BACKUP-RESTORE SYSTEM

23
LAPORAN TAHAP II HIBAH INOVASI TENAGA KEPENDIDIKAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DI UGM HALAMAN JUDUL BACKUP-RESTORE SYSTEM PADA LABORATORIUM KOMPUTER DASAR BESERTA MANUAL PENGGUNAANNYA Oleh: Muchjindar Rudhi Wijanarko Sutriyadi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2020

Transcript of BACKUP-RESTORE SYSTEM

Page 1: BACKUP-RESTORE SYSTEM

LAPORAN TAHAP II HIBAH INOVASI TENAGA KEPENDIDIKAN

UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN KUALITAS

PELAYANAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DI UGM

HALAMAN JUDUL

BACKUP-RESTORE SYSTEM PADA LABORATORIUM KOMPUTER

DASAR BESERTA MANUAL PENGGUNAANNYA

Oleh:

Muchjindar Rudhi Wijanarko

Sutriyadi

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS GADJAH MADA

TAHUN 2020

Page 2: BACKUP-RESTORE SYSTEM

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

RINGKASAN KEGIATAN ..................................................................................... 1

LATAR BELAKANG ............................................................................................. 1

RUANG LINGKUP ............................................................................................... 3

BATASAN KEGIATAN ......................................................................................... 3

TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN ................................................................. 3

TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................................. 4

Persiapan ......................................................................................................... 4

Proses System Preparation Tool ...................................................................... 5

Proses Backup ............................................................................................... 12

LUARAN/OUTPUT KEGIATAN ............................. Error! Bookmark not defined.

PERSONIL KEGIATAN ......................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 3: BACKUP-RESTORE SYSTEM

BACKUP-RESTORE SYSTEM PADA LABORATORIUM KOMPUTER DASAR BESERTA MANUAL PENGGUNAANNYA

RINGKASAN KEGIATAN Setiap lima bulan sekali sebelum awal semester dimulai, staf teknisi komputer laboratorium komputer dasar Program Studi Ilmu Komputer menyiapkan image untuk kebutuhan semua software terinstalasi sesuai dengan semester yang akan berlangsung. Rencana kegiatan ini adalah membuat backup-restore system dual OS Ubuntu dan Windows termasuk aplikasi yang terpasang pada keduanya menggunakan software Clonezilla versi 2.5.2-31 dan DRBL versi 2.5.1-16 beserta pembuatan manual penggunaannya. Dalam kegiatan ini pembuatan backup untuk master proses clone dibutuhkan sebanyak tujuh komputer dengan spesifikasi hardware yang berbeda. Selanjutnya menjalankan System Preparation Tool (Sysprep) pada setiap master harddisk yang berguna untuk mengatur Security Identifier (SID) dan License key pada setiap komputer agar berbeda atau unik. Adapun SID dan License Key diperoleh dari akun Dreamspark UGM (saat ini berubah namanya menjadi Microsoft Azure). Jika tidak dilakukan System Preparation pada harddisk master, maka semua hasil clone pada harddisk target akan bermasalah pada lisensi Windows Operating System (OS) yang digunakan dan pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap keoriginalan Windows OS itu sendiri yang didapatkan dari akun Dreamspark UGM. Singkatnya, System Preparation Tool ini dijalankan pada harddisk master Labkomdas. Kemudian setelah master clone selesai dibuat proses selanjutnya adalah me-restore sistem tersebut ke 96 personal komputer dan 21 i-Mac baik menggunakan jaringan komputer via LAN maupun secara local harddisk. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meng-efisiensikan waktu penanganan sumber daya hardware yang banyak dan dibutuhkan proses maintenance perangkat lunak menjadi lebih cepat.

LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini materi praktikum yang berjalan

di laboratorium komputer dasar secara lambat laun mengalami perubahan. Setiap

semester sekali biasanya terdapat beberapa penyesuaian pengaturan komputer

maupun pengaturan tambahan pada aplikasi yang terpasang di dalamnya. Hal

tersebut menjadi latar belakang pembuatan master komputer yang dilakukan secara

rutin sebelum awal semester yang akan berlangsung.

Dalam melakukan hal tersebut, staf teknisi laboratorium komputer dasar Program

Studi Ilmu Komputer mendapat tugas untuk membuat master clone berdasarkan

spesifikasi komputer yang ada di ruang laboratorium komputer. Langkah pertama yang

dilakukan adalah dengan mengambil salah satu komputer di ruangan yang akan

dijadikan sampel pembuatan master. Setelah pembuatan master selesai kemudian

perlu dilakukan System Preparation Tool. Setelah proses System Preparation Tool

Page 4: BACKUP-RESTORE SYSTEM

selesai, kemudian harddisk master tersebut dijadikan image yang nantinya akan di-

restore ke semua komputer di ruangan tersebut menggunakan software DRBL.

System Preparation Tool (sysprep) adalah sebuah tool yang didesain untuk

sistem administrator corporate, OEMs dan bagi yang ingin menginstall Windows OS di

beberapa PC. Sysprep ini berguna untuk memodifikasi sistem yang ada, yang telah

tertanam pada PC tersebut, seperti mengkofigurasi ulang License Key (CD Key),

Security Identifier, Owner, IP Address, dan Computer Name.

Proses cloning dapat diartikan sebagai penyalinan suatu isi harddisk yang satu

ke dalam harddisk yang lain, sehingga isi kedua harddisk tersebut sama persis dalam

satu komputer ataupun antar komputer. Cloning harddisk dilakukan untuk

mempercepat proses penginstalan software yang memiliki spesifikasi hardware yang

sama ataupun hampir sama, agar nantinya tidak banyak terjadi pendeteksian ulang

perangkat keras sehingga sangat kecil sekali kemungkinan terjadinya konflik antar

hardware.

Pada kegiatan clone ini, penulis menggunakan software Clonezilla versi 2.5.2-31

yang dapat melakukan penyalinan harddisk secara local, dan DRBL versi 2.5.1-16

yang dapat melakukan penyalinan harddisk melalui jaringan komputer (network)

dengan media kabel UTP dan disamping itu software ini telah menyertakan driver

network card yang support dengan built-in mainboard produksi tahun 2017 akhir.

Clone via network ini dilakukan dengan alasan lebih cepat prosesnya karena tanpa

membongkar isi dalam komputer kemudian mengambil harddisk dan menyalinnya

dengan cara konvensional.

Page 5: BACKUP-RESTORE SYSTEM

RUANG LINGKUP

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka ruang

lingkup permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut:

1. Prosedur apa saja yang dipersiapkan sebelum menjalankan proses System

Preparation Tool pada harddisk master?

2. Setelah proses System Preparation Tool selesai, bagaimanakah cara membuat

image master clone kemudian disimpan pada media lain agar dapat menghemat

penggunaan jumlah harddisk?

BATASAN KEGIATAN

Batasan kegiatan dalam backup-restore system beserta pembuatan manual

penggunaannya ini adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan bootable Software Clonezilla Server dan Clonezilla Live ke media flash

disk yang saat ini media tersebut nyaman digunakan karena murah dan mudah

dibawa.

2. Proses backup-restore system disimpan dalam bentuk image agar dapat diakses

melalui network.

3. Pembuatan manual penggunaan atau tutorial agar proses clone harddisk mudah

dipelajari.

TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

Tujuan dari kegiatan backup-restore system beserta pembuatan manual

penggunaannya ini adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi dalam penggunaan waktu pada instalasi Operating System beserta

Software Application di bawahnya.

2. Kemudahan dalam pekerjaan maintenance jika terjadi kerusakan software atau

perubahan konfigurasi sistem akibat human error pada suatu praktikum yang telah

berlangsung.

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah memberikan kemudahan dan

efisiensi bagi staf teknisi komputer atau laboran dalam menangani troubleshooting

software, serta memperlancar kegiatan belajar mengajar praktikum bagi

intruktur/dosen kepada praktikan (peserta praktikum).

Page 6: BACKUP-RESTORE SYSTEM

TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN

Di dalam pekerjaan ini terdapat beberapa tahapan kegiatan, diantaranya adalah:

Persiapan

Beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum dimulai proses backup sebuah harddisk

adalah:

- Software Clonezilla

Software Clonezilla digunakan untuk penyalinan yang bersifat local harddisk.

Download software didapat dari website resminya di http://clonezilla.org. Ada dua

pilihan media yang tersedia, yakni berkas ISO yang bisa dijadikan bootable CD atau

berkas zip yang bisa dipasang pada USB flash disk. Adapun detail berkas ISO

ataupun ZIP yang akan diunduh juga terdapat spesifikasi arsitektur CPU yang

dibutuhkan dalam komputer target yang akan diinstall.

Pada kegiatan ini berkas yang diunduh adalah ZIP yang akan dipasang pada dua

buah USB flash disk. Adapun ZIP yang diunduh untuk spesifikasi arsitektur AMD64

untuk bootable i-Mac, dan i686-PAE untuk bootable personal komputer berbasis

intel.

- Software DRBL

Software DRBL digunakan untuk penyalinan harddisk secara network. Download

software didapat dari website resminya di https://DRBL.org/download. Seperti halnya

pada Clonezilla, berkas yang tersedia ada ISO dan ZIP disamping itu juga terdapat

spesifikasi arsitektur CPU yang dibutuhkan dalam komputer target yang akan

diinstall.

Pada kegiatan ini berkas yang diunduh adalah ZIP yang akan dipasang pada satu

buah USB flash disk. Adapun ZIP yang diunduh untuk spesifikasi arsitektur i686-PAE

untuk bootable personal komputer berbasis Intel.

- Harddisk Master dan Target

Perlu diperhatikan bahwa harddisk backup atau bisa disebut dengan harddisk target

yang akan digunakan sebagai media penyimpanan minimal ukuran kapasitas

Megabyte-nya sama dengan ukuran harddisk master, semisal kapasitas harddisk

master 500GB maka minimal yang dibutuhkan kapasitas untuk harddisk target

adalah 500GB.

Pada kegiatan ini, harddisk yang digunakan sebagai backup hasil clone untuk unit

i-Mac menggunakan satu buah harddisk Portable kapasitas 1,5 TB dan satu buah

harddisk Portable kapasitas 1,5 TB untuk menyimpan file imagenya. Sedangkan

Page 7: BACKUP-RESTORE SYSTEM

untuk personal komputer berbasis Intel membutuhkan satu buah harddisk internal

kapasitas 2 TB untuk menyimpan file image clone yang terdiri dari tujuh spesifikasi

mainboard yang berbeda jenis.

Proses System Preparation Tool

Setelah proses pembuatan harddisk master selesai, maka selanjutnya menjalankan

proses System Preparation Tool (sysprep). Di dalam ini sysprep ini terdapat pilihan

Generalisasi, fitur ini memungkinkan adanya pengaturan hardware yang tak sama.

Selain itu sysprep memberikan beberapa manfaat yang diantaranya:

1. Menghapus sistem data dari Windows

Sysprep mampu menghapus semua informasi khusus pada sistem Windows yang di

install, termasuk juga tanda pengenal keamanan komputer yang dikenal dengan

istilah SID.

2. Mengkonfigurasi Windows ke modus Audit

Modus Audit memungkinkan untuk menginstall aplikasi pihak ketiga atau perangkat

driver, serta menguji fungsionalitas dari sebuah komputer.

3. Mengkonfigurasi ke Windows Welcome

Secara umum, sysprep dapat mengkonfigurasi sistem boot ke Windows Welcome

sebelum memberikan informasi owner. Selain itu, sysprep dapat mengatur ulang

Windows Product Activation hingga tiga kali.

Berikut adalah langkah-langkah melakukan proses System Preparation Tool:

Page 8: BACKUP-RESTORE SYSTEM
Page 9: BACKUP-RESTORE SYSTEM
Page 10: BACKUP-RESTORE SYSTEM

Setelah komputer shutdown, maka tahap selanjutnya adalah melakukan image

master menggunakan software clonezilla dan kemudian image master tersebut di-

clone via jaringan LAN ke sejumlah PC target menggunakan software DRBL.

Mengenai langkah-langkah image master menggunakan software clonezilla dan

clone via jaringan LAN ke sejumlah PC target menggunakan software DRBL dibahas

pada subbab Proses Backup di bawah.

Jika image master berhasil melakukan restore ke beberapa PC target

menggunakan jaringan LAN, maka berikut ini adalah tampilan PC target yang

dinyalakan:

Page 11: BACKUP-RESTORE SYSTEM
Page 12: BACKUP-RESTORE SYSTEM
Page 13: BACKUP-RESTORE SYSTEM
Page 14: BACKUP-RESTORE SYSTEM

Proses Backup

- Software Clonezilla

Setelah pembuatan tujuh buah master harddisk dengan spesifikasi mainboard

berbasis intel yang berbeda jenis dan satu buah master unit i-Mac selesai yang

masing-masing di dalamnya telah terinstalasi Operating System beserta Software

Application yang dibutuhkan, maka tahap selanjutnya adalah membuat harddisk

backup dengan menggunakan software Clonezilla Live yang sudah terpasang pada

USB flash disk. Proses backup harddisk master pada langkah ini akan menghasilkan

tujuh buah harddisk internal kapasitas 500 GB untuk spesifikasi mainboard berbasis

Intel dan satu buah harddisk portable kapasitas 2 TB untuk unit i-Mac.

Membuat USB Bootable CloneZilla dengan Rufus

Saat ini media instalasi Sistem Operasi atau menjalankan live cd tidak lagi harus

menggunakan DVD Drive lagi, tapi bisa menggunakan flashdisk. Bila menggunakan

DVD Drive harus melakukkan Burn DVD blank. Pada flashdisk bisa menggunakan

software untuk menjadikan flashdisk sebagai media boot Sistem Operasi. Pada

tutorial ini akan digunakan software rufus untuk membuat USB bootable.

1. Persiapan

Ada beberapa yang harus dipersiapkan untuk membuat USB Bootable CloneZilla

dengan flashdisk:

Flashdisk min 1 GB

Software rufus, unduh di https://rufus.ie/

CloneZilla, unduh di https://clonezilla.org/downloads.php

Novicorp Bootable USB Test, unduh di https://www.majorgeeks.com/files/

details/bootable_usb_test.html

2. Langkah–langkah

Masukkan flashdisk pada port komputer atau laptop

Jalankan Software Rufus, Klik Device Pilih flashDisk, Klik Select, Pilih ISO

CloneZilla, kemudian klik Start

Page 15: BACKUP-RESTORE SYSTEM

Buka Software Novicorp Bootable USB Test, Klik USB or HDD, Pilih Flashdisk,

kemudian klik Start

Page 16: BACKUP-RESTORE SYSTEM

Bila USB Bootable CloneZilla berfungsi, maka muncul seperti ini

Membuat Image Master

Secara umum Clonezilla tidak memiliki user interface yang menarik, tidak ada GUI

(Graphical User Interface). Tampilan yang muncul semuanya hanya berupa teks saja

Page 17: BACKUP-RESTORE SYSTEM

Bagi user yang asing dengan Linux, mungkin tampilan seperti ini kurang familiar.

Namun jangan kuatir, Clonezilla cukup mudah digunakan. Asal kita mau membaca

baik-baik setiap informasi tampilan yang muncul. Adapun langkah-langkah yang

kami ulas di sini dapat diikuti dengan jelas. Karena tampilan menu yang digunakan

semuanya berbasis teks, maka kita perlu menggunakan tombol panah atas/bawah

untuk mengarahkan kursor (menu yang terpilih di-highlight merah), tombol Tab, dan

Enter untuk memilih/mengaktifkan menu tertentu.

Kita akan diminta memilih bahasa yang akan digunakan untuk menu-menu

selanjutnya. Cukup tekan Enter untuk memilih default bahasa Inggris.

Tampilan berikutnya adalah pilihan untuk mengganti keymap. Ini berhubungan

dengan pengaturan keyboard (misalnya piliah layout QWERTY atau DVORAK, dan

sebagainya). Penulis sendiri tidak menggunakan pilihan ini & memilih “Don’t touch

keymap”

Page 18: BACKUP-RESTORE SYSTEM

Sampailah pada menu utama Clonezilla seperti tampilan berikut ini. Untuk memulai

masuk ke menu utama Clonezilla, tekan Enter pada pilihan “Start Clonezilla”.

Kita akan disodori 2 pilihan seperti tampilan berikut ini :

Dua pilihan tersebut adalah :

o device-image : pilihan ini digunakan bila kita ingin membuat backup dari

harddisk ke image & sebaliknya bila kita ingin melakukan

restore dari image.

o device-device : pilihan ini digunakan bila kita ingin melakukan “cloning” dari

sebuah harddisk ke harddisk yang lain.

Pada contoh ini penulis ingin membuat backup harddisk menjadi sebuah backup

image. Tekan Enter untuk melanjutkan ke langkah berikutnya. Karena penulis

memilih untuk bekerja dengan “device-image”, Clonezilla akan meminta untuk

menentukan di mana lokasi tempat menyimpan “image” hasil backup.

Page 19: BACKUP-RESTORE SYSTEM

Ada beberapa pilihan yang tersedia untuk menempatkan image hasil backup:

o local_dev : ini dipakai bila tempat penyimpanan image berada pada

komputer yang sama, misalnya bila kita ingin menggunakan

USB harddisk eksternal untuk menyimpan hasil backup.

o SSH server : bila kita ingin menyimpan image hasil backup ke komputer lain

melalui protokol SSH.

o Samba server : pilihan ini memungkinkan kita untuk menyimpan image hasil

backup ke Windows share folder.

o NFS server : kita juga bisa memilih untuk menyimpan image hasil backup ke

NFS server.

Pada contoh ini penulis ingin menyimpan hasil backup pada sebuah USB flashdisk.

Penulis arahkan pilihan pada local_dev lalu menekan Enter. Clonezilla akan

memberitahu kita untuk memasangkan USB disk dan menunggu sekitar 5 detik

sampai USB disk tersebut dikenali oleh OS. Tampilan yang muncul seperti berikut

ini :

Untuk melanjutkan proses kita tinggal menekan tombol Enter.

Clonezilla akan mencoba mendeteksi semua media harddisk yang terpasang pada

komputer ini, baik harddisk internal maupun harddisk eksternal yang terpasang

pada port USB:

Page 20: BACKUP-RESTORE SYSTEM

Pada contoh ini USB flashdisk akan dikenali sebagai /dev/sdb1. Penulis tinggal

mengarahkan kursor ke baris kedua tersebut dan menekan Enter untuk

melanjutkan proses backup.

Jika dalam USB tersebut terdapat beberapa folder, kita bisa memilih folder untuk

menyimpan hasil backup. Pada contoh ini USB penulis masih kosong, jadi yang

muncul hanya pilihan “Top_directory_in_the_local_device” seperti tampilan berikut

ini :

Page 21: BACKUP-RESTORE SYSTEM

Jika ada folder dalam media USB tadi, tampilannya menjadi seperti contoh berikut

ini :

Meskipun demikian hanya folder yang ada pada top directory yang bisa digunakan.

Misalnya kita tidak bisa memilih lagi subfolder “Backup_Laptop” dalam folder

“Backup” tersebut. Setelah memilih folder, kita tinggal menekan tombol Enter untuk

melanjutkan.

Clonezilla akan melakukan mounting USB disk tersebut pada direktori

/home/partimag seperti tampilan berikut ini :

Tekan tombol Enter untuk melanjutkan ke proses berikutnya.

Page 22: BACKUP-RESTORE SYSTEM

Pada langkah berikutnya kita diberi pilihan untuk menentukan apakah ingin

menggunaan mode yang sederhana (Beginner) atau yang lebih teknis (Expert).

Penulis pilih mode Beginner kemudian menekan Enter untuk melanjutkan proses:

Pada langkah ini kita bisa memilih bagian hardisk mana yang akan di-backup.

Opsi savedisk berguna bila kita ingin membuat full-backup dari sebuah harddisk,

sementara pilihan saveparts bila kita ingin mem-backup partisi tertentu saja. Pada

contoh ini penulis ingin membuat full-backup dari internal harddisk, jadi saya pilih

menu savedisk.

Selanjutnya penulis diminta untuk memasukkan nama image hasil backup:

Tekan tombol Enter untuk melanjutkan ke proses berikutnya.

Langkah selanjutnya kita harus menentukan harddisk mana yang akan di-backup

(dengan kata lain kita memilih mana backup source-nya). Pada contoh ini penulis

ingin mem-backup Operating System Windows 7 Dan Ubuntu 14.04 . Harddisk

internal tersebut dikenali sebagai /dev/sda seperti contoh di bawah ini:

Page 23: BACKUP-RESTORE SYSTEM

Kita dapat memilih untuk melakukan filesystem check (seperti fsck) terlebih dahulu

pada backup source :

Penulis memilih untuk tidak melakukan filesystem check, membiarkan kursor pada

opsi “Skip checking/repairing source filesystem” & menekan tombol Enter untuk

melanjutkan proses.

Demikian pula pada hasil backup, kita bisa memilih untuk melakukan cek pada

hasil backup-nya seperti pada tampilan menu berikut ini :

Dengan opsi cek ini kita ingin memastikan bahwa hasil backup nantinya bisa

digunakan untuk proses restore. Percuma saja kita membuat backup bila nantinya

hasil backup tersebut tidak bisa dipakai untuk mengembalikan sistem pada kondisi

semula. Dengan kata lain proses cek ini memastikan backup image-nya

“restorable”.