obesitas tipe perempuan atau obesitas tipe gynoid.
Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak
a.Obesitas Tipe HyperplastikObesitas terjadi karena jumlah sel lemak yang lebih banyak dibandingkan
keadaan normal, tetapi ukuran sel-selnya tidak bertambah besar.Obesitas ini biasa terjadi pada masa anak-anak.
b.Obesitas Tipe HypertropikObesitas terjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih besar
dibandingkan keadaan normal,tetapi jumlah sel tidak bertambah banyak
dari normal. Obesitas tipe ini terjadi pada usia dewasa, Upaya untuk
menurunkan berat badan lebih mudah dibandingkan tipe hyperplastik.
c.Obesitas Tipe Hyperplastik Dan Hypertropik
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
6/19
Obesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi normal.
Pembentukan sel lemak baru terjadi segera setelah derajat hypertropi
mencapai maksimal dengan perantaraan suatu sinyal yang dikeluarkan oleh
sel lemak yang mengalami hypertropik, obesitas ini dimulai pada anak-
anak dan berlangsung terus sampai dewasa, upaya untuk menurunkan
berat badan paling sulit dan resiko tinggi untuk terjadi komplikasi
penyakit.
http://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusi-mengatasi-
overweight-dan-obesitas.
http://www.scribd.com/doc/22449219/OBESITAS
Menurut gejala klinisnya, obesitas menjadi:
Obesitas sederhana (simple obesity)
Terdapat gejala kegemukan saja tanpa disertai kelainan
hormonal/mental/fisik lainnya, obesitas ini terjadi karena
faktor nutrisi.
Bentuk khusus obesitas
Kelainan endokrin/hormonal
http://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusi-mengatasi-overweight-dan-obesitashttp://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusi-mengatasi-overweight-dan-obesitashttp://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusi-mengatasi-overweight-dan-obesitashttp://www.scribd.com/doc/22449219/OBESITAShttp://www.scribd.com/doc/22449219/OBESITAShttp://www.scribd.com/doc/22449219/OBESITAShttp://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusi-mengatasi-overweight-dan-obesitashttp://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusi-mengatasi-overweight-dan-obesitas7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
7/19
Tersering adalah sindrom Cushing, pada anak yang sensitiv
terhadap pengobatan dengan hormon steroid.
Kelainan somatodismorfik
Sindrom Prader-Willi, sindrom
Summitdan Carppeater,sindrom Laurence Moon Bield, dan
sindrom Cohen.Obesitas pada kelainan ini hampir selalu di
sertai mental retardasi dan kelainan ortopedi.
Kelainan Hipotalamus
Kelainan pada hipotolamus yang mempengaruhi nafsu makan
dan berakibat terjadinya obesitas, sebagai akibat dari
kraniofaringioma, leukimia serebral, trauma kepala, dan lain-
lain (Soetjiningsih,1998).
Menurut peningkatan berat badan
Obesitas ringan
Yaitu peningkatan berat badan antara 20-29% dari berat
badan ideal.
Obesitas sedangYaitu peningkatan berat badan antara 30-40% dari berat
badan ideal.
Obesitas berat
Yaitu peningkatan berat badan antara lebih dari 40% dari
berat badan ideal (Soetjiningsih,1998).
(Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall)
Klasifikasi obesitas berdasarkan IMT menurut WHO
Dalam penelitian pd 6318 org pd thn 2003-2004 HISOBI
(Himpunan Studi Obesitas Indonesia) mendapatkan nilai IMT
dan lingkar perut yg tdk berbeda jauh dr yg diusulkan oleh
WHO yaitu nilai batas :
IMT = 24,9kg/m2 untuk perempuan dan laki2
Lingkar perut 82,5 cm utk perempuan
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
8/19
Lingkar perut 88,7 cm utk laki2.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Penanda kandungan lemak tubuh yg digunakan adalahindeks massa tubuh (BMI), yg dpt dihitung :
BMI = BB (kg)/ {TB (m)}2
Secara klinis, BMI yg bernilai antara 25-29,9 kg/m2
disebut overweight, dan nilai BMI >30kg/m2 disebut
obese.
Mengukur persentase lemak tubuh total. pengukuran
tebal lipatan kulit, impedansi bioelektrik, pengukuran
berat badan dalam air. Obesitas biasanya dinyatakan dg
adanya >25% lemak tubuh total pd pria atau >35% lemak
tubuh total pd wanita.
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton dan hall.11
th
edition, EGC.
Tanda Orang Obesitas
Rasio pinggul-pinggangKelebihan BB (gemuk bahkan obesitas) mengakibatkan masalah metabolisme,
bila itu berpusat di daerah perut sebagai penyangga pinggul & paha maka akan
terjadi keabnormalan rasio pinggul & pinggang. Cara ukur pinggang menggunakn
midline. Begitupula lingkar pinggul. Lalu bagulah ukuran pinggang dan pinggulnya.
Normal wanita 0,70 0,75 dan laki-laki 0,80 0,90.
Merasa kembung setelah makan. Keadaan sehat, kebutuhan air sel tubuh terjaga dengan baik. Cairan
intraseluler menjaga metabolisme dalam tubuh. Namun cairan
ekstraseluler, yaitu cairan yang terbentuk di luar sel tubuh tidak sehat.
Kondisi ini disebut edema, akibat obesitas. Disebabkan mengkonsumsi
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
9/19
makanan yang tidak benar, melewati jadwal makan, gaya hidup sedentary
(lebih banyak diam), dan menjalankan diet tidak benar. Sehinggga tubuh
tidak memanfaatkan asupan makanan sebagaimana mestinya.
Tes cairan ekstraseluler edema
Tekan otot/lemak (5 menit) kulit kembali seperti semula. tapi
kalau cairan intraseluler cairan kesamping2 lama kembali semakin
lama lekukan = banyak cairan yang ada di tubuh kesimpulan : kelebihan
BB sebagai cairan
(Prof. Dr. H. Ahmad H. Asdie, Sp. PD-KEMD. Ahli penyakit dalam dan konsultan
diabetes RS. Dr. Sardjito dalam buku diabetes)
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa
menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun
penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada
saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur
apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.
Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung
bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan
pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yangmenderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan
dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan
mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan
akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
Klasifikasi BB lebih dan Obesitas pada orang Dewasa berdasarkan
IMT menurut WHOKLASIFIKASI IMT ( kg/m)
Berat Badan
Kurang
< 18,5
Kisaran Normal 18,5 24,9
Berat Badan Lebih > 25,0
Pra Obes 25,0 29,9
Obes Tingkat I 30,0 34,9
Obes Tingkat II 35,0 39,9
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
10/19
Obes Tingkat III > 40,0
Kriteria BB lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT dan Lingkar Perut
Menurut Kriteria ASIA PASIFIK
KLASIFIKASIIMT (
kg/m )
Resiko Ko-Morbiditas
Lingkar Perut
< 90 cm ( )
< 80 cm ( )
90 cm ( )
80 cm ( )
BB kurang < 18,5 Rendah ( resiko meningkat
pada masalah klinis lain )
Sedang
Kisaran normal 18,5 22,9 Sedang Meningkat
BB lebih 23,0Beresiko 23,0 24,9 Meningkat Moderat
Obes I 25,0 29,9 Moderat Berat
Obes II 30,0 Berat Sangat berat
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, 2006
Faktor yg mempengaruhi obesitas?a. Faktor Genetik .
Parental fatnessmerupakan faktor genetik yang berperanan besar. Bilakedua orang tua obesitas, 80% anaknya menjadi obesitas; bila salahsatu orang tua obesitas, kejadianobesitas menjadi 40% dan bila kedua orang tua tidak obesitas,prevalensi menjadi 14%.5Hipotesis Barker menyatakan bahwa perubahan lingkungan nutrisiintrauterin menyebabkan gangguan perkembangan organ-organ tubuh
terutama kerentanan terhadap pemrogramanjanin yang dikemudian hari bersama-sama dengan pengaruh diet danstress lingkungan merupakan predisposisi timbulnya berbagai penyakitdikemudian hari. Mekanisme kerentanan genetik terhadap obesitasmelalui efek pada resting metabolic rate,thermogenesis non exercise,kecepatan oksidasi lipid dan kontrol nafsu makan yang jelek. Dengandemikian kerentanan terhadap obesitas ditentukan secara genetiksedanglingkungan menentukan ekspresi fenotipe.
b. Faktor lingkungan
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
11/19
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
12/19
akan di oksidasi; sedang karbohidrat mempunyai kapasitaspenyimpanan dalam bentuk glikogen hanya dalam jumlah kecil.Asupan dan oksidasi karbohidrat di regulasi sangat ketat dancepat, sehingga perubahan oksidasi karbohidrat mengakibatkan
perubahan asupan karbohidrat.Bila cadangan lemak tubuh rendah dan asupan karbohidratberlebihan, maka kelebihan energi dari karbohidrat sekitar 60-80% disimpan dalam bentuk lemak tubuh. Lemak mempunyaikapasitas penyimpanan yang tidak terbatas. Kelebihan asupanlemak tidak diiringi peningkatan oksidasi lemak sehingga sekitar96% lemak akan disimpan dalam jaringan lemak.
Faktor sosial ekonomiPerubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup, polamakan, serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihanjenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi.Suatu data menunjukkan bahwa beberapa tahun terakhirterlihat adanya perubahan gaya hidup yang menjurus padapenurunan aktifitas fisik, seperti: ke sekolah dengan naikkendaraan dan kurangnya aktifitas bermain dengan teman sertalingkungan rumah yang tidak memungkinkan anak-anak bermaindiluar rumah, sehingga anak lebih senang bermain komputer /
games, nonton TV atau video dibanding melakukan aktifitasfisik.Selain itu juga ketersediaan dan harga dari junk foodyangmudah terjangkau akan berisiko menimbulkan obesitas.
Sumber ; Satoto, Karjati, S., Darmojo, B., Tjokroprawiro,
A., Kodyat, BA.
1. Faktor genetik.Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memilikipenyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagigen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisamendorong terjadinya obesitas.Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup denganfaktor genetik.Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetikmemberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan
seseorang.
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
13/19
2. Faktor lingkungan.Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasusobesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan
yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gayahidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorangmakan serta bagaimana aktivitasnya).Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya,tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
3. Faktor psikis.Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi
kebiasaan makannya.Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya denganmakan.
Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yangnegatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius padabanyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisamenimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannyaserta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.
Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebabobesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) danmakan di malam hari (sindroma makan pada malam hari).Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan.Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makandalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidakdiikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan.Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak.
Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnyanafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yangberlebihan, agitasidan insomniapada malam hari.
4. Faktor kesehatan.5. Obat-obatan.
Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.
6. Faktor perkembangan.Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya)menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
14/19
tubuh.Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masakanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampak 5 kali lebih banyakdibandingkan dengan orang yang berat badannya normal.
Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunanberat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangijumlah lemak di dalam setiap sel.
7. Aktivitas fisikKurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satupenyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas ditengah masyarakat yang makmur.Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori.Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak
dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akanmengalami obesitas.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall, 1997
Komplikasi obesitas+patofisiologi?
a. Penyakit jantung koroner.Terjadi bila ada timbunan plak mengandung lipoprotein, kolesterol,
sisa-sisa jaringan, dan terbentuknya kalsium pada intima ataupermukaan pembuluh darah.
b. Hipertensi.Bila terjadi penyempitan pembuluh darah oleh plak sehingga jantung
akan memompa darah lebih cepat, untuk menyuplai oksigen dalam otak.
c. Stroke.Bila plak didalam pembuluh darah cukup besar untuk menyumbat aliran
darah, jaringan akan kekurangan oksigen dan zat gizi sehingga
menimbulkan infark.
d. Diabetes MelitusAdalah suatu kelainan yang ditandai dengan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein .sering terjadi hiperglikemia dan
glukosuria
Resiko Psikososial
obesitas memberi hambatan2 fisis ( kesulitan dalam melakukanaktivitas ), sosial ( pengucilan dalam masyarakat, peningkatan biaya
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
15/19
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
16/19
Tubuh sendiri memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan melalui
hati. Bila terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung
kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah bisa berlebih
(disebut hiperkolesterolemia). Kelebihan kadar kolesterol dalam
darah akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah
arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma (sumber utama
plak berasal dari LDL-Kolesterol. Sedangkan HDL membawa
kembali kelebihan kolesterol ke dalam hati, sehingga mengurangi
penumpukan kolesterol di dalam dinding pembuluh darah). Ateroma
berisi bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan
lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan
ikat.
Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan
terjadi suatu penebalan pada dinding pembuluh darah arteri,
sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteri. Kejadian ini
disebut sebagai aterosklerosis (terdapatnya aterom pada dinding
arteri, berisi kolesterol dan zat lemak lainnya). Hal ini
menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada dinding
arteri & hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila ateroma yangterbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri
dan terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran
darah dalam arteri tersebut.
Patofisiologi obesitas?
Patogenesis
- Menurut hukum termodinamik obesitas terjadi karena ketidak seimbanganantara asupan energi dengan keluaran energi (energy expendicture) sehingga
terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan
lemak. Kelebihan energi tersebut dapat disebabkan oleh asupan energi yang
tinggi atau keluaran energi yang rendah. Asupan energi yang tinggi disebabkan
oleh konsumsi makanan yang berlebihan sedangkan keluaran energi yang
rendah disebabkan oleh rendahnya metabolisme tubuh, aktifitas fisik, dan
efek termogenesis makanan.
- Efek termogenesis makanan ditentukan oleh komposisi makanan. Lemakmemberikan efek termogenesis lebih rendah (3% dari energi total yang
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
17/19
dihasilkan lemak) dibandingkan dengan karbohidrat (6-7% dari energi total
yang dihasilkan karbohidrat) dan protein (25% dari energi total yang
dihasilkan protein).
- Pemasukan kalori berasal dari makanan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktorsosial, kultural, ekonomi, emosional dll. Faktor di dalam tubuh yangmempengaruhi antara lain: leptin dan insulin menghambat masuknya makanan,
sinyal lapar (vagal, neural, cholesistokinin) lewat nucleus tractus solitarius,
ghrelin produksi lambung penghambat leptin dan agonist GH serta faktor
syaraf hipotalamus yang amat kompleks. Masuknya insulin dan leptin ke dalam
otak menyebabkan dose-dependent reduction asupan makanan, peningkatan
pemakaian energi dan penurunan berat badan. Sebaliknya penurunan aktifitas
insulin maupun leptin di dalam otak menyebabkan peningkatan asupan makanan,
penurunan pemakaian energi dan peningkatan berat badan.Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 11. EGC
Patofisiologi- Penelitian terakhir menunjukkan bahwa jarungan lemak bukanlah sekedar
tempat penimbunan trigliserida tetapi merupakan jaringan endokrin aktif yang
dapat berdialog dengan otot dan hati ( dua jaringan sasaran insulin yang
penting). Efek adiposit jarak jauh ini terjadi melalui zat perantara ynag
dikeluarkan oleh sel lemak. Molekul ini meliputi TNF (tumor nekrosis faktor),
asam lemak, leptin dan suatu faktor baru yang disebut resitin. TNF, yang lebnih
dikenal karena efeknya pada peradangan dan imunitas, disintesis di adiposit dan
mengalami ekspersi berlebihan dalam sel lemak orang yang kegemukan. TNF
menyebabbkan resistensi insulin dengan mempengaruhi jalur jalur sinyal
pascareseptor. Pada kegemukan, kadar asam lemak bebas lebih tinggi daripada
normal, dan asam lemak ini meningkatkan resistensi insulin melalui mekanisme
yang belum sepenuhnya diketahui.
- Leptin adalah suatu hormon adiposit yang menyebabkan obesitas hebat danresistensi insulin. Pengembalian leptin mengurangi obesitas, dan secara
independen, resistensi insulin; karena itu, tidak seperti TNF, leptinmemperbaiki resistensi insulin.
- Zat yang terakhir adalah resitin, yang diberi nama demikian karenameningkatkan resistensi insulin. Resitin dihaasilkan oleh sel lemak, dan kadarnya
meningkat pada obesitas. Penurunan kadar resitinin meningkatkan kerja insulin
dan sebaliknya pemberian resitin rekombinan meningkatkan resistensi insulin.
- Yang cukup menarik, efek terapetik obat antidiabetes oral tertentu yangdigunakan dalam DM tipe 2 pada manusia juga mungkin berkaitan dengan
kemampuan obat tersebut memodulasi produksi resitin. Obat antidiabetes
golongan tiazolidinedion berikatan dengan reseptr yang disbut peroxisome
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
18/19
proliferator-activated receptor- (PPAR- ), yang diekspresikan di nukleus sel
lemak. Dengak mengikat reseptor di adiposit, obat golongan tiazolidinedion
mengendalikan transkripsi resitin atau gen sel adiposa lainnya yang
mempengaruhi insulin. Diperkirakan sinyal PPAR- dalam mengendalikan
resistensii insulin ditunjang oleh penelititan terhadap p[pasien yang mengalamiloss-of-function di gen PPAR- . Oleh karen itu, pengaktifan reseptor PPAR-
oleh obat menurunkan resistensi insulin, ddan mutasi yang mengganggu
pembentuka sinyal PPAR- meningkatkan resistensi insulin.
Robbins, Kumar, Cotran. Buku Ajar Patologi. Edisi
7.Vol.2.EGC.
Penatalaksanaan obesitas?
Pengaturan diet
Peningkatan aktivitas (olahraga)
Non farmakologi sama asaja disebut dengan perubahan gaya hidup meliputi :
Terapi nutrisi medis
Aktifitas fisik
Farmakologi :
apabila gagal dengan pengobatan non farmakologi maka harus dimulai dengan
pemberian obat penurun lipid.
Sumber : ilmu penyakit dalam jilid 3 edisi 4 hal 1929-1930
Hubungan stres dengan makan
Stres
Kebanyakan orang yang mengalami stres cenderung memilih makanan yangmembuat diri merasa nyaman seperti makanan-makanan yang tinggi lemak dangula. Para peneliti telah menemukan hormon di dalam tubuh kita yang sangatberperan dalam masalh ini. Diantaranya adalah:
SerotoninDisaat Anda mencapai titik nyaman karena makanan yang menggemukkan
selama masa stres, hal itu mungkin menjadi usaha untuk mengobati diri.Karbohidrat yang Anda makan meningkatkan kadar serotonin, Serotonin
7/28/2019 Bahan Sgd Lbm 3
19/19
adalah hormon di dalam tubuh yang membuat Anda merasa baik. Tak heran
jika orang-orang yang berada di bawah tekanan cenderung memilih makananyang salah.Biasanya mereka cenderung memilih makanan berkarbohidrat yangmengandung lemak tinggi seperti muffins, donat, cookies, pastry, dan masih
banyak lagi.
CortisolPara peneliti telah menemukan bahwa stres berat juga dapat disebabkankarena tubuh tidak dapat mengeluarkan kelebihan cortisol. Cortisol adalahhormon yang menangani penyimpanan lemak dan penggunaan energi dalamtubuh kita. Cortisol juga mampu meningkatkan nafsu makan dan mendorongkeinginan kita untuk mengkonsumsi makanan manis dan berlemak.
Neuropeptide YStudi yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa tubuh kita dapatmemproses makanan dengan cara yang berbeda saat kita berada di bawahtekanan. Studi yang sudah dilakukan pada seekor tikus lab yang telahdiberikan diet tinggi lemak dan gula dalam jumlah yang signifikan yangdiperoleh lemak tubuh
Satu studi menemukan bahwa tikus laboratorium yang diberi diet tinggi lemakdan gula dalam jumlah signifikan yang diperoleh lemak tubuh bila ditempatkan
di bawah kondisi stres.
Jika kita salah satu orang yang melarikan diri dengan makan saat dilandastres, apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari kenaikan berat badandi saat-saat sulit?
Kelainan neurogeniklesi pada nucleus ventromedialis hipotalamus menyebabkan seseorang makansecara berlebihan dan menjadi gemuk serta menyebabkan kelebihan insulinyang selanjutnya meningkatkan penyimpanan lemakpada penderita tumor hipofisis yang menekan hipotalamus menjadi gemuksecara bertahap, sehingga menggambarkan bahwa obesitas pada manusia jugadapat dengan pasti dihasilkan karena kerusakan hipotalamusBuku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall, 1997, Hal. 1116 - 1117