BAB VII

6
Lembar Materi BAB VII PROSES BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH SECARA KREATIF A. PROSES BERPIKIR 1. Pengertian Berpikir ~ Suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan ~ Meletakkan atau mencari hubungan/pertalian antara abstraksi- abstraksi ~ Kemampuan untuk meletakkan hubungan dari bagian-bagian pengetahuan kita 2. Pendapat Beberapa Aliran Psikologi tentang Berpikir a. Psikologi Asosiasi Berpikir hanyalah semata-mata rangkaian dan penyusunan kembali dari tanggapan-tanggapan. b. Aliran Behaviorisme ~ Berpikir tidak lain adalah berbicara ~ Tingkah laku badaniah, gejala-gejala psikis yang mungkin terjadi adalah akibat dari adanya gejala-gejala/perubahan-perubahan jasmaniah sebagai reaksi terhadap perangsang-perangsang tertentu c. Psikologi Gestalt Berpikir itu merupakan keaktifan psikis yang abstrak, yang prosesnya tidak dapat kita amati dengan alat indra kita d. Ahli-ahli Psikologi Sekarang Berdasarkan pendapat ahli Psikologi Gestalt Proses berpikir pada taraf yang tinggi pada umumnya melalui proses/tahap-tahap sebagai berikut 1. Timbulnya masalah; kesulitan yang harus dipecahkan 2. Mencari dan mengumpulkan fakta-fakta yang dianggap ada sangkut pautnya dengan pemecahan masalah 3. Taraf pengolahan 4. Taraf penemuan / pemahaman → menemukan cara memecahkan masalah 5. Menilai, menyempurnakan dan mencocokkan hasil pemecahan BAB VII Proses Berpikir dan Pemecahan Masalah secara Kreatif 1

description

bab VII psikologi dasar

Transcript of BAB VII

Page 1: BAB VII

Lembar Materi

BAB VII

PROSES BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH

SECARA KREATIF

A. PROSES BERPIKIR

1. Pengertian Berpikir

~ Suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan

~ Meletakkan atau mencari hubungan/pertalian antara abstraksi-abstraksi

~ Kemampuan untuk meletakkan hubungan dari bagian-bagian pengetahuan kita

2. Pendapat Beberapa Aliran Psikologi tentang Berpikir

a. Psikologi Asosiasi

Berpikir hanyalah semata-mata rangkaian dan penyusunan kembali dari tanggapan-tanggapan.

b. Aliran Behaviorisme

~ Berpikir tidak lain adalah berbicara

~ Tingkah laku badaniah, gejala-gejala psikis yang mungkin terjadi adalah akibat dari adanya

gejala-gejala/perubahan-perubahan jasmaniah sebagai reaksi terhadap perangsang-perangsang

tertentu

c. Psikologi Gestalt

Berpikir itu merupakan keaktifan psikis yang abstrak, yang prosesnya tidak dapat kita amati

dengan alat indra kita

d. Ahli-ahli Psikologi Sekarang

→ Berdasarkan pendapat ahli Psikologi Gestalt

Proses berpikir pada taraf yang tinggi pada umumnya melalui proses/tahap-tahap sebagai berikut

1. Timbulnya masalah; kesulitan yang harus dipecahkan

2. Mencari dan mengumpulkan fakta-fakta yang dianggap ada sangkut pautnya dengan pemecahan

masalah

3. Taraf pengolahan

4. Taraf penemuan / pemahaman → menemukan cara memecahkan masalah

5. Menilai, menyempurnakan dan mencocokkan hasil pemecahan

Perlu diingat, bahwa jalannya berpikir itu ditentukan oleh bermacam-macam faktor. Suatu masalah

yang sama, mungkin menimbulkan adanya pemecahan yang berbeda-beda pula. Adapun faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi jalannya berpikir antara lain ialah bagaimana individu melihat

atau memahami masalah itu, situasi yang sedang dialami oleh individu dan situasi luar yang

dihadapi, pengalaman-pengalaman individu, dan bagaimana kecerdasan individu tersebut.

3. Beberapa Macam Cara Berpikir

a. Berpikir Induktif

Suatu proses berpikir yang berlangsung dari hal yang khusus menuju kepada hal yang umum

Contoh : Besi dipanasi mengembang

Seng dipanasi mengembang

Tembaga dipanasi mengembang

Kuningan dipanasi mengembang

BAB VIIProses Berpikir dan Pemecahan Masalah secara Kreatif

1

Page 2: BAB VII

Lembar Materi

Dari peristiwa-peristiwa di atas ditariklah kesimpulan yang bersifat umum yaitu

bahwa logam apabila dipanasi akan mengembang.

b. Berpikir Deduktif

Suatu proses berpikir yang berlangsung dari hal yang umum menuju ke hal yang khusus

Contoh : Manusia semua akan mati (kesimpulan umum)

Jamilah adalah manusia (kesimpulan khusus)

Jamilah akan mati ( kesimpulan deduksi)

c. Berpikir Analogis

Berpikir dengan jalan menyamakan atau memperbandingkan fenomena-fenomena yang

biasa/pernah dialami

4. Gangguan pada Fungsi Berpikir

a. Gangguan-gangguan pada Pikiran

1. Kelambanan daya berpikir : Bradyfreni

Pada peristiwa gangguan pikiran bradyfreni, arus pikiran-pikiran bisa jadi lamban. Kelambanan

itu bisa disebabkan oleh karena peristiwa amnetis dan cedera otak. Reaksi orang yang

bersangkutan menjadi sangat lamban, dan dengan susah payah dia akan menjawab pertanyaan

orang lain.

2. Percepatan pada pikiran

Pada peristiwa manic-manic, saat kondisi panas hati dan pasien menjadi sangat gelisah serta

bingung, pikiran bisa dipercepat. Pasien ingin bercerita sebanyak-banyaknya, sehingga dia tidak

mampu menyelesaikan pikiran sendiri, kadang kala terputus rangkaian kalimat dan

pengertiannya, sehingga si penderita tampak sangat kalut-kusut dalam cara berpikirnya.

3. Terputusnya pikiran

Terputusnya atau terpotongnya pikiran itu bisa disebabkan oleh : (a) satu absensi psikis, (2)

gejala epilepsi atau (3) hilangnya kesadaran dalam waktu singkat.

4. Inkoherensi pada kemampuan berpikir

Dan pikiran disebut inkoherensi atau tidak runtun apabila kesadarannya jelas-jernih, namun

kaitan/hubungan di antara bagian-bagian dari pikiran tersebut tidak ada, dan terputus-putus

keadaannya.

b. Gangguan pada Isi Pikiran

Delusi

Delusi merupakan gambaran-pikiran yang keliru, dan mengandung unsur afektif yang kuat

sekali.

Orang yang dihinggapi delusi itu berpikir tentang sesuatu yang tidak benar; namun dia tidak bisa

melepaskan diri dari cengkeraman gambaran tadi. Jadi, delusi itu juga bisa diartikan kesesatan

pikiran yang tidak bisa dibetulkan.

BAB VIIProses Berpikir dan Pemecahan Masalah secara Kreatif

2

Page 3: BAB VII

Lembar Materi

B. PEMECAHAN MASALAH

1. Fase-fase dalam Pemecahan Masalah

a. Memahami masalah tersebut

b. Mengumpulkan fakta-fakta, data-data yang berhubungan dengan masalah tersebut

c. Inkubasi; fase dimana kita berhenti secara sadar memikirkan masalah tersebut

d. Iluminasi; menemukan suatu pemecahan yang tiba-tiba

e. Penilaian dari pikiran-pikiran yang timbul dan percobaan-percobaan yang dianggap perlu ------

evaluasi

Pemecahan masalah berkaitan dengan sikap hati-hati, disiplin, dan sistematik dalam menghadapi dan

memandang masalah. Kemampuan ini juga berkaitan dengan keinginan untuk melakukan yang terbaik

dan menghadapi, bukan menghindari masalah.

Enam langkah Pemecahan Masalah :

١ Rumuskan Masalah : Perhatikan dengan saksama apa masalahnya, uraikan secermat dan serealistik

mungkin. Cobalah lihat masalah tersebut dari sudut pandang orang lain, untuk memastikan bahwa

pandangan kita tidak terlalu sempit.

٢ Temukan alternatif pemecahan : Pikirkan sebanyak mungkin cara pemecahan dan pendekatan

masalah. Langkah ini adalah langkah curah gagasan. Mungkin beberapa gagasan yang kita

kemukakan tidak absah. Tidak usah khawatir. Pada tahap ini, jangan menilai gagasan kita – biarkan

gagasan tersebut muncul. Sekali lagi, coba pikirkan cara-cara yang akan dilakukan orang lain untuk

memecahkan dilema yang sama.

٣ Nilailah setiap alternatif pemecahan : Apabila kita telah memikirkan alternatif pemecahan di benak

kita – bahkan yang lebih baik – sudah tertuang di atas kertas, amati setiap alternatif itu dan

perkirakan kemungkinan hasilnya. Susunlah prioritas alternatif pemecahan, mulai dari yang paling

baik sampai yang paling kurang baik.

٤ Pilih alternatif pemecahan yang paling baik : Tiba waktunya untuk memikirkan resiko, menyadari

akibat yang ditimbulkan. Tidak seorangpun dapat memperkirakan keberhasilan atau kegagalan suatu

tindakan dengan tingkat ketepatan 100%. Yakinkan diri kita bahwa keputusan kita untuk mengambil

resiko dan tindakan telah didasarkan pada pengumpulan informasi yang masuk akal dan sudah

dianalisis.

٥ Laksanakan alternatif pemecahan : Hindari pikiran berandai-andai atau seharusnya begini-begitu.

Mungkin kita perlu melakukan tindakan penyesuaian selama proses ini, tetapi buang jauh-jauh

pikiran untuk kembali ke titik awal. Berilah kesempatan pada strategi yang telah kita pilih itu untuk

dicobakan. Ingat, setia pada satu pilihan di antara pilihan-pilihan yang lain memang tidak mudah –

yakinkan diri kita untuk tidak bimbang.

٦ Nilai hasilnya : Evaluasilah apakah alternatif pemecahan yang telah kita terapkan itu berhasil

memecahkan masalah. Bila ya, bagus. Apabila belum, ulangi kembali proses di atas.

2. Faktor-faktor yang Menghambat Pemecahan Masalah

a. Pengabaian (ignorance) → hal ini berhubung tidak lengkapnya fakta atau data yang diperlukan

dalam pemecahan masalah tersebut.

b. Prasangka (prejudice) → prasangka yang negatif akan membatasi keluasan kita untuk memecahkan

masalah tersebut.

BAB VIIProses Berpikir dan Pemecahan Masalah secara Kreatif

3

Page 4: BAB VII

Lembar Materi

c. Ngototnya kita mengikuti arah pemecahan masalah yang salah.

3. Kondisi yang Membantu dalam Pemecahan Masalah

a. Penguasaan fakta, konsep, prinsip yang berhubungan dengan masalah

b. Pengenalan dan pencocokan isi yang ada, pikiran atau hipotesa

c. Kelincahan dalam mengubah pemecahan, jika pemecahan itu mengarah pada tujuan yang salah.

DAFTAR PUSTAKA

Kartono, Kartini; (1997), Patologi Sosial : Gangguan-gangguan Kejiwaan, Rajawali Press, Jakarta

Purwanto, M. Ngalim; (2000), Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Stein, Steven J & dkk; (2003), Ledakan EQ : 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses, Kaifa (PT Mizan Pustaka), Bandung.

Walgito, Bimo; (2000), Pengantar Psikologi Umum, Andi, Yogyakarta.

BAB VIIProses Berpikir dan Pemecahan Masalah secara Kreatif

4