Bab Xiii Soundness Test-Deny
-
Upload
subandi-anasori -
Category
Documents
-
view
570 -
download
8
description
Transcript of Bab Xiii Soundness Test-Deny
BAB XIII
SOUNDNESS TEST
A. TEORI UMUM
Kekekalan agregat dapat diuji dengan menggunakan larutan kimia untuk
memeriksa reaksinya pada agregat (PBI 89.1990). Agregat harus memenuhi
syarat seperti yang tercantum dalam SII. 0052-80 “Mutu dan Cara Uji
Agregat Beton” untuk beton normal atau memenuhi syarat ASTM C.33–
86‘Standard Spesification for concrete Aggregates”. Syarat mutu untuk
agregat normal adalah sebagai berikut :
1. Agregar Halus, jika diuji dengan menggunakan larutan garam sulfat
(Natrium Sulfat, NaSO4). Bagian nya yang hancur maksimum 10 % dan
jika diuji dengan menggunakan Magnesium Sulfat (MgSO4) bagiannya
yang hancur maksimum 15 %.
2. Agregat Kasar, jika diuji dengan menggunakan larutan garam sulfat
(Natrium Sulfat, NaSO4) bagiannya yang hancur maksimum adalah 12 %
dan jika diuji dengan menggunakan Magnesium Sulfat (MgSO4)
bagiannya yang hancur maksimum adalah 18 %.
Untuk agregat Normal menurut SNI 0052 adalah sebagai berikut:
1. Agregat Halus, jika diuji dengan menggunakan Natrium Sulfat bagian
yang hancur maksimum adalah 10% dan jika dipakai Magnesium Sulfat,
maka bagian yang hancur maksimalnya adalah 15%.
2. Agregat Kasar, jika diuji dengan menggunakan Natrium Sulfat bagain
yang hancur maksimalnya adalah 12 % dan jika menggunakan Magnesium
Sulfat bagian yang hancur maksimalnya adalah 18%.
Untuk agregat normal menurut ASTM C.33 dalah sebagai berikut:
1. Agregat Halus, jika diuji dengan menggunakan Natrium Sulfat bagian
yang hancur maksimalnya adalah 10% dan jika yang digunakan adalah
Magnesium Sulfat maka maksimum bagian yang hancur adalah 15%.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui keausan / pelapukan
agregat halus terhadap pengaruh sulfat.
C. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Beaker Glass
2. Saringan No. 200
3. Cawan/Wadah/Pan Anti Karat
4. Dessicator
5. Thermometer
6. Drying Oven Cap. 760 ltr ( 110 ± 5)˚ C
7. Sarung Tangan
D. BENDA UJI
Pasir dan Abu Batu (Agregat Halus)
E. CARA PENGUJIAN
1. Membuat Larutan Garam Sulfat :
- Menyiapkan larutan jenuh garam magnesium sulfat dengan cara
melarutkannya dengan air bersih;
- Mengaduk perlahan - lahan kemudian simpan dalam desikator selama ±
24 jam sebelum digunakan;
(Magnesium Sulfat, berat jenisnya antara 1.295 – 1.308)
2. Mengambil contoh agregat yang akan di uji, keringkan dalam oven selama
± 24 jam kemudian disaring dengan saringan no.200;
3. Menimbang wadah/cawan (W1);
4. Memasukan benda uji ke dalam cawan, lalu ditimbang beratnya (W2);
Jadi berat benda uji : A = W2 - W1
5. Kemudian memasukan kedalam beaker glass dan selanjutnya tuangkan
larutan garam Magnesium Sulfat yang telah memenuhi syarat setinggi 1
cm diatas permukaan agregat;
6. Memasukan beaker glass tadi kedalam desikator dan diamkan selama 16
jam;
7. Memasang saringan No. 30 diatas wadah /pan;
8. Memasukan agregat benda uji tadi kedalam saringan No. 30 dan biarkan
selama 10 menit kemudian cuci dengan air hangat ( 40˚ C);
9. Membuang air cucian tadi dan kemudian memasukan benda uji kedalam
oven selama ± 24 jam;
10. Mengambil benda uji dan kemudian saring dengan sieve No. 30 lalu
ditimbang (W3);
Berat benda uji : B = W3 - W1
Persentase Kelapukan Agregat =
A−CA X 100 %
F. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
1. DATA PENGAMATAN
Data pengamatan (Tabel 13.1 terlampir)
2. PERHITUNGAN
1. Pengujian Soundness Test Untuk Pasir
Diketahui :
Berat wadah/pan (W1) = 73.7 gram
Berat benda uji sebelum test (A) = 43.1 gram
Berat pan + benda uji sesudah (B) = 111 gram
Berat benda uji sesudah test (C) = 37.1 gram
Maka, Kadar Kelapukan Agregat =
A−CA x 100 %
=
43 . 1−37 . 143 . 1 x 100 %
= 13.92 %
2. Pengujian Soundness Test Pada Abu Batu
Diketahui :
Berat wadah/pan (W1) = 213.2 gram
Berat benda uji sebelum test (A) = 53.7 gram
Berat pan + benda uji sesudah (B) = 257.8 gram
Berat benda uji sesudah test (C) = 44.6 gram
Maka, Kadar Kelapukan Agregat =
A−CA x 100 %
=
53 .7−44 . 653 .7 x 100 %
= 16.95 %
G. GAMBAR ALAT DAN GAMBAR KERJA
1. GAMBAR ALAT
Gambar alat (Tabel 13.2 terlampir)
2. GAMBAR KERJA
Gambar kerja (Tabel 13.3 terlampir)
H. KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Dari pengujian kekekalan/ keausan agregat terhadap Magnesium
Sulfat didapatkan bahwa prosentase kelapukan agregat pada pasir adalah
13.92% dan abu batu adalah 16.95%. Ini berarti nilai kelapukan agregat
pada pasir terhadap Magnesium Sulfat kurang dari 15% menunjukan
agregat ini ketahanan terhadap sulfat cukup baik sedangkan abu batu
terhadap Magnesium Sulfat lebih dari 15% dan menunjukan agregat ini
ketahanan terhadap sulfat sangat kurang.
2. SARAN
a. Dikarenakan oven yang tidak mencapai panas maksimal, maka
pengeringan dilakukan dengan cara menyangrai agregat diatas kompor
hingga kering.
b. Untuk kebutuhan air panas, lebih baik dipersiapkan terlebih dahulu
sebelum praktek berlangsung, dikarenakan jika memasak air pada saat
praktek akan sangat memakan waktu.