BAB1

9
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu komplikasi penyebab kematian pada wanita hamil atau nifas yang menempati peringkat kedua (24%) setelah perdarahan (28%) (Survei demografi dan kesehatan Indonesia, 2012). Hipertensi emergensi dalam kehamilan adalah Hipertensi berat (tekanan sistolik lebih dari sama dengan 160 mmHg dan atau dengan diastolik lebih dari sama dengan 110 mmHg) dengan onset akut, dan menetap (bertahan selama 15 menit atau lebih) pada wanita hamil atau nifas. Tekanan sistolik yang sangat tinggi merupakan prediktor yang paling penting dari kejadian cerebral haemorrhage dan infarction pada pasien tersebut dan jika tidak

Transcript of BAB1

Page 1: BAB1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu komplikasi

penyebab kematian pada wanita hamil atau nifas yang menempati peringkat

kedua (24%) setelah perdarahan (28%) (Survei demografi dan kesehatan

Indonesia, 2012). Hipertensi emergensi dalam kehamilan adalah Hipertensi

berat (tekanan sistolik lebih dari sama dengan 160 mmHg dan atau dengan

diastolik lebih dari sama dengan 110 mmHg) dengan onset akut, dan menetap

(bertahan selama 15 menit atau lebih) pada wanita hamil atau nifas. Tekanan

sistolik yang sangat tinggi merupakan prediktor yang paling penting dari

kejadian cerebral haemorrhage dan infarction pada pasien tersebut dan jika

tidak ditangani secepatnya akan menyebabkan kematian. Selain itu juga

terdapat resiko pada janin, termasuk Acute fetal distress dan solusio plasenta,

yang juga dapat menyebabkan kematian pada janin (Junior, 2005).

Pemberian obat anti hipertensi pada wanita dengan hipertensi dalam

kehamilan tergantung dari tingkat tekanan darahnya. Wanita hamil dengan

tekanan darah kurang dari 160/110 mmHg tidak membutuhkan penanganan

yang akut termasuk pemberian obat anti hipertensi. Karena belum ada bukti

Page 2: BAB1

yang mendukung keefektifitasannya (Duley L, 2007). Namun, wanita hamil

dengan tekanan darah sistolik dan diastolik yang sangat tinggi (≥160-110

mmHg) dalam onset akut butuh penanganan secara akut dengan menggunakan

obat anti hipertensi. Tujuan dari terapi adalah untuk menurunkan tekanan

darah dengan segera hingga pada batas tekanan darah aman bagi ibu maupun

bayi yang dikandungnya, tanpa menyebabkan penurunan tekanan darah secara

mendadak. Ketika tekanan darah telah terkontrol, dapat dilakukan terminasi

kehamilan dengan segera apabila umur kehamilan sudah cukup.

Dikenal 5 kelompok obat yang lazim digunakan dalam menangani

hipertensi secara umum, yaitu : Diuretik, β-blocker, Angiotensin Converting

Enyme Inhibitor (ACE-inhibitor), Angiotensin Receptor Blocker (ARB) dan

Antagonis Kalsium. ACE-Inhibitor dan ARB bersifat fetotoxic pada janin

yang dikandung. Pemberian diuretik juga dapat merugikan, yaitu

memperberat hipovolemia, memperburuk perfusi uteroplasenta. Sehingga

hanya golongan β-blocker dan Calcium Channel Blocker yang dapat

digunakan sebagai pilihan terapi.

Penghambat saluran kalsium telah lazim digunakan untuk mengobati

hipertensi kronis, preeklamsia ringan dan hipertensi emergensi. Penghambat

saluran kalsium menghambat kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan

miokard. Di pembuluh darah, antagonis kalsium menimbulkan efek relaksasi

terutama pada arteriol, sedangkan vena kurang dipengaruhi oleh Penghambat

Page 3: BAB1

saluran kalsium. Nifedipine merupakan satu-satunya obat dari golongan

penghambat saluran kalsium yang digunakan dalam terapi hipertensi

emergensi dalam kehamilan karena diperkirakan tidak menimbulkan resiko

teratogenik terhadap janin yang terekspos. Selain itu Nifedipine juga tidak

menyebabkan penurunan aliran darah dalam rahim, yang sangat bermanfaat

pada kesejahteraan janin yang dikandung (August dan Podymow, 2008).

Penghambat reseptor beta (β-Blocker) sering digunakan untuk

menangani hipertensi dalam kehamilan. Labetalol merupakan obat dari

golongan tersebut, yang diperkirakan tidak menimbulkan resiko teratogenik

pada janin yang dikandung. Labetalol yang diberikan secara parenteral

digunakan pada hipertensi berat, karena insidensi maternal hipotensi dan efek

samping lainnya yang rendah (August dan Podymow, 2008).

Islam mengajarkan hal-hal yang berhubungan dengan mencari obat,

membuat obat, mendeteksi penyakit, dan belajar tentang ilmu yang

berhubungan dengan pengobatan telah tersirat dalam beberapa hadits yang

memberikan petunjuk agar mencari tahu obat suatu penyakit. Rasulullah Saw

bersabda : “Berobatlah kalian maka sesungguhnya Allah SWT tidak

mendatangkan penyakit kecuali mendatangkan juga obatnya. Selain satu yang

tidak ada obatnya yaitu tua” (HR. At-Tirmizi). Penggunaan Nifedipine

sebagai pilihan terapi pada hipertensi emergensi dalam kehamilan menurut

perspektif Islam tidak disebutkan secara khusus, baik di dalam Al-Quran

Page 4: BAB1

maupun Hadits. Sehingga belum ada kejelasan hukum Islam mengenai

penggunaan Nifedipine sebagai pilihan terapi pada hipertensi emergensi

dalam kehamilan.

I.2 Permasalahan

1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi emergensi dalam kehamilan?

2. Apa saja terapi obat anti hipertensi yang dapat digunakan pada hipertensi

emergensi dalam kehamilan?

3. Bagaimana efektivitas calcium channel antagonist (Nifedipine) dalam

menangani hipertensi emergensi dalam kehamilan?

4. Bagaimana pandangan Islam mengenai pengobatan anti hipertensi pada

hipertensi emergensi dalam kehamilan?

I.3 Tujuan

I.3.1 Tujuan umum

Melakukan kajian literatur untuk lebih mengetahui atau memperoleh

pengertian yang lebih mendalam mengenai efektifitas (Penghambat

saluran kalsium) Nifedipine pada hipertensi emergensi dalam

kehamilan menurut pandangan kedokteran dan Islam.

I.3.2 Tujuan Khusus

Page 5: BAB1

1. Mengetahui dan mampu menjelaskan hipertensi emergensi dalam

kehamilan.

2. Mengetahui dan mampu menjelaskan efektifitas penghambat

saluran kalsium (Nifedipine) pada hipertensi emergensi dalam

kehamilan.

3. Mengetahui dan mampu menjelaskan pandangan Islam mengenai

terapi Nifedipine pada hipertensi emergensi dalam kehamilan.

I.4 Manfaat

I.4.1 Manfaat bagi penulis

Dengan adanya skripsi ini diharapkan penulis dapat melatih

keterampilan dan logika berpikir penulis dalam pembuatan tulisan

ilmiah secara baik dan benar, dan dapat lebih memahami efektifitas

antagonis kalsium pada hipertensi emergensi dalam kehamilan,

ditinjau dari kedokteran dan Islam.

I.4.2 Manfaat bagi universitas

Dengan adanya skripsi ini diharapkan dapat menjadi khasanah ilmiah

bagi kepustakaan Fakultas Kedokteran Universtitas Yarsi sehingga

dapat menambah pengetahuan civitas akademika mengenai efektifitas

Nifedipine pada hipertensi emergensi dalam kehamilan ditinjau dari

kedokteran dan Islam.

Page 6: BAB1

I.4.3 Manfaat bagi masyarakat

Dengan adanya skripsi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

masyarakat mengenai efektifitas Nifedipine pada hipertensi emergensi

dalam kehamilan.