BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu...

26
BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Galeri Budaya Pendalungan yang mengintregasikan antara beberapa konsep metafora angin, geometri, karakter budaya pendalungan dan wawasan keislaman menghasilkan peraancangan yang lebih spesifik dari tiap- tiap massa bangunan. Hasil- hasil perancangan secara detail dapat dijabarkan sebagai berikut : 6.12. Perspektif Kawasan Galeri Budaya Pendalungan Hasil perancangan secara kawasan galeri budaya pendalungan memunculkan bentuk- bentuk bangunan yang memiliki karakter tersendiri. Bila dilihat dari perspektif, jalan utama diibaratkan sebagai aliran angin yang berhembus dan bertemu pada satu titik yang diibaratkan sebagai bangunan berkarakter pendalungan. Pertemuan disatu titik tersebut melemparkan benda- benda yang diibaratkan sebagai bentuk- bentuk geometri (Jawa, Madura, Jawa- Madura). Karakter Jawa Karakter Jawa-Madura Karakter Madura Masjid Tempat Pertunjukan out door Karakter Pendalungan Gambar 6.1. Perspektif Kawasan Sumber: Hasil rancangan

Transcript of BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu...

Page 1: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

BAB VI

HASIL PERANCANGAN

Perancangan Galeri Budaya Pendalungan yang mengintregasikan antara

beberapa konsep metafora angin, geometri, karakter budaya pendalungan dan

wawasan keislaman menghasilkan peraancangan yang lebih spesifik dari tiap- tiap

massa bangunan. Hasil- hasil perancangan secara detail dapat dijabarkan sebagai

berikut :

6.12. Perspektif Kawasan Galeri Budaya Pendalungan

Hasil perancangan secara kawasan galeri budaya pendalungan

memunculkan bentuk- bentuk bangunan yang memiliki karakter tersendiri. Bila

dilihat dari perspektif, jalan utama diibaratkan sebagai aliran angin yang

berhembus dan bertemu pada satu titik yang diibaratkan sebagai bangunan

berkarakter pendalungan. Pertemuan disatu titik tersebut melemparkan benda-

benda yang diibaratkan sebagai bentuk- bentuk geometri (Jawa, Madura, Jawa-

Madura).

Karakter Jawa

Karakter Jawa-Madura Karakter Madura

Masjid

Tempat Pertunjukan out door

Karakter Pendalungan

Gambar 6.1. Perspektif Kawasan Sumber: Hasil rancangan

Page 2: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

• Sirkulasi kawasan

Gambar 6.2. Perbedaan sirkulasi Sumber: Hasil rancangan

Pola sirkulasi kawasan pada perancangan galeri budaya pendalungan yaitu

pola sirkulasi linier agar semua aktivitas dapat dimanfaatkan oleh pengunjung.

o Alur Bus : datang – informasi – hall (drop off) – parkir – exit

o Alur mobil dan motor : datang – informasi – hall (drop off) /basement –

parkir – exit

o Alur servis : datang – parkir/loading dock/electrical – penyimpanan

sementara – pengiriman tiap bangunan menuju gudang penyimpanan tiap

bangunan - exit

o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – parkir – t.pertunjukan –

aktifitas lain - exit

o Pengunjung masjid : mobil/pejalan kaki/motor – datang – parkir – aktivitas

– pulang/ke galeri

A : Akses menuju Masjid B : Akses pejalan kaki C : Akses kendaraan D : Akses menuju basement E : Akses menuju galeri F : Akses disable person

Page 3: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

o Pejalan kaki : datang – loket – selasar – plaza – entrance galeri lantai 2 –

aktivitas – lantai 1 – exit galeri – plaza – bangunan karakter madura –

plaza/pujasera/tempat bermain – bangunan karakter jawa/ ke tempat

pertunjukan – plaza – bangunan karakter madura – parkir – exit tapak.

Gambar 6.3. Sirkulasi pengunjung Sumber: Hasil rancangan

Sirkulasi pejalan kaki Sirkulasi kendaraan Sirkulasi menuju masjid

Masu

Kelua

Gambar 6.4. Sirkulasi pejalan kaki Sumber: Hasil rancangan

Page 4: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

6.13. Karakter Jawa

Karakter yang muncul dari bentuk geometri seperempat lingkaran yang

terlempar dari titik bertemunya angin yang diibaratkan sebagai galeri berkarakter

pendalungan. Karakter yang muncul pada rancangan yaitu: lengkung, pemakaian

material alami, tekstur halus, pemakaian warna tidak mencolok, dinding- dinding

terkesan masif. Masyarakat jawa juga dapat diartikan sebagai masyarakat

persawahan, dimana masyarakat jawa lebih teratur, luwes dan patuh pada

penguasa.

Gambar 6.5. Bangunan Karakter Jawa

Sumber: Hasil rancangan

A. Entrance

Ukiran Jawa dan karakter lengkung

Aksen pada material dan

warna

Gambar 6.6. Entrance dan aksen masuk Sumber: Hasil rancangan

Page 5: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

B. Material

Gambar 6.7. Material bangunan karakter Jawa

Sumber: Hasil rancangan

C. Sirkulasi

Dari lantai 2

Menuju lantai 2

masuk

Keluar

Bambu dengan pola lengkung memunculkan karakter jawa

Penutup atap menggunakan material genting dengan warna coklat alami

Dinding bata dengan finishing plester dan warna coklat alami

Air sebagai kolam evaporasi dan penghawaan

Gambar 6.8. Sirkulasi interior karakter jawa Sumber: Hasil rancangan

Page 6: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

6.14. Karakter Madura

Karakter bangunan yang muncul dari hasil perancangan berkarakter madura

yaitu: tegak, warna mencolok, tekstur material kasar, transparan dan mengekspos

struktur. Karakter tersebut mengambil dari sebuah kata dalam bahasa madura

“ketembeng poteh mata jen begus poteh tolang” yang artinya daripada putih mata

lebih baik putih tulang. Kata- kata tersebut dimaknakan sebagai harga diri yang

harus dipertahankan. Adapula peribahasa madura “Abantal ombak asapo’ angin”

yang diartikan sebagai pekerja keras. “Abantal syahadat asapo’ iman” bemakna

teguh menjaga agamanya. Adapun material yang digunakan dalam menunjukkan

karakter khas madura yaitu:

A. Material

Gambar 6.9. Material bangunan karakter Madura Sumber: Hasil rancangan

Warna mencolok

Restoran

Mengekspos struktur

Material transparan

Tegak, vertikal

Batu bertekstur kasar

Penghawaan basement

Page 7: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

B. Sirkulasi

Gambar 6.10. Sirkulasi interior karakter madura Sumber: Hasil rancangan

Alur sirkulasi dalam bangunan berkarakter madura yaitu: entrance masuk –

ruang pamer – lantai 2 – perpustakaan – lantai 3 – restoran dan pusat souvenir –

plaza atas – exit

Menuju perpustakaan

Keluar perpustakaan

Menuju lantai 3

R. Pamer R. Pamer

Masuk

Dari lantai 2

Exit

Restoran Pusat souvenir

Penghawaan basement

Lantai 1 Lantai 2

Lantai 3

Page 8: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

Gambar 6.11. Karakter pada struktur dan ornamen Sumber: Hasil rancangan

Gambar 6.12. Selasar taman atas Sumber: Hasil rancangan

Kekokohan struktur dan karakter vertikal untuk

memunculkan kesan tegas pada rancangan

Selasar atas yang berfungsi sebagai peneduh plaza,

sehingga pengunjung masih bisa melepas keletihan dengan menikmati view

sekitar

Page 9: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

6.15. Karakter Jawa-Madura

Karakter Jawa-Madura muncul karena perpaduan antara kebudayaan Jawa

dan madura, tetapi sifatnya hanya menempel (tidak bercampur). Bentuk bangunan

diibaratkan sebagai serpihan bentuk geometri yang terlempar dari titik pusat

pertemuan angin (galeri berkarakter pendalungan).

Gambar 6.13. Karakter Jawa-Madura Sumber: Hasil rancangan

Gambar 6.14. Perbedaan fasad Sumber: Hasil rancangan

Material alami, dinding masif, ornamen lengkung dan ukuran pada pintu

Material baja, dinding batu, ornamen vertikal,warna mencolok

Garis perbedaan & penempelan fasad

Karakter Madura

Karakter Jawa

Page 10: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

• Sirkulasi

Gambar 6.15. Sirkulasi interior karakter Jawa-Madura Sumber: Hasil rancangan

6.16. Karakter Pendalungan

Karakter Pendalungan sebagai perumpamaan percampuran antara karakter

jawa dan madura yang melebur, baik bentuk, warna, tekstur, material dan struktur.

Bentuk yang mengambil sebuah perumpamaan pusaran angin yang terpusat

memutar pada satu titik. Percampuran antara karakter Jawa dan madura

teraplikasikan pada warna, tekstur, struktur dan jenis material yang digunakan.

Warna yang mencolok sebagai aksen entrance masuk, tekstur (antara halus dan

kasar), material yang terkesan alami disusun secara vertikal. Kolom- kolom

vertikal terekspos transparan ataupun masif pada dinding- dinding penutup.

Masuk

Kaluar

Menuju lantai 2

Pengiriman

Loading dock

Pengiriman

Gudang Penyimpanan sementara

Penyimpanan

Lantai 1 Lantai 2

Page 11: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

Gambar 6.16. Karakter Pendalungan Sumber: Hasil rancangan

Gambar 6.17. Pintu keluar menuju bangunan karakter Jawa- Madura Sumber: Hasil rancangan

• Sirkulasi

Sirkulasi interior pada galeri pendalungan menggunakan sirkulasi linier,

dimana pengunjung diarahkan pada setiap partisi ruang pamer. Sirkulasi

melingkar berbentuk spiral, diarahkan menuju lantai 3, lantai 2, lantai 1 dan exit.

Pengunjung dapat menikmati view kawasan pada lantai 4.

Penekanan warna pada entrance masuk

Penghawaan basement

Struktur terekspos

Matarial kaca

Page 12: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

Gambar 6.18. Ruang pengelola Sumber: Hasil rancangan

Gambar 6.19. Sirkulasi Interior Sumber: Hasil rancangan

Lantai 3

Masuk

Menuju lantai 2

Menuju lantai 1

Kaluar

Lantai 2

Lantai 1

Page 13: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

Gambar 6.20. Interior Ruang Pamer

Sumber: Hasil rancangan

6.17. Pertunjukan Out door

Tempat pertunjukan out door merupakan fasilitas pendukung kawasan

untuk lebih menunjukkan karakter sebagai galeri budaya pendalungan. Karakter

yang muncul pada tempat pertunjukan out door yaitu karakter pendalungan.

Segala aktivitas kesenian budaya ditampilkan pada tempat pertunjukan. Material

menggunakan bahan alami dan fabrikasi (baja pada atap) lebih menunjukkkan

kesan pendalungan.

A. Material

Gambar 6.21. Tempat pertunjukan out door Sumber: Hasil rancangan

Kapasitas tribun max 256 orang

Ornamen lengkung berbentuk sulur

Mengekspos struktur pada atap

Page 14: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

Gambar 6.22. Material & struktur Sumber: Hasil rancangan

B. Sirkulasi

Sirkulasi pada tempat pertunjukan dibedakan menjadi 2, yaitu sirkulasi

pengunjung dan sirkulasi pengisi acara kesenian dan pertunjukan.

Gambar 6.23. Sirkulasi tamu pengisi acara Sumber: Hasil rancangan

Panggung

Tribun

Ruang peralatan, rias, sound

Tamu pengisi acara

Material baja ekspose

Bambu

Layar Screen

Beton cor

Page 15: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

6.18. Masjid

Gambar 6.24. Masjid

Sumber: Hasil rancangan

Hasil rancangan pada masjid memiliki kesamaan pada galeri berkarakter

pendalungan, karena perancangan masjid merupakan bagian dari perancangan

kawasan galeri budaya pendalungan. Masjid bisa digunakan oleh semua lapisan

masyarakat, bukan hanya pengunjung galeri. Letak yang strategis dan mampu

dicapai dengan semua pengguna jalan. Fasilitas yang mewadahi pada perancangan

masjid yaitu tempat shalat (pria dan wanita), sarana pendidikan Al qur’an, tempat

diskusi, ruang tunggu yang dapat digunakan semua pengunjung masjid.

Page 16: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

Gambar 6.25. Denah ortogonal masjid 1 Sumber: Hasil rancangan

Area shalat utama hanya setengah dari luas lantai 1, karena secara fungsi

jika semua merupakan ruang shalat akan membuang area fungsional. Jadi

setengah dari luas lantai 1 digunakan sebagai sarana pendidikan Al Qur’an.

A. Material

Material yang digunakan yaitu bahan material yang menunjukkan karakter masjid

bercirikan budaya pendalungan.

Page 17: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

Gambar 6.26. Denah ortogonal masjid 2 Sumber: Hasil rancangan

B. Sirkulasi

Sikulasi pada area masjid dapat dijangkau oleh pengguna kendaraan ataupun

pejalan kaki. Alur sirkulasi dapat dilihat pada gambat berikut,

Gambar 6.27. Sirkulasi masjid Sumber: Hasil rancangan

Entrance pejalan kaki

Entrance dan exit kendaraan

Kolom berwarna

Material batu kasar,warna tidak mencolok

Kusen menggunakan material kayu

Page 18: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

6.19. Bangunan Penunjang

A. Pujasera Karakter Jawa

Pujasera dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk sejenak melepas keletihan

dengan memberikan fasilitas jajanan khas jawa. Dalam perancangan pujasera

khas jawa juga muncul karakter yang memberikan kesan jawa.

Gambar 6.28. Pujasera Khas Jawa Sumber: Hasil rancangan

Gambar 6.29. Karakter pujasera khas jawa Sumber: Hasil rancangan

Karakter lengkung

Karakter lengkung

Page 19: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

Gambar 6.30. Ukiran khas jawa Sumber: Hasil rancangan

B. Pujasera Khas Madura

Pujasera khas madura mengambil karakter dari sebuah perumpamaan warna,

sifat sosial masyarakat madura yang terkesan lebih kaku. Sehingga hasil

perancangan pujasera madura

Material bambu dan kayu

Ukiran khas Jawa dengan motif sulur dan daun

Page 20: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

Gambar 6.31. Perspektif Pujasera Khas Madura Sumber: Hasil rancangan

Gambar 6.32. Perspektif kawasan Pujasera Khas Madura Sumber: Hasil rancangan

C. Plaza dan kolam

Plaza merupakan tempat terbuka sebagai penambah aktivitas kawasan, agar

pengunjung lebih relax dalam menjalani segala aktivitas.

Page 21: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

Gambar 6.33. Plaza, kolam dan selasar Sumber: Hasil rancangan

6.20. Vegetasi

Hasil dari konsep dan analisa mendapatkan zona-zona vegetasi yang

memiliki fungsi dan manfaat langsung bagi manusia dan kawasan. Vegetasi yang

dominan yaitu pohon mangga, karena pohon mangga lebih banyak ditemuai ,

perawatan yang mudah, berdaun lebat, mampu menyaring angin dan kebisingan

hingga 30-40%, dan meneduhkan, sangat cocok ditempatkan pada seluruh

kawasan. Manfaat pohon mangga juga menghasikan buah, sebagai penambah

fungsi ekonomi khususnya untuk pengelolaan galeri.

Vegetasi pengarah, seperti pohon cemara, palm, ditempatkan disepanjang

jalan utama menuju galeri. Tanaman penghias ditempatkan pada seluruh plaza dan

Page 22: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

pujasera. Tanaman rambat yaitu anggur ditempatkan pada selasar taman atas dan

peneduh pujasera jawa.

Gambar 6.34. Vegetasi Sumber: Hasil rancangan

Gambar 6.35. Penutup pada tiap meja pujasera jawa Sumber: Hasil rancangan

Tanaman anggur dirambatkan pada penutup atap dan tepi partisi

partisi

Page 23: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

6.21. Struktur

Hasil dari konsep struktur pada bangunan berkarakter pendalungan,

diterapkan pada atap yaitu menggunakan struktur batang spiral yang dihubungkan

dengan batang- batang baja silinder.

Gambar 6.36. Struktur atap bangunan karakter pendalungan Sumber: Hasil rancangan

Rangka ruang sebagai struktur penutup atap tempat pertunjukan out door

karena membutuhkan bentangan yang lebar pada panggung.

Gambar 6.37.Struktur penutup atap tempat pertunjukan out door

Sumber: Hasil rancangan

Skylight dengan penutup kaca, talang pada tepi rangka silinder sebagai drainase.

Aliran air

Page 24: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

6.22. Utilitas

A. Plumbing

Gambar 6.38.Penyediaan air bersih Sumber: Hasil rancangan

SUMUR

TANGKI

BAWAH

KOLAM AIR

KEBAKARAN

PDAM

Tangki atap

FASILITAS LAINNYA

DISTRIBUSI

POMPA

POMPA

Page 25: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

KM/WC Septic tank Bak

Pen

Bak resapan

AKHIR

Wastafel

Air Hujan

Kolam

Taman

Bak Penampungan

Bak kontrol

Gambar 6.38.Pembuangan air kotor Sumber: Hasil rancangan

B. Genset, Travo & panel

EXIT EXIT

MASUK

PARKIR MOBIL

STORAGE ENGINERING, TRAVO & PANEL

Tanki pengontrol

Gambar 6.39. Genset, travo & panel Sumber: Hasil rancangan

Page 26: BAB VI - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1409/11/04560006_Bab_6.pdf · o Tamu Pertunjukan/pameran : datang – informasi – par kir – t.pertunjukan – aktifitas

C. Lift barang & shaft plumbing

Gambar 6.40. Lift barang & shaft plumbing galeri pendalungan

Sumber: Hasil rancangan

D. Sentral AHU

Gambar 6.41. Sentral AHU & penghawaan basement galeri pendalungan Sumber: Hasil rancangan

Sentral Penghawaan

Penghawaan

LIFT BARANG

SHAFT PLUMBING DAN AC