bahan pbl forensik

download bahan pbl forensik

of 19

Transcript of bahan pbl forensik

  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    1/19

    Identifikasi forensikDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    Belum Diperiksa

    Identifikasi forensikmerupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik untuk

    menentukan identitas seseorang. Identifikasi personal sering merupakan suatu masalah dalam

    kasus pidana maupun perdata.Menentukan identitas personal dengan tepat amat penting dalam

    penyidikan karena adanya kekeliruan dapat berakibat fatal dalam proses peradilan.

    Peran ilmu kedokteran forensik dalam identifikasi terutama pada jenazah tidak dikenal, jenazah

    yang rusak , membusuk, hangus terbakar dan kecelakaan masal, bencana alam, huru hara yang

    mengakibatkan banyak korban meninggal, serta potongan tubuh manusia atau kerangka.Selain

    itu identifikasi forensik juga berperan dalam berbagai kasus lain seperti penculikan anak, bayitertukar, atau diragukan orangtua nya.Identitas seseorang yang dipastikan bila paling sedikit dua

    metode yang digunakan memberikan hasil positif (tidak meragukan).

    Daftar isi[sembunyikan]

    1 Pemeriksaan sidik jari

    2 Metode Visual

    3 Pemeriksan Dokumen 4 Pemeriksaan Pakaian dan Perhiasan

    5 Identifikasi Medik

    6 Pemeriksaan Gigi

    7 Pemeriksaan Serologik

    8 Metode Eksklusi

    9 Identifikasi Potongan Tubuh Manusia (Kasus Mutilasi)

    10 Identifikasi Kerangka

    11 Pemeriksaan Anatomik

    12 Penentuan Ras

    13 Daftar Pustaka

    [sunting] Pemeriksaan sidik jariMetode ini membandingkan sidik jari jenazah dengan data sidik jari antemortem.Sampai saat ini,pemeriksaan sidik jari merupakan pemeriksaan yang diakui paling tinggi ketepatan nya untukmenentukan identitas seseorang.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halamanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pidanahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perdata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Identifikasi_forensikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sidik_jarihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antemortem&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pidanahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perdata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Identifikasi_forensikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sidik_jarihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antemortem&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halaman
  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    2/19

    Dengan demikian harus dilakukan penanganan yang sebaik-baiknya terhadap jari tangan jenazahuntuk pemeriksaan sidik jari, misalnya dengan melakukan pembungkusan kedua tangan jenazahdengan kantong plastik.

    [sunting] Metode Visual

    Metode ini dilakukan dengan memperlihatkan jenazah pada orang-orang yang merasa kehilangananggota keluarga atau temannya.Cara ini hanya efektif pada jenazah yang belum membusuk,sehingga masih mungkin dikenali wajah dan bentuk tubuhnya oleh lebih dari satu orang.Hal iniperlu diperhatikan mengingat adanya kemungkinan faktor emosi yang turut berperan untukmembenarkan atau sebaliknya menyangkal identitas jenazah tersebut.

    [sunting] Pemeriksan DokumenDokumen seperti kartu identitas (KTP,SIM, Paspor) dan sejenisnya yang kebetulan ditemukandalam dalam saku pakaian yang dikenakan akan sangat membantu mengenali jenazahtersebut.Perlu diingat pada kecelakaan masal, dokumen yang terdapat dalam tas atau dompetyang berada dekat jenazah belum tentu adalah milik jenazah yang bersangkutan.

    [sunting] Pemeriksaan Pakaian dan PerhiasanDari pakaian dan perhiasan yang dikenakan jenazah, mungkin dapat diketahui merek atau namapembuat, ukuran, inisial nama pemilik, badge yang semuanya dapat membantu prosesidentifikasi walaupun telah terjadi pembusukan pada jenazah tersebut.Khusus anggotaABRI,identifikasi dipemudah oleh adanya nama sertaNRP yang tertera pada kalung logam yangdipakainya.

    [sunting] Identifikasi MedikMetode ini menggunakan data umum dan data khusus.Data umum meliputi tinggi badan, beratbadan, rambut, mata, hidung, gigi dan sejenisnya.Data khusus meliputi tatto, tahi lalat, jaringanparut, cacat kongenital, patah tulang dan sejenisnya.

    Metode ini mempunyai nilai tinggi karena selain dilakukan oleh seorang ahli denganmenggunakan berbagai cara/modifikasi (termasuk pemeriksaan dengansinar-X) sehinggaketepatan nya cukup tingi.Bahkan pada tengkorak/kerangka pun masih dapat dilakukan metodeidentifikasi ini.

    Melalui metode ini diperoleh data tentang jenis kelamin, ras, prkiraan umur dan tingi badan,kelainan pada tulang dan sebagainya.

    [sunting] Pemeriksaan GigiPemeriksaan ini meliputi pencatatan data gigi (Odontogram) dan rahang yang dapat dilakukandengan menggunakan pemeriksaan manual, sinar-X dan pencetakan gigi dan rahang.Odontogram

    memuat data tentang jumlah,bentuk, susunan, tambalan, protesa gigi dan sebagainya.Seperti hal nya dengan sidik jari, maka setiap individu memiliki susunan gigi yang khas.Dengandemikian dapat dilakukan indentifikasi dengan cara membandingkan data temuan dengan datapembanding antemortem.

    [sunting] Pemeriksaan Serologik

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/wiki/KTPhttp://id.wikipedia.org/wiki/KTPhttp://id.wikipedia.org/wiki/SIMhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasporhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/wiki/ABRIhttp://id.wikipedia.org/wiki/ABRIhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=NRP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=NRP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/wiki/Tattohttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinar-Xhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinar-Xhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=6http://id.wikipedia.org/wiki/Gigihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Odontogram&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antemortem&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=7http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/wiki/KTPhttp://id.wikipedia.org/wiki/SIMhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasporhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/wiki/ABRIhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=NRP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/wiki/Tattohttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinar-Xhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=6http://id.wikipedia.org/wiki/Gigihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Odontogram&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antemortem&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=7
  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    3/19

    Pemeriksaan serologikbetujuan untuk menentukan golongan darah jenazah.Penentuan golongandarah pada jenazah yang telah membusuk dapat dilakukan dengan memeriksa rambut, kuku dantulang.

    Saat ini telah dapat dilakukan pemeriksaan sidikDNA yang akurasi nya sangat tinggi.

    [sunting] Metode EksklusiMetode ini digunakan pada kecelakaan masal yang melibatkan sejumlah orang yang dapatdiketahui identitasnya, misalnya penumpang pesawat udara, kapal laut dan sebagainya.

    Bila sebagian besar korban telah dapat dipastikan identitasnya dengan menggunakan metodeindentifikasi yang lain, sedangkan identitas sisa korban tidak dapat ditentukan dengan metode-metode tersebut di atas, maka sisa korban diindentifikasi menurut daftar penumpang.

    [sunting] Identifikasi Potongan Tubuh Manusia (KasusMutilasi)Pemeriksaan bertujuan untuk menentukan apakah potongan jaringan berasal dari manusia atau

    hewan.Bilamana berasal dari manusia, ditentukan apakah potongan-potongan tersebut dari satutubuh.

    Penentuan juga meliputi jenis kelamin, ras, umur, tinggi badan, dan keterangan lain seperti cacattubuh, penyakit yang pernah diderita, serta cara pemotongan tubuh yang mengalami mutilasi.

    Untuk memastikan bahwa potongan tubuh berasal dari manusia dapat digunakan beberapapemeriksaan seperti pengamatan jaringan secara makroskopik, mikroskopik dan pemeriksaanserologikberupa reaksi antigen-antibodi (reaksipresipitin).

    Penentuan jenis kelamin ditentukan dengan pemriksaan makroskopik dan harus diperkuat denganpemeriksaan mikroskopik yang bertujuan menemukankromatin seks wanita, sepertiDrumstickpada leukosit danbadan Barrpada selepitel serta jaringanotot.

    [sunting] Identifikasi KerangkaUpaya identifikasi pada kerangka bertujuan untuk membuktikan bahwa kerangka tersebut adalahkerangka manusia, ras, jenis kelamin, perkiraan umur dan tinggi badan, ciri-ciri khusus dandeformitas serta bila memungkinkan dilakukan rekonstruksi wajah.Dicari pula tanda-tandakekerasan pada tulang dan memperkirakan sebab kematian.Perkiraan saat kematian dilakukandengan memeperhatikan kekeringan tulang.

    Bila terdapat dugaan berasal dari seseorang tertentu, maka dilakukan identifikasi denganmembandingkan data antemortem.Bila terdapat foto terakhir wajah orang tersebut semasa hidup,dapat dilaksanakanmetode superimposisi, yaitu dengan jalan menumpukkan foto Rontgen tulangtengkorak di atas foto wajah orang tersebut yang dibuat berukuran sama dan diambil dari sudutpengambilan yang sama.Dengan demikian dapat dicari adanya titik-titik persamaan.

    [sunting] Pemeriksaan AnatomikDapat memastikan bahwa kerangka adalah kerangka manusia.Kesalahan penafsiran dapat timbulbila hanya terdapat sepotong tulang saja, dalam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan serologik/reaksi presipitin dan histologi(jumlah dan diameterkanal-kanal Havers).

    [sunting] Penentuan Ras

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serologik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=8http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=9http://id.wikipedia.org/wiki/Mutilasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serologik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Antibodihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Presipitin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kromatinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kromatinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Drumstick&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Drumstick&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Leukosithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Badan_Barr&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Epitelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=10http://id.wikipedia.org/wiki/Kerangkahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antemortem&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antemortem&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metode_superimposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metode_superimposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rontgenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=11http://id.wikipedia.org/wiki/Histologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Histologihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kanal-kanal_Havers&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=12http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serologik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=8http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=9http://id.wikipedia.org/wiki/Mutilasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serologik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Antibodihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Presipitin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kromatinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Drumstick&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Leukosithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Badan_Barr&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Epitelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=10http://id.wikipedia.org/wiki/Kerangkahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antemortem&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metode_superimposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rontgenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=11http://id.wikipedia.org/wiki/Histologihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kanal-kanal_Havers&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi_forensik&action=edit&section=12
  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    4/19

    Penentuan ras dapat dilakukan dengan pemeriksaan antropologik pada tengkorak, gigi geligi,tulang panggul atau lainnya.Arkus zigomatikus dan gigi insisivus atas pertama yang berbentukseperti sekop memberi petunjuk ke arah rasMongoloid.

    Jenis kelamin ditentukan berdasarkan pemeriksaan tulang panggul, tulang tengkorak,sternum,tulang panjang serta skapuladan metakarpal.Sedangkan tinggi badan dapat diperkirakan dari

    panjang tulang tertentu, dengan menggunakan rumus yang dibuat oleh banyak ahli.Melalui suatu penelitian, Djaja Surya Atmajamenemukan rumus untuk populasi dewasa muda diIndonesia;

    TB = 71,2817 + 1,3346 (tib) +1,0459(fib) (lk 4,8684)

    TB = 77,4717 + 2,1889 (tib) + (lk 4,9526)

    TB = 76,2772 + 2,2522 (fib) (lk 5,0226)

    Tulang yang diukur dalam keadaan kering biasanya lebih pendek 2 milimeter dari tulang yangsegar, sehingga dalam menghitung tingi badan perlu diperhatikan.

    Rata-rata tinggi laki-laki lebih besar dari wanita, maka perlu ada rumus yang terpisah antara laki-

    laki dan wanita.Apabila tidak dibedakan, maka diperhitungkan ratio laki-laki banding wanitaadalah 100:90. Selain itu penggunaan lebih dari satu tulang sangat dianjurkan.(Khusus untukrumus Djaja SA, panjang tulang yang digunakan adalah panjang tulang yang diukur dari luartubuh berikut kulit luarnya).

    Ukuran pada tengkorak, tulang dada, dan telapak kaki juga dapat digunakan untuk menilai tinggibadan.Bila tidak diupayakan rekonstruksi wajah pada tengkorak dengan jalan menambal tulangtengkorak tersebut dengan menggunakan data ketebalan jaringan lunak pada berbagai titik diwajah, yang kemudian diberitakan kepada masyarakat untuk memperoleh masukan mengenaikemungkinan identitas kerangka tersebut

    http://id.wikipedia.org/wiki/Identifikasi_forensik

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arkus_zigomatikus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gigi_insisivus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mongoloidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mongoloidhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sternum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sternum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skapula&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skapula&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metakarpal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Djaja_Surya_Atmaja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Djaja_Surya_Atmaja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Identifikasi_forensikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arkus_zigomatikus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gigi_insisivus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mongoloidhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sternum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skapula&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metakarpal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Djaja_Surya_Atmaja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Identifikasi_forensik
  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    5/19

    Informasi UmumDepartemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal sudah mulai eksissejak Stovia pada tahun 1920-an ( dulu bernama Bagian Ilmu KedokteranKehakiman ) yang ditekuni oleh dr. H. J. F. Roll yang kemudian menerbitkanbuku leerbook der Gerechtelick Geneeskunde. Pada tahun berikutnya,tercatat nama Prof. Sutomo Tjokronegoro, yang juga berkarya di bagianPatologi, melanjutkan pekerjaan di bagian Kedokteran Kehakiman.

    Pada tahun 1948, didirikan Lembaga Kriminologi yang dimaksud untukmember pelayanan keadilan secara terpadu. Lembaga kriminologi ini terdiridari unsur kriminologi, kedokteran dan hukum yang secara struktural berdiri

    dibawah Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan. Barukemudian pada tahun 1978 lembaga kriminologi ini berdiri sendiri sebagaiorgan rektorat dan pada tahun 1985 berubah nama menjadi Pusat PelayananKeadilan dan Pengabdian Hukum, dan pada perkembangan lebih lanjutdiletakkan dibawah Lembaga Pengabdian pada Masyarakat UniversitasIndonesia.

    Pendidikan kedokteran forensik bagi mahasiswa Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia, juga pendidikan pasca sarjana untuk spesialiskedokteran forensik, menggunakan bahan/jenazah yang dikirimkan olehpihak penyidik Polri ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto

    Mangunkusumo. Dengan demikian, terdapat dua fungsi bagi bagianKedokteran Forensik, dalam hal pendidikan formal merupakan organ padaFKUI sedangkan dalam pelayanan Kedokteran Forensik melaksanakan tugasyang ditujukan oleh pihak yang berwajib ke RSUPN Cipto Mangunkusumo.

    Divisi Departemen Forensik dan Medikolegal FKUI-RSCM

    Pelayanan Umum

  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    6/19

    Departemen Forensik dan Medikolegal FKUI dapat memberikan pelayananumum berupa :

    - Unit Forensik Klinik :a. Pemeriksaan korban hidup di IGDb. Asuransi korban hidup

    - Unit Patologi Forensik :a. Pemeriksaan luar ( external examination )b. Pemeriksaan dalam ( autopsy )c. Pengawetan (embalming )d. Gali kubur (exhumation)e. Pemeriksaan kerangka (identifikasi kerangka)

    - Unit Laboratorium Forensik :a. Pemeriksaan histopatologi forensicb. Pemeriksaan bercak (darah, urin dan cairan tubuh lain)

    c. Pemeriksaan golongan darahd. Pemeriksaan toksikologi (Surat keterangan bebas narkoba)e. Pemeriksaan DNA forensic/paternitas

    - Unit Konsultasi Medikolegal

    http://www.fk.ui.ac.id/?page=content.view&alias=dept_forensik

    http://www.fk.ui.ac.id/?page=content.view&alias=dept_forensikhttp://www.fk.ui.ac.id/?page=content.view&alias=dept_forensik
  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    7/19

    visum et repertumDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    Belum Diperiksa

    Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar WikipediaMerapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atauwikifikasi artikel. Setelahdirapikan, tolong hapus pesan ini.

    Visum et repertum disingkat VeRadalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokterdalamilmu kedokteran forensik[1] (Lihat:Patologi forensik) atas permintaanpenyidikyang berwenangmengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baikhidupatau mati ataupun bagian ataudiduga bagian tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah, untukkepentinganpro yustisia.

    Visum et repertum kemudian digunakan bukti yang sah secara hukum mengenai keadaan terakhir

    korbanpenganiayaan,pemerkosaan, maupun korban yang berakibatkematian dan dinyatakanoleh dokter setelah memeriksa (korban). Khusus untuk perempuan visum et repertum termasukjuga pernyataan oleh dokter apakah seseorang masihperawanatau tidak. [2]

    Daftar isi[sembunyikan]

    1 Jenis Visum et repertum

    2 Lima bagian tetap VeR

    3 Dasar hukum

    4 Visum et repertum pada perlukaan

    5 Derajat luka

    6 Visum et repertum pada korban kejahatan susila

    7 Visum et repertum jenazah

    8 Visum et repertum psikiatrik

    9 Catatan kaki

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Merapikan_artikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Wikifikasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Wikifikasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Wikifikasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dokterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteran_forensikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Patologi_forensikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyidik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kehidupanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kehidupanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Matihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubuh_manusiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumpah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumpah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peradilan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peradilan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Korbanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aniaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aniaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aniaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerkosaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Matihttp://id.wikipedia.org/wiki/Matihttp://id.wikipedia.org/wiki/Perawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Visum_et_repertumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Visum_et_repertumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Broom_icon.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Merapikan_artikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Wikifikasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dokterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteran_forensikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Patologi_forensikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyidik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kehidupanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Matihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubuh_manusiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumpah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peradilan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Korbanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aniaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerkosaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Matihttp://id.wikipedia.org/wiki/Perawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Visum_et_repertumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Visum_et_repertum
  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    8/19

    [sunting] Jenis Visum et repertumA. Untuk orang hidup

    VeR Biasa, perlukaan (termasuk keracunan)

    VeR Lanjutan, kejahatansusila

    VeR Sementara,psikiatrik

    B. Untuk Orang Mati

    VeRjenazah

    [sunting] Lima bagian tetap VeRAda lima bagian tetap dalam laporan Visum et repertum, yaitu:

    Pro Justisia. Kata ini diletakkan di bagian atas untuk menjelaskan bahwa visum etrepertum dibuat untuk tujuan peradilan. VeR tidak memerlukan materaiuntuk dapatdijadikan sebagai alat bukti di depan sidangpengadilan yang mempunyai kekuatanhukum[3] .

    Pendahuluan. Kata pendahuluan sendiri tidak ditulis dalam VeR, melainkan langsungdituliskan berupa kalimat-kalimat di bawah judul. Bagian ini menerangkan penyidikpemintanya berikut nomor dan tanggal, surat permintaannya, tempat dan waktupemeriksaan, serta identitas korban yang diperiksa.

    Pemberitaan. Bagian ini berjudul "Hasil Pemeriksaan", berisi semua keteranganpemeriksaan. Temuan hasil pemeriksaan medik bersifat rahasiadan yang tidakberhubungan denganperkaranya tidak dituangkan dalam bagian pemberitaan dandianggap tetap sebagai rahasia kedokteran.

    Kesimpulan. Bagian ini berjudul "kesimpulan" dan berisi pendapat dokterterhadap hasilpemeriksaan, berisikan:

    1. Jenis luka

    2. Penyebab luka

    3. Sebab kematian

    4. Mayat

    5. Luka

    6. TKP

    7. Penggalian jenazah

    8. Barang bukti

    9. Psikiatrik Penutup. Bagian ini tidak berjudul dan berisikan kalimat baku "Demikianlah visum et

    repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya dan denganmengingat sumpah sesuai dengan kitab undang-undang hukum acara pidana/KUHAP".

    [sunting] Dasar hukumDalam KUHAP pasal 186 dan 187. (adopsi: Ordonansi tahun 1937 nomor 350 pasal 1)

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=1http://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Susila&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Susila&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Psikiatrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jenazahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Materai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Materai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alat_bukti&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sidang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pengadilanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rahasiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rahasiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkara&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rahasia_kedokteran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dokterhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kitab_undang-undang_hukum_acara_pidana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kitab_undang-undang_hukum_acara_pidana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=KUHAP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=KUHAP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=1http://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Susila&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Psikiatrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jenazahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Materai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alat_bukti&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sidang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pengadilanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rahasiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkara&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rahasia_kedokteran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dokterhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kitab_undang-undang_hukum_acara_pidana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=KUHAP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=KUHAP&action=edit&redlink=1
  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    9/19

    Pasal 186:Keterangan ahli adalah apa yang seorang ahli nyatakan di sidangpengadilan.

    Pasal 187(c): Surat keterangan dari seorang ahli yang dimuat pendapat berdasarkankeahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmidaripadanya.

    Kedua pasal tersebut termasuk dalam alat bukti yang sah sesuai dengan ketentuan dalamKUHAP.

    [sunting] Visum et repertum pada perlukaan

    [sunting] Derajat lukaluka derajat satu: yang tidak menyebabkan gangguan pada pekerjaan luka derajat dua: yangmenyebabkan gangguan sementara pada pekerjaan luka derajat tiga: sesuai definisi luka beratpada KUHP

    [sunting] Visum et repertum pada korban kejahatan susila

    terdapat beberapa luka pada bagian tertentu. dan terdapat beberapa ciri khusus dalam bagian-bagian tertentu korban. biasanya korban akan mengalami depresi atau tekanan jiwa.

    [sunting] Visum et repertum jenazahirwansyah

    [sunting] Visum et repertum psikiatrik

    http://id.wikipedia.org/wiki/Visum_et_repertumTraumatologi (dari bahasa Yunani Trauma "yang berarti luka" atau luka) adalah studi tentangluka dan luka yang disebabkan oleh kecelakaan atau kekerasan kepada seseorang, dan terapi

    bedah dan perbaikan kerusakan. Traumatologi adalah cabang ilmu tentang obat. Traumatologisering dianggap sebagai bagian dari operasi dan di negara-negara tanpa spesialisasi bedah traumaitu yang paling sering sub-spesialisasi untuk bedah ortopedi . Traumatologi mungkin jugadikenal sebagai operasi kecelakaan.

    Faktor-faktor dalam melihat luka adalah:

    Sifat dari luka: apakah itu lecet, abrasi, memar atau membakar

    Ukuran luka: panjang, lebar dan kedalaman

    Luasnya wilayah keseluruhan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh dampak darikekuatan mekanik, atau reaksi terhadap bahan kimia, misalnya, kebakaran atau paparanzat kaustik.

    dokter forensik, serta ahli patologi juga mungkin diperlukan untuk memeriksa (traumatik) lukapada orang.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=6http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=7http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=8http://id.wikipedia.org/wiki/Visum_et_repertumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Caduceus.png&filetimestamp=20051125204447http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=6http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=7http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visum_et_repertum&action=edit&section=8http://id.wikipedia.org/wiki/Visum_et_repertum
  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    10/19

    Latar BelakangIlmu kedokteran Forensik merupakan salah satu disiplin ilmu yang menerapkan ilmu kedokteran

    klinis sebagai upaya penengakan hukum dan keadilan (Budiyanto, 1999). Seiring perkembangan

    waktu, telah terjadi banyak kemajuan dalam ilmu kedokteran Forensik dan ilmu kedokteran

  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    11/19

    Forensik berkembang menjadi ilmu yang mencakup berbagai aspek ilmu pengetahuan dan dalam

    ilmu kedokteran Forensik identifikasi merupakan hal yang penting (Amir, 2008).

    Identifikasi merupakan cara untuk mengenali seseorang melalui karakteristik atau ciri ciri

    khusus yang dimiliki orang tersebut, dengan cara membandingkannya selama orang tersebut

    masih hidup dan setelah meninggal (Amir, 2008).

    Salah satu cara identifikasi adalah dengan antropometri yaitu, pengukuran bagian tubuh dalam

    usaha melakukan identifikasi. Bertillons memakai cara pengukuran berdasarkan pencatatan

    warna rambut, mata, warna kulit, bentuk hidung, telinga, dagu, tanda pada badan, tinggi badan,

    panjang dan lebar kepala, sidik jari, dan DNA (Amir, 2008).

    Peningkatan kasus kriminal semakin meningkat dengan motif dan modus yang beragam, hal ini

    menyebabkan semakin pentingnya ilmu kedokteran Forensik. Autopsi atau pemeriksaan post

    mortem, berfungsi sebagai prosedur medik untuk menentukan penyebab, lama kematian, atau

    mengevaluasi proses penyakit, dan trauma yang terjadi terhadap korban (Amir,2008).

    Autopsi dapat dilakukan dengan dua cara, autopsi luar dan autopsi dalam. Dalam autopsi, korban

    ditemukan dalam berbagai keadaan, potongan tubuh, kerangka, jenazah yang membusuk, atau

    yang baru meninggal. Penyebab kematiannya pun bisa beragam, akibat perbuatan kriminal,

    bunuh diri, dan bencana alam (Amir,2008).

    Berdasarkan Angka kejadian ditemukannya mayat tidak utuh pada tahun 2002 - 2003 di Bagian

    Forensik FKUI adalah sebanyak 12 (dua belas) kasus, sedangkan

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    12/19

    pada tahun 2004 sebanyak 5 ( lima) kasus. Dan di sepanjang tahun 2008 tercatat 6 kasus

    mutilasi, dan tahun 2010, ada 12 kasus mutilasi anak.

    Tinggi badan merupakan salah satu data yang harus dikumpulkan dalam identifikasi. Pada saat

    keadaan jenazah tidak lagi utuh, pengukuran bagian tubuh tertentu dapat dilakukan untuk

    memperkirakan tinggi badan, telah diketahui berbagai macam formula unruk memperkirakan

    tinggi badan berdasarkan panjang beberapa tulang panjang,dan penentuan berdasarkan tinggi

    hidung.

    Proses osifikasi dan maturasi pada kaki terjadi jauh lebih cepat dibandingkan tulang-tulang

    panjang. Selama masa remaja tinggi badan menjadi lebih akurat apabila dilakukan melalui

    pengukuran telapak kaki dibandingkan dengan tulang-tulang panjang.

    Penentuan tinggi badan berdasarkan panjang telapak kaki sebelumnya pernah diteliti oleh Kevin T.D(1990) pada orang Eropa, Amar Singh (1990) di Medan, Patel S.M(2007) pada daerah Gujarat, dan

    Rustishauser pertama kali menunjukkan adanya reliabilitas yang tinggi dari estimasi panjang telapakkaki dengan tinggi badan hampir sama besarnya dengan pengukuran tinggi badan berdasarkan tulangpanjang (Patel, 2008).

    Namun pengukuran panjang telapak kaki dan tinggi badan untuk orang hidup di Indonesia belum

    banyak diteliti dan kebanyakan menggunakan tulang atau mayat, sementara tidak semua korban

    ditemukan hanya berupa tulang belulang. Oleh karena itu, penulis ingin mencari rumus perkiraan

    tinggi badan melalui panjang telapak kaki di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

    http://www.google.co.id

    http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/
  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    13/19

    A. Pendahuluan

    Hukum menetapkan apa yang harus dilakukan dan atau apa yang boleh

    dilakukan serta beroperasi melalui orang yang memperhatikan batas

    antara perbuatan yang menurut hukum dan perbuatan dan melawan

    hukum. Sasaran hukum yang hendak dituju bukan saja kepada orang

    yang nyata-nyata berbuat melawan hukum melainkan juga perbuatan

    melawan hukum yang mungkin akan terjadi, dan kepada alat

    perlengkapan negara untuk bertindak menurut hukum. Sistem

    bekerjanya hukum yang demikian itu merupakan salah satu bentuk

    penegakan hukum.

    Dalam hukum pidana modern yang merupakan bagian dari politik

    kriminal disamping penanggulangan menggunakan sistem pidana, dari

    usaha yang rasional menanggulangi kejahatan masih ada cara lain

    untuk melindungi masyarakat dari kejahatan. Misalnya usaha

    peningkatan jiwa masyarakat, maka setiap orang menjadi sadar untuk

    berperilaku sesuai dengan hukum, dalam upaya menyelaraskan

    kehidupan masyarakat karena mempertinggi tingkat kesadaran

    (kesehatan) jiwa manusia terhadap hukum berarti sekaligus ikut

    menunjang sehatnya penegakan hukum.

    Cesare Lombroso ialah seorang dokter yang menjadi bapak angkat

    para ahli hukum pidana dan kriminologi yang meletakkan dasar

    pemikiran hubungan antara hukum pidana dan kejahatan dengan

    memperhatikan faktor manusia pelaku kejahatan. Demikian pula

    Anselm von Feuerbach juga telah memperhatikan faktor kejiwaan

    manusia dalam merumuskan hukum pidana dan penerapan sanksi

    pidana.(bambang Purnomo, 1984: 18)

  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    14/19

    Kejahatan penculikan yang dilakukan oleh wanita, kejahatan pencurian

    atau perampokan tertentu, pembunuhan bayi, perkosaan, kejahatan sex

    tertentu, perbuatan kenakalan dan lain-lainnya itu merupakan

    pelanggaran hukum yang berkaitan dengan kesehatan jiwa seseorang.Dalam upaya menanggulangi kejahatan yang dilakukan oleh seseorang

    dalam masyarakat terkadang para penegak hukum belum mampu

    mendapatkan hasil yang maksimal, misalnya dengan adanya kasus-

    kasus yang berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan mental atau jiwa

    dari baik pelaku, saksi, atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan

    perkara tersebut tidak memeberikan keterangan yang akurat atau

    dalam bahasa orang awam keterangan tersebut tidak sesuai dengan

    yang sesungguhnya ia ketahui.

    B. Perumusan Masalah

    Dengan melihat latar belakang dapat ditarik suatu permasalahan yaitubagaimana keberadaan ahli kedokteran jiwa dalam Undang-undangNo.8 Tahun 1981 sebagai usaha menunjang penegakan hukum pidanaterhadap pelaku tindak kejahatan ?

    C. Pembahasan

    Bagian dari norma hukum pidana menetapkan bahwa pada prinsipnyasetiap perbuatan pidana disyaratkan selain bersifat melawan hukumdiperlukan juga pertanggungjawaban yang terdapat pada orang yangberbuat. Kamampuan bertanggungjawab dalam hukum pidanamerupakan suatu keadaan dari hubungan batin atau jiwa sedemikianrupa terhadap perbuatan yang dilakukan oleh orang yangbersangkutan. Rumusan pasal-pasal dalam undang-undangdipergunakan berbagai istilah niat, maksud, kehendak, sengaja, alpa,dan lain-lainnya dengan makna diperlukan pada masing-masing jeniskejahatan atau pelanggaran.

    Di dalam suatu perkara pidana dimana tertuduhnya disangka menderitapenyakit jiwa atau terganggu jiwanya, misalnya pembunuhan, makadisini forensik psychiatry (ilmu kedokteran jiwa kehakiman) denganforesnsik medicine (ilmu kedokteran kehakiman) mempunyai titikpertemuannya yaitu disegi hukum terutama dalam penyelesaian kasus perkara tersebut dalam forum peradilan.(R. AtangRanoemihardja, 1991: 81)

    Dalam hukum pidana dikenal dasar pemikiran bahwa setiap orang

  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    15/19

    yang melakukan kejahatan atau pelanggaran dianggap mampubertanggung jawab kecuali dibuktikan sebaliknya. (BambangPurnomo, 1984: 22-23)

    Sampai saat sekarang ini belum ada pedoman tentang kapan orang

    diragukan kemampuan bertanggung jawab ? Mampu atau tidaknyabertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan seseorang itu sukardiamati oleh petugas yang bukan ahli ilmu jiwa, sehingga dalampraktek penegakkan hukum setelah perkara ternyata rumitpemeriksaannya baru terlintas pendapat untuk meneliti tingkatkemampuan bertanggung jawab (jiwa) orang yang diperiksa.Adakalanya penentuan yang demikian itu sudah terlambat atau adahalangan untuk mendapatkan hasil tepat berhubung berbagai faktoryang menjadi urusan perkembangan ilmu psikiatri, sehingga terlanjurseseorang mendapat putusan pengadilan yang kurang lengkapkebenarannya dan dengan sendirinya menjadi kurang adil.

    Proses pengadilan yang lambat mengenai penentuan kemampuanbertanggungjawab seseorang yang dituduh melakukan kejahatan/pelanggaran itu mengurangi kewibawaan peradilan dijaman modernsekarang, bahkan dapat berakibat luas diluar peradilan. Namun dalamperkembangannya juga para pelaku kejahatan tersebut cenderungsemakin lama tidak mengindahkan mengenai sanksi atau aturanhukumnya dalam proses pengungkapan suatu perkara agar dapatdiselesaikan dengan baik. Seperti perkara korupsi, orang yangmembunuh, dimana upya pengungkapan kasusnya tidak dapat berjalanlancar bahkan masing-masing pihak saling menutupi supaya perkaratersebut tidak sampai terbongkar.

    Dalam menentukan keadaan jiwa seseorang yang tidak sehat

    diperlukan keterangan dari seorang dokter ahli jiwa. Kewajiban untukmenentukan keadaan jiwa yang tidak sehat melalui ahli kedokteranjiwa tersebut pernah dituangkan dalam konsep rumusan KUHP tahun1968, tetapi kemudian rumusan tersebut dihapuskan. (BambangPurnomo, 1984: 24)

    Mengenai keterangan ahli secara tertulis atau lisan untuk kepentinganperadilan dahulu didasarkan pada pasal 306 HIR yang letaknyamenyisip diantara ketentuan pasal-pasal tentang surat bukti, adapunkewajiban ahli atau dokter untuk membantu petugas hukum yangberwenang diatur dalam pasal 70 HIR. Sedangkan pasal-pasal lainnyamengatur bantuan ahli kedokteran kehakiman, sehingga dianggap tidak

    termasuk bantuan kedokteran jiwa.

    Ketentuan dalam HIR tersebut sekarang sudah tidak berlaku secaraformal, oleh karena itu ketentuan di dalam undang-undang No. 8Tahun 1981 tentang KUHAP diharapkan untuk menjadi dasar bantuanahli kedokteran jiwa. Peraturan bantuan ahli di dalam KUHAP yangmenyangkut peranan ahli kedokteran jiwa tidak begitu jelas pasal-pasalnya, karena ungkapan dan istilah yang tercantum ahli

  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    16/19

    kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnyamasihmeragukan untuk ditafsirkan termasuk bantuan ahli kedokteran jiwamengingat makna rumusan pasal dan susunan kronologis pasal yangbersangkutan dengan bantuan ahli tersebut.(Bambang Purnomo,1984: 25)

    Dalam KUHAP sendiri pada Pasal 186 hanya dikatakan didalamyabahwa Keterangan ahli adalah apa yang seorang ahli nyatakandisidang pengadilan. Sehingga untuk medapatkan ketentuanmengenai keberadaan psychiatry forensik tidak akan dapat ditemukan.

    Dahulu menurut Reglement Der Kranzinningenwezen Tahun 1887diatur mengenai cara-cara atau syarat-syarat untuk memasukkanpenderita penyakit jiwa ke Rumah Sakit Jiwa, cara-car memintaPsychiatry Attest, dan siapa-siapa saja yang berhak menerimanya sertakepada siapa harus memintanya. Dan menurut Reglement DerKranzinningenwezen Tahun 1887 tersebut diatas hanya Jaksa atauhakim (ketua) yang berhak mengirimkan seorang tertuduh yangdisangka terganggu jiwanya untuk di Observasi di fasilitas Psychiatry.(R. Atang Ranoemihardja, 1991: 81)

    Dengan tidak adanya ketentuan secara jelas dalam KUHAP mengenaikeberadaan ahli jiwa ini secara yuridis tidak akan terjadi apa-apa, akantetapi apabila dalam perkembangannya secara sosiologis meributkansiapa yang berhak untuk melakukan pemeriksaan tersebut terkadanguntuk satu ahli psychiatry dengan satunya tentunya akan membawahasil yang maksimal untuk perkara-perkara yang telah dikemukakandiatas.

    Secara kenyataan dapat kita sadari bahwa hasil pemeriksaan

    kedokteran jiwa bagi seseorang yang menjadi obyek pemeriksaan ataukeluarganya mempunyai nilai yang sangat pribadi untuk nama baikdan dapat menyangkut hak asasi manusia. Adakalanya norma hukumpublik mengandung aturan yang bersifat perintah atau keharusandengan akibat mengurangi atau menghilangkan hak pribadi seseorangdemi penegakkan hukum mungkin sekali membebankan kewajibanhukum yang menurut kelaziman dokter ada pertentangan. Oleh karenaitu perlu diperhatikan hubungan antar etika kedokteran jiwa dengantanggung jawab yuridis seorang dokter jiwa akan terwujudkeseimbangan.

    Pada dasarnya pengadaan visum et repertum psychiatricum

    diperuntukan sebagai rangkaian hukum pembuktian tentang kualitastersangka pada waktu melakukan perbuatan pidana dan penentuankemampuan bertanggungjawab bagi tersangka.

    Kebutuhan bantuan kedokteran jiwa dalam kenyataanya berkembangbukan sebagai rangkaian hukum pembuktian akan tetapi untukkepentingan kesehatan tersangka dalam rangka penyelesaian prosespemeriksaan perkara pidana. Bantuan kesehatan jiwa bagi si tersangkaini sangat diperlukan selain menyangkut perlindungan hak azasi

  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    17/19

    manusia juga untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan bagijiwa dan raga manusia.(Bambang Purnomo,1984: 28-29)

    D. Kesimpulan

    Dengan melihat pasal-pasal dalam KUHAP yang tidak mengaturmengenai keberadaan psychiatri forensik dengan jelas maka di sinidapat disimpulkan agar dapat dicantumkannya ketentuan yangmengatur keberadaan psychiatri forensik ini kepada pembuatperundang-undangan untuk mengamandemen isi dari beberapaketentuan KUHAP tersebut. sehingga baik secara yuridis maupunsosiologis nantinya dalam perkembangan praktek sebagai salah satusarana untuk menyelesaikan adanya suatu tindak pidana atau perkarakejahatan dapat terwujud dengan baik dan mendapatkan hasil yangoptimal. Walaupun dalam Undang-undang kesehatan mungkinterdapat ketentuan untuk praktis orang yang sakit jiwa saja

    http://underlaw98.tripod.com/ilmu_kedokteran_kehakiman.htm

    http://underlaw98.tripod.com/ilmu_kedokteran_kehakiman.htmhttp://underlaw98.tripod.com/ilmu_kedokteran_kehakiman.htm
  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    18/19

    Ilmu kedokteran forensik adalah salah satu cabang spesialistik ilmu kedokteran yang

    memanfaatkan ilmu kedokteran untuk membantu penegakan hukum dan pemecahan masalah-

    masalah di bidang hukum. Kedokteran forensik dalam praktik di Amerika Serikat dan negara-

    negara berbahasa Inggris lainnya agak berbeda dengan praktik di negara-negara Eropa lainnya.

    Di Amerika Serikat dan negara-negara Anglo-Saxon, kedokteran forensik lebih dititik-beratkan

    kepada praktik patologi forensik yang menjadi bagian penting dari sistem coronerdan medical

    examiner, sedangkan di negara-negara Eropa lain berkembang lebih luas. 1

    Sistem coroner yang menggunakan ilmu kedokteran forensik sebagai salah satu carapenyelidikan kejahatan terhadap nyawa manusia sudah dikenal sejak jaman raja-raja AngloSaxon di Inggris. Tulisan resmi terawal yang menunjukkan adanya sistem tersebut berasal daritahun 1194 pada jamannya Raja Henry I. Namun sistem coroner di Inggris bukanlah yangpertama, karena ternyata penyelidikan kematian telah dimulai di China pada jaman TheWarring States pada 475-221 SM, sebagaimana diuraikan dalam buku The Lus Spring and

    Autumn Annals yang menceriterakan pemeriksaan luka-luka pada tubuh korban padapenyelidikan resmi. Demikian pula kumpulan kasus Yi Yu Ji (a collection of criminal cases) daridinasti Wu (264-277 M) yang membuktikan jelaga di saluran nafas sebagai bukti masihhidupnya korban saat terbakar hingga mati. Sebagai bukti penting lainnya adalah buku Xi YuanJi Lu (The Washing Away of Wrong) yang merupakan hasil kerja seorang medical examinerSung Tsu dari dinasti Song (1186-1249 M) 2 .

    Ruang lingkup ilmu kedokteran forensik berkembang dari waktu ke waktu. Dari semula hanya

    pada kematian korban kejahatan, kematian tak diharapkan dan tak diduga, mayat tak dikenal,

    hingga para korban kejahatan yang masih hidup, atau bahkan kerangka, jaringan dan bahan

    biologis yang diduga berasal dari manusia. Jenis perkaranya pun meluas dari pembunuhan,

    penganiayaan, kejahatan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, child abuse and neglect,

    perselisihan pada perceraian,fraud dan abuse pada perasuransian, hingga ke pelanggaran hak

    asasi manusia.

    Asuransi adalah suatu sistem perlindungan terhadap suatu risiko kerugian pada individu dengan

    cara mendistribusikan atau membagi beban kerugian tersebut kepada individu-individu lain

    dalam jumlah besar sesuai dengan law of averages. Peserta asuransi tersebut berkewajiban

    membayar sejumlah premi dan konsekuensinya ia berhak memperoleh kompensasi sejumlah

    tertentu yang diperjanjikan dalam polis apabila ia terkena risiko yang dipertanggungkan.

    Klaim asuransi, baik asuransi jiwa ataupun asuransi kerugian, dapat saja merupakan hasil darifraud ataupun abuse, sedemikian rupa sehingga memerlukan penyelidikan forensik terlebihdahulu sebelum ditentukan claimabilitynya.

    Fraud dalam asuransi adalah klaim asuransi dengan niat untuk menipu atau mengambilkeuntungan dari perusahaan asuransi. The Coalition Against Insurance Fraud menyatakanbahwa frauddalam perasuransian di Amerika Serikat mencapai USD 875 per-orang per-tahun,

  • 8/3/2019 bahan pbl forensik

    19/19

    sehingga diperkirakan kerugian mencapai 80 milyar dollar per-tahun, sedangkan Medicarememperkirakan kerugian pemerintah sebesar 179 milyar dollar per-tahun. 3 Fraud di dalamasuransi kematian saja diduga merugikan hingga 9,6 milyar dollar per-tahunnya di AmerikaSerikat.4 Dalam tindak fraud terjadi false representation yang dilakukan dengan niat menipu(sengaja atau lalai berat), yang secara material mempengaruhi klaim, atau perusahaan asuransitelah membuat keputusan dengan reasonable reliance kepada false representation tersebut.

    http://www.freewebs.com

    http://www.freewebs.com/http://www.freewebs.com/