Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

20
BAB VI NEGARA DAN KONSTITUSI Secara kodrati manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang memiliki identitas sebagai mahluk individu dan sekaligus mahluk sosial. Sebagai mahluk individu sekaligus mahluk sosial, manusia dihadapkan pada kenyataan yang sangat komplek, terutama dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Kenyataan ini menimbulkan perlunya wadah yang diwujudkan dalam berbagai bentuk asosiasi. Dari sejumlah asosiasi yang ada, asosiasi negara merupakan asosiasi terpenting karena didirikan untuk mengatur berbagai sistem kehidupan. Dalam sebuah negara, rakyat harus tunduk dan patuh pada kekuasaan negara dan, sebaliknya kekuasaan pemerintahan negara harus dibatasi agar penyelenggaraan kekuasaan tidak bertindak sewenang-wenang, sehingga hak- hak warga negara akan terlindungi. Gagasan inilah yang kita kenal dengan istilah konstitusi atau undang-undang. Bab V ini akan membahas tentang Negara dan Konstitusi, pengetahuan ini sangat penting untuk dipelajari oleh mahasiswa baik ia sebagai warga negara terlebih lagi mereka dipersiapkan untuk menjadi calon pemimpin generasi mendatang. Setelah mempelajari materi yang berjudul Negara dan Konstitusi ini diharapkan mahasiswa : 1. memahami hakikat Negara dan Konstitusi Negara dan Konstitusi 63

description

Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

Transcript of Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

Page 1: Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

BAB VI

NEGARA DAN KONSTITUSI

Secara kodrati manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang memiliki

identitas sebagai mahluk individu dan sekaligus mahluk sosial. Sebagai mahluk

individu sekaligus mahluk sosial, manusia dihadapkan pada kenyataan yang sangat

komplek, terutama dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Kenyataan ini

menimbulkan perlunya wadah yang diwujudkan dalam berbagai bentuk asosiasi. Dari

sejumlah asosiasi yang ada, asosiasi negara merupakan asosiasi terpenting karena

didirikan untuk mengatur berbagai sistem kehidupan.

Dalam sebuah negara, rakyat harus tunduk dan patuh pada kekuasaan negara

dan, sebaliknya kekuasaan pemerintahan negara harus dibatasi agar penyelenggaraan

kekuasaan tidak bertindak sewenang-wenang, sehingga hak-hak warga negara akan

terlindungi. Gagasan inilah yang kita kenal dengan istilah konstitusi atau undang-

undang.

Bab V ini akan membahas tentang Negara dan Konstitusi, pengetahuan ini sangat

penting untuk dipelajari oleh mahasiswa baik ia sebagai warga negara terlebih lagi

mereka dipersiapkan untuk menjadi calon pemimpin generasi mendatang.

Setelah mempelajari materi yang berjudul Negara dan Konstitusi ini

diharapkan mahasiswa :

1. memahami hakikat Negara dan Konstitusi

2. memahami dan dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara

berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

3. menjadi warga negara yang ikut aktip membangun kehidupan demokratis

berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Untuk mencapai tujuan diatas maka pada bagian ini akan dibahas dua sub

bagian sebagai berikut :

a. Pengertian Negara dan Konstitusi

b. Konstitusi pada Negara Republik Indonesia

A. Pengertian Negara dan Konstitusi

1. Pengertian Negara.

Kata negara yang digunakan di Indonesia berasal dari bahasa sansekerta

Nagari atau Nagara yang berarti wilayah, kota, atau penguasa. Dari pengertian dasar

Negara dan Konstitusi 63

Page 2: Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

tersebut, berikut ini dikutipkan pengertian negara menurut beberapa pakar kenegaraan

yaitu : Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok

manusia yang bersama-sama mendiami atau wilayah tertentu dan mengakui adanya

satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau

beberapa kelompok manusia tersebut (Supriatnoko, 2008). Negara adalah suatu

bentuk pergaulan hidup tertentu yang harus memenuhi tiga syarat pokok : rakyat

tertentu, daerah tertentu, dan pemerintahan yang berdaulat (M. Nasrun, 1978).

Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada

dibawah suatu pemerintahan yang sama (Djokosutono, 1982).

Dari ketiga pengertian diatas paling tidak ada tiga pokok pengertian yang

terkandung di dalamnya yaitu :

pertama, negara adalah organisasi kolompok manusia,

kedua, organisasi kelompok manusia itu mendiami wilayah tertentu, dan

ketiga, kelompok manusia itu mengakui adanya pemerintahan yang berdaulat untuk

mengurus tata-tertib dan keselamatannya.

Berdasarkan ketiga pokok pengertian tersebut, maka negara pada hakikat

memiliki unsur-unsur sebagai berikut :

1) Wilayah, yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal

bagi rakyatnya yang meliputi darat, laut, dan udara.

2) Rakyat, yaitu penduduk yang bertempat tinggal di wilayah suatu negara, tunduk

pada kekuasaan negara, dan mendukung negara bersangkutan.

3) Pemerintah, yaitu suatu organisasi yang bertindak atas nama negara dan

menyelenggarakan kekuasaan negara. Pemerintah berwenang untuk merumuskan

dan melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di

dalam wilayahnya.

4) Kedaulatan, yaitu kekuasaan untuk membuat undang-undang dan

melaksanakannya dengan cara yang tersedia. Negara memiliki kekuasaan untuk

memaksa semua penduduknya menaati undang-undang dan peraturannya baik

kedalam maupun kedaulatan keluar. Untuk itu negara menuntut loyalitas mutlak

dari warga negaranya.

Berdasarkan uraian diatas maka unsur negara dapat juga dikelompokkan

menjadi :

a. Bersifat Konstitutif, yang berarti bahwa di dalam negara tersebut terdapat wilayah,

rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat.

Negara dan Konstitusi 64

Page 3: Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

b. Bersifat Deklaratif, yang ditandai oleh adanya tujuan negara, undang-undang

dasar, dan pengakuan dari negara lain atau masuk dalam perhimpunan bangsa-

bangsa di dunia.

Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan berdasarkan UUD 1945 yang

mengatur tentang kewajiban negara terhadap warganya, hak dan kewajiban warga

negara terhadap negaranya dalam suatu sistem kenegaraan. Kewajiban negara

terhadap warganya pada dasarnya adalah memberikan kesejahteraan hidup dan

keamanan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang dianutnya.

Implikasi perkembangan teori kenegaraan dalam proses terjadinya Negara

Kesatuan Republik Indonesia dapat kita lihat pada hal berikut ini :

Pertama : Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu proses

yang tidak sekedar dimulai dari proklamasi, akan tetapi perjuangan

kemerdekaan mempunyai peran khusus dalam pembentukan ide-ide dasar

yang dicita-citakan.

Kedua : Proklamasi baru mengantar bangsa Indonesia sampai ke pintu gerbang

kemerdekaan. Adanya proklamasi tidak berarti bahwa kita telah selesai

bernegara

Ketiga : Keadaan bernegara yang kita cita-citakan belum tercapai hanya dengan

adanya pemerintahan, wilayah, dan bangsa, melainkan harus kita isi untuk

menuju keadaan merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.

Keempat : Terjadinya negara adalah kehendak seluruh bangsa, bukan sekedar

keinginan golongan yang kaya dan yang pandai atau golongan ekonomi

lemah yang menentang golongan ekonomi kuat seperti dalam teori kelas.

Kelima : Religiusitas yang tampak pada terjadinya negara menunjukkan kepercayaan

bangsa Indonesia Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (Sumarsono. S dkk. :

2005)

Fungsi Negara :

Menjaga ketertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah berbagai

bentrokan dalam masyarakat, negara bertindak sebagai stabilisator

Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, fungsi ini sangat penting

terutama bagi negara-negara sedang berkembang.

Mengusahakan pertahanan untuk menangkal kemungkinan serangan dari luar,

untuk itu maka negara harus dilengkapi dengan alat-alat pertahanan yang kuat dan

canggih.

Negara dan Konstitusi 65

Page 4: Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

Menegakkan keadilan yang dilaksanakan oleh badan-badan peradilan.

Tujuan Negara

Tujuan negara berhubungan erat dengan organisasi negara yang bersangkutan.

Tujuan masing-masing negara sangat dipengaruhi oleh tata nilai sosial budaya,

kondisi geografis, sejarah pembentukan negara tersebut, serta pengaruh politik dari

penguasa negara yang bersangkutan. Secara singkat tujuan negara adalah menciptakan

kesejahteraan, ketertiban dan ketentraman semua rakyat. Bagi bangsa Indonesia

tujuan itu dituangkan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alenia ke-empat,

meliputi :

a. Membentuk suatu pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia

b. Memajukan kesejahteraan umum

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial.

Kelembagaan Negara Republik Indonesia

a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

MPR adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia

yang terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD. Adapun tugas dan wewenang

MPR antara lain :

1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar

2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil Pemilihan Umum

3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya

menurut Undang-Undang Dasar.

4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal

terjadi kekosongan Wakil Presiden.

5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan

Wakil Presiden yang diusulkan oleh Partai Politik atau gabungan Partai Politik

yang meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pemilihan Umum

sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden

mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya

dalam masa jabatan secara bersamaan.

b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Negara dan Konstitusi 66

Page 5: Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

Merupakan lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia sebagai

lembaga perwakilan rakyat, dan memegang kekuasaan membentuk Undang-

Undang,. DPR memiliki fungsi Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan. DPR terdiri

atas anggota Partai Politik peserta pemilihan umum yang dipilih langsung oleh

rakyat.

c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

DPD adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia

yamg merupakan wakil-wakil dearah provinsi dan dipilih langsung oleh rakyat

melalui pemilihan umum.

DPD memiliki fungsi :

1) Mengajukan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yamg

berkaitan bidang legislasi tertentu

2) Mengawasi atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.

d. Badan Pengawas Keuangan (BPK)

BPK adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang

mempunyai wewenang untuk memeriksa pengelolaan dan tangung jawab keuangan

negara. Badan bersifat bebas dan mandiri, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi

kekuasaan pemerintah. Tugtas BPK anatara lain :

1) Memerikasa laporan dan tanggung jawab keuangan negara

2) Memeriksa semua pelaksanaan APBN

e. Mahkamah Agung (MA)

MA adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia

pemegang kekuasaan kehakiman dan badan peradilan lainnya yang terlepas dari

pengaruh semua lembaga negara. Kekuasaan kehakiman ilakukan oleh Mahkamah

Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK). MA membawahi bidang peradilan

dalam lingkup Peradilan Umum; Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi;

Lingkungan Peradilan Agama; Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama;

Lingkungan Peradilan Militer; Lingkungan Peradilan Tata Usaha.

f. Komisi Yudisial (KY)

Negara dan Konstitusi 67

Page 6: Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

KY adalah lembaga negara yang bersifat mandiri dan dalam pelaksanaan

wewenangnya bebas dari campur tangan atau pengaruh kekuasaan lainnya. KY

memiliki wewenang untuk :

1) Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR

2) Menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku Hakim

g. Mahkamah Konstitusi (MK)

MK adalah salah satu kekuasaan kehakiman yang diatur dalam Undang-Undang

Dasar 1945. Kewajiban dan wewenang MK adalah mengadili pada tingkat pertama

dan terakhir dengan keputusan yang bersifat final untuk :

1) Menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

2) Memutus sengketa kewenangan Lembaga Negara yang kewenangannya

diberikan oleh UUD 1945.

3) Memutus pembubaran Partai Politik

4) Memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.

h. Presiden dan Wakil Presiden

Presiden berfungsi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Sebagai kepala

negara ia merupakan simbol resmi negara Indonesia di dunia, dan sebagai kepala

pemerintahan ia memegang kekuasaan eksekutif, untuk melaksanakan tugas-tugas

pemerintahan sehari-hari dibantu Menteri-Menteri dalam Kabinet. Wakil Presiden

secara umum memiliki tugas untuk membantu Presiden dalam melaksanakan tugas

dan kewajibannya, secara khusus wakil Presiden memiliki tugas :

1)Memperhatikan secara khusus, menampung masalah-masalah dan mengusahakan

pemecahan masalah-masalah menyangkut tugas kesejahteraan rakyat.

2) Melakukan pengawasan operasional pembangunan dengan bantuan kementrian

atau departemen.

2. Pengertian Konstitusi.

Konstitusi bagi suatu negara adalah keseluruhan sistem aturan yang

menetapkan dan mengatur tata kehidupan kenegaraan melalui sistem pemerintahan

negara dan tata hubungan secara timbal balik antara pemerintahan negara dan orang-

seorang yang berada dibawah pemerintahannya (Supriatnoko : 2008).

Dalam kehidupan sehari-hari biasanya kita menerjemahkan kata Constitution

(Inggris) dengan Undang-Undang Dasar. Dalam pemakaian istilah Undang-Undang

Dasar biasanya kita langsung membayangkan suatu naskah tertulis, karena semua

Negara dan Konstitusi 68

Page 7: Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

Undang-Undang Dasar adalah suatu naskah tertulis. Constitution lebih luas mencakup

kesuluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur secara

mengikat penyelenggaraan suatu pemerintahan. Konstitusi yang tertulis disebut

Undang-Undang Dasar dan konstitusi yang tidak tertulis disebut konvensi. Undang-

Undang dasar suatu negara adalah aturan-aturan pokok negara yang bersifat dasar dan

belum memiliki sanksi pemaksa atau sanksi pidana bagi penyelenggaraannya.

Konvensi adalah aturan-aturan pokok negara yang timbul dan terpelihara dalam

praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis.

Pada hakikatnya konstitusi itu mengandung pokok-pokok sebagai berikut :

1. Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia dan warganya

2. Ditetapkan susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental

3. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat

fundamental.

Sifat Konstitusi.

Formal : bahwa prosedur pembuatan konstitusi yang dilakukan harus secara

istimewa karena isinya penting, menyangkut nasib negara dan

rakyat seluruhnya.

Material, : bahwa isi konstitusi menyangkut hal-hal yang bersifat dasar atau

pokok bagi rakyat dan negara.

Fleksibel : konstitusi itu mudah mengikuti perkembangan jaman, memuat hal-

hal yang pokok, dan untuk mengubahnya tidak memerlukan

prosedur yang istimewa, cukup dilakukan oleh badan pembuat

Undang-Undang biasa.

Kaku (rigid) : jika konstitusi itu tidak mudah mengikuti perkembangan jaman,

memuat hal-hal yang pokok dan pembuat konstitusi menetapkan

prosedur perubahan yang tidak mudah.

Perlu diketahui bahwa yang menentukan perlu atau tidaknya suatu konstitusi

diubah adalah kekuatan politik yang berkuasa pada suatu orde. Betapa kakunya suatu

konstitusi akan tetapi bila kekuatan politik yang berkuasa pada orde itu menghendaki

perubahan, maka konstitusi akan diubah. Sebaliknya, walaupun konstitusi fleksibel

tetapi jika kekuatan politik yang berkuasa tidak menghendaki adanya perubahan,

konstitusi tetap tidak akan berubah.

Negara dan Konstitusi 69

Page 8: Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

Fungsi pokok konstitusi atau Undang-Undang Dasar adalah membatasi

kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak

bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga negara akan

terlindungi. Dengan memperhatikan sifat dan fungsi konstitusi atau Undang-Undang

Dasar, setiap Undang-Undang Dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan antar badan legislatif, eksekutf,

dan yudikatif.

b. Hak Asasi Manusia

c. Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar

d. Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-Undang

Dasar

Meskipun Undang-Undang Dasar bukanlah merupakan salah satu syarat untuk

berdirinya suatu negara serta penyelenggaraan negara yang baik, dalam

perkembangan zaman modern dewasa ini Undang-Undang Dasar mutlak diperlukan.

Sebab dengan Undang-Undang Dasar baik penguasa negara maupun masyarakatnya

dapat mengetahui aturan atau ketentuan yang pokok / mendasar mengenai

ketatanegaraannya. Undang-Undang Dasar sebagai hukum tertinggi harus ditaati baik

oleh rakyat maupun oleh alat-alat perlengkapan negara. Untuk menjamin agar

ketentuan Undang-Undang Dasar benar-benar diselenggarakan menurut jiwa dan

kata-kata sesuai dengan naskah, maka setiap negara membentuk lembaga / badan

yang berwenang terhadap Undang-Undang Dasar atau konstitusi. Di Indonesia

lembaga yang berwenang adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang

terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Perwakilan

Daerah (DPD).

B. Konstitusi pada Negara Republik Indonesia

Konsepsi konstitusi negara RI bersumber pada Undang-Undang Dasar 1945,

dalam arti luas konstitusi Indonesia didasarkan pada Pancasila yang tercantum dalam

Pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh. Lebih lanjut kemudian dijabarkan dalam

berbagai produk peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mekanisme

pelaksanaan demokrasi Pancasila bersumber pada konstitusi atau Undang-Undang

Dasar 1945.

Undang-Undang Dasar Negara republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sebuah

konstitusi negara kita yang ditetapkan oleh para pendiri negara pada tanggal 18

Negara dan Konstitusi 70

Page 9: Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

Agustus 1945 menunjukkan bahwa negara Indonesia menganut konstitusionalisme,

konsep negara hukum dan prinsip demokrasi. Sebagai hukum dasar , Undang-Undang

Dasar 1945 bukan hanya merupakan dokumen hukum, tetapi juga mengandung aspek

lain seperti pandangan hidup, cita-cita, dan falsafah yang merupakan nilai-nilai luhur

bangsa dan menjadi landasan dalam penyelenggaraan negara.

Mekanisme demokrasi Pancasila tercantum dalam penjelasan Undang-Undang

Dasar 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam sistem pemerintahan negara sebagai

berikut :

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum

2. Indonesia menggunakan sistem konstutusional

3. Kekuasaan negara yang tertinggi ada di tangan MPR

4. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara dibawah Majelis

5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR

6. Menteri negara adalah pembantu Presiden dan tidak bertanggung jawab kepada

DPR

7. Kekuasan kepala negara tidak tak terbatas

Perubahan / Amandemen Undang-Undang Dasar 1945

Pada awal era reformasi, berkembang dimasyarakat banyaknya tuntutan yang

didesakkan oleh berbagai komponen bangsa termasuk mahasiswa dan pemuda.

Tuntutan itu antara lain sebagai berikut :

1. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2. Penghapusan doktrin dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)

3. Penegakan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia (HAM), serta

pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)

4. Desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah

5. Mewujudkan kebebasan pers

6. Mewujudkan kehidupan demokrasi

Tuntutan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 yang digulirkan beberapa kalangan masyarakat dan kekuatan sosial politik

didasarkan pada pandangan bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 belum cukup memuat landasan bagi kehidupan yang demokratis,

pemberdayaan rakyat, dan penghormatan HAM. Selain itu di dalamnya terdapat

pasal-pasal yang menimbulkan multi tafsir dan membuka peluang bagi

Negara dan Konstitusi 71

Page 10: Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

penyelenggaraan negara yang otoriter, sentralistik, tertutup dan KKN yang

memungkinkan kemerosotan kehidupan nasional di berbagai kehidupan nasional.

Tuntutan perubahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

pada era reformasi tersebut merupakan suatu langkah terobosan yang mendasar

karena pada era sebelumnya tidak dikehendaki adanya perubahan Undang-Undang

Dasar Tahun 1945. Sikap politik pemerintah yang diperkukuh dengan dasar hukum

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 terntang referendum yang berisi kehendak

untuk tidak melakukan perubahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun

1945. Dalam perkembangan selanjutnya, tuntutan perubahan Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi kebutuhan bersama bangsa Indonesia.

Kemudian tuntutan itu diwujudkan secara komprehensif, bertahap, dan sistematis

dalam emapat kali perubahan pada empat kali sidang MPR sejak tahun 1999 sampai

dengan 2002. Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, telah sesuai dengan Pasal 3 dan Pasal 37 yang menyatakan MPR berwenang

mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar dan untuk mengubah Undang-

Undang Dasar sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR harus hadir.

Putusan diambil dengan pertsetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota

yang hadir.

Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

yang dilakukan MPR merupakan upaya penyempurnaan aturan dasar guna lebih

memantapkan usaha pencapaian cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945. Perubahan dilakukan secara bertahap dan sistematis dalam empat kali

perubahan yang merupakan satu rangkaian dan satu sistem kesatuan. Perubahan

pertama dilakukan pada Sidang Umum MPR tahun 1999, perubahan kedua pada

sidang tahunan MPR tahun 2000, perubahan ketiga pada Sidang Tahunan MPR tahun

2001, dan perubahan keempa pada Sidang Tahunan MPR tahun 2002.

Tujuan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 adalah untuk :

1. Menyempurnaakan aturan dasar mengenai tatanan negara dalam mencapai tujuan

nasional yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia

berdasarkan Pancasila

Negara dan Konstitusi 72

Page 11: Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

2. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan

rakyat serta memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan

paham demokrasi.

3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak asasi

manusia yang sesuai dengan perkembangan paham hak asasi manusia dan

peradaban umat manusia yang sekaligus merupakan syarat bagi suatu negara

hukum dicita-citakan oleh Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia

Tahun 1945

4. Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan

modern, antara lain melalui pembagian kekuasaan yang lebih tegas, sistem saling

mengawasi dan saling mengimbangi yang lebih ketat an transparan, dan

pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru untuk mengakomodasi

perkembangan kebutuhan bangsa dan tantangan zaman

5. menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban

negara mewujudkan kesejahteraan sosial, mencerdaskan kehidupan bangsa,

menegakkan etika, moral an solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan dalam perjuangan

mewujudkan negara sejahtera.

6. Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara bagi

eksistensi negara dan perjuangan negara mewujudkan demokrasi, seperti

pengaturan wilayah negara dan pemilihan umum.

7. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa

sesuai sesuai dengan perkembangan aspirasi, kebutuhan, serta kepentingan bangsa

dan negara Indonesia dewasa ini sekaligus mengakomodasi kecendrungannya

untuk kurun waktu yang akan datang.

Negara dan Konstitusi 73

Page 12: Bab Vi - Negara Dan Konstitusi (Autosaved)

Latihan :

1. Tuliskan pengertian Negara serta sebutkan unsur-unsur negara !

2. Sebutkan lembaga-lembaga negara yang ada di Indonesia serta

jelaskan fungsi masing lembaga tersebut !

3. Tuliskan pengertian konstitusi dan jelaskan sifat-sifat konstitusi !

4. Bagaimana keterkaitan antara Negara dengan Konstitusi ?

5. Apa saja yang menjadi tuntutan Reformasi, dan apakah semua tuntutan

tersebut sudah tepenuhi ?

6. Jelaskan apa latar belakang dan tujuan amandemen / perubahan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 !

7. Identifikasi perubahan mana saja yang berhubungan dengan

pelaksanaan demokrasi di Indonesia !

Negara dan Konstitusi 74