Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

15
Proposal Penelitian Gizi Kurang Terkait dengan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Ekonomi serta Kondisi Lingkungan Di Wilayah Kerja PKM Wonoayu Oleh : Hadi Akbar (06700033) Angela Bale (06700095) I Gede Ready Sonyawinata (06700190) Pembimbing Atik Sri Wulandari, SKM, M.Kes Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas 1

Transcript of Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

Page 1: Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

Proposal Penelitian

Gizi Kurang Terkait dengan Tingkat Pengetahuan dan

Tingkat Ekonomi serta Kondisi Lingkungan Di Wilayah

Kerja PKM Wonoayu

Oleh :

Hadi Akbar (06700033)

Angela Bale (06700095)

I Gede Ready Sonyawinata (06700190)

Pembimbing

Atik Sri Wulandari, SKM, M.Kes

Bagian Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas kedokteran

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Surabaya2013

1

Page 2: Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumberdaya

manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang

kuat, kesehatan yang prima, serta cerdas. Bukti empiris menunjukkan bahwa kualitas SDM

sangat ditentukan oleh status gizi yang baik, dan status gizi yang baik ditentukan antara lain

oleh jumlah asupan pangan yang dikonsumsi. Hal ini sejalan dengan WHO (1999)

menyatakan bahwa gizi adalah pilar utama dari kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus

kehidupan. Sejak janin dalam kandungan, bayi, balita, anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut,

makanan yang memenuhi syarat gizi merupakan kebutuhan utama untuk pertahanan hidup,

pertumbuhan fisik, perkembangan mental, prestasi kerja, kesehatan, dan kesejahteraan

(Supariasa et al 2001).

Masalah gizi merupakan masalah yang kompleks dan memiliki dimensi yang luas

karena penyebabnya multi faktor dan multi dimensi, tidak hanya merupakan masalah

kesehatan tetapi juga meliputi masalah sosial, ekonomi, budaya, pola asuh, pendidikan dan

lingkungan. Menurut kerangka pikir UNICEF (1990) masalah gizi berakar pada masalah

ketersediaan, distribusi, dan keterjangkauan pangan, kemiskinan, pendidikan dan

pengetahuan serta perilaku masyarakat.Dengan demikian masalah pangan dan gizi

merupakan permasalahan berbagai sektor dan penyelesaiannya menjadi tanggung jawab

bersama pemerintah dan masyarakat.Oleh karena itu, langkah-langkah penanggulangannya

juga harus dirumuskan dan dilaksanakan bersama.

Meski secara makro ketersediaan pangan sangat penting untuk menjamin ketahanan

pangan nasional, namun untuk menjamin tercapainya status gizi yang baik yang diperlukan

adalah akses terhadap pangan.Seperti diketahui, baik secara nasional maupun global,

ketersediaan pangan yang melimpah melebihi kebutuhan pangan penduduk tidak menjamin

bahwa seluruh penduduk terbebas dari kelaparan dan gizi kurang seperti yang terjadi pada

tahun 1990. Oleh karena itu, pada tahun 2000 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

mengeluarkan pernyataan tentang perlunya upaya global untuk peningkatan kesejahteraan

manusia sebagai salah satu ukuran pencapaian ketahanan pangan melalui Millenium

Development Goals (MDGs) dengan sasaran pertamanya bukan pada tercapainya produksi

atau penyediaan pangan, tetapi menurunkan kemiskinan dan kelaparan sebagai indikator

kesejahteraan masyarakat.

2

Page 3: Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs)

yang terdiri dari 8 tujuan, 18 target dan 48 indikator, menegaskan bahwa tahun 2015 setiap

Negara menurunkan kemiskinan dan kelaparan separuh dari kondisi pada tahun 1990. Dua

dari lima indikator sebagai penjabaran tujuan pertama MDGs adalah menurunnya prevalensi

gizi kurang pada anak balita dan menurunnya jumlah penduduk dengan defisit energi

(mengkonsumsi energi kurang dari 70% kebutuhan untuk hidup sehat).

Menurut World Bank (2006), masalah gizi kurang maupun gizi lebih tidak dapat

ditangani hanya dengan kebijakan dan program jangka pendek sektoral yang tidak

terintegrasi. Pengalaman negara berkembang yang berhasil mengatasi masalah gizi secara

tuntas dan berkelanjutan, seperti Thailand, Cina dan Malaysia, menunjukkan perlunya

strategi kebijakan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk itu diperlukan adanya kebijakan

pembangunan bidang ekonomi, pangan dan gizi, kesehatan, pendidikan, dan keluarga

berencana yang saling terkait dan terintegrasi untuk meningkatkan status gizi masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH

Apakah terdapat hubungan antara gizi kurang dengan tingkat pengetahuan,

ekonomi dan lingkungan di wilayah kerja PKM Wonoayu

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara gizi kurang dengan tingkat pengetahuan,

ekonomi dan lingkungan di wilayah kerja PKM Wonoayu

2. Tujuan Khusus

1) Mengidentifikasibanyaknya pasien gizi kurang di wilayah kerja PKM

Wonoayu

2) Membandingkantingkat pengetahuan dengan prevalensi gizi kurang di

wilayah kerja PKM Wonoayu

3) Membandingkan tingkat ekonomi dengan prevalensi gizi kurang di

wilayah kerja PKM Wonoayu

4) Mempelajari keterkaitan prevalensi gizi kurang dengan parameter kesehatan

lingkungan di wilayah kerja PKM Wonoayu

3

Page 4: Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN

Masyarakat :

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengetahuan

masyarakat terhadap pentingnya gizi bagi perkembangan balita.

2. Dapat memberikan masukan kepada masyarakat dalam upaya

untuk mencapai program perbaikan gizi.

Peneliti :

1. Sebagai salah satu kewajiban dalam melaksanakan penerapan

praktek kerja lapangan yang terkait dengan Ilmu Kedokteran

Komunitas.

2. Menambah referensi pengetahuan kesehatan bidang masyarakat,

khususnya bidang gizi masyarakat

Instansi Terkait :

1. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten

Sidoarjo, khususnya Puskesmas Wonoayudalam bentuk hasil

analisa antara gizi kurang dengan tingkat pengetahuan, ekonomi

dan lingkungan di wilayah kerja PKM Wonoayu

2. Sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut khususnya yang

berkaitan dengan Gizi kurang

BAB II

4

Page 5: Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. KERANGKA KONSEP

: Tidak diteliti

: Diteliti

B. HIPOTESIS PENELITIAN

1. H0 : Tidak terdapat hubungan antara gizi kurang dengan tingkat pengetahuan,

ekonomi dan lingkungan di wilayah kerja PKM Wonoayu

2. H1 :Terdapat hubungan antara gizi kurang dengan tingkat pengetahuan,

ekonomi dan lingkungan di wilayah kerja PKM Wonoayu

Gizi Kurang

Pengetahuan

Ekonomi

Lingkungan

Status imunisasi

BBLR

Penyakit Kongenital

Asi eksklusif

5

Page 6: Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

BAB III

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian

observasional- cross sectional- analitik yaitu untuk melihan hubungan antara

gizi kurang dengan tingkat pengetahuan, ekonomi dan lingkungan di wilayah

kerja PKM Wonoayu.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditentukan kesimpulan (Sugiyono,

2009). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah balita yang

mengalami gizi kurang di daerah wilayah kerja PKM Wonoayu yang menderita

gizi kurang pada bulan Juni - Agustus 2013

Sampel

Sampel didefinisikan sebagai bagian dari jumlah dan karateristik yang

dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009)

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah pasien

balita yang tercatat dalam data puskesmas wonoayu kabupaten Sidoarjo bulan

Agustus 2013

Kriteria inklusi sampel meliputi :

a) Balita yang berumur 1 – 5 tahun

b) Menderita gizi kurang yang tercatat dalam bulan Agustus 2013

c) Bertempat tinggal di wilayah kerja PKM Wonoayu

Besar Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penghitungan besar sampel dengan

rumus menurut Ariawan (1998). Adapun penghitungannya sebagai berikut:

n= Z21-α/2 x P(1-P)

6

Page 7: Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

d2

= (1,96)2x 0,5 (0,5)

(0,1)2

= 0,96

O,01

= 96

Keterangan:

n : jumlah balita (besar sampel)

Z21-α/2: standart normal deviasi, α=0,05 maka nilai Z21-α/2= 1,96

P : proporsi pasien balita dengan Gizi kurang. Dari bulan Juni -

Agustus 2013

1-P : proporsi balita yang tidak menderita gizi kurang

d : presisi mutlak yaitu 10%

Cara Pengambilan Sampel

Sampel diperoleh melalui metode wawancara dengan

menggunakan acuan kuesioner.Pengumpulan sampel dengan sistematik

random sampling caranya yaitu daftar jumlah ibu yang mempunyai

balita dengan interval kelipatan dua sampai didapatkan sejumlah 96

sampel (Newman, W. Lawrence, 2006).

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilakukan di wilayah kerja PKM Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

yangakan dilakukan pada tanggal 28Agustus – 7 September 2013.

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PENGUMPULAN DATA

a. Data Primer

7

Page 8: Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

Data diperoleh melalui metode wawancara dengan menggunakan

acuan kuesioner

b. Data Sekunder

Meliputi data tentang penyakit yang sering ditemui di Puskesmas

Wonoayu pada tahun 2013

ALUR PENGUMPULAN DATA

Data pasien balita yang berobat ke Puskesmas Wonoayu dicatat oleh peneliti A berdasarkan Rekam Medis

Peneliti mengisi kuisioner I

Masing – masing peneliti mendatangi alamat responden yang telah ditentukan

Alamat responden tidak ditemukan Alamat responden ditemukan

Tidak dimasukan dalam sampel Dimasukan dalam sampel

Masing – masing peneliti menanyakan adanya faktor risiko Gizi Kurang pada responden

Gizi Kurang Bukan Gizi Kurang8

Page 9: Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

PENGOLAHAN DATA

Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan tahap-

tahap sebagai berikut :

a. Editing Data

Meneliti lengkap tidaknya kuisioner yang sudah diisi, kejelasan

jawabannya, kesesuaian antara jawaban yang satu dengan yang

lainnya serta relevansi jawaban dan keseragaman suatu data.

b. Coding

Mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya.

c. Processing

Proses data dengan melakukan entry pada komputer. Peneliti

memasukkan data ke dalam komputer dengan menggunakan program

pengolahan data yang telah dipilih.

d. Tabulasi Data

Memasukan data-data yang terkumpul ke dalam tabel sehingga

menghasilkan tabel-tabel distribusi frekuensi secara manual.

e. Cleaning

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan data yang sudah

dimasukkan ada kesalahan atau tidak. Kesalahan sangat mungkin

terjadi pada saat entry data.Cara untuk membersihkan data adalah

dengan mengetahui missing data (tidak ada nilai yang hilang),

mengetahui variasi data dan mengetahui konsistensi data.

9

Page 10: Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

ANALISIS DATA

Data yang diperoleh selanjutnya akan diolah secara deskriptif analitik, dan

data disajikan dalam bentuk distribusi program SPSS. Data yang diperoleh secara

deskriptif meliputi variabel pengetahuan, ekonomi dan lingkungan. Data yang diolah

secara analitik yaitu mencari hubungan antara pengetahuan, ekonomi dan

lingkungandengan kejadian gizi kurang yang didasari dengan gejala gizi

kurangdengan menggunakan Chi Square Test.

VARIABEL PENELITIAN

a. Variabel bebas adalah pengetahuan orang tua tentang gizi, ekonomi keluarga,

lingkungan tempat tinggal, pemberian ASI eksklusif, BBLR, status imunisasi,

penyakit kongenital.

b. Variabel terikat adalah kejadian Gizi Kurang.

IV.6 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Tabel IV.1 Definisi operasional variabel

NO VARIABEL DEFINISI

OPERASIONAL

KATEGORI SKALA

1 Pengetahuan ibu

mengenai gizi

balita

Hasil wawancara kepada

ibu yang memiliki balita

usia 1-5 tahun

0. tidak mengetahui

1. mengetahui

Nominal

2 Jenis air minum Hasil observasi terhadap

air yang diminum dan

kebiasaan minum air

0. Tidak memenuhi

syarat

1. Memenuhi syarat

Nominal

3 Kondisi Jamban

rumah

Hasil observasi terhadap

jamban yang digunakan

0. Tidak memenuhi

syarat

1. Memenuhi syarat,

Nominal

10

Page 11: Backup of (Pra)Proposal Penelitian Gizi Kurang

4 Jenis tempat

membuang dan

mengelolah

sampah

Hasil observasi terhadap

tempat sampah yang

digunakan

0. Tidak memenuhi

syarat

1. Memenuhi syarat

Nominal

5 Tingkat

Penghasilan kerja

Hasil perhitungan

mengenai kecukupan

memenuhi kebutuhan

melalui bertanya pada

orang tua

0. Tidak memenuhi

syarat

1. Memenuhi syarat

Nominal

11