Bab v Sistem Hk & Perad Int

download Bab v Sistem Hk & Perad Int

of 47

Transcript of Bab v Sistem Hk & Perad Int

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    1/47

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    2/47

    Pengertian

    SISTEM HUKUM

    DAN PERADILAN

    INTERNASIONAL

    Sistem Hk.

    Internasional

    Hk. Internasional

    Hukum

    Internasional

    Asal Mula

    Arti Modern

    Asas-asas

    Sumber Hukum

    Subjek Hukum

    Hub. Hukum Internasional dgn Hk. Nasional

    Proses ratifikasi Hk. Int menjadi Hk. Nasional

    Peradilan Internasional

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    3/47

    Pendahuluan

    Negara modern sekarang ini, hubungan antar bangsamakin erat. Hal ini dikarenakan :

    - Ketergantungan negara yang satu terhadap negara

    yang lain makin besar .

    - Adanya kemajuan iptek terutama teknologi informasidan transportasi makin pesat sehingga komunikasi

    antar bangsa dan individu makin mudah.

    - Adanya integrasi perdagangan internasional

    (perdagangan bebas) yang dilakukan 0leh beberapa

    negara dalam suatu kawasan/negara di dunia.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    4/47

    Fungsi sistem hukum dan pengadilan internasional

    al :

    Dijadikan pedoman untuk mengatur hubungan antarbangsa / antar subjek hukum internasional.

    Untuk menyelesaikan konflik apabila terjadi gesekan

    dalam hubungan antar subjek hukum internasionalsehingga dapat diselesaikan dengan cara damai.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    5/47

    1.Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

    a. Sistem Hukum Internasional

    Sistem hukum internasional, adalah satu kesatuan hukum

    yang berlaku untuk komunitas internasional (semua negara-

    negara di dunia) yang harus dipatuhi dan diataati olehsetiap negara.

    Sistem hukum internasional juga merupakan aturan-aturan

    yang telah diciptakan bersama oleh negara-negara anggota

    yang melintasi batas-batas negara.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    6/47

    b. Pengertian Hukum Internasional

    Hukum internasional (HI) adalah bagian hukum yangmengatur aktivitas entitas berskala internasional.

    1. J.G. Starke, Hukum internasional, adalah sekumpulan hukum

    (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan

    karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.

    2. Wirjono Prodjodikoro, Hukum internasional, adalah hukum yang

    mengatur perhubungan hukum antara berbagai bangsa di berbagai

    negara.

    3. Mochtar Kusumaatmadja, Hukum internasional, adalah

    keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengaturhubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara

    antara :

    negara dan negara

    negara dan subjek hukum lain bukan negara atau subjek

    hukum bukan negara satu sama lain.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    7/47

    Lanjutan

    Boer Mauna, HI adalah suatu kaidah yang mengatur hakdan kewajiban para subjek hukum internasioal.

    Sam Suhaedi, HI adalah himpunan aturan,norma danasas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat

    internasional. Hugo de Groot/Grotius ( Bapak hukum Internasional )

    Hukum dan hubungan internasional didasarkan padakemauan bebas dan persetujuan beberapa/semua

    negara.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    8/47

    c. Asal Mula Hukum Internasional

    Bangsa Romawi sudah mengenal hukum internasionalsejak tahun 89 SM, dengan istilah Ius Civile(hk yg

    mengatur hub antar orang Romawi) Ius Gentium(hukum

    antar bangsa).

    Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi Ius

    Inter Gentiumialah hukum yang diterapkan bagi kaula

    negara (orang asing), yaitu orang-orang jajahan atau

    orang-orang asing.

    Kemudian berkembang menjadiVolkernrecht(bahasa Jerman), Droit des

    Gens(bahasa Prancis) dan Law o f Nat ions

    atau Intern ational Law(Bahasa Inggis).

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    9/47

    Dalam perkembangan berikutnya, pemahamantentang hukum internasional dapat dibedakan dalam

    2 (dua) hal, yaitu :

    Hukum perdata Internasion al, yaitu hukum

    internasional yang mengatur hubungan hukumantar warga negara suatu negara dan warga

    negara dari negara lain (antar bangsa).

    Hukum Publ ik Internasional, yaitu hukum

    internasional yang mengatur negara yang satu dan

    negara yang lain dalam hubungan internasional

    (hukum antar negara).

    Lanjutan .

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    10/47

    d. Hukum Internasional Dalam Arti Modern

    Terwujudnya Hukum Internasional yang kita kenalsekarang mrp hasil konferensi di Wina 1969.

    Hukum Tertulis :

    Bahwa ruang lingkup hukum internasional hanyaberlaku utk perjanjian-perjanjian antar negara.

    Menghasilkan suatu perjanjian tertulis yangdikenal dengan nama Vienna Convention on the

    Law of Treaties.

    Perjanjian Internasional tertulis tunduk padaketentuan hukum kebiasaan internasional danyurisprudensiatau prinsip-prinsip hukum umum.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    11/47

    Lanjutan .

    Hukum Tidak Tertulis : Masih terdapat hukum kebiasaan internasional (hukum tidaktertulis) yg ruang lingkupnya hanya utk perjanjian antar negara. Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek hukum lain,ada pengaturan tersendiri seperti perjanjian antar negara dan

    organisasi-organisasi internasional. Dalam perjanjian tidak tertulis (International Agreement Not in

    Written Form), contohnya adalah Prancis (1973) mengadakanpercobaan nuklir di Atol Aruboa yg banyak menuai protes darinegara lain bahkan, masalahnya diajukan kepada MahkamahInternasional di Den Haag. Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan percobaansejenis dan bila ingkar janji, negara lain dapat menuduh,memprotes dan mengadakan tuntutan.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    12/47

    e. Asas-asas Hukum Internasional

    Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap negaraharus memperhatikan asas-asas hukum internasional:

    1. Asas Teritorial

    2. Asas Kebangsaan3. Asas Kepentingan

    UmumAsas lain sebagai berikut :

    1. Pacta sunt servanda

    2. Egal ity r igh ts

    3. Rec ipros i tas

    4. Cour tesy

    5. R ight s ig s tant ibus

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    13/47

    f. Sumber Hukum Internasional

    Mochtar Kusumaatmadja, membedakan sumber hukum

    dalam arti material dan sumber hukum dalam arti formal.

    SUMBERHUKUM INTERNASIONAL

    DALAM ARTI MATERIAL :Adalah sumber hukum

    yang membahas dasar

    berlakunya hukum suatu

    negara.

    DALAM ARTI FORMAL :Adalah sumber dari mana kita

    mendapatkan atau menemukan

    ketentuan-ketentuan hukum

    internasional.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    14/47

    Sumber-sumber hukum internasional sesuai Piagam

    Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai berikut :

    1. Perjanjian Internasional (Traktat = Treaty),

    2. Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbuktidalam praktek umum dan diterima sbg hukum,

    3. Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab,

    4. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran

    para ahli hukum internasional dari berbagainegara sebagai alat tambahan untuk menentukanhukum, dan

    5. Pendapat-pendapat para ahli hukum terkemuka.

    Lanjutan .

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    15/47

    g. Subjek Hukum Internasional

    1. Negara

    2. Tahta Suci

    3. Palang Merah Internasional

    4. Organisasi Internasional

    5. OrangPerseorangan/Individu

    6. Pemberontak dan Pihakdalam Sengketa

    7. Perusahaan

    Multinasional/Transnasional

    Hukum

    Internasional

    Subjek

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    16/47

    Mahkamah Internasional Permanen Dan Mahkamah

    Internasional

    PCIJ (Permanent Court of Internasional Justice)merupakan pendahulu Mahkamah Internasional(International Court Justice/ ICJ) berdasarkan Pasal 14Konvensi LBB 1922.Badan LBB yg membantu berdirinyaPCIJ adalah Dewan/Council LBB.

    Sidang pertama Mahkamah 15-2-1922 dipimpin olehLoder ( Presiden PCIJ pertama )

    Pecahnya PD II Th1939 PCIJ menjadi bubar

    MI merupakan badan hukum/peradilan utama PBB

    Presiden pertama ICJ hakim Querrero.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    17/47

    Ketentuan pemilihan Hakim Mahkamah Internasional

    MI terdiri dari 15 orang hakim

    Dipilih secara terpisah oleh DK dan MU

    Khusus pemungutan suara DK hak veto tidak berlaku

    Suara terbanyak yg disyaratkan 8 suara

    Calon hakim harus memiliki moral yang tinggi

    Hakim dipilih tanpa memandang kebangsaannya.Daripraktek kebiasaan tak tertulis berlaku pembagian :

    - 5 orang dari negara barat

    - 3 orang dari Afrika

    - 3 orang dari Asia

    - 2 orang dari Eropa Timur dan 2 orang dari Amerika Latin

    - 5 orang dari 5 negara anggota tetap DK ( hakim MI)

    . Hakim MI jangka waktu 9 tahun

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    18/47

    h. Hubungan Hukum Internasional dengan Hukum

    Nasional

    Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yangmemberikan gambaran bagaimana keterkaitan antarahukum internasional dengan hukum nasional :

    1. Aliran Monoisme(tokohnya Hanz Kelsen dan GeorgesScelle), bahwa antara hukum internasional dan hukum

    nasional merupakan satu kesatuan, disebabkan :

    Walaupun kedua sistem hukum itu mempunyai istilah

    yang berbeda, tetapi subjek hukumnya tetap sama,yaitu individu-individu yang terdapat dalam suatu

    negara.

    Sama-sama mempunyai kekuatan hukum yang

    mengikat.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    19/47

    2. Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan Anzilotti), berang-

    gapan bahwa hukum internasional (HI) dan hukum nasio-nal (HN) mrp dua sistem terpisah yg berbeda, karena :

    Perbedaan Sumber Hukum, HNbersumber pada hukum

    kebiasaan dan tertulis suatu negara, sedangkan HI

    berdasarkan pada hukum kebiasaan dan kehendak

    bersama negara-negara dlm masyarakat internasional.

    Perbedaan Mengenai Subjek, subjek HN adalah

    individu-individu yg terdapat dlm suatu negara, sedang-

    kan subjek HI adalah negara-negara internasional

    Perbedaan Mengenai Kekuatan Hukum, HNmempunyaikekuatan mengikat yang penuh dan sempurna jika

    dibandingkan dengan HI yang lebih banyak bersifat

    mengatur hubungan negara-negara secara horizontal.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    20/47

    h. Proses Ratifikasi Hukum Internasional menjadi

    Hukum Nasional

    Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang PerjanjianInternasional, bahwa dalam pembuatan perjanjianinternasional harus didasarkan pada prinsip-prinsip

    persamaan, saling menguntungkandanmemperhatikan hukum nasionalatau hukuminternasional yang berlaku.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    21/47

    Tahap-tahap Dalam Pembuatan Perjanjian Internasional

    Negara

    A

    Negara

    B,C,D

    dst.Penjajakan

    Perundingan

    Perumusan naskah Penerimaan

    Penandatanganan

    Penandatanganan suatu perjanjian internasional dapat

    merupakan persetujuan atas naskah yang dihasilkan dan

    merupakan pernyataan untuk mengikatkan diri secara

    def ini t i f.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    22/47

    PENGESAHAN

    PERJANJIAN

    INTERNASIONAL

    DENGAN UNDANG-

    UNDANGDENGAN KEPUTUSAN

    PRESIDEN

    Apabila berkenaan dengan :

    a. Masalah politik, perdamaian,pertahanan, dan keamanan

    negara;

    b. Perubahan wilayah atau

    penetapan batas wilayah;

    c. Kedaulatan negara;

    d. Hak asasi manusia dan

    lingkungan hidup;

    e. Pembentukkan kaidah hukum

    baru;

    f. Pinjaman atau hibah luar negeri.

    Jenis-jenis perjanjian yang

    pengesahan pada umumnya

    memiliki materi yang bersifatprosedural dan memerlukan

    penerapan dalam waktu singkat

    di antaranya adalah perjanjian

    induk yang menyangkut

    kerjasama di bidang Iptek,

    ekonomi dan teknik,perdagangan, kebudayaan,

    pelayaran niaga, kerjasama

    penghindaran pajak berganda,

    dll.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    23/47

    Komponen-komponen Lembaga

    Peradilan Internasional

    1) MahkamahInternasional (TheInternational Court of

    Justice)

    Komposisi terdiri dari 15 orangHakim dan masa jabatan 9 tahun.Dipilih oleh MU & DK (5 ang dari

    negara anggota tetap DK PBB) Berfungsi, menyelesaikan kasus

    kasus persengketaaninternasional yang subjeknyanegara.

    Yurisdiksi adalah kewenangan MIuntuk memu-tuskan perkara-perkara pertikaian dan memberiopini yang bersifat nasihat.

    i. Peradilan Internasional

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    24/47

    Di samping pengadilan Mahkamah Internasional,

    terdapat juga pengadilan arbitrasi internasional.

    Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihanhukum, dan keputusan para arbitet tidak perlu

    berdasarkan peraturan hukum.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    25/47

    2) Mahkamah Pidana Internasional

    (The International Criminal Court)

    Komposisi adalah 18orang hakim yang masajabatannya 9 tahun.

    Dipilih berdasarkan 2/3suara Majelis Negara

    Pihak.

    4 JenisKejahatan(Pasal 5-8StatutaMahkamah)

    Yurisdiksi adalahkewenangan untukmenegakkan aturanhukum internasional

    terhadap pelakukejahatan berat.

    Kejahatan terhadap

    kemanusiaan Kejahatan perang

    Kejahatan agresi

    Kejahatan Genosida

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    26/47

    3)Panel Khusus dan Spesial Pidana Internasional ( TheInternation al Crim inal Tribunals/ICT)

    Berwenang mengadilipara tersangka

    kejahatan beratinternasional yang

    bersifat tidakpermanen, artinya

    setelah selesaimengadili, peradilan

    dibubarkan

    Contoh : International Criminal

    Tribunal for Former

    Yugoslavia

    Special Court for

    cambodia

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    27/47

    Sengketa internasional dan faktor penyebabnya

    SENGKETAINTERNASIONAL

    DAN MAHKAMAH

    INTERNASIONAL

    Peran

    Mahkamah

    Internasional

    Penyelesaian

    Sengketa

    ProsedurPenyelesaian

    Keputusan

    Sengketa

    Menjaga

    Perdamaian Dunia

    Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai

    Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    28/47

    1. Penyebab Timbulnya Sengketa

    Internasional oleh Mahkamah Internasionala. Sengketa Internasional dan Faktor Penyebabnya

    Sengketa internasional adalah sengketa atau

    perselisihan yang terjadi antar negara baik yangberupa masalah :

    Wilayah,

    Warganegara,

    Hak Asasi Manusia,

    Terorisme, dll.

    Faktor pol i t isatau

    perbatasan w ilayah,mrp

    faktor potensial timbulnya

    ketegangan dan sengketa

    internasional yg dapat

    memicu terjadi perang

    terbuka.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    29/47

    Faktor-faktor penyebab timbulnya sengketa

    internasional yang lain :

    Pengembangan senjata Nuklir / Biologi,mis Korut danIran

    Permasalahan Terorisme,mis serangan AS terhadapAfganistan,Irak,dan Somalia

    Ketidakpuasan terhadap Rezim yg berkuasa,mis muslimMoro di Filipina

    Hegemoni(pengaruh kekuatan AS),mis penyeranganterhadap Afganistan,Irak dan Somalia

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    30/47

    Penyebab timbulnya sengketa dari kawasan

    regional dan internasional

    Contoh masalah regional :

    - Agresi militer Belanda I dan II

    - Penyanderaan 11 orang penyidik Indonesia,Belanda dan

    Inggris di Irya oleh GPK- Perebutan pulau sipadan dan legitan Indo ,Malaysia

    - Perebutan di Pakistan Zia Haq terhadap Ali Bhuto

    - Pembentukan negara federasi Malaysia,

    . Contoh masalah Internasional :

    - Sengketa AS dgn Iran dan Irak 1987

    - Sengketa AS dan Irak mengenai Kuwait 1991

    - Politik perbedaan Warna kulit Afrika Selatan

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    31/47

    - Runtuhnya komunisme di Uni Soviet

    - Berakhirnya negara federasi Yugoslavia menjadi

    Serbia, Montenegro, Kroasia, Slovania, Bosnia.

    Masalah Internasional

    : masalah yg timbul dalam hubungan antar negara yg di

    atur dalam HI.

    Masalah Internasional al :- Intervensi:tindakan suatu negara untuk mencapuri

    urusan negara lain.

    - Ekstradisi:penyerahan seseorang yg dituduh melakukan

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    32/47

    Lanjutan

    tindakan pidana dan melarikan diri ke negara lain untuk

    dikembalikan ke negara asal.- Asylum / suaka : perlindungan yg diberikan negara kpd

    warga negara lain.

    - Netralitas : sikap negara yg tidak turut berperang dan tdk

    ikut dalam permusuhan.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    33/47

    Cara-cara menyelesaikan sengketa Internasional

    secara damai :

    Rujuk:penyesuaian pendapat antara pihak-pihakygbersengketa secara kekeluargaan. Dengan cara :

    - Negosiasi:perundingan antara pihak yg bersengketa

    sbg sarana untuk menetapkan masalahnya- Mediasi :bantuan jasa baik dari pihak ketiga.

    - Konsiliasi:penyelesaian semgketa dgn pihak ketiga dgn

    tidak memihak(luas). Penyelesaian sengketa kpd

    panitia( sempit )

    - Panitia penyidik:penyelidikan peristiwa kemudian

    menyiapkan penyelesaian yg disepakati.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    34/47

    Penyelesaian sengketa dibawah pengawasan PBB

    - Secara politik:oleh MU dan DK

    - Secara hukum: oleh MI

    . Arbitrase:mengajukan sengketa kpd orang tertentu,ygdipilih secara bebas oleh pihak yg bersengketa. Orang ygdipilih untuk memutuskan perkara disebut Arbitrer.

    . Peradilan internasional:penyelesaian secara HI.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    35/47

    Penyelesaian sengketa Internasional dengan jalan

    kekerasan

    Blokade:pengepungan wilayah untuk memutuskanhubungan wilayah dengan pihak luar.

    Pertikaian senjata:pertentangan yg disertai penggunaan

    kekerasan dengan menundukkan lawan. Reprisal:pembalasan yg dilakukan oleh negara terhadap

    tindakan yg melanggar hukum dari negara lawan. Misembargo,pemboikotan barang.

    Retorsi:pembalasan yg dilakukan oleh negara terhadaptindakan yg tidak pantas dari negara lain,mis pengetatanhubungan diplomatik,penghapusan hak istimewadiplomatik.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    36/47

    b. Peran mahkamah Internasional Dlm MenyelesaikanSengketa Internasional

    istilah Adjudicat ion, yaitu suatu teknik hukum untuk

    menyelesaikan persengkataan internasional dengan

    menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan.

    Adjudikasi berbeda dari arbitrase, karena adjudikasimencakup proses kelembagaan yang dilakukan oleh

    lembaga peradilan tetap, sementara arbi trase

    dilakukan melalui prosedur ad hoc.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    37/47

    Beberapa istilah penting yang berhubungan denganupaya-upaya penyelesaian Internasional.

    1. Advisory Opinion, suatu opini hukum yang dibuat olehpengadilan dalam melarasi permasalahan yangdiajukan oleh lembaga berwenang.

    2. Compromis, suatu kesepakatan awal di anatara pihak

    yang bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwalpersengketaan yang akan diselesaikan.

    3. Ex Aequo Et Bono, asas untuk menetapkan keputusanoleh pengadilan internasional atas dasar keadilan danketerbukaan.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    38/47

    c. Prosedur Penyelesaian Sengketa Internasional Melalui

    Mahkamah Internasional

    Telah Terjadi

    Pelanggaran

    HAM

    Ada Pengaduan

    Dari Negara

    Yang Dirugikan

    Komisi Tinggi

    HAM PBB/

    Lembaga HAM

    Internasional

    Pemeriksaan Dan

    PenyeledikanProses

    Peradilan s.d.

    Pemberian

    Sanksi

    MAHKAMAH

    INTERNASIONAL

    Negara-Negara

    Anggota/Buka

    n

    PBB

    Terjadi

    Sengketa/

    Konflik

    AB

    C

    D E

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    39/47

    Lanjutan .

    Beberapa hal terkait dengan prosedur penyelesaian

    sengketa Internasional melalui Mahkamah Internasional.

    Wewenang Mahkamah, yaitudapat mengambil tindakansementara dalam bentuk ordonasi(melindungi hak-hak

    dan kepentingan pihak-pihak yang bersengketa sambil

    menunggu keputusan secara defenitif.

    Penolakan Hadir di Mahkamah, bahwa sikap salah satupihak tidak muncul di mahkamah , pihak lain dapat

    meminta mahkamah mengambil keputusan untukmendukung tuntutannya.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    40/47

    Lanjutan .

    d. Kep Mahkamah Internasional dlm Menyelesaikan

    Sengketa Internasional

    Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan suara mayoritas dari hakim-hakim yang hadir. Jika suara seimbang, suaraketua atau wakilnya yg menentukan. Terdiri dari 3 bagian :

    Pertama berisikan komposisi mahkamah, informasi mengenaipihak-pihak yang bersengketa, serta wakil-wakilnya, analisismengenai fakta-fakta, dan argumentasi hukum pihak-pihakyang bersengketa.

    Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi mahkamahyang merupakan suatu keharusan karena penyelesaianyuridiksionalsering merupakan salah satu unsur daripenyelesaian yang lebih luas dari sengketa dan karena itu,perlu dijagasensibilitaspihak-pihak yang bersengketa.

    Ketiga berisi dispositif, yaitu berisikan keputusan mahkamahyang mengikat negara-negara yang bersengketa.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    41/47

    e. Peranan Hukum Internasional Dalam Menjaga

    Perdamaian Dunia

    Contoh mengenai perananhukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya)dalam menjaga perdamaian dunia :

    1. Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secaradamai (Antartika Treaty) pada tahun 1959.

    2. Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentinganperdamaian (Non-Proliferation Treaty)tahun 1968.

    3. Perjanjian damai Dayton (Ohio- AS) tahun 1995 yangmengharuskan pihak Serbia, Muslim Bosnia, danKroasia untuk mematuhinya. Untuk itu, NATOmenempatkan pasukannya guna meneggakkanhukum internasional yang telah disepakati.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    42/47

    f. Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai

    Berdasarkan Persamaan Derajat

    Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai dida-sarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlakusecara universal :1. Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang

    bersifat mengancam integritas teritorial atau kebebasan

    politik suatu negara.2. Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri

    suatu negara.

    3. Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa.

    4. Persamaan kedaulatan negara.

    5. Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan,kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara.

    6. Itikad baik dalam hubungan internasional.

    7. Keadilan dan hukum internasional.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    43/47

    2. Menghargai Keputusan Internasional

    No Pihak-PihakYang Terlibat Uraian Kasus atau Kejadian Keterangan1. AmerikaSerikat diFilipina, IndoChinaJepang

    Tahun 1906, tentara Amerika telahmelakukan kejahatan perang denganmembunuh warga Filipina (moromassacre).

    Tahun 1968, peristiwa yang lebihdikenal dengan My Lai Massacre,sebuah kompi Amerika menyapuwarga desa dengan senjata otomatishingga menewaskan sekitar 500korban. Pada tahun 1945, lebih dari 40.000rakyat Jepang yang tidak berdosatelah terpanggang dengandijatuhkannya bom atom di Hirosimadan Nagasaki (Jepang).

    Para pelaku ke-jahatan perangtelah diajukan kepengadilan mili-ter, namun tidaklama kemudianbanyak yang di-bebaskan. (Mah-kamah interna-sional belumdapat berbuatbanyak).

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    44/47

    2. JermanJepang dalamaksinya diEropa dan Asia.

    Periode antara tahun 1933 s.d. 1939Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitlertelah melakukan pembasmian terhadaplawan politik maupun orang-orangYahudi serta penyerbuan terhadapnegara Austria, Polandia danCekoslowakia dengan cara-cara yangsangat biadab (holocaust).

    Pasukan Jepang baik di Indonesia,Korea maupun di China yang sangatkejam selama pendudukan. DiIndonesia, selama pendudukan JepangTidak kurang dari 10.000 rakyat hilangdan tidak pernah kembali selamaberlangsungnya romusha tersebut.

    Sebelum PerangDunia II, kolonia-lisme Barat de-ngan jutaan kor-ban tidak tersen-tuh. Baru setelahsekutu membukaPengadilan Nu-remberg (1945-1946) untuk Nazidan Jepang, di-mulailah prosespelembagaanuntuk kejahatanperang melaluiempat KonvensiGeneva tahun1949.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    45/47

    3 Serbia diKroasia danBosniaHerzegovina(Yugoslavia)

    Kurun waktu antara tahun 1992-1995,pasukan Serbia telah melakukanpemmbersihan etnik (etnic cleansingterutama terhadap warga sipil muslimBosnia (di Sarajevo) dan daerah-daerahlain serta di Kroasia yang inginmelepaskan diri dari Serbia setelahbubarnya negara federasi Yugoslavia.Tidak kurang 700.000 warga sipil telahdisiksa dan dibunuh dengan kejam.Beberapa nama yang harusbertanggungjawab atas perbuatankejahatan perang tersebut antara lain :Stanislav Galic, Gojko Jankovic, JancoJanjic, Dragon Zelenovic, Karadzic,Mladic, dan lain-lain.

    Tahun 1994 pe-ngadilan terhadappara penjahat pe-rag telah terbuktidi Den Haag(Belanda).Prosespengadilan terusberlangsung,namun hasilnyabelum sesuaiharapan. Banyakyang masih gagalditangkap.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    46/47

    4 PemerintahRwandaterhadap etnisHutu dan Tutsi

    Dalam waktu tiga bulan di tahun 1994,tidak kurang 500.000 etnis Hutu danTutsi telah terbunuh. PemerintahRwanda bertanggung-jawab atas kasusterbunuhnya kedua etnis tersebut.

    PBB menggelarpengadilan keja-hatan perangyang digelar diArusha (Tan-zania), namunhanya mampumenyerat 29orang yangdiadilli.

    Catatan :Berdasarkan modal Pengadilan Rwanda ini, akhirnya PBB menggelar pengadilan untukpenjahat-penjahat perang. Internasionalisasi pengadilan penjahat perang semakinmenjadi penting dengan disetujuinya oleh 91 negara sebuah Statuta Roma 1998, sebuahlangkah untuk membentuk ICC (International Criminal Court yang permanen. Namun,banyak pengamat mengkritik pengadilan di Den Haag saja, lebih banyak gagal daripadasuksesnya, apalagi model ICC.

  • 5/26/2018 Bab v Sistem Hk & Perad Int

    47/47