BAHAN DISKUSI MINGGU KE5 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

9
TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI Oleh: ZAIM DZOEL HAZMY 115040201111085 AYU SULISTYA K. 115040201111013 FRETA KIRANA B. 115040201111018 ANISA AFISUNANI 115040201111011 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

description

tugas diskusi ini dikerjakan oleh 4 orang mahasiswa Agroekoteknologi 2011 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya untuk memenuhi kewajiban mengerjakan tugas Survei Tanah dan Evaluasi Lahan 2013

Transcript of BAHAN DISKUSI MINGGU KE5 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Page 1: BAHAN DISKUSI MINGGU KE5 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

TUGAS KULIAH

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5

KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

Oleh:

ZAIM DZOEL HAZMY 115040201111085

AYU SULISTYA K. 115040201111013

FRETA KIRANA B. 115040201111018

ANISA AFISUNANI 115040201111011

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: BAHAN DISKUSI MINGGU KE5 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

1

BAHAN DISKUSI MINGGU KE-3

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

1. Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan sintetik dan analitik.

Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua pendekatan tersebut? dan berikan contoh kedua

pendekatan tersebut?

a. Perbedaan metode analitik dan sintetik

Pendekatan analitik adalah membagi ‘kontinum’ atas persil-persil atau satuan-satuan

berdasarkan pada pengamatan perubahan dalam sifat-sifat tanah ‘eksternal’ ( sifat bentang alam),

melalui interpretasi foto udara yang diteruskan dengan melakukan pengamatan dan

pengklasifikasian tanah untuk masing-masing satuan yang di buat tersebut.kegiatan ini biasanya

meliputi aktivitas dalam hal membedakan,menguji, menggolongkan, menyusun, menguraikan,

membandingkan,membuat deduksi, dan memriksa.

Sementara pendekatan sintetik adalah Mengamati, mendeskripsi dan mengklasifikasikan

profil-profil tanah (pedon) oada beberapa lokasi di daerah survei. Kemudian membuat

(mendelineasi) batas disekitar daerah yang mempunyai profil tanah yang serupa (memiliki taksa

tanah yang sama),sesuai dengan kriteria klaisfikasi yang digunakan. kegiatan ini meliputi

merancang, menggabungkan, menambah, membangun, mengembangkan, mengolah dan membuat

hipotesis.

Page 3: BAHAN DISKUSI MINGGU KE5 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

2

b. Persamaan metode analitik dan sintetik adalah kedua pendekatan ini, baik analitik maupun sintetik

sama sama dipandang sebagai pendekatan danmetode pembelajaran.

2. Dalam menyiapkan survei tanah dengan menggunakan pendekatan analitik, apa saja yang harus

dilakukan?

Pendekatan analitik dilakukan di daerah survei tersebut dengan cara:

Pertama melakukan interpretasi foto udara yang diteruskan dengan melakukan pengamatan dan

pengklasifikasian tanah untuk masing-masing satuan yang di buat tersebut. Kemudian membagi

lansekap ke dalam komponen-komponen sedemikian rupa yang diperkirakan akan memiliki tanah yang

berbeda. Lalu melaksanakan karakterisasi satuan-satuan yang dihasilkan melalui pengamatan dan

pengambilan contoh tanah di lapangan.

Contoh pendekatan analitik

3. Lihat pada peta landform Pujon dan sekitanya di bawah. Gambaran relief wilayah tersebut disajikan

pada peta di bawahnya (peta relief)!

a. Diskusikan apakah pendekatan yang akan dipakai, jelaskan alasannya.

b. Jika akan melakukan survei tanah pada skala 1:25.000 plot pengamatan Saudara jika:

Page 4: BAHAN DISKUSI MINGGU KE5 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

3

menggunakan grid kaku

menggunakan grid bebas

menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan transek.

Peta Landform (bentuk lahan Pujon dan sekitarnya)

Relief Pujon dan sekitarnya.

A. Menggunakan Grid Kaku

Metode grid kaku merupakan metode yang menggunakan prinsip pendekatan sintetik.Skema

pengambilan contoh tanah secara sistematik dirancang dengan mempertimbangkan kisaran spasial

autokorelasi yang diharapkan.Jarak pengamatan dibuat secara teratur pada jarak tertentu untuk

Page 5: BAHAN DISKUSI MINGGU KE5 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

4

menghasilkan jalur segi empat (rectangular grid) di seluruh daerah survei. Pengamatan dilakukan

dengan pola teratur (interval titik pengamatan berjarak sama pada arah vertical dan horizontal). Jarak

pengamatan tergantung dari skala peta.Metode ini sangat cocok untuk survei intensif dengan skala

besar, dimana penggunaan interpretasi foto udara sangat terbatas dan intensif pengamatan yang rapat

memerlukan ketepatan penempatan titik pengamatan di lapangan dan pada peta. Survei grid juga

cocok dilakukan pada daerah yang mempunyai pola tanah yang kompleks di mana pola detail hanya

dapat dipetakan pada skala besar yang kurang praktis. Survei ini sangat cocok diterapkan pada daerah

yang posisi pemetaannya sukar ditentukan dengan pasti.Selain itu survei ini sangat dianjurkan pada

survei intensif (detail-sangat detail) dan penggunaan hasil interpretasi foto udara sangat terbatas

(misalnya pada daerah dengan konfigurasi permukaan kurang beragam/daerah yang relatif datar) atau

di daerah yang belum ada foto udaranya.

Relief Pujon dan sekitarnya.

Page 6: BAHAN DISKUSI MINGGU KE5 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

5

Peta Landform (bentuk lahan Pujon dan sekitarnya)

B. Menggunakan Grid Bebas

Metode grid bebas merupakan perpaduan metode grid kaku dan metode fisiografi. Metode ini

diterapkan pada survei detail hingga semi-detail, foto udara berkemampuan terbatas dan di tempat-

tempat yang orientasi di lapangan cukup sulit dilakukan. Pengamatan lapangan dilakukan seperti paa

grid-kaku, tetapi jarak pengamtan tidak perlu sama dalam dua arah, tergantung fisiografi daerah

survei. Jika terjadi perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, sehingga perlu pengamatan

lebih rapat, sedangkan jika landform relatif seragam maka jarak pengamatan dapat dilakukan

bberjauhan.Dengan demikian, kerapatan pengamatan disesuaikan menurut kebutuhan skala survei

yang dilaksanakan serta tingkat kerumitan pola tanah di lapangan. Dalam metode survei bebas,

pemeta ‘bebas’ memilih lokasi titik pengamatan dalam mengkonfirmasikan secara sistematis model

mental hubungan tanah-lansekap, menarik batas dan menentukan komposisi satuan peta. Di daerah

dengan pola tanah yang dapat diprediksi dengan mudah (sesuai dengan model mental), pangamatan

dapat dilakukan lebih sedikit, sedangkan daerah lainnya (terutama daerah yang bermasalah) perlu

dilakukan pengamatan lebih banyak (lebih mendetail). Dengan jumlah sampling yang sama, dapat

dihasilkan peta yang baik, dengan berkonsentrasi pada tanah bermasalah.

Page 7: BAHAN DISKUSI MINGGU KE5 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

6

Relief Pujon dan sekitarnya.

Peta Landform (bentuk lahan Pujon dan sekitarnya)

C. Menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan transek Pengamatan pada

daerah kunci (key area) merupakan daerah terpilih dalam suatu daerah survei yang di dalamnya secara

berdekatan, terdapat sebanyak mungkin satuan peta yang ada dis eluruh daerah survei tersebut.

Beberapa persyaratan untuk daerah kunci adalah :

a) Harus dapat mewakili sebanyak mungkin satuan peta yang ada di daerah survei

Page 8: BAHAN DISKUSI MINGGU KE5 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

7

b) Harus dibuat pada daerah di mana hubungan antara tanah dengan kenampakan bentang-alam atau

landform dapat dipelajari dengan mudah.

c) Daerah kunci tidak boleh terlalu kecil. (untuk survei tanah skala semi detail, sekitar 10-30 % dan

skala tinjau kurang lebih 5-20 % dari luas total)

d) Harus mudah diakses atau tidak sulit dikunjungi

Sedangkan untuk Transek merupakan daerah kunci sederhana dalam bentuk jalur atau rintisan yang

mencakup sebanyak mungkin satuan peta atau satuan wujud-lahan.Transek tidak boleh sejajar dengan

batas wujud-lahan. Dalam setiap survei tanah, umumnya selalu diperlukan bantuan daerah kunci,

kecuali :

a) Daerah survei relatif sempit

b) Jika bentang-alamnya telah diketahui dengan baik

c) Jika seluruh daerah harus didatangi secara intensif (misalnya untuk survei irigasi)

d) Pada survei skala kecil, dimana delineasi wujud-lahannya sangat mudah

Relief Pujon dan sekitarnya.

Page 9: BAHAN DISKUSI MINGGU KE5 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

8

Peta Landform (bentuk lahan Pujon dan sekitarnya)

Menurut kelompok kami, pendeketan yang sesuai untuk peta landform dan peta relief Pujon adalah

pendekatan analitik, karena pendekatan analitik menggunakan metode fisiografi atau interpretasi foto

udara yang diteruskan dengan melakukan pengamatan dan pengklasifikasian tanah untuk masing-masing

satuan yang dibuat. Kemudian membagi lansekap ke dalam batas- batas (mendelineasi) atau komponen-

komponen hingga sedemikian rupa seperti yang diperkirakan akan memiliki tanah yang berbeda. Lalu

melaksanakan karakterisasi satuan-satuan yang dihasilkan melalui pengamatan dan pengambilan contoh

tanah di lapangan.