Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

156
1

Transcript of Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

Page 1: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

1

Page 2: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

2

Page 3: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

3

BULUTANGKIS

I. NOMOR PERTANDINGAN a. Beregu Sudirman :

1. Tunggal Putra 2. Tunggal Putri 3. Ganda Putra 4. Ganda Putri 5. Ganda Campuran

b. Perorangan : 1. Tunggal Putra 2. Tunggal Putri 3. Ganda Putra 4. Ganda Putri 5. Ganda Campuran

II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

1. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat Tugas dari Dekan Fakultas masing - masing 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy KTM 4. Tiap Fakultas dapat mengirimkan 1 team perwakilan di tiap nomer

pertandingan 5. Tiap Peserta mengirimkan Pas Foto 3 X 4 Berwarna, sebanyak 3

lembar 6. Panitia berhak untuk MENDISKUALIFIKASI peserta yang dianggap

tidak memenuhi syarat pada point 1, 2 dan 3

Page 4: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

4

III. SISTEM PERATURAN dan PERTANDINGAN Ketentuan Umum

1. Pertandingan akan dilakukan dalam 2 babak, yaitu: Babak Penyisihan dan Babak Final

2. Sistem pertandingan menggunakan sistem gugur Ketentuan Khusus

1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat Pengocokan urutan pertandingan (1 hari sebelum hari pertandingan Badminton dilaksanakan)

2. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap mengundurkan diri

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN

1. Seeded, Undian dan Technical Meeting a. Seeded ditentukan oleh Referee yang bertugas b. Undian dilaksanakan pada saat 1 hari sebelum dilaksanakan

pertandingan. 2. Shuttlecock

Shuttlecock yang dipergunakan ditentukan oleh Panitia 3. Peraturan Pertandingan

a. Peraturan pertandingan yang dipergunakan adalah peraturan pertandingan PBSI/BWF dan Olimpiade Brawijaya

b. Setiap pertandingan berlaku prinsip The Best of Games c. Pada point 11 tiap-tiap game, pemain diizinkan untuk beristirahat

selama 1 (satu) menit dan Pelatih diperkenankan ke lapangan untuk memberikan instruksi-instruksi, tetapi pemain tidak boleh meninggalkan lapangan

Page 5: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

5

d. Pada waktu pergantian tempat antara game pertama dan game kedua pemain diizinkan istirahat selama 2 menit. Pelatih diperkenankan ke lapangan untuk memberikan instruksi-instruksi, tetapi pemain tidak boleh meninggalkan lapangan

e. Bila terjadi One Game All ( game satu sama ), pemain diizinkan untuk beristirahat selama 2 menit

f. Apabila terjadi gangguan, Referee berhak untuk menunda atau memindahkan pertandingan ke tempat/hari lain dengan ketentuan hasil pertandingan yang diperolehnya tetap berlaku/syah

g. Barang-barang yang boleh diletakkan dekat lapangan pertandingan hanya air minum dan perlengkapan atlet lainnya sebagai cadangan

h. Selama pemain melakukan pertandingan, tidak diperkenankan meninggalkan lapangan tanpa seizin wasit yang bertugas, kecuali menukar raket dengan yang ada dipinggir lapangan pada kesempatan yang ada

i. Apabila pemain memerlukan tambahan perlengkapan pada waktu melakukan pertandingan (air, raket dsb) harus sepengetahuan dan melalui referee

j. Pemain yang pada gilirannya harus bertanding, tetapi tidak hadir di lapangan setelah dipanggil tiga kali dalam jangka waktu 5 (lima) menit dinyatakan kalah

k. Setiap pemain diwajibkan berpakaian/ kaos olahraga bulutangkis sesuai peraturan PBSI

l. Pemain yang mendapat cidera di lapangan, apabila tidak dapat melanjutkan pertandingan dinyatakan kalah, kecuali terjadi pendarahan akan dilakukan perawatan untuk menghentikan pendarahan tersebut pada batas normal

Page 6: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

6

m. Pemain dan official bertanggung jawab untuk mengetahui sendiri bila dan dimana harus bertanding, termasuk adanya perubahan jadwal dan sebagainya

n. Pemain tidak mau melaksanakan pertandingan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan panitia dinyatakan kalah

o. Pemain/atlet dilarang mempergunakan obat dopping p. Peserta yang belum tiba gilirinnya tidak diperkenankan memasuki

lapangan tempat pertandingan q. Pelatih yang mendampingi atlet dilapangan harus berpakaian

rapih dan bersepatu (tidak memakai sandal) r. Peserta pada babak beregu dan perorangan hanya boleh

mengikuti maksimal mengikuti 2 partai pertandingan s. Pada babak beregu tiap fakultas minimal mengirimkan 5 atlitnya

4. Protes a. Teknis

1. Protes yang bersifat teknis akan diputuskan oleh referee 2. Keputusan Referee bersifat Final

b. Protes yang menyangkut keabsahan atlet tidak dilayani c. Protes harus diajukan paling lama 5 (lima) menit setelah kasus

yang diprotes berakhir d. Protes harus diajukan secara tertulis kepada Referee dengan

disertai uang protes untuk administrasi sebesar Rp.500.000,- (dibayar kepada Panpel)

5. Lain-Lain Hal-hal lain yang belum / tidak tercantum dalam ketentuan ini akan disampaikan pada saatnya sesuai kebutuhan.

Page 7: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

7

IV. PENGISIAN FORMULIR dan PENDAFTARAN

1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini. 2. Tempat pendaftaran:

Loby EM Lantai II 3. Technical Meeting:

Dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Rabu, 05 Oktober 2011 Waktu : 15.30 – 17.00 Tempat : Lobi EM lantai II

V. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN

1. Waktu pertandingan Babak Penyisihan :

14,20,21 Oktober 2011, pukul 08.00 – 17.00 Babak Final :

22 Oktober 2011, pukul 08.00 – 17.00 2. Tempat pertandingan

Samantha Krida, Universitas Brawijaya

Page 8: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

8

VI. SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F.Hukum ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili F. Pertanian’10 Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kestari : Septi Nurul F. PIK ‘10 PJ PDD : Aulia Citra F. IA ‘09 PJ Kordinator Lapangan : Bayu Suryawan F. T PJ Lomba : Arif Mukhlasin F.T ‘09 PJ Transkoper : Sakti F. Hukum ‘10 PJ Humdan : Budi Purnomo F. IA ‘10 PJ Acara : Febriana F. MIPA ‘10 PJ Konsumsi : Elmiar Isdityo F. MIPA PJ Keamanan : Andhang Sebastian F. PIK PJ Kesehatan : Dito Arif FIA

Page 9: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

9

Page 10: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

10

CATUR I. NOMOR PERTANDINGAN

1. Catur Cepat Putra 2. Catur Cepat Putri 3. Catur Kilat Putra 4. Catur Kilat Putri

5. Catur beregu campuran II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

1. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat Tugas dari Dekan Fakultas masing – masing 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy KTM 4. Tiap Fakultas dapat mengirimkan 3 orang perwakilan di tiap nomer

pertandingan 5. Untuk beregu campuran, tiap regu terdiri atas (2 Pa &1 Pi) atau (2 Pi &1

Pa) 6. Khusus catur beregu campuran tiap fakultas dapat mengirimkan

maksimal 2 regu. 7. Tiap Peserta mengirimkan Pas Foto 3 X 4 Berwarna, sebanyak 3lembar 8. Panitia berhak untuk MENDISKUALIFIKASI peserta yang dianggap tidak

memenuhi syarat pada point 1, 2 dan 3

Page 11: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

11

III. SISTEM PERATURAN dan PERTANDINGAN

Ketentuan Umum: 1. Pertandingan akan dilakukan dalam 2 hari, yaitu: Hari pertama: 1. Catur Cepat Putra 2. Catur Cepat Putri 3. Catur Kilat Putra 4. Catur Kilat Putri Hari kedua : 1. Catur beregu campuran

2. Sistem pertandingan menggunakan sistem Swiss Ketentuan Khusus: 1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada tanggal yang ditetukan. 2. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap mengundurkan diri

IV. PERATURAN UMUM PERTANDINGAN 1. Jenis Pertandingan

a. Catur Cepat 20 menit b. Catur Kilat 5 menit c. Catur beregu campuran 20 menit

2. Sistem pertandingan akan dijalankan dengan Sistem Swiss Tournament

a. Point tertinggi melawan poin tertinggi b. Pemain tidak akan melawan pemain yang sama sebanyak 2 kali c. Tiap pertandingan akan dinilai dengan menang 1 poin, remis, ½ poin,

dan kalah 0 poin.

Page 12: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

12

3. Peraturan Permainan a. Peraturan permainan disesuaikan dengan peraturan FIDE dan PB

PERCASI. b. Dalam catur Cepat dan Beregu peserta diberikan waktu masing-

masing 25 menit untuk bertanding. c. Sedangkan dalam catur kilat peserta diberikan waktu masing-masing

5 menit untuk bertanding. d. Peserta wajib berpakaian rapi dan bersepatu. e. Batas W.O. 15 menit khusus catur Cepat jika tidak ada lawan atau

lawan belum datang. f. Adapun peraturan teknis, dan ketentuan lainnya akan diserahkan

kepada wasit yang bertugas. 4. Peralatan Catur

a. Menggunakan papan dan buah catur Internasional yang diikuti FIDE b. Menggunakan Jam Catur Manual & Digital (menyesuaikan) c. Persiapan peralatan jam catur akan dilakukan oleh panitia.

5. Protes (Claim)

Protes yang bersifat teknis, diajukan langsung kepada Wasit saat kejadian tersebut (dengan cara angkat tangan) dan waktu diberhentikan atau di netralkan oleh Wasit.

6. Sistem Penilaian

Jika terdapat poin yang sama, pemenang akan ditentukan:

a. Match Point b. Solkof c. Head to head d. Progresif Skor

Page 13: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

13

V. Jadwal Pertandingan Cabor Catur tanggal 14-15 Oktober 2011 Hari Pertama : Pukul 07.30 - 08.00 berkumpul di baseman FEB (pembukaan) Catur Cepat

Pukul 08.00 – 08.40 Babak Petama catur cepat Istirahat 10 menit Pukul 08.50 – 09.30 Babak kedua Istirahat 10 menit Pukul 09.40 – 10.20 Babak ketiga Istirahat, Sholat, Makan Pukul 13.00 – 13.40 Babak keempat Istirahat 10 menit Pukul 13.50 – 14.30 Babak kelima (pengumuman juara) Catur Kilat

Pukul 18.00 - 18.30 berkumpul di baseman FEB (tata tertib & peraturan)

Pukul 18.30 – 18.40 Babak Petama catur kilat Istirahat 10 menit Pukul 18.50 – 19.00 Babak kedua Istirahat 10 menit Pukul 19.10 – 10.20 Babak ketiga Istirahat 10 menit Pukul 19.30 – 19.40 Babak keempat Istirahat 10 menit Pukul 19.50 – 20.00 Babak kelima (pengumuman juara)

Page 14: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

14

Hari Kedua : Pukul 08.00 - 08.30 berkumpul di baseman FEB Catur Cepat Pukul 08.00 – 08.40 Babak Petama catur cepat Istirahat 10 menit Pukul 08.50 – 09.30 Babak kedua Istirahat 10 menit Pukul 09.40 – 10.20 Babak ketiga Istirahat, Sholat, Makan Pukul 13.00 – 13.40 Babak keempat Istirahat 10 menit Pukul 13.50 – 14.30 Babak kelima (pengumuman juara) JUKNIS CABOR CATUR

I. Kelas Catur Cepat a. Pertandingan catur cepat OB dilaksanakan pada hari pertama b. Menggunakan system swiss 5 babak c. Waktu pikir untuk masing-masing pemain adalah 20 menit tanpa

increment d. Batas WO 10 menit, apabila melewati 10 menit dinyatakan kalah e. Pemain wajib menggunakan ID card f. Pemain buah putih wajib menyediakan papan dan buah catur g. Letak papan atau buah catur terbalik tidak dapat diperbaiki setelah 3

langkah h. Langkah ilegal dianggap sah jika lawan tidak menyatakan claim i. Buah yang Sudah di pegang Harus Di jalankan, Terkecuali Buah

tersebut tidak mungkin Untuk di jalankan j. Langkah dinyatakan Selesai apabila melepaskan Buah yang di

pegang.

Page 15: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

15

k. Buah yang dipegang menyentuh Buah lawan , harus di adakan Pemukulan ,Terkecuali Buah tersebut tidak mungkin Untuk di pukul. Bila ada claim maka waktu pikir lawan dikurangi 2 menit.

l. Untuk rockade raja harus di pegang duluan, dengan ketentuan raja tidak di ancam oleh Buah lawan, atau petak rockade tidak diancam. Apabila benteng dipegang lebih dahulu maka langkah rockade tidak dapat dilakukan sehingga benteng harus tetap berjalan.

m. Raja dalam keadaan terancam\ Open, lawan salah melangkah, langkah tersebut bisa diulang (langkah lain, konsekuensi waktu pikir dikurangi 2 menit setelah ada claim)

n. Pion Promosi harus diganti, terserah pemain yang bersangkutan o. Dinyatakan Mat : Jika lawan Menyerah, Raja lawan Mat, Waktu Pikir

sudah Habis ( Jarum Jam Jatuh ) p. Buah yang Dinyatakan Remis ( Draw ) : Persetujuan kedua Belah

Pihak, Skak abadi 3 kali q. Berturut – turut, bangunan Sama 3 kali berturut – turut, tidak Saling

Memukul Selama 20 langkah r. Jam catur menggunakan jam analok dan digital menyesuaikan s. Menekan jam catur dengan pelan max 2 jari. Apabila pemain

menekan jam terlalu keras lawan dapat melaporkan pada wasit dan lawan akan di peringatkan max 2 kali dan yang ketiga kali dinyatakan kalah

t. Tidak ada yang boleh berkomentar tentang jam catur kedua pemain termasuk penonton dan official

u. Apabila bendera jam salah satu pemain jatuh maka pemain tersebut dinyatakan kalah setelah ada claim dari lawan. Apabila tidak ada claim maka permainan sah untuk di lanjutkan

Page 16: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

16

v. Pemain yang menang menuliskan skor dengan benar di kertas laporan dengan membawa jam catur yang dipakai. Apabila skor yang dituliskan terbalik maka panitia dan wasit tidak bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.

II. Nomor catur Kilat a. Menggunakan system swiss 5 babak b. Waktu pikir untuk masing-masing pemain adalah 5 menit tanpa

increment c. Tidak ada batas WO d. Pemain wajib menggunakan ID card e. Pemain buah putih wajib menyediakan papan dan buah catur f. Letak papan atau buah catur terbalik tidak dapat diperbaiki setelah 3

langkah g. Langkah ilegal dianggap sah jika lawan tidak menyatakan claim h. Menjatuhkan 2 buah catur harus dibenahi terlebidahulu sebelum

menekan jam. Apabila menjatuhkan 2 buah dan langsung menekan jam tanpa membenahi terlebidahulu dianggap kalah setelah ada claim.

i. Menjatuhkan lebih dari 2 buah catur baik telah atau belum menekan jam langsung dinyatakan kalah setelah ada claim.

j. Buah yang Sudah di pegang Harus Di jalankan, Terkecuali Buah tersebut tidak mungkin Untuk di jalankan. Dapat menjalankan buah lain selama jam catur belum diteakan, bila jam telah ditekan maka pemai tersebut dinyatakan kalah.

k. Langkah dinyatakan Selesai apabila melepaskan Buah yang di pegang.

l. Buah yang dipegang menyentuh Buah lawan , harus diadakan Pemukulan , kecuali Buah tersebut tidak mungkin untuk di pukul

m. Untuk rockade raja harus di pegang dahulu, dengan ketentuan raja tidak di ancam oleh Buah lawan, atau petak rockade tidak diancam.

Page 17: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

17

Apabila benteng dipegang lebih dahulu maka langkah rockade tidak dapat dilakukan sehingga benteng harus tetap berjalan.

n. Raja lawan dalam keadaan di skak atau open skak tidak boleh dimakan, apabila pemain memakan raja lawan maka pemain tersebut dinyatakan kalah setelah ada claim

o. Raja lawan dalam keadaan terancam tetapi menjalankan buah lain yang tidak ada hubungannya dengan menutup atau menghilangkan ancaman terhadap raja dan lawan telah menekan jam maka dinyatakan kalah setelah ada claim (termasuk open Skak)

p. Pion Promosi harus diganti, terserah pemain yang bersangkutan q. Dinyatakan Mat : Jika lawan Menyerah, Raja lawan Mat, Waktu Pikir

sudah Habis ( Jarum Jam Jatuh ) r. Buah yang Dinyatakan Remis ( Draw ) : Persetujuan kedua Belah

Pihak, Skak abadi 3 kali s. berturut – turut, bangunan Sama 3 kali berturut – turut, tidak Saling

Memukul Selama 20 langkah t. jam catur menggunakan jam analok dan digital menyesuaikan u. menekan jam catur dengan pelan max 2 jari. Apabila pemain

menekan jam terlalu keras lawan dapat melaporkan pada wasit dan lawan akan di peringatkan max 2 kali dan yang ketiga kali dinyatakan kalah

v. tidak ada yang boleh berkomentar tentang jam catur kedua pemain termasuk penonton dan official

w. apabila bendera jam salah satu pemain jatuh maka pemain tersebut dinyatakan kalah setelah ada claim dari lawan. Apabila tidak ada claim maka permainan sah untuk di lanjutkan

x. pemain yang menang menuliskan skor dengan benar di kertas laporan dengan membawa jam catur yang dipakai. Apabila skor yang dituliskan terbalik maka panitia dan wasit tidak bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.

Page 18: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

18

SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F.Hukum’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili FP’10 Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Imroatul K Fapet ‘10 PJ PDD : Khalif F. TP ‘10 PJ Kordinator Lapangan : Mukti satriyo FH PJ Lomba : Danu Andika FIA ‘10 PJ Transkoper : Nizar FIA ‘10 PJ Humdan : Gilang Raga Anom F. ISIP ’09 PJ Acara : Fitria F.PIK ‘10 PJ Konsumsi : Angga Sukmara FISIP PJ Keamanan : Atma Mulya FIA PJ Kesehatan : Fidzanatin I Fapet

Page 19: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

19

Page 20: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

20

BELADIRI ( Karate )

I. NOMOR PERTANDINGAN

1. Kata Perseorangan Putra 2. Kata Perseorangan Putri 3. Kumite Perseorangan – 65 kg Putra 4. Kumite Perseorangan + 65 kg Putra 5. Kumite Perseorangan – 53 kg Putri 6. Kumite Perseorangan + 53 kg Putri

II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

1. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat Tugas dari Dekan Fakultas masing – masing 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy KTM 4. Tiap Fakultas dapat mengirimkan 3 orang perwakilannya di tiap

nomer pertandingan 5. Tiap Peserta mengirimkan Pas Foto 3 X 4 Berwarna, sebanyak 3

lembar 6. Panitia berhak untuk MENDISKUALIFIKASI peserta yang dianggap tidak

memenuhi syarat pada point 1, 2, dan 3

Page 21: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

21

III. SISTEM PERATURAN dan PERTANDINGAN Ketentuan Umum

1. Sistem pertandingan menggunakan sistem gugur 2. Penilaian dewan juri MUTLAK dan tidak dapat diganggu gugat

Ketentuan Khusus

1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat Pengocokan urutan pertandingan (1 hari sebelum hari pertandingan Lomba Karate dilaksanakan)

2. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap mengundurkan diri

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN

1. KUMITE A. Area Pertandingan Kumite

Area pertandingan harus rata dan tidak berbahaya 1. Area pertandingan harus berupa area persegi berdasarkan

standar FORKI, dengan sisi-sisi sepanjang delapan meter (diukur dari luar) dengan tambahan dua meter pada semua sisi-sisi sebagai area aman, dan tempat peserta yang bertanding dan merupakan area kompetisi serta area aman.

2. Garis posisi wasit adalah berjarak dua meter dari garis tengah (titik tengah) dengan panjang garis 0,5 meter.

3. Dua garis parallel masing-masing sepanjang 1 meter dibuat dengan jarak 1,5 meter dari titik tengah area pertandingan dan berada 90 derajat dengan garis wasit, untuk posisi peserta kumite (AKA dan AO).

Page 22: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

22

4. Para juri akan ditempatkan pada area aman, satu mengarah / menghadap langsung ke wasit, dan satu lagi masing-masing berada di belakang peserta dengan jarak satu meter dari garis parimeter, masing-masing akan dilengkapi dengan bendera merah dan biru.

5. Arbitrator akan duduk di meja kecil sedikit di luar area pertandingan pada area aman, di sebelah kiri wasit, serta akan dilengkapi dengan sebuah bendera merah dan sebuah pluit.

6. Pengawas skor duduk di meja administrasi, antara pencatat skor dan pencatat waktu.

7. Garis batas harus dibuat berjarak satu meter dari tempat beristirahat dalam area pertandingan dengan warna berbeda dari keseluruhan area pertandingan.

B. Pakaian Resmi

1. Peserta dan pelatih harus mengenakan seragam resmi yang telah ditentukan.

2. Peserta harus mengenakan pakaian karate berwarna putih yang tidak bercorak atau tanpa garis.

3. Salah satu peserta harus mengenakan sabuk berwarna merah dan peserta lainnya mengenakan sabuk berwarna biru.

4. Baju karate peserta ketika sudah diikat dengan sabuk minimal harus menutupi pinggul dan maksimal ¾ panjang paha.

5. Peserta wanita manggunakan kaos putih polos di dalam baju karate. 6. Dewan Wasit dapat menindak peserta yang melanggar tentang

pakaian resmi.

Page 23: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

23

C. Durasi pertandingan

1. Durasi dari pertandingan kumite adalah 2 (dua) menit baik putra maupun putri.

2. Penghitungan waktu pertandingan dimulai ketika wasit memberi tanda untuk memulai (HAJIME) dan berhenti ketika wasit mengatakan YAME.

D. Sistem Penilaian

1. Suatu teknik mendapatkan nilai, apabila teknik yang dilancarkan memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Bentuk yang baik b. Sikap sportif c. Ditampilkan dengan semangat yang tinggi d. Memiliki kesadaran penuh (Zanshin) e. Waktu yang tepat saat melancarkan serangan f. Jarak yang benar

a. Tingkatan penilaian adalah : SANBON (3 angka) diberikan apabila peserta melakukan teknik:

a. Tendangan ke arah kepala (Jodan) b. Bantingan atau menyapu kaki lawan sehingga terjatuh ke

matras dilanjutkan dengan teknik yang menghasilkan angka. c. NIHON (2 angka), diberikan apabila peserta melakukan teknik d. Tendangan kea rah badan (Chudan) e. Memukul pada bagian belakang badan (punggung), termasuk

belakang kepala dan bagian belakang leher. f. Kombinasi dari teknik pukulan, dimana setiap teknik yang

diakukan sesuai dengan criteria penilaian.

Page 24: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

24

g. Membuat lawan tidak seimbang (goyah) lalu memperoleh angka dengan teknik tertentu.

h. IPPON (1 angka), diberikan apabila peserta melakukan teknik :

Pukulan kearah badan (Chudan) maupun kepala (Jodan)

Pukulan dengan punggung tangan yang dilakukan dengan teknik yang benar (Strike/Uchi).

E. Perilaku yang dilarang Terdapat dua kategori yang dikelompokkan sebagai perilaku yang dilarang yaitu kategori 1 ( C1) dan kategori 2 ( C2), dengan rincian sebagai berikut :

Pelanggaran Kategori 1 ( C1), apabila peserta melakukan : a. Melakukan teknik serangan sehingga menghasilkan kontak

yang kuat/keras. b. Serangan kearah lengan atau kaki, tenggorokan, persendian

atau pangkal paha c. Serangan kearah wajah dengan teknik serangan tangan

terbuka d. Teknik membanting yang berbahaya dan dapat mencederai

lawan

Pelanggaran Kategori 2 (C 2), apabila peserta melakukan :

1. Berpura-pura atau melebih-lebihkan cedera yang dialami 2. Keluar arena pertandingan (JOGAI) 3. Membahayakan diri sendiri dengan tidak memperhatikan

keselamatan diri dari serangan lawan. 4. Menghindar dari pertarungan yang mengakibatkan lawan

kehilangan kesempatan untuk memperoleh nilai.

Page 25: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

25

5. Merangkul, bergumul, mendorong atau menangkap lawan secara berlebihan tanpa mencoba melakukan teknik serangan.

6. Melakukan teknik serangan yang pada dasarnya tidak dapat dikontrol untuk keselamatan lawan

7. Melakukan serangan dengan kepala, lutut dan sikut. 8. Berbicara kasar atau memanasi/menggoda lawan, tidak mematuhi

perintah wasit, melakukan tindakan yang tidak pantaske arah panel wasit, serta tindakan lain yang melanggar etika. Pelanggaran kategori 1 (C1) dan kategori 2 (C2) tidak berakumulasi silang.

2. KATA A. Area Pertandingan

1. Area pertandingan harus datar dan bebas dari bahaya 2. Area pertandingan harus mempunyai ukuran efisien, sehingga

tidak mengganggu penampilan kontestan bermain KATA.

B. Pakaian Resmi

1. Peserta harus mamakai pakaian resmi seperti ditentukan dalam peraturan kumite.

2. Setiap peserta yang tidak mematuhi peraturan ini, maka tidak akan diikutsertakan pada pelaksanaan pertandingan.

Page 26: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

26

C. Pengaturan Pertandingan KATA Para peserta menampilkan kata wajib (SHITEI) dan kata `pilihan (tokui) sesuai jumlah peserta.

a. Ketika menampilkan SHITEI KATA, tidak diperbolehkan melakukan variasi.

b. Ketika menampilkan TOKUI KATA, peserta dapat memilih dalam daftar kata pilihan (TOKUI KATA), variasi ringan diperbolehkan sepanjang diperbolehkan oleh aliran yang bersangkutan

c. Peserta harus menampilkan KATA yang berbeda dalam setiap putaran. Sekali KATA sudah dimainkan maka tidak boleh diulang.

d. Dalam referchage boleh menampilkan SHITEI atau TOKUI.

D. Kriteria untuk Keputusan

Pertandingan KATA harus ditampilkan dengan kemampuan dan harus mendemonstrasikan satu pemahaman yang jelas terhadap prinsip tradisional yang terkandung di dalamnya. Dalam menilai penampilan peserta (perorangan) atau tim juri akan melihat pada :

Suatu demonstrasi yang sebenarnya dari arti KATA.

Pemahaman dari teknik yang digunakan (BUNKAI)

Ketepatan waktu, ritme, kecepatan, keseimbangan dan fokus kekuatan (KIME)

Pernafasan yang baik dan benar sebagai penolong dalam hal KIME.

Fokus perhatian yang benar (CHAKUGAN) dan konsentrasi

Kuda-kuda yang benar (DACHI) dengan penekanan pada kaki yang benar dan telapak kaki datar pada lantai

Penekanan yang baik pada perut (HARA) dan tidak ada gerak ke atas atau ke bawah dari pinggul ketika bergerak

Bentuk yang benar (KIHON) dari gaya yang ditampilkan.

Page 27: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

27

Penampilan harus juga dievaluasi dengan maksud untuk melihat hal-hal lainnya. Sebagaimana tingkat kesulitan dari KATA yang ditampilkan.

Peserta yang menampilkan variasi pada SHITEI KATA akan didiskualifikasi

Peserta yang berhenti pada saat kata berlangsung (shitei atau tokui)atau menampilkan kata yang berbeda dengan yang diumumkan atau yang dicatat pada table skor, akan didiskualifikasi.

Peserta yang menampilkan kata yang tidak diizinkan atau mengulangi kata, akan didiskualifikasi

E. Pelaksanaan Pertandingan KATA

1. Saat dimulai pertandingan setiap putaran kontestan menjawab panggilan namanya kemudian peserta yang satu mengenakan sabuk merah (AKA) sedangkan peserta lainnya menggunakan sabuk biru (AO) dan berbaris pada sisi luar wilayah pertandingan menghadap ke Juri Kepala (Chief Judge).

2. Setelah memberi hormat kepada panel juri, peserta bersabuk biru (AO) mundur ke luar arena dan peserta bersabuk mearh (AKA) bergerak maju ke dalam arena. Setelah memberi hormat ke arah panel juri dan pengumuman nama kata yang akan diperagakan, selanjutnya peserta bersabuk Merah (AKA) memainkan kata sesuai yang telah ditentukan (didaftarkan).

3. Setelah menyelesaikan tampilan kata, peserta bersabuk merah (AKA) akan menunggu di pinggir arena menunggu penampilan peserta bersabuk biru (AO). Selanjutnya kedua peserta kata akan kembali ke sisi arena pertandingan menunggu keputusan dari panel juri kata.

Page 28: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

28

4. Jika KATA yang ditampilkan tidak sesuai dengan peraturan atau terdapat beberapa penyimpangan, Juri Kepala (Chief Judge) dapat memanggil para juri untuk menginformasikan dan memberikan keputusan.

5. Jika salah satu peserta didiskualifikasi, Juri Kepala (Chief Judge) akan membuat isyarat bendera sebagaimana isyaratTORIMASEN pada pertandingan kumite.

6. Lain-Lain Hal-hal lain yang belum / tidak tercantum dalam ketentuan ini akan disampaikan pada saatnya sesuai kebutuhan.

IV. PENGISIAN FORMULIR dan PENDAFTARAN 1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini. 2. Tempat pendaftaran: Loby EM Lantai II 3. Technical Meeting: Dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Kamis, 6 Oktober 2011 Waktu : 12.00-13.00 Tempat : Loby EM lantai II V. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN

1. Waktu pertandingan 11-12 Oktober 2011, pukul 08.30 – 17.00

2. Tempat pertandingan Sasana Samanta Krida, Universitas Brawijaya

Page 29: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

29

BELADIRI (Taekwondo)

I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Divisi Putra

a. Kelas Under 54 kg Berat max 54 kg b. Kelas Under 58 kg Berat 54,01 kg – 58,00 kg c. Kelas Under 63 kg Berat 58,01 kg – 63,00 kg d. Kelas Under 68 kg Berat 63,01 kg – 68,00 kg e. Kelas Under 74 kg Berat 68,01 kg – 74,00 kg f. Kelas Under 80 kg Berat 74,01 kg – 80,00 kg g. Kelas Under 87 kg Berat 80,01 kg – 87,00 kg h. Kelas Over 87 kg Berat min 87,01 kg

2. Divisi Putri a. Kelas Under 46 kg Berat max 46 kg b. Kelas Under 49 kg Berat 46,01 kg – 49,00 kg c. Kelas Under 53 kg Berat 49,01 kg – 53,00 kg d. Kelas Under 57 kg Berat 53,01 kg – 57,00 kg e. Kelas Under 62 kg Berat 57,01 kg – 62,00 kg f. Kelas Under 67 kg Berat 62,01 kg – 67,00 kg g. Kelas Under 73 kg Berat 67,01 kg – 73,00 kg h. Kelas Over 73 kg Berat min 73,01 kg

II. PERSYARATAN PESERTA

1. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat Tugas dari Dekan Fakultas masing - masing 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2009 dan 2010 dengan bukti

fotokopi KTM

Page 30: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

30

4. Tiap Peserta mengirimkan Pas Foto 3 X 4 Berwarna, sebanyak 3 lembar. FOTO WAJIB BERDOBOK DENGAN LATAR BELAKANG BERWARNA MERAH

5. Mengisi formulir biodata atlet 6. Mengisi formulir pernyataan atlet bermaterai Rp 6.000,00 7. Melampirkan fotokopi Sertifikat Taekwondo PBTI 8. Panitia berhak untuk MENDISKUALIFIKASI peserta yang dianggap

tidak memenuhi syarat. III. SISTEM PERATURAN dan PERTANDINGAN

Ketentuan Umum 1. Sistem pertandingan menggunakan sistem gugur 2. Penilaian dewan juri MUTLAK dan tidak dapat diganggu gugat Ketentuan Khusus 1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat Penimbangan (1 hari

sebelum hari pertandingan dilaksanakan) 2. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap

mengundurkan diri PERATURAN UMUM PERTANDINGAN

Peraturan Pertandingan yang digunakan pada Olimpiade Brawijaya Tahun 2011 mempergunakan ” Competition Rules & Interpretation Indonesia, World Taekwondo Federation 2009”. Sistem Pertandingan Taekwondo Olimpiade Brawijaya 2011 untuk Kategori Kyorugi perorangan putra dan putri dilaksanakan dengan sistem gugur.

1. Durasi Pertandingan Tiga ronde x dua menit, dengan waktu istirahat antar ronde selama

satu menit. Bila terjadi seri setelah tiga ronde, maka setelah diberikan waktu istirahat selama satu menit, dilanjutkan dengan ronde keempat (Sudden Death Overtime Round) selama dua menit

Page 31: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

31

2. Pengundian dan Penimbangan Pengundian dan penimbangan dilaksanakan 1 hari menjelang hari pertandingan 3. Poin yang sah

▪ satu poin untuk serangan ke ”permitted area badan” ▪ dua poin untuk serangan tendangan berputar yang sah ke

”permitted area badan” ▪ tiga poin untuk serangan tendangan ke ”permitted area

kepala” 4. Keputusan pemenang

▪ Kontestan dinyatakan menang apabila lawan KO ▪ Selisih 12 poin sebelum selesai tiga ronde ▪ Jika setelah tiga ronde selisih tidak sampai 12 poin maka yang

memiliki poin lebih tinggi sebagai pemenang ▪ Kontestan dinyatakan menang apabila lawan mengundurkan

diri ▪ Kontestan dinyatakan menang apabila lawan di diskualifikasi

IV. PENGISIAN FORMULIR dan PENDAFTARAN 1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini. 2. Tempat pendaftaran: Lobby EM Lantai II

V. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN 1. Technical Meeting

Selasa, 6 Oktober 2011 pukul 13.00-14.00 2. Pertandingan

11-12 Oktober 2011, pukul 07.30 – Selesai Samantha Kridha, Universitas Brawijaya

Page 32: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

32

BELADIRI ( Kempo )

I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Randori Perorangan Putra 2. Randori Perorangan Putri

II. PERSYARATAN PESERTA

1. Seorang peserta hanya dapat mewakili satu Fakultas 2. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang

bersangkutan 3. Membawa surat tugas dari Dekan atau BEM masing-masing

Fakultas 4. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy

KTM 5. Tiap Fakultas dapat mengirimkan lebih dari satu peserta 6. Tiap peserta menyerahkan pas foto 3 x 4 berwarna, sebanyak

3 lembar

III. SISTEM PERATURAN DAN PERTANDINGAN 1. Peserta dengan mempertimbangkan jumlah peserta, akan

dibagi di dalam 4 atau 2 pool. Pembagian peserta di dalam setiap pool akan dilakukan dengan undian, sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau diberlakukan.

2. Di dalam hal para peserta dibagi menjadi 4 pool, pertandingan di dalam keempat pool akan dilakukan dengan sistem gugur untuk mendapatkan juara pool.

3. Di dalam hal para peserta dibagi menjadi 2 pool, pertandingan di dalam kedua pool akan dilakukan dengan sistem gugur untuk mendapatkan juara dan Runner-up pool.

Page 33: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

33

4. Di dalam hal para peserta dibagi menjadi 4 pool, maka setiap juara pool, akan bertanding di babak Semi Final, di mana juara pool A akan berhadapan dengan juara pool B, sedangkan juara pool C akan berhadapan dengan juara pool D.

5. Di babak Final, pemenang antara juara pool A melawan juara pool B akan berhadapan dengan pemenang antara juara pool C melawan juara pool D untuk memperebutkan juara I, sedangkan kedua peserta yang kalah di dalam babak Semi Final akan bertanding untuk memperebutkan juara III.

6. Di dalam hal para peserta dibagi menjadi 2 pool, maka setiap juara dan runner-up pool, akan bertanding di babak Semi Final, di mana juara pool A akan berhadapan dengan runner-up pool B, sedangkan juara pool B akan berhadapan dengan runner-up pool A.

7. Di babak Final, pemenang antara juara pool A melawan runner-up pool B akan berhadapan dengan pemenang antara juara pool B melawan runner-up pool A untuk memperebutkan juara I, sedangkan kedua peserta yang kalah di dalam babak Semi Final akan bertanding untuk memperebutkan juara III

IV. PENGISIAN FORMULIR & PENDAFTARAN

1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini. 2. Tempat Pendaftaran: Lobby EM lantai II 3. Technical Meeting :

Dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : kamis, 6 Oktober 2011 Waktu : 14.00-15.00 Tempat : Lobby EM lantai II

Page 34: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

34

V. WAKTU & TEMPAT PERTANDINGAN

1. Waktu : 11-12 Oktober 2011 2. Tempat : Samantha Krida 3. Jangka Waktu Lomba : 2 Jam

VI. SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F. Hukum ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili F. Pertanian’10 Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Anisa Isaul A. F. MIPA ‘10 PJ PDD : Adiska Octa F. IA ‘10 PJ Kordinator Lapangan : Dwi Yuwono FK PJ Perlengkapan : Tsanil F.PIK ’10 PJ Humdan : Meirza Faris F.PIK ’10 PJ Acara : Afif Destina F.K ‘10 PJ Konsumsi : Afifah Puji FTP PJ Keamanan : Muh. David FP PJ Lomba : Teguh Handoko PKH ‘10 PJ Kesehatan : Christianto Fajar FPIK

Page 35: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

35

BELA DIRI (Pencak Silat)

I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Perorangan Putra

a. Kelas E Berat 51 – 54 kg b. Kelas F Berat 54 – 57 kg c. Kelas G Berat 57 – 60 kg d. Kelas H Berat 60 – 63 kg

2. Perorangan Putri a. Kelas D Berat 48 – 51 kg b. Kelas E Berat 51 – 54 kg c. Kelas F Berat 54 – 57 kg d. Kelas G Berat 57 – 60 kg

II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

1. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat Tugas dari Dekan Fakultas masing - masing 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2009 dengan bukti fotocopy

KTM 4. Tiap Fakultas dapat mengirimkan 3 orang perwakilannya di tiap

nomer pertandingan 5. Tiap Peserta mengirimkan Pas Foto 3 X 4 Berwarna, sebanyak 3

lembar 6. Panitia berhak untuk MENDISKUALIFIKASI peserta yang dianggap

tidak memenuhi syarat pada point 1, 2 dan 3

Page 36: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

36

III. SISTEM PERATURAN dan PERTANDINGAN Ketentuan Umum

1. Sistem pertandingan menggunakan sistem gugur 2. Penilaian dewan juri MUTLAK dan tidak dapat diganggu gugat

Ketentuan Khusus 1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat Pengocokan urutan

pertandingan (1 hari sebelum hari pertandingan Lomba Pencak Silat dilaksanakan)

2. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap mengundurkan diri

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN

Peraturan Pertandingan yang digunakan pada Olimpiade Brawijaya Tahun 2010 mempergunakan peraturan pertandingan pencak silat hasil Munas IPSI XII tahun 2007. Sistem Pertandingan Pencak Silat Olimpiade Brawijaya 2010 untuk Kategori Tanding akan dilaksanakan dengan sistim gugur tunggal pada peraturan pertandingan Pencak Silat Hasil Munas IPSI XII tahun 2007. Catatan : Oleh karena dalam Peraturan Pertandingan Pencak Silat hasil

Keputusan MUNAS IPSI XII – 2007 terdapat perubahan yang cukup berpengaruh terhadap perolehan nilai, kiranya perlu disampaikan tentang perubahan-perubahan yang sangat mendasar antara lain, yaitu

1. Kategori Tanding a. Pesilat yang melakukan serangan dengan teknik sapuan rebah

(depan maupun belakang) TIDAK diperkenankan untuk diserang . Bagi Pesilat yang melakukan serangan akan mendapatkan hukuman .

Page 37: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

37

b. Pesilat yang sengaja mengulur-ulur waktu dengan teknik

serangan sapuan rebah akan mendapatkan hukuman .

1. PEMERIKSAAN KESEHATAN, PENIMBANGAN DAN PAKAIAN

a. Panitia akan melakukan pemeriksaan kesehatan Pesilat . Pesilat yang ternyata menurut pemeriksaan dokter kesehatan yang telah ditunjuk, ternyata tidak layak untuk bertanding dalam pertandingan Pencak Silat , maka gugur haknya untuk mengikuti pertandingan Pencak Silat dalam Olimpiade Brawijaya

b. Penimbangan pertama : 1) Penimbangan pertama dilakukan sekurang-kurangnya 6 (enam)

jam sebelum dimulainya pertandingan pertama dalam satu kejuaraan .

2) Pada waktu penimbangan , pesilat hanya mengenakan pakaian Pencak Silat dalam keadaan kering , tanpa sabuk , tanpa pelindung kemaluan , dan tanpa pelindung sendi .

3) Pada dasarnya penimbangan pertama dilaksanakan untuk menentukan kelas, dan oleh karenanya tidak ada diskualifikasi pada waktu penimbangan pertama.

4) Bila berat badan pesilat melebihi atau kurang dari ketentuan berat kelas yang diikutinya , pesilat yang bersangkutan diberi waktu 1 (satu) jam untuk menyesuaikan berat badannya .Penimbangan kedua kalinya harus tetap memakai pakaian Pencak Silat dalam keadaan kering.

Page 38: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

38

c. Penimbangan ulang

1) Penimbangan ulang dilakukan 15 ( lima belas ) menit sebelum pesilat yang bersangkutan mengikuti pertandingan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

2) Untuk penimbangan ulang , pesilat putra / putri harus berpakaian Pencak Silat yang kering tanpa sabuk , tanpa pelindung kemaluan dan tanpa pelindung sendi untuk semua kelas .

3) Semua resiko berat badan akibat tidak dipenuhinya ketentuan tersebut pada ”point 3.2.” menjadi tanggung jawab Pesilat bersangkutan .

4) Pesilat yang tidak dapat memenuhi ketentuan berat badan dalam penimbangan ulang menurut kelas yang diikutinya , dikenakan sanksi diskualifikasi .

5) Penimbangan ulang harus disaksikan oleh petugas penimbangan dan atau anggota Wasit Juri yang ditugaskan untuk itu , serta oleh kedua official tim .

6) Petugas penimbangan dan kedua official tim harus menanda tangani formulir keabsahan berat badan penimbangan ulang yang telah disediakan oleh Panitia Pelaksana .

d. Pakaian bertanding Pesilat dan Pendamping Pesilat adalah seragam Pencak Silat warna Hitam-hitam dengan sabuk warna putih bagi Pesilat ( pada saat bertanding , sabuk Pesilat harus dilepas ) dan sabuk warna merah bagi Pendamping Pesilat (Pelatih ) .

e. Setiap Pesilat yang bertanding dalam kategori Tanding harus memakai “cap protector” (Pelindung kemaluan) serta harus dipakai didalam celana dan disediakan sendiri oleh masing-masing peserta .

f. Panitia hanya menyediakan “body protector”

Page 39: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

39

2. PENGAJUAN KEBERATAN MASALAH PERTANDINGAN a. Manager Tim bersangkutan diwajibkan menyampaikan keberatannya

dengan mengisi formulir yang tersedia pada Sekretaris Pertandingan . Pengambilan formulir dilakukan dalam waktu selambat-lambatnya 10 menit setelah pengumuman keputusan Pemenang oleh Ketua Pertandingan ( untuk kategori Tanding ) , dan diserahkan kembali kepada Sekretaris Pertandingan dalam waktu selambat-lambatnya 20 menit sejak formulir diterima . Dalam pengajuan keberatan harus dicantumkan uraian keberatannya dengan jelas .

b. Keputusan atas keberatan tersebut pada tingkat pertama diselesaikan oleh Ketua Pertandingan bersama Dewan Wasit / Juri , dan disampaikan kepada Menejer Tim bersangkutan selambat-lambatnya 2 ( dua ) jam sejak diterimanya pengajuan keberatan .

c. Bila keputusan tingkat pertama tetap tidak bisa diterima oleh yang bersangkutan , maka yang bersangkutan dapat mengajukan Banding . Banding disampaikan dalam waktu selambat-lambatnya 20 menit setelah putusan tingkat pertama diserahkan kepada yang mengajukan keberatan .

d. Pengadilan tingkat Banding adalah Delegasi Teknik sebagai Ketua dan Asisten Delegasi Teknik sebagai anggota , yang akan meninjau kembali masalahnya dan mengambil keputusan setelah berkonsultasi dengan segenap Aparat Pertandingan yang bertugas dan meyampaikan keputusannya kepada Menejer Tim bersangkutan selambat-lambatnya 3 ( tiga ) jam setelah Banding diajukan . Keputusan pada tingkat Banding bersifat final .

e. Pengajuan keberatan hanya dapat diterima bila disampaikan atas dasar dan cara yang sesuai dengan nilai budi luhur dan etika Pencak Silat .

Page 40: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

40

f. Setiap pengajuan keberatan dikenakan biaya sebesar Rp.500.000,00 ( Lima Ratus Ribu Rupiah ) yang diserahkan kepada Sekretaris Pertandingan .

3. TATA TERTIB DAN SANKSI

a. Tata Tertib yang harus dipatuhi dan berlaku bagi semua Pesilat , Official , serta Supporter selama berlangsungnya pertandingan adalah : 1) Dilarang membawa segala macam benda tajam kedalam arena

pertandingan dan dilarang membuat kegaduhan / keributan yang dapat mengganggu jalannya pertandingan .

2) Dilarang bertindak kasar , baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan terhadap seluruh aparat pertandingan .

b. Pelanggaran terhadap Peraturan Umum dan Khusus serta larangan-larangan tersebut dalam point 1 diatas akan dikenakan sanksi berupa : 1) Untuk Pesilat :

Peringatan Keras

Dinyatakan Kalah

Diskualifikasi untuk seluruh Pertandingan

Diskors 2) Untuk Official :

Peringatan Keras

Tidak diakui haknya sebagai Official

Diskors 3) Untuk supporter / penonton

Peringatan Keras

Dikeluarkan dari arena pertandingan.

Page 41: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

41

4. PENUTUP a. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam petunjuk teknis ini akan

ditentukan kemudian sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Ketentuan-ketentuan tambahan yang telah diputuskan dalam

technical meeting adalah merupakan ketentuan yang mengikat bagi seluruh peserta Olimpiade Brawijaya serta WAJIB DITAATI demi kemajuan dan citra Pencak Silat dalam rangka pembinaan anak bangsa melalui jalur pendidikan , khususnya Mahasiswa.

c. Setiap anggota Kontingen yang tersebut dalam Surat Mandat akan mendapatkan Kartu Tanda Peserta , sebagai bukti keabsahan Pesilat pada waktu melaksanakan Timbang Ulang (setiap 15 menit sebelum Pesilat melaksanakan pertandingan ) yang sekaligus berfungsi sebagai Kartu Tanda Masuk Gedung Pertandingan .

d. Jika terjadi kecelakaan yang menimpa Pesilat pada waktu pelaksanaan pertandingan, Panitia Pelaksana hanya akan memberikan pertolongan sesuai dengan prosedur medis Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( PPPK ) dan akan mengantarkan Pesilat yang bersangkutan ke Rumah Sakit yang telah dirujuk oleh Dokter Pertandingan . Segala biaya yang timbul setelah itu, menjadi tanggung jawab sepenuhnya masing-masing kontingen .

IV. PENGISIAN FORMULIR dan PENDAFTARAN

1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini. 2. Tempat pendaftaran:

Lobby Em Lantai II 3. Technical Meeting :

Dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Kamis, 6 Oktober 2011 Waktu : 15.00 – 17.00 Tempat : Lobi EM lantai II

Page 42: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

42

V. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN 1. Waktu pertandingan

a. Tanggal : 11-12 Oktober 2011 2. Tempat pertandingan

a. Samantha Krida VI. SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F. Hukum ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili F. Pertanian’10 Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Imroatul K.H. F.Peternakan‘10 PJ PDD : Mierza F. F. PIK ‘10 PJ Kordinator Lapangan : Fatchul Rahman FTP ‘10 PJ Transkoper : Yogi FIA ‘10 PJ Humdan : Adista Okta P. F. IA ’10 PJ Acara : Putri Cahya Vokasi ‘10 PJ Konsumsi : Nurliana FISIP PJ Keamanan : Beny setyawan FPIK PJ Lomba : Teguh Handoko PKH ‘10 PJ Kesehatan : Hassan Faiz Fapet

Page 43: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

43

Page 44: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

44

MENYANYI (POP)

PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

1. Peserta adalah mahasiswa aktif dari fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat tugas dari Dekan Fakultas masing-masing 3. Merupakan mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotokopy KTM 4. Masing-masing fakultas hanya dapat mengirimkan wakilnya maksimal

2 orang, dengan ketentuan 1 putra dan 1 putri 5. Panitia berhak untuk MENDISKUALIFIKASI peserta yang dianggap

tidak memenuhi syarat

SISTEM PERATURAN DAN PERTANDINGAN KETENTUAN UMUM

1. Pertandingan dilakukan dalam 2 babak, yaitu: babak penyisihan dan babak final

2. Peserta bebas menggunakan kostum apapun asalkan sopan dan sesuai dengan norma kesusilaan yang berlaku di Indonesia

3. Pada saat technical Meeting, tiap Fakultas harus ada yang mewakili 4. Peserta wajib dating dalam menentukan nada dasar, bagi peserta

yang tidak hadir akan dianggap mengundurkan diri 5. Penilaian dewan juri MUTLAK dan tidak dapat diganggu gugat

Page 45: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

45

KETENTUAN KHUSUS

1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat penentuan nada dasar ( 1 hari sebelum lomba menyanyi dilaksanankan )

2. Daftar nama peserta harus sudah masuk sebelum penentuan Nada Dasar

3. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka dianggap mengundurkan diri

PERATURAN UMUM PESERTA

1. Nada Dasar Sejauh mana nada dasar bias naik turun. Masing-masing peserta harus menentukan nada dasar yang akan dinyanyikan

2. Bentuk Penyajian -Menyanyi tunggal (solo) -Peserta lomba terdiri dari: a. Tunggal putra b. Tunggal putri

3. Lagu dan babak Setiap peserta membawakan lagu yang telah dipersiapkan sesuai dengan ketentuan lomba. Lomba ini akan dilakukan melalui 2 babak, yaitu: - Babak penyisian

Pada babak penyisihan, peserta membawakan 1 lagu yang dipilih oleh peserta yang bersangkutan dari daftar lagu yang ditentukan oleh panitia. Dalam babak penyisihan akan ditentukan 5 peserta terbaik untuk dilombakan dalam babak final

Page 46: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

46

- Babak final - Pada babak final, peserta berhak membawakan lagu yang

telah dipilih pada babak penyisihan atau mengganti dengan lagu lain yang ada di daftar lagu yang ditentukan oleh panitia.

4. Waktu (durasi) Penyajian Lagu - Babak penyisihan

Pada babak penyisihan, peserta hanya diberi waktu menyanyi sampai 1 reff dari lagu yang telah dipilih

- Babak final Pada babak final, peserta berhak menyanyikan lagu sesuai dengan durasi yang dipilih oleh peserta

5. Penilaian Hal-hal yang akan dinilai oleh Tim juri, adalah:

- Teknik - Interpretasi - Penampilan

6. Judul lagu Judul lagu pop akan ditentukan oleh panitia pelaksana

7. Lain- lain Hal-hal lain yang belum diatur atau belum jelas, akan dibahas dalam pertemuan teknis

PENGISIAN FORMULIR dan PENDAFTARAN

1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini, dan akan diakhiri setelah penentuan nada dasar selesai dilakukan

2. Tempat pendaftaran Lobby EM Lantai II

Page 47: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

47

3. Technical Meeting Dilaksanakan pada: Hari/tanggal : Jumat, 7 oktober 2011 Waktu : 13.00 – 14.30 Tempat : Lobi EM lantai II

WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN

1. Waktu pertandingan - Babak penyisihan :

Jumat, 18 Oktober 2011. Pukul 08.30 – selesai - Babak Final

Sabtu, 19 Oktober 2011. Pukul 08.30 – selesai 2. Tempat pertandingan

Widyaloka Universitas Brawijaya

(AKAPELA)

I. NOMOR PERTANDINGAN 1. ACAPELLA

II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING- MASING FAKULTAS 1. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat Tugas dari Dekan Fakultas masing – masing 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy

KTM 4. Dari setiap Fakultas maksimal mengirimkan 1 team perwakilannya

dengan jumlah peserta antara 4-8 orang tiap team 5. Tidak ada ketentuan khusus untuk jumlah putra ataupun putri

dalam 1 team acapela dari masing – masing fakultas

Page 48: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

48

6. Panitia berhak MENDISKUALIFIKASI peserta yang dianggap tidak memenuhi syarat pada point 1, 2, 3

III. SISTEM PERATURAN dan PERTANDINGAN Ketentuan Umum 1. Pertandingan dilakukan dalam 1 babak 2. Pada saat Technical Meeting peserta wajib mengirimkan 1

wakilnya 3. Peserta bebas menggunakan kostum apapun asalkan sopan, dan

sesuai dengan norma kesusilaan yang berlaku di Indonesia 4. Penilaian dawn Juri MUTLAK dan tidak dapat diganggu gugat

Ketentuan Khusus

1. Pengumpulan terakhir formulir pendaftaran 2 minggu setelah publikasi

2. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap mengundurkan diri

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN 1. Acapela dapat ditampilkan dalam bentuk :

Campuran : putra dan putri (mixed )

Sejenis : putra saja atau putri saja 2. Lomba ini diadakan dalam satu babak. Setiap peserta acapela

membawakan lagu bebas, dengan ketentuan lagu pop Indonesia 3. Aransemen lagu bebas dan peserta tidak diperkenankan

membawa alat – alat musik dalam bentuk apapun. 4. Ketentuan lagu akapela setiap peserta membawakan 2 buah lagu

pop Indonesia yang pernah dipopulerkan, bukan lagu karangan sendiri.

Page 49: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

49

5. Setiap peserta diberikan kesempatan membawakan lagu dengan durasi, penampilan maksimal 12 menit. Perhitungan durasi dihitung pada saat mulai bernyanyi.

6. Kriteria Penilaian Hal- Hal yang akan dinilai oleh Tim Juri adalah :

Harmonisasi

Interpretasi

penampilan

7. Panggung

Ukuran panggung 5 x 8 8. Panitia menyediakan 8 buah mic dan 1 keyboard (hanya untuk

mengambil nada) 9. Hal – hal lain yang belum diatur atau belum jelas, akan dibahas

dalam pertemuan teknis.

(KERONCONG)

PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

1. Peserta adalah mahasiswa aktif dari fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat tugas dari Dekan Fakultas masing-masing 3. Merupakan mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotokopy KTM 4. Masing-masing fakultas hanya dapat mengirimkan wakilnya maksimal

2 orang, dengan ketentuan 1 putra dan 1 putri 5. Panitia berhak untuk MENDISKUALIFIKASI peserta yang dianggap

tidak memenuhi syarat

Page 50: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

50

SISTEM PERATURAN DAN PERTANDINGAN KETENTUAN UMUM

1. Pertandingan dilakukan dalam 2 babak, yaitu: babak penyisihan dan babak final

2. Peserta bebas menggunakan kostum apapun asalkan sopan dan sesuai dengan norma kesusilaan yang berlaku di Indonesia

3. Pada saat technical Meeting, tiap Fakultas harus ada yang mewakili 4. Peserta wajib dating dalam menentukan nada dasar, bagi peserta

yang tidak hadir akan dianggap mengundurkan diri 5. Penilaian dewan juri MUTLAK dan tidak dapat diganggu gugat

KETENTUAN KHUSUS

1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat penentuan nada dasar ( 1 hari sebelum lomba menyanyi dilaksanankan )

2. Daftar nama peserta harus sudah masuk sebelum penentuan Nada Dasar

3. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka dianggap mengundurkan diri

PERATURAN UMUM PESERTA

1. Nada Dasar Sejauh mana nada dasar bias naik turun. Masing-masing peserta harus menentukan nada dasar yang akan dinyanyikan

Page 51: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

51

2. Bentuk Penyajian

-Menyanyi tunggal (solo) -Peserta lomba terdiri dari: a. Tunggal putra b. Tunggal putri

3. Lagu dan babak Setiap peserta membawakan lagu yang telah dipersiapkan sesuai dengan ketentuan lomba. Lomba ini akan dilakukan melalui 2 babak, yaitu: - Babak penyisian

Pada babak penyisihan, peserta membawakan 1 lagu yang dipilih oleh peserta yang bersangkutan dari daftar lagu yang ditentukan oleh panitia. Dalam babak penyisihan akan ditentukan 5 peserta terbaik untuk dilombakan dalam babak final

- Babak final - Pada babak final, peserta berhak membawakan lagu yang

telah dipilih pada babak penyisihan atau mengganti dengan lagu lain yang ada di daftar lagu yang ditentukan oleh panitia.

4. Waktu (durasi) Penyajian Lagu - Babak penyisihan

Pada babak penyisihan, peserta hanya diberi waktu menyanyi sampai 1 reff dari lagu yang telah dipilih

- Babak final Pada babak final, peserta berhak menyanyikan lagu sesuai dengan durasi yang dipilih oleh peserta

Page 52: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

52

5. Penilaian Hal-hal yang akan dinilai oleh Tim juri, adalah:

- Teknik - Interpretasi - Penampilan

6. Judul lagu Judul lagu pop akan ditentukan oleh panitia pelaksana

7. Lain- lain Hal-hal lain yang belum diatur atau belum jelas, akan dibahas dalam pertemuan teknis

PENGISIAN FORMULIR dan PENDAFTARAN

1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini, dan akan diakhiri setelah penentuan nada dasar selesai dilakukan

2. Tempat pendaftaran Lobby EM Lantai II

3. Technical Meeting Dilaksanakan pada: Hari/tanggal : Jumat, 7 oktober 2011 Waktu : 13.00 – 14.30 Tempat : Lobi EM lantai II

Page 53: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

53

WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN

1. Waktu pertandingan - Babak penyisihan :

18 Oktober 2011. Pukul 08.30 – selesai - Babak Final

19 Oktober 2011. Pukul 08.30 – selesai 2. Tempat pertandingan

Widyaloka Universitas Brawijaya

SUSUNAN PANITIA Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F. Hukum ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili F. Pertanian’10

Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Hesti Widyastuti F. PIK ‘10 PJ PDD : Nandarningtyas F. PIK ‘10 PJ Koordinator Lapangan : Debby Pradita MIPA PJ Lomba : Fatty Nada FK ‘09 PJ Transkoper : Poltak FIA ‘10 PJ Humdan : Dimas F. IA ’10 PJ Acara : Avif D. FK ‘10 PJ Konsumsi : Erninstyas FP

PJ Keamanan : Bhurman P FPIK PJ Kesehatan : Taufik Hidayatul FIA

Page 54: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

54

Page 55: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

55

Page 56: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

56

BOLA BASKET

I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Putra 2. Putri

II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

1. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat Tugas dari Dekan masing-masing Fakultas 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy KTM 4. Tiap Fakultas mengirimkan 2 Team, yaitu Team putra dan Team Putri 5. Tiap team terdiri dari 10 orang pemain, (5 pemain Utama dan 5

pemain Cadangan) 6. Tiap Team tidak dapat mengganti komposisi pemain selama Kompetisi

Berlangsung 7. Tiap Peserta Menyerahkan Pas Foto 3 X 4 berwarna, sebanyak 3

lembar 8. Panitia berhak untuk MENDISKUALIFIKASI Team yang dianggap tidak

memenuhi syarat pada point 1, 2, dan 3 III. SISTEM PERATURAN dan PERTANDINGAN

Ketentuan Umum :

1. Pertandingan dilakukan dalam 2 babak, yaitu: Babak Penyisihan dan Babak Final

2. Pertandingan mengunakan sistem gugur Ketentuan Khusus : 1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat Technical Meeting 2. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap

mengundurkan diri

Page 57: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

57

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN Peraturan yang digunakan dalam dalam Pertandingan Bola Basket Olimpiade Brawijaya 2010 adalah peraturan FIBA (peraturan terbaru), dimana setiap regu peserta dianggap sudah memahami peraturan permainan yang dimaksud dan peserta harus bermain secara fair.

Tata Tertib a. Selama pertandingan berlangsung Official dan Pelatih yang mendampingi

team harus memakai pakaian yang rapi seperti celana panjang, baju lengan panjang/pendek, atau training pak dan T-Shirt berkerah.

b. Tidak boleh memakai celana pendek dan sandal/sepatu serta tidak boleh merokok selama bertugas mendampingi regu.

c. Dalam Olimpiade Brawijaya cabang Bola Basket 2011 ini setiap pelatih hanya boleh memegang satu fakultas saja

SISTEM PERTANDINGAN Sistem pertandingan diatur sebagai berikut: 1. Sistem pertandingan menggunakan Sistem Gugur 2. Waktu untuk pertandingan 4x10 menit dengan dipimpin oleh 2 (dua) orang

wasit, bila diperlukan dapat pula menggunakan 3 (tiga) orang wasit dan 1 (satu) orang pengawas pertandingan.

3. Peraturan permainan yang digunakan adalah peraturan permainan FIBA. TEAM 1. Hanya pemain yang terdaftar di scoresheet yang diperbolehkan bermain

dalam pertandingan, diluar itu tidak diperkenankan mengikuti pertandingan.

Page 58: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

58

2. Hanya Pemain, Pelatih, dan Official yang diperbolehkan untuk duduk di bangku cadangan saat pertandingan berlangsung dan ikut dalam pemanasan pertandingan.

3. Pemain yang ikut serta dalam pertandingan wajib menggunakan ID Card yang telah diberikan panitia sebelumnya.

4. Team peserta harus hadir 30 menit sebelum pertandingan dimulai. 5. Team dianggap W.O (Tim yang bersangkutan dinyatakan kalah 20-0)

apabila tidak hadir dalam 15 menit dari jadwal yang telah ditentukan.

ETIKA DAN SANKSI ETIKA 1. Untuk membentuk citra baik Bola Basket Olimpiade Brawijaya 2011

dimata masyarakat perlu diatur etika untuk pemain dan official Bola Basket Olimpiade Brawijaya 2011.

2. Kedua team yang telah melaksanakan pertandingannya wajib melakukan doa bersama di tengah lapangan.

3. Bila dalam suatu pertandingan diketahui dan terbukti telah terjadi kecurangan (suap) terhadap Pemain, Official, Wasit, Pengawas Pertandingan dan / atau pihak –pihak yang terkait dalam pelaksanaan Bola Basket Olimpiade Brawijaya 2011, maka terhadap yang bersangkutan akan dikenakan sanksi tidak diperbolehkan aktif di Bola Basket Olimpiade Brawijaya untuk selamanya (seumur hidup).

PEMAIN Pada saat pertandingan, seluruh pemain diharuskan menjunjung tinggi azas sportivitas.

1. Pada saat pertandingan, seluruh pemain harus menjaga tingkah lakunya sesuai dengan norma-norma kesopanan dan kesusilaan yang berlaku di Indonesia.

Page 59: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

59

2. Pada saat pertandingan, seluruh pemain tidak boleh melakukan perbuatan tidak terpuji dan dapat memancing emosi penonton.

3. Pada saat pertandingan hanya kapten tim yang dapat mengajukan protes ke wasit.

4. Protes yang dimaksud pasal diatas harus dilakukan sesuai norma-norma kesopanan.

5. Pemain yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan pada pasal diatas dan diusir wasit dari pertandingan, akan dikenakan sanksi 1 (satu) kali tidak boleh mengikuti pertandingan, dan sanksi seberat-beratnya larangan bermain sampai berakhirnya Pertandingan Bola Basket Olimpiade Brawijaya2011.

OFFICIAL 1. Saat pertandingan, seluruh official yang ada di bangku cadangan harus

berpakaian rapi dan tidak diperkenankan memakai sandal, celana pendek, dan T-Shirt (memakai sepatu, polo shirt atau kemeja)

2. Pada saat pertandingan, hanya ada satu orang (pelatih) yang telah berdiri di daerah bangku cadangan (sesuai peraturan FIBA).

3. Tidak boleh seorangpun dari bangku cadangan yang mengajukan protes terhadap wasit secara langsung tetapi melalui pengawas pertandingan.

4. Protes harus dilakukan sesuai norma-norma kesopanan dan Kesusilaan yang berlaku di Indonesia.

5. Official yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan pada pasal diatas dan diusir wasit dari pertandingan, akan dikenakan sanksi larangan menjadi official sampai berakhirnya Pertandingan Bola Basket Olimpiade Brawijaya 2011.

6. Sanksi-sanksi diatas diputuskan oleh Pengawas provinsi PERBASI Jatim dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi saat kejadian.

Page 60: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

60

SANKSI-SANKSI 1. Pemain dan Official

a. Seorang pemain yang melakukan pemukulan terhadap pemain lawan atau official lawan, wasit berhak mengeluarkan pemaian tersebut dari pertandingan yang secara otomatis dikenakan larangan bermain pada sisa pertandingan dalam 1 (satu) musim kompetisi sekaligus denda sebesar besarnya Rp 3.500.000,-. (Tiga Juta Lima Rtaus Ribu Rupiah).

b. Pemain yang melakukan pemukulan terhadap official, wasit, dan atau para petugas lapangan akan didiskualifikasi dari keseluruhan putaran kompetisi yang sedang berjalan dan sekaligus dikenakan denda Sebesar besarnya Rp 4.500.000,-.(Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).

c. Official yang melakukan pemukulan terhadap pemain, wasit, dan atau para petugas lapangan dikenakan sanksi-sanksi berupa larangan terlibat menjadi official tim Bola Basket Olimpiade Brawijaya dikenakan denda Sebesar besarnya Rp 6.000.000,-.(Enam Juta Rupiah).

d. Pemain dan official yang melakukan pemukulan secara bersama-sama terhadap wasit dan/atau para petugas pertandingan akan didiskualifikasi pada pertandingan tersebut dan dikenakan sanksi skorsing maksimal 1 (satu) tahun tidak boleh mengikuti Bola Basket Olimpiade Brawijaya dan sekaligus dikenakan denda maksimal Rp 8.500.000,-. (Delapan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).

e. Pemain atau official yang melakukan pemukulan setelah pertandingan berakhir di dalam ataupun di luar arena akan dikenakan sanksi seperti ayat 1a, 1b, 1c, serta 1d.

Page 61: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

61

2. Peserta Bola Basket Olimpiade Brawijaya 2011

a. Team yang sudah terdaftar dan tidak melanjutkan pertandingan Bola Basket Olimpiade Brawijaya dengan alasan apapun atau tidak hadir di lapangan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh penyelenggara Bola Basket Olimpiade Brawijaya atau mengundurkan diri dikenakan sanksi berupa skorsing tidak boleh mengikuti Bola Basket Olimpiade Brawijaya minimal selama satu tahun dan dikenakan denda maksimal Rp 10.000.000,-. (Sepuluh Juta Rupiah).

b. Nilai atau Point dari Team yang mengundurkan diri akan dibatalkan atau dianggap 0 (nol).

c. Team yang tidak datang bertanding akan otomatis kalah dengan nilai atau point 20 - 0

3. Keributan Penonton

Penyelenggaraan Bola Basket Olimpiade Brawijaya dan atau Panitia pelaksana diharuskan menjaga ketertiban penonton sehingga pertandingan dapat berjalan lancar. Gangguan Apabila terjadi gangguan yang mengakibatkan pertandingan terpaksa dihentikan, maka penyelesaian gangguan tersebut ditunggu sampai 30 menit. Jika setelah 30 menit gangguan belum dapat diatasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Apabila gangguan terjadi pada menit ke-10 atau sebelumnya pada

kuarter pertama, maka pertandingan akan diulang seluruhnya. b. Apabila gangguan terjadi pada menit ke-1 kuarter kedua sampai dengan

menit ke-10 kuarter ketiga, maka pertandingan akan diteruskan dengan sisa waktu yang tersedia

Page 62: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

62

c. Apabila gangguan terjadi pada menit ke-1 atau sesudahnya pada kuarter keempat, maka pertandingan dianggap selesai dan score dianggap sah.

d. Apabila gangguan terjadi pada babak tambahan, maka pertandingan dianggap selesai dan score dianggap sah. Bila terjadi score sama, maka pertandingan akan diulang seluruhnya dan score diteruskan.

Protes a. Protes dapat diajukan secara tertulis 30 menit setelah pertandingan b. Protes akan ditangani oleh Komisi Teknik c. Keputusan Komisi Teknik adalah Mutlak. d. Keputusan hasil protes dari komisi Teknik bersifat Final

IV.PENGISIAN FORMULIR dan PENDAFTARAN

1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini. 2. Tempat pendaftaran:

Lobby atas EM Lantai II

3. Technical Meeting: Dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Selasa, 4 Oktober 2011 Waktu : 15.30 – 17.00 Tempat : Lobi EM lantai II

Page 63: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

63

V. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN 1. Waktu pertandingan

Babak Penyisihan : Putra 17 – 20 Oktober 2011, pukul 08.30 – 17.00 Putri 17 – 20 Oktober 2011, pukul 08.30 – 17.00 Babak Final : Putra 20 Oktober 2011, pukul 08.30 – 17.00 Putri 20 Oktober 2011, pukul 08.30 – 17.00

2. Tempat pertandingan GOR PERTAMINA Universitas Brawijaya Malang

Page 64: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

64

VI. SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F. Hukum ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili F. Pertanian’10

Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Hesti Widyastuti F. PIK ‘1 PJ PDD : Bayu Rizky A. F. IA ‘10 PJ Koordinator Lapangan : Bima S FPIK PJ Instruktur Pertandingan: Muhammad W. FISIP’10 PJ Transkoper : Herlambang FIA ‘10 PJ Humdan : M. Fajar Shidiq FH ’10 PJ Acara : Fitria FH PJ Konsumsi : Bawono S FPIK

PJ Keamanan : Daru Nurisma FT PJ Kesehatan : Silzha E F. MIPA PJ Lomba : Geby Sellyna FISIP ‘10

Page 65: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

65

Page 66: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

66

BRIDGE

I. INFORMASI UMUM A. WAKTU DAN TEMPAT

Waktu : Tanggal 15-16 Oktober 2011 Tempat : Gedung widyalokaUniversitas Brawijaya

B. NOMOR YANG DIPERTANDINGKAN Pasangan (Bebas)

C. PESERTA

Masing-masing Fakultas hanya dapat mengirimkan minimal 1 (satu) Pasangan.

D. JADWAL PERTANDINGAN 15 Oktober : Penyisihan 16 Oktober : Final

E. PERATURAN PERTANDINGAN Peraturan Pertandingan di halaman berikut

F. TECHNICAL MEETING

Hari/Tanggal : 4 Oktober 2011 Tempat : Lobby EM lantai II

PERATURAN PERTANDINGAN, KETENTUAN DAN PERATURAN UMUM PERTANDINGAN BRIDGE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2011

1. PENYELENGGARAAN Pertandingan Olimpiade Cabang Olahraga Bridge diselenggarakan oleh PANPEL Olimpiade UB 2011 dilaksanakan berdasarkan “Laws of Duplicate Contract Bridge 1997 ” ditambah dengan peraturan khusus.

2. JENIS PERTANDINGAN Pasangan; Setiap pasangan terdiri dari 2 orang.

Page 67: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

67

3. PERSYARATAN PESERTA 3.1. Seorang peserta hanya dapat mewakili satu Fakultas 3.2. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan 3.3. Membawa surat tugas dari Dekan atau BEM masing-masing

Fakultas 3.4. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy

KTM 3.5. Tiap Fakultas dapat mengirimkan lebih dari satu peserta 3.6. Tiap peserta menyerahkan pas foto 3 x 4 berwarna, sebanyak 3

lembar 4. BAHASA RESMI

Bahasa resmi yang digunakan selama pertandingan adalah Bahasa Indonesia.

5. ETIKA DAN SIKAP Seluruh peserta dalam event ini memenuhi etika dan sikap dengan standard yang tinggi di setiap waktu. Panitian Olimpiade UB mewajibkan setiap pasangan bermain untuk mencapai kemenangan di setiap waktu dan keadaan. Semua peserta termasuk ofisial diharuskan untuk menerima Keputusan Komite Appeal dengan cara sportif. Apabila ada pihak yang melakukan protes atau melakukan tindakan lain yang berpotensi untuk mengganggu jalannya pertandingan, Technical Delegates berhak untuk memberikan hukuman yang sepadan, termasuk memberikan hukuman diskualifikasi atau skorsing terhadap individu yang bersangkutan dimana ia bergabung.

6. TATA CARA BERPAKAIAN

Page 68: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

68

Pemain diharapkan berpakaian yang pantas, sopan dan rapi serta memakai sepatu

7. LARANGAN Larangan ini berlaku di arena pertandingan termasuk di lobby, toilet yang dipergunakan untuk para pemain dan tempat-tempat yang ditunjuk oleh panitia. 7.1. Merokok dan Minuman Berakohol

Pemain dan ofisial yang merokok sebelum, selama dan setelah sesi di arena pertandingan dan tempat-tempat yang ditentukan oleh Panitia Penyelenggara, pelanggaran ini mengakibatkan akan dikenakan hukuman sebesar 1 VP atau 3MP untuk setiap pelanggaran. Pemain tidak diijinkan meninggalkan ruangan pertandingan untuk merokok sebelum sesi yang diikuti berakhir. Pelanggaran selanjutnya dari peraturan ini dapat mengakibatkan pemain dilarang untuk mengikuti sisa pertandingan selanjutnya dan ofisial dilarang untuk masuk ke dalam arena pertandingan. Pemain dan ofisial tidak diperbolehkan mengkonsumsi minuman beralkohol di arena pertandingan. Pelanggaran ini akan dikenakan hukuman seperti di atas.

7.2. Telepon Genggam, Pager, dan peralatan elektronik lainnya; Telepon Genggam, Pager, dan peralatan elektronik lainnya tidak diperbolehkan dibawa masuk ke dalam arena pertandingan. Pemain dan ofisial yang membawa barangbarang tersebut di atas akan dikenakan hukuman sebesar 1 VP atau 3MP untuk setiap pelanggaran. Penalti ini adalah mutlak sifatnya. Pelanggaran selanjutnya dari peraturan ini dapat mengakibatkan pemain dilarang untuk mengikuti sisa event selanjutnya dan ofisial Pasangan dilarang untuk masuk ke dalam arena pertandingan. Ketua Pimpinan Pertandingan, atas kebijaksanaannya, berhak melarang pemain untuk membawa perlengkapan lainnya di

Page 69: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

69

dalam arena pertandingan. Bagi siapapun yang akan masuk ke dalam arena pertandingan diharuskan mematuhi peraturan tersebut di atas.

8. DISKUALIFIKASI DARI EVENT INI Pasangan yang dikenai sanksi diskualifikasi dari hasil keputusan yang dibuat oleh Pimpinan Pertandingan.

9. WAWANCARA MEDIA Pemain diharuskan berpartisipasi dalam presentasi umum dalam pertandingan, wawancara dan sebagainya yang diselenggarakan oleh Panitia, termasuk rekaman video, internet, televisi, radio dan media lainnya.

10. ALERT 10.1. Tawaran - tawaran berikut ini wajib diberi tanda alert :

10.1.1. Tawaran artificial; Tawaran yang mempunyai arti tertentu yang didasarkan atas atau mengarah kepengertian tertentu antar partner;

10.1.2. Non-Forcing Jump di warna baru terhadap tawaran pembukaan atau overcall dan response yang berarti Non-Forcing di warna baru oleh tangan yang belum pernah pass terhadap tawaran pembukaan.

10.2. Jika Tirai tidak digunakan, tanda alert tidak diperlukan untuk

tawaran-tawaran di bawah ini : 10.2.1. Semua Double;

10.2.2. Semua Tawaran NT yang menunjukkan balanced, semi-balanced atau kontrak NT;

10.2.3. Semua Tawaran pada tingkat empat atau yang lebih tinggi, dengan pengecualian Tawaran Artificial pada putaran pertama penawaran.

Page 70: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

70

10.3. Jika Tirai digunakan, partner dari pemain yang melakukan

tawaran artificial harus dengan segera memberikan tanda alert kepada lawan yang berada di sisi yang sama, kecuali lawan telah menyatakan, sebelum tawaran pertama dari papan yang dimainkan pada sesi tersebut, bahwa mereka tidak menginginkan diberi tanda alert. Pemberian tanda alert yang jelas merupakan tanggung jawab dari pemain yang melakukan alert. Tidak perlu memberi penjelasan tentang arti penawaran yang diberi alert kecuali diminta oleh lawan. Pertanyaan tentang arti tawaran yang dialert dapat ditunda sampai tawaran berikutnya atau sampai saat penawaran sudah berakhir sesuai dengan Law Pasal 20.

11. PERMAINAN KARTU Selama jalannya permainan, setiap kartu yang dimainkan harus menghadap partner dengan cara yang konsisten dan diletakkan di meja dengan posisi yang sama sehingga dapat dilihat oleh semua pemain di meja. Trik yang sudah dimainkan diletakkan secara konsisten berbaris sejajar di depan pemain, meskipun diletakkan di atas kartu yang sebelumnya, trik menang diletakkan mengarah ke partner dan trik kalah diletakkan mengarah ke lawan.

12. PENGGUNAAN TIRAI Tirai bila memungkinkan akan dipergunakan pada semua meja. 12.1. Tata Cara :

Pemain Utara dan Timur duduk di sisi tirai yang sama. Pemain Utara bertugas meletakkan papan sesuai posisi/arah di atas dan mengambilnya dari baki penawaran. Pemain Barat bertugas menurunkan dan menaikkan Tirai.

Page 71: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

71

Urutannya sebagai berikut : Utara meletakkan papan di atas baki penawaran, Pemain mengeluarkan kartu dari papan, lalu Tirai diturunkan sampai penawaran selesai, sehingga Baki Penawaran hanya melalui Tirai. Pemain mengambil kartu dari papan. Penawaran dilakukan dengan Kartu Tawaran. Pemain meletakkan Kartu Tawaran yang dipilihnya di Baki Penawaran, yang hanya dapat dilihat oleh pemain di sisi tirai yang sama. Tawaran yang pertama harus diletakkan di ujung sebelah kiri (menyentuh batas) dan Tawaran berikutnya di atas penawaran sebelumnya dilakukan dengan rapi ke kanan. Setelah kedua pemain di sisi tirai yang sama melakukan penawaran, Utara atau Selatan mendorong baki penawaran ke sisi tirai lainnya sehingga dapat dilihat hanya oleh pemain di sisi lainnya. Mereka (di sisi lainnya) melakukan tawarannya dengan cara yang sama dan mendorong kembali baki penawaran. Cara ini diteruskan sampai penawaran selesai. Setelah keempat pemain mendapat kesempatan memperhatikan jalannya penawaran, Kartu Tawaran dikembalikan ke Bidding Box masing-masing dan papan tetap di tengah meja sampai permainan selesai. Setelah dilakukan lead yang sah, tirai dinaikkan secukupnya. Pemain harus meletakkan kartu yang dimainkan di meja sedemikian rupa sehingga dapat dilihat pemain di sisi tirai lainnya, demikian juga kartu dummy.

12.2. Alert dan Penjelasan

12.2.1. Pemain yang melakukan tawaran yang memerlukan Tanda Alert seperti yang didefinisikan pada pasal 15 wajib memberikan Tanda Alert kepada lawan di sisi tirai yang sama, dan partner juga harus memberikan

Page 72: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

72

Tanda Alert jika Baki Penawaran sudah berpindah ke sisi yang lain. Kartu Alert diletakkan di atas kartu penawaran terakhir lawan, dan lawan mengembalikan Kartu Alert tersebut sebelum melakukan penawaran. Pihak lawan dapat bertanya arti dan maksud penawaran tersebut pada pemain yang duduk di sisi tirai yang sama. Pertanyaan dan penjelasan dilakukan secara tertulis. Pemain berhak tidak menjawab pertanyaan yang diajukan mengenai arti dan maksud suatu penawaran bila hal tersebut sudah pernah dijelaskan sebelumnya atau bila hal tersebut sudah jelas maknanya.

12.2.2. Dalam setiap waktu saat penawaran, pemain diperbolehkan untuk meminta penjelasan yang lengkap tentang arti penawaran dalam tulisan kepada lawan di sisi yang sama. Jawabannya juga di dalam tulisan;

12.2.3. Dalam seluruh waktu dari permulaan penawaran sampai pada akhir permainan, setiap pemain hanya menerima informasi hanya dari lawan di sisi yang sama tentang arti penawaran dan penjelasan yang diberikan. Pertanyaan selama permainan berlangsung harus dilakukan dengan tulisan dan dalam keadaan Tirai yang tertutup. Tirai kembali dinaikkan setelah pertanyaan dijawab.

12.3. Modifikasi Hukuman jika Tirai digunakan Law of Duplicate Contract Bridge 1997 berlaku dengan beberapa pengecualian di bawah ini :

Page 73: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

73

12.3.1. Law 9A2(b)(1); Law 42B(3); Law 43A(1)(b) - Dummy meminta perhatian jika kartu defender terbuka sebelum waktunya;

12.3.2. Law 13 - Penyesuaian Skor Artificial dan penalti yang tertera di paragraf pertama berlaku jika hanya tawaran sudah berpindah ke sisi yang lain.

12.3.3. Law 16 - Selama penawaran, ketika menggunakan tirai, pelanggaran kecepatan dapat diidentifikasikan dengan pelan dan cepat pengembalian Baki Penawaran. Pemain yang menerima Baki Penawaran adalah yang berhak menyatakan ketidakwajaran. Konsekwensinya :

12.3.4. Law 20 - Pemeriksaan kembali penawaran. Sampai pada saat Kartu-Kartu Tawaran diambil dari Baki Penawaran, pemain dapat meninjau kembali penawaran dengan memeriksanya. Pada trik pertama, di mana pemain masih berhak mendapatkan peninjauan kembali meskipun pemeriksaan Kartu Tawaran sudah tidak dapat dilakukan lagi, pemain mendapatkan peninjauan penawaran secara tertulis dari lawan di sisi yang sama.

12.3.5. Law 25 - 32; Law 34; Law 36 - 39 - Untuk pelanggaran yang tercakup di dalam Law tersebut, prosedur berikut yang berlaku : 12.3.5.1. Baki Penawaran belum dipindah ke sisi

lainnya, pemain yang berada di sisi pihak pelanggar harus meminta perhatian atas pelanggaran dan memanggil PP. PP harus melihat bahwa pelanggaran diralat tanpa adanya hukuman. Pelanggaran Tawaran ini tidak dapat diterima.

Page 74: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

74

12.3.5.2. Kesalahan Kedua Belah Pihak. Jika tawaran yang salah sudah dipindah ke sisi yang lainnya, kesalahan berada di kedua belah pihak (ketika salah seorang pemain melakukan pelanggaran penawaran ataupun US memindahkan baki penawaran sebelum pembetulan), kedua pemain di sisi yang lain bertanggung jawab meminta perhatian atas pelanggaran dan memanggil PP. PP mengembalikan baki penawaran ke sisi tirai pemain pelanggar untuk pembetulan pelanggaran tanpa hukuman. Pelanggaran Tawaran ini tidak dapat diterima.

12.3.5.3. Kesalahan pada salah satu pihak. Saat Tawaran dipindahkan ke sisi yang lain, kedua pemain di sisi yang lain bertanggung jawab meminta perhatian atas pelanggaran dan memanggil PP. Jika pelanggaran tidak termasuk pada point 17.3.5.2., pelanggaran ini dapat dikenakan hukuman sesuai dengan Laws.

12.3.5.4. Ketidakwajaran tidak diperhatikan. Jika Pelanggaran Tawaran sudah dipindahkan ke sisi yang lain dan kedua pemain di sisi yang lain tidak memperhatikan adanya pelanggaran, dan baki penawaran sudah dipindah ke sisi dimana pelanggaran tawaran terjadi, penawaran dinyatakan berlaku tanpa adanya hukuman ataupun pembetulan.

Page 75: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

75

Tetapi, di dalam kasus tawaran yang tidak dapat diterima, Laws 35 berlaku.

12.3.5.5. Informasi - sah ataupun tidak. Informasi dari Tawaran yang diganti adalah tidak sah untuk semua partnerships yang melakukan pelanggaran tetapi sah untuk pemain atau partnership yang tidak melakukan pelanggaran. Jika PP menentukan bahwa informasi yang tidak sah dari tawaran yang diganti di luar penawaran yang normal, maka PP dapat memberikan Penyesuaian Skor.

12.3.6. Law 33 - Tawaran yang berikutnya dibatalkan tanpa hukuman.

12.3.7. Law 40 -Alerts. Saat Tawaran yang diberi tanda alert, pemain memberikan tanda kepada lawan di sisi yang sama. Saat Tawaran dipindahkan, pemain harus dengan segera memberi alert kepada lawan di sisi yang sama.

12.3.8. Law 41A - Lead Pembuka di luar giliran. Pemain yang berada di sisi yang sama dengan pemain yang melakukan pelanggaran harus menghindari segala kemungkinan pelanggaran Lead Pembuka di luar giliran. Lead Pembuka di luar giliran yang tertutup diralat tanpa hukuman. Lead Pembuka di luar giliran yang terbuka tidak dikenakan hukuman jika tirai belum dinaikkan. Jika tirai sudah dinaikkan setelah

Page 76: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

76

lead pembuka di luar giliran - tidak ada kesalahan dari pihak declarer (a) dan sisi yang lain belum membuka Kartu Lead Pembuka, maka dianggap sebagai Lead di luar giliran dan Law 54 berlaku; (b) dan jika di sisi yang lain sudah membuka kartu Lead, maka kartu tersebut menjadi kartu hukuman. Jika pihak declarer yang membuka tirai dengan tidak benar, maka lead dinyatakan sah. PP dapat memberikan Penyesuaian Skor, jika PP memutuskan bahwa pemain yang membuka tirai mengetahui bahwa lead di luar giliran itu merupakan keuntungan untuk pihaknya.

12.3.9. Law 73D - Selama penawaran berlangsung, setelah pihak lawan melakukan penawaran dengan tempo yang cepat, hal ini merupakan sesuatu yang wajar bagi pemain untuk mengembalikan tempo penawaran, dengan menunda menaruh tawaran (dengan meletakan Kartu Tawaran di depannya tetapi tidak di atas baki) atau dengan menunggu sejenak sebelum memindahkan baki. Penundaan yang lebih lanjut diperbolehkan untuk membuat tempo yang acak dalam pemindahan tirai.

12.3.10. Law 76 - Penonton - Penonton dilarang untuk duduk di tempat dimana ia dapat melihat dua sisi tirai.

Page 77: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

77

13. PAPAN DUPLIKASI

Apabila memungkinkan, papan duplikasi dipergunakan pada seluruh pertandingan.

KETENTUAN DAN PERATURAN KHUSUS PERTANDINGAN BRIDGE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2011

1. JENIS PERTANDINGAN 1.1. Pasangan

1.1.1. Peserta Setiap Fakultas dapat mengirimkan minimal 1 (satu) Pasangan.

1.1.2. Sistim Pertandingan 1.1.2.1. Babak Penyisian menggunakan Sistem Swiss 6

(enam) sesi dengan memainkan 8 (delapan) papan setiap sesi-nya. Dari Babak Penyisihan diambil 6 (enam) Pasangan terbaik untuk bertanding di Babak Final.

1.1.2.2. Babak Final menggunakan Sistem Round Robin 5 (lima) sesi dengan memainkan 8 (delapan) papan setiap sesi-nya

2. NOMOR PASANGAN Nomor Pasangan akan diundi oleh Technical Delegate/Panpel pada tanggal 4 Oktober 2011 jam 14.00 bertempat di EM UB bersamaan dengan Technical Meeting. Setiap peserta berhak untuk mengirimkan wakilnya dalam undian terpimpin yang dipimpin oleh Technical Delegates Cabang Bridge di Olimpiade UB 2011. Jika ada peserta yang tidak mengirimkan wakilnya dalam pengundian tersebut, peserta

Page 78: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

78

tersebut dianggap sudah setuju dengan hasil undian yang dilakukan oleh Panitia Olimpiade UB.

3. SKALA KONVERSI IMP - VP Daftar Konversi Imp - Victory Point World Bridge Federation (WBF) yang berlaku.

4. PENJELASAN SISTEM PENAWARAN DAN KONVENSI 4.1. Kebijaksanaan WBF tentang sistem penawaran dalam babak

Round Robin, jika pasangan didapati menggunakan konvensi yang tidak tertera pada Kartu Konvensi, akan dikenakan penalti disiplin sampai sebesar 2 VP yang akan dikurangkan dari total VP yang dikumpulkan oleh Pasangannya. PP dapat memberikan Penyesuaian Skor, jika PP menganggap lawannya dirugikan dari penggunaan konvensi yang tidak diketahui. Pasangan ini dilarang untuk bermain lagi sebelum mengubah Kartu Konvensi, sampai Ketua PP merasa puas atas perubahan yang dilakukan. Jika pasangan tersebut mengulang kembali kesalahannya, pasangan tersebut dilarang permain dalam satu partnership sampai berakhirnya event yang bersangkutan.

4.2. Lembar Tambahan Jika urutan penawaran yang konvensional tidak dapat dijelaskan secara terperinci di dalam Kartu Konvensi, maka digunakan Lembar Tambahan yang memberikan penjelasan yang lengkap tentang konvensi tersebut, dengan memberi nomor referensi. Lembar Tambahan ini merupakan bagian dari Kartu Konvensi.

Page 79: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

79

4.3. Perubahan Kartu Konvensi dan Lembar Tambahan Perubahan perjanjian dengan yang lain atau perbaikan, dimana bukan merupakan unsur Konvensi Brown Sticker, biasanya diijinkan. Ijin dari Ketua Komite sistem dibutuhkan untuk penggunaan perjanjian yang baru, tetapi biasanya dapat digunakan pada hari kedua setelah pemberitahuan perubahan diberikan kepada seluruh peserta.

5. BATAS WAKTU Batas waktu untuk menyelesaikan permainan adalah sebagai berikut: 5.1. 2 papan : 18 menit: 5.2. 3 papan : 28 menit: 5.2. 8 papan : 65 menit.

6. PROSEDUR TIE-BREAKING 6.1. Dua Pasangan Jika ada dua Pasangan yang mempunyai nilai VP akhir yang sama pada akhir putaran round robin, maka untuk tata cara menentukan urutan peringkat adalah sebagai : Pasangan yang mempunyai IMP Plus dibagi IMP Minus (IMP Quotient) yang lebih besar dari seluruh pertandingan, jika masih sama maka : Imp Hasil Direct Match antara kedua Pasangan, jika masih sama maka : Total Point Direct Match antara kedua Pasangan, jika masih sama maka : Total Point Plus dibagi Minus (Total Point Quitient) yang lebih besar dari seluruh pertandingan, jika masih sama : Satu papan Sudden – Death sampai ada pemenangnya, dengan catatan menggunakan double closed room.

Page 80: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

80

6.2. Tiga Pasangan Jika ada tiga Pasangan yang mempunyai nilai VP akhir yang sama pada akhir putaran round robin, maka untuk tata cara menentukan urutan peringkat adalah sebagai : Pasangan yang mempunyai IMP Plus dibagi IMP Minus (IMP Quotient) yang terbesar dalam seluruh event, jika masih sama maka : Jika salah satu Pasangan mengumpulkan VP lebih banyak, terhadap kedua Pasangan lainnya, dalam pertandingan di antara tiga Pasangan yang bersangkutan, otomatis menempati peringkat tertinggi, dan ketentuan tie break untuk dua Pasangan berlaku apabila dibutuhkan, jika masih sama : Jika salah satu Pasangan mengumpulkan VP lebih banyak, menang terhadap salah satu Pasangan dan seri dengan Pasangan lainnya, otomatis menempati peringkat tertinggi, dan ketentuan tie break untuk dua Pasangan berlaku apabila dibutuhkan, jika masih sama : Jika salah satu Pasangan kalah terhadap kedua Pasangan yang lain, otomatis Pasangan tersebut menempati peringkat terendah, dan ketentuan tie break untuk dua Pasangan berlaku apabila dibutuhkan. Dalam kasus yang lain, penentuan peringkat ditentukan dengan jalan: Pasangan yang memiliki selisih Total Point terbesar pada pertandingan antar tiga Pasangan tersebut, jika masih ada satu yang sama maka ditentukan dengan point 10.1., jika masih sama maka : Pasangan yang memiliki selisih Total Point terbesar pada pertandingan seluruh pertandingan yang dimainkan, jika masih ada satu yang sama maka ditentukan dengan point 8.1., jika masih sama maka :

Page 81: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

81

Pasangan yang memiliki Total Point Plus dibagi Minus (Total Point Quotient) terbesar pada seluruh pertandingan, jika masih ada satu yang sama maka ditentukandengan point 8.1., jika masih sama maka: Satu papan Sudden – Death sampai ada pemenangnya, dengan catatan menggunakan double closed room. 6.3. Empat Pasangan atau lebih Jika ada empat Pasangan atau lebih yang mempunyai nilai VP akhir yang sama pada akhir putaran round robin, maka untuk tata cara menentukan urutan peringkat adalah sebagai : Pasangan yang mempunyai hasil total IMP Plus dibagi IMP Minus (IMP Quotient) yang terbanyak dalam seluruh event, jika masih sama maka : Jika salah satu Pasangan mengumpulkan VP lebih banyak, seri terhadap salah satu Pasangan dan menang terhadap Pasangan lainnya, otomatis menempati peringkat tertinggi, dan ketentuan tie break untuk Pasangan sisa berlaku apabila dibutuhkan, jika masih sama : Pasangan yang memiliki Total Point Plus dibagi Minus (Total Point Quotient) terbesar pada seluruh pertandingan, jika masih ada satu yang sama maka ditentukan dengan point 8.1. atau 8.2., jika masih sama maka : Satu papan Sudden – Death sampai ada pemenangnya, dengan catatan menggunakan double closed room.

Page 82: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

82

6.4. Knock Out/Play Off Dalam babak knock out/play off, jika hasilnya seri pada akhir pertandingan, maka akan diadakan babak tambahan sebanyak 8 (delapan) papan. Jika hasil akhir seri, babak tambahan kedua dimainkan. Jika akhir seri, maka akan memainkan satu papan “Sudden Death”.

6.5. Jika ada dua (2) Pasangan atau lebih memiliki nilai yang sama, maka ketentuan ranking akan ditentukan dan diumumkan ditempat pertandingan.

7. DISKUALIFIKASI Jika salah satu Pasangan/pasangan terkena sanksi diskualifikasi, maka seluruh pertandingan yang sudah dimainkan terlebih dahulu, oleh Keputusan Panitia Pelaksana dapat dinyatakan tidak berlaku dan skor yang didapat oleh lawannya dalam pertandingan tersebut dapat dibatalkan atau dirubah.

8. HUKUMAN-HUKUMAN Denda uang harus diserahkan kepada PP, yang akan meneruskan kepada Ketua KA. Hukuman penalti VP, akan dikurangi dari Total VP yang dihasilkan dari Pasangan/pasangan yang dikenakan hukuman. Hukuman VP tidak akan berakibat pada direct match untuk prosedur tie breaking, tetapi akan mempengaruhi peringkat Pasangan dan carry over.

Page 83: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

83

8.1. Terlambat Mengisi Formulir Line-Up Kapten Pasangan yang terlambat mengisi formulir line-up sesuai jadwal yang telah ditentukan akan dikenai sangsi sebagai berikut: Pelanggaran I : Peringatan PP Pelanggaran II : Denda Rp. 20.000,- Pelanggaran III : Denda Rp. 40.000,- Pelanggaran IV dan seterusnya : Denda Rp. 60.000,0 dan ditambah kelipatan Rp. 20.000,- Kapten tidak bermain wajib melaporkan kepada PP jika lawannya terlambat mengisi formulir line-ups;

8.2. Terlambat Mulai 8.2.1. Pasangan Setiap pasangan diharuskan sudah menempatkan diri 5 menit sebelum dimulainya suatu sesi, jika pada saat dimulainya suatu sesi. Terlambat 0+ - 5 menit : peringatan; Terlambat 5+ - 10 menit : 1 VP Terlambat 10+ - 15 menit : 2 VP Jika keterlambatan melebihi 15 menit, maka pasangan tersebut dianggap WO pada ronde yang bersangkutan dan mendapat 0.

8.3. Bermain Lambat (Slow Play)

8.3.1. Pasangan Batas waktu untuk suatu ronde dihitung mulai dari permainan ronde tersebut dimulai oleh PP. Jika permainan belum selesai sesuai batas waktu yang ditentukan, maka salah satu pasangan atau keduanya akan dikenakan hukuman, sesuai dengan jumlah

Page 84: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

84

waktu keterlambatan dari pasangan yang dimaksud dan diatur sebagai berikut : Terlambat 0+ - 5 menit : Peringatan PP untuk peringatan pertama sesi yang bersangkutan (setelah peringatan kedua, dikenakan penalti tambahan 1 VP); Terlambat 5+ - 10 menit : 1 VP; Terlambat 10+ - 15 menit : 2 VP; Jika pasangan mendapat peringatan pertama sebanyak 3 (tiga) kali maka akan dikenakan penalti 1 VP.

8.4. Hukuman Prosedural 8.4.1. Pasangan Pelanggaran-pelanggaran tertentu akan dikenakan hukuman prosedural sebesar 10% jika pelanggaran tersebut mempengaruhi hasil akhir, maka hukumannya adalah 2 kali hukuman prosedural.

8.5. Papan Cacat Jika papan dianggap cacat dan dapat diketahui bahwa hal ini disebabkan oleh kesalahan satu pihak, maka pihak tersebut dapat dikenakan hukuman prosedural.

8.6. Appeal yang tidak beralasan Deposit untuk appeal tidak akan dikembalikan jika KA mengganggap appeal yang diajukan tidak layak.

9. KETENTUAN WALK OVER (WO)

9.1. Pasangan Apabila ada pasangan karena sesuatu hal tidak dapat bermain atau menyelesaikan ronde tertentu, maka pasangan dimaksud dinyatakan WO pada ronde itu dan mendapat 0 VP dan 0 IMP.

Page 85: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

85

10. HASIL PERTANDINGAN DAN PERBAIKAN SKOR 10.1. Score Sheet Score sheet resmi harus diisi oleh pemain dari Pasangan Timur/Barat. 10.2. Hasil Akhir Hasil akhir dihitung oleh kapten kedua Pasangan yang bersangkutan dan dilakukan di RTB atau di ruangan yang telah ditentukan. Perhitungan hasil akhir yang telah disetujui bersama dan ditandatangani olehkapten kedua Pasangan dan diserahkan ke PP oleh Pasangan yang memenangkan pertandingan. 10.3. Pada akhir setiap sesi, PP akan mengumumkan hasil pertandingan dengan cara menulis dan menjumlahkan di papan skor. 10.4. Koreksi Score Koreksi score dapat dilakukan sesuai dengan Law 79, Law 69 dan Law 71. Suatu kesalahan dalam skor yang sudah disetujui, dapat dilakukan paling lambat 30 menit setelah skor diumumkan pada papan skor setiap hari. Hanya skor dari papan yang dimainkan pada hari yang bersangkutan saja yang bisa diperbaiki. Waktu untuk melakukan koreksi dalam Law 79C berakhir setelah waktu tertentu yang diberitahukan dan setelah itu hasil akhir tidak dapat dirubah kembali, dengan pengecualian sebagai berikut : 10.4.1. Menunggu Keputusan KA terhadap appeal yang sedang

diajukan; 10.4.2. Menyelesaikan papan yang diganti yang merupakan

Keputusan KA. 10.4.3. Apabila jelas-jelas ada kesalahan dalam penulisan kontrak

dan hasil (manisfestly incorrect) pada Score Sheet dan hal itu diketahui setelah sesi berikutnya dimulai maka Score Sheet hanya dapat diperbaiki jika ada ketidakcocokan antara trik

Page 86: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

86

yang diperoleh dan hasil yang ditulis. Perubahan Peraturan dan hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan pertandingan ini, akan diumumkan pada saat Temu Official dan akan diumumkan di Buletin Harian.

11. SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. FH ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari FISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. FISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili FP ‘10

Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Andini K. F. PIK ‘10 PJ PDD : Haris Darmawan. FIA ‘10 PJ Koordinator Lapangan : Pujiono Fapet PJ Transkoper : Jordan FISIP PJ Humdan : Avista O. F. MIPA ’10 PJ Acara : Nur Khasanah FEB PJ Konsumsi : Boby Loenza Fapet

PJ Keamanan : Figus Fendiyah MIPA PJ Lomba : Selly Novicadisa FIA ‘10 PJ Kesehatan : Alfian Trisna Fapet

Page 87: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

87

Page 88: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

88

ATLETIK (Lari 200m)

I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Lari 200 m Putra 2. Lari 200 m Putri

II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS 1. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat Tugas dari Dekan Fakultas masing - masing 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy KTM 4. Lari 200 m

Tiap Fakultas dapat mengirimkan 2 orang perwakilannya, yaitu 1 putra dan 1 putri

III. SISTEM PERATURAN dan PERTANDINGAN Ketentuan Umum

1. Pertandingan dilakukan dalam 2 babak, yaitu: Babak Penyisihan dan Babak Final Untuk Lari Estafet dan Lari 200 m

Ketentuan Khusus 1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat Pengocokan urutan

pertandingan (1 hari sebelum hari pertandingan Atletik dilaksanakan) 2. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap mengundurkan

diri PERATURAN UMUM PERTANDINGAN

1. Peraturan Perlombaan Perlombaan ini menggunakan acuan Peraturan Perlombaan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan IAAF Handbook edisi 2009-2010.Seluruh peserta lomba tidak diperbolehkan melakukan Doping. Bila ada peserta yang ketahuan melakukan Doping, maka penitia pelaksana berhak melarangnya untuk mengikuti lomba.Pasal 161

Page 89: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

89

STARTBLOK (Starting Block) Boleh ada bagian startblok yang menyentuh garis start atau melampaui batas lintasan. Startblok harus memenuhi spesifikasi berikut: a. Berkonstruksi kaku dan tidak memberikan keuntungan tak jujur bagi

pemakainya. b. Terpasang kokoh pada track dengan sejumlah paku yang dirancang

agar kerusakan track yang ditimbulkannya sekecil mungkin. Pemasangannya harus memungkinkan untuk dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat. Jumlah, besar dan panjang paku tergantung dari konstruksi track. Pemasangan yang kokoh bertujuan agar startblok tidak goyang pada saat start yang sebenarnya.

S T A R T a. Start suatu lomba harus ditandai dengan sebuah garis putih selebar 5

cm. Penempatan atlet untuk semua jarak lomba harus diberi nomor urut dari kiri ke kanan menghadap ke arah lari.

b. Semua lomba harus diberangkatkan dengan tembakan pistol starter atau alat start yang disahkan, ditembakkan ke atas setelah ia yakin bahwa semua atlet dalam keadaan siap dan dalam posisi start yang benar.

c. Bila menurut starter belum semua atlet siap untuk melakukan start sesudah mereka berada dalam posisi ‘bersedia’, ia harus memerintahkan agar semua atlet untuk mundur dari garis start dan para Asisten Starter menempatkan mereka kembali di garis persiapan. Sesudah aba-aba “bersedia” atlet harus menuju ke garis start, mengambil posisi seluruhnya di dalam lintasan yang diperuntukkan baginya dan di belakang garis start. Kedua tangan dan minimal satu lutut harus menyentuh tanah, dan kedua kakinya harus menyentuh start blok. Pada aba-aba “siap” atlet harus segera mengangkat dirinya

Page 90: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

90

menuju ke sikap akhir start dengan kedua tangan tetap menyentuh tanah dan kedua kaki menyentuh tumpuan kaki pada startblok.

d. Baik pada aba-aba “bersedia” atau “siap”, semua atlet secara serentak tanpa menunda waktu harus segera mengam¬bil sikap yang sesuai dengan aba-aba tersebut

L O M B A (The Race) a. Arah lari haruslah mengarah ke kiri (dengan tangan kiri ada di sebelah

dalam). b. Atlet lomba yang mendesak atau menghalangi atlet lain, sehingga

menghambat gerak majunya, dapat dikenakan diskualifikasi dari event tersebut. Wasit memiliki wewenang untuk mengulang kembali lomba tanpa mengikut sertakan tiap atlet yang didiskualifikasi atau, dalam kasus seri, memperbolehkan atlet yang terkena akibatnya secara serius (selain yang dikenai diskualifikasi), untuk ikut berlomba dalam babak berikutnya pada event tersebut. Biasanya atlet tersebut harus menyelesaikan lomba dengan upaya yang bonafide.

Tanpa mempertimbangkan apakah telah terjadi diskualifikasi atau tidak, dalam situasi tertentu, wasit juga mempunyai wewenang untuk mengulang kembali lomba bila menurut pertimbangannya hal ini cukup beralasan.

Lari di Lintasan Masing-masing.

Dalam semua lomba lari di lintasan masing-masing, atlet harus tetap berada di lintasan yang dialokasikan kepadanya sejak start sampai finis. Hal ini juga berlaku untuk lomba yang sebagiannya dilaksanakan di lintasan yang terpisah. Kecuali yang dinyatakan pada ayat 4 berikut ini, jika Wasit yakin, atas laporan Judge atau Pengawas lintasan atau keduanya, bahwa seorang atlet telah berlari di luar lintasan yang seharusnya, dia harus didiskualifikasi.

Page 91: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

91

Jika seorang atlet didorong atau dipaksa oleh atlet lain untuk berlari di luar lintasannya, dan bila tak ada keuntungan material yang diperoleh, atlet tersebut tidak harus didiskualifikasi. Bila seorang atlet:

materil yang diperoleh atau

memperoleh keuntungan material

dikenakan diskualifikasi. Meninggalkan Track.

Seorang atlet, setelah dengan sukarela meninggalkan track, tidak diperkenankan untuk meneruskan lomba.

Check Mark.

Kecuali dalam lomba lari estafet yang sebagian atau seluruhnya dilarikan pada lintasan terpisah, atlet tidak diperkenankan menggunakan “check mark” atau menempatkan benda pada track atau sepanjang sisi track lari sebagai bantuan.

F I N I S (The Finish)

Finis suatu lomba harus ditandai dengan garis putih selebar 5 cm.

Kedatangan atlet harus diurutkan menurut bagian tubuhnya (yaitu: torso, yang dibedakan dari kepala, leher, lengan, tungkai, tangan atau kaki) yang menyentuh bidang vertikal pada sisi terdekat garis finis seperti tersebut di atas.

Dalam lomba yang ditentukan berdasar jarak yang ditempuh dalam suatu selang waktu tertentu, Starter harus menembakkan pistolnya tepat satu menit sebelum akhir lomba untuk memberitahu atlet dan Judge bahwa lomba itu hampir berakhir. Starter diarahkan oleh Ketua Pencatat Waktu, dan pada saat yang tepat, dia akan menandai berakhirnya lomba dengan menembakkan pistolnya lagi. Pada

Page 92: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

92

tembakan yang menandai akhir lomba, para Judge yang ditunjuk harus menandai yang titik tepat tempat atlet menyentuh track untuk terakhir kalinya sebelum atau serentak bersamaan dengan tembakan pistol tersebut. Jarak yang dicapai diukur ke meter yg lebih pendek di belakang titik tersebut. Minimal satu Judge harus ditugasi untuk tiap atlet sebelum start lomba dimulai untuk tujuan penandaan jarak yang ditempuh.

1. HASIL - SAMA (Ties) Hasil sama dipecahkan dengan cara sebagai berikut : Untuk menentukan adanya hasil sama, dalam babak penentuan lolos ke babak berikutnya yang didasarkan atas waktu, Ketua Judge Foto Finis harus memperhatikan waktu sebenarnya yang dicapai oleh atlet sampai 1/1000 detik. Jika masih sama maka atlet-atlet yang memperoleh hasil sama ini harus dinyatakan maju ke babak berikutnya atau, jika hal tersebut tidak memungkinkan, harus dilaksanakan undian untuk menentukan siapa yang akan masuk ke babak berikutnya. Jika kasus hasil sama terjadi pada kedudukan pertama dalam final, bila memungkinkan, Wasit berwenang untuk menentukan lomba ulang bagi atlet yang membuat hasil sama. Jika tidak memungkinkan, maka hasil sama tetap berlaku. Hasil sama untuk kedudukan lainnya tetap.

2. Penentuan Lintasan Penentuan lintasan dan urutan giliran peserta lomba ditentukan oleh panitia pelaksana saat memasuki lapangan lomba setelah pemanggilan.

Page 93: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

93

3. Pemanggilan Atlet

Pemangilan atlet untuk memasuki arena perlombaan akan dilakukan dari ruangan di dekat lapangan pemanasan. Pembagian waktu pemanggilan atlet untuk setiap nomor perlombaan sebagai berikut: Seluruh nomor lintasan pemanggilan pertama atlet dilaksanakan 30 menit sebelum lomba dimulai dan 20 menit pemanggilan terakhir sebelum lomba ini dimulai. Selanjutnya 10 menit sebelum lomba dimulai, para atlet masuk ke arena lomba.

4. Roll Call Peserta a. Tempat roll call/pemanggilan peserta berada diluar stadion

bersebelahan dekat arena pemanasan b. Bila peserta namanya dipanggil oleh panitia, peserta diharapkan

hadir dengan menunjukkan nomor dada, sepatu lomba, tas lapangan kepada panitia.

c. Tiap peserta diharuskan menggunakan 2 (dua) lembar nomor dada yang disiapkan oleh panitia dengan masing-masing dipasang pada baju lomba 1 (satu) lembar di depan/dada dan 1 (satu) lembar dipasang dibelakang/punggung.

d. Pelatih/official tidak diperkenankan mendampingi atletnya bila sudah memasuki ruang pemanggilan/roll call.

e. Ketentuan peserta atas kehadiranya yaitu:

Panggilan I atlet/pelatih/official diharapkan mengisi daftar hadir dengan tanda contreng sebagai bukti kehadirannya.

Panggilan II diharuskan peserta memasuki ruangan roll call. 5. Cara Memperkenalkan Atlet

Untuk semua atlet nomor lintasan saat pelari akan melakukan start apabila disebutkan namanya oleh penyiar atau announcer diharapkan maju selangkah kedepan sambil melambaikan tangannya kepada penonton.

Page 94: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

94

6. Peraturan selama Lomba Berlangsung Selama lomba berlangsung, para peserta dilarang: • Mencuri start • Melakukan body contact dengan peserta lain

7. Protes Prosedur protes dilaksanakan sesuai dengan ketentuan berikut: a. Protes menyangkut suatu hasil perlombaan dapat diajukan paling

lambat 30 menit setelah suatu hasil perlombaan diumumkan secara resmi oleh panitia pelaksana.

b. Setiap protes tingkat pertama dapat disampaikan secara lisan oleh atlet yang bersangkutan atau tim manajer atas nama atlet tersebut kepada wasit, kemudian wasit akan mempertimbangkan dengan disertai bukti-bukti yang cukup dan dianggap perlu untuk diambil keputusan atau meneruskannya kepada Panitia Hakim.

c. Apabila keputusan wasit atas protes yang diajukan ternyata tidak diterima oleh pihak yang mengajukan protes maka protes dapat diteruskan kepada Panitia Hakim.

d. Pengajuan protes kepada Panitia Hakim dilakukan oleh tim manajer secara tertulis.

8. Lain-Lain Hal-hal lain yang belum / tidak tercantum dalam ketentuan ini akan disampaikan pada saatnya sesuai kebutuhan.

IV. PENGISIAN FORMULIR dan PENDAFTARAN 1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini. 2. Tempat pendaftaran: Lobby EM lantai II 3. Technical Meeting:

a. Hari / Tanggal :Senin, 3 Oktober 2011 b. Waktu : 15.30 – 17.00

Page 95: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

95

V. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN 1. Waktu pertandingan

15 Oktober 2011

2. Tempat pertandingan Jalan Universitas Brawijaya (Jalanan depan Sasana Krida)

(Lari 5 km)

I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Lari 5000 m Putra 2. Lari 5000 m Putri

II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

1. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat Tugas dari Dekan Fakultas masing – masing 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy KTM 4. Untuk Lari 5000 m

Tiap fakultas dapat mengirimkan 4 orang perwakilannya, yaitu 2 putra dan 2 putri

III. SISTEM PERATURAN dan PERTANDINGAN Ketentuan Umum

1. Pertandingan dilakukan dalam 2 babak, yaitu: Babak Penyisihan dan Babak Final Untuk Lari Estafet dan Lari 200 m

Page 96: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

96

Ketentuan Khusus 1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat Pengocokan urutan

pertandingan (1 hari sebelum hari pertandingan Atletik dilaksanakan)

2. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap mengundurkan diri

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN 1. Peraturan Perlombaan

Perlombaan ini menggunakan acuan Peraturan Perlombaan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan IAAF Handbook edisi 2009-2010.Seluruh peserta lomba tidak diperbolehkan melakukan Doping. Bila ada peserta yang ketahuan melakukan Doping, maka penitia pelaksana berhak melarangnya untuk mengikuti lomba.Pasal 161

STARTBLOK (Starting Block)

Boleh ada bagian startblok yang menyentuh garis start atau melampaui batas lintasan. Startblok harus memenuhi spesifikasi berikut:

a. Berkonstruksi kaku dan tidak memberikan keuntungan tak jujur bagi pemakainya.

b. Terpasang kokoh pada track dengan sejumlah paku yang dirancang agar kerusakan track yang ditimbulkannya sekecil mungkin. Pemasangannya harus memungkinkan untuk dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat. Jumlah, besar dan panjang paku tergantung dari konstruksi track. Pemasangan yang kokoh bertujuan agar startblok tidak goyang pada saat start yang sebenarnya.

Page 97: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

97

S T A R T a. Start suatu lomba harus ditandai dengan sebuah garis putih selebar 5

cm. Penempatan atlet untuk semua jarak lomba harus diberi nomor urut dari kiri ke kanan menghadap ke arah lari.

b. Semua lomba harus diberangkatkan dengan tembakan pistol starter atau alat start yang disahkan, ditembakkan ke atas setelah ia yakin bahwa semua atlet dalam keadaan siap dan dalam posisi start yang benar.

c. Bila menurut starter belum semua atlet siap untuk melakukan start sesudah mereka berada dalam posisi ‘bersedia’, ia harus memerintahkan agar semua atlet untuk mundur dari garis start dan para Asisten Starter menempatkan mereka kembali di garis persiapan. Sesudah aba-aba “bersedia” atlet harus menuju ke garis start, mengambil posisi seluruhnya di dalam lintasan yang diperuntukkan baginya dan di belakang garis start. Kedua tangan dan minimal satu lutut harus menyentuh tanah, dan kedua kakinya harus menyentuh start blok. Pada aba-aba “siap” atlet harus segera mengangkat dirinya menuju ke sikap akhir start dengan kedua tangan tetap menyentuh tanah dan kedua kaki menyentuh tumpuan kaki pada startblok.

d. Baik pada aba-aba “bersedia” atau “siap”, semua atlet secara serentak tanpa menunda waktu harus segera mengam¬bil sikap yang sesuai dengan aba-aba tersebut

Page 98: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

98

L O M B A (The Race)

a. Arah lari haruslah mengarah ke kiri (dengan tangan kiri ada di sebelah dalam).

b. Atlet lomba yang mendesak atau menghalangi atlet lain, sehingga menghambat gerak majunya, dapat dikenakan diskualifikasi dari event tersebut. Wasit memiliki wewenang untuk mengulang kembali lomba tanpa mengikut sertakan tiap atlet yang didiskualifikasi atau, dalam kasus seri, memperbolehkan atlet yang terkena akibatnya secara serius (selain yang dikenai diskualifikasi), untuk ikut berlomba dalam babak berikutnya pada event tersebut. Biasanya atlet tersebut harus menyelesaikan lomba dengan upaya yang bonafide.

c. Tanpa mempertimbangkan apakah telah terjadi diskualifikasi atau tidak, dalam situasi tertentu, wasit juga mempunyai wewenang untuk mengulang kembali lomba bila menurut pertimbangannya hal ini cukup beralasan.

Lari di Lintasan Masing-masing.

Dalam semua lomba lari di lintasan masing-masing, atlet harus tetap berada di lintasan yang dialokasikan kepadanya sejak start sampai finis. Hal ini juga berlaku untuk lomba yang sebagiannya dilaksanakan di lintasan yang terpisah. Kecuali yang dinyatakan pada ayat 4 berikut ini, jika Wasit yakin, atas laporan Judge atau Pengawas lintasan atau keduanya, bahwa seorang atlet telah berlari di luar lintasan yang seharusnya, dia harus didiskualifikasi.

Page 99: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

99

Jika seorang atlet didorong atau dipaksa oleh atlet lain untuk berlari di luar lintasannya, dan bila tak ada keuntungan material yang diperoleh, atlet tersebut tidak harus didiskualifikasi. Bila seorang atlet:

keuntungan materil yang diperoleh atau

memperoleh keuntungan material juga tidak

harus dikenakan diskualifikasi.

Meninggalkan Track.

Seorang atlet, setelah dengan sukarela meninggalkan track, tidak diperkenankan untuk meneruskan lomba.

Check Mark.

Kecuali dalam lomba lari estafet yang sebagian atau seluruhnya dilarikan pada lintasan terpisah, atlet tidak diperkenankan menggunakan “check mark” atau menempatkan benda pada track atau sepanjang sisi track lari sebagai bantuan.

F I N I S (The Finish)

Finis suatu lomba harus ditandai dengan garis putih selebar 5 cm.

Kedatangan atlet harus diurutkan menurut bagian tubuhnya (yaitu: torso, yang dibedakan dari kepala, leher, lengan, tungkai, tangan atau kaki) yang menyentuh bidang vertikal pada sisi terdekat garis finis seperti tersebut di atas.

Dalam lomba yang ditentukan berdasar jarak yang ditempuh dalam suatu selang waktu tertentu, Starter harus menembakkan pistolnya tepat satu menit sebelum akhir lomba untuk

Page 100: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

100

memberitahu atlet dan Judge bahwa lomba itu hampir berakhir. Starter diarahkan oleh Ketua Pencatat Waktu, dan pada saat yang tepat, dia akan menandai berakhirnya lomba dengan menembakkan pistolnya lagi. Pada tembakan yang menandai akhir lomba, para Judge yang ditunjuk harus menandai yang titik tepat tempat atlet menyentuh track untuk terakhir kalinya sebelum atau serentak bersamaan dengan tembakan pistol tersebut. Jarak yang dicapai diukur ke meter yg lebih pendek di belakang titik tersebut. Minimal satu Judge harus ditugasi untuk tiap atlet sebelum start lomba dimulai untuk tujuan penandaan jarak yang ditempuh.

1. HASIL - SAMA (Ties) Hasil sama dipecahkan dengan cara sebagai berikut : Untuk menentukan adanya hasil sama, dalam babak penentuan lolos ke babak berikutnya yang didasarkan atas waktu, Ketua Judge Foto Finis harus memperhatikan waktu sebenarnya yang dicapai oleh atlet sampai 1/1000 detik. Jika masih sama maka atlet-atlet yang memperoleh hasil sama ini harus dinyatakan maju ke babak berikutnya atau, jika hal tersebut tidak memungkinkan, harus dilaksanakan undian untuk menentukan siapa yang akan masuk ke babak berikutnya. Jika kasus hasil sama terjadi pada kedudukan pertama dalam final, bila memungkinkan, Wasit berwenang untuk menentukan lomba ulang bagi atlet yang membuat hasil sama. Jika tidak memungkinkan, maka hasil sama tetap berlaku. Hasil sama untukkedudukan lainnya tetap.

2. PENENTUAN LINTASAN Penentuan lintasan dan urutan giliran peserta lomba ditentukan oleh panitia pelaksana saat memasuki lapangan lomba setelah pemanggilan.

Page 101: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

101

3. PEMANGGILAN ATLET Pemangilan atlet untuk memasuki arena perlombaan akan dilakukan dari ruangan di dekat lapangan pemanasan. Pembagianwaktupemanggilan atlet untuk setiap nomor perlombaan sebagai berikut: Seluruh nomor lintasan pemanggilan pertama atlet dilaksanakan 30 menit sebelum lomba dimulai dan 20 menit pemanggilan terakhir sebelum lomba ini dimulai. Selanjutnya 10 menit sebelum lomba dimulai, para atlet masuk ke arena lomba.

4. ROLL CALL PESERTA a. Tempat roll call/pemanggilan peserta berada diluar stadion

bersebelahan dekat arena pemanasan b. Bila peserta namanya dipanggil oleh panitia, peserta diharapkan hadir

dengan menunjukkan nomor dada, sepatu lomba, tas lapangan kepada panitia.

c. Tiap peserta diharuskan menggunakan 2 (dua) lembar nomor dada yang disiapkan oleh panitia dengan masing-masing dipasang pada baju lomba 1 (satu) lembar di depan/dada dan 1 (satu) lembar dipasang dibelakang/punggung.

d. Pelatih/official tidak diperkenankan mendampingi atletnya bila sudah memasuki ruang pemanggilan/roll call.

e. Ketentuan peserta atas kehadiranya yaitu:

Panggilan I atlet/pelatih/official diharapkan mengisi daftar hadir dengan tanda contreng sebagai bukti kehadirannya.

Panggilan II diharuskan peserta memasuki ruangan roll call.

Page 102: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

102

5. CARA MEMPERKENALKAN ATLET Untuk semua atlet nomor lintasan saat pelari akan melakukan start apabila disebutkan namanya oleh penyiar atau announcer diharapkan maju selangkah kedepan sambil melambaikan tangannya kepada penonton.

6. PERATURAN SELAMA LOMBA BERLANGSUNG Selama lomba berlangsung, para peserta dilarang:

Mencuri start

Melakukan body contact dengan peserta lain 7. PROTES

Prosedur protes dilaksanakan sesuai dengan ketentuan berikut: a. Protes menyangkut suatu hasil perlombaan dapat diajukan paling

lambat 30 menit setelah suatu hasil perlombaan diumumkan secara resmi oleh panitia pelaksana.

b. Setiap protes tingkat pertama dapat disampaikan secara lisan oleh atlet yang bersangkutan atau tim manajer atas nama atlet tersebut kepada wasit, kemudian wasit akan mempertimbangkan dengan disertai bukti-bukti yang cukup dan dianggap perlu untuk diambil keputusan atau meneruskannya kepada Panitia Hakim.

c. Apabila keputusan wasit atas protes yang diajukan ternyata tidak diterima oleh pihak yang mengajukan protes maka protes dapat diteruskan kepada Panitia Hakim.

d. Pengajuan protes kepada Panitia Hakim dilakukan oleh tim manajer secara tertulis.

8. LAIN-LAIN

Hal-hal lain yang belum / tidak tercantum dalam ketentuan ini akan disampaikan pada saatnya sesuai kebutuhan.

Page 103: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

103

IV. PENGISIAN FORMULIR dan PENDAFTARAN 1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini. 2. Tempat pendaftaran: Lobby EM lantai II 3. Technical Meeting:

a. Hari/tanggal V. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN

1. Waktu pertandingan 15 Oktober 2011

2. Tempat pertandingan 5 km : Jalan Universitas Brawijaya

( ESTAFET)

I. NOMOR PERTANDINGAN a. Lari Estafet Putra b. Lari Estafet Putri

II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

a. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan b. Membawa surat Tugas dari Dekan Fakultas masing - masing c. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy KTM d. Untuk Lari Estafet.

• Tiap Fakultas mengirimkan 2 Team, yaitu Team Putra dan Putri • Tiap Team Harus terdiri atas 4 orang Peserta

e. Tiap Peserta mengirimkan Pas Foto 3 X 4 Berwarna, sebanyak 3 lembar

f. Panitia berhak untuk MENDISKUALIFIKASI peserta yang dianggap tidak memenuhi syarat pada point 1, 2 dan 3

Page 104: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

104

III. SISTEM PERATURAN dan PERTANDINGAN Ketentuan Umum

Pertandingan dilakukan dalam 2 babak, yaitu: Babak Penyisihan dan Babak Final Untuk Lari Estafet dan Lari 200 m

Ketentuan Khusus Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat Pengocokan urutan pertandingan (1 hari sebelum hari pertandingan Atletik dilaksanakan) Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap mengundurkan diri

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN 1. Peraturan Perlombaan

Perlombaan ini menggunakan acuan Peraturan Perlombaan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan IAAF Handbook edisi 2009-2010.Seluruh peserta lomba tidak diperbolehkan melakukan Doping. Bila ada peserta yang ketahuan melakukan Doping, maka penitia pelaksana berhak melarangnya untuk mengikuti lomba.Pasal 161 STARTBLOK (Starting Block)

Boleh ada bagian startblok yang menyentuh garis start atau melampaui batas lintasan. Startblok harus memenuhi spesifikasi berikut:

a. Berkonstruksi kaku dan tidak memberikan keuntungan tak jujur bagi pemakainya.

b. Terpasang kokoh pada track dengan sejumlah paku yang dirancang agar kerusakan track yang ditimbulkannya sekecil mungkin. Pemasangannya harus memungkinkan untuk dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat. Jumlah, besar dan panjang paku tergantung dari konstruksi track. Pemasangan

Page 105: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

105

yang kokoh bertujuan agar startblok tidak goyang pada saat start yang sebenarnya.

S T A R T a. Start suatu lomba harus ditandai dengan sebuah garis putih

selebar 5 cm. Penempatan atlet untuk semua jarak lomba harus diberi nomor urut dari kiri ke kanan menghadap ke arah lari.

b. Semua lomba harus diberangkatkan dengan tembakan pistol starter atau alat start yang disahkan, ditembakkan ke atas setelah ia yakin bahwa semua atlet dalam keadaan siap dan dalam posisi start yang benar.

c. Bila menurut starter belum semua atlet siap untuk melakukan start sesudah mereka berada dalam posisi ‘bersedia’, ia harus memerintahkan agar semua atlet untuk mundur dari garis start dan para Asisten Starter menempatkan mereka kembali di garis persiapan. Sesudah aba-aba “bersedia” atlet harus menuju ke garis start, mengambil posisi seluruhnya di dalam lintasan yang diperuntukkan baginya dan di belakang garis start. Kedua tangan dan minimal satu lutut harus menyentuh tanah, dan kedua kakinya harus menyentuh start blok. Pada aba-aba “siap” atlet harus segera mengangkat dirinya menuju ke sikap akhir start dengan kedua tangan tetap menyentuh tanah dan kedua kaki menyentuh tumpuan kaki pada startblok.

d. Baik pada aba-aba “bersedia” atau “siap”, semua atlet secara serentak tanpa menunda waktu harus segera mengam¬bil sikap yang sesuai dengan aba-aba tersebut

Page 106: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

106

L O M B A (The Race)

a. Arah lari haruslah mengarah ke kiri (dengan tangan kiri ada di sebelah dalam).

b. Atlet lomba yang mendesak atau menghalangi atlet lain, sehingga menghambat gerak majunya, dapat dikenakan diskualifikasi dari event tersebut. Wasit memiliki wewenang untuk mengulang kembali lomba tanpa mengikut sertakan tiap atlet yang didiskualifikasi atau, dalam kasus seri, memperbolehkan atlet yang terkena akibatnya secara serius (selain yang dikenai diskualifikasi), untuk ikut berlomba dalam babak berikutnya pada event tersebut. Biasanya atlet tersebut harus menyelesaikan lomba dengan upaya yang bonafide.

“Tanpa mempertimbangkan apakah telah terjadi diskualifikasi atau tidak, dalam situasi tertentu, wasit juga mempunyai wewenang untuk mengulang kembali lomba bila menurut pertimbangannya hal ini cukup beralasan.”

Lari di Lintasan Masing-masing. c. Dalam semua lomba lari di lintasan masing-masing, atlet harus

tetap berada di lintasan yang dialokasikan kepadanya sejak start sampai finis. Hal ini juga berlaku untuk lomba yang sebagiannya dilaksanakan di lintasan yang terpisah. Kecuali yang dinyatakan pada ayat 4 berikut ini, jika Wasit yakin, atas laporan Judge atau Pengawas lintasan atau keduanya, bahwa seorang atlet telah berlari di luar lintasan yang seharusnya, dia harus didiskualifikasi.

d. Jika seorang atlet didorong atau dipaksa oleh atlet lain untuk berlari di luar lintasannya, dan bila tak ada keuntungan material yang diperoleh, atlet tersebut tidak harus didiskualifikasi. Bila seorang atlet:

Page 107: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

107

Berlari di luar lintasannya di bagian lurus, namun tidak ada keuntungan materil yang diperoleh atau

Berlari di sebelah luar lintasannya pada tikungan, dengan tidak memperoleh keuntungan material dan

Tidak ada atlet lain yang terhambat karenanya dia juga tidak harus dikenakan diskualifikasi.

Meninggalkan Track. e. Seorang atlet, setelah dengan sukarela meninggalkan track, tidak

diperkenankan untuk meneruskan lomba. Check Mark. f. Kecuali dalam lomba lari estafet yang sebagian atau seluruhnya

dilarikan pada lintasan terpisah, atlet tidak diperkenankan menggunakan “check mark” atau menempatkan benda pada track atau sepanjang sisi track lari sebagai bantuan.

F I N I S (The Finish)

a. Finis suatu lomba harus ditandai dengan garis putih selebar 5 cm. b. Kedatangan atlet harus diurutkan menurut bagian tubuhnya

(yaitu: torso, yang dibedakan dari kepala, leher, lengan, tungkai, tangan atau kaki) yang menyentuh bidang vertikal pada sisi terdekat garis finis seperti tersebut di atas.

c. Dalam lomba yang ditentukan berdasar jarak yang ditempuh dalam suatu selang waktu tertentu, Starter harus menembakkan pistolnya tepat satu menit sebelum akhir lomba untuk memberitahu atlet dan Judge bahwa lomba itu hampir berakhir. Starter diarahkan oleh Ketua Pencatat Waktu, dan pada saat yang tepat, dia akan menandai berakhirnya lomba dengan menembakkan pistolnya lagi. Pada tembakan yang menandai akhir lomba, para Judge yang ditunjuk harus menandai yang titik

Page 108: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

108

tepat tempat atlet menyentuh track untuk terakhir kalinya sebelum atau serentak bersamaan dengan tembakan pistol tersebut. Jarak yang dicapai diukur ke meter yg lebih pendek di belakang titik tersebut. Minimal satu Judge harus ditugasi untuk tiap atlet sebelum start lomba dimulai untuk tujuan penandaan jarak yang ditempuh.

HASIL - SAMA (Ties) 1. Hasil sama dipecahkan dengan cara sebagai berikut :

Untuk menentukan adanya hasil sama, dalam babak penentuan lolos ke babak berikutnya yang didasarkan atas waktu, Ketua Judge Foto Finis harus memperhatikan waktu sebenarnya yang dicapai oleh atlet sampai 1/1000 detik. Jika masih sama maka atlet-atlet yang memperoleh hasil sama ini harus dinyatakan maju ke babak berikutnya atau, jika hal tersebut tidak memungkinkan, harus dilaksanakan undian untuk menentukan siapa yang akan masuk ke babak berikutnya. Jika kasus hasil sama terjadi pada kedudukan pertama dalam final, bila memungkinkan, Wasit berwenang untuk menentukan lomba ulang bagi atlet yang membuat hasil sama. Jika tidak memungkinkan, maka hasil sama tetap berlaku. Hasil sama untuk kedudukan lainnya tetap.

2. Penentuan Lintasan Penentuan lintasan dan urutan giliran peserta lomba ditentukan oleh panitia pelaksana saat memasuki lapangan lomba setelah pemanggilan.

3. Pemanggilan Atlet Pemangilan atlet untuk memasuki arena perlombaan akan dilakukan dari ruangan di dekat lapangan pemanasan. Pembagian waktu pemanggilan atlet untuk setiap nomor perlombaan sebagai berikut: Seluruh nomor lintasan pemanggilan pertama atlet dilaksanakan 30 menit sebelum lomba dimulai dan 20 menit pemanggilan terakhir sebelum lomba ini

Page 109: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

109

dimulai. Selanjutnya 10 menit sebelum lomba dimulai, para atlet masuk ke arena lomba.

4. Roll Call Peserta a. Tempat roll call/pemanggilan peserta berada diluar stadion

bersebelahan dekat arena pemanasan b. Bila peserta namanya dipanggil oleh panitia, peserta diharapkan hadir

dengan menunjukkan nomor dada, sepatu lomba, tas lapangan kepada panitia.

c. Tiap peserta diharuskan menggunakan 2 (dua) lembar nomor dada yang disiapkan oleh panitia dengan masing-masing dipasang pada baju lomba 1 (satu) lembar di depan/dada dan 1 (satu) lembar dipasang dibelakang/punggung.

d. Pelatih/official tidak diperkenankan mendampingi atletnya bila sudah memasuki ruang pemanggilan/roll call.

e. Ketentuan peserta atas kehadiranya yaitu: f. Panggilan I atlet/pelatih/official diharapkan mengisi daftar hadir

dengan tanda contreng sebagai bukti kehadirannya. g. Panggilan II diharuskan peserta memasuki ruangan roll call.

5. Cara Memperkenalkan Atlet Untuk semua atlet nomor lintasan saat pelari akan melakukan start apabila disebutkan namanya oleh penyiar atau announcer diharapkan maju selangkah kedepan sambil melambaikan tangannya kepada penonton.

6. Peraturan selama Lomba Berlangsung Selama lomba berlangsung, para peserta dilarang:

Mencuri start

Melakukan body contact dengan peserta lain

Page 110: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

110

7. Protes Prosedur protes dilaksanakan sesuai dengan ketentuan berikut:

a. Protes menyangkut suatu hasil perlombaan dapat diajukan paling lambat 30 menit setelah suatu hasil perlombaan diumumkan secara resmi oleh panitia pelaksana.

b. Setiap protes tingkat pertama dapat disampaikan secara lisan oleh atlet yang bersangkutan atau tim manajer atas nama atlet tersebut kepada wasit, kemudian wasit akan mempertimbangkan dengan disertai bukti-bukti yang cukup dan dianggap perlu untuk diambil keputusan atau meneruskannya kepada Panitia Hakim.

c. Apabila keputusan wasit atas protes yang diajukan ternyata tidak diterima oleh pihak yang mengajukan protes maka protes dapat diteruskan kepada Panitia Hakim.

d. Pengajuan protes kepada Panitia Hakim dilakukan oleh tim manajer secara tertulis.

8. Lain-Lain Hal-hal lain yang belum / tidak tercantum dalam ketentuan ini akan disampaikan pada saatnya sesuai kebutuhan.

IV. PENGISIAN FORMULIR dan PENDAFTARAN a. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini. b. Tempat pendaftaran:

Belum di diskusikan: saran tempat lobi atas EM c. Technical Meeting:

Dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Senin, 03 Oktober 2011 Pukul : 15.30 – 17.00 Tempat : Lobby EM Lantai II

Page 111: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

111

V. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN a. Waktu pertandingan

15 Oktober 2011

b. Tempat pertandingan Estafet putra dan putrid Jalan Universitas Brawijaya (Jalanan depan Sasana Krida)

VI. SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F. Hukum ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili F. Pertanian’10

Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Irza Khoirun F. ISIP ‘09 PJ PDD : Ita Dyah Ayu F. PIK ‘09 PJ Koordinator Lapangan : Haunan A F.PIK PJ Transkoper : Satria FH ‘10 PJ Humdan : M. Arief W. F. ISIP ’08 PJ Acara : Ukas F. PIK ‘10 PJ Konsumsi : Ika Prasasti FIA

PJ Keamanan : Irlan M FIA PJ Lomba : Firdaus D. FIB ‘10

Page 112: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

112

Page 113: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

113

TENIS MEJA

I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Tunggal Putra 2. Tunggal Putri 3. Ganda Putra 4. Ganda Putri 5. Ganda Campuran

II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

1. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat Tugas dari Dekan Fakultas masing - masing 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2009 dengan bukti fotocopy

KTM 4. Tiap Fakultas dapat mengirimkan 1 orang/ team perwakilan di

tiap nomer pertandingan 5. Tiap Peserta mengirimkan Pas Foto 3 X 4 Berwarna, sebanyak 3

lembar 6. Panitia berhak untuk MENDISKUALIFIKASI peserta yang dianggap

tidak memenuhi syarat pada point 1, 2 dan 3

III. SISTEM PERATURAN dan PERTANDINGAN Ketentuan Umum

1. Pertandingan akan dilakukan dalam 2 babak, yaitu: Babak Penyisihan dan Babak Final

2. Sistem pertandingan menggunakan sistem gugur

Page 114: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

114

Ketentuan Khusus 1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat Pengocokan urutan

pertandingan (1 hari sebelum hari pertandingan Tennis Meja dilaksanakan)

2. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap mengundurkan diri

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN

1. Peraturan Pertandingan

Peraturan dan ketentuan Umum adalah sesuai dengan Peraturan PTMSI.

2. Hukuman Disiplin A. Bagi pemain

a. Teguran pertama : Kartu Kuning b. Teguran kedua : Kartu merah dan kuning dengan

penambahan satu poin untuk lawannya c. Teguran ketiga : Teguran ketiga kartu merah dan

kuning dengan menambah dua poin untuk lawannya d. Teguran Keempat : Pertandingan dihentikan dan

referee akan mengambil keputusan apakah pertandingan diteruskan atau pemain tersebut didiskualifikasi

B. Bagi pemberi nasehat a. Teguran pertama : kartu kuning b. Teguran kedua : Kartu merah dan yang bersangkutan

harus meninggalkan area pertandingan pada meja tersebut sampai selesai.

Page 115: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

115

3. Protes Protes dapat diajukan kepada panitia oleh

manager/Kapten Tim selambat-lambatnya 15 menit setelah pertandingan selesai dengan melampirkan uang jaminan sebesar Rp. 50.000,- apabila protes tidak berhasil maka uang jaminan akan menjadi hak Panitia. Protes yang berkaitan dengan teknis pertandingan diselesaikan sesuai dengan peraturan PTMSI. Hal-hal yang tidak tercantum didalam akan ditentukan dalam Tehnical meeting.

4. Lain-Lain Hal-hal lain yang belum / tidak tercantum dalam

ketentuan ini akan disampaikan pada saatnya sesuai kebutuhan.

IV. PENGISIAN FORMULIR dan PENDAFTARAN 1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini. 2. Tempat pendaftaran:

Loby EM Lantai II 3. Technical Meeting:

Dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Senin, 3 Oktober 2011 Waktu : 14.00-15.30 Tempat : Lobby EM lantai II

Page 116: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

116

V. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN 1. Waktu pertandingan Babak Penyisihan : 17-18masing fakultas

I. Persyaratan Peserta

a. Peserta merupakan mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy KTM dan masih berstatus mahasiswa aktif dari fakultas terkait, dirigen dan pemusik tidak dibatasi angkatan berstatus mahasiswa aktif dan bukan alumni dari fakultas terkait.

b. Membawa surat tugas dari dekan fakultas masing-masing. c. Dari setiap fakultas maksimal mengirimkan 1 team

perwakilannya dengan jumlah peserta 20 – 25 orang tiap team. d. Tidak ada ketentuan khusus untuk jumalah putra ataupun putri

dalam team padauan suara dari masing-masing fakultas. e. Panitia berhak MENDISKUALIFIKASI peserta yang dianggap tidak

memenuhi syarat pada point 1,2,dan 3. II. Sistem peraturan dan pertandingan

Ketentuan Umum

a. Pertandingan dilakukan dalam 1 babak. Peserta diwajibkan membawakan 2 buah lagu, 1 lagu wajib yang ditentukan panitia dan 1 lagu bebas

b. Pada saat technical meeting peserta wajib mengirimkan wakilnya.

c. Peserta bebas menggunakan kostum apapun asalkan sopan, dan sesuai dengan norma kesusilaan yang berlaku di Indonesia.

Page 117: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

117

d. Penilaian dewan juri MUTLAK dan tidak dapat diganggu gugat.

Ketentuan Khusus a. Penyerahan formulir pendaftaran paling lambat 1 minggu

setelah pengumuman, yaitu tanggal 19 September 2011. b. Penyerahan partitur lagu bebas paling lambat 3 Oktober

2011 dengan menggunakan kertas A4 80 gram. c. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka dianggap

mengundurkan diri.

III. Sistematika Pertandingan a. Waktu

Hari/Tanggal : Selasa / 16 Oktober 2011

Tempat : Aula Rektorat Lt. 6

Pukul : 15.30 – 17.00 dilanjutkan 18.00 – 19.00

b. PSM dapat ditampikan dalam bentuk :

Campuran : putra dan putri (mixed)

Sejenis : putra saja atau putri saja c. Setiap peserta vokal group diwajibkan membawa 2 buah lagu,

yaitu:

Lagu wajib : Hymne (tanpa iringan musik)

Lagu bebas : Lagu pop d. Aransemen Lagu

Setiap peserta paduan suara diberi kebebasan untuk membuat aransemen lagu bebas dengan tanpa mengubah melodi aslinya.

Aransemen lagu bersifat tanpa iringan (a-capella) atau dengan iringan.

Page 118: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

118

Apabila menggunakan iringan, diwajibakan menggunakan instrument musik akustik (non elektrik).

e. Lagu dapat dibawakan dengan urutan bebas, dengan lama penampilan (durasi) maksimal 12 (dua belas) menit, terhitung sejak dirigen memberi hormat mulai sampai dirigen memberi hormat penutup.

f. Setiap paduan suara yang penampilannya melebihi ketentuan akan dikenai pengurangan nilai sebesar 1 poin per 30 detik.

g. Pengambilan nada dasar dapat dilakukan oleh dirigen/ pemain musik/ penampil lainnya dengan membunyikan satu/ lebih nada atau akord.

h. Sumber bunyi dapat berupa suara manusia atau alat bantu lainnya.

i. Panitia menyediakan garpu tala (tuning fork) dengan nada dasar C dan piano.

j. Panitia menyediakan alat iringan berupa piano akustik tower. Pada saat penampilan, peserta tidak diperbolehkan menghentikan lagu yang tengah dinyanyikan atau mengulang kembali dengan alasan apapun, kecuali atas permintaan dewan juri.

k. Peserta yang tidak hadir setelah dipanggil MC sebanyak 3 kali akan dinyatakan terlambat, tampil setelah peserta dengan nomor tampilan terakhir serta dikenai sanksi pengurangan nilai sebanyak 1 poin per 30 detik keterlambatan.

l. Peserta yang jumlahnya kurang atau melebihi dari ketentuan panitia, akan mendapatkan pengurangan nilai (1 poin per kepala).

m. Peserta wajib datang 45 menit sebelum waktu tampil.

Page 119: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

119

IV. KRITERIA PENILAIAN a. Kriteria penilaian dalam Olimpiade Brawijaya 2011 meliputi :

Penilaian teknik

Intonasi

Choral sound

Penilaian artistik

Interpretasi partitur

Impresi/tampilan secara keseluruhan

b. Kriteria penilaian poin a dan c akan dinilai masing-masing bagian tiap lagu yang akan dibawakan sedangkan untuk penilaian penampilan akan dinilai berdasarkan poin b dan d. Nilai rata-rata ditentukan dari total penilaian evaluasi teknik dan evaluasi artistik secara keseluruhan.

Page 120: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

120

V. SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F. Hukum ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili F. Pertanian’10 Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Indah Ayu T. F. MIPA ‘10 PJ PDD : Linda P. VOKASI ’10 PJ Koordinator Lapangan : Khoirul U FEB PJ Transkoper : Omir FPIK ‘10 PJ Humdan : Kilat .L FIA ‘10 PJ Acara : Putri Cahya Vokasi ‘10 PJ Konsumsi : Anggita P FP PJ Keamanan : Lucky Akbar FT PJ Lomba : Farchan FIA ‘10

Page 121: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

121

Page 122: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

122

FUTSAL

I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Pertandingan Futsal

II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

1. Peserta adalah mahasiswa aktif dari fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat tugas dari Dekan masing-masing fakultas 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti foto copy

KTM 4. Tiap fakultas mengirim 2 team ( team putra semua ) 5. Tiap team maximal terdiri dari 10 orang pemain, ( 5 pemain

utama dan 5 pemain cadangan ) 6. Tiap team tidak dapat mengganti komposisi pemain selama

kompetisi berlangsung 7. Antara team pertama dan kedua tidak diperkenankan saling

menukar pemain 8. Tiap peserta menyerahkan pas foto 3X4 berwarna, sebanyak 3

lembar 9. Panitia berhak MENDISKUALIFIKASI Team yang dianggap tidak

memenuhi syarat pada poin 1,2 dan 3

III. SISTEM PERATURAN DAN PERTANDINGAN Ketentuan Umum

1. Pertandingan dilakukan dalam 2 babak, yaitu: Babak Penyisihan dan Babak Final

2. Pertandingan mengunakan sistem gugur

Page 123: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

123

Ketentuan Khusus

1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat Technical Meeting 2. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap

mengundurkan diri

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN

1. Pemain

Setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, setiap tim terdiri dari tidak lebih dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang. Pertandingan futsal dimainkan dua babak dengan durasi 2 x 20 menit.

2. Prosedur Pergantian Pemain Pergantian pemain cadangan dapat digunakan di dalam

setiap pertandingan yang dimainkan di bawah peraturan dari Kompetisi Resmi pada tingkat FIFA, konfederasi atau asosiasi. Pergantian pemain dilakukan ketika bola masih berada di dalam atau keluar dari lapangan permainan dan kondisi berikut adalah yang perlu diperhatikan : 1. Pemain meninggalkan lapangan harus dilakukan dari zona

atau wilayah pergantian timnya sendiri.

Page 124: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

124

3. Pelanggaran dan Sanksi Jika sementara penggantian pemain sedang dilakukan,

pemain pengganti memasuki lapangan sebelum pemain yang digantikannya belum meninggalkan lapangan maka : a. Permainan di berhentikan; b. Pemain yang digantikan diintruksikan untuk meninggalkan

lapangan; c. Pengganti diberi peringatan dan diberikan kartu kuning; d. Permainan diulang kembali dengan sebuah tendangan bebas

tidak langsung yang diambil oleh team lawannya dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan. Jika bola berada di dalam wilayah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis wilayah pinalti pada tempat terdekat dengan posisi dari bola saat permainan diberhentikan.

Jika sementara penggantian pemain dilakukan, pemain

pengganti memasuki lapangan atau seorang pemain yang digantikan meninggalkan lapangan bukan dari tempat zona penggantian pemain teamnya sendiri, maka : a. Permainan dihentikan; b. Pemain yang melakukan kesalahan diperingati dan diberikan

kartu kuning; c. Permainan diulang kembali dengan sebuah tendangan bebas

tidak langsung yang diambil oleh tim lawanya dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan. Bagaimanapun juga jika bola berada di dalam wilayah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis wilayah pinalti pada tempat terdekat kepada posisi dari bola ketika permainan yang sedang berlangsung dihentikan.

Page 125: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

125

4. Keputusan dan penegasan a. Pada awal permainan, setiap team harus bermain dengan

lima pemain. b. Jika, dalam satu kejadian beberapa pemain dikeluarkan,

pemain yang tersisa dari satu team lebih sedikit dari tiga pemain (termasuk penjaga gawang), maka pertandingan harus dibatalkan.

5. Penentuan Nilai dan Pemenang Jika pada akhir pertandingan terdapat jumlah goal yang

sama (seri) maka untuk menentukan pemenangnya, ditentukan sebagai berikut:

1. Perpanjangan waktu 2 x 5 menit 2. Bila belum menghasilkan pemenang maka dilanjutkan

dengan tendangan penalti. 3. Pelaksanaan tendangan penalti tersebut didasarkan

kepada Peraturan Permainan (Laws of The Game) dari FIFA.

6. Lain-Lain Hal-hal lain yang belum / tidak tercantum dalam ketentuan

ini akan disampaikan pada saatnya sesuai kebutuhan.

IV. PENGISIAN FORMULIR DAN PENDAFTARAN 1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini, dan

akan diakhiri pada saat technical meeting 2. Tempat pendaftaran : 3. Technical meeting dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Minggu, 02 Oktober 2011 Waktu : 14.00 – selesai Tempat : Lobi EM lantai 2

Page 126: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

126

V. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN 1. Waktu pertandingan

Babak penyisihan : Tanggal 11 Oktober 2011, mulai jam 10.00 – 15.00 Tanggal 12 Oktober 2011, mulai jam 09.00 – 13.00 Tanggal 13 Oktober 2011, mulai jam 09.00 – 11.00, dan 12.00 – 13.00 Tanggal 14 Oktober 2011, mulai jam 09.00 – 13.00

Babak final : Tanggal 16 Oktober 2011, mulai jam 09.00 – 10.00

2. Tempat pertandingan

Babak penyisihan : Lapangan Futsal Premier, Soekarno Hatta Malang

Babak final : Lapangan Futsal GOR Angkasa, jl.Papa Kuning Malang

Page 127: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

127

VI. SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F. Hukum ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili F. Pertanian’10 Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Indah Ayu T. F. MIPA ‘10 PJ PDD : Rendra N F. PIK ‘10 PJ Koordinator Lapangan : Rizaldi E FH PJ Transkoper : Yogi FIA ‘10 PJ Humdan : Ambar Rahman FK ‘10 PJ Acara : Dana FIA ‘10 PJ Konsumsi : Rafika S. F. PIK PJ Keamanan : Mardin A MIPA PJ Kesehatan : Verra Febrina FIA PJ Lomba : Fatahillah Fapet ‘09

Page 128: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

128

Page 129: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

129

TENIS LAPANGAN

I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Tunggal Putra ( 1Orang Putra ) 2. Tunggal Putri ( 1 Orang Putri ) 3. Ganda Putra ( 2 Orang Putra ) 4. Ganda Putri ( 2 Orang Putri ) 5. Ganda Campuran ( 1 Orang Putra dan 1 Orang Putri )

Dengan ketentuan 14 fakultas yang mengikuti Olimpiade Brawijaya 2011

II. PERSYARATAN UTAMA OLIMPIADE BRAWIJAYA CABANG TENNIS

LAPANGAN 1. Setiap fakultas harus mengirimkan kontingennya dalam olimpiade

brawijaya 2011 terutama Tennis Lapangan dengan minimal mengirimkan 1 orang Putra atau 1 orang Putri dalam 1 nomor pertandingan.

III. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING – MASING FAKULTAS

1. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat tugas dari Dekan Fakultas masing – masing 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy KTM 4. Siap fakultas harus mengirimkan minimal 1 orang putra/1 orang

putri atau 1 team perwakilan di setiap nomor pertandingan 5. Setiap peserta mengirimkan Pas Foto 3 x 4 berwarna sebanyak 3

lembar 6. Panitia berhak MENDISKUALIFIKASI peserta yang dianggap tidak

memenuhi syarat pada point 1, 2, 3 dan 4

Page 130: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

130

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN

1. Peraturan Pertandingan Peraturan pertandingan yang digunakan dalam seluruh

kegiatan pertandingan Olimpiade Brawijaya tahun 2011 adalah : Rules of Tennis tahun 2009 dari ITF atau International Tennis Federation, dan untuk tata aturan penilaian point dan kehilangan point, apabila pemain : • Melakukan dua kali kesalahan pada servis. • Tidak dapat memukul bola setelah lebih dari satu kali bola

menyentuh tanah. • Memukul bola namun jatuhnya di luara garis permainan (out). • Pemai yang menerima servis memukul bola sebelum bola

memantul. • Pemain dengan SENGAJA memukul bola lebih dari 2 kali

sentuhan. • Seorang pemain mnyentuh bagian dari net dengan raketnya atau

dengan bagian badannya saat bola masih di mainkan. • Pemain memukul bola sebelum bola melintasi net. • Bola menyentuh bagan tubuh atau apapun yang melekat pada

tubuhnya selain raket tenis. • Bola menyantuh raket namun pemain tidak memegangnya. • Pada pemain ganda, kedua pemain menyentuh bola dengan

raketnya sekaligus. KETENTUAN LAIN

• Posisi bye ditetapkan oleh panitia sesuai aturan umum pertandingan.

• Kemenangan ditentukan oleh pasangan yang lebih dahulu mencapai 6 ( enam ) game, tanpa tie break.

Page 131: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

131

• Pasangan pindah tempat setelah salah satunya memperoleh 3 game.

• Padababak penyisihan sampai perempat final, deuce dibatasi hanya sampai 4 (empat) kali.

• Sportifitas peserta sangat diharapkan untuk mencegah hal – hal yang dapat mengganggu lomba.

• Peserta dinyatakan WO jika saat di panggil dan ditunggu sampai batas waktu yang disetujui tidak hadir. Terlebih lagi mengganggu jalannya pertandingan.

2. Lain – lain hal – hal yan belum atau tidak trcantum dalam ketentuan ini

akan disampaikan pada saat technical meeting berlangsung sebelum olimpiade di mulai.

IV. PENGISIAN FORMULIR DAN PENDAFTARAN

1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini. 2. Tempat Pendaftaran

Loby EM lantai II 3. Technical Meeting

Dilaksanakan pada : Hari/tanggal : Minggu, 2 Oktober 2011 Waktu : 15.30 – selesai Tempat : lobi EM lantai 2

Page 132: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

132

V. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN 1. Waktu pertandingan :

• Babak Penyisihan :

11– 12 Oktober 2011, pukul 09.00 – 16.00 • Babak Final :

13 Oktober 2011, pukul 09.00 – 16.00

2. Tempat Pertandingan

• GOR Pertamina II Jl. Ciboga

VI. SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F. Hukum ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili F. Pertanian’10 Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Indah Ayu T. F. MIPA ‘10 PJ PDD : Wahyu I FP PJ Koordinator Lapangan : Reilly P. A FIA PJ Transkoper : Rian FP ‘10

PJ Humdan : Fetreo FK PJ Acara : Badris FISIP ‘10 PJ Konsumsi : Iftitah L Fapet PJ Keamanan : Moch. Abrianto MIPA PJ Kesehatan : Ghea Prisca FH PJ Lomba : Pinky S. FISIP ‘09

Page 133: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

133

Page 134: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

134

FOTOGRAFI

I. TEMA FOTOGRAFI 1. Green Living di Lingkungan UB 2. Olimpiade Brawijaya 2011

II. KATEGORI PESERTA LOMBA

Mahasiswa Universitas Brawijaya Angkatan 2010

III. KETENTUAN UMUM: 1. Lomba ini terbuka untuk kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya

yang mewakili fakultasnya; 2. Tidak dipungut biaya; 3. Karya foto yang dikirim adalah karya ciptaan sendiri, belum pernah

dipublikasikan di media cetak skala nasional dan belum pernah memenangkan penghargaan dalam lomba fotografi tingkat nasional atau internasional;

4. Foto yang diikutsertakan dalam lomba adalah hasil foto yang benar-benar dari pemotretan baik menggunakan kamera digital atau kamera analog (kamera film);

5. Peserta harus menghasilkan karya yang sesuai dengan Tema diatas; 6. Setiap peserta/LSO per fakultas, mengirimkan 2 karyanya dengan

1karya 1 tema. (2 karya/Fakultas); 7. Fakultas mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti lomba ini (2

orang peserta); 8. Olah digital diperbolehkan, sebatas perbaikan kualitas foto tanpa

merubah keaslian objek (sharpening,cropping, color balance, dan saturasi warna);

Page 135: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

135

9. Tidak diperbolehkan mengirimkan foto berupa kombinasi lebih dari satu foto atau menghilangkan/mengubah elemen-elemen dalam satu foto;

10. Setiap karya foto harus dilengkapi identitas diri peserta seperti: Judul Tema, Nama Mahasiswa, Nama LSO, Nama Fakultas dimasukkan ke stopmap merah. Stopmap ditulis Lomba Fotografi OB 2011;

11. Tata cara/prosedur pengiriman karya: 12. Pengambilan Gambar mulai 11 Oktober 2011 – 17 Oktober 2011. Lalu

hasil dicetak dengan ukuran 10R. Lalu dimasukan kedalam Stopmap Merah dan diberi identitas seperti diatas. Di kirim ke Sekretariat Eksekutif Mahasiswa : Gedung LKM UB Lantai 2, JL. Veteran 06c Malang 6514;

13. Pengiriman karya dilakukan pada tanggal 17-20 Oktober 2011; 14. Dengan mengirimkan karya foto berarti peserta telah dianggap

menyetujui semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh Panitia; 15. Panitia berhak mendiskualifikasi peserta sebelum dan sesudah

penjurian apabila dianggap melakukan kecurangan; 16. Pengumuman Pemenang dan pameran Karya nanti akan diadakan

pada tanggal 22 oktober 2011, di lapangan Rektorat. Pukul 09.00-selesai;

17. Juara favorit dipilih menurut banyaknya poling yang memilih karya itu. 18. Keputusan dewan juri mutlak tidak dapat diganggu gugat

IV. KRITERIA PENILAIAN Kesesuaian Tema (isi foto) Daya tarik Keunikan Harmonisasi

Page 136: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

136

V. PELAKSANAAN 1. Tanggal 11 Oktober 2011. Surat sudah sampai ke LSO Fotografi

Fakultas se UB. 2. Aktif Pengambilan Gambar 11 Oktober 2011- 17 Oktober 2011

Tema : Green Living di Lingkungan Brawijaya dan pelaksanaan OB 2011.

3. Teknis Pengiriman, setelah pengambilan gambar lalu dicetak 10R dan dimasukan kedalam Stopmap Merah dan diberi identitas; Judul Tema, Nama Mahasiswa, Nama LSO, Nama Fakultas, No hape.

4. Syarat Lomba sperti di atas. 5. Kriteria Penilaian

Kesesuaian Tema (isi foto) Daya tarik Keunikan Harmonisasi

6. Waktu Pengumuman, Pengumuman dilakukan beserta pameran hasil karya pada tanggal 24 Oktober 2011.

Page 137: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

137

VI. SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F. Hukum ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili F. Pertanian’10 Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Indah Ayu T. F. MIPA ‘10 PJ PDD : M Mahfud FT ‘10 PJ Koordinator Lapangan : Ilham Aditya MIPA PJ Transkoper : Sakti FISIP ‘10 PJ Humdan : Sinung A FPIK ‘10 PJ Acara : Nur K. FEB PJ Konsumsi : Qori Lusi FIA PJ Keamanan : Muhammad Hilman FPIK PJ Kesehatan : Dyah Lukito FK PJ Lomba : Lilik F. FIA ‘10

Page 138: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

138

Page 139: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

139

ENGLISH DEBATE

I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Debate Bahasa Inggris

II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

1. Peserta adalah Mahasiswa Aktif dari Fakultas yang bersangkutan 2. Membawa surat Tugas dari Dekan masing-masing Fakultas 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2009 dengan bukti fotocopy

KTM 4. Tiap Fakultas hanya dapat mengirimkan 1 Team perwakilan 5. Tiap Team terdiri dari 3 orang peserta, ( tidak dibatasi jumlah

putra dan putri ) 6. Tiap Team tidak dapat mengganti komposisi peserta selama

Kompetisi Berlangsung 7. Tiap Peserta Menyerahkan Pas Foto 3 X 4 berwarna, sebanyak 3

lembar 8. Panitia berhak untuk MENDISKUALIFIKASI Team yang dianggap

tidak memenuhi syarat pada point 1, 2, dan 3

III. SISTEM PERATURAN dan PERTANDINGAN Ketentuan Umum

1. Pertandingan akan dilakukan dalam 2 babak, yaitu: Babak Penyisihan dan Babak Final

2. Sistem pertandingan menggunakan sistem gugur

Page 140: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

140

Ketentuan Khusus 1. Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat Pengocokan urutan

pertandingan (1 hari sebelum hari pertandingan English Debate dilaksanakan)

2. Jika ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka Dianggap mengundurkan diri

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN GUIDELINE FOR DEBATERS Berdebat adalah tentang mengembangkan kemampuan

komunikasi Anda. Ini adalah tentang merakit dan mengatur argumen yang efektif, membujuk dan menghibur penonton, dan menggunakan suara dan gerak tubuh yang meyakinkan juri bahwa argumen Anda melebihi oposisi (lawan) Anda. Berdebat bukan tentang penyalahgunaan pribadi, serangan irasional, atau seruan murni emosional.

Debat dilakukan antara dua tim yang terdiri dari tiga anggota pada masing-masing kelompok. Kedua tim akan disebut sebagai afirmatif (Golongan yang setuju) dan negative (golongan yang tidak setuju). Anggota dari setiap tim ditugaskan posisi sebagai pembicara 1, pembicara 2, dan pembicara 3. Urutan lengkap berbicara selama berdebat adalah sebagai berikut: 1st Affirmative (6 menit) 1st Negative (6 menit) 2nd Affirmative (6 menit) 2nd Negative (6 menit) 3rd Affirmative (6 menit) 3rd Negative (6 menit)

Page 141: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

141

Cross Fire sesi / saat kedua tim saling berinteraksi (12 x 40 seconds)------Dibuka oleh tim affirmatif Motion

Motions atau Gerakan, juga dikenal sebagai , adalah salah sikap apa yang harus dilakukan dalam berdebat. Dalam perdebatan, tim afirmatif harus mempertahankan / membela pernyataan , dan Tim Negatif harus berdebat untuk menentangnya. Definition Sebelum debat terjadi, arah gerakan perdebatan yang

diberikan pertama harus didefinisikan oleh tim afirmatif. Definisi menjelaskan gerakan apa yang akan dilakukan dlam pertandingan debat tersebut.harus memberikan deskripsi yang jelas tentang batas-batas untuk gerak pada masing-masing kelompok, sehingga akan dapatmembatasi apa yang akan diperdebatkan dan menjadikan fokus pada diskusi. Hal ini untuk mencegah perdebatan akan berubah menjadi pertunjukan yang tidak jelas dan membingungkan dari argumen yang tidak terkait dan interpretasi yang berbeda dari kedua tim tentang apa yang sebenarnya sedang diperdebatkan di antara mereka.

Theme Line

Garis tema adalah logika yang mendasari kasus team. Ini adalah instrumen utama dari argumentasi yang digunakan untuk membuktikan tim berdiri pada gerak. Garis tema menjelaskan strategi team dalam membela atau meniadakan gerak.

Page 142: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

142

Theme Split Debat adalah kerja team. Satu orang tidak bisa

mengambil semua argumen dan menjadi satu-satunya pembela kasus team. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk memutuskan tentang bagaimana argumen harus didistribusikan di antara pembicara. Ini disebut perpecahan tim. Sederhananya, perpecahan team adalah distribusi argumen untuk pertama, kedua, dan pembicara ketiga.

Rebuttal Bantahan adalah proses pembuktian bahwa argumen

team lawan yang harus diberikan kurang sesuai atupun tidak benar. Hal ini dapat terdiri dari: 1. Menunjukkan bahwa argumen lawan yang didasarkan

pada kesalahan fakta atau kesalahan dari interpretasi fakta;

2. Menunjukkan bahwa argumen lawan tidak relevan dengan bukti dari topik;

3. Menunjukkan bahwa argumen lawan tidak logis, yakni melibatkan beberapa bentuk kesalahan logis;

4. Menunjukkan bahwa argumen lawan, sementara itu sendiri yang benar, melibatkan implikasi yang tidak dapat diterima;

5. Menunjukkan bahwa argumen lawan, sementara itu sendiri yang benar, harus diberikan sedikit berat;

Seperti dengan argumen, penegasan tidak sama dengan bantahan. Setiap team harus menunjukkan bagaimana dan mengapa argumen mereka sendiri adalah benar, sehingga mereka harus menunjukkan bagaimana dan mengapa argumen lawan tidak valid:

Page 143: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

143

1. Argumen mungkin salah dalam fakta atau logika - jika demikian, katakanlah bagaimana dan mengapa itu salah.

2. Argumen mungkin bertentangan dengan garis tema mereka, atau salah satu pembicara dari tim mereka memiliki argumen yang bertentangan dengan garis tem,- jika hal ini terjadi, Jelaskan titik di mana kontradiksi terletak;

3. Argumen mungkin benar tetapi sama sekali tidak relevan - jika demikian, menunjukkan bagaimana argumen yang tidak relevan (argumen yang tidak relevan yang sering disebut red herrrings).

Anda tidak perlu untuk menyangkal setiap fakta yang diajukan oleh lawan anda. Salah satu anggota team mengeluar argumen utama mereka dan menyerang orang-orang pertama. Tunjukkan bahwa jalan pikiran mereka salah - dan menunjukkan mengapa Anda lebih baik! Terlepas dari bantahan argumen-argumen terhadap tim lawan, Anda juga harus mencoba untuk memberikan bantahan umum untuk seluruh kasus seluruh dari tim lawan.

Peran Pembicara Pembicara afirmatif pertama:

Menetepkan arah/ gerakan debat.

Penunjuk garis tema kelompok afirmatif.

Menguraikan tugas-tugas pembagian kelompok affirmatif.

Memberikan argumen substansial

Memberikan ringkasan singkat / ikhtisar pidato.

Page 144: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

144

Pembicara negatif pertama:

Memberikan respon terhadap kelompok pernyataan affirmatif (menerima tantangan dari definisi yang telah diberikan oleh tim affirmatif).

Membantah pembicara afirmatif pertama, memberikan bagian dari kasus negatif yang substansial.

Menunjukkan garis tema kelompok negatif.

Menguraikan tugas-tugas pembagian kelompok negatif

Memberikan argumen substansial

Memberikan ringkasan singkat / ikhtisar pidato.

Pembicara afirmatif kedua:

Membantah argumen dari pembicara pertama kelompok negatif.

Menyatakan secara singkat kembali / mengulangi secara umum argumen tim afirmatif.

Memberikan argumen substansial

Memberikan ringkasan singkat / ikhtisar pidato. Pembicara Negatif kedua:

Membantahan argumen dari pembicara affirmatif kedua.

Dengan singkat menyatakan kembali / mengulangi kasus secara umum tim Negatif.

Memberikan argumen substansial.

Memberikan ringkasan singkat / ikhtisar pidato. Pembicara afirmatif ketiga:

Membantah poin-poin yang diajukan oleh pembicara negatif kedua.

Membangun kembali kasus tim (garis tema singkat mengulangi dan argumen dua pembicara pertama ').

Ringkaskan isu perdebatan.

Page 145: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

145

Pembicara Negatif ketiga:

Membantah poin-poin yang diajukan oleh pembicara afirmatif ketiga.

Membangun kembali kasus tim (garis tema singkat mengulangi dan argumen dua pembicara pertama ').

Identifikasi poin pertentangan / benturan perdebatan

Ringkaskan isu perdebatan Cross Fire Session

Cross fire session adalah saat kedua team dapat berinteraksi secara langsung satu sama lain. sesi ini dibuka oleh team Negatif. Pada sesi ini, satu team dapat memberikan pertanyaan dan yang lain harus merespon pertanyaan mereka. Apa sebenarnya yang diharapkan dalam sesi ini adalah perdebatan akan lebih dinamis. Jadi, itu semua tentang bagaimana satu team yang dapat merespon dengan baik team yang lain.

Adjudication Ajudikasi adalah proses penentuan team mana yang

memenangkan debat. Ini dilakukan oleh juri, atau sebuah panel yang terdiri dari Juri. Selalu ada pemenang dalam debat. Tidak ada kata seri.

Pembicara akan dinilai pada Materi, Kelakuan, dan Metode penyampaian. Materi adalah 40 poin, Kelakuan adalah 40, dan Metode adalah 20, sehingga total 100 poin untuk setiap pembicaraan substansial. Untuk membalas pidato, Materi dan kelakuan adalah 20 poin dan Metode adalah 10, sehingga jumlah 50 poin.

Page 146: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

146

Hal tersebut merujuk pada poin, argumen, logika, fakta, statistik, dan contoh dibesarkan selama perdebatan.Dan berkaitan dengan gaya umum-berbicara - penggunaan suara, bahasa, kontak mata, catatan, sikap, sikap, dan kepribadian humor sebagai media untuk membuat penonton lebih menerima argumen yang disampaikan. Tidak ada peraturan khusus atau tetap baku yang harus diikuti oleh peserta/ pedebat. Metode debat terdiri dari efektivitas struktur dan pengkoordinasian dari setiap pidato atau argumen yang dilontarkan individu dalam kelompok debat, efektivitas struktur dan pengkoordinasian dari sebuah kasus oleh tim secara keseluruhan (kerjasama tim), dan sejauh mana tim bereaksi tepat dalam dinamika perdebatan.

Aturan Dan Regulasi Lomba Debat menggunakan sistem baku tembak.

Setiap Tim akan dinilai oleh juri tersebut. Skor tersebut akan diakumulasi dan diperingkat, nilai empat tertinggi akan pergi ke Grand Final. Pertandingan Grand Final akan didasarkan pada sistem pencocokan kekuatan sejati.Peraturan untuk kompetisi ini adalah:

1. Singkat, seru, lucu dan komentar yang berkaitan selama berdebat dengan penantang diperbolehkan. Mencela atau perbuatan buruk lainnya tidak diijinkan. Penyalahgunaan atau caci maki maka akan mengakibatkan hilangnya nilai.

2. Peserta tidak diizinkan untuk membawa referensi tertulis atau referensi digital selama perdebatan. Membawa sebuah catatan kecil atau ringkasan diperbolehkan.

3. Pakaian harus rapi dan sopan.

Page 147: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

147

4. Jaket almamater wajib dipakai selama perdebatan. 5. Makan dan merokok tidak diperbolehkan selama

acara berlangsung. 6. Pesaing diharapkan untuk menjaga sopan santun dan

menghormati panitia dan adjudicator. Mereka yang melanggar akan mendapat sanksi.

7. Jika ada perubahan silahkan konfirmasi ke panitia secepatnya, setidaknya sebelum pertemuan teknis.

8. Setiap peserta harus menghadiri sekurang-kurangnya 30 menit sebelum pertandingan untuk mengetahui situasi. Tidak akan ada waktu tambahan bagi yang datang terlambat. Tim yang tidak datang sampai 15 menit sebelum pertandingan akan dikenakan sanksi

9. Anggota team harus berasal dari fakultas yang sama. Team yang melanggar peraturan ini akan didiskualifikasi.

Lain-Lain Hal-hal lain yang belum / tidak tercantum dalam ketentuan ini akan disampaikan pada saatnya sesuai kebutuhan.

IV. PENGISIAN FORMULIR dan PENDAFTARAN 1. Pendaftaran dimulai sejak diterimanya pemberitahuan ini. 2. Tempat pendaftaran:

Lobby EM lantai II 3. Technical Meeting:

Dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Sabtu , 8 Oktober 2011 Waktu : 15.30 – 17.00 Tempat : Lobi EM lantai II

Page 148: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

148

V. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN

1. Waktu pertandingan 21 Oktober 2011, pukul 08.30 – 17.00

2. Tempat pertandingan Aula Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya

VI. SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F. Hukum ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili F. Pertanian’10 Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Indah Ayu T. F. MIPA ‘10 PJ PDD : Husna Fikria FP ‘10 PJ Koordinator Lapangan : Andi Gora FT PJ Transkoper : Rochim Fapet ‘10 PJ Humdan : Rahmat W FT ‘09 PJ Acara : Arif Dian P FH PJ Konsumsi : Irenna C FEB PJ Keamanan : Rio H MIPA PJ Lomba : M. Arif Vokasi ‘10

Page 149: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

149

Page 150: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

150

VOLY

I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Putra 2. Putri

II. DAFTAR FAKULTAS PESERTA OLIMPIADE BRAWIJAYA

1. Fakultas Hukum 2. Fakultas Ekonomi 3. Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) 4. Fakultas Pertanian 5. Fakultas Peternakan 6. Fakultas Teknik 7. Fakultas Kedokteran 8. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 9. Fakultas MIPA 10. Fakultas Teknologi Pertanian 11. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 12. Fakultas Ilmu Budaya 13. Program Kedokteran Hewan 14. Program Pendidikan Vokasi Jadi, peserta/tim voli OB 2011 adalah 14 tim putra dan 14 tim putri.

III. PERSYARATAN PESERTA

1. Peserta adalah Mahasiswa AKTIF dari Fakultas yang bersangkutan angkatan 2010

2. Membawa surat Tugas dari Dekan masing-masing Fakultas 3. Merupakan Mahasiswa angkatan 2010 dengan bukti fotocopy

KTM

Page 151: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

151

4. Tiap Fakultas mengirimkan 2 Team, yaitu Team putra dan Team Putri

5. Tiap team terdiri dari 8 orang pemain, (6 pemain Utama dan 2 pemain Cadangan)

6. Tiap Team tidak dapat mengganti komposisi pemain selama Kompetisi Berlangsung

7. Tiap Peserta Menyerahkan Pas Foto 3 X 4 berwarna, sebanyak 3 lembar

8. Panitia berhak untuk MENDISKUALIFIKASI Team yang dianggap tidak memenuhi syarat pada point 1, 2, dan 3

IV. SISTEM PERTANDINGAN

1. Pertandingan dibagi menjadi 4 jenis babak, yaitu:

- Babak penyisihan = 12 pertandingan (6 pertandingan putra + 6 pertandingan putri)

- Babak delapan besar = 8 pertandingan (4 pertandingan putra + 4 pertandingan putri)

- Babak empat besar = 4 pertandingan (2 pertandingan putra + 2 pertandingan putri)

- Babak perebutan juara1, 2, dan 3 = 4 pertandingan (2 pertandingan putra + 2 pertandingan putri)

2. Pertandingan mengunakan sistem gugur 3. Pertandingan dilaksanakan dalam 3 set dengan two winning set

(dua set kemenangan)

Page 152: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

152

V. PERATURAN UMUM PERTANDINGAN

1. Peraturan Pertandingan Peraturan permainan yang digunakan adalah peraturan

permaianan Bola Voli system Internasional terbaru yang berlaku dan telah disyahkan oleh Pengurus Pusat PBVSI, peraturan ini berlaku baik regu putra maupun regu putri. Mulainya Pertandingan :

Semua yang akan bertanding agar hadir 30 menit sebelum jadwal.

Bila waktu yang telah ditentukan (dalam jadwal pertandingan ) telah tiba dan semua sarana dan regu-regu yang akan bertanding telah siap maka pertandingan harus segera dimulai.

Bila sebelum waktu yang telah ditentukan tiba, tetapi semua sarana pertandingan belum siap (missal lapangan bersangkutan harus menunggu.Tetapi begitu sarana dan fasilitas sudah siap, regu-regu yang bersangkutan harus segera memulai pertandingan.

Kesalahan meliputi :

Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan

Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola.Bola volley harus dipantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.

Bola yang dipantulkan keluar dari dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan

Page 153: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

153

Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya, penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan

Seluruh pemain harus berada didalam lapangan pada saat serve dilakukan

Pemain melakukan spike diatas lapangan lawan

Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang

2. Ketentuan Walk Over (WO)

Datang terlambat lebih dari 30 menit dari waktu yang telah ditentukan.

Regu menolak untuk bertanding sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Memakai pemain diluar pemain yang telah disyahkan oleh Tim Keabsahan.

Regu yang datang terlambat bukan karena kesalahan sendiri tidak dikenakan W.O.

3. Protes.

Tiap-tiap regu dapat mengajukan protes kepada Dewan Hakim mengenai suatu pertandingan yang dilakukan bertentangan dengan peraturan ini.

Protes harus diajukan paling lambat 5 menit setelah petandingan yang dimaksud selesai, dengan tembusan kepada regu yang protes.

Sedang mengenai non teknis (seragam, status pemain dll) diajukan paling lambat 5 menit sebelum pertandingan dimulai.

Protes harus dilakukan / diajukan secara tertulis oleh Kapten Tim, Manager / Coach yang bersangkutan.

Page 154: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

154

Satu kali mengajukan surat protes harus disertai dengan uang protes sebanyak Rp.500.000,- (Lima ratus ribu rupiah), diterima atau tidaknya suatu protes yang disampaikan secara lisan maupun tertulis oleh komisi Hakim melalui Ketua Pertandingan kepada Kapten Tim, Manager / Coach yang mengajukan.

4. Lain-lain Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan ditetapkan dikemudian oleh Panitia Pelaksana sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

VI. PELAKSANAAN

1. Waktu pertandingan Babak Penyisihan, Babak Delapan Besar, dan Babak Empat

Besar (Putra dan Putri) : Dilaksanakan pada tanggal 20-22 Oktober 2011 pada pukul 07.30 s/d 17.30 WIB

Babak Perebutan Juara 1, 2, dan 3(Putra dan Putri): Dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2011

Page 155: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

155

2. Tempat pertandingan Putra : Lapangan Bola Voli Gor Pertamina, Universitas

Brawijaya Putri : Lapangan Bola Voli Brawijaya Smart School

Tanggal Keterangan Jumlah Pertandingan

Tempat

18Oktober 2011

Pelaksanaan babak penyisihan

12 pertandingan (6 pertandingan putra + 6 pertandingan putri)

Lapangan Voli GOR Pertamina dan Lapangan Voli Brawijaya Smart School

19 Oktober 2011

Pelaksanaan babak delapan besar

8 pertandingan (4 pertandingan putra + 4 pertandingan putri)

Lapangan Voli GOR Pertamina dan Lapangan Voli Brawijaya Smart School

20 Oktober 2011

Pelaksanaan babak empat besar

4 pertandingan (2 pertandingan putra + 2 pertandingan putri)

Lapangan Voli GOR Pertamina dan Lapangan Voli Brawijaya Smart School

21-22 Oktober 2011

Istirahat - -

23 Oktober 2011

Pelaksanaan babak perebutan juara1, 2, dan 3

4 pertandingan (2 pertandingan putra + 2 pertandingan putri)

Lapangan Voli GOR Pertamina dan Lapangan Voli Brawijaya Smart School

Page 156: Buku Panduan Olimpiade Brawijaya

156

VII. SUSUNAN PANITIA

Ketua Pelaksana : Muhammad Arie P. F. Hukum ’09 Wakil Ketua Pelaksana : Rizal Akbari F. ISIP ’10 Sekretaris : Lely Naryani N. F. ISIP ‘10 Bendahara : Evi Nur Aili F. Pertanian’10 Adhitya R.V F. IB ‘09 PJ Kesekretariatan : Indah Ayu T. F. MIPA ‘10 PJ PDD : M. Amirullah FK ‘10 PJ Koordinator Lapangan : Alfian Dwi FT PJ Transkoper : Nizar FIA ‘10

PJ Humdan : Frischa P MIPA ‘10 PJ Acara : Ratih F. MIPA ‘10 PJ Konsumsi : Niki M FEB PJ Keamanan : Ronal Y FT PJ Lomba : Agung Budi P. FT ‘09