BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

30
 BAHAN REKREASI KOMPREHENSIF NOMOR 1 1. Efekt ivita s guru dalam melak ukan pembelaja ran salah satunya ditentu kan dari professio nal  perspective, yaitu teacher educational program, professional organization, dan national leadership organization. a. Des kri psi kan pemahaman sau dar a tentan g tig a lin gkup per spe kti f ter seb ut jika dikait kan dengan profesionalisasi guru diINdonesia saat ini  b. erdasarkan professional perspektif tersebut deskripsikan persoalan!persoalan pembelajaran di Indonesia saat ini yang merupakan akibat dari hal tersebut c. "eb ij akan apa ya ng seharusnya di lakukan ol eh le mbaga pen di di kan unt uk mengat asi  persoalan tersebut Jawab: a. 1) Teacher edu prora!: #r ogram #en didikan #r of esi $uru #r a %a bat an ya ng selanj tnya disebut #r ogr am #endidika n #rofes i $ur u &## $' ada lah progra m pendidika n yan g dis ele nggara kan unt uk mempersiapkan lulusan (1 kependidikan dan (1)D I* non kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional pada #endidikan +nak sia Dini, #endidikan Dasar, dan #endidikan -enengah. ujuannya untuk menghasilkan calon gur u yang memili ki kompet ens i dalam mer enca naka n, mel aks anak an, dan men ila i  pembelajaran/ menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan pelatihan  peserta didik/ mampu melakukan penelitian dan mengembangkan profesionalitas secara  berkelanjutan. (ec ara eks pli sit dal am penjel asa n pas al 10 No. 2) 223 tentang (is tem #endidikan Nasional disebutkan bah4a pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah  program sarjana yang menyiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahli an khusus. 5arapa nnya #ada pasal 12 No.16 a hun 220 tentang $uru dan Dosen  juga menyebutkan bah4a kompetensi profesional guru diperoleh melalui pendidikan profesi. seseorang yang lulus program ini akan mendapatkan sertifikat pendidik dan gelar $r, yang menjadi syarat seseorang yang akan mengajar) sebagai guru &diatur dalam #E7-ENDI"D nomor 89 th 213'. Dengan demikian seorang sarjana pendidikan tidak dapat mengajar jika  belum mendapatkan sertifikat mengajar melalui program ##$ ini. (ertifikat ini nantinya digunakan dalam program sertifikasi guru. ") Pro#e$ $%o&a' ora&%( a%o&: ntuk me4uj udkan sikap profe sional seor ang guru perlu di bentuk suatu organ isasi , agar dapat menampung semua masukan yang ada dari berbagai masalah dari seorang guru tersebut agar kedepannya mampu untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik. :rganisasi penyandang  profesi kependidikan memiliki kekuatan dan kekuasaan dalam menjalankan tugas keprofesiannya. :ganisasi profesi pendidik juga berupaya meningkatkan dan mengembangkan karie r, kemampuan, ke4enan gan profes ional , mart abat, dan keseja htera an pendid ik. -elal ui

Transcript of BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 1/30

  BAHAN REKREASI KOMPREHENSIF

NOMOR 1

1. Efektivitas guru dalam melakukan pembelajaran salah satunya ditentukan dari professional

 perspective, yaitu teacher educational program, professional organization, dan national

leadership organization.

a. Deskripsikan pemahaman saudara tentang tiga lingkup perspektif tersebut jika dikaitkan

dengan profesionalisasi guru diINdonesia saat ini

 b. erdasarkan professional perspektif tersebut deskripsikan persoalan!persoalan pembelajaran

di Indonesia saat ini yang merupakan akibat dari hal tersebut

c. "ebijakan apa yang seharusnya dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk mengatasi

 persoalan tersebut

Jawab:

a.

1) Teacher edu prora!:

#rogram #endidikan #rofesi $uru #ra %abatan yang selanjtnya disebut #rogram

#endidikan #rofesi $uru &##$' adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk 

mempersiapkan lulusan (1 kependidikan dan (1)D I* non kependidikan yang memiliki bakat

dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar 

nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional pada #endidikan

+nak sia Dini, #endidikan Dasar, dan #endidikan -enengah. ujuannya untuk menghasilkan

calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai

 pembelajaran/ menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan pelatihan

 peserta didik/ mampu melakukan penelitian dan mengembangkan profesionalitas secara

 berkelanjutan. (ecara eksplisit dalam penjelasan pasal 10 No.2)223 tentang (istem

#endidikan Nasional disebutkan bah4a pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah

 program sarjana yang menyiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan

keahlian khusus. 5arapannya #ada pasal 12 No.16 ahun 220 tentang $uru dan Dosen

 juga menyebutkan bah4a kompetensi profesional guru diperoleh melalui pendidikan profesi.

seseorang yang lulus program ini akan mendapatkan sertifikat pendidik dan gelar $r, yang

menjadi syarat seseorang yang akan mengajar) sebagai guru &diatur dalam #E7-ENDI"D

nomor 89 th 213'. Dengan demikian seorang sarjana pendidikan tidak dapat mengajar jika

 belum mendapatkan sertifikat mengajar melalui program ##$ ini. (ertifikat ini nantinya

digunakan dalam program sertifikasi guru.

") Pro#e$$%o&a' ora&%(a%o&:ntuk me4ujudkan sikap profesional seorang guru perlu di bentuk suatu organisasi, agar dapat

menampung semua masukan yang ada dari berbagai masalah dari seorang guru tersebut agar 

kedepannya mampu untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik. :rganisasi penyandang

 profesi kependidikan memiliki kekuatan dan kekuasaan dalam menjalankan tugas

keprofesiannya. :ganisasi profesi pendidik juga berupaya meningkatkan dan mengembangkan

karier, kemampuan, ke4enangan profesional, martabat, dan kesejahteraan pendidik. -elalui

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 2/30

organisasi tersebut, seorang guru di lindungi dari penyalahgunaan yang dapat membahayakan

keutuhan dan ke4iba4aan profesinya. -aka organisasi profesi menyerupai suatu sistem yang

senantiasa mempertahankan keadaan yang harmonis. Dalam praktek keorganisasian, anggota

yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan akan diperingatkan atau bahkan di dapat

dipecat. %adi di sini organisasi profesi mempunyai peraturanyang jelas dan sanksi yang jelas bagi

siapa saja yang melanggarnya &Duty +nari, 21'.

erdasar pada ndang!undang No. 16 ahun 220 tentang $uru dan Dosen sebagai profesi

 pendidik, pengembangan keprofesian berkelanjutan dibutuhkan untuk meningkatkan

 profesionalisme guru.$uru dituntut memenuhi serangkaian kegiatan yang menjadi kebijakan

nasional pengembangan profesi guru seperti ji "ompetensi $uru &"$', #enilaian "inerja

$uru &#"$' dan #engembangan "eprofesian erkelanjutan &#"'. -acam #" ini di

antaranya adalah pertama, pengembangan diri melalui diklat fungsional dan kegiatan kolektif 

guru pada organisasi profesi guru bahasa Indonesia. "edua, publikasi ilmiah melalui resentasi

 pada forum ilmiah, publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan ilmu di bidang pendidikan

formal, dan publikasi buku pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru. "etiga, karya inovatif dengan menemukan teknologi tepat guna, menemukan)menciptakan karya seni,

membuat)memodifikasi alat pelajaran)peraga)praktikum, mengikuti pengembangan penyusunan

standar, pedoman, soal dan sejenisnya. -elihat pengembangan keprofesian berkelanjutan yang

memiliki serangkaian kegiatan yang menjadi kebijakan, tentu peran organisasi profesi harus ada

di dalamnya. -engingat organisasi profesi merupakan suatu 4adah perkumpulan orang!orang

yang memiliki suatu keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari bidang keahlian tertentu.

Dikatakan ciri khas oleh karena bidang tersebut diperoleh bukan secara kebetulan oleh

sembarang orang, tetapi diperoleh melalui suatu jalur khusus. Dalam prakteknya sebagai

 pekerjaan profesional yang melayani masyarakat tentunya memerlukan satu 4adah organisasi

yang anggotanya adalah orang!orang yang memiliki pekerjaan atau keahlian yang sejenis,:rganisasi profesi guru 4ajib ikutserta meningkatkan perannya dalam membina guru!guru.

:rganisasi profesi guru dapat melakukan macam!macam kegiatan #" tersebut.

*) Na%o&a' 'eader$h%p ora&%(a%o&:

"epemimpinan guru dapat diartikan sebagai "emampuan guru untuk mempengaruhi para sis4a

supaya melakukan pembelajaran dengan baik adalah suatu keharusan. :leh karenanya, guru

 profesional hendaklah selalu berupaya untuk meningkatkan kepemimpinannya dengan

mengetahui tugas!tugas utama yang dilakukan pemimpin, fungsinya, dan keterampilan!

keterampilan apa yang harus dimiliki untuk menjadi pemimpin yang baik. Dengan penguasaan

hal!hal tersebut, diharapkan guru profesional dapat benar!benar memimpin sis4a mencapai

tujuan!tujuan pendidikan. -enjadi pemimpin tidak hanya harus selalu berada di depan &front

leader', bisa saja di tengah &social leader' maupun di belakang &rear leader'.

"epemimpinan guru memfokuskan pada 3 dimensi pengembangan, yaitu; &1' pengembangan

individu/ &' pengembangan tim/ dan &3' pengembangan organisasi.

1. Dimensi pengembangan individu merupakan dimensi utama yang berkaitan dengan peran

dan tugas guru dalam memanfaatkan 4aktu di kelas bersama sis4a. Disini guru dituntut untuk 

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 3/30

menunjukkan keterampilan kepemimpinannya dalam membantu sis4a agar dapat

mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya, sejalan dengan tahapan dan tugas!tugas

 perkembangannya. -elalui keterampilan kepemimpinan yang dimilkinya, diharapkan dapat

menghasilkan berbagai inovasi pembelajaran, sehingga pada gilirannya dapat tercipta

 peningkatan kualitas prestasi belajar sis4a.

. Dimensi pengembangan tim menunjuk pada upaya kolaboratif untuk membantu rekan

seja4at dalam mengeksplorasi dan mencobakan gagasan!gagasan baru dalam rangka

meningkatkan mutu pembelajaran, melalui kegiatan mentoring, coaching, pengamatan,

diskusi, dan pemberian umpan balik yang konstruktif. Dimensi yang kedua ini berkaitan

upaya pengembangan profesi guru.

3. (edangkan dimensi organisasi menunjuk pada peran guru untuk mendukung kebijakan

dan program pendidikan di sekolah &dinas pendidikan', mendukung kepemimpinan kepala

sekolah &administrative leadership' dalam melakukan reformasi pendidikan di sekolah serta

 bagian dari peran serta guru dalam upaya mempertahankan keberlanjutan & sustanability'

sekolah.Dari uraian diatas terlihat bah4a organisasi kepemimpinan nasional ditekankan pada dimensi

 pengembangan tim dalam mendukung upaya peningkatkan profesionalisme guru.

b. Per!a$a'aha&

1' #enyelenggaran program #endidikan #rofesi $uru &##$' menimbulkan beberapa

 permasalahan. +pakah tujuan meningkatkan mutu pendidikan dengan adanya program

#endidikan #rofesi $uru &##$' dapat dicapai jika rekrutmentasinya berasal dari lulusan non

kependidikan dan apakah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program keguruan dan

kependidikan tidak dapat menghasilkan lulusan guru yang profesional<

' Di negara maju seperti Inggris dan +merika memiliki organisasi guru yang kuat dan mapanserta memiliki bargaining yang kuat terhadap pemerintah, sehingga di negara = negara yang

memiliki organisasi guru yang kuat keberadaan guru menjadi >asset yang dihargai oleh

 pemerintah. 5al tersebut berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, dimana organisasi profesi

guru, misalnya #$7I tidak begitu memiliki peran yang kuat. erbukti dengan adanya

 beberapa kasus seorang guru yang dituntut orang tua sis4a karena dugaan melakukan

kekerasan terhadap sis4anya. 5al ini tentu akan menimbulkan ketakutan guru dalam

melakukan kegiatan pembelajaran.3' (alah satu hambatan terbesar untuk menumbuhkan kepemimpinan guru yaitu masih

mendominasinya penerapan model kepemimpinan ?top!do4n@ di sebagian besar sekolah.

$uru masih seringkali diposisikan sebagai ba4ahan yang harus tunduk dan taat pada atasansecara taklid sehigga tidak bias mengembangkan dirinya secara maksimal.

c. Pe&a&u'a&a& !a$a'ah

1' #eningkatan mutu pendidikan dalam program #endidikan #rofesi $uru &##$' kurang dapat

tercapai secara optimal jka rekrutmentasinya berasal dari lulusan perguruan tinggi non

kependidikan. (ebab perguruan tinggi non kependidikan tidak membekali lulusannya dengan

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 4/30

kemampuan mengajar. Aulusan perguruan tinggi kependidikan mendapat keterampilan

mengajar dan dipersiapkan menjadi seorang guru yang profesional. -enciptakan guru yang

 profesionl merupakan tujuan dari setiap perguruan tinggi kependidikan. +pabila guru lulusan

 perguruan tinggi kependidikan dianggap tidak professional, salah satu langkah yang

sebaiknya ditempuh adalah memperbaiki sistem internal dalam perguruan tinggi tersebut,

 bukannya dengan menambah program baru sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan.

-enghasilkan pendidik dengan mutu yang tinggi merupakan komitmen perguruan tinggi yang

harus dicapai. -enghasilkan guru yang profesional merupakan salah satu cara untuk 

meningkatkan mutu pendidikan di negeri ini. Namun akan lebih baik jika peningkatan

keprofesialismean guru dilakukan dari sistem internal perguruan tinggi. %ikapun program

#endidikan #rofesi $uru &##$' tetap dilaksanakan, akan lebih baik jika rekrutmentasinya

hanya berasal dari lulusan perguruan tinggi kependidikan saja.

' (eperti organisasi profesi lainnya, organisasi guru juga tentu bertujuan meningkatkan harkat,

martabat, kesejahteraan, dan nilai dari guru sebagai anggotanya. agaimana guru menjadi

 profesi yang disegani dan tak mudah menjadi ?objek eksploitasi@ baik oleh pemerintahmaupun masyarakat. :rganisasi guru harus mampu menjadi tempat mengadu dan meminta

 perlidungan jika merasa kegiatan profesinya terkendala.

:rganisasi guru juga harus mengembangkan kualitas diri dan 4a4asan guru dengan cara!cara

yang professional. :rganisasi guru harus menghindari pemanfaatan organisasi untuk hal!hal

yang berhubungan dengan politik dan ?nilai!nilai pendekatan@ yang tidak professional.

anyaknya tanggungja4ab dan ?pekerjaan@ organisasi guru tentu mengharapkan para

 pengurusnya tidak sekedar ?tampang nama dan %abatan@ saja, tapi harus punya kepekaan

dalam menyadari tuntunan anggotanya. anyaknya permasalahan yang dihadapi guru saat ini,

 baik langsung maupun tidak langsung membuktikan pada organisasi guru bah4a tak ada

4aktu untuk vakum atau ?tenang!tenang saja@.(eringnya guru menghadapi kendala dalam menjalankan tugas dan tanggungja4ab profesinya

harus menjadi perhatian dari organisasinya. ak bisa dibiarkan guru tak leluasa &ketakutan'

dalam mendidik atau mengajar di dalam kelasnya sendiri. Aebih ga4at lagi jika guru telah

meninggalkan ji4a profesionalismenya karena merasa tak dihargai. "asus!kasus guru yang

dilaporkan ke pihak ber4ajib karena persoalan ?melanggar #erlindungan +nak@ harus dan

mutlak menjadi agenda advokasi organisasi guru.

rusan dengan pihak ber4ajib tentu mengganggu aktifitas profesinya sebagai guru.

:rganisasi gurulah yang semestinya menjadi tempat ?mengadu@ dan meminta perlidungan

sehingga guru tidak terbebani harus berhadapan dengan pihak ber4ajib. +palagi, persoalan

yang banyak muncul sangat dimungkinkan untuk diselesaikan secara kekeluargaan. entu

akan sangat elegan jika organisasi guru dapat menfasilitasi -: dengan pihak ber4ajib

&kepolisian' dengan penyelesaian di intern dalam organisasi profesi guru, baik dalam

 pelaporan masyarakat maupun penyelesaian permasalahan.3' untuk menumbuhkan kepemimpinan guru memerlukan ;

• #emberdayaan dan dorongan kepada guru untuk menjadi pemimpin dan mengembangkan

keterampilan kepemimpinannya.

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 5/30

• #enyediaan 4aktu dan kesempatan bagi guru agar dapat bekerja menjalankan

kepemimpinannya, baik untuk kepentingan pengembangan profesi, kerja kolaboratif,

 perencanaan bersama, dan membangun jaringan guru.

Dalam konteks ini, tentu dibutuhkan dukungan dari semua pihak, terutama dari kepala

sekolah untuk rela berbagi kekuasaan dan ke4enangan, tanpa harus merasa kha4atir akan

kehilangan identitas ke4iba4aannya. "epala sekolah harus memiliki keyakinan bah4a setiap

guru pada dasarnya memiliki potensi kepemimpinan, dan apabila diberi kesempatan untuk 

mengekspresikan dan mengaktualisasikan potensi kepemimpinannya, mereka bisa tampil

sebagai pemimpin!pemimpin hebat, yang dapat dimanfaatkan untuk semakin memperkuat

eksistensi sekolah sekaligus melengkapi kepemimpinan administratif yang menjadi tanggung

 ja4abnya.

+ENI

a. Teacher Educa%o&a' Prora! merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

 pendidikan, dimana peran guru sangat penting. ndang!undang Nomor 2 ahun 223

tentang (istem #endidikan Nasional, ndang!ndang Nomor 16 tahun 220 tentang $urudan Dosen, #eraturan #emerintah No. 96 ahun 228 tentang $uru, serta #eraturan -enteri

#endidikan Nasional No. 8 ahun 22B tentang #rogram #endidikan #rofesi $uru #ra

%abatan, menegaskan peranan strategis guru dan dosen dalam peningkatan mutu pendidikan.

$uru merupakan jabatan profesional yang menuntut agar guru memiliki kualifikasi akademik,

kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk

me4ujudkan tujuan pendidikan nasional. #rofesionalisme guru menekankan kepada

 penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.

#rofesionalisme guru bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih

merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya

memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan.#engembangan profesionalisme guru menjadi perhatian secara global, karena guru memiliki

tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi!informasi ilmu pengetahuan dan

teknologi, melainkan juga membentuk sikap dan ji4a yang mampu bertahan dalam era

hiperkompetisi.

Pro#e$%o&a' Ora&%(a%o& atau organisasi profesi guru adalah sebuah 4adah perkumpulan orang

 = orang yang memiliki suatu keahlian dan keterampilan mendidik yang dipersiapkan melalui

 proses pendidikan dan latihan yang relatif lama, serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang

dapat dipertanggungja4abkan. :rganisasi profesi kependidikan berfungsi sebagai pemersatu

seluruh anggota profesi dalam kiprahnya menjalankan tugas keprofesiannya, dan memiliki

fungsi peningkatan kemampuan profesional profesi ini.

Contohnya adalah #$7I &#ersatuan $uru 7epublik Indonesia' yang memiliki tujuan utama

untuk; &1' -embela dan mempertahankan 7epublik Indonesia &organisasi perjuangan', &'

-emajukan pendidikan seluruh rakyat berdasar kerakyatan &organisasi profesi' #endirian

#$7I sama dengan EI; ?education as public service, not commodity@ &3' -embela dan

memperjuangkan nasib guru khususnya dan nasib buruh pada umumnya &organisasi

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 6/30

ketenagakerjaan'. Disamping #$7I yang salah satu organisasi yang diakui oleh pemerintah

 juga terdapat organisasi lain yang disebut -usya4arah $uru -ata #elajaran &-$-#' yang

didirikan atas anjuran Departeman #endidikan dan "ebudayaan. ujuan -$-# adalah untuk

mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan profesionalisme guru.

Na%o&a' ,eader$h%p Ora&%(a%o& adalah suatu 4adah yang secara nasional bekerja secara

 berkelompok untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan pendidik. 5ingga saat ini

ditemukan sudah banyak organisasi nasional disamping #$7I, misalnya ederasi $uru

Independen Indonesia &$II', Ikatan $uru Indonesia &I$I', dan ederasi (erikat $uru

Indonesia &($I'.

 b. Ma$a'ah e&a& Pro#e$%o&a'%$!e -uru. aktor!faktor #enyebab 7endahnya

#rofesionalisme $uru dalam pendidikan nasional disebabkan oleh antara lain/

1. masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh. 5al ini disebabkan oleh

 banyak guru yang bekerja di luar jam kerjanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari!harisehingga 4aktu untuk membaca dan menulis untuk meningkatkan diri tidak ada/

. belum adanya standar profesional guru sebagaimana tuntutan di negara!negara maju/

3. kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruan tinggi s4asta sebagai pencetak guru yang

lulusannya asal jadi tanpa mempehitungkan outputnya kelak di lapangan sehingga

menyebabkan banyak guru yang tidak patuh terhadap etika profesi keguruan/

6. kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri karena guru tidak dituntut untuk

meneliti sebagaimana yang diberlakukan pada dosen di perguruan tinggi.

0. rentan dan rendahnya kepatuhan guru terhadap norma dan etika profesi keguruan,. pengakuan terhadap ilmu pendidikan dan keguruan masih setengah hati dari pengambilan

kebijakan dan pihak!pihak terlibat. 5al ini terbukti dari masih belum mantapnya kelembagaan

 pencetak tenaga keguruan dan kependidikan,

9. masih belum smooth!nya perbedaan pendapat tentang proporsi materi ajar yang diberikan

kepada calon guru,

8. masih belum berfungsi #$7I sebagai organisasi profesi yang berupaya secara makssimal

meningkatkan profesionalisme anggotanya. "ecenderungan #$7I bersifat politis memang

tidak bisa disalahkan, terutama untuk menjadi pressure group agar dapat meningkatkan

kesejahteraan anggotanya. Namun demikian di masa mendatang #$7I sepantasnya mulai

mengupayakan profesionalisme guru sebagai anggo!tanya. Dengan melihat adanya faktor!fak

tor yang menyebabkan rendahnya profesionalisme guru, pemerintah berupaya untuk mencari

alternatif untuk meningkatkan profesi guru.

c. #emerintah telah berupaya untuk meningkatkan profesionalisme guru diantaranya

meningkatkan kualifikasi dan persyaratan jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi tenaga

 pengajar mulai tingkat persekolahan sampai perguruan tinggi. (elain diadakannya

 penyetaraan guru!guru, upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah program sertifikasi.

(elain sertifikasi upaya lain yang telah dilakukan di Indonesia untuk meningkatkan

 profesionalisme guru, misalnya #"$ &#usat "egiatan $uru, dan ""$ &"elompok "erja

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 7/30

$uru' yang memungkinkan para guru untuk berbagi pengalaman dalam memecahkan

masalah!masalah yang mereka hadapi dalam kegiatan mengajarnya. #engembangan

 profesionalisme guru harus dipandang sebagai proses yang terus menerus. Dalam proses ini,

 pendidikan prajabatan, pendidikan dalam jabatan termasuk penataran, pembinaan dari

organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan masyarakat terhadap profesi keguruan,

 penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatan kualitas calon guru, imbalan, dll secara

 bersama!sama menentukan pengembangan profesionalisme seseorang termasuk guru. Dengan

demikian usaha meningkatkan profesionalisme guru merupakan tanggung ja4ab bersama

antara A#" sebagai penghasil guru, instansi yang membina guru &dalam hal ini Depdiknas

atau yayasan s4asta', #$7I dan masyarakat.

,IN+A

a.  Teacher Educa%o&a' Prora!$  program pendidikan guru

$uru dituntut memiliki kemampuan dan kecakapan teknis tentang pembelajaran yang

mempermudah sis4a untuk belajar. "emampuan dan keterampilan tersebut termuat dalam program mengajar guru tersebut. (tandar pofesional guru ditentukan dengan pedagogic dan

 pengetahuan professional lainnya dan keterampilan dimana setiap guru harus

mendemonstrasikan, mengorganisasi ke dalam empat standar, yaitu &a' Curriculum, #lanning,

and +ssessment, &b' eaching +ll (tudents, &c' amily and Community Engagement,

&d' #rofessional Culture.

 Dengan kata lain, seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

 yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya. Dimensi kompetensi pendidik yang secara tegas

disebutkan dalam pasal 8 #eraturan #emerintah nomor 1B tahun 220 tentang (tandar Nasional

#endidikan mencakup 6 komponen yaitu; kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. "ompetensi $uru tersebut bersifat menyeluruhdan merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung.

$uru yang profesional dipersyaratkan memiliki; pertama, dasar ilmu yang kuat sebagai

 pengeja4antahan terhadap masyarakat teknologi dan masyarakat ilmu pengetahuan di abad 1.

"edua, penguasaan kiat!kiat profesi berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu

 pendidikan sebagai ilmu praktis bukan hanya merupakan konsep!konsep belaka. #endidikan

merupakan proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah, serta riset pendidikan hendaknya

diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia.

Pro#e$$%o&a' Ora&%(a%o&$ organisasi dengan guru lain &seja4at'

$uru dapat mengoptimalkan fungsi dan peran kegiatan dalam bentuk #"$ &#usat "egiatan

$uru', ""$ &"elompok "erja $uru', dan -$-# &musya4arah $uru -ata #elajaran' yang

memungkinkan para guru untuk berbagi pengalaman dalam memecahkan masalah!masalah yang

mereka hadapi dalam kegiatan mengajarnya.

Na%o&a' ,eader$h%p Ora&%(a%o&$

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 8/30

$uru secara bersama!sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi #$7I sebagai

sarana perjuangan dan pengabdian. $uru memelihara hubungan seprofesi, semangat

kekeluargaan, dan kesetiaka4anan sosial. $uru secara bersama!sama memelihara dan

meningkatkan mutu organisasi #$7I sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.

b.  "ekerdilan profesi guru dan ilmu pendidikan disebabkan terputusnya program  pre-service

dan in-service karena pertimbangan birokratis yang kaku atau manajemen pendidikan yang

lemah. (elain itu, dunia guru masih terselingkung dua masalah yang memiliki mutual korelasi

yang pemecahannya memerlukan kearifan dan kebijaksanaan beberapa pihak terutama

 pengambil kebijakan yaitu; &1'. #rofesi keguruan kurang menjamin kesejahteraan karena

rendah gajinya. 7endahnya gaji berimplikasi pada kinerjanya. &'. #rofesionalisme guru

masih rendah

c.  &1' #eningkatan dan #embinaan hubungan yang erat antara #erguruan inggi dengan

 pembinaan (A+, &' -eningkatkan bentuk rekrutmen calon guru, &3'. #rogram penataranyang dikaitkan dengan praktik lapangan, &6'. -eningkatkan mutu pendidikan calon pendidik.

&0'. #elaksanaan supervisi yang baik, &'. #eningkatan mutu manajemen pendidikan, &9'.

-elibatkan peran serta masyarakat berdasarkan konsep linck and matc.  &8'. #emberdayaan

 buku teks dan alat!alat pendidikan penunjang, &B'. #engakuan masyarakat terhadap profesi

guru, &12'. #erlunya pengukuhan program +kta -engajar melalui peraturan perundang!

undangan, dan &11' "ompetisi profesional yang positif dengan pemberian kesejahteraan yang

layak.

+INI

a. Teacher educational programs dapat dikatakan sebagai program pendidikan bagi guru. %ikadikaitkan dengan profesionalisasi guru di Indonesia, sudah dapat dipastikan bah4a teacher 

educational programs merupakan program pengembangan profesi bagi guru. #rogram

 pendidikan bagi guru ini diciptakan agar guru menjadi seorang yang profesional dalam

menjalani tugas dan fungsinya. anyak sekali usaha!usaha yang sudah dilakukan oleh

 pemerintah Indonesia atauapun lembaga pemerhati pendidikan untuk meningkatkan

 profesionalitas guru baik mele4ati program pendidikan keguruan di perguruan tinggi serta

dapat ditunjang oleh beberapa pelatihan!pelatihan 4orkshop oleh guru. Dalam ndang

ndang No.16)220 dan #eraturan #emerintah No. 1B)220, disebutkan bah4a guru yang

 profesional adalah guru yang memiliki kualifikasi pendidikan sarjana &(1)D6' dalam bidang

studi yang diajarkan, dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu ;

kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompotensi sosial, dan kompetensi

keperibadian. #rogram!program pelatihan guru dapat meliputi program pengembangan

 profesi, dan sertifikasi. Di Indonesia program pendidikan untuk membentuk calon guru

diselenggarakan oleh perguruan tinggi, sekolah tinggi keguruan atau beberapa A#" lainnya.

-asing!masing perguruan tinggi, sekolah tinggi keguruan atau A#" memiliki program!

 program pengajaran untuk membentuk calon guru menjadi tenaga profesional yang siap untuk 

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 9/30

menjadi pendidik yang berkualitas dan efektif dalam mengajar. (elain program pendidikan

untuk membentuk calon guru yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan, program

 pendidikan bagi guru untuk meningkatkan profesionalitas pendidik seperti ##$, ##$, (-!

3 dan sertifikasi.

Pro#e$$%o&a' ora&%(a%o& dapat dikatakan sebagai organisasi profesi guru atau pendidik.

 professional organization menjadi sebuah 4adah bagi para profesional pengajar untuk

mengembangkan diri, memperluas 4a4asan, serta menjadi forum komunikasi yang

membahas tentang usaha!usaha yang berkaitan dengan upaya peningkatan profesionalitas

mengajar. #rofessional organization dengan manajemen yang jelas dan terstruktur jika

dikelola dengan baik dapat menjadi ajang untuk meningkatkan kualitas!kualitas guru dalam

mengajar. Di Indonesia, bentuk real dari professional organization seperti persatuan guru

republik indonesia &#$7I', perhimpunan guru mata pelajaran seperti perhimpunan guru

 biologi, perhimpunan guru matematika, perhimpunan guru sains, dan sebagainya.

Na%o&a' 'eader$h%p ora&%(a%o& berkaitan dengan sebuah 4adah yang di dalamnya terdapat

unsur!unsur kepemimpinan yang berlaku secara nasional. Cakupan organisasi ini tentunya

lebih luas dibandingkan dengan organisasi profesi guru. (ebab national leadership

organization berkaitan dengan kepentingan!kepentingan nasional yang mengatur dan

memenejerilisasi segala komponen!komponen yang dibutuhkan untuk mengefektifkan

 pekerjaan guru. National leadership organization berkaitan dengan struktur pemangku

kebijakan yang berada di tingkat nasional atau ditingkat pusat yang bertindak sebagai

 pemimpin dan penentu kebijakan. adan standarisasi pendidikan, kementrian pendidikan dan

kebudayaan merupakan contoh national leadership organization.

 b. #ermasalahan yang berkaitan dengan Educational programs, profesional organization, dan

national leadership organization di antaranya;

ntuk Educational programs &program pendidikan' masalah yang muncul adalah masih rendahnya

lembaga!lembaga penyelenggaraan pendidikan yang bertugas dalam mengemabngkan profesi

gur. anyak ditemukan kualifikasi perguruan tinggi, sekolah keguruan atau A#" lain yang

tidak memenuhi standarisasi serta kualifikasi untuk membentuk profesionalitas guru. 7endahnya

kualitas ini dapat terlihat dari rendahnya mutu program penyelenggaraan, dosen atau tenaga ahli

yang tidak sesuai dengan kualifikasi, sarana dan prasarana yang belum mendukung, renahnya

sumber daya manusia, dsb. Di beberapa daerah khususnya di daerah dengan mutu pendidikan

yang masih rendah, banyak ditemukan program!program pendidikan untuk membentuk 

kompetensi guru yang masih rendah mutunya.

#ermasalahan yang berkaitan dengan profesional organization dapat dilihat dari komitmen

organisasi profesi yang masih rendah, banyaknya organissi yang tidak berjalan dengan efektif,

vakum atau bahkan harus bubar. eberapa organisisi profesi yang tidak mempu me4adahi segala

 bentuk apresiasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. %ika tidak terdapat 4adah atau forum

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 10/30

untuk bagi para pendidik akan sangat dikha4atirkan usaha untuk memajukan pendidikan akan

amat sangat sulit dilakukan.

#ermasalahan yang berkaitan dengan national leadership organization adalah terdapatnya kebijakan!

kebijakan publik yang dikeluarkan oleh para stake!holders yang tidak sesuai dengan kebutuhan

nasional, masih ditemukan ketidakjelasan berkaitan dengan segala peraturan, terdapat kebijakan

nasional yang tidak sejalan dengan kepentingan daerah, pelanggaran aturan yang telah

ditentukan, rendahnya tingkat penga4asan, serta penyimpangan!penyimpangan aturan dan

hukum dalam tatanan pemerintah pusat.

c. "ebijakan yang dapat dilakukan oleh pengelola lembaga pendidikan untuk mengatasi

 persoalan tersebut adalah menciptakakan kebijakan yang sesuai dengan kepentingan nasional

terutama kepentingan yang berkaitan dengan pengingkatan kualitas profesional mengajar,

usaha untuk meningkatkan mutu dan dan sumber daya manusia yang berkualitas, mendorong

 peran lembaga pendidikan untuk memperbaiki kekurangan!kekurangan yang ada, menjalin

kerjasama yang baik dengan mitra perguruan tinggi, masyarakat, pemerintah pusat,

 pemerintah daerah dalam hal menjalankan fungsi pengembangan dan penga4asan.

NOMOR "

. "urikulum #endidikan Nasional tahun 213 telah berjalan satu tahun lebih, dengan

diterapkannya "urikulum #endidikan Nasional tahun 213 tersebut, menurut amatan saudara

dan berdasarkan kajian tentang kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran yang telah amati

selama ini,

a. #ersoalan!persoalan apakah menurut pengamatan saudara, menjadi kendala dalam

 pelaksanaannya, baik di pendidikan dasar dan pendidikan menengah<

 b. (ebagai seorang akademisi yang tahu akan situasi dan kondisi lapangan, bagaimanakah upaya

yang saudara lakukan agar kurikulum 213 dapat berjalan dengan tepat sebagaimana yangdikehendaki pemerintah.

JAAB

+E/AN

a. #ermasalahan!permasalah yang muncul dalam pelaksanaan kurikulum 213 dapat

diidentifikasi dari beberapa aspek, baik aspek sis4a, guru, pembelajaran, maupun saran dan

 prasarana di sekolah. erdasarkan pengamatan beberapa kendala yang muncul dalam

 penerapan "13 antara lain;

1' "ompetensi guru yang belum siap karena belum mengikuti pelatihan sosialisasi "urikulum

213. Di beberapa daerah misalnya di "abupaten %ember, sosialisasi dan pelatihan "13 baru

dilaksanakan pada pertengahan tahun 216 sehingga sekarang ini penerapan "13 di sekolah belum maksimal. 5ampir semua guru sudah dapat membuat perangkat pembelajaran sesuai

dengan "urikulum 213, yaitu meliputi pembuatan (ilabus, 7##, dan instrumen evaluasi

 pembelajaran. Falaupun demikian terdapat kekurangan dalam penerapannya di sekolah,

misalnya dalam mengembangkan (ilabus dan 7## guru membuat seadanya, dalam arti yang

 penting perangkat ada dan belum memikirkan kualitas dari perangkat yang dibuat. Dalam

 pengembangan perangkat guru masih banyak mengacu kepada buku panduan guru dan belum

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 11/30

dapat untuk mengembangkan proses pembelajaran sesuai dengan inovasi guru, hal ini

disebabkan karena para guru masih baru belajar dalam menerapkan "urikulum 213 ini

' "esiapan belajar sis4a yang memerlukan 4aktu cukup lama untuk penyesuaian dari

kebiasaan mencatat dan menghafal kepada kebiasaan berfikir ilmiah, yaitu mengamati,

menanya, mencoba, menalar dan membuat jejaring. "urikulum 213 dengan pendekatan

ilmiah menghendaki sis4a agar terbiasa mengamati, menanya, menalar, mencoba dan

membuat jejaring semua mata pelajaran. Dengan demikian ada kesenjangan mendasar antara

kesiapan sis4a dengan pendekatan ilmiah pada "urikulum 213. +rtinya penerapan

"urikulum 213 membutuhkan 4aktu yang cukup panjang untuk membuahkan hasil.

-engubah kebiasaan, adalah hal yang tidak mudah dan membutuhkan kesabaran dan 4aktu

yang cukup. Dengan demikian kesiapan belajar sis4a, dalam hal ini pola fikir dan kebiasaan

sis4a, perlu dicermati dan difahami terlebih dahulu sebelum menerapkan pendekatan ilmiah

yang diamanatkan "urikulum 213

3' #ermasalahan (umber elajar.(umber belajar di sini dibatasi pada buku pegangan sis4a dan

guru. #emerintah telah menyediakan buku untuk pegangan sis4a dan buku pegangan guru

sebagai buku pegangan "urikulum 213. #ermasalahannya distribusi buku pegangan murid

dan guru tersebut belum merata sehingga menyebabkan implementasi "13 sendiri menjadi

terganggu.

6' #enilaian belum dilakukan secara komprehensif seperti yang diharapkan pada penilaian

otentik. #roses evaluasi juga menjadi kendala bagi guru karena dalam "urikulum 213

evaluasi yang diutamakan adalah penilaian otentik, bagi para guru yang belum terbiasa

dengan proses penilaian tersebut akan kesulitan untuk melaksanakan karena merasa sulit

untuk menilai sis4a satu persatu sedangkan dilain pihak jumlah sis4a dalam kelas cukup

 banyak.

0' #ermasalahan materi ajar. $uru merasa bah4a materi yang ada dalam kurikulum terlalu padat

sehingga guru kesulitan dalam merancang pembelajaran yang mampu mengakomodasi

seluruh materi tersebut. 5al ini cukup sulit karena tidak semua sis4a memiliki kemampuan

yang sama, seringkali pembelajaran sedikit terhambat untuk mengakomodir sis4a yang proses

 belajarnya lebih lambat dari sis4a yang lain.

 b. eberapa hal yang dapat saya lakukan sebagai akademisi agar "13 dapat terlaksana

sebagaimana yang diharapkan adalah;1' Dia4al penerapan "13 pemerintah Dinas #endidikan melaksanakan sosialisasi dan pelatihan

"13, sehingga guru!guru mampu untuk melaksanakan apa yang menjadi tuntunan dan

tuntutan dalam "13. Namun itu bukan satu!satunya sumber informasi tentang "13. (aya juga

dapat memperbanyak informasi tentang "13 dari media lain misalnya dengan membaca buku

dan internet. Dengan demikian informasi yang saya miliki tentang "13 menjadi lebih banyak.

Diharapkan hal tersebut dapat membantu saya dalam memecahkan permasalahan yang ada

dalam pelaksaan "13.

' (ebagai guru saya juga harus banyak!banyak belajar dalam meningkatkan inovasi di kelas.

(eperti yang teridentifikasi dalam permasalahan diatas bah4a sis4a kesulitan dalam

mengubah pola belajar dari yang biasanya mengahfal dan mencatat menjadi pendekatan

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 12/30

saintifik. :leh karena itu kreatifitas guru sangat diperlukan sehingga pembelajaran yang

dilaksanakan di kelas mampu membuat sis4a senang dan enjoy dalam belajar. "etika sis4a

sudah menikmati kegiatan pembelajaran maka sis4a akan lebih mudah menerima dan

memahami perubahan pola belajar.

3' #enerapan Aesson (tudy di sekolah juga dapat menjadi ja4aban dalam permasalahan yang

ada dalam penerapan k13. Dengan lesson study permasalahan!permasalahan seperti misalnya

 penilaian otentik yang memberatkan jika dilakukan sendirian oleh seorag guru menjadi

terpecahkan. Dengan bersama!sama maka guru!guru dapat saling berdiskusi untuk

memecahkan masalah ataupun meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

6' #ertemuan antar sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 213, atau dapat dilakukan via

-usya4arah $uru -ata #elajaran &-$-#'. #ertemuan ini mengumpulkan semua per4akilan

sekolah yang ditunjuk melaksanakan kurikulum 213 untuk mengevaluasi penerapan "13.

#ertemuan ini penting sebab sebagian sekolah merasa mampu menerapkan kurikulum baru

dengan baik, namun yang lain kesulitan. (ehingga dengan adanya forum ini akan terjalin

tukar menukar pengalaman tentang pelaksanaan kurikulum 213 di masing!masing sekolah.

(aran bagi pemerintah dalam mensukseskan penerapan "urikulum 213

1' #erlu diperhatikan lagi mengenai sosialisasi dan pelatihan "13. "arena masih banyak guru

yang 4alaupun telah mengikuti pelatihan dan sosialisasi masih belum mampu menerapkan

"13 dengan baik. Dalam hal ini pemerintah hendaknya rajin mengadakan 4orkshop atau

diskusi tentang penerapan "13 sehingga guru!guru terfasilitasi dalam upaya untuk

mengembangkan pembelajaran berbasis k13. #emerintah dalam hal ini Dinas #endidikan

hendaknya aktif mengevaluasi tentang penerapan "13 di sekolah!sekolah, terutama di

sekolah!sekolah yang dianggap kurang mampu, sehingga tidak terjadi kesenjangan kualitas

 penerapannya dengan sekolah!sekolah yang memmang memiliki sumber daya manusia dan

sarana prasarana yang lebih baik.

' Dinas #endidikan juga perlu memperhatikan masalah ketersediaan sarana dan prasarana yang

memadai di sekolah. %angan hanya mengharap sekolah menerapkan k13 dengan baik namun

fasilitas untuk itu tidak diperhatikan. -isalnya terkait dengan ketersediaan buku pegangan

sis4a dan guru yang belum terdistribusi dengan merata. #enerapan pendekatan saintifik di

sekolah, misalnya pada mata pelajaran iologi di sekolah menengah, memerlukan sarana

 prasarana yang memadai, sebagai cobntoh untuk kegiatan praktikum, sehingga dengan hal

tersebut sarana dan prasarana menjadi hal yang 4ajib dipenuhi jika ingin "13 berjalan dengan

 baik.

Ini ja4aban saya mohon maaf kalo terlalu banyak ato terlalu sedikit, terlalu dikit silahkantambah sendiri  terlalu banyak silahkan ambil intinya saja

A,+I

Jawaba& ".a

erdasarkan hasil pantauan penulis di (-# Negeri 1 anjung 7aja diperoleh beberapa

 permasalahan dalam rangka implementasi "urikulum 213, khususnya pada pembelajaran materi

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 13/30

5impunan di "elas *II. aik itu dari sudut pandang kompetensi guru, kesiapan sis4a, sumber 

 belajar, proses pembelajaran dan penilaian, maupun dari sudut pandang muatan materi ajarnya,

yaitu 5impunan. #ermasalahan pertama, "ompetensi guru yang mengajar di "elas *II. erdapat

satu guru yang mengajar di kelas *II.1 sampai kelas *II.0 belum pernah mengikuti #elatihan

atau sosialisasi "urikulum 213. +kibatnya pembelajaran yang dilakukan yang bersangkutan

cenderung kepada pembelajaran pola lama, yaitu ceramah, tanya ja4ab dan latihan. #adahal

seharusnya menurut "urikulum 213, pembelajaran di kelas sangat disarankan menggunakan

 pendekatan ilmiah &scientific'. (esuai dengan amanat hasil pelatihan, yang bersangkutan

 berupaya menerapkan pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran.

"edua, "esiapan (is4a elajar. (is4a kelas *II adalah sis4a yang baru saja meninggalkan bangku

(ekolah Dasar. Di (ekolah Dasar, sebagian besar guru menekankan pada sis4a untuk mencatat

dan menghafal dengan alasan menurut taksonomi loom sis4a usia (ekolah Dasar baru mampu

ke tingkat kognitif mengetahui dan memahami saja. "etika di (-#, kebiasaan mencatat dan

menghafal masih melekat pada sis4a. (is4a tidak terbiasa dengan soal!soal yang membutuhkan

 penalaran. "urikulum 213 dengan pendekatan ilmiah menghendaki sis4a agar terbiasamengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat jejaring semua mata pelajaran. Dengan

demikian ada kesenjangan mendasar antara kesiapan sis4a dengan pendekatan ilmiah pada

"urikulum 213. +rtinya penerapan "urikulum 213 membutuhkan 4aktu yang cukup panjang

untuk membuahkan hasil. -engubah kebiasaan, adalah hal yang tidak mudah dan membutuhkan

kesabaran dan 4aktu yang cukup. Dengan demikian kesiapan belajar sis4a, dalam hal ini pola

fikir dan kebiasaan sis4a, perlu dicermati dan difahami terlebih dahulu sebelum menerapkan

 pendekatan ilmiah yang diamanatkan "urikulum 213.

"etiga, permasalahan (umber elajar. (umber belajar di sini dibatasi pada buku pegangan sis4a

dan guru. #emerintah telah menyediakan buku untuk pegangan sis4a dan buku pegangan guru

sebagai buku abon "urikulum 213. #enyediaan satu!satunya buku pegangan sis4a dalam pembelajaran menjadi sorotan serius para ahli betapa "urikulum 213 sangat bagus untuk 

membangun produktifitas sis4a, kreatifitas sis4a, inovatif dan afektif sis4a, namun pada

implementasinya justru kreatifitas dan inovatifitas sis4a dipasung dengan disediakannya buku

4ajib bagi sis4a dan guru ini. +rtinya bila guru dan sis4a benar!benar di4ajibkan menggunakan

 buku pegangan ini dalam pembelajaran, maka bagaimana guru dapat menumbuhkan kreatifitas

sis4a misalnya. erbeda halnya bila hal itu tidak 4ajib, maka guru leluasa berkreasi

membelajarkan sis4a menggunakan berbagai buku sumber. $uru yang kreatif biasanya

menginspirasi sis4a menjadi kreatif. #ermasalahan lain adalah konten buku pegangan ini, hirarki

 pengetahuan yang terdapat di dalamnya tidak runtut.

"eempat, proses pembelajaran. erdasarkan #eraturan -enteri #endidikan dan "ebudayaan nomor 

0 tahun 213 tentang (tandar #roses, proses pembelajaran dalam "urikulum 213 sangat

menyarankan proses pemelajaran yang menyentuh ketiga ranah kompetensi sis4a, yaitu ranah

 pengetahuan &kognitif', ranah sikap &afektif' dan ranah keterampilan &psikomotor'. 7anah

kognitif &#engetahuan' diperoleh melalui aktivitas? mengingat, memahami, menerapkan,

menganalisis, mengevaluasi, mencipta. 7anah (ikap diperoleh melalui aktivitas? menerima,

menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan@. (edangkan ranah "eterampilan

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 14/30

diperoleh melalui aktivitas? mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta@.

#endekatan pembelajaran untuk itu adalah pendekatan ilmiah &scientific', pembelajaran berbasis

 penelitian &inGuiry learning' dan pembelajaran berbasis masalah &project based learning'.

"elima, penilaian. #enilaian di kelas *II (-# Negeri 1 anjung

7aja secara tertulis belum dilakukan komprehensif sebagaimana yang disarankan dalam

 penilaian otentik pada "urikulum 213. erdasarkan #eraturan -enteri #endidikan dan

"ebudayaan nomor tahun 213 tentang (tandar #enilaian menyebutkan penilaian pendidikan

sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar 

 peserta didik mencakup; penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,

ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian

mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah)madrasah. #enilaian otentik 

merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan

&input', proses,dan keluaran &output' pembelajaran. #enilaian diri merupakan penilaian yang

dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya

dengan kriteria yang telah ditetapkan. (edangkan penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik 

termasuk penugasan perseorangan dan)atau kelompok di dalam dan)atau di luar kelas khususnya

 pada sikap)perilaku dan keterampilan. langan merupakan proses yang dilakukan untuk 

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,

untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. jian ingkat "ompetensi

yang selanjutnya disebut " merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan

 pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan " meliputi sejumlah

"ompetensi Dasar yang merepresentasikan "ompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

(ebenarnya penilaian yang dilakukan guru kelas *II di (-# Negeri 1 anjung 7aja tersirat

sudah komprehensif, hanya saja secara administratif belum ada bukti tertulis adanya penilaianranah afektif misalnya, karena memang tidak diminta dan lagi pula sangat rumit seperti yang

 pernah diterapkan pada a4al penerapan "urikulum ingkat (atuan #endidikan. #ermasalahan!

 permasalahan di atas tidak seharusnya muncul bila penerapan "urikulum 213 dilakukan dengan

 pertimbangan dan perencanaan matang. %auh dari kesan tergesa!gesa atau hanya mengejar target

 proyek. idak ada perubahan yang permanen yang dapat dilakukan secara cepat.

"eenam, penjurusan)peminatan di (-+ yang dimulai begitu murid

masuk di kelas I menimbulkan persoalan manajerial baru ih4al persyaratan pemilihan

 jurusan)minat. erutama bila para murid baru memilih jurusan)peminatan di kelompok tertentu,

misalnya kelompok matematika dan I#+ saja. #ara kepala sekolah)guru di (-+ harus cermat

sekali dalam menampung minat para calon murid agar tidak sering terjadi perpindahan

 jurusan)minat. 5al itu mengingat murid boleh pindah minat. api seringnya pindah minat murid

akan menyulitkan pengelolaan sekolah. -asalah pilihan jurusan)minat itu sebaiknya disosialisasi

di kelas III (-# agar ketika lulus (-#, murid sudah memiliki gambaran mengenai jurusan)minat

yang akan diambil saat masuk (-+. Digunakan istilah ?penjurusan@ di sini, karena ternyata apa

yang disebut peminatan itu sama dengan penjurusan, hanya ditambah dengan boleh mengambil

 bidang studi disiplin lain. -isalnya, kelompok matematika dan I#+ boleh mengambil

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 15/30

antropologi. +tau, kelompok I#( boleh mengambil biologi. api setiap murid 4ajib mengambil

semua mata pelajaran di kelompok peminatan. "etika perdebatan a4al gagasan peminatan ini

muncul, tidaklah demikian. #ada 4aktu itu, diharapkan murid betul!betul mengambil materi

yang diminati dan sesuai dengan orientasi belajarnya di perguruan tinggi nantinya.

"etujuh, soal penambahan jam pelajaran di semua jenjang pendidikan juga

inkonsisten antara latar belakang penambahan dan penerjemahannya dalam struktur kurikulum.

Aatar belakangnya adalah karena adanya perubahan pendekatan proses pembelajaran, tapi dalam

struktur kurikulum terjadi penambahan jumlah jam mata pelajaran. (ebagai contoh, pendidikan

agama di (D kelas I!III dari dua menjadi empat jam seminggu, yang diikuti dengan perumusan

kompetensi dasar &"D' yang seimbang dengan jumlah jamnya, sehingga yang terjadi tetap

mengejar materi, bukan proses pembelajarannya yang dibenahi. (emestinya yang diubah adalah

lamanya tatap muka untuk setiap mata pelajaran, misalnya tatap muka di (D kelas I!III saat ini

 per jam mata pelajaran itu selama 30 menit, bisa ditambah menjadi 60 menit. Di (-#!(-+,

dari 60 menit per jam pelajaran dapat ditambah menjadi 2 menit per jam pelajaran, sehingga

 proses pembelajarannya lebih leluasa. #roblem lain yang dimunculkan dari penambahan jam pelajaran per minggu itu adalah makin menghilangkan otonomi sekolah, karena 4aktu yang

tersedia untuk mengembangkan kurikulum sendiri makin sempit. agi sekolah!sekolah s4asta,

kurikulum baru jelas menimbulkan beban baru bagi yayasan, karena harus memfasilitasi

 peningkatan kualitas guru le4at pelatihan, pengadaan perpustakaan yang lengkap, dan

 pendidikan tambahan agar guru dapat mengimplementasikan kurikulum baru tersebut secara

 baik, dengan biaya ditanggung sendiri oleh pihak yayasan, yang ujungnya dipikul oleh para

orang tua murid.

Jawaba& ".b

"eberhasilan pelaksanaan kurikulum 213 tidak bisa dilaksanakan oleh satu pihak saja melainkan

harus didukung oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah, pendidik, tenaga kependidikan, penerbit buku, dan peserta didik. (elain itu saling bantu membantu merupakan hal yang penting

di antara pihak!pihak terkait agar kurikulum 213 tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan

yang diharapkan. +da beberapa faktor yang bisa mendukung berhasilnya pelaksanaan kurikulum

213 nanti antara lain;

 Pertama, "esesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan kurikulum yang

diajarkan dan buku teks yang dipergunakan. 5al itu menjadi pusat perhatian dalam

 pengembangan kurikulum ini. "emampuan guru harus bisa mengimbangi perubahan kurikulum

dan menyesuaikan dengan buku teks yang akan diajarkan pada peserta didik. %ika kemampuan

tenaga pendidik belum memadai maka segera diberikan pelatihan khusus misalnya; ji

"ompetensi, #enilaian "inerja, dan #embinaan "eprofesionalan erkelanjutan sehingga dapat

mendukung berhasilnya pelaksanaan kurikulum 213 tersebut.

 Kedua, "etersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang;

a. -engintegrasikan keempat standar pembentuk kurikulum.

 b. (esuai dengan model interaksi pembelajaran.

c. (esuai dengan model pembelajaran berbasis pengalaman individu dan berbasis deduktif.

d. -endukung efektivitas sistem pendidikan.

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 16/30

 Ketiga, #enguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan penga4asan. #emerintah harus benar!

 benar serius untuk mengimplementasikan kurikulum 213 ini agar tidak terjadi kesenjangan

kurikulum seperti yang telah terjadi sebelumnya. (ehingga penga4asan terhadap pelaksanaan

kurikulum itu dapat dijalankan pada setiap jenjang pendidikan di seluruh Indonesia. Keempat,

adalah #enguatan manajemen dan budaya sekolah. (ekolah juga memegang peranan yang sangat

 penting dalam menetukan keberhasilan pelaksanaan kurikulum 213. ntuk itu, sekolah harus

mampu menciptakan iklim belajar yang kondusif dan menyenangkan dengan berpedoman pada

 jalur pelaksanaan kurikulum. sehingga kurikulum 213 tesebut dapat menjadi arah

 pengembangan yang betul!betul sesuai dengan apa yang diharapkan.

 

NOMOR *

*.  -anusia sebagai mahluk budaya selalu berupaya memperbaiki kegiatan pendidikan dalam

rangka membentuk manusia ideal yang dicita!citakan. Dalam upaya perbaikan tersebut

dibutuhkan landasan filosofi dan landasan sosiologi &sosiobudaya' bangsa Indonesia.

a. Deskripsikan apa landasan filosofi bangsa Indonesia dan kegunaan landasan tersebut dalamupaya perbaikan pendidikan tersebut.

 b. Deskripsikan kegunaan landasan sosiologi &sosio!budaya' bangsa dalam upaya perbaikan

kebijakan kebijakan pendidikan di Indonesia.

Jawab

ANIS

a. #ancasila adalah landasan filosofis Negara 7epublik Indonesia dan merupakan dasar Negara

7epublik Indonesia. Implikasi #ancasila sebagai dasar negara yaitu bah4a #ancasila juga

merupakan dasar pendidikan nasional, hal ini sejalan dengan pasal No. 2 tahun 223

tentang (istem #endidikan Nasional yang menyatakan bah4a Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UU Dasar Negara Republik ndonesia !ahun

"#$%. ntuk itulah landasan filosofis pendidikan di Indonesia adalah #ancasila. erdasarkan

#ancasila, pendidikan bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertak4a kepada uhan H-E, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi 4arga negara yang demokratis serta bertanggung ja4ab. Dalam

upaya perbaikan pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan di abad 1 ini harus tetap

 berlandaskan pada #ancasila yaitu dengan beberapa cara sebagai berikut.

1' -enanamkan pendidikan karakter yang sesuai dengan #ancasila. Dengan berlandaskan

 pancasila maka tingkah laku kita akan terlindungi dari hal!hal yang tidak sesuai dengan

 pancasila, dikarenakan saat ini sudah berkembang tentang kenakalan remaja dalam

masyarakat seperti perkelahian masal &ta4uran'. ndang!ndang No 2 ahun 223 entang

#endidikan Nasional pada pasal 3, yang menyebutkan bah4a pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang

 bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. 5al tersebut juga terdapat pada

 pembukaan ndang!ndang Dasar 1B60 alinea 6.

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 17/30

' #erbaikan kurikulum yang harus memperhatikan aspek!aspek yang sesuai #ancasila, yaitu; a'

 peningkatan iman dan tak4a/ b' peningkatan akhlak mulia/ c' peningkatan potensi,

kecerdasan, dan minat peserta didik/ d' keragaman potensi daerah dan lingkungan/ e' tuntutan

 pembangunan daerah dan nasional/ f' tuntutan dunia kerja/ g' perkembangan ilmu

 pengetahuan, teknologi, dan seni/ h' agama/ i' dinamika perkembangan global/ dan j'

 persatuan nasional dan nilai!nilai kebangsaan.

 b. Aandasan sosiologis pendidikan di Indonesia menganut paham integralistik yang bersumber

dari norma kehidupan masyarakat; &1' kekeluargaaan dan gotong royong, kebersamaan,

musya4arah untuk mufakat, &' kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bermasyarakat,

&3' negara melindungi 4arga negaranya, dan &6' selaras serasi seimbang antara hak dan

ke4ajiban. -emasukkan nilai!nilai sosial dalam penyelenggaraan pendidikan adalah suatu

keharusan, karena dimensi kesosialan adalah salah satu dimensi yang dimiliki manusia. ntuk 

memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia agar generasinya dapat memiliki nilai!nilai

sosial yang baik, pemerintah dapat membuat suatu kebijakan untuk menerapkan pembelajarane&periencee learning  yaitu pembelaajran yang menekankan prinsip pengalaman dalam proses

 belajar.

Sa%a

3. a.

ilsafat pendidikan juga dapat diartikan sebagai nilai dan keyakinan keyakinan filosofis yang

menji4ai, mendasari, dan memberikan identitas &karakteristik' suatu sistem pendidikan +da

sejumlah filsafat pendidikan yang dianut oleh bangsa!bangsa di dunia. Indonesia memiliki

landasan filosofis #ancasila. (ebagai filsafat negara, #ancasila patut menjadi ji4a bangsa

Indonesia, menjadi semangat dalam berkarya pada segala bidang, dan me4arnai segala segi

kehidupan dari hari ke hari. (eperti rumusan konstitusional dalam D 1B60 dan ndang!ndang "ependidikan lainnya yang berlaku adalah tujuan normatif, yakni pendidikan

nasional berdasarkan #ancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaG4aan terhadap uhan

Hang -aha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat

kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cina tanah air, agar dapat

menumbuhkan manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama!

sama bertanggung ja4ab atas pembangunan bangsa.

3. b.

Aandasan sosiologis pendidikan di Indonesia menganut paham integralistik yang bersumber dari

norma kehidupan masyarakat; &1' kekeluargaan dan gotong royong, kebersamaan,

musya4arah untuk mufakat, &' kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bermasyarakat,

&3' negara melindungi 4arga negaranya, dan &6' selaras serasi seimbang antara hak dan

ke4ajiban. sosiologi pendidikan bertujuan untuk mengembangkan fungsi!fungsinya selaku

ilmu pengetahuan &pemahaman eksplanasi, prediksi, dan utilisasi' melalui pengkajian tentang

keterkaitan fenomena!fenomena siosial dan pendidikan, dalam rangka mencari model!model

 pendidikan yang lebih fungsional dalam kehidupan masyarakat. (ecara khusus, (osiologi

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 18/30

#endidikan berusaha untuk menghimpun data dan informasi tentang interaksi sosial di antara

orang!orang yang terlibat dalam institusi pendidikan dan dampaknya bagi peserta didik,

tentang hubungan antara lembaga pendidikan dan komunitas sekitarnya, dan tentang

hubungan antara pendidikan dengan pranata kehidupan lain. ungsi kajian sosiologis

 pendidikan diantaranya;

1. ungsi eksplanasimenjelaskan atau memberikan pemahaman tentang fenomena yang termasuk ke dalam ruang

lingkup pembahasannya. ntuk diperlukan konsep!konsep, proposisi!proposisi mulai dari

yang bercorak generalisasi empirik sampai dalil dan hukum!hukum yang mantap, data dan

informasi mengenai hasil penelitian lapangan yang actual, baik dari lingkungan sendiri

maupun dari lingkungan lain, serta informasi tentang masalah dan tantangan yang dihadapi.

Dengan informasi yang lengkap dan akurat, komunikan akan memperoleh pemahaman dan

4a4asan yang baik dan akan dapat menafsirkan fenomena!fenomena yang dihadapi secara

akurat. #enjelasan!penjelasan itu bisa disampaikan melalui berbagai media komunikasi.. ungsi prediksi

meramalkan kondisi dan permasalahan pendidikan yang diperkirakan akan muncul pada masa

yang akan datang. (ejalan dengan itu, tuntutan masyarakat akan berubah dan berkembang

akibat bekerjanya faktor!faktor internal dan eksternal yang masuk ke dalam masyarakat

melalui berbagai media komunikasi. ungsi prediksi ini amat diperlukan dalam perencanaan

 pengembangan pendidikan guna mengantisipasi kondisi dan tantangan baru.

3. ungsi utilisasi

menangani permasalahan!permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat seperti

masalah lapangan kerja dan pengangguran, konflik sosial, kerusakan lingkungan, dan lain!lain

yang memerlukan dukungan pendidikan, dan masalah penyelenggaraan pendidikan sendiri.

IAN

a. +e$0r%p$% 'a&da$a& #%'o$o#% ba&$a I&do&e$%a. Aandasan filosofi bangsa Indonesia adalah

#ancasila.  #ancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia,

oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten

merealisasikan dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi de4asa ini merupakan suatu

keharusan bah4a #ancasila merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik 

dalam pembangunan nasional seperti membangun dan memajukan pendidikan di Indonesia.

#ancasila dapat dijadikan sebagai pedoman dalam membangun dan mengembangkan

 pendidikan di Indonesia karena pancasila merupakan filsafat yang dapat dikaji secara ilmiah

karena memiliki 6 syarat yaituerobjek J artinya pancasila memiliki objek yaitu bangsa Indonesia dengan segala aspek 

 budaya dalam bermayarakat, berbangsa dan bernegara , nilai!nilai moral, nilai!nilai religius

yang tercermin dalam kepribadian, sifat, karakter dan pola!pola budaya.

ermetode J artinya #ancasila sangat tergantung pada karakteristik obyek dari pancasila

tersebut yaitu aspek budaya dalam bermayarakat, berbangsa dan bernegara , nilai!nilai moral,

nilai!nilai religius yang tercermin dalam kepribadian, sifat, karakter dan pola!pola budaya.

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 19/30

ntuk menganalisis nilai historis dan makna dari objek pancasila maka digunakan metode!

metode seperti analitico synthetic, hermeneutika, koherensi historis, dan pemahaman

 pena'siran( dan interpretasi.ersistem J -aksud dari bersistem adalah satu kesatuan yang utuh dan berhubungan.

#ancasila secara ilmiah merupakan suatu kesatuan dan keutuhan &majemuk tunggal' yaitu ke

lima sila baik rumusan, inti dan isi dari sila!sila.

niversal J Nilai!nilai #ancasila bersifat universal, artinya artinya kebenarannya tidak 

terbatas oleh 4aktu, keadaan, situasi, kondisi maupun jumlahatau dengan kata lain intisari,

esensi atau makna yang terdalam dari sila!sila #ancasila

Keu&aa& Pa&ca$%'a er$ebu da'a! upaa perba%0a& pe&d%d%0a&. erdasarkan penjelasan

yang telah diuraikan sebelumnya, pancasila dapat dijadikan pedoman dalam membangun,

mengembangkan dan memperbaiki sistem pendidikan yang ada. Ilosofi pancasila sangat

tepat dijadikan pedoman dalam mengembangkan sistem pendidikan di abad 1 ini. (elama ini

di Indonesia sistem pendidikan yang digunakan sebagian besar daerah masih tergolong techer 

center sehingga ilmu yang diperoleh sis4a sedikit cenderung terbatas. Dengan berpedoman pada pancasila maka sistem pendidikan akan menjadi lebih baik. sistem pendidikan yang

diinginkan pada abad 1 adalah sistem pendidikan yang mengharuskan sis4a untuk berfikir 

kritis sehingga mampu menemukan konsep sendiri. Dalam menemukan konsep pembelajaran

sis4a harus mengkaji secara ilmiah dengan memperhatikan aspek seperti berobjek,

 bermetode, sistematis, dan universal. 5al tersebu sesuai dengan nilai dari pancasila yang

dapat dikaji secara ilmiah.

Aandasan sosiologi mengandung norma dasar pendidikan yang bersumber dari norma kehidupan

masyarakat yang dianut oleh suatu bangsa. 5al ini berkaitan dengan pola hubungan antar 

 pribadi dan antar kelompok dalam masyrakat tersebut. %ika di perhatikan yang menjadi poinutama disini adalah interaksi sosial. Hang ditekankan disini adalah bagaimana sis4a mampu

menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolah ke lingkungan masyarakat atau bagaimana

sis4a mampu memecahkan suatu permasalahan yang ada di masyarakat dengan menggunakan

ilmu yang telah dipelajari di kela. (istem pembelajaran yang digunakan di Indonesia adalah

sistem pembelajaran yang tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada sis4a

mengenai konsep yang ada tanpa memperhatikan apakah konsep yang di peroleh oleh sis4a

dapat di aplikasikan di lingkungan sekitar tempat hidupnya. "ita ketahui di abad 1 sistem

 pendidikan yang diinginkan adalah sistem pendidikan yang memberikan pemahaman kepada

sis4a mengenai suatu konsep dan juga memberikan kemampuan bagi sis4a untuk 

mengaplikasikan konsep tersebut dalam masyarak. "onsep!konsep yang diperoleh dapat

digunakan memecahkan suatu permasalahan yang muncul di masyarakt. :leh karena itu

sistem pendidikan yang berlandasakan sosilogi &sosio!budaya' sangatlah sangat penting

diterapkan. 5al ini akan berdampak positif bagi sis4a, terutama 4a4asan serta pengalaman

yang diperoleh oleh sis4a sangat bagus.

NOMOR 2

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 20/30

6. #endidikan itu hakikatnya adalah pembangunan masyarakat dan nasional suatu bangsa. +da

 pendapat yang menyatakan bah4a tujuan pendidikan itu adalah ingin menunaikan empat

fungsi, yaitu; 1' memiliki fungsi teknis &technical function', ' memantapkan status, 3'

menghasilkan struktur sosial dan kebudayaan, dan 6' memiliki fungsi mempercepat

&revolusionary force'.

ANSI

a. Coba (audara berikan penjelasan masing!masing fungsi tersebut.

! Fu&$% e0&%$

#endidikan dapat membantu sis4a untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk hidup dan berkompetisi.! Me!a&ap0a& $au$

Di kalangan masyarakat luas, berlaku pendapat umum bah4a semakin berpendidikan maka

makin baik status sosial seseorang dan penghormatan masyarakat terhadap orang yang

 berpendidikan lebih baik dari pada yang kurang berpendidikan. :rang yang berpendidikan

diharapkan bisa menggunakan pemikiran!pemikirannya yang berorientasi pada kepentingan

 jangka panjang. :rang yang berpendidikan diharapkan tidak memiliki kecenderungan

orientasi materi)uang apalagi untuk memperkaya diri sendiri.! Fu&$% !e&ha$%'0a& $ru0ur $o$%a' da& 0ebudaaa&

ungsi menghasilkan struktur sosial merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan

manusia dan hubungan sosial pada berbagai tingkat sosial yang berbeda. -isalnya pada

tingkat individual pendidikan membantu sis4a untuk mengembangkan dirinya secara

 psikologis, sosial, fisik dan membantu sis4a mengembangkan potensinya semaksimal

mungkin. (edangkan dalam menghasilkan kebudayaan, merujuk pada sumbangan pendidikan

 pada peralihan dan perkembangan budaya pada tingkatan sosial yang berbeda. #ada tingkat

individual, pendidikan membantu sis4a untuk mengembangkan kreativitasnya, kesadaran

estetis serta untuk bersosialisasi dengan norma!norma, nilai!nilai dan keyakinan sosial yang

 baik. :rang yang berpendidikan diharapkan lebih mampu menghargai atau menghormati

 perbedaan dan pluralitas budaya sehingga memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap

keanekaragaman budaya. Dengan demikian semakin banyak orang yang berpendidikan

diharapkan akan lebih mudah terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya akan terjadi

integrasi budaya nasional atau regional.! Fu&$% !e!percepa 3re4o'u$%o&ar #orce)

Dengan pendidikan yang semakin maju, akan mempercepat perkembangan suatu daerah maupun

negara. #endidikan sebagai sarana untuk memperoleh ilmu pengetahuan, membentuk sikap

dan keterampilan yang semakin baik guna menunjang pembangunan di berbagai sektor,

seperti ekonomi, teknologi, pangan, maupun lingkungan sehingga mempercepat

 pembangunan suatu negara.

 b. -enurut pandangan (audara sendiri, bagaimana dengan pernyataan di atas<

-enurut saya, saya setuju dengan pernyataan di atas. #endidikan seharusnya tidak semata!mata

 berfungsi untuk menransfer ilmu dan melatih keterampilan anak, tapi sebaiknya pendidikan

 juga dapat berfungsi untuk menyadari posisi diri, menciptakan keharmonisan, dan memajukan

negara. -aksudnya, seorang yang berpendidikan harus menyadari statusnya sehingga berhati!

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 21/30

hati dalam berprilaku. -elalui pendidikan, seseorang seharusnya juga dapat mengembangkan

 potensi diri, mampu menghargai orang lain, dan mampu bergaul dengan menghormati

 pluralisme. (emakin tinggi pendidikan seseorang, seharusnya mampu semakin berkontribusi

untuk mempercepat pembangunan negara, tidak hanya berorientasi untuk memenuhi

kepentingan diri sendiri.

ARINI

 pendidikn itu hakikatnya adalah pembangunan masyarakat dan nasional suatu bangsa. +da

 pendapat yang menyatakan bah4a tujuan pendidikan itu adalah ingin menunaikan empat

fungsi yaitu;

1. memiliki fungsi teknis

+danya pendidikan yang dienyam oleh orang, maka orang!orang tersebut akan memperoleh

keahliannya sendiri karena proses pendidikan tersebut. (ehingga nantinya dapat digolongkan

sesuai keahliaanya. -aka pendidikan inilah yang nantinya menjalankan dan bertanggung

 ja4ab atas berbagai urusan dan penyelenggaraan Negara maupun untuk membangun negara.. menetapkan satus

+danya pendidikan yang dapat membangun keahlian seseorang akan berdampak menetapkan

status seseorang dalam hal ini akan membangun kepercayaan masyarakat sekitar terhadap

ilmu kita. %ika seorang yang memperoleh pendidikan guru, dan memperoleh keahlian dalam

mengajar maka secara otomatis seseorang tersebut akan dipercaya orang untuk menjadi guru

yang mengajar dilingkungannya.

3. menghasilkan struktur sosial dan budaya

#endidikan lahir seiring dengan keeradaanmanusia, bahkan dalam proses terbentukny

amasyarakat pendidikan ikut andil menyumbangkan proses per4ujudan pilar!pilar penyangga

masyarakat. -elalui 4arisan budaya dan internalisasi pada tiap individu, pendidikan hadir dalam bentuk sosialisasi kebudayaan, berinteraksi dengan nilai!nilaimasyarakat setempatdan

memelihara hubungan timbalbalik yang menentukan proses perubahan tatanan sosio!

kulturmasyarakat dalam rangka kemajuan peradaban.

6. ungsi percepatan

#endidikan membentuk struktur sosial dan kebudayan dalam suatu masyarakat untuk itu seiring

dengan perkembanga zaman maka pendidikan berfungsi percepatan dalam hal menjalani

hidup dan kemajuan teknologi.

-enurut pendapat saya saya setuju dengan tujuan pendidikan menjalanan 6 fungsi sebagai

memliki teknis, mentapkan status, menghasilkan struktur sosial dan budaya, dan fungsi

 percepatan. +danya pendidikan akan membangun masyarakat yang memiliki keahlian,

 berbudaya, dan memiliki percepatan dalam hal teknologi dan perkembangannya. (eingga

 pendidikan dapat menghasilkan generasi!generasi bangsa yang akan memajukan bangsanya.

A56

• pe&d%d%0a& !e!%'%0% #u&$% e0&%$

seperti yang telah kita ketahui bersama, pendidikan merupakan satu aspek yang sangat penting

dan punya andil besar dalam aspek!aspek lainnya dalam kehidupan. #endidikan memegang

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 22/30

fungsi teknis disini dimaksudkan bah4a dengan adanya pendidikan, kita dapat

menggolongkan seseorang sesuai tingkat dan jenis keahliannya. -engapa demikian< "arena

generasi!generasi yang dihasilkan dari sector pendidikan inilah yang nantinya menjalankan

dan bertanggung ja4ab atas berbagai urusan dan penyelenggaraan Negara. Dengan adanya

 pendidikan, kita bisa mempercayakan berbagai urusan ini kepada ahinya yang memang sudah

teruji.

• !e!a&ap0a& $au$

kata memantapkan status disini bisa diartikan dengan membangun kepercayaan masyarakat

sekitar terhadap ilmu kita. Contohnya saja orang!orang yang memiliki kemampuan

menyembuhkan penyakit. -asyarakat sekitar selalu memiliki paradigm dimana kepercayaan

mereka lebih tinggi kepada ahli!ahli yang memang pernah mengenyam pendidikan daripada

yang tidak. -asyarakat otomatis lebih tenang jika berobat pada dokter spesialis yang sudah

memiliki banyak pelanggan daripada orang biasa yang melakukan penyembuhan dengan trial 

and error . Itulah mengapa pendidikan sangat penting disini untuk memantapkan status

individu atas ilmu yang dimilikinya.

• !e&ha$%'0a& $ru0ur $o$%a' da& budaa

seperti yang telah kita ketahui bah4a pendidikan lahir seiring dengan keeradaan manusia,

 bahkan dalam proses terbentuknya masyarakat pendidikan ikut andil menyumbangkan proses

 per4ujudan pilar!pilar penyangga masyarakat. -elalui 4arisan budaya dan internalisasi pada

tiap individu, pendidikan hadir dalam bentuk sosialisasi kebudayaan, berinteraksi dengan

nilai!nilai masyarakat setempat dan memelihara hubungan timbal balik yang menentukan

 proses perubahan tatanan sosio!kultur masyarakat dalam rangka kemajuan peradaban

• !e!%'%0% #u&$% percepaa&

seperti yang telah tertulis di poin sebelumnya, bah4a pendidikan tumbuh seiring dengan

kehidupan sosial dan kebudayaan manusia, maka dapat dipastian pendidikan disini juga turutandil dalam percepatan dalam kehidupan manusia. #ercepatan yang dimaksud disini tentu saja

mengenai perkembangan dan juga teknologi. Dengan adanya pendidikan yang semakin maju,

maka secara otomatis meningkat pula daya piker manusia dalam menjalani kehidupan

sehingga mendorongnya menghasilkan sesuatu yang baru dan tentunya lebih memudahkan

hidup yang dijalaninya. Ditambah lagi adanya -illenium Development $oals yang

ditargetkan selesai pada 210, pendidikan pastinya punya andil besar disini.

a. pe&dapa $aa !e&e&a% per&aaa& er$ebu:

secara garis besar saya setuju dengan pernyataan tersebut, karena ada banyak aspek dalam

kehiduan manusia yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan. (ebuah Negara yang telah maju, bisa dipastikan pendidikannya juga maju dan menerapkan metode!metode belajar yang

mutakhir. %ika pendidikan yang diterapkan oleh suatu Negara hanya mencetak generasi yang

memiliki nilai bagus saja, maka belum tentu Negara tersebut juga mengalami percepatan

kemajuannya. api Negara yang mencetak generasi unggul dari segi ilmu maupun mentalnya,

maka generasi tersebutlah yang akan terus melahirkan inovasi demi memajukan bangsanya

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 23/30

NOMOR 7

0. isu!isu yang terus menghangat dan mengemuka di dunia pendidikan kita saat ini berkenaan

dengan ,@)haracter *uilding(, ()ontinuing +ducation(, ustainability +ducation(.

a. agaimana pandangan saudara terkait dengan kedua isu di atas

 b. agaimana menurut saudara sebaiknya mengajarkan kepada peserta didik kita<c. +pakah pendidikan kita selama ini tidak menyentuh aspek karakter<

%a4aban

,E,I

 pengertian -embangun "arakter &characer bu%'d%&' adalah suatu proses atau usaha

yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, 4atak, sifat keji4aan,

akhlak &budi pekerti', insan manusia &masyarakat' sehingga menunjukkan perangai dan tingkah

laku yang baik berlandaskan nilai!nilai pancasila. membangun karakter adalah pendidikan, untuk 

itu dalam rangka membangun karakter suatu bangsa salah satunya adalah melalui pendidikan

karakter, #endidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk me4ujudkan suasana belajar 

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak 

mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

#endidikan erkelanjutan &8o&%&u%& Educa%o&', yang mempelajari pengetahuan dan

keterampilan lanjutan sesuai dengan perkembangan kebutuhan belajar pada diri orang de4asa.

#endidikan berkelanjutan ini ditujukan pada kegiatan untuk meperbaiki dan meningkatkan

kemampuan pengetahuan, dan keterampilan serta profesi, sehingga dapat dijadikan fasilitas

dalam peningkatan diri dan produktivitas kerja. -isalnya #elatihan!pelatihan, #enataran, dan

Aokakarya.

Educa%o&, artinya adalah pendidikan, baik pendidikan secara moril maupun immateriil,mencakup pendidikan dasar hingga lanjutan, dan suatu cara untuk memberitahu &mendidik'

orang lain akan suatu hal menurut suatu metode

Su$a%&ab'e, artinya terus!menerus atau berkelanjutan, memiliki makna suatu hal atau

kegiatan yang dilakukan dengan sungguh!sungguh untuk suatu kurun 4aktu guna mencapai hasil

maksimal

Educa%o& Su$a%&ab'e merupakan pendidikan terus menerus) berkelanjutan yang

dilakukan dengan sungguh!sungguh untuk suatu kurun 4aktu guna mencapai hasil maksimal.

a. agaimana pandangan saudara terkait dengan 0edua isu di atas

)haracter *uilding  jika dilihat kondisi saat ini nampaknya karakter yang diharapkancenderung semakin luntur hal ini dilihat semakin jelas contoh diantaranya makin maraknya

ta4uran antar pelajar, konflik antar masyarakat, maraknya korupsi di lingkungan pemerintah dan

lain sebagainya. sehingga (aya sangat setuju dengan upaya untuk membangun karakter peserta

didik karena karakter mempunyai makna sebuah nilai yang mendasar untuk mempengaruhi

segenap pikiran, tindakan dan perbuatan setiap insan manusia dalam kehidupan bermasyarakat,

 berbangsa dan bernegara, karakter adalah sesuatu yang sangat penting dalam pengembangan

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 24/30

kualitas manusia maka dalam rangka membangun karakter suatu bangsa diperlukan perilaku

yang baik dalam melaksanakan kegiatan berorganisasi, baik dalam organisasi pemerintahan

maupun organisasi s4asta dalam bermasyarakat. -aka karakter manusia merupakan suatu hal

yang sangat penting untuk diperhatikan dalam rangka me4ujudkan cita!cita dan perjuangan

 berbangsa dan bernegara guna ter4ujudnya masyarakat yang adil dan makmur berlandaskan

 pancasila dan D 1B60.

#endidikan berkelanjutan; ujuan #endidikan erkelanjutan &Continuing Education dan

Education (ustainable' adalah untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta

menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan

hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar, serta dapat

mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. diera

globalisasi ini orang!orang yang mampu bersainglah dan memiliki kualitaslah yang dapat

 bertahan. :leh karena itu dengan pendidikan berkelanjutan yang fokus pada kemahiran dan

keterampilan akan sangat membantu individu, menurut saya pendidikan berkelanjutan akan

sangat baik jika benar!benar diterapkan dan dapat menjangkau keseluruh lapisan masyarakatkarena sesuai dengan tujuannya yaitu menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat

yang memiliki kemampuan dan dapat bersaing didunia kerja.

 b. agaimana menurut saudara sebaiknya mengajarkan kepada peserta didik kita<

-engajarkan peserta didik terkait dengan penanaman karakter &pendidikan berkarakter'

dalam lingkup pembelajaran dikelas dapat diartikan sebagai upaya merancang dan melaksanakan

suatu strategi atau model!model pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan

akademik dan membangun karakter. Dalam pembelajaran seorang pendidik dalam membangun

karakter harus didesain dengan sengaja bukan sebagai akibat samping &dampak penggiring',

karakter!karakter itu harus tergambar secara eksplisit pada langkah!langkah pembelajaran yangdirancang. "arakter!karakter tersebut berupa nilai!nilai, kemampuan, keyakinan, moralitas,

 pengedalian emosi, dan perilaku yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan

karakteristik dan sifat alami dari mata pelajaran tersebut. Dengan demikian, seorang guru perlu

mengetahui karakteristik dari ilmu yang akan diajarkan dan mengaitkan dengan tujuan!tujuan

 pengembangan karakter peserta didik.

c. +pakah pendidikan kita selama ini tidak menyentuh aspek karakter<

(istem #endidikan yang berlaku di Indonesia sudah menyentuh aspek karakter yakni

tercermin dalam No.2)223 tentang (istem #endidikan Nasional &(isdiknas' #asal 3

disebutkan bah4a, #endidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk 

4atak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

 bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

 bertak4a kepada uhan Hang -aha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi 4arga negara yang demokratis serta bertanggung ja4ab, diharapkan mampu

meningkatkan kualitas moral bangsa Indonesia, Namun pada kenyataannya tujuan yang

diharapkan dan diinginkan oleh ndang!ndang tersebut belum sepenuhnya ter4ujud. Dalam

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 25/30

 pembelajaran juga selama ini seorang pendidik selalu menanamkan aspek karakter namun

 belum memiliki tujuan secara jelas seperti pada kurikulum 213 sehingga terkesan belum terarah

dan sekarang untuk aspek karakter sudah lebih terarah dengan diterapkannya kurikulum 213

khusunya pada "13.

8AN+RA

0+.

•  character building; -embangun "arekter &character building ' adalah suatu proses atau usaha

yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, 4atak, sifat

keji4aan, akhlak &budi pekerti', insan manusia &masyarakat' sehingga menunjukkan perangai

dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai!nilai pancasila. erdasarkan pengertian

tersebut, dapat dikemukakan bah4a upaya membangun karakter akan menggambarkan hal!hal

 pokok sebagai berikut; #roses yang dilakukan terus menerus guna membentuk 4atak, sifat, dan tabiat keji4aan yang

 berdasarkan pada sifat pengabdian dan kebersamaan -enyempurnakan karakter yang ada untuk me4ujudkan karakter yang diharapkan dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan -embina karakter yang ada sehingga menampilkan karakter yang kondusif dalam kehidupan

 bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dilandasi nilai!nilai #ancasila.

• Continuing education

• (ustainability education

erbagai pendekatan untuk sustainability education mendorong orang untuk memahami

kompleksitas dan sinergi antara,isu!isu yang mengancam keberlanjutan kehidupan dan

memahami dan menilai diri mereka sendiri dan orang!orang dari masyarakat di mana mereka

tinggal dalam konteks keberlanjutan. (ustainability education berusaha untuk melibatkan orangdalam negosiasi masa depan yang berkelanjutan, membuat keputusan dan bertindak berpusat

 pada mereka.-eskipun umumnya mereka sepakat bah4a

 pendidikan harus disesuaikan keberlanjutan bagi pelajar individu,

menurut ilbury dan Fortman, keterampilan berikut ini penting untuk sustainability education ;

• -embayangkan

mampu membayangkan masa depan yang lebih baik. #remis ini menunjukkan bah4a

 jika kita tahu ke mana kita ingin pergi, kita akan lebih mampu bekerja keluar dan bagaimana

menuju ke sana

•  "ritis dalam pemikiran dan refleksi

•  belajar untuk mempertanyakan sistem kami saat ini kepercayaan dan untu mengenali asumsi!asumsi yang mendasari pengetahuan kita,perspektif dan pendapat. "eterampilan berpikir

kritis membantu orang belajar untukmeneliti ekonomi, lingkungan, struktur sosial dan

 budaya dalam konteks pembangunan berkelanjutan

•  erpikir sistemik

mengakui kompleksitas dan mencari hubungan dan sinergi ketika mencoba untuk

mencari solusi untuk masalah.

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 26/30

• -embangun kemitraan

mempromosikan dialog dan negosiasi, belajar untuk bekerja sama.

•  #artisipasi dalam pengambilan keputusan

0.

#endidikan karakter seharusnya sudah mulai diterapkan pada anak usia dini karena pada

masa usia inilah akan terbentuk kemampuan dan potensi untuk pengembangan diri dimasa yang

akan datgng. Aingkungan keluarga merupakan penentu pengembangan diri melalui pendidikan

karakter disamping lingkungan sekolah dan masyarakat. %ika secara berkelanjutan pendidikan

karakter diterapkan pada anak seperti menjalankan sholat tepat 4aktu, makan bersama dengan

keluarga, diskusi, belajar pada 4aktunya, tidak menghabiskan 4aktu menonton *, saling

membantu, menghormati, menghargai, sopan santun, maka anak demikian kelak menjadi contoh

dan panutan baik prestasi maupun karakter di masa depan.

Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen & stakeholders' harus dilibatkan,

termasuk komponen!komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajarandan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan

sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko!kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana,

 pembiayaan, dan ethos kerja seluruh 4arga dan lingkungan sekolah. (edangkan menurut

 pendapat -arshall &226' strategi perbaikan terus!menerus melalui pengembangan staf dan

 pengembangan kurikulum yang sedang berlangsung

erdasarkan pendapat Kuhdiar &212', penerapan pendidikan karakter bagi sis4a di

sekolah bisa dilakukan melalui berbagai cara, dan disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan di

sekolah yang bersangkutan. #enerapan pendidikan karakter di sekolah harus disesuaikan dengan

kurikulum, mengingat setiap sekolah memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda. (etiap

sekolah, kata dia, pasti memiliki keunggulan dan potensi yang bias dikembangkan sesuai dengankomitmen untuk menanamkan pendidikan karakter bagi para sis4a, terutama di lingkungan

sekolah

0C.

#endidikan kita dari dulu pada dasarnya sudah menyentuh aspek karakter namun belum

terakomodasi dengan baik . 5al itu dapat terlihat dari pembelajaran yang kita rasakan dimana

 para guru sudah menanamkan berbagai macam karakter pada saat berada pada sekolah dasar dan

menengah. $uru sudah menerapkan budi pekerti luhur untuk menjaga alam dan menanamkan hal

yang menyangkut dengan kebaikan dimana hal itu sudah dikaitkan dengan pembelajaran yang

ada pada saat itu. Namun penanaman hal!hal yang terkait mengenai karakter tersebut belum

terakomodasi dengan baik, maksudnya belum mampu difokuskan pada karakter apa yang akan

ditanamkan pada para peserta didik. Nah, pada pembelajaran saat ini sudah diusahakan untuk

mengakomodasi karakter!karakter yang akan ditanamkan pada peserta didik dengan adanya

kurikulum 213. Dalam "13 sendiri sudah diberlakukan penanaman karakter dalam

 pembelajaran dengan mengorganisir karakter apa saja yang harus ditanamkan pada peserta didik

 pada tingkatan yang berbeda pada tiap jenjangnya. +pabila dalam aplikasinya bias berlangsung

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 27/30

dengan baik, maka harapan akhirnya adalah para pebelajar yang memiliki karakter positif dan

mampu mengaplikasikannya dalam kehidupannya.

NOMOR 9

. (elama hampir 1 dekade, guru khususnya di Indonesia telah ditetapkan sebagai 1 profesi.

a. untuk diakui sebagai profesi, setidak!tidaknya ada hal yg melekat pada guru untuk diakui

sebagai profesi, yaitu pendidikan profesi dan sertifikasi. Coba sdr jelaskan hal tsbL

/A,ENT

pe&d%d%0a& pro#e$% uru ; -enurut No 2)223 tentang (#N, pendidikan profesi adalah

 pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki

 pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. -aka #endidikan #rofesi $uru &##$' adalah

 program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan (1 "ependidikan dan (1)D!I* non

"ependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar mereka dapat menjadi guru

yang profesional serta memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai dengan standar

nasional pendidikan dan dapat memperoleh sertifikat pendidik. Ser%#%0a$% : sertifikasi guru merupakan proses pemberian pengakuan bah4a seseorang telah

memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan

tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi.

#engertian sertifikasi guru lainnya adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk

mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian sertifikat

 pendidik.

 b. (bg suatu profesi, guru memiliki karakteristik profesi. Coba sdr jelaskan karakteristik profesi

tsbL

#endidikan)keahlian khusus ; #ekerjaan guru memerlukan pendidikan tingkat # dngan 4aktuyg cukup lama.

"eterampilan ; ntuk bekerja sebagai guru dibutuhkan keterampilan atau keahlian

tertentu)khususAegalitas ; Ilmu keguruan memiliki batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematik dan

eksplisit, (etiap guru mempunyai kebebasan dlm memberikan judgement thd masalah profesi

yg dihadapinya

anggung ja4ab ; #ekerjaan guru memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang menentukan

dalam masyarakat.

#enelitian ; "eahlian dalam pekerjaan guru didasarkan pada teori dan metode ilmiah.

:rganisasi profesi ; $uru memiliki organisasi profesi sebagai 4adah untuk memperkuatkualitas profesinya, Dlm menjalankan tugasnya, guru berpegang teguh kpd kode etik yg

dikontrol oleh organisasi profesi.

(umber penghasilan utama ; $uru memperoleh imbalan yg cukup memadai.

(ikap ; $uru memiliki kode etik sebagai landasan dalam bekerja, #ekerjaan guru mempunyai

 prestise yg tinggi dlm masy.

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 28/30

MARTHA

a. b.

erdasarkan ## nomor 89 tahun 213;

• #endidikan profesi adalah pendidikan

tinggi setelah program sarjana yang

mempersiapkan peserta didik untuk

memiliki pekerjaan dengan persyaratan

keahlian khusus

• ujuan pendidikan profesi; &1'

menghasilkan calon guru yang memiliki

kompetensi dalam merencanakan,

melaksanakan, dan menilai pembelajaran,

&' menindaklanjuti hasil penilaian dengan

melakukan pembibingan, dan pelatihan

 peserta didik, &3' mampu melakukan penelitian dan mengembangkan

 profesionalitas secara berkelanjutan

• (truktur kurikulum program ##$ berisi

lokakarya pengembangan perangkat

 pembelajaran, latihan mengajar melalui

 pembelajaran mikro, pembelajaran pada

teman seja4at, dan #rogram

#engalaman Aapangan &##A', dan

 program pengayaan bidang studi dan)atau

 pedagogi.•  (istem pembelajaran pada program

##$ mencakup lokakarya

 pengembangan perangkat pembelajaran

dan program pengalaman lapangan yang

diselenggarakan dengan pemantauan

langsung secara intensif oleh dosen

 pembimbing dan guru pamong yang

ditugaskan khusus untuk kegiatan

tersebut.

• Aokakarya pengembangan perangkat

 pembelajaran dan program pengalaman

lapangan dilaksanakan dengan

 berorientasi pada pencapaian kompetensi

merencanakan dan melaksanakan proses

 pembelajaran, menilai hasil

• #ekerjaan guru memiliki fungsi dan

signifikansi sosial yangmenentukan dalam

masyarakat

• ntuk bekerja sebagai guru dibutuhkan

keterampilan atau keahlian tertentu

• "eahlian dalam pekerjaan guru didasarkan

 pada teori dan metode ilmiah

• Ilmu keguruan memiliki batang tubuh

disiplin ilmu yang jelas, sistematik dan

eksplisit

• #ekerjaan guru memerlukan pendidikan

tingkat perguruan tinggi dengan 4aktu

yang cukup lama• $uru memiliki organisasi profesi sebagai

4adah untuk memperkuat kualitas

 profesinya

• $uru memiliki kode etik sebagai landasan

dalam bekerja

• Dalam menjalankan tugasnya, para guru

 berpegang teguh kepada kode etik yang

dikontrol oleh organisasi profesi

• (etiap anggota yang bekerja sebagai guru

mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement terhadap masalah profesi yang

dihadapinya

• $uru memiliki otonomi dan bebas dari

campur tangan pihak luar dalam

melaksanakan tugasnya member layanan

masyarakat

• #ekerjaan guru mempunyai prestise yang

tinggi dalam masyarakat

• $uru memperoleh imbalan yang cukup

memadai

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 29/30

 pembelajaran, menindaklanjuti hasil

 penilaian, serta melakukan

 pembimbingan dan pelatihan.

erdasarkan 7I no. 16 ahun 226;

• (ertifikasi diartikan sebagai suatu proses

 pemberian pengakuan bah4a

seseorangtelah memiliki kompetensi untuk 

melaksanakan pelayanan pendidikan pada

satuan pendidikan tertentu, setelah lulus

uji kompetensi yang diselenggarakan oleh

lembaga sertifikasi. (ertifikasi dirancang

untuk mengungkapkan penguasaan

kompetensi seseorang sebagai landasan

 pemberian sertifikat pendidik 

•(ertifikasi merupakan bentuk programevaluasi berkelanjutan dari pendidikan

 profesi

 

+E8HA

Jawab:

a. #endidikan profesi dan sertifikasi dapat dijelaskan sebagai berikut;- -enurut No 2)223 tentang (#N pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah

 program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan

 persyaratan keahlian khusus.

-Dengan demikian program ##$ adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan (!1"ependidikan dan (!1)D!I* Non "ependidikan yang memiliki bakat dan minat

menjadi guru, agar mereka dapat menjadi guru yang profesional sesuai dengan standar 

nasional pendidikan dan memperoleh sertifikat pendidik. +dapun tujuan dari pendidikan

 profesi adalah untuk; a' untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam

merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran/ b' menindaklanjuti hasil penilaian

dengan melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik/ dan c' mampu melakukan

 penelitian dan mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.

- (ertifikasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan

dosen sebagai tenaga profesional & 7I No 16 ahun 220 dalam Depdiknas, 226'. %adi,

(ertifikasi guru adalah proses peningkatan mutu dan uji kompetensi tenaga pendidik dalammekanisme teknis yang telah diatur oleh pemerintah melalui Dinas #endidikan dan

"ebudayaan setempat, yang bekerjasama dengan instansi pendidikan tinggi yang kompeten,

yang diakhiri dengan pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah dinyatakan

memenuhi standar profesional. (ertifikasi guru bertujuan untuk; &1' menentukan kelayakan

guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan me4ujudkan tujuan

 pendidikan nasional &' meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, &3' meningkatkan

7/24/2019 BAHAN-REKREASI-KOMPREHENSIIIIIIP

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-rekreasi-komprehensiiiiiip 30/30

martabat guru, &6' meningkatkan profesionalitas guru dalam rangka me4ujudkan pendidikan

nasional yang bermutu.

 b. "arateristik profesi keguruan menurut National +ssociation of Education &NE+' antara lain ;1. %abatan yang melibatkan kegiatan intelektual.

#erubahan kemampuan peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu dalam kegiatan pembelajaran yang dibimbing oleh guru dapat dikatakan bah4a kegiatan pembelajaran itu

didominasi oleh kegiatan intelektual.. %abatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

Dalam pendidikannya guru menggeluti ilmu!ilmu khusus. Contohnya seorang guru

iologi akan mempelajari bidang khusus biologi saat menempuh pendidikannya.3. %abatan yang memerlukan persiapan professional yang lama.

%abatan guru adalah jabatan yang sedang dan terus berkembang. +danya program

 pendidikan profesi dan sertifikasi merupakan upaya persiapan profesionalitas dari seorang guru.

6. %abatan yang memerlukan ?Aatihan dalam jabatan@ yang berkesinambungan.

-eskipun sudah menjadi guru tetap namun guru selalu dituntut untuk meng!up date

ilmunya dengan kegiatan -$-#, seminar, 4orkshop, pelatihan dan lain!lain.

0. %abatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.%abatan guru dikatakan memenuhi ciri itu jika guru dapat hidup layak dari jabatannya itu,

tanpa harus melakukan pekerjaan lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya.. %abatan yang menentukan standarnya sendiri.

(tandar profesi guru sudah diatur dalam perundang!undangan.

9. %abatan yang lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi.%abatan guru sudah terkenal luas sebagai jabatan yang anggotanya terdorong oleh

keinginan untuk membantu orang lain dan bukan disebabkan oleh keuntungan ekonomi semata.8. %abatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin erat.

%abatan guru di Indonesia sudah memiliki 4adah Haitu #$7I &#ersatuan $uru 7epublikIndonesia'.