Makalah Backup Recovery

30
PARTITIONING, BACKUP AND RECOVERY Oleh: NAMA : KOMANG ARIASA NIM : 1215051067 KELAS : III B JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2013

description

Sekilas tentang materi backup and recovery

Transcript of Makalah Backup Recovery

Page 1: Makalah Backup Recovery

PARTITIONING, BACKUP

AND RECOVERY

Oleh:

NAMA : KOMANG ARIASA

NIM : 1215051067

KELAS : III B

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2013

Page 2: Makalah Backup Recovery

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan

Yang Maha Esa karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Partitioning, Backup and Recovery ” tepat

pada waktunya.

Saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Saya

menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari bentuk,

susunan kalimat, maupun cara penulisannya.

Oleh karena itu, saya sangat mengharap kritik dan saran yang membangun

demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Singaraja, 26 November 2013

Penyusun

Page 3: Makalah Backup Recovery

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................

Daftar Isi .............................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ...............................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................

1.3 Tujuan ...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Partitioning .................................................................................

2.2 Alasan Melakukan Partitioning .....................................................................

2.3 Tipe Partitioning dan Cara Melakukan di MySQL ........................................

2.4 Mengolah Partisi Basis Data .........................................................................

2.5 Pengertian Backup and Recovery ..................................................................

2.6 Metode dan Macam – Macam Backup Data ..................................................

2.7 Skema Mekanisme Recovery ........................................................................

2.8 Teknik dan Cara Melakukan Recovery .........................................................

2.9 Server Log .....................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

i

ii

1

1

2

3

3

3

8

11

13

19

21

23

26

27

Page 4: Makalah Backup Recovery

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer

secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program

komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat lunak

yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri (query) basis data

disebut sistem manajemen basis data.

Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh

berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi

diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data

dapat meningkatkan daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat

mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi

dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk

segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada. Banyak

aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain semua

transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses

regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi

pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan

dagang, pencatatan data pegawai beserta aktifitasnya termasuk operasi

penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya.

Dengan berbagai kelebihan dan manfaat yang dimiliki dalam basis data

maka basis data tidak terlepas dari adanya partitioning, backup and recovery

yang sangat membantu dalam pembuatan basis data. Partitioning, backup and

recovery ini sangat penting dan tidak dapat dilupakan begitu saja dalam

pembuatan basis data. Berdasarkan dari hal diatas maka penulis membuat

makalah mengenai partitioning, backup and recovery.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa itu partitioning?

1.2.2 Mengapa perlu melakukan partitioning?

Page 5: Makalah Backup Recovery

2

1.2.3 Apa saja tipe partitioning dan bagaimana cara melakukannya pada

MySQL?

1.2.4 Bagaimana cara mengolah partisi basis data?

1.2.5 Apa itu backup and recovery?

1.2.6 Apa saja metode dan macam – macam backup data?

1.2.7 Bagaimana skema mekanisme recovery?

1.2.8 Apa saja teknik dan bagaimana cara melakukan recovery?

1.2.9 Apa itu server log?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui tentang pertitioning.

1.3.2 Untuk mengetahui alasan perlunya melakukan partitioning.

1.3.3 Untuk mengetahui tipe partitioning dan cara melakukannya pada

MySQL.

1.3.4 Untuk mengetahui cara mengolah pastisi basis data.

1.3.5 Untuk mengetahui tentang backup and recovery.

1.3.6 Untuk mengetahui metode dan macam – macam backup data.

1.3.7 Untuk mengetahui skema mekanisme recovery.

1.3.8 Untuk mengetahui teknik dan cara melakukan recovery.

1.3.9 Untuk mengetahui tentang server log.

Page 6: Makalah Backup Recovery

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Partitioning

Partitioning adalah sebuah teknik untuk menempatkan data - data table

atau index yang berbentuk page ke dalam partisi - partisi yang terpisah dalam

sebuah atau beberapa file group. Fitur table dan index partitioning mulai

dikenal pada SQL Server 2005 dan hanya ada pada edisi Enterprise dan

Developer. Fitur ini tidak ada pada edisi Standard dan Workgroup.

2.2 Alasan Melakukan Partitioning

Pada table yang berukuran sangat besar (jumlah barisnya sangat banyak)

maka partitioning membantu untuk membagi sebuah data yang besar menjadi

beberapa partisi yang lebih kecil sehingga mudah dikelola. Pembuatan partisi

- partisi ini memungkinkan performa yang lebih baik melalui operasi parallel.

Partitioning yang dimaksud pada uraian ini dikenal secara umum sebagai

horizontal partitioning, yang maksudnya adalah pembagian partisi dilakukan

pada baris-baris table. Hal ini berbeda dengan vertical partitioning yang

pembagiannya dilakukan pada kolom -kolom table.

Partitioning juga memungkinkan kita untuk mendistribusikan data-data di

suatu tabel yang sama ke filesystem yang berbeda di tempat yang berbeda pula.

MySQL mendukung horizontal partitioning yang berarti row-row yang

berbeda akan didistribusikan ke partisi yang berbeda.

2.3 Tipe Partitioning dan Cara Melakukan di MySQL

Sebelum melakukan partisi tabel cek lebih dahulu apa databasenya suport

partisi atau tidak, caranya setelah masuk ke console MySQL ketikan perintah

dibawah ini :

SHOW VARIABLES LIKE '%partition%';

+-------------------+-------+

| Variable_name | Value |

+-------------------+-------+

Page 7: Makalah Backup Recovery

4

| have_partitioning | YES +

+-------------------+-------+

1 row in set (0.06 sec)

Ada empat tipe partition yang didukung oleh MySQL, berikut adalah

deskripsi dari keempat tipe tersebut:

1. Range partitioning

Range partition adalah pembagian suatu tabel ke dalam beberapa

bagian berdasarkan range (rentang) nilai tertentu. Range partition ini cocok

digunakan pada kolom yang memiliki distribusi nilai yang merata. Tabel

yang dipartisi menggunakan range dipartisi dimana setiap partisinya

memiliki row yang mengandung variabel yang berada pada rentang nilai

tertentu. Rentang nilai (range) dapat kontinu tetapi tidak overlap dan

didefinisikan melalui operator VALUES LESS THAN. Partisi jenis ini akan

berguna pada kondisi sebagai berikut:

a) Jika kita ingin menghapus data lama, terutama untuk data yang besar,

kita dapat melakukan penghapusan ataupun perubahan secara efisien.

contoh : DELETE FROM employees WHERE YEAR(separated) <=

1990;

b) Jika kita ingin menggunakan kolom berisikan tanggal atau waktu.

c) Jika kita akan sering menjalan query yang bergantung pada kolom yang

dipartisi. Contoh pembuatan range partition ini adalah sebagai berikut :

CREATE TABLE tbl_penjualan (

id INT NOT NULL,

nama VARCHAR(30),

tgl_transaksi DATE NOT NULL DEFAULT '1970-01-01'

)

PARTITION BY RANGE ( YEAR(tgl_transaksi) ) (

PARTITION p0 VALUES LESS THAN (1990),

PARTITION p1 VALUES LESS THAN (1995),

PARTITION p2 VALUES LESS THAN (2000),

PARTITION p3 VALUES LESS THAN MAXVALUE

);

Page 8: Makalah Backup Recovery

5

contoh di atas membuat partisi berdasarkan tahun transaksi, jadi

transaksi yg dari tahun 1990 akan masuk ke partisi p0, kemudian dari

tahun 1995 akan masuk ke partisi p1, kemudian yang dari tahun 2000

akan masuk ke partisi p2 dan selebihnya akan masuk ke partisi p3.

2. List partitioning

Konsep pada list partition adalah data dikelompokkan berdasarkan

nilai datanya. Cocok untuk kolom yang variasi nilainya tidak banyak. Misal

data kota berdasarkan wilayah provinsi. List : Jember, Malang, Surabaya

pada partisi Jawa Timur; Bandung, Cirebon pada partisi Jawa Barat. Jadi

list partition ini berdasarkan list dari suatu segmen, sehingga data-datanya

di list terlebih dahulu.

Pada list partitioning, setiap partisi didefinisikan dan diklasifikasikan

berdasarkan keanggotaan sebuah nilai suatu kolom terhadap suatu daftar

nilai. Partisi dilakukan oleh perintah PARTITION BY LIST(expr) di mana

expr adalah nama kolom yang hendak dijadikan dasar partisi dan setiap

partisi didefinisikan melalui perintah VALUES IN (value_list) di mana

value_list adalah daftar bilangan bulat yang dipisahkan oleh koma. Contoh

pembuatan list partition ini yaitu sebagai berikut :

CREATE TABLE tbl_pegawai (

kode_pegawai VARCHAR(30),

kode_golongan INT,

nama_lengkap VARCHAR(255)

)

PARTITION BY LIST(kode_golongan) (

PARTITION p0 VALUES IN (1, 2, 3),

PARTITION p1 VALUES IN (4, 5, 6)

);

contoh diatas membuat partisi berdasarkan golongan pegawai, jadi pegawai

dengan golongan 1, 2 dan 3 akan masuk ke partisi p0 sedangkan karyawan

dengan golongan 4, 5 dan 6 akan masuk ke partisi p1.

3. Column partitioning

Page 9: Makalah Backup Recovery

6

Column partition memungkinkan penggunaan beberapa kolom dalam

kunci partisi. Semua kolom ini diperhitungkan baik untuk tujuan

menempatkan baris dalam partisi dan untuk menentukan partisi yang harus

diperiksa untuk pencocokan baris dalam pemangkasan partisi . Selain itu,

kedua partisi range columns dan partisi list columns ini juga mendukung

penggunaan kolom non - integer untuk menentukan rentang nilai atau

anggota daftar . Berikut merupakan contoh penggunaan pastisi column :

CREATE TABLE customers_3 (

first_name VARCHAR ( 25 ) ,

last_name VARCHAR ( 25 ) ,

street_1 VARCHAR ( 30 ) ,

street_2 VARCHAR ( 30 ) ,

city VARCHAR ( 15 ) ,

renewal DATE

)

PARTITION BY RANGE COLUMNS ( renewal) (

PARTITION pWeek_1 VALUES LESS THAN ( '2010 - 02-09 ' ) ,

PARTITION pWeek_2 VALUES LESS THAN ( '2010 - 02-15 ' ) ,

PARTITION pWeek_3 VALUES LESS THAN ( '2010 - 02-22 ' ) ,

PARTITION pWeek_4 VALUES LESS THAN ( '2010 - 03-01 ' )

) ;

4. Hash partitioning

Penggunaan hash partition ini jika tidak cocok dengan RANGE

ataupun LIST Partition. Partisi dengan hash dilakukan untuk menjamin

pendistribusian yang adil (seragam) pada setiap data yang dimasukkan.

Dengan partisi jenis ini, kita tidak perlu mendefinisikan keanggotaan setiap

partisi. Kita hanya perlu menspesifikasi suatu ekspresi yang memiliki input

suatu nilai kolom dan mempunyai output nomor partisi dari data tersebut.

Contoh penggunaan hast partition ini yaitu sebagai berikut :

CREATE TABLE tbl_pegawai (

kode_pegawai VARCHAR(30),

kode_golongan INT,

Page 10: Makalah Backup Recovery

7

nama_lengkap VARCHAR(255)

)

PARTITION BY HASH( kode_pegawai )

PARTITIONS 4;

contoh diatas membuat partisi berdasarkan kode pegawai, jadi data pegawai

akan di pecah menjadi empat partisi, dan yg mengatur sebuah kode pegawai

masuk ke partisi yang mana langsung di atur otomatis oleh MySQL

5. Key partitioning

Partisi dengan key memiliki prinsip yang hampir sama dengan hash

partitioning. Yang menjadi perbedaan adalah fungsi hashing untuk partisi

jenis ini dibuat langsung oleh server MySQL dengan fungsi MD5() pada

MySQL Clusters. Untuk storage engine yang lain, server telah

mengembangkan fungsi yang menerapkan algoritma yang hampir sama

bernama PASSWORD(). Penggunaan key partitioning ini yaitu :

CREATE TABLE tbl_nama (

id INT NOT NULL PRIMARY KEY,

nama_lengkap VARCHAR(255)

)

PARTITION BY KEY()

PARTITIONS 2;

Contoh diatas membuat partisi berdasarkan primary key yang bernama id,

jadi data dari tbl_nama akan di pecah menjadi 2 partisi, dan yang mengatur

sebuah data masuk ke partisi yang mana, diatur otomatis oleh MySQL/

dalam rancangan basis data.

Page 11: Makalah Backup Recovery

8

Dan 2 metode composite (gabungan) yaitu :

1. Composite range-list partition

Konsep composite range-list partition ini menggabungkan partisi range

dan list. Jika pada tabel mahasiswa, NIM dipartisi secara range,

sedangkan untuk mendapatkan NIM sekian yang tinggal di wilayah

provinsi Jawa Timur itu apa saja, maka menggunakan list. Jadi dipartisi

kemudian di list berdasarkan kriteria tertentu.

2. Composite range-hash partition

Composite range - hash partition merupakan konsep menggabungkan

range partition dan hash partition. Sehingga partisi-partisi yang telah

dibuat berdasarkan range/rentang akan dipartisi lagi ke dalam beberapa

bagian berdasarkan hash.

2.4 Mengolah Partisi Basis Data

a. Manajemen range dan list partitions

Partisi range dan list sangat berkaitan dengan bagaimana menambah

dan mendrop partisi yang ditangani. Mendrop partisi range dan list lebih

mudah daripada menambah satu, untuk melakukan drop biasanya

dilakukan dengan pernyataan ALTER TABLE dengan klausa DROP

PARTITION. Berikut ini merupakan contoh cara penggunaannya

mysql> CREATE TABLE tr (id INT, name

VARCHAR(50),purchased DATE)

-> PARTITION BY RANGE(YEAR(purchased)) (

-> PARTITION p0 VALUES LESS THAN (1990),

-> PARTITION p1 VALUES LESS THAN (1995),

Page 12: Makalah Backup Recovery

9

-> PARTITION p2 VALUES LESS THAN (2000),

-> PARTITION p3 VALUES LESS THAN (2005)

-> );

mysql> INSERT INTO tr VALUES

-> (1, 'desk organiser', '2003-10-15'),

-> (2, 'CD player', '1993-11-05'),

-> (3, 'TV set', '1996-03-10'),

-> (4, 'bookcase', '1982-01-10'),

-> (5, 'exercise bike', '2004-05-09'),

-> (6, 'sofa', '1987-06-05'),

-> (7, 'popcorn maker', '2001-11-22'),

-> (8, 'aquarium', '1992-08-04'),

-> (9, 'study desk', '1984-09-16'),

-> (10, 'lava lamp', '1998-12-25');

Untuk melihat barang-barang yang seharusnya dimasukkan ke p2

partisi seperti yang ditunjukkan di sini :

mysql> SELECT * FROM tr

-> WHERE purchased BETWEEN '1995-01-01' AND '1999-12-31';

+------+-----------+------------+

| id | name | purchased |

+------+-----------+------------+

| 3 | TV set | 1996-03-10 |

| 10 | lava lamp | 1998-12-25 |

+------+-----------+------------+

Untuk mendrop partisi bernama p2, jalankan perintah berikut :

mysql> ALTER TABLE tr DROP PARTITION p2;

Untuk menambahkan partisi range atau daftar baru ke tabel dipartisi

sebelumnya, gunakan ALTER TABLE ... ADD PARTITION. Untuk tabel

yang dipartisi oleh RANGE, ini dapat digunakan untuk menambahkan rsnge

baru ke akhir dari daftar partisi yang ada . Contoh penggunaannya adalah

sebagai berikut :

Page 13: Makalah Backup Recovery

10

CREATE TABLE employees (

id INT NOT NULL,

fname VARCHAR(50) NOT NULL,

lname VARCHAR(50) NOT NULL,

hired DATE NOT NULL

)

PARTITION BY RANGE( YEAR(hired) ) (

PARTITION p1 VALUES LESS THAN (1991),

PARTITION p2 VALUES LESS THAN (1996),

PARTITION p3 VALUES LESS THAN (2001),

PARTITION p4 VALUES LESS THAN (2005)

);

ALTER TABLE employees ADD PARTITION (

PARTITION p5 VALUES LESS THAN (2010),

PARTITION p6 VALUES LESS THAN MAXVALUE

);

b. Manajemen Hash Partition dan Key Partition

Tabel yang dipartisi oleh hash partition dan key partition sangat mirip

satu sama lain dan sangat berkaitan dengan membuat perubahan dalam

setup partisi. Berikut ini merupakan cara menajemen hash partition dan key

partition : Misalkan kita memiliki tabel yang berisi data tentang klien, yang

terbagi menjadi dua belas partisi. Tabel klien didefinisikan sebagai

ditunjukkan di sini :

CREATE TABLE clients (

id INT,

fname VARCHAR(30),

lname VARCHAR(30),

signed DATE

)

PARTITION BY HASH( MONTH(signed) )

PARTITIONS 12;

Page 14: Makalah Backup Recovery

11

Untuk mengurangi jumlah partisi 12 sampai 8, jalankan perintah

ALTER TABLE berikut :

mysql> ALTER TABLE clients COALESCE PARTITION 4;

Untuk meningkatkan jumlah partisi untuk tabel klien dari 12 sampai 18

menggunakan ALTER TABLE ... ADD PARTITION seperti yang

ditunjukkan di sini :

ALTER TABLE klien ADD PARTITION PARTISI 6 ;

2.5 Pengertian Backup and Recovery

Sebagai seorang DBA tentunya kita tidak berharap data yang tersimpan di

dalam database hilang karena suatu sebab misalnya hard disk bad sector, server

hilang, kebakaran atau yang lain. Untuk mencegah kehilangan data, tentunya

kita harus melakukan backup database secara berkala, sehingga jika terjadi

kejadian seperti di atas kita bisa langsung mengembalikan data sesuai dengan

backup database terakhir.

Pengertian backup merupakan suatu kegiatan untuk menyimpan database

dalam bentuk datafile, control file dan archieve log ke dalam media

penyimpanan lain seperti disk atau tape. Backup data adalah memindahkan

atau menyalin kumpulan informasi (data) yang tersimpan di dalam hardisk

komputer yang biasanya dilakukan dari satu lokasi/perangkat ke

lokasi/perangkat lain. Fungsinya yaitu kita masih mempunyai cadangan data

dari data yang hilang/rusak/terhapus, baik yang disebabkan oleh kesalahan kita

sendiri atau faktor lain di luar kemampuan kita, seperti: terkena virus, file rusak

(tidak bisa dibuka), perangkat komputer error/bermasalah, mati listrik,

bencana, dan lain sebagainya. Dengan begitu cadangan data yang sudah kita

simpan tersebut dapat kita gunakan kembali sebagai pengganti data yang telah

hilang/rusak/terhapus tadi. Fungsi back up data lebih mengacu pada faktor

keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan komputer.

Sedangkan pengertian recovery merupakan suatu proses untuk

mengupdate database dengan file backup yang telah disimpan terakhir kalinya.

Kegunaan dari proses ini adalah kemudahan serta keefektifan proses input data

dari data backup-an. Misalnya saat sistem operasi komputer kita sudah normal

Page 15: Makalah Backup Recovery

12

dan MySQL juga sudah stabil maka kita tidak perlu lama-lama lagi memasukan

data lama. Kita hanya perlu merecovery data yang sebelumnya yang telah di

back-up. Ada dua cara untuk melakukan Backup dan Recovery yaitu :

1. Physical Backup

Contohnya : RMAN Backup dan Restore

2. Logical Backup

Contohnya : Export dan Import, Flashback

Strategi Backup

Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan

backup data. Metode yang digunakan juga bervariasi tergantung pada data yang

digunakan. Tipe-tipe backup yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

Full Backup. Umum digunakan untuk menyalin semua data yang berada

pada media data asal.

Differential Backup. Digunakan untuk melakukan penyalinan terhadap

data yang mengalami perubahan berdasarkan kejadian khusus seperti

tanggal atau even khusus lainnya.

Incremental. Digunakan untuk melakukan penyalinan terhadap data yang

yang mengalami berubahan.

Pembuatan data backup juga dapat dilakukan dengan membagi data

berdasarkan dua kategori tipe data berikut:

System backup. Digunakan untuk melakukan backup terhadap sistem

yang ada.

Application backup. Digunakan untuk melakukan backup terhadap data

yang dibutuhkan.

Tahap Perencanakan & Persiapkan Backup

a. Menentukan waktu backup

Backup merupakan program rutin dan melihat kapan waktu yang

tepat untuk proses backup. Jika database itu cukup besar dan sering

berubah secara konstan setiap hari, maka sebaiknya direncanakan agar

proses backup terjadi setiap hari sehingga data tersebut dapat tersimpan

dengan baik. Namun, jika database itu tidak sering berubah setiap hari

Page 16: Makalah Backup Recovery

13

tidak perlu dilakukan backup setiap hari, bisa seminggu atau dua minggu

sekali proses backup baru dilakukan.

b. Menamakan file backup

Seharusnya kita menamakan file backup secara teratur dan selalu

memasukkan tanggal dimana backup terakhir dibuat. Misalnya nama

database bernama blogDB dan dibackup pada tanggal 21 Juni 2009,

sebaiknya diberikan nama file backup dengan nama blogdb-21062009.sql.

Untuk penamaan ini tergantung dari administrator itu sendiri dan harus

diperhatikan bahwa penamaan file backup tersebut juga sangat penting

apalagi jika sering melakukan backup secara regular.

c. Menyimpan file backup

Membuat kopi dari file backup dan menyimpan file tersebut ke

komputer lain atau ke penyimpan data yang lain seperti CD atau DVD.

2.6 Metode dan Macam – Macam Backup data

Metoda backup dan recovery data sangatlah penting bagi keamanan data

agar bisa terjaga dengan baik terutama saat terjadi crash pada sistem basis data

yang disebabkan oleh kerusahakan fisik hardware ataupun karena faktor alam.

Banyak sekali cara untuk melakukan backup data, berikut ini metoda yang bisa

dlakukan saat akan melakukan backup data :

a) Backup Logika vs backup Physic

Backup logika adalah menyimpan perintah logic dari struktur

database dan isinya yang direpresentasikan dalam perintah SQL. Seperti

CREATE DATABASE, CREATE TABLE dan INSERT DATA.

Backup fisik adalah mengambil datatabase dalam bentuk fisik, untuk

database yang menggunakan Appserv secara fisik data disimpan pada

folder C:\\Appserv\Mysql\data\ Pada folder tersebut terdapat file

database, setiap table diciptakan dari 3 file yaitu .MYD, ,FRM dan .MYI,

pada saat pengambilan data dilakukan dengan mengcopy folder yang

didalamnya menyimpan data dari database yang kita punya. Data yang

diambil adalah seluruh database dan tidak bisa terpilih, sangat berbeda

Page 17: Makalah Backup Recovery

14

dengan backup secara logika, data yang diambil bisa dipilih sesuai

dengan yang diinginkan. Berikut ini karakteristik backup secara logika :

• Backup dilakukan melalui server MySQL untuk mengambil

struktur dan informasi data.

• Backup berjalan lebih lambat karena server harus mengakses

informasi data dan mengirimkannya dalam bentuk logika pada file

backup.

• Output bisa lebih besar dari pada bentuk fisik, misalkan data yang

disimpan 5 MB dalam bentuk file sql maka pada saat recovery akan

terjadi kehabisan memori karena prosesnya akan menghabiskan

banyak memori untuk mengembalikan dalam bentuk semula.

• Backup dan Restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang

digunakan.

• Backup logika tidak melibatkan banyak file hanya satu file logika

yang biasanya disimpan dalam file .SQL

• Data disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL

dan DML.

• Backup data dilakukan saat server sudah dijalankan.

• Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang

memanggil file dikeluarkan dalam bentuk logika file, seperti

tsiswa.sql

• Untuk mengeluarkan data dalam bentuk file lain bisa digunakan

perintah : SELECT …..INTO OUTFILE

Berikut ini karakteristik backup fisik :

• Backup terdiri dari salinan file dan database, ini adalah salinan dari

semua bagian direktori MySQL, data dari table memori tidak

disampan pada disk.

• Backup data secara fisik lebih cepat karena tidak melakukan

memrosesan logika, hanya pengcopian secara fisik.

• Outputnya lebih sederhana dibandingkan backup logika.

• Sebagai tambahan dari database, backup dapat meliputi file

manapun yang terdiri dari file MYi, MYD dan FRM.

Page 18: Makalah Backup Recovery

15

b) Backup online vs backup offline

Backup online dilakukan saat server MySQL sedang berjalan,

sedangkan backup offline dilakukan saat server sedang dihentikan.

Metoda Backup Online mempunyai karakteristik :

• Lebih sedikit mengganggu klien lain karena dapat menggunakan

mysql server tanpa harus menghentikan pekerjaan selama proses

backup.

• Backup data hanya dilakukan pada data yang tidak sedang terlibat

dalam transaksi.

Metoda Backup Offline mempunyai karakteristik :

• Mempengarui klien yang kurang baik sebab server tidak berjalan

selama proses berlangsung.

• Backup lebih sederhana memeriksa prosedur sebab tidak ada

kemungkinan gangguan campur tangan dari aktifitas klien.

c) Backup local vs backup remote

Suatu backup local dilakukan pada host yang sama pada server

MySQL yang sedang running, sedangkan suatu backup remote diaktifkan

dari suatu host yang berbeda.

• Mysqldump dapat menghubungkan ke server remote atau local.

Karena output SQL (perintah create dan insert) local atau remote

dapat diselesaikan dan degenerate dari client.

• Mysqlhotcopy melaksanakan hanya backup local,menghubungkan

ke server untuk menguncinya untuk menghindari modifikasi data

dan kemudian menyalin file ke local.

• Select ………into outfile dapat diaktifkan dari satu host remote

dari client, tetapi field output diciptakan pada host server.

• Backup fisik secara khas diaktifkan pada server mysql sedemikian

hingga server dapat diambil saat ofline, walaupun cara

pengambilannya bisa dengan remote.

d) Backup penuh vs backput bertambah sebagian

Page 19: Makalah Backup Recovery

16

Suatu backup penuh meliputi semua data yang diatur oleh suatu

MySQL Server pada titik ditentukan pada waktunya. Suatu incremental

backup terdiri dari perubahan pada data sesuai dengan log pada-server.

e) Point in time recovery

Metoda lain menggunakan log binary untuk mencapai point in time

recovery. Ini dilaksanakan dengan recovery yang pertama dari backup

yang pertama dan merecovery seperti semula dan memodifikasi

prosesnya sampai waktu yang kita tentukan.

f) Backup scheduling, compression dan encryption

Backup scheduling adalah suatu yang penting untuk otomatisasi

prosedur backup. Proses ini bisa menghindari proses hacking yang

dilakukan diinternet sehingga data selalu terjaga. Proses ini biasa

diterapkan pada system online yang mengcover banyak data pada

transaksi.

g) Table Maintenance

Integritas data dapat disepakati jika table mengalami corrupt. My SQL

menyediakan program untuk memeriksa table dan perbaikan jika terdapat

masalah yang ditemukan, program ini biasa diterapkan pada table

MyIsam.

Macam – Macam Backup dan Penggunaannya

Secara umum terdapat 3 macam cara backup yaitu sebagai berikut :

a. Dump : Menduplikat seluruh record database yang dioperasikan pada

database backup

b. Transaction Log : Menyimpan transaksi-transaksi yang merubah

database.

c. Image Log : Menyimpan record-record database sesudah / sebelum

perubahan pada database.

Sedangkan macam – macam backup terdiri dari :

a. Backup satu database

Proses backup 1 database ini akan menghasilkan backup yang seluruh

object yang ada di dalam database yang ditunjuk saja dan nama database

Page 20: Makalah Backup Recovery

17

tidak ikut terbackup. Isi backup ini adalah Table, Data Table, View,

Trigger, function / procedure. Untuk membackup 1 database bisa

menggunakan pemanggilan nama database. Untuk membackup seluruh

database maka format yang digunakan adalah :

# mysqldump -u -p [nama database] > [nama file].sql

Misal ingin membackup database blogDB dengan password ‘bahagia’

dari database MySQL dan jika sudah dibackup maka namanya adalah

blogdb.sql, maka format diatas menjadi :

# mysqldump -u root -pbahagia blogDB > blogdb.sql

b. Backup tabel database

Untuk membackup satu atau lebih tabel yang ada dalam suatu database

maka formatnya adalah sebagai berikut :

# mysqldump -u -p [nama database] [table1] [table2] … > [nama

file].sql

Misal kita ingin membackup dua tabel coba1 dab coba2 dalam database

blogDB, maka format perintah menjadi :

# mysqldump -u root -pbahagia blogDB coba1 coba2 > duabuahtabel.sql

c. Backup dua atau lebih database

Jika ingin membackup dua atau lebih database menjadi maka formatnya

menjadi :

# mysqldump -u -p –database [database1] [database2] … > [nama

file].sql

Membackup database blogDB dan database mahasiswa digabung

menjadi satu dengan nama dua_database.sql, maka formatnya menjadi :

# mysqldump -u root -pbahagia –database blogDB mahasiswa >

dua_database.sql

d. Backup seluruh database

Jika ingin membackup seluruh database maka formatnya sebagai

berikut :

# mysqldump -u -p –all-databases > [nama file].sql

e. Backup Kompres data

Page 21: Makalah Backup Recovery

18

Jika ingin membackup hanya data dengan format insert kemudian

dikompresi

# mysqldump -u root -p -t –skip-opt –extended-insert=false [database] |

bzip2 -c > `date+%Y%m%d%H%M`_[nama_file].sql.bz2

f. Backup struktur data

Jika ingin membackup struktur databasenya saja tanpa mengikut

sertakan data recordnya maka formatnya menjadi :

# mysqldump -u -p –no-data [database] > [nama file].sql

Jika lebih dari satu database formatnya menjadi :

# mysqldump-u -p –no-data –database [database1][database2] > [nama

file].sql

Jika mau membackup hanya data recordnya saja, maka formatnya :

# mysqldump -u -p –no-create-info [database] > [nama file].sql

g. Backup Kompress database

Jika ingin mengkompress hasil backup database, maka formatnya :

# mysqldump -u -p [database] | bzip2 -c > [namafile].sql.bz2

# mysqldump -u -p [database] | gzip -c > [namafile].sql.gz

Misalnya ingin membackup database blogDB dan dikompress

menggunakan bzip2 atau gzip, maka formatnya :

# mysqldump -u root -pbahagia blogDB | bzip2 -c > blogdb.sql.bz2

atau

# mysqldump -u root -pbahagia blogDB | gzip -c > blogdb.sql.gz

Jika ingin variasi backup seperti backup seluruh database, beberapa

tabel maka hanya diubah sebelum tanda | dengan mengikuti pola format

sebelumnya. Format untuk membackup seluruh database dengan hasil sudah

dikompress.

# mysqldump -u root -pbahagia –all-databases | bzip2 -c >

all_database.sql.bz2

atau

# mysqldump -u root -pbahagia –all-databases | gzip -c >

all_database.sql.gz

h. Script untuk backup

Page 22: Makalah Backup Recovery

19

Untuk mempermudah backup bisa menggunakan script dibawah ini :

#!/bin/sh

mysqldump –all-databases | gzip -c > /home/dado/all_database-`date -

I`.sql.gz

2.7 Skema Mekanisme Recovery

Recovery merupakan suatu proses untuk mengupdate database dengan file

backup yang telah disimpan terakhir kalinya. Mekanisme recovery memiliki

dua bagian utama, yaitu:

1. Aksi-aksi yang ditempuh selama transaksi berjalan normal untuk

menjamin adanya informasi yang memadai yang kelak dibutuhkan oleh

mekanisme recovery.

2. Aksi-aksi yang ditempuh setelah terjadinya kerusakan/ kegagalan sistem

yang dilakukan untuk memulihkan isi basis data ke suatu keadaan yang

menjamin konsistensi basis data, keatomikan, dan ketahanan transaksi.

Dengan asumsi ruang disk yang dialokasikan untuk basis data tidak

mengalami kerusakan, maka ada 3 pilihan skema untuk menjalankan

mekanisme recovery secara otomatis begitu kerusakan atau kegagalan sistem

telah terjadi. Ketiga skema pilihan itu adalah :

1. File Log dengan Penundaan Pengubahan (Incremental Log With Defered

Update).

2. File Log dengan Pengubahan langsung (Incremental Log With

Immediate Updates).

3. Page Bayangan (Shadow Paging), yang memerlukan akses ke disk yang

lebih sedikit.

Recovery untuk Transaksi Konkuren

a. Interaksi dengan pengendalian konkurensi

Skema recovery ini akan banyak tergantung pada skema

pengendalian konkurensi yang digunakan. Untuk menjalankan proses

roll back terhadap transaksi yang gagal/ batal, kita harus membatalkan

perubahan yang telah dilakukan oleh transaksi tersebut.

Page 23: Makalah Backup Recovery

20

Jika sebuah transaksi T telah mengubah sebuah item data Q, tidak

boleh ada transaksi lain yang boleh mengubah item data yang sama

hingga T telah di-commit ataupun di-roll back. Kita dapat menjamin hal

ini dengan memanfaatkan Loking Protokol Dua Fase yang ketat, yang

menerapkan penguncian dengan mode exclusive hingga akhir transaksi.

b. Restart recovery

Pada saat sistem melakukan pemulihan data, ia membentuk dua buah

daftar. Yang pertama adalah daftar undo (undo-list) yang terdiri atas

transaksi - transaksi yang harus dikenai operasi undo dan daftar redo

(redo-list) yang berisi transaksi - transaksi yang harus dikenai operasi

redo.

Kedua daftar ini dibentuk untuk proses recovery sebagai berikut.

Mula-mula kedua daftar tersebut kosong. Kita melakukan penelusuran

mundur terhadap file log, memeriksa record hingga ditemukannya

<checkpoint> :

Untuk setiap record yang ditemukan dalam bentuk <Ti commit>,

kita tambahkan Ti dalam redo-list.

Untuk setiap record yang ditemukan dalam bentuk <Ti start>, jika

Ti tidak ada dalam redo-list, kita tambahkan Ti dalam undo-list.

Pada saat semua record dimaksud dalam file log telah diperiksa, kita

periksa isi list L dalam record checkpoint. Untuk setiap transaksi Ti

dalam L, jika Ti tidak ada dalam redo-list maka kita tambahkan Ti dalam

undo-list. Begitu kedua daftar tersebut telah terbentuk, maka proses

recovery akan dilakukan dengan langkah - langkah berikut ini:

1. Ulangi penelusuran mundur file log dari record terakhir, dan

jalankan operasi undo untuk setiap record dalam file logyang

memiliki transaksi Ti pada undo-list. Record-record transaksi

dalam redo-list diabaikan dalam fase ini. Penelusuran dihentikan

ketika record <Ti start> ditemukan untuk setiap transaksi Ti dalam

undo-list.

Page 24: Makalah Backup Recovery

21

2. Carilah record <checkpoint L> terakhir dalam file log. Perhatikan

bahwa langkah ini dapat melibatkan penelusuran maju, jika record

checkpoint telah dilewati dalam langkah 1.

3. Lakukan penelusuran maju pada file log dari record <checkpoint

L> terakhir dan jalankan operasi redo untuk setiap record dalam

file log yang dimiliki transaksi Ti yang da di dalam redo-list. Pada

fase ini, abaikan semua record dari transaksi yang ada dalam undo-

list.

Setelah semua transaksi dalam undo-list telah dikenai operasi

undo, selanjutnya transaksi - transaksi dalam redo list juga dikenai

dengan operasi redo.

2.8 Teknik dan Cara Melakukan Recovery

Meski bisa dikatakan database MySQL jarang sekali mengalami kerusakan,

namun segala kemungkinan bisa terjadi seperti karena konflik atau yang

lainnya. Teknik recovery terdapat tiga yaitu :

1. Defered upate / perubahan yang ditunda :

Perubahan pada basis data tidak akan berlangsung sampai transaksi ada

pada poin disetujui (COMMIT). Jika terjadi kegagalan maka tidak akan

terjadi perubahan, tetapi diperlukan operasi redo untuk mencegah akibat

dari kegagalan tersebut.

2. Immediate Upadte / perubahan langsung :

Perubahan pada basis data akan segera tanpa harus menunggu sebuah

transaksi tersebut disetujui. Jika terjadi kegagalan diperlukan operasi

UNDO untuk melihat apakah ada transaksi yang telah disetujui sebelum

terjadi kegagalan.

3. Shadow Paging :

Menggunakan page bayangan dimana pada prosesnya terdiri dari 2 tabel

yang sama, yang satu menjadi tabel transaksi dan yang lain digunakan

sebagai cadangan. Ketika transaksi mulai berlangsung kedua tabel ini

sama dan selama berlangsung tabel transaksi yang menyimpan semua

perubahan ke database, tabel bayangan akan digunakan jika terjadi

Page 25: Makalah Backup Recovery

22

kesalahan. Keuntungannya adalah tidak membutuhkan REDO atau

UNDO, kelemahannya membuat terjadinya fragmentasi.

Sedangkan terdapat 6 cara recovery yang terdiri dari :

a. Dual recording

b. Periodic dump

c. Periodic dump dan transaction log

d. Periodic dump dan logging after image

e. Periodic dump dan logging before image dan transaction log

f. Residual dump.

Cara melakukan recovery pada oracle yaitu sebagai berikut :

Automatic Recovery

Proses recovery yang dilakukan secara otomatis. Langkah-langkahnya

yaitu Buka Recovery Manager Kemudian klik push button Automatic

Recovery. Jika database tidak aktif dan ingin menampilkan dan

memodifikasi nama file struktur database, maka pilih tombol File. Jika

database tidak aktif dan ingin menampilkan dan mengubah parameter -

parameter database yang akan berefek mulai dari database dibuka sampai

proses recovery. Pilih tombol Recovery.

Memulihkan Database dengan Full Backup

Untuk melakukan proses recovery database ikuti langkah - langkah

berikut ini : Buka Recovery Manager Pilih push button Restore From

Full Database Backup Pilih tombol File Pilih tombol Parameters

Pilih Tombol Recovery Pilih Recover. Jika memilih Restore From Tape,

pilih tape Device dari kontak daftar drop down. Jika memilih Restore From

Disk, pilih direktori untuk memilih file yang akan pulihkan Pilih backup.

Pilih klausa Pilih tombol OK.

Memulihkan File Kontrol

File kontrol merupakan bagian yang vital dari sebuah database. Untuk

memulihkan file kontrol ini bisa mengikuti langkah - langkah berikut ini :

Buka Recovery Manager Pilih push button Restore Control File Pilih

tombol File atau pilih tombol Parameters klik tombol OK

Pilih Recover dari kotak dialog Recovery Manager Restore From Tape

Page 26: Makalah Backup Recovery

23

Restore From Disk Directory Directory Create A New Control File.

Backup Pilih Restore From Tape, Restore From Disk, atau Create a New

Control File Pilih file backup yang akan restore dari kotak daftar Backup.

Jika sudah, pilih tombl OK.

Menampilkan & Memodifikasi File Database Untuk Proses Recovery

Untuk menampilkan dan memodifikasi nama file struktur database,

ikuti langkah - langkah berikut ini. Buka Recovery Manager Klik atau pilih

tombol Files, push button Data Files dan file - file isinya ditampilkan dalam

kotak File List Gunakan kotak nama file, tombol Add, dan tombol

Remove untuk mendefinisikan daftar file data dalam database Pilih radio

button Log Files Gunakan kotak nama file, tombol Add, dan tombol

Remove untuk mendefinisikan file-file log dalam database Pilih radio

button Control File Gunakan kotak nama file, tombol Add, dan tombol

Remove untuk mendefinisikan file-file kontrol database Jika sudah

selesai, pilih tombol OK sehingga akan masuk kembali ke kotak dialog

Recovery Manager.

2.9 Server Log

MySQL mempunyai mekanisme untuk mengetahui apa saja yang terjadi

pada saat MySQL berjalan. Pada saat terjadi kesalahan atau terjadi masalah

saat menjalankan atau menghentikan MySQL, atau saat terjadi penambahan

atau pengubahan atau penghapusan data pada tabel, atau pada saat menjalankan

query terhadap suatu tabel. Semua kejadian itu bisa kita ketahui dan disimpan

pada suatu file log. Dari file log ini bisa kita ketahui apa saja yang terjadi pada

MySQL. Pada log tertentu juga bisa menyimpan data pada tabel. Tipe-tipe log

yang ada pada MySQL yaitu :

Error Log.

Error log pada MySQL berisi kesalahan yang terjadi pada saat

MySQL dijalankan atau dihentikan. Kesalahan yang dimaksud adalah

kesalahan yang sifatnya kritis, misalnya jika terjadi masalah pada tabel

yang memerlukan tindakan perbaikan pada tabel tersebut, MySQL akan

menulis pesan ke log. MySQL tidak akan menulis pesan ke log untuk

Page 27: Makalah Backup Recovery

24

kesalahan seperti duplikasi data pada suatu tabel karena primary key, dan

lain-lain.

Menentukan file log ini dapat dilakukan dengan menambahkan entry

log-error pada file konfigurasi MySQL (file “my.ini”) pada bagian

mysql. Dari sini dapat kita tentukan nama file log dan direktori tempat

penyimpanan file log. Default disimpan pada direktori data MySQL.

[mysqld]

log-error="C:/Program Files/MySQL/MySQL 5.1/errlog.err"

Bisa juga dengan menambahkan parameter --log-error[=file_name]

pada saat menjalankan MySQL. Log file akan mencatat semua proses

yang terjadi termasuk yang menghasilkan error. Contoh penggunaannya

bisa dilakukan dengan : Log-error=<path/filename>

General Query Log.

General Query Log pada MySQL berisi semua aktivitas pada saat

client melakukan koneksi ke server atau pada waktu koneksi terputus dan

query dari client yang dikirim ke server. Fasilitas ini sangat berguna

untuk merekam segala aktivitas tiap client yang terhubung ke server. Bisa

juga untuk mengetahui kesalahan yang mungkin terjadi dari perintah atau

query yang dikirim client. Sama seperti Slow Query Log, sebelum

MySQL 5.1.6 tujuan penulisan log selalu ke file. Mulai MySQL 5.1.6

terdapat pilihan untuk menulis log ke file atau tabel atau keduanya.

Tujuan penulisan log ditentukan dengan pilihan --log-output yang bisa

berisi nilai TABLE, FILE atau NONE (tidak menulis log). Jika tujuan

penulisan ke tabel, maka tabel tujuan adalah mysql.general_log.

Misalnya:

--log-output=TABLE

--log-output=FILE

--log-output=TABLE,FILE

Sebelum MySQL 5.1.6, untuk mengaktifkan General Query Log

dengan menggunakan pilihan --log[=file_name]. Mulai MySQL 5.1.6

gunakan pilihan --general_log yang bisa memiliki nilai 0 (tidak aktif)

atau 1 (aktif). Sedangkan pilihan --general_log_file[=file_name]

digunakan untuk menentukan direktori tempat file log, jika tujuan

Page 28: Makalah Backup Recovery

25

penyimpanan log pada file. Mulai MySQL 5.1.12 kita dapat

mengaktifkan atau non aktifkan General Query Log pada saat MySQL

sedang berjalan. Cara ini bisa digunakan misalnya untuk backup file log.

Setelah General Query Log non aktif, ganti nama file log dan buat file

log baru, kemudian aktifkan lagi General Query Log. Set ‘ON’ untuk

mengaktifkan atau ‘OFF’ untuk non aktif.

SET GLOBAL general_log = 'OFF';

SET GLOBAL general_log = 'ON';

Bisa juga mengaktifkan General Query Log dengan melakukan

pengaturan file konfigurasi MySQL (my.ini).

[mysqld]

general-log=1

log-output=FILE

general-log-file="C:/Program Files/MySQL/MySQL

5.1/log.log"

Tidak seperti error logging yang secara otomatis diterapkan, kita

harus memberi izin yntuk menerapkan query logging dan binary logging.

Binary Log. Informasi yang ditulis ke log adalah saat menjalankan query

dari client yang mengubah data. Juga digunakan untuk replikasi.

Slow Query Log. Informasi yang ditulis ke log adalah saat menjalankan

query selama selang waktu tertentu.

Secara default semua file log dibuat pada direktori data MySQL. Kita

dapat memaksa MySQL untuk menutup dan membuka lagi file log (atau

berganti ke file log baru) dengan melakukan “flush” terhadap log. Caranya

adalah dengan menjalankan perintah FLUSH LOGS atau menjalankan salah

satu dari perintah - perintah berikut dari command prompt.

mysqladmin flush-logs

mysqladmin refresh

Pada General Query Log dan Slow Query Log, log dapat disimpan pada

tabel (mulai MySQL 5.1.6). Untuk General Query Log disimpan pada tabel

mysql.general_log, dan untuk Slow Query Log disimpan pada tabel

mysql.slow_log. Tiap file log ditentukan dengan melakukan pengaturan pada

file konfigurasi MySQL. Pada sistem operasi Windows, file yang dimaksud

adalah file “my.ini” dan biasanya terletak pada direktori instalasi MySQL.

Page 29: Makalah Backup Recovery

26

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

1. Partitioning adalah sebuah teknik untuk menempatkan data - data table

atau index yang berbentuk page ke dalam partisi - partisi yang terpisah di

dalam sebuah atau beberapa filegroup. Partitioning memungkinkan kita

untuk mendistribusikan data - data di suatu tabel yang sama ke file system

yang berbeda di tempat yang berbeda pula.

2. Backup merupakan suatu kegiatan untuk menyimpan database dalam

bentuk datafile, control file dan archieve log ke dalam media penyimpanan

lain seperti disk atau tape. Ada dua cara untuk melakukan Backup dan

Recovery yaitu Physical Backup dan Logical Backup.

3. Secara umum terdapat 3 macam cara backup yaitu Dump, Transaction

Log, Image Log.

4. Recovery merupakan suatu proses untuk mengupdate database dengan file

Backup yang telah disimpan terakhir kalinya.

5. Teknik recovery terdapat tiga yaitu : Defered upate / perubahan yang

ditunda, Immediate Upadte / perubahan langsung, Shadow Paging.

Sedangkan terdapat 6 cara recovery yang terdiri dari : Dual recording,

Periodic dump, Periodic dump dan transaction log, Periodic dump dan

logging after image, Periodic dump dan logging before image dan

transaction log, Residual dump.

6. MySQL mempunyai mekanisme untuk mengetahui apa saja yang terjadi

pada saat MySQL berjalan. Pada saat terjadi kesalahan atau terjadi

masalah saat menjalankan atau menghentikan MySQL, atau saat terjadi

penambahan atau pengubahan atau penghapusan data pada tabel, atau pada

saat menjalankan query terhadap suatu tabel. Tipe-tipe log yang ada pada

MySQL yaitu : Error Log, General Query Log, Binary Log, Slow Query

Log.

Page 30: Makalah Backup Recovery

27

DAFTAR PUSTAKA

Mudafiq. 2010, Partisi Indeks dan table database Oracle.

http://mudafiq.student.umm.ac.id. Diakses pada tanggal 26 November 2013.

Dendie. 2009, MySQL Partition Table. http://dendieisme.blogspot.com. Diakses

pada tangggal 26 November 2013.

Yoyok. 2010, Backup Recovery MySQL. http://sugengsuprayogi.wordpress.com.

Diakses pada tanggal 26 November 2013.

Rudy. 2009, Backup Recovery MySQL. http://rudycs.blogspot.com. Diakses pada

tanggal 26 November 2013.