bab vii

6
1.1.1 Wawancara Dengan Pemegang Program Dari hasil wawancara dengan pemegang program KIA mengenai pelaksanaan pelayanan KIA masih terdapat kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana. Hal ini disebutkan dalam kuotasi sebagai berikut:“Sebenarnya tidak sulit, tapi saya memegang program lain selain KIA sehingga agak sulit untuk membagi waktu dan saya juga cukup keteteran untuk menghandle program lainnya.. Ideal nya 1 puskesmas minimal ada 2 bidan. Jadi satu untuk kegiatan dilapangan satu untuk di pelayanan dipuskesmas. Fasilitas juga sebenarnya kurang lengkap ya. Tidak ada usg ataupun alat penunjang lain. Sehingga pasien harus di rujuk ke poncol untuk usg. Dalam pelaporan dan pencatatan oleh kader dan petugas kesehatan masih ada kekurangan oleh karena keterlambatan pelaporan sehingga pencatatan dan evaluasi bulanan sering terhambat. Hal ini disebutkan dalam kuotasi: “Kader yang kita punya untuk pelayanan ANC juga kurang sih , jadi kader-kader sering terlambat memberi laporan sehingga pencatatan agak lama. ”. Dalam melakukan penyuluhan pada ibu hamil hanya dilakukan perorangan ketika akan memeriksakan kehamilan karena pemegang program KIA juga memegang program yang lain sehingga tidak ada waktu untuk menyusun materi dan melakukan penyuluhan. Hal ini disebutkan dalam kuotasi : Tiap ada ibu-ibu hamil yang berkunjung selalu saya berikan edukasi mengenai kehamilan, pemeriksaan kehamilan, dan tanda-tanda bahaya kehamilan. Untuk penyuluhan sendiri dilakukan kadang-kadang karena saya 1

description

bab VII

Transcript of bab vii

Page 1: bab vii

1.1.1 Wawancara Dengan Pemegang Program

Dari hasil wawancara dengan pemegang program KIA mengenai pelaksanaan

pelayanan KIA masih terdapat kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana

prasarana. Hal ini disebutkan dalam kuotasi sebagai berikut:“Sebenarnya tidak sulit,

tapi saya memegang program lain selain KIA sehingga agak sulit untuk membagi waktu

dan saya juga cukup keteteran untuk menghandle program lainnya.. Ideal nya 1

puskesmas minimal ada 2 bidan. Jadi satu untuk kegiatan dilapangan satu untuk di

pelayanan dipuskesmas. Fasilitas juga sebenarnya kurang lengkap ya. Tidak ada usg

ataupun alat penunjang lain. Sehingga pasien harus di rujuk ke poncol untuk usg.

Dalam pelaporan dan pencatatan oleh kader dan petugas kesehatan masih ada

kekurangan oleh karena keterlambatan pelaporan sehingga pencatatan dan evaluasi

bulanan sering terhambat. Hal ini disebutkan dalam kuotasi: “Kader yang kita punya

untuk pelayanan ANC juga kurang sih , jadi kader-kader sering terlambat memberi

laporan sehingga pencatatan agak lama. ”.

Dalam melakukan penyuluhan pada ibu hamil hanya dilakukan perorangan ketika

akan memeriksakan kehamilan karena pemegang program KIA juga memegang

program yang lain sehingga tidak ada waktu untuk menyusun materi dan melakukan

penyuluhan. Hal ini disebutkan dalam kuotasi : “Tiap ada ibu-ibu hamil yang

berkunjung selalu saya berikan edukasi mengenai kehamilan, pemeriksaan kehamilan,

dan tanda-tanda bahaya kehamilan. Untuk penyuluhan sendiri dilakukan kadang-

kadang karena saya tidak sempat , saya memegang lebih dari satu program dan untuk

media penyuluhan sendiri di puskesmas tidak ada..”.

Berdasarkan hasil wawancara kepada pemegang program KIA dapat ditarik

kesimpulan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya cakupan

kunjungan bumil K4. Dari faktor man (tenaga kerja) diakui masih terdapat kekurangan

tenaga kerja di puskesmas pela mampang 1. Dari material di puskesmas fasilitas untuk

pemeriksaan k4 kurang lengkap. Keterbatasan media penyuluhan dapat juga menjadi

salah satu faktor penyebab masalah. Dengan kurangnya tenaga kerja dan fasilitas yang

memadai dapat menyebabkan kurangnya penyuluhan mengenai pentingnya pemeriksaan

kehamilan pada ibu hamil sehingga kunjungan K4 pun rendah.

1

Page 2: bab vii

Hasil kuesioner dan wawancara dengan Bidan No. Input Pertanyaan Jawaban1. Man Siapa saja yang

memberikan pelayanan kesehatan kunjungsn ibu hamil K4?

Apakah Ibu tahu pentingnya pelayanan kesehatan kunjungan ibu hamil K4?

Bentuk pelayanan kesehatan apa saja yang dapat diberikan kepada ibu hamil pada K4, tolong sebutkan?

a.

Apakah Ibu selalu memberikan pelayanan kesehatan tersebut?

Apakah Ibu selalu menjelaskan pentingnya pelayanan K4 kepada ibu hamil?

Apakah Ibu mengalami kesulitan dalam memberikan pelayananK4, jika iya sebutkan ?

Apakah Ibu ikut melibatkan kader dalam mengingatkan warga dalam melakukan K4? Bentuknya seperti apa?

“tenaga kesehatan contohnyaBidan, Perawat sama Dokter”

“tau, soalnya kalo K4 itu untuk memeriksa ibu hamil untuk mendeteksi masalah dan untuk pertolongan pertama terhadap masalah tersebut selain itu juga untuk melihat letak bayi dan kondisi yang memerlukan penanganan di rumah sakit.”

“Biasanya pemeriksaan 7T. kayak timbang, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, tablet besi, suntik tt, dan lain-lain”.

“Ya, setiap pasien yang control kesini pasti selalu saya beri kan pelayanan tersebut dengan maksimal.”

“Ya, selalu menjelaskan bahwa setiap tindakan yang dilakukan sangat penting dan memiliki tujuan, terutama untuk mempersiapkan kelahiran dan rujukan.”

“kalo pasiennya udah mau lahiran, ya kita kesulitan juga karena ga punya RB dan mesti rujuk ke Puskesmas Kecamatan atau RS”. Terus kebanyakan ibu nya pada pulang kampung jadinya susah juga kalau mau ngasih pelayanan.”

“Iya. Tapi kader kita yang khusus untuk pelayanan ANC sedikit. Jadi belum bisa maksimal dalam mengingatkan warganya periksa ANC.

2. Money Apakah ada dana untuk kegiatan K4?

“Tidak ada.”

2

Page 3: bab vii

3. Machine Apakah untuk memberikan pelayanan K4 memerlukan peralatan? Sebutkan apa saja?

Apakah peralatan untuk pelayan kesehatan yang ada sudah cukup memadai?

Apakah peralatan yang ada tersebut masih layak pakai?

Apakah ada rencana penggantian peralatan? jika ya, sebutkan alasanya?

“Ya. Alat-alat pemeriksaan seperti timbangan, thermometer, meteran, senter, stetoskop, tensi meter, usg, meja ginekologi.”

“Belum cukup sih.Yang penting kayak usg dan meja ginekologi belum ada. Sisa nya sudah ada”

“Masih layak dipake kok”

“ Sampai sekarang belum ada sih, belum ada yang rusak juga. Mungkin nanti bila tersedia dananya”

4. Material Dimana pasien bisa memeriksakan K4, apakah tersedia ruangan?

“Ada puskesmas, posyandu, kunjungan rumah dan di bidan, untuk memeriksakan kehamilan.”

5. Method Metode apa yang digunakan dalam pelayanan kunjungan ibu hamil K4 ?

“Ada kegiatan kelompok mendukung, isinya dari kelompok mereka sendiri, contohnya ibu menyusui, ibu yang sudah melahirkan dan ibu hamil dikumpulkan dalam satu tempat dilakukan dalam satu forum lalu mereka dapat berbagi pengalaman satu- sama lain”

6. Perencanaan (P1) Apakah ibu melakukan penjadwalan kegiatan K4? Apa saja yang dijadwalkan untuk kegiatan K4 tersebut

Berdasarkan apa ibu melakukan penjadwalan K4?

Apakah ada rapat untuk membahas program-program K4?

“?

“?

“Ada, Rapat kordinasi, yang ikut rapat dari tim kelurahan, Tim

3

Page 4: bab vii

puskesmas dan kader, untuk evaluasi program.”

7. Pelaksanaan (P2) Apakah kegiatan yang sudah direncanakan terlaksana?

Mengapa ada yang tidak terlaksana?

Dalam melakukan K4 apakah Ibu yang mendatangi pasien atau pasien yang mendatangi fasilitas kesehatan?

“Ada yang iya ada yang nggak”

“Ibu –ibu hamil pada nggak punya waktu. Selain itu alasan ga ada yang nganter lah, rumah nya jauh lah. Jadinya sulit.”

“Pasien yang mendatangi kita”

8. Pengawasan pengendalian, dan penilaian(P3)

Apakah setelah melakukan K4 Ibu selalu melakukan pencatatan sesuai tanggal?

“Ya, dibuku catatan di poli KIA”

9. Lingkungan Bagaimana tingkat pengetahuan dan kesadaran warga yang hamil akan pentingnya K4 di kelurahan pela mampang?

“rata- rata kalau pasien yang kontrol kepuskesmas pengetahuan tentang k4 baik. Tetapi sebagian besar bumil lainnya , pengetahuann akan pelayanan k4 masih rendah.”

Berdasarkan pengisian kuesioner dan wawancara, Bidan dapat melakukan pelayanan

kesehatan kunjungan ibu hamil K4 masih rendah.

4