BAB X II
-
Upload
lindhaa-alindfer-waayysszt -
Category
Documents
-
view
243 -
download
0
Transcript of BAB X II
-
7/24/2019 BAB X II
1/23
BAB X II.
PELUMAS DAN PELUMASAN
Beberapa kerusakan yang terjadi pada bidang-bidang luncur ataupun pada bidang-bidang
luncur lingkaran bantalan disebabkan karena bidang-bidang tersebut tidak cukup pelumasan. Padabidang-bidang yang selalu bergesekan, cepat atau lambat disitu pasti akan timbul panas ddan apabila
panas yang timbul tersebut tidak dikurangi selama dalam pemakaian, maka lama-kelamaan bidang-
bidang tersebut akan memuai. Kalau sudah terjadi pemuaian seperti ini, gerakan dari kedua bidang
luncur yang bergesekan akan mengalami kesulitan dalam meluncur dan bergerak, tetapi karena
gerakan-gerakan tersebut didukung oleh tenaga mesin, mau tidak mau kedua bidang yang sudah
memuai tetap bergerak atau meluncur walaupun gerakan tersebut agak sulit dan berat. Hal ini bisa
dirasakan dengan jalan menggerakkan bidang-bidang luncur tersebut dengan tangan manusia, akan
lebih jelas lagi perbedaannya bila pada kedua bidang yang bergesekan tersebut dineri pelumas.
Biasanya keausan ini timbul pada bidang-bidang yang selalu bergesekan dan yang di atasnya
bekerja suatu gaya. Gaya-gaya yang timbul di sini kecuali dari beratnya material yang meluncur itu
sendiri juga dari gaya-gaya luar. Sebagai contoh misalanya yang terjadi pada proses pembubutan.
Keausan yang sering terjadi pada mesin bubut ini adlah pada bednya, karena bed itu berungsi
sebagai penumpu sekaligus meluncurkan carriage. !imana carriage selalu menumpu dan membawa
alat potong "pahat potong#, maka mau tidak mau bed tersebut akan menderita gaya yang ganda yaitu
gaya berat carriage dan gaya potong yang terjadi pada proses pembubutan. !engan demikian untuk
mengurangi keausan yang terjadi karena adanya gaya-gaya tadi, maka diusahakan antara kedua
permukaan yang bergesekan tersebut diberi pelumasan, supaya kedua permukaan tersebut tidak
terjadi kontak langsung.
12.1 Fungsi Pelumasan
$ungsi utama dari pelumasan adalah untuk membentuk lapisan ilm diantara dua buah benda
yang saling bergerak satu dengan yang lain. %ni berarti bahwa untuk menghindari terjadinya kontak
langsung antara benda yang saling bergerak. Selain ungsi utama di atas, pelumas juga berungsi
untuk&
'. Peredam hentakan terutama pada pasangan roda gigi yang saling memutar
(. )embuang panas "sebagai pendingin# yang timbul karena adanya geraan*gesekan pada
komponen-komponen mesin
+. )emberikan perlindungan terhadap timbulnya korosi*karat
. Pembawa kotoran "kontaminan# yang terdapat diantara bidang yang saling bergesekan
. Sebagai perapat "eek seal#.
Suatu bidang*permukaan luncur atau bantalan-bantalan kalau dilihat dengan mata telanjang
"isual# kelihatannya sangat halus dan sempurna pembuatannya. /etapi sebenarnya permukaan-
permukaan tersebut tidaklah demikian. Suatu ketidak senpurnaan pasti ada, hal ini akan terlihat
-
7/24/2019 BAB X II
2/23
apabila kita amati dengan lensa pembesar "mikroskop#, maka permukaan tersebut akan terlihat
seperti lembah-lembah dan bukit-bukit. 0ntuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut "gambar
(.'#.
Gambar '(.' Gesekan pada permukaan bidang
1leh sebab itu apabila tidak ada lapisan pada lembah dan bukit tersebut, berarti ada singgungan
langsung antara bahan dengan bahan dan ini akan mempercepat keausan. Keping-keping dari
barang-barang yang aus tersebut akan menimbulkan beberapa gangguan yang macamnya tergantung
dari keadaan permukaan masing-masing. )isalnya didalam suatu pasangan antara lintasan luncur
dengan peluncur, salah satu diantara pasangan tersebut memiliki kekerasan bahan yang melebihi dari
pasangannya, maka bahan yang lebih keras akan mengorek ke dalam bahan yang lebih lunak dan
menimbulkan alur dan lubang-lubang kerusakan.
2pabila suatu lintasan luncur lingkaran "bantalan#, dilumasi dengan sempurna, maka ruang
antara bantalan dengan bagian lain akan selalu terisi dengan bahan pelumas yang cukup tebal atau
lapisan hidridinamika yang memungkinkan baggian dalam dari bantalan akan mengembang. Seperti
inilah yang disebut bentuk pelumasan yang sempurna. /etapi suatu keadaan apabila bahan pelumas
yang merupakan lapisan tipis hanya sedikit tertinggal pada permukaan meta, biasanya dikenal
sebagai pelumas batas "boundary lubrication# dan hal ini masih lebih baik jika dibandingkan tidak
ada sama sekali, meskipun hal ini jauh dari yang kita perlukan. 0ntuk lebih jelasnya, mengenai
bagaimana terbentuknya lapisan tersebut di bawah ini diberikan gambar-gambar skema.
Gambar '(.( Proses terjadinya lapisan
pelumas pada bantalan "lintasan luncur
lingkaran#
Keterangan gambar&
a. )enunjukkan bantalan dalam
keadaan berhenti, bagian dari
bantalan "poros# berada pada bagian bawah bantalan yang dipisahkan oleh lapisan bahan
pelumas yang tipis
b. 2pabila poros berputar, bahan pelumas akan terdorong kebawah poros membentuk lapisan
yang seolah-olah mendukung poros.
-
7/24/2019 BAB X II
3/23
c. 2khirnya poros akan mempunyai kedudukan seperti itu, dan apabila hal itu terjadi lapisan
yang ideal secara hidrodinamika akan terbentuk.
2dapun aktor-aktor yang mempengaruhi terbentuknya lapisan ini adalah&
- $aktor beban
- $aktor kecepatan putar
- Kekentalan "iskosity# dari bahan pelumas.
2dapun beban bertambah, maka lapisan pelumasan tidak akan terbentuk, kecuali tanpa
bertambahnya kecepatan putar dan kekentalan minyak pelumas bertambah sebanding dengan
pertambahan beban. 3adi ternyata suatu beban yang berat pada suatu bantalan yang bergerak pelan
akan memerlukan bahan pelumas atau oli yang kental. %tulah sebabnya kekentalan yang rendah atau
pelumas yang encer diusulka untuk dipakai pada kecepatan yang tinggi dan beban sedang, karena oli
yang encer akan mengurangi tekanan dan menghindari kuarangnya tenaga.
12.2 Bentuk Pelumas
)enurut bentuknya pelumasan dibagi menjadi empat bagian yaitu&
a. Bentuk cair
Pelumasan berbentuk cair ini juga disebut oli. Pelumas seperti ini paling banyak dijumpai dan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. )inyak pelumas oli ini paling banyak digunakan pada
mesin-mesin perkakas misalnya untuk melukasi roga gigi, melumasi bagian-bagian yangberpasangan*bersinggungan, bantalan dan lain sebagainya.
b. Pelumasan berbentuk setengah padat.
Pelumasan berbentuk setengah padat ini sering juga disebut gemuk "grease#. Bahan dasar dari
pelumas seperti ini adalah cair yang kemudian dicampur dengan 4at lain sehingga kental. Pelumas
seperti ini umumnya digunakan pada bagian-bagian mesin dengan tingkat putaran yang rendah
sampai sedang. $ungsi dari gemuk ini adalah sebagai pelumas juga berungsi sebagai pembersih
karena kebanyakan campuaran yang digunakan adalah sabun "detergen#.
c. Pelumasan berbentuk padat
Pelumasan berbentuk padat "serbuk# paling banyak dibuat dari serbuk grahite. Kelebihan dari
pelumas padat ini jika dibandingkan dengan pelumas cair dan pasta adalah dapat berungsi sebagai
pelumas pada temperatur (5 6 +55 57 dan dibawah -85 57. Pada temperatur demikian pelumas oli
tau gemuk tidak memungkinkan lagi. Pelumas padat dalam benntuk bedak, ukurtan partikelnya
antara 5, hingga beberapa 9m.
Graphite adalah jenis karbon dengan struktur halus. Gaya gesek antara partikel sangat rendah.
Gaya adhesi dengan logam sangat baik dan sushu operasi antara +5 6 :55 57. Bila digunakan
sebagai pelumas graphite halus sangat murni.
Selain graphite juga sering digunakan sebgai pelumas padat adalah molydenom disulphide
")oS(#. Pelumas ini mempunyai struktur yang tipis. Koeisien geser lebih rendah dari graphite "5,5
-
7/24/2019 BAB X II
4/23
6 5,'#. Gaya adhesi dengan logam juga baik. /emperatur operasi di bawah 55 57 dan terendah -';5
5 7. Pada temperatur 55 57, )oS( akan beroksidasi membentuk )o1+yang bukan pelumas.
Selain kedua bentuk pelumas padat di atas, masih ada pelumas padat yang lain dan baru
digunakan yaitu
-
7/24/2019 BAB X II
5/23
tinggi titik didih dari minyak pelumas tersebut. Hal ini karena ikatan raksi yang seperti @asphaltA
cenderung berkumpul pada raksi yang titik didihnya tinggi "lihat gambar penyulingan minyak
bumi#. 3adi tidak tertutup kemungkinan minyak pelumas diberi pewarna oleh pabrik pembuatnya
untuk membedakan pelumas yang satu denganyyang lainnya.
b. 1ksidasi
Semua produk minyak bumi dapat bereaksi secara kimia dengan udara. Sebenarnya oksidasi
pada minyak pelumas berlangsung sangat lambat pada temperatur ruang, tetapi akan semakin cepat
bereaksi jika temperatur naik.
Semakin lembab udara, semakin besar pula kandungan oksigennya sehingga akan semakin
mempercepat pula proses oksidasi. Katalisator terjadinya oksidasi dapatt berupa baja, aluminium dan
tembaga.
Hasil oksidasi yang tidak larut, berupa lumpur akan menyumbat lubang-lubang saluran.
Sedangkan yang larut, bersiat asam dan tetap terbawa oleh pelumas dan mempercepat korosi pada
logam sehingga akan merusak komponen berupa lubang-lubang dan terak yang menempel dengan
kuatt pada permukaan logam.
1leh karena itu, maka hampir semua pelumas diberi additi berupa @oidation inhibitorA
"pemicu korosi#. 2dditi ini akan mengikat langsung oksigen sebelum kontak langsung dengan
hidrokarbon pada minyak agar elemen yang dilumasi akan terhindar dari korosi.
c. Keasaman.
2da pendapat bahwa warna minyak pelumas minyak pelumas, sejumlah kecil asam tetap tidak dapat
ternetralisasi.sisa asam yang ridak ternetralisasi ini, sebenarnya tidak terpengaruh baik secara isik
maupun kimia. /etapi bila bergabung dengan asam hasil oksidasi akan akti membentuk korosi pada
logam yang dilumasi. Karena siat asam korosi terhadap logam.
d. Korosiitas
%katan sulur yaitu seperti hidrogen sulida dan polisulida mempunyai siat korosi. 1leh
karena itu pelumas yang baik haruslah tidk mengandung ikatan sulur yang korosi tersebut.
-
7/24/2019 BAB X II
6/23
/itik nyala adalah temeperatur dimana cairan pelumas berubah menjadi uap dan akan terbakar
dalam sekejab bila dikenai sumber api. !alam hal ini api dapat berasal dari logam yang sngat
panas. Dang dimaksud dengan sekejab adalah bila sumber api dilepas, maka nyala tersebut pada
cairan akan sebegra padam.
g. /itik kabut "cloud point# dan tutuk tuang "pour point#/itik kabut adalah temperatur dimana kristalisasi mulai terbentuk setelah sebelumnya timbul
kabut. 2pabila temeperaturnya diturunkan lagi, pelumas akan membeku. Sedangkan titik tuang
adalah temperatur terendah dimana minyak pelumas masih dapat mengalir "dituang#.
12.$ %ekentalan Pelumas &air
Kekentalan "iskositas# merupakan parameter yang sangat penting dari siat isik, karena
menjadi besaran utama dalam mengklasiikasikan minyak pelumas. $liuda pelumas mengikuti
hukum
-
7/24/2019 BAB X II
7/23
tetentu. Besarnya indeks iskositas dinyatakan dengan angka mulai dari 5 smapai '55. )akin besar
nilainya berarti kepekaan terhadap temperatur makin besar.
12.'. Bahan tam(ah )Additive*
Bahan tambah adalah bahan lain yang dicampurkan ke dalam minyak pelumas denga tujuan
untuk memperbaiki siat dan minyak pelumas. 3enis-jenis siat dari siat minyak yang dapat
diperbaiki oleh additiveadalah&
- Penurun /itik /uang "pour point deppressant#
Bahan ini adalah bahan yang dapat berungsi untuk menurunkan titik minyak pelumas. !engan
adanya penambahan bahan ini, minyak pelumas masih dapat mengalir pada temperatur yang
lebih rendah dibandingkan sebelum ditambahkan additie.
- 2nti 1ksidasi "Oxidation Inhibitor#
Bahan ini berungsi untuk mencegah terjadinya oksidasi pada minyak pelumas bahan ini
ditambahkan karena oksidasi dapatt mengakibatkan minyak pelumas menjadi asam.
- 2nti Busa "Anti Foam Agent#
Bahan ini berungsi untuk mencegah terjadinya busa di dalam minyak pelumas. /erbentuknya
buas dalam minyak pelumas akan mengurangi ungsi pelumas karena busa akan merusak lapisan
ilm yang sebagai ungsi utama dari minyak pelums.
- Pembersih "Detergent#
Bahan ini berungsi untuk mencegah terbentuknya endapan "deosit# atau kerak pada
komponen-komponen yang dilumasi.
- Pengubah %ndeks iskositas "iskositas %nde %mproer#
Bahan ini ditamabahkan untuk mengubah sesitiitas perubahan kekentalan minyak pelumas
terhadap perubahan waktu.
- 2nti Karat dan Korosi "Eust & Corrosion Inhibitor#
Bahan ini ditambahkan ke dalam minyak pelumas untuk mencegah terjadinya karat dam korosi
pad bagian yang dilumasi.
- Extreme Pressure Additive
Bahan ini ditambahkan ke dalam minyak pelumas untuk meningkatkan kemampuan minyak
pelumas terhadap beban dan tekanan yang tinggi.
- Bahan Pengemulsi "Emulsi!ing Agent#
Bahan ini berungsi untuk menyelimuti air "emulsi# dalam minyak pelumas sehingga air tidak
berkontak langsung dengan logam yang dilumasi.
- Bahan Pencegah Cmulsi "Emulsion "rea#er#
Bahan ini berungsi untuk mempermudah pemisahan air dengan minyak pelumas agar air dapat
dikeluarkan*dibuang dari minyak pelumas.
-
7/24/2019 BAB X II
8/23
12.+. &ara Pelumasan
Pemberian minyak pelumas dan gemuk pada tiap-tiap mesin mempunyai prosedur sendiri-
sendiri. %tu dikarenakan adanya siat maupun cara kerja yang berbeda-beda. )esin-mesin besar,
mesin-mesin kecil, yang presisi maupun yang tidak presisi secara prinsi mempunyai perbedaan
pemakaian minyak pelumas.Pemberian minyak pelumas pada mesin-mesin harus disesuaikan dengan kondisi mesin
tersebut. 1leh karena itu operator "pekerja# harus mengetahui dengan baik cara pemberian pelumas
pada setiap bagian yang perlu dilumasi.
0ntuk memberi pelumas pada elemen-elemen mesin dapat digunakan beberapa cara seperti&
Se,ara manual
7ara manual dengan tangan, menggunakan kain lap atau kuas. Biasanya
pelumasan seperti ini untuk melumasi bagian-bagian yang tidak tertutup
misalnya permukaan mesin.
-a(ung elumas (ertekanan
7ara pemberian pelumasan dengan menggunakan tabung bertekanan
"semprot# ini biasanya digunakan untuk melumasi bagian luar dari mesin.
Pist/n gemuk
2lat ini biasanya digunakan untuk melumasi bagian dari mesin "pompa#,
tetapi khusus untuk bagian mesin yang dilengkapi dengan nipel.
Mangk/k gemuk
0ntuk melumasi bagian dari mesin, kita memutar tutup berulir yang
diputar secara periodik untuk mendorong gemuk keluar melaui lubang.
-etes
Pelumas keluar secara teratur akan menetes melalui pipa yang dapat
disetel "diatur besar kesilnya tetesan#. /etesan terjadi akibat adanya gaya
graitasi atau oleh getaran.
-
7/24/2019 BAB X II
9/23
Sum(u
Prinsipnya seperti kompor minyak tanah atau pelita. !istribusi pelumas
berlangsung secara terus menerus, selama mangkok tidak kosong, sama
seperti pada pelumasan tetes.
&elu )(ak /li*
Komponen yang dilumasi sebgaian terendah di dalam bak oli dan
membawah oli ke atas seklaigus untuk kompone lain.
Per,ikan
Komponen yang berbentuk sedemikian rupa, sengaja ditambahkan agar
dapat memercikkan pelumas ke kompone yang lain terutama komponen
yang berada pada bagian atas.
%a(ut
Pelumasan kabut terutama digunakan pada alat-alat pneumatik, untuk
melumasi alat yang dilalui udarra bertekanan.
P/ma mekanik
Pelumas disemprotkan melalui pipa-pipa kecil ke komponen-komponen
dengan memamaatkan tekanan periodik oleh poros eksentrik ataupun
dengan cam.
Pelumas sen0iri
Dang dimaksud dengan pelumas sendiri adalah pelumas "biasanya gemuk#
diberikan sekali hanya pada saat alat tersebut dibuat. 0mur pelumas sama
dengan umur alat,sperti pada bantalan "bearing#.
Sirkulasi
7ara ini menggunakan pompa oli untuk mendistribusikan pelumas secara
merata dan terus menerus. Pelumas secara eekti menyerap panas dan
membawa kontaminan ke dalam tangki pelumas.
-
7/24/2019 BAB X II
10/23
BAB. XIII.
PEAA-AN ELEMEN PENEA%
Setiap mesin perkakas terdiri dari beberapa elemen yang masing-masing mempunyai tugas
tersendiri, tetapi saling mendukung antara satu dengan yang lain. 2gar mesin tersebut dapat
beroperasi dengan baik, maka semua elemen-elemen yang ada pada mesin tersebut juga harus baik
sehingga dapat pula melaksanakan tugasnya dengan baik. 1leh karena itu maka setiap elemen padasebuah mesin perlu mendapat perawatan yang cukup supaya dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik.
Berikut ini akan dibahas baggaimana cara merawat elemen-elemen dari sebuah mesin
khususnya elemen sistem penggerak.
13.1. %/ling
Sebelum melakukan pekerjaan perawatan pada kopling terlebih dahulu pelajari susunan dan
cara kerja dari sistem penggerak serta buat gambar sketsa susunan sistem penggerak. Jengkapi
gamabar dengan ukuran yang diperlukan pada saat perhitungan.
Siapkan peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk merawat atau mengganti kopling.
Gunakan peralatan sesuai dengan ungsinya untuk mencegah rusaknya peralat yang digunakan.
2pabila kopling yang digunakan besar dan porosnya panjang, gunakan alat angkat yang sesuai
sehingga pekerjaan terhindar dari kecelakaan.
0ntuk memeriksa besarnya penyimpangan, sipakan peralatan yang diperlukan seperti&
a. Straight edge
b. $eeler gauge
c. !ial indikator
d. 3angka sorong "lihat gambar '+.'#
Gambar '+.' 2lat-alat 0kur3ika metode pemeriksaan menggunakan dial indikator, sepasang alat bantu digunakan untuk
melakukan pemeriksaan. Buat alat bantu tersebut sesuai dengan konstruksi sistem penggerak. Pada
kondisi tertentu alat bantu pemegang dial indikator dapat dipasang pada bagian kopling. Sistem
penggunaan alat bantu harus dirancang agar tidak merisan kopling. "lihat gambar '+.(#
-
7/24/2019 BAB X II
11/23
Gambar '+.( Pemeriksaan kelurusan kopling
Sebelum memulai pekerjaan sumber utama pengerak seperti listrik harus dimatikan dan
dikunci. Pasang tanda peringatan pada panel listrik supaya kecelakaan dapat dihindarkan. Klau perlu
beritahu rekan kerja bahwa anda akan bekerja pada sistem penggerak, untuk mencegah hal yang
tidak didinginkan seperti kecelakaan.
'+.'.'. Pemeriksaan besar penyimpangan pada kopling
Jakukan pemeriksaan awal untuk mengetahui besarnya penyimpangan kopling. Gunakan
metode yang sesuai dengan kondisi kopling. 7atat besar penyimpangan yang terjadi dan bandingkan
dengan batas maksimum penyimpangan yang diijinkan. Pada saat sistem penggerak dijalankan
pergeseran komponen mungkin terjadi. Komponen harus disetel bila penyimpangan yang terjadi dari
toleransi yang diijinkan. "lihat gambar '+. +#
Gambar '+ .+ Pemeriksaan penyimpangan kesumbuan kopling
Meleas k/ling
Pada saat merawat kopling, tidak semua kopling harus dibuka dari porosnya tetapi ada yang
hanya digeser pada porosnya. )isalnya pada saat penggantian gemuk di dalam @steel grid eible
couplingA. "lihat gambar '+.#
-
7/24/2019 BAB X II
12/23
Gambar '+ . Bagian !alam Kopling
Pada kondisi tertentu poros sistem penggerak berukuran panjang dan disangga menggunakan
plumer block housing, untuk menghindari bengkoknya poros pada saat dilepas, poros tersebut harus
disangga mengunakan peralatan uyang sesuai. Sebelum poros dibuka, tandai plumer block housingbeserta porosnya. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan proses penyumbuan poros.
0ntuk kolpling yang menggunakan tutup pelindung kopling, seperti pada kopling roda gigi,
kopling rantai dan lain-lain, buka tutup pelindung tersebut dengan cara mengeser atau melepas
tutupnya. Bila kopling memiliki elemen penghubung seperti& rantai, pita geser atau karet, lepaskan
terlebih dahulu baru kemudian lepaskan kopling.
2pabila baut digunakan sebagai penghubung diantara bagian bidang kopling, buka baut
tersebut terlebih dahulu sebelum pergeseran atau pelepasan kopling dilakukan. 0ntuk melepas
kopling dari poros, salah satu sistem pengerak harus digeser. Besarnya pergeseran disesuaikan
dengan panjang kopling. Jepaskan pena penepat dan kerdorkan baut pengikat pada kaki-kaki sistem
penggerak yang akan digeser.
Sebelum melepas kopling dari poros, perhatikan bentuk pasak yang digunakan. Buka pasak
tersebut terlebih dahulu dengan menggunakan pencabut pasak yang sesuai. Gunakan etractor untuk
melepaskan kopling dari poros yang bersuaian paksa atau sesak. "lihat gambar '+.#
Gambar '+ . )elepaskan Kopling
'+.'.(. Pemeriksaan Keausan Kopling
Sebelum memeriksa keausan yag terjadi pada kopling., terlebih dahulu kopling dibersihkan
dari kotoran yang menempel. Hal ini dimaksudkan agar hasil pemeriksaan bisa lebih teliti dan
akurat. 7airan yang digunakan untuk membersihkan kopling sebaiknya disesuikan dengan bahan
yang digunakan membuat kopling. Seperti misalnya untuk beberapa jenis kopling leksibel yang
terbuat dari karet atau bahan yang sejenisnya tidak boleh dibersihkan dengan menggunakan pelarut,
karena dapat merusak elemen tersebut. !i bawah ini akan diberikan beberapa contoh jenis kopling
dan bagian yang mungkin mengalami keausan.
a. Slit slee4e ,/uling
-
7/24/2019 BAB X II
13/23
Keausan terjadi pada lubang diemeter dalam kopling. Periksa kondisi baut
pengikat, jika beban lebih terjadi akan merusak baut tersebut.
(. Slit slee4e ,/uling
Keausan terjadi pada lubang diameter dalam kopling. Periksa kondisi baut
pengikat, jika beban lebih terjadi akan merusak baut tersebut.
,. Flange0 ,/uling
Poros yang tidak satu sumbu akan mengakibatkan keausan pada sisi
kopling atau pahatnya baut penghubung. Kondisi yang sama akan terjadi
pula pada spacer coupling.
0. D/u(le ,/ne ,laming ,/uling
Periksa kondisi permukaan diameter dalam dan luar pada bush tirus,
lubang diameter dalam lesh, dan baut penghubung. Pemindahan daya atau
putaran berdasarkan kontak bidang dan tekanan. 1erload dapat
menimbulkan slip pada bush tirus.
e. Dis, ,/uling
Keausan akan terjadi pada pena dan lubang pena pada piringan akan
menjadi besar. 1erload akan menyebabkan pena menjadi bengkok.
!. 5a6s ,/uling
Periksa sisi rahang yang saling berhubungan satu dengan lainnya.Keausan akan terjadi pada saat bagin sisi-sisi tersebut menerima putaran
dan pada saat kopling mulai menerima beban.
g. ear ,/uling
Keausan akan terjadi pada gigi-gigi pada rodagigi dalam dan luar. Bila
aus, ganti rodagigi tersebut. Periksa juga lubang rodagigi luar, perbesar
bila diperlukan.
h. &hain ,/uling
Periksa bagian sisi dari rodagigi rantai dan bagian sisi dalam dari rantai.
1erload dapat menyebabkan lubang penyangga pena aus. Periksa juga
-
7/24/2019 BAB X II
14/23
roller pada rantai. Keausan yang besar akan menyebabkan sisi roller
akan menjadi rata pada diameter luarnya dan gigi pada rodagigi rantai
berbentuk pengait.
i. Pin an0 ru((er (ushh ,/uling
Penyimpangan kesumbuan yang besar akan menyebabkan rubber bush
akan aus. 1erload yang terjadi akan mngubah bentuk runner bush.
7. u((er t#re ,/uling
Penyimpangan kesumbuan yang besar akan menyebabkan retak pada
karetnya. 1erload yang terus menerus akan mengubah bentuk karet
seperti tergantung.
k. Si0er ,/uling
Penyimpangan kesumbuan yang lebih besar dari yang diijinkan akan
mengakibatkan permukaan spider yang menahan beban akan cepat
mengalami keausan.
l. Steel gri0 !le8e(le ,/uling
Kerusakan utama terjadi pada pita pegasnya. 0ntuk mengatasikondisi tersebut pita pegas diganti dengan pita pegas yang baru. 2us
pada alur dudukan pita oegas tidak dapat diperbaiki, sehingga bila itu
terjadi maka kopling harus segera diganti.
-
7/24/2019 BAB X II
15/23
m.P/,ket !/r heli,al sring ,/uling
Pada jenis kopling ini yang sering terjadi kerusakan adalah pada
pegasnya. Bila hal ini terjadi, maka seluruh pegasnya harus segera
diganti.
'+.'.+. )emperbaiki dan mengganti bagian kopling yang rusak
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap kopling ayan aus, pisahkan bagian-bagian ayang
dapat diperbaiki, yang baik dan yang harus diganti dengan yang baru. Jakukan perbaikan terhadap
bagian kopling yang masih bisa diperbaiki. Ganti bagian-bagian yang sudah seharusnya diganti,
yakni bagian-bagian yang sudah rusak atau yang tidak dapat diperbaiki seperti pena, disc, seal dan
lain-lain.
3ika kerusakan kopling sudah parah, ganti kopling dengan yang baru dengan memperhatikan
aktor-aktor berikut&
- 3enis dan ukuran dimensi utama yang sama
- Kapasitas beban serta putaran yang sama
- !apat menerima penyimpangan yang sama
- !apat menerima pemuaian yang sama.
Sebelum memasang kopling kembali lakukan pemeriksaan terhadap kondisi poros, bantalan,
kopling serta sistem penggerak yang lain. Pastikan bahwa kondisi bagia-bagian tersebut dalam
keadaan baik. 3ika tidak baik lakukan perbaikan jiak perlu, tetapi kalau sudah sangat rusak laukan
penggantian dengan alat yang sama.
'+.'.. %nstalasi Kopling
Sebelum memasang kopling periksa kondisi landasan sistem penggerak dan ratakan
permukaannya untuk mempermudah proses alignmment. 3ika landasan tidak rata, maka dapat
diratakan dengan cara dikikir, digerinda atau ditambah shim.
Setelah landasan penggerak rata, dudukan salah satu sistem penggerak "motor atau pompa#
yang akan dijadikan sebagai acuan pemeriksaan. Periksa poros dengan menggunakan pendatar "spirit
leel# atau clinomoter untuk memeriksa ketagaklurusan terhadap bidang datar. 3ika tadak leel, dapat
digunakan shim untuk mengganjal kaki-kakinya sampai diperolah posisi leel. Kemudian baut-baut
pengikat terhadap landasan dapat dikencangkan.
Jangkah selanjtunya adalah pasang kopling pada porosnya. Periksa ketegaklurusan kopling
terhadap porosnya dengan menggunakan penyiku. Jalu kencangkan baut pengikat kopling terhadap
poros atau pasak.
Kemudian dekatkan poros kopling yang lainnya dan atur celah "gap# diantara permukaan
kopling. 0sahakan gap pada keempat posisi kopling mendekati toleransi. Jakukan penggeseran atau
pengganjalan apabila diperlukan. 3ika semua celah sudah berada di dalam daerah toleransi, maka
kencangkan baut pengikat pada landasan.
-
7/24/2019 BAB X II
16/23
Setelah pasangan kopling terpasang pada landasan, lakukan pemriksaan besar penyimpangan
yang terjadi diantara sumbu-sumbu poros. !alam pemeriksaan tersebut digunakan metode yang
sesuai. /entukan posisi penyimpangan sumbu poros yang disetel terhadap sumbu poros laiannya.
/etntukan posisi penyimapangan sumbu poros yang disetel terhadap sumbu poros lainnya.lakukan
perhitungan untuk menentukan besarnya pengganjalan atau pergeseran pada slah satu poros.Jakukan pengganjalan dan pergeseran kaki-kaki penggerak sesuia dengan perhitungan.
Kencangkan baut pengikat terhadap landasan dan lakukan pemeriksaan besar penyimpangan sekali
lagi. Setelah semua baik, maka pena penepat pada kaki-kaki sistem penggerka agar tidak bergeser
pada saat sistem penggerka dioperasikan dan menerima beban.
'+.'.. Pelumasan kopling
Pada kopling yang mempunyai elemen metal dan saling berhubungan atau terjadi kontak
langsung, digunakan pelumas sebagai pembentuk lapisan ilm, pendingin dan peredam beban kejut.
Gunakan pelumas yang sesuai dengan instruksi pabrik pembuat kopoling. $aktor-aktor yang harus
diperhatikan adalah&
- 3enis pelumas
- 3emlah pelumas
- Kekentalan atau tingkatan pelumas
- Serta sistem pelumasan.
Pada beberapa kopling, jumlah pelumas yang diisikan harus tepat sesuai dengan instruksi
pabrik pembuat kopling. 1leh karena pelumas yang berlebihan akan menambah tekanan di dalam
dan akan merusak seal. Pelumas yang kotor dapat diketahui denga cara melihat warna pelumas
tersebut dan merasakan serbuk besi yang terdapat pada pelumas.
Pada kopling yang memiliki elemen leksibel seperti karet, kopling jenis ini tidak perlu diberi
pelumas. Karena pemberian pelumas akan dapat mengakibatkan elemen leksibel yang digunakan
rusak.
'+.'.8. 0ji jalan kopling
Jangkah akhir yang dilakukan dalam proses perawatan kopling adalah uji jalan kopling.
/ujuan dari proses ini adalah untuk mengetahui hasil perbaikan dan pemasangan kopling sebelum
kopling tersebut dioperasikan kembali pada kondisi sesungguhnya. Sebelum diuji, pastikan semua
bagian dan baut pegikat terkunci dengan kuat. Bersihkan daerah di sekitar sistem penggerak seperti
tumpuan oli dan peralatan lain yang digunakan saat merawat. Proses pengujian ini dilakukan dengan
dua cara, yakni&
- 0ji tanpa beban
0ntuk melakukan pengujian ini, pastikan tidak terjadi beban poros sistempenggerak. Kemudian
jalankan motor dan perhhatikan getaran yang berlebihan serta suara yang tidak normal. 2pabila
terjadi kondisi tidak normal, segera matikan mesin dan cari penyebabnya. Bila penyebabnya
ketemu, segera perbaiki kondisi tersebut dan lakukan lagi pengujian tanpa beban.
-
7/24/2019 BAB X II
17/23
- 0ji dengan beban penuh
Setelah dilakukan pengujian tanpa beban dan ternyata kondisinya sudah baik, maka langkah
selanjutnya adalah pengujian dengan beban penuh. Pengujian ini dialkukan dengan cara
menaikkan beban secara bertahap sampai penuh sambil memperhatikan kondisi yang tidaknormal. 3ika terjadi kondisi yang tidak normal, segera matikan dan cari penyebabkan. Perbaiki
penyebabnya dan lanjutkan pengujian. Jakukan langkah seperti di atas sampai beban penuh
dan semua sistem penggerak berungsi dengan baik.
13.2. Puli 0an Sa(uk Penggerak
Sebelum melakukan perawatan terhadap puli dan sabuk penggerak, perlu dilakukan tahap
persiapan. Persiapan tersebut misalnya matikan mesin dan sumber penggerak dengan memutuskan
arus dari sumber ke mesin. Sebelum bekerja, persiapkan semua peralatan yang akan digunakan.
2pabila sistem penggerak cukup besar, sediakan alat angkat yang sesuai dengan ungsinya untuk
mencegah terjadinya kerusakan dan kecelakaan kerja.
'+.(.'. )elepas puli dan sabuk penggerak
Buka tutup perlindung dari dudukannya dan simpan pada suatu
tempat yang aman dan tidak menganggu proses pekerja. 2mati bagian
dalam dari sistem penggerak untuk memastikan tidak terjadinyapukulan atau gesekan dari elemen pengerak.
Sebelum melakukan pelepasan sabuk dan puli, sebaiknya dilakukan
pemeriksaan untuk mengetahui besar penyimpangan dan tegangan
sabuk yang terjadi.
Kendorkan baut pengikat motor penggerak dan lakukanpengeseran untuk melepaskan sabuk penggerak. 2pabila jarak sumbu
poros tidak dapat diatur, lepaskan idler terlebih dahulu kemudian
lepaskan sabuk pengerak.
7ara mengeluarkan sabuk penggerak dengan cara dipaksa seperti
mencungkil dengan linggis atau sejenisnya tidak dibenarkan. Hal
tersebut dapat mengakibatkan rusaknya sabuk atau puli penggerak.
Setelah sabuk terlepas, barulah puli boleh dilepas. Pada kondisi tertentu, pasak
dilepas terlebih dahulu sebelum melepas puli. 0ntuk melepas pasak, gunakan alat penarik yang
sesuai dengan pasak yang akan dilepas agar tidak merusak komponen penggerak yang ada
disekitarnya.
-
7/24/2019 BAB X II
18/23
Buka baut "set scre$# pada puli yang berungsi sebagai pengikat puli
agar puli tidak bergeser dari posisinya pada poros. 7acat yang terjadi
pada poros biasanya diakibatkan karena menarik puli tanpa melepas set
scre$.
Jepaskan puli dengan menggunakan palu lunak "plastik, karet tau kayu#
dengan cara memukul secara merata. 2pabila sulit dibuka, maka
gunakan alat penarik khusus. Posisi alat penarik harus benar agar puli
tidak rusak pada saat dikeluarkan.
'+.(.(. Pemeriksaan keausan atau kerusakan pada puli dan sabuk penggerak
Dang pertama diperiksa adalah permukaan puli yang berhubungan dengan sabuk penggerak.
2pabila pada permukaan terdapat goresan atau luka pada permukaan puli, perbaiki dengan
menggunakan kikir halus. Selain itu, periksa pula lubang dudukan poros pada puli. Gunakan kertas
gosok "amplas# untuk membersihkan bagian-bagian yang tajam dan cacat.
Keausan yang tidak merata pada permukaan puli, akan merusak sabuk penggerak pada saat
beroperasi. 2pabila kerusakan yang terjadi pada puli tidak bisa diperbaiki lagi, maka puli tersebut
harus dilakukan.
Bila terjadi rompal atau retak pada sisi puli, maka pada puli tersebut dapat dilakukan perbaikan
dengan cara pengelasan yang selanjutnya dilakukan proses permesinan sesuia dengan jenis pekerjaan
yang dapat dikerjakan pada uli tersebut agar baik kembali. )etode seperti ini sering dilakukan
terhadap puli penggerak yang berukuran besar.
Setelah pemeriksaan dan perbaikan dilakukan pada puli, barulah kemudian sabuk penggerak
diperiksa. Beberapa contoh keausan yang biasa terjadi pada sabuk penggerak&
Bentuk keausan karena sabuk penggerak terbalik, yang disebabkan
benda asing yang masuk ke dalam alur pada puli.
Sabuk penggerak putus diakibatkan beban kejut yang besar terjadi pada
sistem penggerak. 0ntuk mengatasi hal ini terjadi kembali penyebab
terjadinya beban kejut, harus dicari dan diatasi.
Bentuk keausan pada bagian sisi sabuk penggerak yang diakibatkan
karena slip yang yang terjadi secara terus-menerus. 0ntuk mengatasi
-
7/24/2019 BAB X II
19/23
hal ini, lakukan pengaturan "penyetelan# tegangan yang sesuai, agar
sabuk penggerak tidak mengalami slip lagi.
Japisan pelindung sabuk pengerak bagian sisi berlendir atau
membengkak. Hal tersebut diakibatkan karena sabuk penggerak atau
puli terkontaminasi dengan minyak pelumas. 0ntuk mengatasi hal
tersebut, hilangkan sumber penyebab tersebut dari sabuk pengerak atau
puli.
Bagian dasar dan sisi sabuk penggerak gosong atau terbakar. Hal
tersebut diakibatkan ole slip yang terjadi pada sabuk penggerak pada
saat awal atau akhir pembebanan. 0ntuk mengatasi hal ini, harus
dilakukan penggantian sabuk penggerak dan atur kekencangan sabuk
sampai tidak terjadi slip.
Bagian dasar sabuk penggerak sobek. Hal ini diakibatkan karena sabuk
penggerak keluar melalui sheae atau memasang sabuk penggerak tidak
sesuai dengan jarak pemasangannya. 0ntuk mengatasi hal ini, pasang
sabuk penggerak baru yang sesuai dan lakukan alignment.
Bagian dasar sabuk penggerak pecah atau retak. Dang menyebabkan hal
seperti ini adalah karena sabuk penggerak slip dan memanas sehingga
mengeras atau idler dipasang pada sisi yang salah. 0ntuk mengatasi hal
ini sabuk harus diganti dengan sabuk penggerak yang baru dengan
mengatur tegangan yang sesuai untuk menghindari terjadinya slip.
Sabuk pengikat terpisah. Hal tersebut terjadi karena adanya keausan
pada sheae "sisi penarik#. 0ntuk mengantisipasi hal ini ganti sabuk
penarik dengan yang baru serta periksa alur-alur pada sheae dan ganti
dengan alur yang standar untuk menghindari terjadinya slip.
Salah satu sabuk penggerak terpisah dari sabuk pengikat. Hal tersebut
terjadi karena sabuk penggerak meloncati salah satu alur dan
mendorong sabuk terluar keluar dari sheae yang disebabkan karena
sistem penggerak tidak alignment serta tegangan sabuk tidak sesuai.
0ntuk mengatasi hal ini, ganti sabuk penggerak tersebut dengan yang
baru dan atur tegangannya serta alignment sistem penggeraknya.
'+.(.+. )emasang puli pada poros
Sebelum memasang puli pada poros, lakukan pemeriksaan poros terlebih dahulu dimana puli
akan dipasang. 0ntuk memeriksa sumbu poros lakukan dengan menggunakan dial indikator. 2pabila
penyimpangan poros melebihi toleransi yang diijinkan, maka lakukan perbaikan. Sedangkan bila
poros tidak dapat diperbaiki maka lakukan penggantian poros.
-
7/24/2019 BAB X II
20/23
Periksa pula permukaan poros dari cacat atau kerusakan yang terjadi yang dapat
mengakibatkan tidak duduk tegak lurus pada poros. Bila jal ini terrjadi lakukan perbaikan pada poros
denganmenggunakan kikir halus atau dengan batu gosok.
2pabila poros untuk dudukan puli telah baik, maka pasang pasak pada dudukannya. Pasak
yang aus atau rusak pada saat pelepasan, buat pasak yang baru sesuai dengan toleransi dan ukurandudukan pasak pada poros.
Setelah semeua elemen dibersihkan, masukkan puli ke proros serta periksa apakah dudukan
pada poros segaris dengan laluan pasak pada puli. 2pabila terjadi penyimpangan segera lakukan
perbaikan. )asukkan pasak pada poros dengan menggunakan palu lunak. 3ika pasak longgar pada
dudukannya, ganti pasak tersebut dengan pasak yang ukurannya sesuai. Periksa kelonggaran
diantara bagian atas pasak dengan bagian dasar laluan pasak pada puli. Kikir bagian atas dari pasak
bila diperlukan.
)asukkan puli ke poros dan periksa kesebarisan diantara pasak dan lubang laluannya. Pukul
puli menggunakan palu lunak dengan merata sehingga duduk pada posisinya. Kencangkan setscrew
untuk menjaga agar puli tetap pada posisinya.
'+.(.. %nstalasi puli dan sabuk penggerak
Jakukan leeling pada sistem penggerak untuk menghindari penyimpangan sumbu poros
ertikal dengan menggunakan spirit leel atau clinometer. Jakukan pengganjalan dengan
menggunakan shim bila diperlukan.
Jakukan pula alignment pada sistem penggerak. Perhatikan bahwa jarak diantara sumbu poros
saat itu berbeda dengan jarak sumbu poros pada saat pemasangan saguk penggerak.
Pasang sabuk penggerak pada puli. Gunakan sabuk penggerak satu setn untuk pemasangan
majemuk dan pemasangan dimulai dari bagian yang paling dalam. Bila diperlukan lakukan
perhitungan untuk menentukan besar deleksi yang terjadi.
Kendorkan baut pengikat pada kaki-kaki motor untuk mengatur tegangan sabuk penggerak
yang sesuai. Kencangkan baut pengatur tegangan untuk mencapai deleksi yang sesuai. 3aga agarsistem penggerak tetap pada posisi alignment.
Periksa kembali besar deleksi yang terjadi. 3ika deleksi yang terjadi duah sesuai dengan hasil
perhitungan, maka kencangkan baut pengikat pada kaki-kaki motor dan mur kontra pada baut
pengatur. Kemudian lakukan pemeriksaan alignment sekali lagi. Putar sistem penggerak secara
manual bila memungkinkan dan perhatikan gangguan yang terjadi. 3ika tidak terjadi gangguan,
pasang tutup pelindung sudah terpasang dengan sesuai serta tidak cacat.
13.3. /0a igi
Eoda gigi merupakan salah satu jenis sistem transmisi yang banyak digunakan pada mesin-
mesin, baik mesin perkakas maupun pada otomoti karena mempunyai beberapa kelebihan.
Kelebihan tersebut misalnya dapat memindahkan daya yang besar, hampir tidak terjadi slip, dapat
memindahkan putaran yang tinggi dan lain-lain.
'+.+.'. Bentuk keausan dan kerusakan pada roda gigi
-
7/24/2019 BAB X II
21/23
a. Keausan
Bentuk keausan yang normal bila terjadi pada roda gigi adalah bentuknya licin dan halus serta
merata selebar gigi. Hal ini terjadi pada terutama pada rodagigi yang memindahkan beban yang
cukup besar serta bekerja secara kontinu. Bila keausan terjadi pada gigi, maka akan memperpendek
umur dari rodagigi tersebut. Bila hal ini terjadi dan berlangsung lama, akan dapat mengakibatkangigi-gigi akan patah. 0ntuk mengatasi hal tersebut, segera ganti rodagigi dengan material yang lebig
tahan aus.
b. 2brasi
2brasi adalah merupakan salah satu jenis keausan yang
terjadi pada gigi. Bentuk keausan ini yaitu pada gigi
terlihat berupa goresan-goresan rapad permukaan
kontak gigi. Penyebab bentuk keausan ini adalah
masuknya partikel besi dari luar, misalnya percikan
akibat pengelasan, serpihan besi baik dari luar
maupun dari rodagigi itu sendiri.0ntuk menghindari hal
ini terjadi, ganti pelumas dan sediakan pelindung.
c. Korosi
Korosi adalah salah satu bentuk keausan yang terlihat seperti perubahan warna
dan lakukan pada permukaan gigi. Hal tersebut sering diakibatkan karena
pelumas terkontaminasi dengan bahan kimia atau uap air. Jakukan pengujian
kualitas pelumas yang digunakan, dan apabila perlu ganti pelumas dengan
yang baru.
d. Scoring
Scoring merupakan bentuk keausan yang terlihat seperti permukaan yang
licin mengkilap "seperti es#, karena pemakain pelumas yang tidak sesuai.
Pada kondisi yang lebih parah permukaan gigi rusak karena goresan atau
sobekan pada bagian yang bersesuaian pada temperatur operasi yang
terlalu tinggi. 0ntuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengganti pelumas dengan pelumas yang mengandung additi CP, atau
kurangi beban serta kecepatan pengoperasiannya.
-
7/24/2019 BAB X II
22/23
e. Pitting
Pitting merupakan salah satu bentuk utama dari kelelahan permukaan,karena beban yang terjadi melebihi daya tahan dari rodagigi. Peristiwa
tersebut dimulai dari keretakan akibat tekanan yang akhirnya
menyebabkan terlepasnya "terkelupasnya# sebagian dari material dan
membentuk lubang atau rongga. 0ntuk memgatasi hal tersebut kurangi
beban yang bekerja serta kecepatan pengoperasian dan bila rodagigi
tersebut harus diganti, lakukan dengan rodagigi yang lebih teliti.
. Spalling
Spalling adalah merupakan salah satu bentu lain dari kelelahan pada
rodagigi. Jekukan yang terjadi besar seperti lubang besar dan dalam.
Kondisi ini sering terjadi pada rodagigi yang dibuat dari material dengan
kekerasan sedang sampai tinggi pada permukaan gigi. 0ntuk mengatasi
kelelahan ini, kurangi beban yang bekerja dan tambahkan kekuatan pad
permukaan gigi dengan cara melakukan perlakuan panas "heattreatment#.
g. 7old lowing
7lod lowing adalah aliran plastis yang terjadi pada bagian ujung sisi gigi.
Hal ini terjadi pada saat permukaan gigi mengalir keluar pada ujung sisi
gigi dan menghasilkan rupa yang halus, sebagai akibat dari putaran dan
penekanan dari hubungan rodagigi yang meremes metal. 2pabila kondisi
ini berlangsung lama akan mengakibatkan rodagigi akan rompal dan
terjadi lekukan. 0ntuk mengatasi hal ini, kurangi tagangan yang bekerja
pada permukaan gigi dan tambahkan kekerasan pada permukaan gigi
misalnya dengan melakukan perlakuan panas.
h. $atiue break
$atiue break adalah salah satu bentuk kelelahan utama dimana sebagian
atau seluruh gigi terpisah dari rodagigi. Kelelahan diakibatkan oleh beban
yang berat, dan tekanan yang berulang-ulang. 7ara terbaik untuk
mengatasi hal ini adalah dengan cara mengganti rodagigi dengan yang
lebih tahan terhadap beban yang besar, mempoles alur dasar dan
melakukan perlakuan panas untuk menghilangkan tegangan sisa.
'+.+.(. Penyimpangan rodagigi
-
7/24/2019 BAB X II
23/23
!alam melakukan tugasnya sebagai elemen penggerak, rodagigi sering
mengalami penyimpangan. 0ntuk memeriksa penyimpangan yang
terjadi pada rodagigi, harus dilakukan dengan ukuran dan kondisi
rodagigi. Gunakan tinta pemeriksa, eeler gauge atau mistar perata saat
memeriksa penyimpangan yang terjadi pada rodagigi. Keausan ataukerusakan yang terjadi pada rodagigi sering diakibatkan karena adanya
penyimpangan alignment.